Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
David Sethia Pradana (030.11.064)
Dwiari Setyomukti (030.11.083)
Priskila Madelyn Primauli (030.11.233)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Geriatric medicine berasal dari kata geron (usia lanjut) dan iatreia
(perawatan penyakit), sehingga geriatric medicine diartikan sebagai cabang ilmu
kedokteran yang memelajari penyakit dan masalah kesehatan pada usia lanjut
menyangkut aspek preventif, diagnosis, dan tata laksana.(1) Geriatric medicine
jelas sangat berkaitan dengan lanjut usia (lansia). Lanjut usia (Lansia) adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang
nomor 13 tahun 1988 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.(2) Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan
(middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old)
75 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Secara global populasi lansia diprediksi mengalami peningkatan, di Indonesia
diprediksi meningkat lebih tinggi dari populasi lansia di dunia setelah tahun
2100.(2) Meningkatnya populasi lansia juga dipengaruhi oleh meningkatnya usia
harapan hidup. Sejak tahun 2004 2015 memperlihatkan adanya peningkatan usia
harapan hidup dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Meningkatnya jumlah
penduduk lansia secara tidak langsung meningkatkan angka beban tanggungan
(dependency ratio), yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang tidak produktif (usia < 15 tahun dan > 65 tahun) dan banyaknya orang
yang termasuk umur produktif (15 64 tahun). Angka ini mencerminkan besarnya
beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai
penduduk non produktif. Tahun 2015 Angka Beban Tanggungan Indonesia
(1)
Setiati S. Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut:
Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia. eJKI
2013;1(3):234-42
(2)
Infodatin : Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. 2016. Situasi Lanjut Usia di
Indonesia ISSN 2442-7659.
2
sebesar 48,63 per 100, artinya setiap 100 orang penduduk yang masih produktif
akan menanggung minimal 49 orang yang tidak produktif.(3)
Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan
terkait aspek medis, psikologis, ekonomi dan sosial sehingga diperlukan
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia. Upaya intervensi kesehatan
dilakukan melalui pendekatan siklus hidup sejak dalam kandungan hingga
dewasa, yang pada akhirnya akan memberikan dampak besar terhadap terciptanya
lansia yang sehat, mandiri dan produktif.(4) Dalam mewujudkan lansia sehat,
mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini
mungkin selama siklus kehidupan sampai fase lanjut usia dengan memerhatikan
faktor-faktor resiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home
visit. Salah satu pelaksanaan home visit pada lansia adalah dengan melakukan
asesmen geriatri yang bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan secara
komprehensif dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien
lansia yang dikunjungi. Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah laporan asesmen
geriatrik pada pasien perempuan usia 70 tahun dengan diagnosis stroke non
hemoragik (hemiparesis dextra), hipertensi grade 1, diabetes mellitus, dan katarak
okuli sinistra dengan disabilitas berupa gangguan mobilisasi pascastroke.
(3)
Depkes RI . (1998). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan, Menteri
Program I Dan Menteri Pembinaan Program II. Jakarta: EGC.
(4)
Darmojo RB.Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta:FKUI.1999.
3
BAB II
ASESMEN GERIATRI
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 70 tahun
Alamat : Jalan Mangga No. 25 RT/RW 08/04,
Gandaria Selatan
Riwayat Pekerjaan : Binatu (Cuci dan Gosok Pakaian
Nama Orang Terdekat : Tn. A
Jumlah Anak : 1 (Laki-laki)
Jumlah Cucu : Tidak ada
Jumlah Cicit : -
Pembiayaan Kesehatan : Jaminan kesehatan BPJS
4
3. Riwayat Pembedahan
Tidak ada
4. Riwayat Opname Rumah Sakit
16 bulan yang lalu karena stroke
5. Riwayat Kesehatan Lain
Stroke, DM
6. Riwayat Alergi
Tidak ada
7. Kebiasaan
a. Merokok (Kebiasaan 16 bulan Yang Lalu)
Pertanyaan:
- Apakah anda merokok? Ya
- Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok ? Ya
- Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya? 5 batang /
hari
- Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap
rokok pertama setiap hari? Lebih dari 30 menit
- Apakah anda berminat untuk berhenti merokok? Sangat ingin
berhenti
- Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali
dalam 2 minggu ke depan seberapa besar keyakinan anda untuk
berhasil berhenti secara total? Yakin
b. Minum Alkohol
Pertanyaan:
- Apakah anda minum-minuman beralkohol ? Tidak
c. Olahraga
Pertanyaan:
- Apakah anda melakukan olahraga ? Ya
- Jenis olah raga yang biasa anda lakukan? Jalan kaki di sekitar
depan rumah
- Berapa kali dalam seminggu? 1-2 kali
5
- Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olahraga tersebut?
15 20 menit
d. Olahraga
Pertanyaan
- Apakah anda minum kopi? Tidak
8. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
9. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
6
No. Pertanyaan penapisan Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
waktu sekali kadang sekali pernah
6. Berapa seringkah bulan lalu
anda merasa begitu sedih
sampai serasa tak ada
sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?
7
Kesimpulan : pasien dapat melakukan seluruh aktivitasnya
sendiri kecuali BAB dan BAK
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?
8
2. Keadaan Kulit : Biasa
Bercak kemerahan : Tidak ada
Lesi kulit lain : Tidak ada
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
3. Pendengaran
4. Penglihatan
5. Mulut
6. Leher
9
7. Dada
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan Lain : Tidak ada
8. Paru-paru
9. Kardiovaskular
a. Jantung
Tidak
Temuan klinis +1 +2 +3 +4
Ada
Arteri dorsalis pedis
Kanan
Kiri
Arteri tibialis posterior
Kanan
Kiri
10
d. Denyut nadi perifer
10. Abdomen
Hati membesar : Tidak ada
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/bruit : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/tidak : Tidak ada
11. Rektum/Anus: Tidak dilakukan pemeriksaan
12. Genital/Pelvis: Tidak dilakukan pemeriksaan
13. Muskuloskeletal
Gerak
terbatas
Nyeri
Benjolan /
peradangan
11
14. Neurologik / Psikologik
a. Status Mentalis
Pemeriksaan Baik Terganggu
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi
Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit
segera (mengulang)
Jumlah kesalahan:
0-2 Kesalahan : baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat
12
c. Perasaan Hati/afeksi : baik
d. Umum
Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik :
- kekuatan +4 pada tungkai kanan
- tonus
Sensorik :
- tajam +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- raba +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- getaran -
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung
- Tumit ke ujung kaki
- Romberg
Gerak langkah
13
C. RISIKO JATUH
Kesimpulan: Dari tabel di atas tampak pasien memiliki resiko jatuh sedang
D. DATA LABORATORIK
Dilakukan pemeriksaan gula darah puasa di Laboratorium:
Kesimpulan: Dari hasil lab Gula Darah Puasa pada tanggal 18/5/2017
terlihat meningkat, bisa disimpulkan hiperglikemi.
14
F. DAFTAR MASALAH & RENCANA PENANGANAN
8 May 2017 Katarak Oculi Menjelaskan pada pasien mengenai katarak dan
Sinistra komplikasinya. Mengedukasikan pada pasien
untuk berobat ke Dokter mata, agar
mendapatkan tindakan selanjutnya.
Memotivasi pasien agar mau berobat ke
dokter.
Rencana pengobatan: Rujuk ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan tatalaksana lebih lanjut dari
dokter spesialis
15
G. LAPORAN LANJUTAN
Ny. N usia 70 th, datang ke poli Lansia dengan keluhan Sulit berjalan sudah
16 bulan. Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke 16 bulan yang lalu.
Pasien merasa lemas sebelah badan yaitu badan sebelah kanan. Tangan dan
kaki terasa lemas sehingga untuk jalan atau beraktivitas sulit, terkadang
terasa kesemutan, Pasien menyangkal ada nya rasa nyeri di bagian tubuh
yang lemas. Pasien mengaku juga mata kiri nya Sulit melihat sudah 1 tahun
lebih, tidak nyeri, tidak berair, hanya terlihat rabun sehingga sulit untuk
melihat. Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti demam, sakit kepala,
mual-muntah, gangguan Buang air kecil dan Buang Air besar.
Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke dan Diabetes Melitus sejak 16
bulan yang lalu. Memiliki Kebiasaan merokok 16 bulan yang lalu (5
batang/hari), tidak memiliki kebiasaan minum-minuman Alkohol. Pasien
tidak didapatkan tanda-tandak kemungkinan Depresi dalam 1bulan terakhir.
Pasien memiliki keterbatasan dalam melakukan pekerjaan sedang hingga
berat. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan pasien hipertensi grade
1 (140/80) dan Indeks Massa Tubuh yang Normal. Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan pada pemeriksaan mata terdapat Katarak di Mata Kanan,
dan dari pemeriksaan neurologis terdapat Hemiparesis Dextra yaitu
kelemahan Kekuatan otot dan gangguan sensoris pada lengan dan kaki
sebelah kanan. Dari hasil pemeriksaan Resiko jatuh didapatkan pasien
memiliki resiko jatuh sedang.
Dari hasil pemeriksaan Lab darah didapatkan hiperglikemi dimana Gula
Darah Puasa pasien pada tanggal 18/5/2017 yaitu 128 mg/dL.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Lab dapat
disimpulkan pasien mengalami:
Hipertensi Grade 1
Hemiparesis Dextra e.c Stroke
Katarak Oculi Dextra
Hiperglikemi
16
Pembinaan dan Hasil Kegiatan
17
Pasien rutin
melatih bagian
tubuh yang
lemas
Menganjurkan
pasien untuk
cek Gula Darah
Puasa
18 Mei 2017 Mengevaluasi Pasien dan Tekanan Darah Pasien rutin
perkembangan Anaknya pasien mium obat
pasien terkontrol Pasien rutin
Memotivasti dan 130/80 mmHg berlatih otot
mengedukasi Hasil Lab Gula Pasien
pasien Darah Puasa mengubah pola
Menunjukkan 128 mg/dL, makannya
hasil Lab darah menunjukkan Gula Darah
Gula darah Puasa hiperglikemi Puasa normal
Pasien masih Keluarga mau
belum bisa mendukung
mengatur pola kesehatan
makannya pasien
Pasien kemarin
telah kontrol ke
Puskesmas
Pasien
memahami
pentingnya
mengubah pola
hidup
Keluarga pasien
siap
mendukung
kesehatan
pasien
18
Daftar Masalah
Masalah Rencana Penatalaksanaan Lokasi
Hipertensi Pemantauan keadaan umum dan keluhan pasien Kediaman
Grade 1 Pemantauan tekanan darah Pasien
Anjuran untuk kontrol rutin ke puskesmas
Anjurkan ke pasien untuk kontrol sebelum obat
habis sehingga tekanan darah tetap terkontrol.
Edukasi mengenai gaya hidup sehat meliputi
makan- makanan yang bergizi, kurangi makan-
makanan berminyak dan asin atau gurih.
Di sarankan juga untuk pasien tetap beraktifitas
ringan dan dilakukan rutin sehari-hari
19
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tekanan darah yang tinggi
(Hipertensi grade 1), Katarak Oculi dextra, Hemiparesis dextra, adanya
keterbatasan gerak pada kaki kanan.
20
- Memberi edukasi keluarga agar selalu memberikan dukungan kepada
pasien untuk tetap semangat.
- Menyarankan pasien untuk melakukan fisioterapi di rumah sakit lalu
dicoba diterapkan di rumah sehingga pasien bisa melakukan fisioterapi
sendiri.
21