You are on page 1of 8

Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.

Nama Daerah: Manggoita (Aceh), Manggista (Batak), Manggih (Minangkabau),

Manggus (Lampung), Manggu (Sunda), Kirasa (Makasar), Manggis (Bali),

Manggusta (Manado) dan Magi (Nias) (Pitojo dan Hesti, 2008).

Klasifikasi

Kingdom: Plantae

Filum: Tracheophyta

Kelas: Magnoliopsida

Orde: Malpighiales

Famili: Clusiaceae

Genus: Garcinia L.

Spesies: Garcinia mangostana L.

(GBIF, 2017)

Sumber: http://thrivinglean.com/benefits-garcinia-mangostana/
Kandungan Kimia

Kandungan kimia dari manggis adalah ksanton memiliki aktivitas

antimikroba terhadap kapang seperti Fusarium oxysporum, Alterinia tenuis dan

Dreschlera oryzae, -mangostin, senyawa ksanton yang diisolasi dari kulit manggis

memiliki daya antimikroba terhadap Staphylococcus aureus. Antrakuinon dan

ksanton memiliki aktivitas antimikroba terhadap L.mesenteroides dan L.

plantarum. Kulit buah manggis juga mengandung tanin, flavonoid,

steroid/triterpenoid dan kuinon mempunyai aktivitas antibakteri terhadap E. coli,

Streptococcus sp., S. aereus dan S. epidermidis (Gopalakrishnan G, et al, 1997 ;

Linuma, et al, 1996 ; Putra, 2010 ; Poelungan dan Praptiwi, 2010).

Aktivitas Farmakologi

Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman obat yang

bersifat antibakteri, antijamur, antiinflamasi, pengobatan penyakit jantung bahkan

untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV (Gopalakrishnan et al. 1997).

Mekanisme metabolit sekunder

Saponin meningkatkan permeabilitas membrane sehingga terjadi hemolisis

sel

Flavonoid mengganggu metabolisme dengan mengikat protein


Tanin pada konsentrasi rendah menghambat pertumbuhan kuman dan pada

dosis tinggi sebagai antimikroba dengan cara mengkoagulasi protoplasma

kuman

(Poelongan dan Praptiwi, 2010).

Cara penggunaan kulit manggis secara empiris

Cuci kulit buah manggis, lalu potong-potong dan rebus dalam empat gelas

air hingga tersisa 1-2 gelas. setelah dingin, minum air rebusan dua kali sehari dan

dapat pula ditambah madu (Hidayat dan Napitupulu, 2015).

Uji Praklinik

Uji antibakteri secara In-vitro (Simmons and Graver, 1980)

Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi kertas cakram, dan bakteri

yang digunakan pada uji ini adalah bakteri Gram Negatif (Salmonella typhmurium

B2284 dan Escherichia coli), dan bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus

ATCC 25922 dan Staphylococcus epidermidis yang diisolasi dari lapangan).

Ekstrak yang digunakan adalah ekstrak Ekstrak diencerkan dengan ditetesi

DMSO kemudian ditambahkan aquadest hingga diperoleh konsentrasi ekstrak 50,

25, 12.5, 6.25 dan 3.125%. Masing-masing konsentrasi mempunyai 3 ulangan.

Inokulum bakteri diinkubasi pada Mueller Hinton broth pada suhu 37C selama 18

jam setelah itu diencerkan dengan 0.85% larutan NaCl steril sehingga mencapai

kekeruhan setara dengan standar McFarland no. 0.5 (106 " 8 CFU/ml). Setiap

inokulum bakteri disebarkan perlahan-lahan pada cawan petri yang berisi media

Mueller Hinton agar padat.


Lima belas mikroliter ekstrak etanol kulit buah manggis dari masing-

masing konsentrasi tersebut diatas diteteskan pada kertas cakram steril. Kertas

cakram steril yang telah ditetesi dengan ekstrak etanol kulit buah manggis

diletakkan pada permukaan media Mueller Hinton Agar (MHA) yang telah

diinokulasi dengan isolat bakteri, menggunakan pinset steril. Media tersebut

diinkubasikan pada suhu 37C selama 24 jam. Zona penghambatan pertumbuhan

bakteri disekitar kertas cakram diukur.

Berdasarkan hasil uji antibakteri pada 2 isolat bakteri Gram Positif dan 2 isolat

bakteri Gram Negatif ternyata ekstrak kulit buah manggis membentuk zona

penghambatan pertumbuhan pada bakteri Gram Positif yang diuji, tetapi pada

bakteri Gram Negatif hanya terjadi zona penghambtan pertumbuhan partial. Hasil

penelitian ini juga menunjukkan bahwa meningkatnya konsentrasi ekstrak

mengakibatkan zona hambat pertumbuhan yang terbentuk juga makin besar. Hal ini

dapat disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi komponen kimia yang bersifat

antibakteri pada ekstrak kulit buah manggis.

Dosis sebagai salep

Uji antibakteri dilakukan untuk memastikan apakah ekstrak etanol kulit

buah manggis mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus

aureus. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah

manggis mempunyai aktivitas antibakteri pada konsentrasi ekstrak 12% (Fitriana,

2015).
Sediaan di pasaran:

1. Mastin

Obat herbal terstandar

No. Registrasi: POM HT 122 300 191

Dosis: 2x sehari 2 kapsul, diminum secara teratur

Sumber: https://www.k24klik.com/product/1350/mastin-550mg-cap-30s

2. Garcia

Jamu

No Registrasi: POM TR 113 328 811


Dosis: untuk pemeliharaan kesehatan 3 x sehari 1 kapsul , untuk yang sudah kena

penyakit 3 x sehari 2 kapsul

Sumber: https://www.k24klik.com/product/1180/garcia-ekstrak-kulit-manggis-

cap-60s
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, Rizka Astikah. 2015. OPTIMASI FORMULA KRIM ANTIBAKTERI

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn)

MENGGUNAKAN ASAM STEARAT SEBAGAI EMULGATOR DAN

TRIETANOLAMIN SEBAGAI ALKALIZING AGENT DENGAN

METODE DESAIN FAKTORIAL. Available at:

http://eprints.ums.ac.id/39984/9/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf Accessed

on 05/11/2017

GBIF Secretariat .2017. GBIF Backbone Taxonomy. Garcinia mangostana L.

Available at https://doi.org/10.15468/39omei accessed via GBIF.org on

2017-11-03

Gopalakrishnan G, Banumathi B, Suresh G. 1997. Evaluation of the antifungal

activity of natural xanthones from Garcinia mangostana and their synthetic

derivatives. J. Nat Prod. 60 (5):519-524.

Hidayat, Syamsul., dan Napitupula, Rodame. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta

: Penebar Swadaya Group

K24, 2017. https://www.k24klik.com. Accessed at 05/11/2017

Linuma M, Tosa H, Tanaka T, Asai F, Kobayashi Y, Shimano R, Miyauchi K. 1996.

Antibacterial activity of xanthones from guttiferaeous plants against

methicillin-resistant Staphylococcus aureus. J Phar. Pharmacol.

48(8):861-865.
Pitojo, Setijo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budidaya Manggis. Semarang: Aneka

Ilmu.

Poeloengan M, Praptiwi. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L). Jurnal Kefarmasian Indonesia. 20:130

-137

Putra, I Nengah Kencana. 2010. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah manggis

(Garcinia mangostana L.) serta kandungan senyawa aktifnya. J.Teknol.

dan Industri Pangan, Vol. XXI No. 1 Th. 2010

Simmons, G.G.and J.Craver. 1980. Antibiotic sensitivity test using the disk method.

Australia : Beaureau Animal Health Brisbane Australia

You might also like