You are on page 1of 1

Stroke merupakan istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan kehilangan fungsi otak

yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak. (Smeltzer & Bare, 2002).
Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), stroke termasuk dalam 10 peringkat utama
penyakit sistem sirkulasi darah pada rumah sakit di seluruh Indonesia. Jumlah kasus stroke
adalah 17,5% tahun 2009, dan meningkat menjadi 18,49% tahun 2010. Bahkan pada tahun
2009, stroke adalah penyebab kematian (Case Fatality Rate) utama sebesar 12,68% pada
rumah sakit di seluruh Indonesia. (Depkes, 2012).

Penyakit ini diderita dan tersebar pada berbagai tatanan RS, salah satunya adalah Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo Jakarta. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo pada tahun 2010 terhadap distribusi pasien stroke
iskemik & hemoragik, lesi akut maupun berulang yang datang berobat ke RS, ditemukan hasil
bahwa pasien stroke terdiri dari 12,4% pada kelompok usia dibawah 45 tahun, 50,5% pada
usia 46-64 tahun, serta 37,1% pada usia diatas 65 tahun. Dari hasil penelitian juga didapatkan
komponen biaya perawatan stroke berbeda-beda tergantung pada jenis strokenya. Rata-rata
biaya total perawatan stroke lebih tinggi pada pria, usia lanjut, stroke hemoragik kortikal dengan
penyulit, serta komponen biaya ruangan yang berkorelasi kuat dengan bertambahnya hari
rawat. Oleh karena itu, sampai saat ini stroke masih menimbulkan beban sosial ekonomi pada
masyarakat. (Mariam,F.,dkk, 2010).

Berbagai bentuk defisit neurologis yang ditimbulkan akibat penyakit stroke tidak hanya akan
mempengaruhi kehidupan fisik dan psikososial pasien, namun juga berdampak pada keluarga
yang memberikan perawatan kepada anggota keluarganya dengan penyakit stroke. Sebagian
besar aktivitas kehidupan pasien stroke memerlukan bantuan, bahkan pada aktivitas kehidupan
yang paling dasar sekalipun seperti mandi, berpakaian, menggunakan toilet, berjalan, serta
manajemen pengobatan. Akibat sifat

You might also like