You are on page 1of 21

LAPORAN ASESMEN GERIATRI

SESEORANG WANITA DENGAN KELUHAN SULIT BERJALAN

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


Dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kedokteran Komunitas/Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:
David Sethia Pradana (030.11.064)
Dwiari Setyomukti (030.11.083)
Priskila Madelyn Primauli (030.11.233)

PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017

1
BAB 1
PENDAHULUAN

Geriatric medicine berasal dari kata geron (usia lanjut) dan iatreia
(perawatan penyakit), sehingga geriatric medicine diartikan sebagai cabang ilmu
kedokteran yang memelajari penyakit dan masalah kesehatan pada usia lanjut
menyangkut aspek preventif, diagnosis, dan tata laksana.(1) Geriatric medicine
jelas sangat berkaitan dengan lanjut usia (lansia). Lanjut usia (Lansia) adalah
seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas, berdasarkan Undang Undang
nomor 13 tahun 1988 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.(2) Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : Usia pertengahan
(middle age) 45 -59 tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old)
75 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Secara global populasi lansia diprediksi mengalami peningkatan, di Indonesia
diprediksi meningkat lebih tinggi dari populasi lansia di dunia setelah tahun
2100.(2) Meningkatnya populasi lansia juga dipengaruhi oleh meningkatnya usia
harapan hidup. Sejak tahun 2004 2015 memperlihatkan adanya peningkatan usia
harapan hidup dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Meningkatnya jumlah
penduduk lansia secara tidak langsung meningkatkan angka beban tanggungan
(dependency ratio), yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya
orang yang tidak produktif (usia < 15 tahun dan > 65 tahun) dan banyaknya orang
yang termasuk umur produktif (15 64 tahun). Angka ini mencerminkan besarnya
beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai
penduduk non produktif. Tahun 2015 Angka Beban Tanggungan Indonesia

(1)
Setiati S. Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut:
Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia. eJKI
2013;1(3):234-42
(2)
Infodatin : Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI. 2016. Situasi Lanjut Usia di
Indonesia ISSN 2442-7659.

2
sebesar 48,63 per 100, artinya setiap 100 orang penduduk yang masih produktif
akan menanggung minimal 49 orang yang tidak produktif.(3)
Peningkatan populasi lansia di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan
terkait aspek medis, psikologis, ekonomi dan sosial sehingga diperlukan
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lansia. Upaya intervensi kesehatan
dilakukan melalui pendekatan siklus hidup sejak dalam kandungan hingga
dewasa, yang pada akhirnya akan memberikan dampak besar terhadap terciptanya
lansia yang sehat, mandiri dan produktif.(4) Dalam mewujudkan lansia sehat,
mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini
mungkin selama siklus kehidupan sampai fase lanjut usia dengan memerhatikan
faktor-faktor resiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Salah satu jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home
visit. Salah satu pelaksanaan home visit pada lansia adalah dengan melakukan
asesmen geriatri yang bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan secara
komprehensif dengan harapan dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien
lansia yang dikunjungi. Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah laporan asesmen
geriatrik pada pasien perempuan usia 70 tahun dengan diagnosis stroke non
hemoragik (hemiparesis dextra), hipertensi grade 1, diabetes mellitus, dan katarak
okuli sinistra dengan disabilitas berupa gangguan mobilisasi pascastroke.

(3)
Depkes RI . (1998). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Kesehatan, Menteri
Program I Dan Menteri Pembinaan Program II. Jakarta: EGC.
(4)
Darmojo RB.Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta:FKUI.1999.

3
BAB II
ASESMEN GERIATRI

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur : 70 tahun
Alamat : Jalan Mangga No. 25 RT/RW 08/04,
Gandaria Selatan
Riwayat Pekerjaan : Binatu (Cuci dan Gosok Pakaian
Nama Orang Terdekat : Tn. A
Jumlah Anak : 1 (Laki-laki)
Jumlah Cucu : Tidak ada
Jumlah Cicit : -
Pembiayaan Kesehatan : Jaminan kesehatan BPJS

II. Riwayat Medis / Evaluasi Fisik


A. Riwayat Medis
1. Keluhan Utama:
Pasien mengeluh sulit berjalan sejak 16 bulan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sulit berjalan, dirasakan sejak 16 bulan terakhir. Pasien
mengaku memiliki riwayat stroke 16 bulan yang lalu. Pasien merasa
lemas sebelah badan, yaitu badan sisi kanan. Tangan dan kaki terasa
lemas sehingga untuk jalan atau beraktivitas sulit, terkadang terasa
kesemutan. Pasien menyangkal adanya rasa nyeri di bagian tubuh yang
lemas. Pasien mengaku juga mata kiri nya sulit melihat sejak 1 tahun
lebih, tidak nyeri, tidak berair, hanya tampak buram.
Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti demam, sakit kepala, mual-
muntah, gangguan Buang air kecil dan Buang Air besar.

4
3. Riwayat Pembedahan
Tidak ada
4. Riwayat Opname Rumah Sakit
16 bulan yang lalu karena stroke
5. Riwayat Kesehatan Lain
Stroke, DM
6. Riwayat Alergi
Tidak ada
7. Kebiasaan
a. Merokok (Kebiasaan 16 bulan Yang Lalu)
Pertanyaan:
- Apakah anda merokok? Ya
- Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok ? Ya
- Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya? 5 batang /
hari
- Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap
rokok pertama setiap hari? Lebih dari 30 menit
- Apakah anda berminat untuk berhenti merokok? Sangat ingin
berhenti
- Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali
dalam 2 minggu ke depan seberapa besar keyakinan anda untuk
berhasil berhenti secara total? Yakin
b. Minum Alkohol
Pertanyaan:
- Apakah anda minum-minuman beralkohol ? Tidak
c. Olahraga
Pertanyaan:
- Apakah anda melakukan olahraga ? Ya
- Jenis olah raga yang biasa anda lakukan? Jalan kaki di sekitar
depan rumah
- Berapa kali dalam seminggu? 1-2 kali

5
- Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olahraga tersebut?
15 20 menit
d. Olahraga
Pertanyaan
- Apakah anda minum kopi? Tidak
8. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini

Obat yang dikonsumsi Dosis dan pemakaian


Dengan resep dokter
HCT (Hydrochlorthiazid) 1 x 25 mg tab
ISDN (Isosorbid Dinitrate) 1 x 5 mg tab
Amlodipin 1 x 5 mg tab
Metformin 1 x 500 mg tab
Glibenclamid 1 x 5 mg tab
Ca-Laktat 1 x 500 mg tab
Tanpa resep dokter
Tidak ada Tidak ada

9. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?

No. Pertanyaan penapisan Setiap Sering Kadang Jarang Tidak


waktu sekali kadang sekali pernah
1. Berapa seringkah bulan yang
lalu masalah kesehatan anda
menghalangi kegiatan anda
(mis.pergi mengunjungi
teman, aktivitas sosial)?

2. Berapa seringkah bulan lalu


anda merasa gugup?

3. Berapa seringkah bulan lalu


anda merasa tenang dan
damai?

4. Berapa seringkah bulan lalu


anda merasa sedih sekali?

5. Berapa seringkah bulan lalu


anda merasa bahagia?

6
No. Pertanyaan penapisan Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
waktu sekali kadang sekali pernah
6. Berapa seringkah bulan lalu
anda merasa begitu sedih
sampai serasa tak ada
sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?

7. Selama bulan lalu, berapa


seringnya perasaan depresi
anda mengganggu kerja anda
sehari-hari?

8. Selama bulan lalu, berapa


sering anda merasa tak ada
lagi sesuatu yang anda
harapkan lagi?

9. Selama bulan lalu, berapa


sering anda merasa tak
diperhatikan keluarga?

10. Berapa sering selama bulan


lalu anda merasa ingin
menangis apa saja?

11. Selama bulan lalu, berapa


sering anda merasa bahwa
hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi?

Kesimpulan: Tidak didapatkan tanda-tanda kemungkinan depresi pada


pasien ini dalam 1 bulan terakhir
10. Status Fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental

No. Komponen ADL Bisa Perlu Tergantung


sendiri bantuan orang lain
sepenuhnya seseorang sepenuhnya
1. Mandi
2. Ambulansi
3. Tranfer
4. Berpakaian
5. Berdandan
6. BAB / BAK
7. Makan
8. Sediakan makan
9. Atur keuangan
10. Atur minum obat-obatan
11. Ber tilpun

7
Kesimpulan : pasien dapat melakukan seluruh aktivitasnya
sendiri kecuali BAB dan BAK
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?

No. Aktivitas >3 bulan <3 bulan Tak


Terbatasi
1. Berbagai pekerjaan berat (mis.
Angkat barang, lari)

2. Berbagai pekerjaan sedang (mis.


menggeser meja / almari, angkat
barang belanjaan)

3. Pekerjaan ringan di rumah yang


biasa dikerjakan

4. Mengerjakan pekerjaan (di


kantor / sehari-hari)

5. Naik bukit / naik tangga

6. Membungkuk, berlutut, sujud

7. Berjalan kl.100 meter

8. Makan, mandi, berpakaian ke


WC

Kesimpulan: Pada pasien didapatkan keterbatasan dalam melakukan


pekerjaan sedang hingga berat
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Keadaan umum Keterangan
Tanda-tanda vital Baring Duduk Berdiri
Tekanan darah (mmHg) 135/80 140/80 140/80
Nadi (kali/menit) 77 88 80
Laju respirasi (kali/menit) 20 20 20

Status antropometrik 2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini


Berat badan (kg) 57 58 60
Tinggi badan (cm) 158 158 158
BMI (kg m-2) 22,8 23,23 24,03

8
2. Keadaan Kulit : Biasa
Bercak kemerahan : Tidak ada
Lesi kulit lain : Tidak ada
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
3. Pendengaran

Temuan fisik Ya Tidak


Dengar suara normal
Pakai alat bantu dengar
Cerumen impaksi

4. Penglihatan

Temuan fisik Ya Tidak


Dapat membaca huruf surat kabar
Tanpa kaca mata
Dengan kaca mata
Terdapat katarak/tidak
Kanan
Kiri

5. Mulut

Temuan klinis Keterangan


Higiene mulut Kurang
Gigi palsu Tidak ada
Tonsil T1-T1 tenang, hiperemis (-)
Faring Hiperemis (-), post nasal drip (-)
Lesi yang lain Karies gigi (+), gigi tidak lengkap

6. Leher

Temuan klinis Normal Abnormal (jelaskan)


Derajat gerak
Kel. tiroid

Massa lain : Tidak ada


Kelainan Limfa : Tidak ada

9
7. Dada
Massa teraba : Tidak ada
Kelainan Lain : Tidak ada
8. Paru-paru

Temuan klinis Kanan Kiri


Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
suara dasar Vesikuler Vesikuler
suara tambahan Ronkhi (-), Ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)

9. Kardiovaskular
a. Jantung

Temuan klinis Keterangan


Irama Reguler
Bising (murmur) Tidak ditemukan
Gallop Tidak ditemukan

b. Bising pembuluh darah

Temuan klinis Ada Tidak ada


Arteri karotis
Kanan
Kiri
Arteri femoralis
Kanan
Kiri

c. Denyut nadi perifer

Tidak
Temuan klinis +1 +2 +3 +4
Ada
Arteri dorsalis pedis
Kanan
Kiri
Arteri tibialis posterior
Kanan
Kiri

10
d. Denyut nadi perifer

Temuan klinis Ada Tidak ada


Pedal
Tibial
Sakral

10. Abdomen
Hati membesar : Tidak ada
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/bruit : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/tidak : Tidak ada
11. Rektum/Anus: Tidak dilakukan pemeriksaan
12. Genital/Pelvis: Tidak dilakukan pemeriksaan
13. Muskuloskeletal

Temuan Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki


klinis ada blkg
Deformitas

Gerak
terbatas

Nyeri

Benjolan /
peradangan

Kesimpulan: Pada pasien didapatkan keterbatasan gerak pada kaki,


terutama kaki kanan

11
14. Neurologik / Psikologik
a. Status Mentalis
Pemeriksaan Baik Terganggu
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi
Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit
segera (mengulang)

Kuesioner pendek/portable tentang status mental:

Pemeriksaan Betul Salah


Tanggal berapakah hari ini ?
Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapakah nomor telpon rumah anda ? -
(tidak punya
telepon)
Berapakah usia anda ?
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ?
Siapa nama gubernur sekarang ?
Nama gubernur sebelum ini ?
Nama ibumu sebelum menikah ?
20 dikurang 3 dan seterusnya

Jumlah kesalahan:
0-2 Kesalahan : baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat

Kesimpulan: Pada pemeriksaan status mentalis dengan menggunakan


kuesioner pendek, maka tidak didapatkan jumlah kesalahan pasien
yang termasuk dengan status mentalis yang baik tanpa adanya
gangguan intelektual.

12
c. Perasaan Hati/afeksi : baik
d. Umum
Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik :
- kekuatan +4 pada tungkai kanan
- tonus

Sensorik :
- tajam +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- raba +1 pada bagian tubuh
sebelah kanan
- getaran -

Refleks
Sereblar : - jari ke hidung
- Tumit ke ujung kaki
- Romberg
Gerak langkah

Kesimpulan: Terdapat kelainan motoric dan sensorik pada pasien,


terutama pada tubuh bagian kanan
e. Tanda-tanda lain
Pemeriksaan Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat
Rigiditas cogwebell
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis

Kesimpulan: Pada pemeriksaan tanda-tanda lain dari gerakan


involunter tidak ditemukan kelainan.

13
C. RISIKO JATUH

No. Identifikasi Jawaban


1. Apakah ada jatuh beberapa tahun Tidak
kebelakang?
2. Kekhawatiran akan jatuh Ya
3. Permasalahan jantung/Vaskular Ya
4. Gangguan kognitif Tidak
5. Inkontinensia Tidak
6. Depresi Tidak
7. Masalah Motorik dan Sensoris Ya
8. Permasalahn spesifik lainnya Tidak
9. Pengobatan psikoaktif Tidak
10. Pengobatan menggunakan sedasi Tidak
11. Pengobatan yang menyebabkan Ya
hipotensi
12. TUG test >12 detik 15 detik
13. Visus <20/40 atau tidak >1 tahun tidak memeriksakan
pemeriksaan mata >1 tahun
14. Perubahan sistol lebih dari 20 Ya
mmHg atau diastol lebih sama
dengan dari 10 mmHg, atau pusing
ketika berpindah dari berbaring ke
berdiri

Kesimpulan: Dari tabel di atas tampak pasien memiliki resiko jatuh sedang

D. DATA LABORATORIK
Dilakukan pemeriksaan gula darah puasa di Laboratorium:

Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil


20/4/2017 Gula Darah Puasa 88 mg/dL
18/5/2017 Gula Darah Puasa 128 mg/dL

Kesimpulan: Dari hasil lab Gula Darah Puasa pada tanggal 18/5/2017
terlihat meningkat, bisa disimpulkan hiperglikemi.

E. HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN:


Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan

14
F. DAFTAR MASALAH & RENCANA PENANGANAN

Tanggal Problem/ Rencana


diagnostiK
8 May 2017 Hipertensi Memberikan informasi dan edukasi mengenai
grade I tekanan darah tinggi oleh pasien. Informasi
yang diberikan berupa apa saja dampak yang
dapat muncul akibat tekanan darah tinggi.
Edukasi yang diberikan berupa anjuran untuk
membatasi asupan gurih dan garam dalam
makanan sehari-hari, menjaga pola makan
yang baik, olahraga ringan, konsumsi obat
darat tinggi secara teratur dan menganjurkan
pasien rutin kontrol tekanan darah di
Puskesmas.
Rencana pengobatan : amlodipine 1 x 10 mg

8 May 2017 Hemiparesis Mengedukasi pasien untuk tetap melakukan


Dextra et causa aktifitas sehari-hari, melatih meremas bola
Stroke untuk meningkatkan kekuatan otot tangan
kanan nya, tetap menggerakkan kaki kanannya
agar kekuatan ototnya kembali.
Rencana pengobatan: rujuk ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan fisioterapi

8 May 2017 Katarak Oculi Menjelaskan pada pasien mengenai katarak dan
Sinistra komplikasinya. Mengedukasikan pada pasien
untuk berobat ke Dokter mata, agar
mendapatkan tindakan selanjutnya.
Memotivasi pasien agar mau berobat ke
dokter.
Rencana pengobatan: Rujuk ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan tatalaksana lebih lanjut dari
dokter spesialis

18 May 2017 Hiperglikemi Menjelaskan kepada pasien tentang hiperglikemi


dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Meminta pasien untuk mengendalikan
makanan yang banyak mengandung gula dan
karbohidrat tinggi. Mengedukasi pasien untuk
minum obat anti-hiperglikemik secara teratur.
Rencana pengobatan: glibenclamid 1 x 5 mg
Tab; Metformin 1x 500 mg Tab.

15
G. LAPORAN LANJUTAN
Ny. N usia 70 th, datang ke poli Lansia dengan keluhan Sulit berjalan sudah
16 bulan. Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke 16 bulan yang lalu.
Pasien merasa lemas sebelah badan yaitu badan sebelah kanan. Tangan dan
kaki terasa lemas sehingga untuk jalan atau beraktivitas sulit, terkadang
terasa kesemutan, Pasien menyangkal ada nya rasa nyeri di bagian tubuh
yang lemas. Pasien mengaku juga mata kiri nya Sulit melihat sudah 1 tahun
lebih, tidak nyeri, tidak berair, hanya terlihat rabun sehingga sulit untuk
melihat. Pasien menyangkal ada keluhan lain seperti demam, sakit kepala,
mual-muntah, gangguan Buang air kecil dan Buang Air besar.
Pasien mengaku memiliki riwayat Stroke dan Diabetes Melitus sejak 16
bulan yang lalu. Memiliki Kebiasaan merokok 16 bulan yang lalu (5
batang/hari), tidak memiliki kebiasaan minum-minuman Alkohol. Pasien
tidak didapatkan tanda-tandak kemungkinan Depresi dalam 1bulan terakhir.
Pasien memiliki keterbatasan dalam melakukan pekerjaan sedang hingga
berat. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan pasien hipertensi grade
1 (140/80) dan Indeks Massa Tubuh yang Normal. Dari hasil pemeriksaan
fisik didapatkan pada pemeriksaan mata terdapat Katarak di Mata Kanan,
dan dari pemeriksaan neurologis terdapat Hemiparesis Dextra yaitu
kelemahan Kekuatan otot dan gangguan sensoris pada lengan dan kaki
sebelah kanan. Dari hasil pemeriksaan Resiko jatuh didapatkan pasien
memiliki resiko jatuh sedang.
Dari hasil pemeriksaan Lab darah didapatkan hiperglikemi dimana Gula
Darah Puasa pasien pada tanggal 18/5/2017 yaitu 128 mg/dL.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Lab dapat
disimpulkan pasien mengalami:
Hipertensi Grade 1
Hemiparesis Dextra e.c Stroke
Katarak Oculi Dextra
Hiperglikemi

16
Pembinaan dan Hasil Kegiatan

Tanggal Kegiatan yang Keluarga Hasil Kegiatan Indikator


Kunjungan dilakukan yang Evaluasi
terlibat Kegiatan
8 Mei 2017 Melakukan Pasien dan Diketahui hasil Pasien
anamnesis dan anaknya pemeriksaan bersedia
pemeriksaan yang terbaru, untuk
fisik kepada pasien diperiksa
pasien sambal memahami Pada
menjelaskan penjelasan kunjungan
kepada pasien pennyakitnya, berikutnya
mengenai Didapatkan tidak ada
penyakit ternyata pasien keluhan
hipertensi, kurang tambahan dan
katarak, Stroke, mengatur gaya mulai
dan DM hidup nya mengatur
Mengedukasi Pasien mengerti gaya
pasien untuk pentingnya hidupnnya
rutin meminum melatih bagian
obat dan tubuh yang
pentingnya rutin lemas
kontrol ke
Puskesmas
Mengajarkan
pasien untuk
melatih bagian
tubuh yang lemas
15 Mei 2017 Melakukan Pasien Tidak ada Pasien rutin
anamnesis dan keluhan mium obat
pemeriksaan fisik tambahan Pasien rutin
untuk melihat Didapatkan berlatih otot
perkembangan ternyata pasien Pasien
pasien masih belum mengebuh pola
Memotivasi dan mengatur pola makannya
mengedukasi makannya Pasien rutin
pasien untuk tetap Dari TTV kontrol ke
rutin minum obat tekanan puskesmas
dan kontrol ke darahnya
puskesmas 130/80 mmHg
Mengedukasi Pasien mulai
pasien mengenai menggunakan
pola Gaya Hidup tongkat yang
Sehat dibuat oleh
anaknya,
sehingga
memudahkan
untuk berjalan
Pasien mulai
terbiasa
menumpu pada
bagian tubuh
sebelahnya

17
Pasien rutin
melatih bagian
tubuh yang
lemas
Menganjurkan
pasien untuk
cek Gula Darah
Puasa
18 Mei 2017 Mengevaluasi Pasien dan Tekanan Darah Pasien rutin
perkembangan Anaknya pasien mium obat
pasien terkontrol Pasien rutin
Memotivasti dan 130/80 mmHg berlatih otot
mengedukasi Hasil Lab Gula Pasien
pasien Darah Puasa mengubah pola
Menunjukkan 128 mg/dL, makannya
hasil Lab darah menunjukkan Gula Darah
Gula darah Puasa hiperglikemi Puasa normal
Pasien masih Keluarga mau
belum bisa mendukung
mengatur pola kesehatan
makannya pasien
Pasien kemarin
telah kontrol ke
Puskesmas
Pasien
memahami
pentingnya
mengubah pola
hidup
Keluarga pasien
siap
mendukung
kesehatan
pasien

18
Daftar Masalah
Masalah Rencana Penatalaksanaan Lokasi
Hipertensi Pemantauan keadaan umum dan keluhan pasien Kediaman
Grade 1 Pemantauan tekanan darah Pasien
Anjuran untuk kontrol rutin ke puskesmas
Anjurkan ke pasien untuk kontrol sebelum obat
habis sehingga tekanan darah tetap terkontrol.
Edukasi mengenai gaya hidup sehat meliputi
makan- makanan yang bergizi, kurangi makan-
makanan berminyak dan asin atau gurih.
Di sarankan juga untuk pasien tetap beraktifitas
ringan dan dilakukan rutin sehari-hari

Hemiparesis Mengedukasi pasien untuk tidak melakukan Kediaman


Dextra e.c aktivitas Berat Pasien
Stroke Mengedukasi pasien untuk mendapatkan rujukan
ke Rumah Sakit agar di fisioterapi
Mengajarkan pasien latihan ringan agar otot-otot
tangan dan kaki pasien sebelah kanan tetap aktif
Mengedukasi pasien untuk waspada dengan
lokasi yang resiko jatuh nya tinggi

Katarak Oculi Mengedukasi pasien apa itu katarak dan Kediaman


Dextra komplikasi yang disebabkan oleh katarak Pasien
Memberikan rujukan ke dokter spesialis mata
pada pasien agar mendapatkan tatalaksana lebih
lanjut
Memberi tahu pasien agar berhati-hati ketika
berjalan, Karena ditakutkan tersandung dan
jatuh
Hiperglikemi Pemantauan keadaan umum dan keluhan pasien Kediaman
Anjuran untuk kontrol rutin ke puskesmas Pasien
Anjurkan ke pasien untuk kontrol sebelum obat
habis sehingga tekanan darah tetap terkontrol.
Edukasi mengenai gaya hidup sehat meliputi
makan- makanan yang bergizi, kurangi makan-
makanan yang banyak mengandung karbohidrat
Diharapkan pasien memiliki food diary untuk
melihat makanan apa saja yang pasien makan
Memberikan edukasi kepada pasien agar
melakukan aktifitas ringan yang rutin dalam
jangka waktu tertentu seperti jalan pagi hari
selama 30 menit setiap pagi setiap hari

Pada Pemeriksaan Fisik (Summary)

19
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tekanan darah yang tinggi
(Hipertensi grade 1), Katarak Oculi dextra, Hemiparesis dextra, adanya
keterbatasan gerak pada kaki kanan.

Pada Assessment Geriatri (Summary)


Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Lab dapat
disimpulkan pasien mengalami Hipertensi Grade 1, Hemiparesis Dextra e.c
Stroke, Katarak Oculi Dextra, Hiperglikemi. Penyakit hipertensi pada pasien
ditandai dengan hasil pemeriksaan Tanda Vital yaitu tekanan darahnya
140/80 mmHg. Hemiparesis Dextra pada pasien dilihat dari adanya
keterbatasan gerak pada tungkai kanan, dan hasil pemeriksaan neurologis
adanya penurunan kekuatan otot dan sensoris pada tangan dan kaki kanan
pasien. Penyakit katarak pada pasien diketahui dari pemeriksaan fisik mata
dimana Shadow Test +, diduga adanya pengeruhan lensa di mata kanan nya.
Penyakit hiperglikemi pada pasien diketahui dari hasil pemeriksaan Lab
darah, dimana Gula Darah Puasanya tinggi yaitu 128 mg/dL. Pada Pasien
juga didapatkan keterbatasan fungsional yaitu tidak dapat melakukan
pekerjaan sedang hingga berat. Dari pemeriksaan Status Mental tidak
terdapat kelainan. Pasien juga memiliki resiko jatuh sedang, dari ADL
(Activity Daily Living) memiliki keterbatasan saat BAK dan BAB.
Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive Care)
- Lingkungan rumah dikondisikan selalu dijaga keamanannya untuk
mengurangi resiko jatuh.
- Istirahat yang cukup.
- Menyesuaikan aktivitas fisik dengan kemampuan pasien.
- Menginformasikan mengenai tentang penyakit yang diderita pasien dan
pentingnya check up rutin.
- Memotivasi pasien untuk senantiasa berfikir positif dan semangat untuk
sembuh agar tidak mempengaruhi kesehatan.
- Meminum obat secara teratur dan sesuai dosis.

20
- Memberi edukasi keluarga agar selalu memberikan dukungan kepada
pasien untuk tetap semangat.
- Menyarankan pasien untuk melakukan fisioterapi di rumah sakit lalu
dicoba diterapkan di rumah sehingga pasien bisa melakukan fisioterapi
sendiri.

21

You might also like