You are on page 1of 219

Infrastruktur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel atau bagian dari artikel ini diterjemahkan dari Infrastructure di en.wikipedia.org. Isinya
mungkin memiliki ketidakakuratan. Selain itu beberapa bagian yang diterjemahkan
kemungkinan masih memerlukan penyempurnaan. Pengguna yang mahir dengan bahasa yang
bersangkutan dipersilakan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan
ini.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat)

salah satu jaringan jalan tol di Jakarta, Indonesia

Infrastruktur fisik dan sosial adalah dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik
pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan
sektor privat [1] sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan [2] agar perekonomian dapat
berfungsi dengan baik [3] Istilah ini umumnya merujuk kepada hal infrastruktur teknis atau fisik
yang mendukung jaringan struktur seperti fasilitas antara lain dapat berupa jalan, kereta api, air
bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi,
pelabuhan secara fungsional, infrastruktur selain fasilitasi akan tetapi dapat pula mendukung
kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat, distribusi aliran produksi barang dan jasa sebagai
contoh bahwa jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik
kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat. dalam beberapa
pengertian, istilah infrastruktur termasuk pula infrastruktur sosial kebutuhan dasar seperti antara
lain termasuk sekolah dan rumah sakit.[4] bila dalam militer, istilah ini dapat pula merujuk
kepada bangunan permanen dan instalasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan
pemindahan [5].

Daftar isi
1 Infrastruktur dalam pengertian lain
2 Lihat pula
3 Referensi
4 Pranala luar

Infrastruktur dalam pengertian lain


Dalam kegunaan dalam aplikasi lain, infrastruktur dapat merujuk pada teknologi informasi,
saluran komunikasi formal dan informal serta alat-alat pengembangan perangkat lunak, jaringan
sosial politik atau kepercayaan pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Dalam konseptual
gagasan bahwa struktur pengorganisasian merupakan penyediaan infrastruktur dan dukungan
untuk sistem atau bagi layanan organisasi seperti dalam sebuah kota, negara, perusahaan, atau
kumpulan orang dengan kepentingan umum. Infrastruktur dapat pula mengacu pada sebuah
konsep yang dikembangkan oleh Karl Marx berartikulasi dengan suprastruktur

Contoh: infrastruktur manajemen teknologi informasi, infrastruktur penelitian , infrastruktur


teroris , infrastruktur pariwisata dll.

Infrastruktur dan suprastruktur (filosofis)


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Suprastruktur (filosofis))

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Infrastruktur dan superstruktur adalah konsep digunakan oleh Marx dengan Marxisme untuk
membedakan dasar-dasar perubahan tatanan sosial yang penting.
Dalam pengertian Karl Marx bahwa superstruktur berarti semua produksi yang bersifat non-
materi yang berasal dari ide masyarakat antara lain, Lembaga-lembaga politik, Hukum atau
Undang-undang, Agama, Pemikiran, Filsafat dan Etika Sedangkan infrastruktur bagi Karl Marx
bersifat yang mengacu pada sumber daya antara lain: kondisi produksi (iklim, sumber daya
alam), alat-alat produksi (alat, mesin) dan hubungan produksi (kelas sosial, dominasi,
keterasingan dan upah dsbnya)

Korelasi antara Infrastruktur sebagai sebab yang dapat mengatur kegiatan produksi sedangkan
peran suprastruktur (lembaga-lembaga politik, hukum, agama, pikiran, filsafat, moralitas) yang
menjadi akibat dalam kegiatan produksi. dalam hal ini Marxis bermaksud untuk menjelaskan
adanya perubahan sosial akibat dari dorongan oleh perubahan-perubahan dalam produksi sistem
Sebaliknya pada struktur yang akan tetap menjaga sistem produksi. Marx menjelaskan ini
berdasarkan teori dari filsafat Hegel (dan idealisme Jerman pada umumnya) dalam pergerakan
ide-ide yang membahas borjuis konvervatif dengan kapitalis produksi.
Infrastruktur bandar udara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.
Tag ini diberikan tanggal Januari 2007

Peralatan pemeriksaan barang bawaan adalah salah satu bagian penting dalam infrastruktur bandar
udara

Infrastruktur bandar udara adalah infrastruktur sebuah bandar udara yang disediakan oleh
sebuah operator tetap atau fasilitas militer.

Komponen
Infrastruktur bandar udara meliputi komponen teknis, tenaga kerja dan administratif.

Komponen teknis berupa bangunan dan struktur, landasan pacu, lampu suar aerodrome,
kendaraan, pengatur lalu lintas udara, fasilitas radar, komunikasi, ruang tunggu dan situs web.

Tenaga kerja berupa personel keamanan, personel landasan pacu, agen tiket, pengawas bandar
udara, penangan bagasi, pengatur lalu lintas udara, jabatan manajemen, dll.

Komponen administratif berupa organisasi, struktur yang cocok untuk lanjutan, dll.
Landas pacu
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Landasan pacu)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Landas pacu 1 di Bandara Internasional El Dorado, Bogot, D.C.

Landas pacu adalah sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk lepas landas atau
pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa Inggris disebut runway.

Penamaan
Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36
untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena sebuah landas pacu bisa dipakai
dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh: landas pacu 09/27.

Apabila bandara memiliki beberapa landas pacu dengan arah sama, akan diidentifikasi dengan
penambahan huruf L, C, dan R untuk Left, Center, dan Right (kiri, tengah, kanan) yang
ditambahkan di akhir. Contoh: landas pacu 02R/20L.

Teknis
Pada umumnya landasan pacu memiliki lapisan aspal "hotmix" dengan identifikasi angka derajat
dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis garis yang mirip dengan "zebra cross" pada
ujung ujungnya yang semakin berkurang jumlah garisnya bila menuju ke tengah landasan yang
menunjukkan saat saat pesawat harus touch down (roda roda menyentuh landasan saat mendarat)
serta take off (melandas). Pada landasan-landasan tertentu, ujung ujung landasan yang digunakan
untuk touch down atau take off digunakan lapisan beton, bukan aspal, untuk menghindari
melelehnya aspal pada saat pesawat take off dengan kekuatan mesin penuh, khususnya pesawat
tempur yang menggunakan mekanisme afterburner sehingga menimbulkan semburan api pada
nozzle (saluran buang) mesin pesawat. Aspal yang digunakan yang terbaik adalah aspal alam,
dan yang terbaik digunakan adalah aspal yang dihasilkan dari negara Trinidad dan Tobago, jadi
tidak menggunakan aspal hasil olahan minyak bumi, yang mudah mencair/melunak akibat panas
matahari, tekanan dan panas yang ditimbulkan dari semburan gas buang mesin pesawat. Pada
bagian bawah lapisan aspal digunakan lapisan batu kali, bukan batu koral seperti halnya
penggunaan pengaspalan jalan raya. Landasan pacu dibuat dengan perhitungan teknis tertentu
sehingga permukaannya tetap kering, sekalipun pada musim hujan, dan mencegah tergenangnya
landasan yang mengakibatkan pesawat mengalami aquaplanning, terutama saat mendarat yang
sangat membahayakan.

Pada tepi kanan dan kiri serta ujung ujung landas pacu diberi lampu-lampu dan tiang-tiang
navigasi yang digunakan untuk membantu navigasi terlebih lebih pada cuaca buruk dan
penerbangan malam hari.

Landas pacu sebuah lapangan terbang perintis di Papua

Landas pacu bandara perintis memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan bandara
bandara komersial terlebih lebih di kawasan terpencil. Landasan pacu ini dikenal sebagai
airstrip. Terkadang hanyalah lajur tanah yang diperkeras yang diberi lapisan rumput, dan untuk
mencegah amblasnya tanah digunakan lonjoran lonjoran baja atau alas marston (lapisan plat baja
yang berlubang lubang). Di Indonesia, landasan seperti ini digunakan di daerah pedalaman Irian
Jaya atau Papua. Konstruksi landas pacu seperti ini digunakan pada masa Perang Dunia II untuk
kepentingan militer karena pembuatannya lebih praktis.

Panjang landasan pacu bergantung pada suhu, kecepatan dan arah angin, serta tekanan udara di
sekitarnya. Di daerah gurun dan di dataran tinggi, umumnya landas pacu yang digunakan lebih
panjang daripada yang umum digunakan di bandara-bandara bahkan bandara internasional,
karena tekanan udara yang lebih rendah. Sebagai contoh, landas pacu di kota Doha, Qatar
memiliki ukuran panjang sampai lebih dari 5.000 meter.

Landasan tertentu dilengkapi dengan kabel penahan pesawat untuk pendaratan (arrester cable)
bahkan pelontar pesawat (catapult), terutama untuk landasan pendek dan landasan pada kapal
induk.

Pemeliharaan
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil, bahkan benda
benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan penerbangan (dalam dunia
penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD). Kecelakaan pesawat terbang di
landasan pacu umumnya disebabkan karena adanya benda benda asing baik yang masuk ke
dalam mesin pesawat maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas
landas atau mendarat. Hal tersebut seperti yang dialami pesawat Concorde di Bandara Charles de
Gaulle, Paris, Perancis pada tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang
menewaskan seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca dan
bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial bahkan perintis
dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas penerbangan, komunikasi bahkan
informasi cuaca. Pada bandara tertentu, dilengkapi sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca
serta sensor untuk mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.

Selain itu pula, setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan penyapu landasan dan peralatan
bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa sisa jejak karet yang
ditimbulkan oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan juga dapat mengganggu
keselamatan penerbangan.
Gerbang (bandar udara)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Sebuah gerbang dalam penerbangan adalah sebuah bagian dalam terminal bandar udara untuk
memindahkan penumpang dan awak maskapai penerbangan ke dalam pesawat terbang.
Penumpang naik atau turun dari pesawat melalui salah satu metode ini:

Jembatan jetway
Tangga udara, dipasang di pesawat atau dari kendaraan bergerak
Ruang tunggu bergerak
Meninggalkan pesawat melalui anak tangga bergerak dan berjalan ke apron menuju atau dari
gedung terminal

Bagi kebanyakan gerbang di bandara domestik AS, pintu terbuka pada jetway bertingkat satu
yang mengarah ke pintu pesawat. Untuk bandara internasional, gerbang seperti itu harus
dikonfigurasi agar dapat menerima kedatangan penumpang internasional. Konfigurasi tersebut
bermacam dari bandara ke bandara, tapi biasanya, pintu yang mengarah ke gerbang dipindahkan
lebih jauh ke terminal, dan akan terbuka menuju sebuah ruangan, tempat penumpang
melewatinya menuju pesawat. Di dalam ruangan tersebut akan ada sebuah eskalator menuju
bagian bea cukai dan imigrasi di tingkat berbeda. Ketika gerbang digunakan untuk
keberangkatan atau kedatangan domestik, pintu menuju ruang tunggu akan dibuka dan biasanya
eskalator akan dimatikan, dan penumpang tidak akan salah berjalan ke bea cukai dan imigrasi.
Untuk kedatangan internasional, pintu menuju ruang tunggu ditutup, dan penumpang diarahkan
ke eskalator untuk imigrasi/bea cukai. Peraturan umum di AS untuk penerbangan internasional
adalah bahwa gerbang apapun dapat menangani pesawat internasional yang hendak berangkat,
tapi hanya gerbang yang dikonfigurasi untuk internasional yang dapat menangani pesawat
internasional yang telah tiba. Ini mengakibatkan masalah di sejumlah bandar udara seperti
O'Hare Chicago, ketika dua penyewa besar, United dan American, terpaksa menggunakan
Terminal 5 untuk kedatangan internasional, dan mendorong pesawat mereka kembali ke terminal
mereka untuk penerbangan biasa, menyebabkan gerbang kosong yang mahal untuk digunakan di
Terminal 5.

Peralatannya berupa bandar udara atau properti maskapai penerbangan, biasanya infrastruktur
bandar udara.
Bandar udara internasional
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Bandara internasional)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Pemandangan Terminal 2, Bandar Udara Internasional Taiwan Taoyuan

Suatu bandar udara internasional merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan
fasilitas Bea dan Cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan internasional menuju dan
dari negara lainnya. Bandara sejenis itu umumnya lebih besar, dan sering memiliki landasan
lebih panjang dan fasilitas untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk
perjalanan internasional atau antarbenua. Bandara internasional sering menangani penerbangan
domestik (penerbangan yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di beberapa
negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan internasional, sehingga konsep suatu "bandara
internasional" memiliki makna kecil. Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori
bandar udara internasional terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas
pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran bandara sipil/militer.

Banyak bandara yang memberikan penerbangan internasional terjadwal memiliki kata


"internasional" pada nama resminya, tetapi yang lain, termasuk bandara besar seperti Bandar
Udara London Heathrow, tidak. Kebalikannya, beberapa bandara yang menyebut dirinya
bandara internasional, khususnya di kota-kota kecil Amerika Serikat, kenyataannya tidak
memiliki penerbangan sipil maskapai internasional terjadwal tetapi memiliki fasilitas bea cukai
dan imigrasi yang melayani penerbangan sewaan, kargo dan umum. Dalam hal ini layanan bea
cukai dan imigrasi hanya tersedia dengan peringatan resmi selama beberapa jam. Contohya
seperti Bandar Udara Internasional Gerald R. Ford di Grand Rapids, Michigan, Bandar Udara
Internasional Gary/Chicago di Gary, Indiana.

Bandara lainnya yang sebelumnya melayani penerbangan internasional sekarang melayani


penerbangan domestik (lalu lintas internasional telah dialihkan ke bandar udara yang lebih baru
dan besar di daerah itu) tetapi menggunakan kata "internasional" pada namanya. Contohnya
seperti:

Bandar Udara Internasional Tokyo (Haneda), di Tokyo, Jepang, digantikan oleh Bandar Udara
Internasional Narita
Bandar Udara Taipei Songshan di Taipei, Taiwan (yang berarti "Bandar Udara Internasional
Taipei" dalam bahasa Tionghoa), digantikan oleh Bandar Udara Internasional Taoyuan.
Bandar Udara Internasional Gimpo di Seoul, Korea Selatan, digantikan oleh Bandar Udara
Internasional Incheon
Bandar Udara Internasional Shanghai Hongqiao di Shanghai, Republik Rakyat Cina, digantikan
oleh Bandar Udara Internasional Pudong.

Beberapa bandara internasional juga melayani sebagai "hub", atau tempat dimana penerbangan
tidak langsung dapat mendarat dan penumpang berganti pesawat. Bandar udara internasional
sering terdapat cabang maskapai, dan kebanyakan diantaranya luar negeri.

Penumpang yang berganti ke penerbangan domestik dari sebuah penerbangan internasional


diharuskan membawa bagasi merka yang sudah dicek melalui Bea dan Cukai dan mengecek
ulang di counter maskapai domestik, membutuhkan waktu yang lama selama proses itu. Dalam
beberapa hal di Eropa bagasi dapat dikirim ke tujuan akhir bahkan apabila itu merupakan
penerbangan domestik.

Pada sejumlah hal, pelancong dan pesawat dapat melewati Bea dan Cukai dan imigrasi di
bandara keberangkatan. Seperti contohnya, Amerika Serikat memiliki petugas bea cukai dan
imigrasi di beberapa bandara Kanada. Ini membolehkan penerbangan dari bandar udara tersebut
terbang menuju bandara AS yang tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi. Bagasi dari
penerbangan tersebut juga dapat dikirim ke tujuan akhir di AS melalui bandar udara masuk.
Bandar udara regional
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Sutau bandar udara regional merupakan sebuah bandar udara yang melayani lalu lintas di
daerah geografi berpopulasi relatif kecil. Sebuah bandara regional umumnya tidak memiliki
fasilitas bea cukai dan imigrasi untuk memproses lalu lintas antarnegara. Di Kanada bandara
regional umumnya melayani penerbangan di Kanada dan beberapa penerbangan menuju
Amerika Serikat. Beberapa bandar udara regional AS, dianataranya menyebut dirinya bandar
udara internasional, memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi yang beroperasi bila diminta, tetapi
kebanyakan melayani lalu lintas domestik.

Pesawat yang menggunakan bandara tersebut merupakan jet bisnis kecil, pesawat pribadi, dan jet
regional.
Bandar udara domestik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Suatu bandar udara domestik merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani
penerbangan domestik atau penerbangan di negara yang sama. Bandara domestik tidak memiliki
fasilitas bea cukai dan imigrasi dan tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari
bandara luar negeri.

Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat menangani pesawat
jarak pendek/menengah dan lalu lintas regional. Di beberapa negara, bandar udara sejenis itu
tidak memiliki pemeriksaan keamanan / detektor logam, tetapi pemeriksaan seperti itu telah
diadakan beberapa tahun belakangan ini.

Kebanyakan bandara kotamadya di Kanada dan Amerika Serikat masuk dalam kelompok ini. Di
bandara internasional di Kanada, terdapat terminal domestik yang menangani penerbangan di
Kanada (terbang dari satu kota Kanada ke kota lainnya).

Beberapa negara kecil tidak memiliki bandar udara domestik umum, atau bahkan penerbangan
domestik umum, contohnya Belgia.
Terminal bandar udara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana penumpang
berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka menaiki dan
meninggalkan pesawat.

Terminal Bandar Udara Internasional Baghdad, Irak.

Terminal Bandar Udara Internasional Banjul, Banjul, Gambia

Di terminal, penumpang membeli tiket, menitipkan bagasinya, dan diperiksa pihak keamanan.
Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat (melalui gerbang) disebut 'concourse. Tetapi,
sebutan "terminal" dan "concourse" kadang-kadang digunakan berganti-ganti, tergantung
konfigurasi bandara.

Bandara kecil memiliki sebuah terminal sementara bandara besar memiliki beberapa terminal
dan/atau concourse. Di bandara kecil, bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah
terminal dan concourse.
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse melalui
jalan setapak, jembatan layang, atau terowongan bawah tanah (seperti Bandar Udara
Internasional Denver. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing
dengan satu concourse atau lebih (seperti Bandar Udara La Guardia New York). Bandar udara
besar lainnya memiliki terminal ganda dimana masing-masing telah termasuk fungsi sebuah
concourse (seperti Bandar Udara Internasional Dallas/Fort Worth).

Kebanyakan terminal bandara dibangun dengan gaya biasa. Tetapi, beberapa bandara, seperti
Bandar Udara Internasional Baghdad, berbentuk monumental, sementara yang lainnya
merupakan karya besar arsitektur, seperti Terminal 1 bandar udara Charles de Gaulle dekat Paris
atau Terminal 5 di Bandar Udara JFK New York. Beberapa termianl dirancang sesuai dengan
budaya daerah sekitarnya, contohnya terminal di Sunport Internasional Albuquerque di New
Mexico, yang dirancang dengan gaya Kebangkitan Pueblo yang dipopulerkan oleh arsitek John
Gaw Meem.

Terminal bandar udara awalnya terbuka langsung menuju landasan: penumpang dapat berjalan
atau menumpang bus menuju pesawatnya, dan bahkan banyak bandara besar memiliki "gerbang
bus" untuk melayani pesawat di terminal utama.

Sebuah rancangan pier menggunakan bangunan panjang dan sempit dengan pesawat yang
diparkir di kedua sisi. Salah satu ujungnya terhubung dengan area tiket dan pengklaiman bagasi.
Pier memberikan kapasitas pesawat yang tinggi dan bentuknya yang sederhana, tetapi sering
menghasilkan jarak yang jauh dari counter pendaftaran ke gerbang (lebih dari setengah mil di
Bandar Udara Internasional Kansai). Kebanyakan bandara internasional besar memiliki pier,
termasuk Bandar Udara Internasional O'Hare Chicago, Bandar Udara Internasional Frankfurt,
Bandar Udara London Heathrow, Bandar Udara Amsterdam Schiphol, Bandar Udara
Internasional Bangkok dan Bandar Udara Internasional Miami.

Suatu terminal satelit merupakan sebuah bangunan yang dihubungkan dari bangunan bandara
lain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya. Bandara pertama yang
menggunakan terminal satelit adalah Bandar Udara London Gatwick. Fasilitas ini menggunakan
sebuah terowongan pejalan kaki bawah tanah untuk menghubungkan satelit dengan terminal
utama. Ini juga pertama kalinya di Bandar Udara Internasional Los Angeles, tetapi telah diubah
menjadi pier. Bandara pertama yang menggunakan sebuah pemindah orang untuk
menghubungkan terminal utama dengan satelit adalah Bandar Udara Internasional Tampa, yang
masih beroperasi. Bandar Udara Internasional Charles de Gaule Paris (Terminal 1) dan Bandar
Udara London Gatwick (Terminal Selatan) memiliki terminal satelit sirkuler. Bandar Udara
Internasional Orlando dan Bandar Udara Internasional Pittsburgh memiliki terminal satelit
ganda. Bandar Udara Internasional Denver, Bandar Udara Internasional Cincinnati/Norhtern
Kentucky, dan Bandar Udara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta memiliki terminal satelit
linear yang terhubung dengan lalu lintas bawah tanah pusat. Bandar Udara Internasional Kuala
Lumpur memiliki sebuah terminal satelit berpotongan yang digunakan untuk penerbangan
internasional.
Bandar Udara Mumbai

Beberapa bandara menggunakan sebuah terminal semisirkuler, dengan pesawat yang diparkir
di satu sisi dan kendaraan di sisi lainnya. Bentuk ini mengakibatkan perjalanan panjang untuk
menghubungkan penumpang, tetapi hebatnya mengurangi waktu perjalanan antara pendaftaran
dan pesawat. Bandar udara yang dirancang dengan model ini adalah Bandar Udara Internasional
Charles de Gaulle (Terminal 2), Bandar Udara Internasional Mumbai (Terminal 2), Bandar
Udara Internasional Dallas/Fort Worth, Bandar Udara Internasional Incheon Seoul, dan Bandar
Udara Chitose Baru Sapporo.

Bentuk terminal yang jarang ditemui adalah lounge mobile, dimana penumpang dibawa dari
gerbang menuju pesawatnya dengan kendaraan besar yang menempel ke terminal dan pesawat.
Bandar Udara Internasional Washington Dulles dan Bandar Udara Internasional Mirabel telah
menggunakannya.

Tampilan hibrid juga masih ada. Bandar Udara Internasional San Francisco menggunaakan
bentuk pier-semisirkuler hibrid (Terminal 3) dan sebuah pier untuk sisanya.

Hong Kong memiliki terminal tunggal terbesar di dunia (570.000 m) di Bandar Udara
Internasional Hong Kong.

Terminal 3 Bandar Udara Internasional Beijing Capital, Beijing, Republik Rakyat Cina akan
menjadi terminal tunggal terbesar dengan luas 900.000 m ketika dibuka pada tahun 2008.
Bangunan tersebut akan menangani 100 juta penumpang.

Transportasi darat
Beberapa bandara kecil dan menengah memiliki jalan lingkar satu arah berlajur dua atau tiga
tunggal yang digunakan oleh kendaraan pribadi lokal dan bus untuk menurunkan dan menjemput
penumpang.

Sebuah bandara internasional dapat memiliki jalan lingkar satu arah terpisah, satu untuk
keberangkatan dan satu untuk kedatangan. Juga terdapat hubungan langsung kereta api dengan
kereta api regional, kereta api ringan, atau kereta bawah tanah menuju pusat kota atau distrik
bisnis sentral kota terdekat. Bandara besar dapat memiliki hubungan langsung dengan jalan
bebas terdekat. Akan terdapat agensi penyewaan mobil dan perusahaan taksi yang beroperasi di
sekitar terminal.
JALAN

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.

Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha. Perseorangan, atau
kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri.

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan
nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol.

Tol adalah sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol.

Penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan,


dan pengawasan jalan.

Pengaturan jalan kegiatan perumusan kebijakan perencanaan, penyusunan perencanaan umum,


dan penyusunan peraturan perundang-undangan jalan.

Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan,
pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan.

Pengembangan jalan adalah kegiatan pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis,


pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan

Pengawasan jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan tertib pengaturan,
pembinaan, dan pengembangan jalan.

Penyelenggaraan jalan adalah pihak yang melakukan peraturan, pembinaan, pembangunan, dan
pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya.

Jalan bebas hambatan adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan
masuk secara penuh dan tanpa adanya persimpangan sebanding serta dilengkapai dengan pagar
ruang milik jalan.

Daftar isi
1 Pengelompokan Jalan
o 1.1 Jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas
1.1.1 Sistem jaringan jalan
1.1.1.1 Sistem jaringan jalan primer
1.1.1.2 Sistem jaringan jalan sekunder
1.1.2 Jalan umum menurut fungsi
1.1.2.1 Jalan arteri
1.1.2.2 Jalan kolektor
1.1.2.3 Jalan lokal
1.1.2.4 Jalan lingkungan
1.1.3 Jalan umum menurut status
1.1.3.1 Jalan nasional
1.1.3.2 Jalan provinsi
1.1.3.3 Jalan kabupaten
1.1.3.4 Jalan kota
1.1.3.5 Jalan desa
1.1.4 Jalan umum menurut kelas
2 Bagian jalan
o 2.1 Ruang manfaat jalan
o 2.2 Ruang milik jalan
o 2.3 Ruang pengawasan jalan
3 Pembangunan jalan
4 Perekonomian jalan
5 Sejarah Pembangunan Jalan
o 5.1 Jalan Mesopotamia-Mesir
o 5.2 Jalan di Eropa dan China
o 5.3 Jalan Romawi
o 5.4 Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa
6 Sejarah Teknik Membangun Jalan
7 Lihat pula

Pengelompokan Jalan
Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus.

Jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas

Sistem jaringan jalan

Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan
jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki.

Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan
memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan
perdesaan.

Sistem jaringan jalan primer

Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan pelayanan distribusi
barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai
berikut:

menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat
kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan
menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.

Sistem jaringan jalan sekunder

Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota
dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang
menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder
kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.

Jalan umum menurut fungsi

Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan kedalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal,
dan jalan lingkungan.

Jalan arteri

Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya
guna.

Jalan kolektor

Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau
pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk
dibatasi.

Jalan lokal

Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

Jalan lingkungan

Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan
ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

Jalan umum menurut status

Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan
kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
Jalan nasional

Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

Jalan provinsi

Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan
strategis provinsi.

Jalan kabupaten

Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk
dalam jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota
kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat
kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten,
dan jalan strategis kabupaten.

Jalan kota

Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang menghubungkan antarpusat
pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antara
persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.

Jalan desa

Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di
dalam desa, serta jalan lingkungan.

Jalan umum menurut kelas

Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan dikelompokkan atas
bebas hambatan, jalan raya, jalan sedang, dan jalan kecil.

Bagian jalan
Ruang manfaat jalan

Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya.

Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan
kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan
pedoman yang ditetapkan oleh departemen yang berwenang.
Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, pengerasan jalan, jalur pemisah, bahu
jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong,
perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya.

Trotoar hanya diperuntukkan bagi lalu lintas pejalan kaki, walau pada prakteknya banyak
digunakan untuk keperluan lain semisal parkir atau tempat berjualan.

Ruang milik jalan

Ruang milik jalan terdiri dari ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar ruang
manfaat jalan. Ruang milik jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar,
kedalaman, dan tinggi tertentu. Ruang milik jalan diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan,
pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas di masa akan datang serta kebutuhan ruangan
untuk pengamanan jalan.

Sejalur tanah tertentu dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai
lansekap jalan.

Ruang pengawasan jalan

Ruang pengawasan jalan merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang
penggunaannya ada di bawah pengawasan penyelenggara jalan. Ruang pengawasan jalan
diperuntukkan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta
pengamanan fungsi jalan.

Ruang pengawasan jalan merupakan ruang sepanjang jalan di luar ruang milik jalan yang
dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu.

Dalam hal ruang milik jalan tidak cukup luas, lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi
badan jalan paling sedikit dengan ukuran sebagai berikut:

jalan arteri primer 15 (lima belas) meter;


jalan kolektor primer 10 (sepuluh) meter;
jalan lokal primer 7 (tujuh) meter;
jalan lingkungan primer 5 (lima) meter;
jalan arteri sekunder 15 (lima belas) meter;
jalan kolektor sekunder 5 (lima) meter;
jalan lokal sekunder 3 (tiga) meter;
jalan lingkungan sekunder 2 (dua) meter; dan
jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu.

Pembangunan jalan
Jalan di Jepang

Pada dasarnya pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi
pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan
jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan
penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.

Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan.
Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan
tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan
satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan
aspal ataupun semen.

Pengaliran/ drainase air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaan jalan setelah hujan tidak hanya
membahayakan pengguna jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena
itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang
berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke
selokan.

Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam.
Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar
seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan. Fungsinya adalah untuk menandakan batas
lintasan.

Perekonomian jalan
Jalan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi
atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan, komoditi dapat mengalir
ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar
wilayah itu. Selain itu, jalan juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya.
Contohnya, di pertengahan lintasan jalan utama yang menghubungkan bandar-bandar besar,
penduduk setempat dapat menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. Satu
contoh yang baik bagi ekonomi lalu lintas dapat dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia.
Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh karena adanya
fasilitas istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya Utara
Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan
restoran dan kamar kecil.

Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung
kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran
dengan sopir bus. Untuk menarik lebih banyak sopir bus datang ke mari bersama penumpangnya,
pemilik restoran berusaha menarik hati sopir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis
kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus
tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.

Sejarah Pembangunan Jalan


Jalan sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah
menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas
dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membuat jalan. Akan tetapi hampir semua
peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan tersebut.

Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa
jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa
itu. Letaknya diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.

Jalan Mesopotamia-Mesir

Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan
raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut
berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu,
disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut
Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.

Jalan di Eropa dan China

Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany
hingga Laut Baltik.

Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang
bila digabung mencapai 3200 km.

Jalan Romawi

"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan
Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di
puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang
dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga
Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta
Peutinger.

Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Jalan Raya Pos

Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia


memerintah antara tahun 1808 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.
Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan.
Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang
sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun
dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa
imbalan pantas.

Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi
ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman
Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal
sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang,
Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat
Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini
sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas
pos.

Sejarah Teknik Membangun Jalan


Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk membangun jalan. Di Eropa Utara
yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu
dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui
rintangan tersebut.

Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun.
Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen
dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah
dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan,
terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.

Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama
berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang
kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava
yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut
termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad
XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di
mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan
pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat
padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik
dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.

Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi
jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat
banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan
ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun
satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.

Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan
aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di
Champ-Elysess, Paris, Perancis.

Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Meski lebih kuat,
jalan tersebut mudah retak karena perubahan cuaca. Berbeda dengan aspal yang bersipat lebih
plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang
lebih tahan air.

Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia
University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan
maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan
Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Jalan raya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain.
Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:

Digunakan untuk kendaraan bermotor


Digunakan oleh masyarakat umum
Dibiayai oleh perusahaan negara
Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan

Di sini harus diingat bahwa tidak semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor itu
jalan raya. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah
haruslah diumumkan oleh pihak berkuasa.

Daftar isi
1 Pembangunan jalan raya
2 Perekonomian jalan raya
3 Sejarah Pembangunan Jalan Raya
o 3.1 Jalan raya Mesopotamia-Mesir
o 3.2 Jalan raya di Eropa dan China
o 3.3 Jalan Romawi
o 3.4 Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa
4 Sejarah Konstruksi Membangun Jalan
5 Lihat pula

Pembangunan jalan raya


Jalan Raya di Jepang

Pada dasarnya pembangunan jalan raya adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang
mengatasi pelbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi,
pembangunan jembatan dan terowong, bahkan juag pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin
melibatkan penebasan hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk
proses ini.

Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan.
Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan
tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan
satu lapisan lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan
aspal ataupun semen.

Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan
raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak hanya membahayakan
pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu
permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang
berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke
selokan.

Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam.
Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar
seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandakan
batas lintasan.

Perekonomian jalan raya


Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk
pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi
dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada
pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di
sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang
menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada sopir
truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik bagi ekonomi lalu lintas dapat dilihat di
pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus
jarak-jauh karena adanya fasilitas istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan
Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang
untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.

Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung
kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran
dengan sopir bus. Untuk menarik lebih banyak sopir bus datang ke mari bersama penumpangnya,
pemilik restoran berusaha menarik hati sopir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis
kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus
tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.
Sejarah Pembangunan Jalan Raya
Jalan raya sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah
menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas
dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membuat jalan raya. Akan tetapi hampir
semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan raya tersebut.

Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan raya muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih
berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara
masa itu. Letaknya diduga antara Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.

Jalan raya Mesopotamia-Mesir

Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan
raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut
berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu,
disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut
Aegea sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.

Jalan raya di Eropa dan China

Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari Yunani dan Tuscany
hingga Laut Baltik.

Di Asia timur, bangsa Cina membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang
bila digabung mencapai 3200 km.

Jalan Romawi

"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan
Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di
puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang
dari Inggris hingga Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga
Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta
Peutinger.

Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa

Artikel utama untuk bagian ini: Jalan Raya Pos

Herman Willem Daendels adalah seorang Gubernur-Jendral Hindia-Belanda yang ke-36. Ia


memerintah antara tahun 1808 1811. Pada masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.
Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari Anyer hingga Panarukan.
Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang
sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun
dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa
imbalan pantas.

Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan pertahanan militer. Selain itu dari segi
ekonomi guna menunjang tanam paksa (cultuur stelsel) hasil produk kopi dari pedalaman
Priangan semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan Cirebon dan Indramayu padahal
sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi Sumedang,
Limbangan, Cisarua, dan Sukabumi. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat
Surabaya-Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini
sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas
pos.

Sejarah Konstruksi Membangun Jalan


Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk membangun jalan raya. Di Eropa
Utara yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa
gelondongan kayu dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang
berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.

Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun.
Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen
dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah
dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di Mahenjo Daro, Pakistan,
terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.

Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama
berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang
kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava
yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut
termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad
XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.

Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di
mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan
pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat
padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik
dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.

Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi
jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan Makadam itu lahir berkat semangat membuat
banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan
ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun
satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.

Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan
aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di
Champ-Elysess, Paris, Perancis. Jalan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut
yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.

Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Sekarang banyak
jalan tol dengan konstruksi beton (tebal minimum 29 cm) dan tahan hingga lebih dari 50 tahun
serta sangat kuat sekali memikul beban besar.

Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia
University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan
maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan
Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.

Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
Jalan bebas hambatan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Untuk kegunaan lain, lihat Jalan tol.

Jalan bebas hambatan di Amerika Serikat.

Jalan bebas hambatan (Inggris: Freeway atau Highway) adalah jalan raya yang dibelah oleh
median jalan atau pemisah jalan dan merupakan jalan dengan akses terbatas. Umumnya jalan
bebas hambatan dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat
jarak dari satu tempat ke tempat lain.

Di Indonesia umumnya jalan bebas hambatan juga merupakan jalan tol, meski tidak ada
keharusan demikian. Di negara maju banyak jalan bebas hambatan tidak dikenakan tarif. Jalan
bebas hambatan pertama dibuka pada tanggal 21 September 1924 di Italia, dan menghubungkan
Milan dengan Como dan Danau Como[rujukan?].
Stasiun kereta api
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Stasiun Surabaya Kota pada tahun 1905-an

Stasiun kereta api adalah menaikkan dan menurunkan penumpang yang menggunakan jasa
transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa lalu dikenal juga dengan halte kereta api yang
memiliki fungsi nyaris sama dengan stasiun kereta api. Untuk daerah/kota yang baru dibangun
mungkin stasiun portabel dapat dipergunakan sebagai halte kereta.

Daftar isi
1 Fasilitas di stasiun kereta api
2 Jalur rel
3 Peron stasiun
o 3.1 Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II)
o 3.2 Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi)
4 Pelestarian stasiun sebagai simpul pariwisata
5 Stasiun besar di Jawa
6 Pranala luar
7 Galeri

Fasilitas di stasiun kereta api


Di Kanada Utara ada Stasiun Portable

Fasilitas stasiun kereta api umumnya terdiri atas:

Pelataran parkir di muka stasiun


Tempat penjualan tiket, dan loket informasi
Peron atau ruang tunggu
Ruang kepala stasiun, dan
Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat
pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya.

Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk
menunjang kenyamanan penumpang maupun calon penumpang kereta api, seperti ruang tunggu
(VIP ber AC), restoran, toilet, mushola, area parkir, sarana keamanan (polisi khusus kereta api),
sarana komunikasi, dipo lokomotif, dan sarana pengisian bahan bakar. Pada papan nama stasiun
yang dibangun pada zaman Belanda, umumnya dilengkapi dengan ukuran ketinggian rata-rata
wilayah itu dari permukaan laut, misalnya Stasiun Bandung di bawahnya ada tulisan plus-minus
709 meter.

Jalur rel

Stasiun Tugu di Yogyakarta (stasiun utama)

Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu pada ujung-
ujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah jalur yang dikendalikan
dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian kereta api, stasiun juga berfungsi bila
terjadi persimpangan antar kereta api sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan
cadangan dan langsir. Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga
berguna untuk keperluan langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta
percabangan. Pada masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar
yang dibutuhkan pada masa kereta api masih ditarik oleh lokomotif uap.
Karena keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan sarana kereta api
di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka kebanyakan stasiun kereta api
merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa itu. Sebagian direstorasi dan diperluas,
sedangkan sebagian yang lain ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota
besar, kota kabupaten, dan bahkan kecamatan di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api
sehingga di kota-kota tersebut selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api.

Pada zaman Belanda, jalur rel selalu bermuara di Pelabuhan (Tj. Priok dan Tj, Perak, Belawan)
karena dimaksudkan lebih utama mengangkut hasil bumi. Sedangkan stasiun kecil di pedalaman
merupakan pusat pengumpul hasil bumi. Sekarang kereta api lebih diutamakan untuk angkutan
penumpang

Peron stasiun

Stasiun Balapan - Surakarta

Peron adalah tempat naik-turun para penumpang di stasiun, jadi peron adalah lantai pelataran
tempat para penumpang naik-turun dan jalur rel melintas di stasiun. Sekarang ada dua macam
konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai
rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah Proklamasi umumnya dengan
lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa in pada stasiun besar umumnya ada dua macam
lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan dengan lantai tinggi. Memang
pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun
kereta. Di stasiun Tanah Abang, seperti halnya kebanykan stasiun kereta di jepang, para
penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu saja, harus melalui jembatan penyeberangan
(dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).

Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II)


Stasiun Semarang Tawang

Kereta buatan sebelum tahun 1920 umumnya mempunyai tanngga untuk turun ke bawah.
Sedangkan kereta buatan sebelum tahun 1941 mempunyai tangga di dalam. Karena pada
umumnya stasiun didirikan sebelum Perang Dunia II, maka lantai peron sama dengan lantai
stasiun. Akibatnya para penumpang akan sulit turun-naik dari peron lama yang rendah,
sedangkan kereta yang beroperasi kini pada umumnya dibuat setelah tahun 1965 yang berlantai
dengan tangga yang tinggi.

Pada peron lama, para penumpang dengan leluasa menyeberang dan melintas jalur rel, dan hal
ini sangat berbahaya sekali bahwa para penumpang menjadi berbaur dengan kereta api.

Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi)

Stasiun Tanjung Priok

Sebagian dari peron lama kemudian dilakukan penyesuaian tinggi dengan kereta yang baru.
Akibatnya terlihat ada dua ketinggian peron dewasa ini di stasiun besar, hal ini karena PT KAI
ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani
para penumpang kelas Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta)
atau Jebres (Solo) yang melayani kelas ekonomi tidak terdapat lantai tinggi. Namun di stasiun
Tugu (Yogyakarta atau Solobalapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasi) dan
lantai rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini
terdapat 2 macam tinggi lantai peron. Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya
dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi. Stasiun Tanah Abang dibangun di
atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun.
Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.

Pelestarian stasiun sebagai simpul pariwisata


Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau kurang cocok untuk Wikipedia.
Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis artikel yang lebih baik.

Stasiun Jakarta Kota

Setasiun Jatinegara

Stasiun-stasiun di Indonesia dibangun antara tahun 1880-1940 pada zaman Hindia Belanda
dengan arsitektur Eropa, misalnya stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Tanjung Priok dan Jakarta
Kota, Stasiun Bogor, bahkan stasiun kecil antara Semarang dan Solo dibangun sangat indah
seperti Kedung Jati, Salem, Gundih, Sumberlawang (perlu dilestarikan untuk pariwisata bersama
Yogya dan Solo serta Semarang: Joglosemar). Berita teakhir bahwa di Solo akan dioperasikan
lagi lokomotif uap untuk pariwisata melalui Jl. Slamet Riyadi (september 2009). Selain
Baramex, maka (kalau jembatan Magelang telah dibangun kembali), maka perlu dibuka lagi
untuk pariwisata dengan lokomotif uap Wonogiri-Solo-Yogyakarta-Magelang-Borobudur (buat
jallur baru ke Borobudur).
Rel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Rel kereta api yang kompleks, biasanya ditemukan di dekat stasiun besar

Rel digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa memerlukan
pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan
sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku rel,
sekrup penambat, atau penambat e (seperti penambat Pandrol).

Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan yang digunakan. Puku ulir
atau paku penambat digunakan pada bantalan kayu, sedangkan penambat "e" digunakan untuk
bantalan beton atau semen.

Rel kereta api dilihat lebih dekat

Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak atau dikenal sebagai
Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam getaran dan lenturan rel akibat
beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan, digunakan bantalan kayu yang lebih elastis
ketimbang bantalan beton.
Daftar isi
1 Jenis rel berdasarkan berat
2 Lebar trak
3 Penyambungan rel
o 3.1 Las termit
o 3.2 Las kilatan listrik/Flash Butt Welding
o 3.3 Sambungan baut
4 Lihat pula
5 Referensi

Jenis rel berdasarkan berat


Rel yang digunakan di Indonesia menggunakan standar UIC dengan Standar:

Rel 25 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 25 kilogram (kg).
Rel 33
Rel 41
Rel 42
Rel 50
Rel 54
Rel 60

Lebar trak
Artikel utama untuk kategori ini adalah Lebar trak.

Definisi lebar rel/Gauge

Ada beberapa lebar (gauge) yang digunakan, semakin lebar semakin stabil sehingga semakin
tinggi kecepatan kereta apinya. Lebar trak yang umum digunakan di antaranya [1]
Lebar 700 mm, digunakan Kereta api Aceh, dari Besitang menuju Banda Aceh yang saat ini sudah
tidak digunakan lagi.
Lebar 1000 mm disebut juga "meter gauge", digunakan di Malaysia
Lebar 1067 mm, atau 3 kaki 6 inci merupakan lebar rel yang digunakan secara umum di
Indonesia, disebut juga sebagai Narrow gauge. Narrow gauge cocok untuk daerah yang
bergunung-gunung karena trak yang lebar membutuhkan biaya besar dan pembangunannya
lebih sulit.
Lebar 1435 mm, atau 4 kaki 8,5 inci. merupakan rel yang banyak digunakan didunia sehingga
disebut juga sebagai Standard gauge

Penyambungan rel
Rel karena alasan transportasi menuju ke lokasi biasanya dari pabrik pembuat rel dipotong
menjadi rel dengan panjang 25 m. Untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan kereta api
yang berjalan diatasnya maka rel tersebut disambung. Penyambungan rel dilakukan dengan
beberapa cara:

Las termit

Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan las termit dilokasi sehingga bisa menjadi
rel yang menerus[2]. Pengelasan menggunakan las termit dengan menggunakan bahan kimia
senyawa besi yang ditempatkan di antara kedua rel kemudian bahan tersebut direaksikan pada
suhu sampai mencairkan bahan kimia tersebut dan menyambung rel tersebut, sisa hasil reaksi
kimia tersebut kemudian dipotong dan diratakan dengan rel.

Las kilatan listrik/Flash Butt Welding

Salah satu cara lain yang digunakan dalam mengelas rel kereta api adalah dengan cara las kilatan
listrik atau dalam Bahasa Inggris disebut "Flash Butt Welding" [3], yaitu dengan mendekatkan
ujung dua potong rel yang akan dilas yang telah diberi muatan listrik dengan arus yang sangat
besar, sehingga ketika terjadi kontak akan timbul kilatan listrik yang akan memanaskan dan
melelehkan ujung kedua rel yang didekatkan tersebut. Setelah ujung kedua rel yang didekatkan
berpijar dan meleleh, ujung rel kedua tersebut disatukan dengan diberi tekanan yang besar (150
s.d 300 kg/cm3) sehingga ujung dari kedua potong rel tersebut menyatu dan kemudian diratakan
dan dimuluskan ketika rel masih berpijar. Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan bahan
seperti las termit, dan hasil sambungan las pada rel lebih kuat daripada menggunakan las termit,
selain itu las kilat membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu hanya 15 menit per titik las,
dibandingkan dengan las termit yang membutuhkan waktu 25-30 menit per titik las. Namun, cara
ini tidak terlalu cocok dan berbahaya di Indonesia, karena arus listrik pada rel dapat mengalir ke
bagian rel yang lainnya. Mengingat banyak jalur rel di berbagai daerah terdapat pemukiman
padat penduduk, terkadang ada orang terutama anak-anak secara iseng maupun tidak sengaja
menyentuh rel yang diberi muatan listrik sehingga dapat menimbulkan bahaya sengatan listrik.

Sambungan baut
Fishplate di antara 2 rel yang disambung

Pada sambungan ini digunakan suatu penyangga yang disebut sebagai fish plate yang dibaut
pada kedua rel yang disambung. Dengan sambungan yang demikian akan terasa pada saat
berjalan dalam kereta api.

Cape gauge
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel atau bagian dari artikel ini diterjemahkan dari Cape gauge di en.wikipedia.org. Isinya
mungkin memiliki ketidakakuratan. Selain itu beberapa bagian yang diterjemahkan
kemungkinan masih memerlukan penyempurnaan. Pengguna yang mahir dengan bahasa yang
bersangkutan dipersilakan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan
ini.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat)

Cape gauge ("lebar trak Cape") adalah lebar trak sebesar 1.067 mm (3 ft 6 in) antara sisi dalam
kepala rel. Lebar trak ini dikategorikan sempit. Secara keseluruhan terdapat rel sepanjang sekitar
112.000 kilometer (70,000 mil) di dunia dengan lebar trak ini.
Lebar trak 1.067 mm (3 ft 6 in) pertama kali digunakan oleh insinyu Carl Abraham Pihl dari
Norwegia. Jalur pertama dibuka tahun 1862.

Di Indonesia, Cape gauge adalah yang standar rel kereta api.

Cape gauge diberi nama provinsi Cape di Afrika Selatan, yang memilih lebar trak ini tahaun
1873.[1][2]. It is sometimes alternatively known as CAP gauge, after C.A.Pihl.[3]

Pemakai
112,000 km (69.594 mil) memakai Cape gauge di dunia :[4]

Afrika Tengah dan Selatan :


o Angola;
o Botswana;
o Malawi;
o Mozambique;
o Namibia;
o Afrika Selatan;
o Tanzania, dari Dar es Salaam ke Zambia;
o Zambia;
o Zimbabwe.
Asia :
o Indonesia 5.961 km (3,704 mil)[5]
o Jepang 20.182 km (12,541 mil)[6]
o Russia - Pulau Sakhalin - pada 2010 in the process of conversion to 1,520 mm (4 ft
1178 in) (Russian gauge)
o Taiwan 1.097 km (682 mil) (Taiwan Railway Administration)
o Filipina 900 km (560 mil)[rujukan?]
Pasifik :
o Selandia Baru 3.900 km (2,400 mil)
o Australia 15.160 km (9,420 mil):
Queensland 8.313 km (5,165 mil)
Tasmania 632 km (393 mil)
Australia Barat
Australia Selatan
Dulu di Northern Territory.
Amerika :
o Amerika Serikat :
Trackage in most coal mines[7]
Kereta kabel San Francisco.

Mantan pemakai

In Norway a number of main lines were built in the 19th century by the Norwegian engineer Carl
Abraham Pihl with 1.067 mm (3 ft 6 in), and were later rebuilt to standard gauge.
The gauge was popular for railroads on the islands of the St. Lawrence Gulf. Both the Prince
Edward Island Railway and Newfoundland Railway were built to this gauge. The PEI lines were
later standard gauged before eventually being abandoned. The Newfoundland Railway was
abandoned in 1989, operating as a narrow gauge line until the very end.
During the Russo-Japanese War of 1904-1905, the Japanese converted South Manchuria Railway
from the Russian gauge (5 ft) to the 3 ft 6 in Japanese gauge, in order to facilitate the use of
rolling stock brought from Japan. But once the new Japanese South Manchuria Railway company
took possession of the line 1907, it was re-gauged again, now to the standard gauge (4 ft 8
in).[8]
Occasional lines in the United States used this gauge, including the Los Angeles Railway and San
Diego Electric Railway in California.
Jalur tunggal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Rel jalur tunggal

Jalur tunggal' atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai single track adalah jalur tunggal rel
kereta api yang biasanya digunakan pada lintasan yang arus lalu lintasnya masih rendah. Oleh
karena itu digunakan secara bergantian , tempat dimana kereta api berpapasan dibuat siding
dimana salah satu rangkaian menunggu sebelum diijinkan untuk berjalan.

Biasanya jalur tunggal dibangun pada lintasan yang arus lalu lintas kereta api masih rendah, dan
bila lalu lintas meningkat biasanya ditingkatkan menjadi jalur ganda seperti pada jalur Jakarta -
Cirebon, jalur Kutuarjo - Yogyakarta - Solo

Keselamatan
Permasalahan yang sering terjadi pada jalur tunggal adalah tingginya angka kecelakaan laga
kambing (head on) sehingga pengendalian penggunaan jalur tunggal ini harus dilakukan dengan
suatu mekanime yang tidak bisa gagal (fail safe) dengan menggunakan sinyal yang harus
dipatuhi oleh Masinis. Salah satu kejadian tabrakan kereta dengan kereta api besar yang
memakan korban yang fenomenal terjadi di Bintaro yang dikenal sebagai Tragedi Bintaro
beberapa dekade yang lalu.
Jalur ganda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

jalur ganda

Jalur ganda' atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai double track adalah jalur kereta api yang
jumlahnya dua atau lebih dengan tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang
berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kepala dengan kepala (head on) serta
untuk meningkatkan kapasitas lintas dan disamping itu juga bisa meningkatkan aksesibilitas bila
terjadi gangguan terhadap salah satu jalur.

Pengoperasian di Indonesia
Berdasarkan Undang-undang No 23 Tahun 2007 Mengenai Perkeretaapian[1] disebutkan bahwa :
Pengoperasian kereta api menggunakan prinsip berlalu lintas satu arah pada jalur tunggal dan
jalur ganda atau lebih dengan ketentuan setiap jalur pada satu petak blok hanya diizinkan
dilewati oleh satu kereta api; dan jalur kanan digunakan oleh kereta api untuk jalur ganda atau
lebih.

Pengoperasian kereta api yang dimulai dari stasiun keberangkatan, bersilang, bersusulan, dan
berhenti di stasiun tujuan diatur berdasarkan grafik perjalanan kereta api.
Grafik perjalanan kereta api
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Gapeka)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Grafik perjalanan kereta api (Gapeka) adalah jadwal perjalan kereta api yang memuat jadwal
berhenti yang sudah ditentukan sejak awal, baik itu berhenti untuk naik/turun penumpang di
stasiun kereta api, atau berhenti karena silangan atau disusul.

Dasar penyusunan Gapeka


Dasar penyusunan Gapeka[1]:

jumlah kereta api yang beroperasi;


kecepatan yang diizinkan;
relasi asal tujuan; dan
rencana persilangan dan penyusulan.

Perubahan gapeka
Apabila terjadi perubahan yang mengakibatkan perubahan jadwal perjalanan kereta api yang
diakibatkan oleh :

prasarana perkeretaapian yang sedang diperbaiki, diubah;


jumlah sarana perkeretaapian;
kecepatan kereta api;
kebutuhan angkutan yang berubah dari biasanya seperti pada saat puncak angkutan seperti
pada saat lebaran; dan
keadaan memaksa terjadi karena hal-hal tertentu seperti terjadi anjlokan, kecelakaan[2], banjir
dengan istilah:
o BLB : Berhenti Luar Biasa,
o KLB : Kereta Luar Biasa
o PL : Peristiwa Luar Biasa
o PLH : Peristiwa Luar Biasa Hebat
Monorel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kuala Lumpur Monorail di Malaysia

Monorel adalah sebuah metro atau rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, berlainan
dengan rel tradisional yang memiliki dua rel paralel dan dengan sendirinya, kereta lebih lebar
daripada relnya. Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga
tidak sebising kereta konvensional.

Daftar isi
1 Tipe monorel
2 Kelebihan dan kekurangan
o 2.1 Kelebihan
o 2.2 Kekurangan
3 Daftar sebagian dari sistem monorel
o 3.1 Asia
o 3.2 Eropa
o 3.3 Amerika Utara
o 3.4 Amerika Selatan dan Australia
o 3.5 Proyek monorel masa depan
4 Lihat pula
5 Pranala luar
o 5.1 Monorel umumnya
o 5.2 Monorel tertentu
o 5.3 Grup Advokasi Monorel
o 5.4 Kecelakaan Monorel di Kebun Binatang Metro Toronto
Tipe monorel
Sampai saat ini terdapat dua jenis monorel, yaitu:

Tipe straddle-beam dimana kereta berjalan di atas rel.


Tipe suspended dimana kereta bergantung dan melaju di bawah rel.

Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan

Membutuhkan ruang yang kecil baik ruang vertikal maupun horizontal. Lebar yang diperlukan
adalah selebar kereta dan karena dibuat di atas jalan, hanya membutuhkan ruang untuk tiang
penyangga.
Terlihat lebih "ringan" daripada kereta konvensional dengan rel terelevasi dan hanya menutupi
sebagian kecil langit.
Tidak bising karena menggunakan roda karet yang berjalan di beton.
Bisa menanjak, menurun, dan berbelok lebih cepat dibanding kereta biasa.
Lebih aman karena dengan kereta yang memegang rel, risiko terguling jauh lebih kecil. Resiko
menabrak pejalan kaki pun sangat minim.
Lebih murah untuk dibangun dan dirawat dibanding kereta bawah tanah.

Kekurangan

Dibanding dengan kereta bawah tanah, monorel terasa lebih memakan tempat.
Dalam keadaan darurat, penumpang tidak bisa langsung dievakuasi karena tidak ada jalan keluar
kecuali di stasiun.
Kapasitasnya masih dipertanyakan.

Daftar sebagian dari sistem monorel


Sistem monorel telah dibangun di banyak negara di dunia, banyak di antaranya adalah rel tinggi
melintasi wilayah ramai yang mungkin akan membutuhkan pembangunan jalur bawah tanah
yang mahal atau kerugian dari jalur atas tanah.
Jalur monorel Tama Toshi, Tokyo, Jepang

Monorel Kebun Binatang Ueno membawa penumpang di dalam kebun binatang di Tokyo.

Asia

Jepang telah menggunakan monorel untuk transit cepat di tujuh kota, termasuk Tokyo dan
Osaka - Monorel Tokyo membawa sekitar 100 juta penumpang setiap tahunnya. Lihat monorel
di Jepang.
Monorel Kuala Lumpur - Kuala Lumpur, Malaysia
Kereta Maglev Shanghai di Shanghai, Cina - Selesai pada 2004, kereta Maglev Shanghai adalah
monorel komersial pertama yang menggunakan tekonologi maglev berdasarkan teknologi
maglev Transrapid dari Jerman
Sentosa, Singapura - Ditutup Maret 2005. Akan digantikan dengan sistem monorel baru yang
berkapasitas lebih besar, Sentosa Express.
Korea Selatan

Eropa

Belgia - Terdapat sebuah monorel di taman bermain Plopsaland.


Jerman - Terdapat sebuah monorel gantung di Wuppertal, Schwebebahn Wuppertal yang
beroperasi sejak 1901 dan Schwebebahn Dresden di Dresden juga menggunakan sistem yang
sama.
Inggris - Terdapat monorel di Chester Zoo, Bandara Gatwick, dan Bandara Internasional
Birmingham
Italia
Moskow, Rusia
Listowel, Irlandia merupakan lokasi monorel komersial pertama dengan nama Lartigue yang
diambil dari nama Charles Latigue yang membangun monorel tersebut pada 1888.

Amerika Utara
Newark Airport Monorail, Newark, New Jersey

Monorails bisa ditemukan di tempat berikut di Amerika Utara:

Walt Disney World di Orlando, Florida - salah satu yang dikenal sebagai yang terbaik di dunia,
melayani lebih dari lima juta penumpang setiap tahun.
Disneyland di Anaheim, California - dikenal sebagai "yang pertama yang beroperasi secara
harian di Western Hemisphere"
Seattle, Washington - monorel pendek (Seattle Center Monorail) dibangun untuk proyek
Century 21 Exposition pada 1962
Jacksonville, Florida - Jacksonville Skyway - transit publik
Las Vegas, Nevada - transit publik
Tampa International Airport di Tampa, Florida - perpindahan masyarakat
Newark International Airport di Newark, New Jersey - perpindahan masyarakat
Six Flags La Ronde di Montreal, Quebec - sebelumnya menjadi sistem monorel terbesar untuk
Expo 67
Minnesota Zoo di Apple Valley, Minnesota
Toronto Zoo di Toronto, Ontario - dibatalkan setelah sebuah insiden fatal.
Morgantown, West Virginia di West Virginia University
Miami Metromover di Miami, FL , sebuah sistem monorel terotomatisasi yang menghubungkan
ke daerah pusat kota.

Amerika Selatan dan Australia

Sydney, Australia sebenarnya merancang monorail ini sebagai transportasi massal,tetapi


kemudian menjadi salah satu fasilitas yang disenangi dalam pariwisata.
Gold Coast, Queensland memiliki dua sistemmonorail:
o Dua kilometer monorail yang mengelilingi Taman Sea World .
o Jalur yang menghubungkan Kasino Conrad Jupiters dan pusat perbelanjaan di sekitar
Broadbeach.
Brasil baru saja mengimplementasikan sistem monorail baru.

Proyek monorel masa depan

Berkas:London MonoMetro.jpg
London MonoMetro

Monorel sepanjang 1 mil di Seattle akan digantikan oleh jalur Green Line, monorel sepanjang 14
mil yang akan melayani transit masyarakat (konstruksi dimulai tahun 2005]]).
Perpanjangan jalur Strip monorel Las Vegas ke bagian utara dari pusat kota hingga bagian
selatan yang merupakan pelabuhan udara sedang dalam perencanaan.
Sebagai bagian dari proyek DestiNY USA di Syracuse, sebuah jalur monorel dari Syracuse
University ke Syracuse Hancock International Airport melalui pusat kota dan kompleks DestiNY
sedang dalam perencanaan.

Beberapa sistem baru sedang di buat di beberapa kota di Asia, meliputi:

Teheran, Iran [1].


Putrajaya, Malaysia
Sentosa Express, menghubungkan Sentosa Island, Singapura ke pulau utama
Chongqing, Cina
Monorel Jakarta, Jakarta, Indonesia [2]
Monorel Makassar, Makassar, Indonesia, proyek ini akan rampung pada tahun 2014
West Kowloon Cultural District, Hong Kong, menghubungkan WKCD dengan Tsim Sha Tsui
Hyderabad, India
New Delhi dan London MonoMetro Limited sedang merencanakan sistem monorel untuk proyek
2010 Commonwealth Games (Olimpiade Negara Persemakumuran) dan jaringan sepanjang 270
km telah diajukan kepada Pemerintah Inggris sebagai jaringan di London yang akan diselesaikan
untuk Olimpiade 2012.
Kereta api
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Untuk perusahaan perkeretaapian di Indonesia bernama PT Kereta Api (Persero), lihat Kereta Api
(perusahaan).

Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Kereta api di Stasiun Gambir.

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan
sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di
rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif
(kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong
(dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran
relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena
sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara
maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun
antarnegara.

Daftar isi
1 Sejarah
2 Jenis-jenis kereta api
o 2.1 Dari segi propulsi (tenaga penggerak)
o 2.2 Dari segi rel
2.2.1 Kereta api rel konvensional
2.2.2 Kereta api monorel
3 Dari segi di atas/di bawah permukaan tanah
o 3.1 Kereta api permukaan (surface)
o 3.2 Kereta api layang (elevated)
o 3.3 Kereta api bawah tanah (subway)
4 Album
5 Dari segi penggunaan
6 Lihat pula
7 Referensi
8 Pranala luar

Sejarah
Sejarah perkeretaapian sama seperti sejarah alat transportasi umumnya yang diawali dengan
penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta (rangkaian),
kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur
tertentu yang terbuat dari besi (rel) dan dinamakan sepur. Ini digunakan khususnya di daerah
pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda.

Setelah James Watt menemukan mesin uap, Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga
berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian Richard
Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya
pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif
yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur Liverpool-Manchester.
Waktu itu lokomotif uap yang digunakan berkonstruksi belalang. Penyempurnaan demi
penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar,
dan mampu menarik kereta lebih banyak.

Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang
diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik
yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian Rudolf Diesel memunculkan kereta api
bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap.
Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah
kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam
waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-
Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang.
Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.

Jenis-jenis kereta api


Dari segi propulsi (tenaga penggerak)

1. Kereta api uap


2. Kereta api diesel
3. Kereta rel listrik
4. kereta rel sugeng

Dari segi rel

Kereta api rel konvensional

Kereta konvensional di Stasiun Jakarta Kota

Kereta api rel konvensional adalah kereta api yang umum dijumpai. Menggunakan rel yang
terdiri dari dua batang besi yang diletakan di bantalan. Di daerah tertentu yang memliki tingkat
ketinggian curam, digunakan rel bergerigi yang diletakkan di tengah tengah rel tersebut serta
menggunakan lokomotif khusus yang memiliki roda gigi, dan hanya ada di pulau Pulau Sumatera

Kereta api monorel


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kereta api monorel

Kereta api monorel (kereta api rel tunggal) adalah kereta api yang jalurnya tidak seperti jalur
kereta yang biasa dijumpai. Rel kereta ini hanya terdiri dari satu batang besi. Letak kereta api
didesain menggantung pada rel atau di atas rel. Karena efisien, biasanya digunakan sebagai alat
transportasi kota khususnya di kota-kota metropolitan dunia dan dirancang mirip seperti jalan
layang.

Dari segi di atas/di bawah permukaan tanah


Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu
perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di
Jepang. Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena
masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL selalu penuh.

Kereta api permukaan (surface)

Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah
kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah
dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di
Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia II.
Kereta api layang (elevated)

Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari
persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang
dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk
kereta api permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana
$ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota lewat stasiun Gambir. Pada lintas
tengah ini, Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas
timur (Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang), juga akan
dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya lintas tengah saja yang
diselesaikan sementara ini. Rencananya dari Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang
monorel buatan Malaysia.

Kereta api bawah tanah (subway)

Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway).
Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai
jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York,
Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada
daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus
20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada
kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan
membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang
pembangunan lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun
subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek MassTransit Jakarta.

Album
Kereta api

GE U20C in Indonesia, #CC201-05


GE U20C "Full-Width Cabin" in Indonesia, #CC203-22

GE U20C full computer control locomotive in Indonesia, #CC204-06

Kereta Api Industri Kereta Api Madiun

Kereta Rel Diesel Elektrik hasil modifikasi Industri Kereta Api INKA dari KRL BN-
HOLEC

KRDE Baraya Geulis Stasiun Padalarang

KRDI Banyubiru/ Joglosemar dan railbus di Stasiun Solo Balapan

Dari segi penggunaan


1. Kereta Api Penumpang
2. Kereta Api Barang
Kereta kecepatan tinggi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kereta Kecepatan Tinggi bertenaga magnet (Kereta MagLev) di Shanghai,Cina.

Kereta kecepatan tinggi adalah transportasi massal dengan menggunakan rel dengan kecepatan
di atas 200 km/jam (125 mil/jam).

Biasanya kereta kecepatan tinggi berjalan dengan kecepatan antara 250 km/jam (150 mil/jam)
sampai 300 km/jam (180 mil/jam). Meskipun rekor kecepatan dunia untuk kereta beroda
dipecahkan pada tahun 1990 oleh kereta Perancis TGV yang mencapai kecepatan 515 km/jam
(320 mpj), sedangkan kereta maglev eksperimen Jepang telah mencapai kecepatan 581 km/jam.

Daftar isi
1 Sejarah
2 Kereta kecepatan tinggi vs. mobil atau pesawat
3 Target tujuan untuk kereta kecepatan tinggi
4 Teknologi
5 Strategi pembangunan
6 Lihat pula

Sejarah
Jalur rel adalah jenis pertama transportasi masal, dan sampai penemuan mobil di awal abad 20,
memiliki monopoli transportasi di darat. Masa setelah Perang dunia II, peningkatan dalam
bidang mobil, jalan layang, dan pesawat membuat transportasi menjadi lebih praktis. Di Eropa
dan Jepang menekankan pengembangan rel setelah masa perang. Di A.S., pengembangan
ditekankan ke jalan jalur cepat dan bandar udara.

Di Jepang dengan nama Shinkansen, pengembangannya dimulai pada tahun 1956 dan jalur
pertama dibuka pada 1 Oktober 1964 yang menghubungkan Tokyo-Osaka bertepatan dengan
Olimpiade Tokyo. Jalur ini juga menerima sukses secara langsung, dalam waktu 3 tahun dia
telah melayani 100 juta penumpang.

Di Eropa ada 2 negara yaitu Perancis dan Jerman. Di Perancis dengan nama TGV, rencana awal
telah dimulai sejak 1960an, namun menghadapi tantangan sampai jalur pertama dibuka pada 27
September 1981 yang menghubungkan Paris-Lyon. Sedangkan di Jerman dengan nama ICE,
pengembangan dimulai pada tahun 1982 dan jalur pertama dibuka tahun 1991 yang
menghubungkan Hamburg-Frankfurt-Mnchen.

Kereta kecepatan tinggi dikembangkan untuk memenangkan kembali pengguna rel yang telah
menggunakan alat transportasi lain.

Kereta kecepatan tinggi vs. mobil atau pesawat

Kereta Kecepatan Tinggi berteknologi Shinkansen (seperti KRL).

Ada batasan dalam pengembangan jalan jalur cepat dan transportasi udara, yaitu kemacetan, atau
batas kapasitas. Bandar udara memiliki kapasitas yang terbatas untuk melayani penumpang pada
jam sibuk, dan juga jalan tol. Kereta kecepatan tinggi, yang memiliki potensi kapasitas yang
besar dalam gerbongnya, menawarkan pembebasan dari kemacetan dalam kedua tranportasi di
atas. Sebelum perang dunia II kereta penumpang konvensional adalah alat transportasi antar-kota
utama. Kereta penumpang kehilangan perannya karena jalur perjalanan yang terbatas.
KRL dari Stasiun Bogor hendak berangkat menuju Jakarta, 1994. Merupakan kereta yang cukup cepat di
Indonesia pada jamannya.

Kereta kecepatan tinggi memilik keuntungan dibandingkan dengan automobil karena dia dapat
bergerak dengan kecepatan jauh lebih tinggi dari mobil dan tidak terhambat oleh kemacetan dan
tidak usah disetir. Untuk jarak yang relatif dekat, sekitar atau kurang dari 650 km (400 mil),
kereta kecepatan tinggi memiliki keuntungan lebih dari pesawat, karena dia tidak membutuhkan
waktu cek masuk yang lama, yang menang atas kecepatan tranportasi udara untuk jarak dekat.
Kereta juga memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan frekuensi yang lebih banyak dari
transportasi udara.

Target tujuan untuk kereta kecepatan tinggi


Awal target tujuan yang dibuat oleh Perancis, Jepang dan Amerika adalah hubungan antara kota-
kota besar yang berdekatan. Di Perancis adalah Paris-Lyon, di Jepang adalah Tokyo-Osaka, dan
di A.S. masih berupa proposal adalah antara Boston-New York-Washington, D.C..

Pasar yang dituju masih berfokus pada pasaran perjalanan bisnis. Namun belakangan ini
perjalanan tamasya mulai berkembang. Di Perancis sudah banyak jalur yang menghubungi pantai
hiburan di Samudra Atlantik dan Laut Tengah, dan juga taman bermain besar. Dan, Jumat sore
merupakan jam puncak bagi kereta TGV (Metzler, 1992). Sistem TGV telah menurunkan harga
untuk perjalanan jarak jauh agar dapat bersaing dengan transportasi udara, dan sebagai hasilnya
kota-kota dengan jarak tempuh 1 jam oleh TGV telah menjadi pilihan penumpang. Efek samping
dari pembukaan jalur kereta ini adalah pengembangan yang cepat daerah pedesaan yang
terisolasi. Belakangan ini, beberapa jalur kereta cepat ini sengaja direncanakan untuk tujuan ini,
contohnya adalah Madrid-Sevilla di Spanyol dan Amsterdam-Groningen di Belanda.

Teknologi
Banyak teknologi di belakang kereta kecepatan tinggi merupakan peningkatan dari teknologi
yang sudah ada. Rekor kecepatan 574,8 km/jam dipegang oleh TGV.

Strategi pembangunan
Di Perancis, biaya pembuatan dapat ditekan rendah dengan menggunakan kemiringan bertingkat,
daripada membangun terowongan. Untuk membangun rel yang lurus, pembelian tanah memang
agak mahal, namun juga garis lurus dapat mempersedikit bahan yang digunakan dan biaya
operasi dan perawatan dapat ditekan juga.
Kereta maglev
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

JR-Maglev

Kereta Maglev di Jerman

Birmingham International Maglev


Maglev

MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya adalah
kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet.

Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada
relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi.
Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari
kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis ini adalah Jepang,
Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005
hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota.

Daftar isi
1 Teknologi
2 Cara kerja
3 Kelebihan dan kekurangan
4 Riset dan pengembangan
5 Beberapa kecelakaan dan insiden
o 5.1 11 Agustus 2006
o 5.2 22 September 2006
6 Lihat pula
7 Pranala luar

Teknologi
Ada tiga jenis teknologi maglev:

Yang tergantung pada magnet superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)


Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik)
Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen (Inductrack)
Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh
gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear.

Pengangkatan magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil
karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev
dengan stabil.

Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang
sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat.

Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan
penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah
namun teknik dan desainnya kompleks.

Maglev Transrapid di Shanghai

Sistem yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini memiliki
kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan, karena ia
tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet
permanen. Dalam contoh, magnet permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk
menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel
putar berada di rel. Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan
gerbong. Inductrack pada awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk
"flywheel" untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan
menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence
Livermore National Laboratory.

Inductrack menggunakan array Halbach untuk penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan
dari magnet permanen yang menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan
elektronik. Array Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan
partikel. Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial bagi
penumpang.
Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat
ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik
maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse
magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga (lihat
railgun).

Cara kerja

Prinsip gaya dorongnya

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan
medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar).

Kelebihan dan kekurangan


Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga
tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau
roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan
sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara
tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.

Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan
disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih
mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan
oleh kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB yaitu 78% nya.
Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.

Riset dan pengembangan


Paten pertama untuk kereta maglev didorong oleh motor "linear" adalah paten AS 3.470.828
dikeluarkan pada Oktober 1969 oleh James R. Powell dan Gordon T. Danby. Teknologi dasarnya
ditemukan oleh Eric Laithwaite, dan dijelaskan olehnya dalam "Proceedings of the Institution of
Electrical Engineers", vol. 112, 1965, pp. 2361-2375, dengan judul "Electromagnetic
Levitation". Laithwaite mematenkan motor "linear" pada 1948.

Pada 31 Desember 2000, superkonduktor temperatur tinggi berawak pertama secara sukses diuji
di barat daya Universitas Jiaotong, Chengdu, Cina. Sistem ini berdasarkan prinsip "bulk"
konduktor temperatur tinggi dapat diangkat atau dilayangkan secara stabil di atas atau di bawah
magnet permanen. Muatannya di atas 530 kg dan jarak pelayangannya lebih dari 20 mm. Sistem
ini menggunakan nitrogen cair, yang sangat murah, untuk mendinginkan superkonduktor.
Kereta api ringan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kereta api ringan di Tenerife Spain

Kereta api ringan di San Francisco, California

Kereta api ringan dikenal juga sebagai LRT sebagai singkatan Light Rail Transit adalah salah
satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi dikawasan perkotaan yang konstruksinya
ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, disebut juga tram.

Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah mengalami
modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis, bisa
beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut
sebagai Low floor LRT untuk mempermudah naik turun penumpang.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Tipe kereta api ringan
o 2.1 Kereta api ringan di jalan
o 2.2 Kereta api ringan di jalur eksklusif
3 Lihat pula
4 Pranala luar
5 Gallery

Sejarah
Tram pernah dikembangkan di Indonesia pada zaman pendudukan Kolonial Belanda beroperasi
di beberapa kota di Indonesia seperti di Jakarta dan Surabaya dan dihilangkan pada tahun
1960an, karena pada waktu itu tidak dirawat dengan baik sehingga dianggap mengganggu lalu
lintas karena sering mogok.

Tipe kereta api ringan


Kereta api ringan di jalan

Disebut juga LRT I, beroperasi di jalan bersama dengan lalu lintas kendaraan, tipe ini
membutuhkan percepatan dan perlambatan mendekati performansi kendaraan bermotor.
Kapasitas sekitar 10 000 sampai dengan 30 000 penumpang jam. Kecepatan perjalanan sekitar 15
sampai 20 km/jam.

Kereta api ringan di jalur eksklusif

Disebut juga LRT II beroperasi pada lintasan eksklusif, sehingga mempunyai keunggulan daya
angkut yang lebih besar antara 25 000 sampai 40 000 penumpang per jam, kecepatan perjalanan
sekitar 25 sampai 35 km/jam.
Advances in Light Rail Technology

Recent years have seen much progress in virtually every aspect of


light rail and streetcar technology and performance.1 This progress is
largely as a result of advances in electronics, software and materials. It
is playing a major role in making such rail systems more attractive to
both users and transit operators, and it has been a major factor in the
surge of expansion of existing systems and the construction of entirely
new systems that has been taking place throughout much of the world
during the past several decades.2 Among these advances are (in no
particular order):

reduced power consumption Lower energy use has been attained


through the development of more efficient motors, better electronic
controls, regenerative braking (which causes brakes to act as
generators and feed power back into the system) and the use of lighter
weight car bodies. This enhances the already excellent energy
efficiency of light rail and thereby helps conserve power use for other
applications. It also helps reduce operating costs.

faster acceleration This has been attained through improvements to


the electric motors (including the development of more powerful
magnetic materials) and the development of advanced electronic
controls for them. The result is a faster average speed and reduced trip
times.

wheel-mounted motors This is a relatively new alternative to


conventional systems in which the axles are driven by motors via
reduction gears and flexible couplings. It has been made possible
through the development of powerful rare earth permanent magnets
and advanced electronic controls. A major advantage is that the bulk
of the motors and drive couplings under the vehicle floors is
eliminated, thereby making possible 100 percent low floor vehicles.
Another advantage is reduced torque transmission loss and thus lower
power consumption. In addition, it results in both reduced
maintenance costs and lower noise output.

low floors Fully low floor vehicles have been made possible by the
development of wheels that are individually powered, thereby
eliminating the need for bulky central motors and axles. Floor that are
the same level as street curbs makes entry and exiting easier, faster
and safer, especially for people with disabilities, wheelchairs, bicycles
and large loads. It also reduces station dwell time, thereby
contributing to faster overall speed. In addition, costs are reduced
because of the elimination of the need to maintain mechanical lifts or
retractable ramps.

lighter weight car bodies Aluminum alloys and composite materials


can provide high strength while greatly reducing weight as compared
to steel. The result is a substantial savings in energy consumption
without sacrificing safety.

greater safety The already excellent safety standard of light rail is


being further enhanced through the development stronger vehicles
(which better protect passengers in the rare event of a collision) and
the elimination of steps (through the use of low floor vehicles). Also
adding to safety is the use CCTV cameras instead of mirrors and
direct observation for vehicle operators to monitor the closing of doors
and road traffic behind the vehicle.

traffic signal priority Low cost electronic devices allow street


traffic signals to give priority to approaching rail vehicles in
intersections where rail vehicles run in streets or in street medians.
Signals can be set so that green lights are held longer and/or so that
red lights change to green when a transit vehicle approaches. This
contributes to faster overall speed.

higher average speeds Shorter average journey times are attained


through faster acceleration (due to improved motors and advanced
electronic controls), faster passenger entry and exit (due to low floor
vehicles and external ticket machines) and priority at traffic signals.
This is an important part of rider satisfaction. It also helps reduce
operating costs and increase the frequency of service.

third rail power Safe third-rail power for street operation has
recently become practical largely due to advances in electronics
technology. This enables light rail transit vehicles to operate without
overhead wires and instead obtain power from a metal strip embedded
in the street in between the two rails. Only the area directly under the
vehicle is energized, thus posing no danger to pedestrians. Although
considerably more expensive to install that overhead wires, this can be
preferable in some historical districts. Also, some cities (such as
Washington D.C.) have laws that prohibit the use of overhead wires in
central areas. The first installation of street level third rail was on the
new light rail system in Bordeaux, France, which began operations in
2003.

alternative power Methods of powering vehicles for locations for


which erecting overhead electrification is not economical or practical
include diesel engines, batteries, fuel cells and flywheels. Progress has
been made on all of these. Diesel is still the most practical and has
recently seen much progress, including reduced fuel consumption,
lower exhaust emissions, reduced noise output, faster acceleration,
increased passenger capacity and simplified maintenance. For more
about diesel powered light rail, please see the page Diesel Multiple
Unit. Fuel cells could become practical in some situations within a
few years. At least one company already is offering light weight
transit vehicles that are powered by flywheels which are recharged
during station stops. Moreover, work is also being carried out on ultra-
light rail transit vehicles that are powered by solar energy.

greater passenger capacity This has been made possible by the


development of longer, articulated vehicles for use in place of trains
consisting of separate cars. Articulation allows vehicles to negotiate
much sharper curves than could non-articulated vehicles of the same
length, and it allows what would otherwise be wasted space between
individual cars to be used effectively. Advantages of increased train
capacity include less crowding, reduced station dwell times and
greater productivity for vehicle operators.

improved articulation: Articulation has become more reliable, less


costly and more attractive due to advances in vehicle structure and
materials. It offers some important advantages as compared with trains
made up of multiple vehicles of same length including (1) increased
passenger capacity, (2) increased passenger convenience, (3) enhanced
security, (4) greater ease of negotiating sharp curves (because
articulated sections can be shorter than individual rail cars) and (5)
greater safety. One reason that articulation is more convenient for
passengers is because it allows them to easily walk to some other
section of the train if desired (such as if vacant seats are available in
another area, to get a good view out of the front window, etc.). One
reason that safety is enhanced is because it is easy for passengers to
walk through the train in the rare event of an emergency. Articulation
also facilitates inspection of tickets and passes.

improved fare collection Advances in electronics and computer


technology have made automatic ticket machines and other automatic
payment systems easier to use, more reliable, more versatile and less
expensive. The result is greater rider convenience and the elimination
of collection of fares on board. Rider convenience is increased
because the machines can do such things as provide change, accept
credit cards and issue various types of passes (e.g., multi-ride, single-
day and monthly). Service is faster because vehicle operators do not
have devote time to issuing or inspecting tickets or passes.

increased security Advances in electronics and software have


greatly reduced the cost and improved the efficiency of monitoring
vehicles, stations and the right of way for nuisances, dangerous
conditions and criminal activity.

real-time information The display of real time information for both


vehicle operators and passengers is being made possible through
advances in electronics, communications and computer technologies,
including the availability of large, low cost LCD display panels and
the transmission of information over the Internet. This allows having
non-intrusive electronic displays in stations and vehicles showing such
data as the next station, arrival times, times required between stations,
delays, etc.

computer-friendly It is becoming increasingly practical to provide


transit users with high-speed Internet access both in vehicles and in
stations as a result of improvements in Wi-Fi (wireless fidelity)
technology.

________
1
This is in sharp contrast to the often heard statement by opponents of
light rail is "old fashioned" or obsolete. For more about this and other
such misinformation about light rail, please visit the page Light Rail
Myths -- And Realities.

2
This surge in construction of new light rail and streetcar systems can
be easily seen by glancing at the page Rail Transit Systems in the U.S.,
which lists rail transit systems in the U.S. along with their dates of
start of operation.
MRT
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Rapid transit systems / Sistem transit cepat


Bangkok Metro, secara resmi bernama,Mass Rapid Transit
Jakarta Mass Rapid Transit
Kaohsiung Mass Rapid Transit sistem di Kaohsiung, Taiwan
Manila Metro Rail Transit System
MRT Singapura Singapura
Taichung Metropolitan Area MRT System di Taichung, Taiwan
Taipei Metro (umumnya dikenal sebagai MRT)
Klang Valley MRT, mengusulkan sistem MRT di Klang Valley, Malaysia

Proyek MassTransit Jakarta


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Jakarta Mass Rapid Transit)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Untuk kegunaan lain dari MRT, lihat MRT (disambiguasi).

Mass Rapid Transit (MRT)


()
Sistem Pengangkutan Gerak Cepat

[[Berkas:Berkas:Logo MRT Jakarta.jpg|120px]]

Info

Pemilik Pemda DKI Jakarta


Wilayah Jakarta, Indonesia

Jenis Angkutan cepat

Jumlah jalur 2

13 (Koridor Utara-Selatan - tahap


Jumlah stasiun
pertama)

Penumpang
-
harian

Operasi

Dimulai 2016

Operator PT. MRT Jakarta

Teknis

Panjang sistem 108.7 km (underground & elevated)

Sepur rel 1,435 mm (4 ft 812 in) lebar standar

Proyek Mass Transit adalah Proyek Pemerintah Prov. DKI Jakarta dalam menanggulangi
kemacetan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat memacetkan. Kereta yang dipergunakan
bisa KRL ataupun Monorel. Bersama Transjakarta diharapkan proyek ini dapat menanggulangi
kemacetan lalu-lintas.

Sebuah kereta MRT buatan Kawasaki Heavy Industries.


Transjakarta di Jalan Sudirman.

Daftar isi
1 Jenis lintasan: permukaan, elevated dan subway
o 1.1 Kereta api permukaan (surface)
o 1.2 Kereta api layang (elevated)
o 1.3 Kereta api bawah tanah (subway)
2 Proyek MRT DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus
o 2.1 Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)
o 2.2 Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)
o 2.3 Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)
o 2.4 Depo di Lebak Bulus
3 Monorel Jakarta
o 3.1 Sejarah
o 3.2 Rencana pengembangan
4 Pranala luar
5 Referensi

Jenis lintasan: permukaan, elevated dan subway


Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu
perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di
Jepang. Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena
masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL selalu penuh.

Kereta api permukaan (surface)

Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah
kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah
dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di
Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia II.
Kereta api layang (elevated)

Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari
persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang
dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk
kereta api permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana
$ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota lewat stasiun Gambir. Pada lintas
tengah ini, Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas
timur (Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang), juga akan
dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya lintas tengah saja yang
diselesaikan sementara ini. Rencananya dari Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang
monorel buatan Malaysia.

Kereta api bawah tanah (subway)

Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway).
Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai
jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York,
Bangkok, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil
pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering
menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat
dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk
permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang
pembangunan lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun
subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek MRT DKI Jakarta.

Proyek MRT DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus


Lihat pula: MRT Jakarta

Berkas:Jakarta Mass Rapid Transit.jpg

Rute Jakarta MRT

Berkas:MRT Jakartat.jpg

MRT Jakarta

Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun
dalam 3 jenis lintasan, Proyek MRT JAKARTA ini telah ditanda tangani di Jakarta 25 Maret
2009 dengan tahap petama 4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang rencana pelaksanaan
pembangunan kontruksi tahun 2009-2010.
Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)

Konstruksi Cut-and-cover yang dilaksanakan di Paris Mtro, France

Akan dibangun subway mengingat jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan
tehnis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu
pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur
lintas tengah di Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas dapat
dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrim, sedangkan di Monas juga akan
memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat memanfatkan di
bawah Kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu method kalau di bawah suatu
litasan jalan atau kali adalah yang disebut open cut-and-cover methods (digali terbuka
kemudian ditutup), sedangkan untuk yang tidak memungkinkan secara ini dipakai deep bore
tunneling methods (pengeboran terowongan bawah tanah). [1].

Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)

Bor besar yang dipakai di Yucca Mountain, Nevada, Amerika Serikat

Akan dibangun permukaan (surface) karena ada Banjir Kanal Barat dan Jembatan Semanggi,
sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan
secara surface.
Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)

Akan dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan yang banyak rintangan di atas
permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan untuk menghindari biaya yang besar.

Depo di Lebak Bulus

Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di mana lahan masih tersedia luas
dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak
Bulus tempat tinggal para penumpang.

Monorel Jakarta

Rencana Monorel Jakarta seperti Kuala Lumpur Monorail di Malaysia

Monorel Jakarta adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta rel tunggal (monorel) dengan
jakur elevated, yang kini sedang akan dalam pembangunan di Jakarta, Indonesia. Dua jalur
sedang dibangun: jalur hijau melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi dan jalur
biru melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

Sejarah

Projek ini dihadang oleh kesulitan finansial dan pergantian teknologi yang berganti-ganti.
Awalnya diberikan pada 2003 kepada perusahaan Malaysia MTrans, pembangun Monorel KL,
konstruksi dimulai pada Juni 2004 tetapi ditunda hanya setelah berjalan beberapa minggu. MoU
MTrans dibatalkan, dengan projek diberikan kepada konsorsium utama Singapura Omnico, yang
mengusulkan menggunakan teknologi maglev oleh perusahaan Korea Selatan ROTEM.

Pada Juli 2005, projek ini berganti tangan lagi dengan MoU baru diberikan kepada sebuah
konsorsium perusahaan Indonesia PT Bukaka Teknik Utama, PT INKA, dan Siemens Indonesia.
Omnico menentang ini, dan jadwal akhir 2007 sepertinya tidak mungkin terjadi. Namun pada
Oktober 2005 konstruksi terus berlangsung, dengan anggapan bahwa fondasi dasar "pile" dan
pilar dapat digunakan oleh konsorsium dan teknologi yang memenangi tender.
Rencana pengembangan

Projek ini direncakan 3 fase, dengan mengutamakan penumpang Bekasi/Cikarang dan


Tangerang/Karawaci yang menuju Pusat CBD Jakarta (Penumpang Bogor dan Depok telah
dilayani dengan KRL, namun akan memanfaatkan monorel ke Pusat CBD Jakarta):

Fase I: Koridor Jakarta (27km)


o Stage I: Jalur hijau (14km)
o Stage II: Jalur biru (13km)
Fase II: Jakarta ke Bekasi dan Cikarang (18-30km)
Fase III: Jakarta ke Tangerang dan Karawaci (16-25km)

Pranala luar
Situs Web Resmi MRT Jakarta
Jakarta Mass Rapid Transit ( MRT ) System Project
Monorel Jakarta
[1]
MRT Singapura
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Untuk kegunaan lain dari MRT, lihat MRT (disambiguasi).

Mass Rapid Transit (MRT)


()
Sistem Pengangkutan Gerak Cepat

50px

Info

Pemilik Land Transport Authority

Wilayah Singapura

Jenis Angkutan cepat

Jumlah jalur 4

Jumlah stasiun 79 (1 tidak beroperasi)[1]

Penumpang harian 1.952 juta orang (2009)[2]

Operasi

Dimulai 7 November 1987

SMRT Corporation
Operator
SBS Transit

Teknis

Panjang sistem 129,7 km (80,59 mi)


Sepur rel 1,435 mm (4 ft 812 in) lebar standar

Suasana salah satu stasiun MRT di Singapura

Mass Rapid Transit atau MRT Singapura adalah sebuah sistem angkutan cepat yang
membentuk tulang punggung dari sistem kereta api di Singapura dan membentang ke seluruh
negara kota ini. Bagian pertama dari MRT ini, antara Stasiun Yio Chu Kang dan Stasiun Toa
Payoh, dibuka tahun 1987 dan menjadi sistem angkutan cepat tertua kedua di Asia Tenggara,
setelah Sistem LRT Manila. Jaringan ini telah berkembang cepat sebagai hasil dari tujuan
Singapura untuk mengembangkan jaringan kereta yang lengkap sebagai tulang punggung utama
dari sistem angkutan umum di Singapura dengan perjalanan penumpang harian rata-rata 1,952
juta jiwa tahun 2009, hampir 63% dari 3,085 juta penumpang jaringan bus pada waktu yang
sama.[2]

MRT memiliki 79 stasiun (1 di antaranya tidak beroperasi)[1] dengan jalur sepanjang 129,7
kilometer dan beroperasi pada sepur standar. Jalur rel ini dibangun oleh Land Transport
Authority, sebuah badan milik Pemerintah Singapura yang memberi konsesi operasi kepada
perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS Transit. Operator-operator ini juga mengelola
layanan bus dan taksi, sehingga menjamin adanya integrasi penuh layanan angkutan umum.
MRT ini dilengkapi oleh sistem Light Rail Transit (LRT) regional yang menghubungkan stasiun
MRT dengan perumahan umum HDB.[3] Layanan ini beroperasi mulai pukul 5:30 pagi dan
berakhir sebelum pukul 1:00 pagi setiap hari dengan frekuensi tiga sampai delapan menit, dan
layanan ini diperpanjang selama hari-hari libur Singapura.[4]

Daftar isi
1 Sejarah
2 Jalur dan stasiun
o 2.1 Yang sudah beroperasi
o 2.2 Depo
3 Referensi
4 Lihat pula
5 Pranala luar

Sejarah
Asal muasal dari MRT Singapura adalah dari ramalan perencanaan kota pada tahun 1967 dimana
pada tahun 1992 diperlukan sistem transportasi kota di atas rel.

Diawali sebuah debat, akhirnya parlemen Singapura menyimpulkan bahwa sistem transportasi
hanya menggunakan bus tidak akan mencukupi karena akan memerlukan jalur jalan dengan
adanya batasan lahan di negara tersebut.

Biaya konstruksi awal MRT sebesar 5 milyar dolar Singapura adalah biaya termahal yang pernah
dikeluarkan untuk sebuah proyek pada waktu itu, yang dimulai pada 22 Oktober 1983 di Jalan
Shan. Jaringan MRT dibangun bertahap dimana Jalur Utara Selatan diutamakan karena melewati
daerah pusat kota yang sangat memerlukan transportasi publik. Mass Rapid Transit Corporation
(MRTC), selanjutnya diganti menjadi SMRT Corporation didirikan pada 14 Oktober 1983 untuk
mengelola otoritas MRT. Pada 7 November 1987, bagian pertama dari Jalur Utara Selatan mulai
beroperasi yang terdiri dari lima stasiun dengan jarak enam kilometer. Limabelas stasiun lagi
kemudian dibuka dan MRT Singapura resmi dibuka pada 12 Maret 1988 oleh Lee Kuan Yew,
sebagai Perdana Menteri Singapura waktu itu. Sebanyak 21 stasiun ditambahkan dalam jaringan;
pembukaan Stasiun Boon Lay pada Jalur Timur Barat 6 Juli 1990 menandai selesainya jaringan
dua tahun lebih awal dari jadwal.

MRT Singapura kemudian bertahap berkembang. Termasuk S$1.2 milyar pengembangan Jalur
Utara Selatan melalui Woodlands melengkapi pada 10 Februari 1996. Konsep untuk
mendekatkan jalur rel ke perumahan menghadirkan sistem LRT Singapura. Jalur LRT terhubung
ke jalur MRT. Pada 6 November 1999 jalur LRT pertama di Bukit Panjang mulai beroperasi.
Pada 2002 stasiun bandar udara Changi dan stasiun Expo ditambahkan pada jalur MRT. Jalur
Timur Laut, yang dioperasikan oleh SBS Transit dibuka pada 20 Juni 2003 sebagai jalur rel
otomatis penuh pertama di dunia. 15 Januari 2006 setelah diskusi dengan masyarakat, stasiun
Buangkok dibuka. Jalur pengembangan Boon Lay, meliputi stasiun Pioneer dan Joo Koon mulai
membuka layanan pada 28 Februari 2009. Selanjutnya pada 28 Mei 2009 bagian pertama dari
Jalur Lingkar (Circle Line) dari stasiun Marymount ke Bartley dibuka. Selanjutnya 9 stasiun dari
stasiun Tai Seng ke Dhoby Ghaut dibuka pada 17 April 2010.

Pada 15 Desember 2011 pelayanan Mass Rapid Transit (MRT)sempat mengalami gangguan
yang disebabkan oleh kerusakan rel ketiga di jalur Dhoby Ghaut dan City Hall. Kerusakan rel ini
berimbas pada kerusakan rem kampas 4 kereta sehingga keempatnya harus 'diistirahatkan' untuk
sementara. Satu kereta di Stasiun Braddell, satu kereta di stasiun Orchard, dan dua kereta di
stasiun Dhoby Ghaut. Akibat insiden ini, ratusan penumpang di sejumlah stasiun MRT di
Singapura sempat terlantar. Bahkan penumpang yang sudah naik ke dalam MRT terpaksa keluar
berjalan kaki menuju jalan raya. Layanan MRT kembali beroperasi 16 Desember 2011 [5].
Tanggal 17 Desember 2011, layanan MRT kembali mengalami kerusakan selama 7 jam di
wilayah Ang Mo Kio dan Stasiun Marina Bay[6].
Jalur dan stasiun
Yang sudah beroperasi

Ada empat jalur yang telah dibuka saat ini:

Utara Selatan (North-South) (25 stasiun)


Timur Barat (East-West) (32 stasiun)
Timur Laut (North-East) (16 stasiun)
Lingkar (Circle) (16 dari 31 stasiun yang direncanakan telah dibuka)

Jalur Pengoperasian Panjang Depot di


Stasiun Terminal
(Operator) awal (km) jalur

Jalur Utara
Selatan 7 November 1987 25 44 Jurong East Marina Bay Bishan
(SMRT Trains)

12 Desember
29 Pasir Ris Joo Koon
Jalur Timur 1987
Ulu Pandan
Barat 49.2
Changi
(SMRT Trains) Changi
10 Januari 2001 3 Tanah Merah
Airport

Jalur Timur
16 (1 tidak
Laut 20 Juni 2003 20 HarbourFront Punggol Sengkang
dioperasikan)
(SBS Transit)

Jalur Lingkar
28 Mei 2009 16 16.5 Dhoby Ghaut Marymount Kim Chuan
(SMRT Trains)

Diagram persebaran fisik jaringan MRT di seluruh pulau Singapura (termasuk jalur yang sedang
dibangun).
Selain itu, ada beberapa jalur lainnya yang akan selesai dalam beberapa tahun mendatang:

Downtown (33 stasiun, dibuka bertahap pada tahun 2013, 2015, dan 2016)
Thompson (dibuka tahun 2018)

MRT dioperasikan oleh dua perusahaan: SMRT Corporation dan SBS Transit.

Depo

SMRT Corporation memiliki empat depo kereta api: Depo Bishan adalah pusat perawatan kereta
dengan fasilitas bongkar besar,[7] sementara Depo Changi dan Depo Ulu Pandan memeriksa dan
menjadi parkir kereta tiap malam.[8] Depo bawah tanah di Depo Kim Chuan untuk memparkir
kereta di Jalur Lingkar.[9] Stasiun MRT Jurong East, Tanah Merah, Ang Mo Kio, dan Paya Lebar
di Jalur Lingkar mempunyai peron dengan rel ketiga di bagian tengah stasiun untuk kereta yang
akan tidak digunakan berhenti sebelum kembali ke depo, namun dua stasiun pertama kini
menjadi terminal Jalur Utara Selatan dan Jalur Ekstensi Changi Airport, dan dua terakhir untuk
Jalur Utara Selatan dan Jalur Lingkar.

Depo Sengkang untuk memparkir kereta di Jalur Timr Laut serta Jalur LRT Sengkang dan LRT
Punggol, semua dioperasikan oleh SBS Transit. Ini adalah depo pertama yang memiliki struktur
pendukung untuk industri di atas depo, untuk menghindari penggunaan lahan yang sangat
terbatas di Singapura.[9]
Diesel hidraulik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Diesel hidraulik merupakan jenis penggerak pada kereta api yang menggunakan mesin diesel
sebagai penggerak utama dengan memanfaatkan transmisi hidraulik sebagai penerus tenaga dari
mesin diesel ke roda kereta.

Diesel elektrik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Transmisi diesel-elektrik atau Lokomotif diesel elektrik adalah mesin diesel elektrik yang
digunakan oleh berbagai jenis kendaraan.

Sistem transmisi diesel-elektrik mempunyai sebuah mesin diesel yang dihubungkan dengan
generator elektrik, sehingga menghasilkan listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga motor
elektrik.
Transportasi umum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Transportasi publik)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Skytrain di Bangkok.

Transportasi umum atau transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana
penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Transportasi umum pada
umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri,
taxi, dan lain-lain.

Transportasi publik merupakan sarana transportasi utama di Bumi.

Daftar isi
1 Bentuk transportasi publik modern
o 1.1 Jalan
o 1.2 Rel
o 1.3 Air
o 1.4 Udara
o 1.5 Yang sedang dikembangkan
2 Lihat pula
o 2.1 Organisasi advokasi
3 Pranala luar

Bentuk transportasi publik modern


Jalan
Bis
Taxi
Kendaraan sewa

Rel

Automated guideway transit (AGT)


Kereta ringan
Maglev
Metro
Monorel
kereta, termasuk kereta cepat
Trem

Air

Feri, termasuk hidrofoil, catamoran dan kapal bantalan udara(hovercraft)


Taxi air

Udara

Maskapai penerbangan
Helikopter

Yang sedang dikembangkan

Group rapid transit


Dual mode transit
Personal rapid transit
Automated highway systems
Bus rapid transit
Transportasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Kereta api merupakan alat transportasi darat yang banyak dipakai

Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju,
mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan
umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut,
dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk
memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara
merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.

Daftar isi
1 Darat
2 Laut
3 Udara
4 Lihat pula
5 Pranala luar

Darat
Sarana
o Angkutan jalan
o Kereta api
o Lainnya Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan
oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana
sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa.
sepeda
becak
bajaj
bemo
helicak
delman
sepeda motor listrik

Prasarana
o Jalan dan jembatan
o Rel
o Terminal
o Stasiun kereta api
o Halte
o ATCS

Laut
Sarana
o Kapal
o Feri
o Sampan

Prasarana
o Pelabuhan
o Galangan kapal

Udara
Sarana
o Pesawat

Prasarana
o Bandar udara
Jenis Pelabuhan
(Berdasarkan PP N.69 Tahun 2001)

a. Alamnya

Pelabuhan terbuka, kapal dapat merapat langsung tanpa bantuan pintu air,umumnya
berupa pelabuhan yang bersifat tradisional.
Pelabuhan tertutup, kapal masuk harus melalui pintu air seperti dapat kita temui di
Liverpool, Inggris dan terusan Panama.

b. Pelayanannya

Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang secara teknis


dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
Pelabuhan Khusus,dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu,
baik instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati I/Dati II, maupun badan usaha
swasta seperti, pelabuhan khusus PT BOGASARI yang digunakan untuk bongkar muat
tepung terigu.

c. Lingkup Pelayaran

Pelabuhan Internasional Hub, utama primer yang melayani nasional dan internasional
dalan jumlah besar. dan merupakan simpul dalam jaringan laut internasional.
Pelabuhan International, utama sekunder yang melayani nasional maupun internasional
dalam jumlah besar yang juga menjadi simpul jaringan transportasi laut internasional.
Pelabuhan Nasional, utama tersier yang melayani nasional dan internasional dalam
jumlah menengah.
Pelabuhan Regional,pelabuhan pengumpan primer ke pelabuhan utama yang melayani
secara nasional.
Pelabuhan Lokal, pelabuhan pengumpan sekunder yang melayani lokal dalam jumlah
kecil.

d.Perdagangan Luar Negeri

Pelabuhan Ekspor
Pelabuhan Impor

e.Kapal yang Diperbolehkan Singgah

Pelabuhan Laut, Pelabuhan yang boleh dikunjungi kapal negara-negara sahabat.


Pelabuhan Pantai, pelabuhan yang hanya boleh dikunjungi kapal nasional.

f.Wilayah Pengawasan Bea Cukai


Custom port, adalah wilayah dalam pengawasan bea cukai.
Free port. adalah wilayah pelabuhan yang bebas diluar pengawasan bea cukai.

g.Kegiatan Pelayarannya

Pelabuhan Samudra, contoh: Pelabuhan Tanjung Priok.


Pelabuhan Nusantara, contoh: Pelabuhan Banjarmasin.
Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.

h. Peranannya

Transito, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan transhipment cargo, seperti Pelabuhan


Singapura.
Ferry, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan penyebrangan, seperti Pelabuhan Merak.

Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan
perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan
serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.

Klasifikasi pelabuhan perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Perikanan
Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera.

Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi:

Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)


Perlindungan dari angin, ombak, dan petir
Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk.
Dermaga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Buruh pelabuhan yang sedang menambatkan kapal di dermaga.

Kapal Pelni yang sedang ditambat di Dermaga Benoa, Bali

Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga dilakukan berbagai
kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan keatas kapal.

Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air
bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.
Daftar isi
1 Jenis demaga
2 Type dermaga
o 2.1 Dermaga quay wall
o 2.2 Dermaga dolphin
o 2.3 Dermaga system Jetty
3 Lihat pula

Jenis demaga
1. Dermaga barang umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk bongkarmuat barang
umum/general cargo keatas kapal.
2. Dermaga peti kemas, dermaga yang khusus diperuntukkan untuk bongkar muat peti kemas.
Bongkar muat peti kemas biasanya menggunakan kran (crane)
3. Dermaga curah, adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar muat barang curah yang
biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt)
4. Dermaga khusus, adalah dermaga yang khusus digunakan untuk mengangkut barang khusus,
seperti bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan lain sebagainya.
5. Dermaga marina, adalah dermaga yang digunakan untuk kapal pesiar, speed boat.
6. Demaga kapal ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal ikan

Type dermaga
Dermaga quay wall

Terdiri struktur yang sejajar pantai, berupa tembok yang berdiri di atas pantai, konstruksi sheet
pile baja/beton atau caisson beton. Biasanya dilokasi pantai tidak landai yang sering disebut
sebagai pelabuhan alam sehingga kedalaman yang diinginkan tidak terlalu jauh dari garis pantai.

Dermaga dolphin

Tempat sandar kapal berupa dolphin di atas tiang pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang
landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.

Dermaga system Jetty

Dapat berupa dermaga apung umumnya digunakan untuk kapal-kapal penumpang pada dermaga
angkutan sungai/danau yang tidak membutuhkan konstruksi yang kuat untuk menahan muatan
barang yang akan diangkut dengan kapal.
Dolphin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Dolphin di Pelabuhan penyeberangan Hunimoa Ambon

Contoh lain dolphin pada Dermaga III pelabuhan penyeberangan Kamal di Madura

Dolphin adalah tempat kapal bersandar pada dermaga yang dibangun pada trestel. Pada dolphin
ini kapal ditambatkan pada bolder, dan dilengkapi dengan fender untuk meredam benturan kapal
pada dolphin. Oleh karena itu konstruksi dolphin harus cukup kuat untuk menahan beban pada
saat kapal merapat atau kapal digoyang oleh arus atau ombak.
Fender (perkapalan)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Fender
Fender

Fender adalah perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada saat kapal
akan merapat ke dermaga atau pada saat kapal yang sedang ditambatkan tergoyang oleh
gelombang atau arus yang terjadi di pelabuhan. Peredaman dilakukan dengan menggunakan
bahan elastis, biasanya terbuat dari karet.
Tambat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Buruh pelabuhan yang sedang menambatkan kapal di dermaga.

Pelaksanaan penambatan yang normal 1,2 dan 3 di haluan dan 4, 5 dan 6 di buritan kapal.

Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke obyek tetap seperti dermaga atau
obyek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan kapal ke dermaga digunakan tali-
temali yang dapat menahan kapal dari arus, angin ataupun gelombang yang terjadi perairan.

Tambat pada dermaga tetap


Semakin besar kapal yang ditambatkan diperlukan tali tambat yang lebih banyak, kapal tangker
membutuhkan sampai 12 tali tambat, kapal layar membutuhkan 4 sampai 6 tali tambat. Untuk
menambatkan kapal ke dermaga awak kapal harus berkoordinasi dengan buruh pelabuhan dalam
menambatkan tali kapal ke dermaga.

Bahan tali/tambang untuk tambat


Bahan tali yang umum dipakai

Sisal
Hemp
Kabel baja
Polyethylene
Polypropylene
Polyester (digunakan untuk tambat di laut dalam atau anjungan lepas pantai)
Nylon

Tali yang mempunyai unjuk kerja yang tinggi

HMPE (ngapung)
Aramid (tahan panas) (termasuk Kevlar)
Jangkar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Jangkar kapal Jatra II

Jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai ataupun danau
sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus ataupun gelombang. Jangkar
dihubungkan dengan rantai yang terbuat dari besi ke kapal dan dengan tali pada kapal kecil,
perahu. Jangkar didesain sedemikian sehingga dapat tersangkut di dasar perairan. Jangkar
biasanya dibuat dari bahan besi cor.

Jangkar kapal feri

Jangkar ini merupakan perangkat yang menjadi simbol dari hampir semua kegiatan yang terkait
dengan kepelautan ataupun maritim.
Daftar isi
1 Cara kerja jangkar
2 Lihat pula
3 Galeri
4 Pranala luar

Cara kerja jangkar

Jankar yang menggigit dasar laut

Jangkar yang diturunkan kedasar laut menggigit dasar laut seperti ditunjukkan dalam gambar
berikut. Penting sekali bahwa jangkar beserta rantainya cukup berat untuk bisa tertancap di dasar
laut dan tidak akan terlepas dari dasar laut kecuali ditarik ke atas kapal.
Bolder
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Bolder di dermaga Pelabuhan Benoa, Bali

Bolder yang ada di kapal

Bolder adalah perangkat pelabuhan untuk menambatkan (tambat) kapal di dermaga atau
perangkat untuk mengikatkan tali di kapal. Bolder biasanya terbuat dari besi cor dan diangker/
ditanamkan pada fondasi dermaga sehingga mampu untuk menahan gaya yang bekerja pada
penambatan kapal di dermaga, sedang bolder yang ditempatkan dikapal biasanya sepasang untuk
melilitkan tali dikapal pada kedua bolder. Tali dililitkan sedemikian sehingga dapat menahan
gaya yang bekerja pada tali tetapi tetap mudah untuk dibuka oleh awak kapal.
Terminal peti kemas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Penumpukan peti kemas di Keppel Container Terminal Singapura.

Terminal peti kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari
hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan ataupun
terminal peti kemas (Unit Terminal Container disingkat secara umum "UTC") yang lebih besar
lagi.

Perkembangan di Indonesia

Terminal peti kemas (UTC) pertama di Indonesia terletak di Pelabuhan III Timur Tanjung Priok,
Jakarta. Peresmian pengoperasiannya pada tanggal 20 Mei 1981.

Terminal Peti Kemas Terdiri:

1. Dermaga untuk sandar.


2. Lapangan penumpukan
3. Derek raksasa

Terminal peti kemas yang berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini
adalah Terminal peti kemas JICT, KOJA di Jakarta,Bojonegara di Cilegon, TPS di Surabaya,
TPK Semarang, TPK Belawan, dan TPK Palaran di Samarinda.
Peti kemas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Penumpukan peti kemas di pelabuhan Benoa, Bali

Peti kemas (Ingggris: ISO container) adalah peti atau kotak yang memenuhi persyaratan teknis
sesuai dengan International Organization for Standardization (ISO) sebagai alat atau perangkat
pengangkutan barang yang bisa digunakan diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk
peti kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.

Daftar isi
1 Standar
o 1.1 Berat
o 1.2 Ukuran
2 Intermodality
3 data petikemas
4 Jenis Peti Kemas
5 Lihat pula
6 Pranala luar

Standar
Berat
Berat maksimum peti kemas muatan kering 20 kaki adalah 24,000 kg, dan untuk 40 kaki
(termasuk high cube container), adalah 30,480 kg. Sehingga berat muatan bersih/payload yang
bisa diangkut adalah 21,800 kg untuk 20 kaki, 26,680 kg untuk 40 kaki.

Ukuran

Ukuran peti kemas standar yang digunakan ditampilkan dalam tabel berikut:

Peti kemas 20 kaki Peti kemas 40 kaki Peti kemas 45 kaki

inggris metrik inggris metrik inggris metrik

panjang 19' 10" 6.058 m 40 0 12.192 m 45 0 13.716 m

dimensi luar lebar 8 0 2.438 m 8 0 2.438 m 8 0 2.438 m

tinggi 8 6 2.591 m 8 6 2.591 m 9 6 2.896 m

panjang 18 10 5/16" 5.758 m 39 5 45/64 12.032 m 44 4 13.556 m

dimensi dalam lebar 7 8 19/32 2.352 m 7 8 19/32 2.352 m 7 8 19/32 2.352 m

tinggi 7 9 57/64 2.385 m 7 9 57/64 2.385 m 8 9 15/16 2.698 m

width 7 8 2.343 m 7 8 2.343 m 7 8 2.343 m


bukaan pintu
tinggi 7 5 2.280 m 7 5 2.280 m 8 5 49/64 2.585 m

volume 1,169 ft 33.1 m 2,385 ft 67.5 m 3,040 ft 86.1 m

berat kotor 52,910 lb 24,000 kg 67,200 lb 30,480 kg 67,200 lb 30,480 kg

berat kosong 4,850 lb 2,200 kg 8,380 lb 3,800 kg 10,580 lb 4,800 kg

muatan bersih 48,060 lb 21,800 kg 58,820 lb 26,680 kg 56,620 lb 25,680 kg

Intermodality
Suatu kereta api intermodal yang mengangkut peti kemas

Salah satu keunggulan angkutan peti kemas adalah intermodalitynya dimana peti kemas bisa
diangkut dengan truk peti kemas, kereta api dan kapal petikemas. Hal inilah yang menyebabkan
peralihan angkutan barang umum menjadi angkutan barang dengan menggunakan peti kemas
yang menonjol dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal ini juga terlihat pada pelabuhan-
pelabuhan kecil yang sudah menunjukkan trend peralihan ke peti kemas karena alasan
keekonomian terutama dalam kaitannya kecepatan bongkar muat dan biaya yang lebih rendah.

data petikemas
Jenis Peti Kemas

Kereta api yang sedang menarik peti kemas tangki 20 kaki yang berdampingan dengan petikemas barang
umum

Berbagai variasi bentuk peti kemas digunakan untuk barang-barang yang spesifik namun
menggunakan ukuran yang standar untuk mempermudah handling dan perpindahan moda
angkutan.

Jenis peti kemas

Peti kemas barang umum untuk diisi kotak-kotak, karung, drum, palet dls, jenis yang paling
banyak digunakan
Peti kemas tangki yaitu tangki baja yang dibangun didalam kerangka container digunakan untuk
mengangkut Tanki yang didalamnya diisi barang-barang yang berbahaya, misalnya gas, minyak,
bahan kimia yang mudah meledak.
Peti kemas berventilasi untuk barang organik yang membutuhkan ventilasi
Peti kemas Generator
Peti kemas berpendingin digunakan untuk mengangkut barang barang yang memerlukan suhu
pendingin, misalnya untuk jenis sayur-sayuran, daging dll.
Peti kemas curah, digunakan untuk mengangkut muatan curah, misalnya beras, gandum, dll.
Peti kemas yang diperlengkapi dengan isolasi
Peti kemas dengan pintu disamping digunakan untuk mengangkut muatan yang ukurannya tidak
memungkinkan dimasukan dari pintu belakang Petikemas. Jadi semua sisi Peti kemas harus
dibuka. Misalnya alat alat berat.
Collapsible ISO

Jenis peti kemas Tabung gas, tangki, generator biasanya tidak dilengkapi dengan dinding
samping, depan belakang dan atas.
Kapal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

KRI Dewaruci, sebuah jenis kapal layar milik TNI Angkatan Laut

Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb)[1] seperti
halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih
besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu
tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu
ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.

Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali
oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun
perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang
berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan
kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang
digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena
kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya
menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi
Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang
berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta kapal yang digunakan
di dasar lautan yakni kapal selam.

Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada
awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang
dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih
memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga
lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan
menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream.

Daftar isi
1 Sejarah
o 1.1 Pra-sejarah
2 Navigasi
3 Jenis-jenis kapal
o 3.1 Berdasarkan tenaga penggerak
o 3.2 Berdasarkan jenis pelayarannya
o 3.3 Berdasarkan fungsinya
4 Referensi
o 4.1 Sumber
o 4.2 Pranala luar

Sejarah
Pra-sejarah

Rakit merupakan desain perahu yang paling sederhana.

Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali dikenala
pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki fungsi
yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tapi hanya itu. Terutama digunakan untuk
berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari batang pohon
coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana.
Navigasi

Bagian-bagian utama kapal. 1: Smokestack atau Cerobong; 2: Buritan; 3: Propeler dan Kemudi;
4: Portside (sebelah kanan dikenal dengan nama starboard); 5: Jangkar; 6: Bulbous bow; 7: Haluan;
8: Geladak; 9: Anjungan

Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan.
Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai
alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam
pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh
John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi,
terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan
navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200
km/jam.

Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian
sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga
menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa
memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa
ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal
dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan
mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global
Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu
kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi
posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk
system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system
pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile.

Jenis-jenis kapal
Kapal sulit untuk diklasifikasikan, terutama karena banyak sekali kriteria yang menjadi dasar
klasifikasi dalam sistem yang ada seperti:

Berdasarkan tenaga penggerak

1. Kapal bertenaga manusia (Pendayung)


2. Kapal layar
3. Kapal uap
4. Kapal diesel atau Kapal motor
5. Kapal nuklir

Berdasarkan jenis pelayarannya

1. Kapal permukaan
2. Kapal selam
3. Kapal mengambang
4. Kapal bantalan udara

Berdasarkan fungsinya

1. Kapal Perang
2. Kapal penumpang
3. Kapal barang
4. Kapal tanker
5. Kapal feri
6. Kapal pemecah es
7. Kapal tunda
8. Kapal pandu
9. Tongkang
10. Kapal tender
11. Kapal Ro-Ro
12. Kapal dingin beku
13. Kapal keruk
14. Kapal peti kemas / Kapal kontainer
15. Kapal pukat harimau
Kapal peti kemas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

The Colombo Express, salah satu kapal peti kemas yang terbesar yang dioperasikan oleh Hapag-Lloyd
dari Jerman

Kapal peti kemas (Inggris: containership atau celullarship) adalah kapal yang khusus
digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk
menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas
dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek
yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu sendiri.

Kapal Berbendera Indonesia

Aktivitas kapal peti kemas di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970-an. Kapal khusus peti kemas
termodern pertama yang berbendera Indonesia adalah KM Gloria Express yang panjangnya
120m dan lebar 17,8m, milik Perusahaan Pelayaran Samudra PT Gesuri Lloyd, berbobot mati
7.670 DWT. Kapal ini buatan Ship Building & Engineering Ltd yang disainnya dari Jerman,
dengan pelayaran perdana 12 Mei 1980 dari Tanjung Priok-Hongkong-Busan(Korea)-Tokyo-
Kobe-Osaka(Jepang)-Keelung(Taiwan) dan kembali ke Indonesia. Nakhoda pertamanya adalah
Kapten Moniaga.

Derek Raksasa (Giant Crane)

Derek raksasa yang berdaya angkut 50 Ton untuk bongkar muat ke kapal peti kemas, pertama
kali dipasang di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 10 Juli 1977 buatan Jepang
sebanyak 2 unit.

Daftar isi
1 Kapal-kapal peti kemas terbesar
2 Pelabuhan petikemas tersibuk
3 Ukuran kapal petikemas
4 Ruang muatan kapal
o 4.1 Lashing peti kemas
o 4.2 Kran kapal peti kemas
5 Lihat pula
6 Referensi
7 Pranala luar

Kapal-kapal peti kemas terbesar


Sepuluh kapal peti kemas terbesar, berdasarkan kapasitas

Length Maxium
Built Nama Sisterships Beam GT Pemilik Bendera
o.a. TEU

56.4
2006 Emma Mrsk 6 397.7 m 15,200 151,687 Maersk Line Denmark
m

42.8
2005 Gudrun Mrsk 5 367.3 m 10,150 97,933 Maersk Line Denmark
m

45.6 Hong
2006 Xin Los Angeles 6 336.7 m 9,600 [1] 107,200 CSCL
m Kong

COSCO 42.8
2006 4 350 m 9,450[2] 99,833 COSCO Greece
Guangzhou m

CMA CGM 42.8


2006 3 350 m 9,415[3] 99,500 CMA CGM France
Medea m

42.8
2003 Axel Mrsk 5 352.6 m 9,310 93,496 Maersk Line Denmark
m

45.6 Nippon Yusen


2006 NYK Vega 2 338.2 m 9,200 97,825 Panama
m Kaisha

45.6
2005 MSC Pamela 5 336.7 m 9,178 90,500 MSC Liberia
m

42.8
2006 MSC Madeleine 1 348.5 m 9,100 107,551 MSC Liberia
m

45.8
2006 Hannover Bridge 2 336 m 9,040 89,000 K Line Japan
m
Pelabuhan petikemas tersibuk
Catatan: "TEU" berasal dari singkatan "Twenty Foot Equivalent Unit," adalah peti kemas 20
kaki dan peti kemas 40 kaki adalah setara dengan 2 TEU, dst.

Rangking Pelabuhan Negara TEUs (000s)[4] +/- from 2004 % change from 2004

1 Singapore Singapore 23,192 1,863 8.73

2 Hong Kong People's Republic of China 22,427 443 2.02

3 Shanghai People's Republic of China 18,084 3,527 24.23

4 Shenzhen People's Republic of China 16,197 2,582 18.96

5 Busan South Korea 11,843 413 3.61

6 Kaohsiung Taiwan (Republic of China) 9,471 0 0.00

7 Rotterdam Netherlands 9,287 1,006 12.15

8 Hamburg Germany 8,088 1,085 15.49

9 Dubai United Arab Emirates 7,619 1,190 18.51

10 Los Angeles Amerika Serikat 7,485 164 2.24

Ukuran kapal petikemas


Kapal petikemas dapat dikelompokkan atas beberapa jenis mulai dari kapal pengumpan sampai
kapal post panamax yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kapal Ultra Large Container
Vessel yang bisa mengangkut di atas 14.501 petikemas.

Kategori ukuran kapal petikemas

Capacity
Name Contoh
(TEU)[5]
Ultra Large lebih Dengan panjang 397 m, lebar 56 m, draft 15.5
Container besar dari m, dan kapasitas di atas 15,000 TEU, Kapal
Vessel (ULCV) 14,501 Emma Maersk yang melampaui batas New
Panamax class.[6] (Photo: The 15,000 TEU kapal
Edith Maersk.)

New panamax 10,000 Dengan lebar 43 m, kapal COSCO Guangzhou


14,500 merupakan kapal yang tidak bisa melewati
kolam pemindahan kapal di terusan Panama
Post panamax 5,101 class yang lama tetapi bisa melalui pelebaran
10,000 yang baru. (Photo: The 9,500 TEU kapal COSCO
Guangzhou di dermaga pelabuhan Hamburg.)

Panamax 3,001 Kapal dari kelas yang berada pada batas atas
5,100 Panamax class, dengan panjang 292.15 m,
lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m.[7]
(Photo: The 4,224 TEU MV Providence Bay
melewati terusan Panama.)

Feedermax 2,001 Kapal peti kemas sampai dengan 3,000 TEU


3,000 biasanya disebut sebagai kapal pengumpan,
dan biasanya dilengkapi dengan kran. (Photo:
Feeder 1,001 The 384 TEU kapal TransAtlantic sedang lego
2,000 jangkar.[8])

Small feeder Up to
1,000

Ruang muatan kapal


Pandangan ke palka kapal petikemas yang dibagi dalam sel palka yang akan mempermudah bongkar
muat peti kemas.

Efisiensi penggunaan ruang kapal menjadi kunci utama dalam angkutan petikemas melalui kapal,
untuk itu ruang palka kapal dibagi atas beberapa sel yang lebarnya sepanjang satu peti kemas
ukuran 40 kaki, sel dilengkapi dengan rel yang sedemikian sehingga mempermudah penyusunan
peti kemas didalam palka. Penyusunan ini diperlukan untuk meningkatkan kestabilan muatan
selama pelayaran.

Lashing peti kemas

Untuk menghindari muatan yang berada di atas palka bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat
pelayaran, maka muatan yang berada di atas palka diikat ke kapal sehingga walaupun kapal
melalui badai dengan gelombang yang tinggi selama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan
tidak terjatuh ke laut.

Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu

System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai
yang dapat kekencangkan.
System kunci yang biasa disebut twist lock yang mengunci dua peti kemas yang berdampingan
atau yang berada di atasnya.
System butress, biasanya digunakan dikapal peti kemas yang besar, yang merupakan perangkat
penyangga yang menghalangi petikemas bergeser pada saat berlayar, penyangga dipasang
sebelum berlayar, setelah semua peti kemas telah selesai dimuat.

Kran kapal peti kemas

Kapal petikemas pengumpan biasanya digunakan untuk mengangkut peti kemas dari pelabuhan
didaerah menuju pelabuhan utama (hub port), permasalahan timbul karena tidak semua
pelabuhan yang berada didaerah khususnya pelabuhan-pelabuhan kecilyang dilengkapi dengan
kran darat di pelabuhan sehingga untuk mengangkut petikemas keatas kapal harus menggunakan
kran kapal.

Kapal feri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kapal feri adalah sebuah kapal transportasi jarak dekat.

Feri Amsterdam

Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai,
membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan
atau terowong.

Feri pejalan kaki dengan banyak pemberhentian, seperti di Venesia, kadang kala dikenali sebagai
bis air atau taksi air.

Jenis
Berbagai macam kendaraan air digunakan sebagai feri, tergantung pada jarak perjalanan,
kapasitas kapal, kecepatan yang diperlukan dan keadaan air yang harus dilalui. Hydrofoil
digunakan karena kelebihannya untuk melaju pada kecepatan tinggi, menggantikan hovercraft.
Hydrofoil juga terbukti sebagai solusi praktis, mudah, cepat dan ekonomis. Untuk Jarak yang
dekat dapat digunnakan feri kabel, dimana feri digerakkan dan di kendalikan dengan
menggunakan kabel yang disambung di kedua sisi. Kadangkala feri kabel digerakkan
menggunakan tenaga manusia. Feri arus adalah feri kabel yang menggunakan kekuatan arus
sebagai sumber energi. Feri rantai dapat digunakan di sungai yang berarus laju pada jarak
pendek.

Feri di Kalijapat Ancol, Jakarta

Kapal feri seringkali berlabuh di tempat yang dibuat khusus untuk meletakkan kapal dengan
cepat dan untuk penurunan dan pengisian yang mudah, dikenal sebagai slip feri. Jika feri
membawa kendaraan atau kereta, biasanya terdapat jambatan (ramp) yang disebut apron yang
merupakan bagian dari slip. Dalam kasus lain, jembatan apron merupakan bagian daripada feri
itu sendiri.
Kapal penumpang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kapal Pelni Tilongkabila yang sedang sandar di Pelabuhan Benoa Bali.

Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan penumpang. Untuk
meningkatkan effisiensi atau melayani keperluan yang lebih luas kapal penumpang dapat berupa
kapal Ro-Ro, ataupun untuk perjalanan pendek terjadwal dalam bentuk kapal feri.

Di Indonesia perusahaan yang mengoperasikan kapal penumpang adalah PT. Pelayaran Nasional
Indonesia yang dikenal sebagai PELNI, sedang kapal Ro-Ro penumpang dan kendaraan
dioperasikan oleh PT ASDP, PT Dharma Lautan Utama, PT Jembatan Madura dan berbagai
perusahaan pelayaran lainnya.
Kapal Ro-Ro
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kapal Ro-ro sedang merapat di dermaga Ujung, Surabaya

Memuat Mobil ke kapal ro-ro

Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk kedalam kapal
dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri juga sehingga disebut sebagai kapal
roll on - roll off disingkat Ro-Ro, untuk itu kapal dilengkapi dengan pintu rampa yang
dihubungkan dengan moveble bridge atau dermaga apung ke dermaga.
Kapal Roro selain digunakan untuk angkutan truk juga digunakan untuk mengangkut mobil
penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki. Angkutan ini merupakan pilihan populer
antara Jawa dengan Sumatera di Merak - Bakauheni, antara Jawa dengan Madura dan antara
Jawa dengan Bali.

Daftar isi
1 Jenis kapal Ro-Ro
2 Lihat pula
3 Pranala luar
4 Galeri

Jenis kapal Ro-Ro


Kapal yang termasuk jenis RoRo antara lain:

kapal penyeberangan/ferry yang melayani lintasan tetap seperti Lintas Merak-Bakauheni, Lintas
Ujung-Kamal, Lintas Ketapang-Gilimanuk, Lintas Padangbay-Lembar dan berbagai lintas lainnya.
kapal pengangkut mobil (car ferries),
kapal general cargo yang beroperasi sebagai kapal RoRo.
Pelabuhan penyeberangan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Pelabuhan penyeberangan Merak dilihat dari udara

Pelabuhan Penyeberangan adalah[1] pelabuhan yang khusus dipergunakan untuk angkutan


penyeberangan dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. Memuat atau membongkar muatan
kendaraan dilakukan secara roll on roll off ke dari kapal melalui pintu rampa kedalam geladak
kapal. Dermaga biasanya dalam bentuk pelengsengan atau dilengkapi dengan movable bridge
ataupun dermaga apung untuk mengantisipasi pasang surut air laut.
Irigasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Artikel ini perlu dirapikan atau ditulis ulang karena artikel ini bersifat umum sedangkan isinya
ditulis dalam konteks yang terlalu spesifik/sempit.

Irigasi pada lahan pertanian di New Jersey

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia
modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu,
jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air,
maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun demikian,
irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian
menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia
biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah berlangsung sejak Mesir Kuno.

Daftar isi
1 Sejarah Irigasi di Indonesia
o 1.1 Irigasi Mesir Kuno dan Tradisional Nusantara
o 1.2 Sistem Irigasi Zaman Hindia Belanda
o 1.3 Waduk Jatiluhur 1955 di Jawa Barat dan Pengalaman TVA 1933 di Amerika Serikat
2 Jenis Irigasi
o 2.1 Irigasi Permukaan
o 2.2 Irigasi Lokal
o 2.3 Irigasi dengan Penyemprotan
o 2.4 Irigasi Tradisional dengan Ember
o 2.5 Irigasi Pompa Air
o 2.6 Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi
3 Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus
o 3.1 Irigasi Pasang-Surut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua
o 3.2 Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes
o 3.3 Pengalaman Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang
o 3.4 Pengalaman Irigasi Perkebunan Kelapa Sawit
4 Lihat pula

Sejarah Irigasi di Indonesia

Ada usul agar Irigasi diganti judulnya dan dipindahkan ke Irigasi di Indonesia (Diskusikan).

Irigasi Mesir Kuno dan Tradisional Nusantara

Sejak Mesir Kuno telah dikenal dengan memanfaatkan Sungai Nil. Di Indonesia, irigasi
tradisional telah juga berlangsung sejak nenek moyang kita. Hal ini dapat dilihat juga cara
bercocok tanam pada masa kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Dengan membendung kali
secara bergantian untuk dialirkan ke sawah. Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan
dan dialirkan dengan bambu yang bersambung. Ada juga dengan membawa dengan ember yang
terbuat dari daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah dengan ember daun
pinang juga.

Sistem Irigasi Zaman Hindia Belanda

Sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan Tanam Paksa
(Cultuurstelsel) pada tahun 1830. Pemerintah Hindia Belanda dalam Tanam Paksa tersebut
mengupayakan agar semua lahan yang dicetak untuk persawahan maupun perkebunan harus
menghasilkan panen yang optimal dalam mengeksplotasi tanah jajahannya.

Sistem irigasi yang dulu telah mengenal saluran primer, sekunder, ataupun tersier. Tetapi
sumber air belum memakai sistem Waduk Serbaguna seperti TVA di Amerika Serikat. Air dalam
irigasi lama disalurkan dari sumber kali yang disusun dalam sistem irigasi terpadu, untuk
memenuhi pengairan persawahan, di mana para petani diharuskan membayar uang iuran sewa
pemakaian air untuk sawahnya.

Waduk Jatiluhur 1955 di Jawa Barat dan Pengalaman TVA 1933 di Amerika
Serikat

Tennessee Valley Authority (TVA) [1] yang diprakasai oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt
pada tahun 1933 merupakan salah satu Waduk Serba Guna yang pertama dibangun di dunia [2].
Resesi ekonomi (inflasi) tahun 1930 melanda seluruh dunia, sehingga TVA adalah salah satu
model dalam membangun kembali ekonomi Amerika Serikat.

Isu TVA adalah mengenai: produksi tenaga listrik, navigasi, pengendalian banjir, pencegahan
malaria, reboisasi, dan kontrol erosi, sehingga di kemudian hari, Proyek TVA menjadi salah
satu model dalam menangani hal yang mirip. Oleh sebab itu, Proyek Waduk Jatiluhur merupakan
tiruan yang hampir mirip dengan TVA di AS tersebut.

Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (9 km dari pusat Kota
Purwakarta). Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama
danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor
asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3/tahun dan merupakan
waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Jenis Irigasi
Irigasi Permukaan

Irigasi Permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui
bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air
irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal
saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya
adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

Irigasi Lokal

Sistem ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan
yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara
lokal.

Irigasi dengan Penyemprotan

Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti
kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian
menetes ke akar.

Irigasi Tradisional dengan Ember


Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga
pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

Irigasi Pompa Air

Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan
berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus
mengairi sawah.

Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi

Di Afrika yang kering dipakai sustem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air.

Pengalaman Penerapan Jenis Irigasi Khusus


Irigasi Pasang-Surut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua

Dengan memanfaatkan pasang-surut air di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua dikenal
apa yang dinamakan Irigasi Pasang-Surat (Tidal Irrigation). Teknologi yang diterapkan di sini
adalah: pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa-rawa, di mana air
diperoleh dari sungai pasang-surut di mana pada waktu pasang air dimanfaatkan. Di sini dalam
dua minggu diperoleh 4 sampai 5 waktu pada air pasang. Teknologi ini telah dikenal sejak Abad
XIX. Pada waktu itu, pendatang di Pulau Sumatera memanfaatkan rawa sebagai kebun kelapa.
Di Indonesia terdapat 5,6 juta Ha dari 34 Ha yang ada cocok untuk dikembangkan. Hal ini bisa
dihubungkan dengan pengalaman Jepang di Wilayah Sungai Chikugo untuk wilayah Kyushu, di
mana di sana dikenal dengan sistem irigasi Ao-Shunsui yang mirip.

Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes

Di lahan kering, air sangat langka dan pemanfaatannya harus efisien. Jumlah air irigasi yang
diberikan ditetapkan berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang air, serta
sarana irigasi yang tersedia.

Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:

(1) irigasi tetes (drip irrigation),


(2) irigasi curah (sprinkler irrigation),
(3) irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan
(4) irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).

Untuk penggunaan air yang efisien, irigasi tetes [3] merupakan salah satu alternatif. Misal sistem
irigasi tetes adalah pada tanaman cabai.

Ketersediaan sumber air irigasi sangat penting. Salah satu upaya mencari potensi sumber air
irigasi adalah dengan melakukan deteksi air bawah permukaan (groundwater) melalui pemetaan
karakteristik air bawah tanah. Cara ini dapat memberikan informasi mengenai sebaran, volume
dan kedalaman sumber air untuk mengembangkan irigasi suplemen.

Deteksi air bawah permukaan dapat dilakukan dengan menggunakan Terameter.

Pengalaman Sistem Irigasi Pertanian di Niigata Jepang

Sistem irigasi pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Di sini terlihat adanya
manajemen persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya. Sekitar 3 km dari tempat
tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke
tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Air dari tempat penampungan
dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.
Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini
bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan
kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara
manual. Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di
bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui
permukaan sawah. Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan
dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual. Pembuangan air dari sawah
masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai
kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan
sangat efisien.

Pengalaman Irigasi Perkebunan Kelapa Sawit

Ketersediaan air merupakan salah satu faktor pembatas utama bagi produksi kelapa sawit.
Kekeringan menyebabkan penurunan laju fotosintesis dan distribusi asimilat terganggu,
berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman baik fase vegetatif maupun fase generatif. Pada
fase vegetatif kekeringan pada tanaman kelapa sawit ditandai oleh kondisi daun tombak tidak
membuka dan terhambatnya pertumbuhan pelepah. Pada keadaan yang lebih parah kekurangan
air menyebabkan kerusakan jaringan tanaman yang dicerminkan oleh daun pucuk dan pelepah
yang mudah patah. Pada fase generatif kekeringan menyebabkan terjadinya penurunan produksi
tanaman akibat terhambatnya pembentukan bunga, meningkatnya jumlah bunga jantan,
pembuahan terganggu, gugur buah muda, bentuk buah kecil dan rendemen minyak buah rendah.

Manajemen irigasi perkebunan kelapa sawit, yaitu: membuat bak pembagi, pembangunan alat
pengukur debit manual di jalur sungai, membuat jaringan irigasi di lapang untuk meningkatkan
daerah layanan irigasi suplementer bagi tanaman kelapa sawit seluas kurang lebih 1 ha,
percobaan lapang untuk mengkaji pengaruh irigasi suplementer (volume dan waktu pemberian)
terhadap pertumbuhan vegetatif kelapa sawit dan dampak peningkatan aliran dasar (base flow)
terhadap performa kelapa sawit pada musim kemarau, identifikasi lokasi pengembangan dan
membuat untuk 4 buah Dam Parit dan upscalling pengembangan dam parit di daerah aliran
sungai.
Subak (irigasi)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

sistem irrigasi subak

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang
digunakan dalam cocok tanam padi di Bali, Indonesia. Subak ini biasanya memiliki pura yang
dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan
diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh
seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.

Revolusi hijau telah menyebabkan perubahan pada sistem irigasi ini, dengan adanya varietas
padi yang baru dan metode yang baru, para petani harus menanam padi sesering mungkin,
dengan mengabaikan kebutuhan petani lainnya. Ini sangatlah berbeda dengan sistem Subak, di
mana kebutuhan seluruh petani lebih diutamakan. Metode yang baru pada revolusi hijau
menghasilkan pada awalnya hasil yang melimpah, tetapi kemudian diikuti dengan kendala-
kendala seperti kekurangan air, hama dan polusi akibat pestisida baik di tanah maupun di air.
(en) [2] Akhirnya ditemukan bahwa sistem pengairan sawah secara tradisional sangatlah efektif
untuk menanggulangi kendala ini.

Subak telah dipelajari oleh Clifford Geertz, sedangkan J. Stephen Lansing telah menarik
perhatian umum tentang pentingnya sistem irigasi tradisional. Ia mempelajari pura-pura di Bali,
terutama yang diperuntukkan bagi pertanian, yang biasa dilupakan oleh orang asing. Pada tahun
1987 Lansing bekerja sama dengan petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer
sistem irigasi Subak. Dengan itu ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini.

Pada tahun 2012 ini UNESCO, mengakui Subak (Bali Cultur Landscape), sebagai Situs Warisan
Dunia,pada sidang pertama yang berlangsung di Saint Petersburg, Rusia.[1].
Air bersih
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Air Bersih

Air Minum
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari
termasuk diantaranya adalah sanitasi[1].

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air
dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh
bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh
dengan memasak air hingga 100 C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini.

Daftar isi
1 Sumber air bersih
2 Penyalah gunaan dan pencemaran air
o 2.1 Akibat ketiadaan air bersih
3 Kontroversi air bersih
4 Lihat pula
5 Referensi

Sumber air bersih


Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di dunia.
Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap orang) sepintas
terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya
air tersebut seringkali tersedia di tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di
lembah sungai Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak
ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.

Curah hujan

Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/ berkelompok/
pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air
bersih di saat bulan-bulan musim kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.

Air permukaan dan air bawah tanah.

Penyalah gunaan dan pencemaran air


Sumber-sumber air bersih ini biasanya terganggu akibat penggunaan dan penyalahgunaan
sumber air seperti:
1. Pertanian. Penghamburan air akibat ketiadaannya penyaluran air yang baik pada lahan yang
diairi dengan irigasi (untuk penghematan dalam jangka pendek) dapat berakibat terjadinya
kubangan dan penggaraman yang akhirnya dapat menyebabkan hilangnya produktivitas air dan
tanah [2]
2. Industri. Walaupun industri menggunakan air jauh lebih sedikit dibandingkan dengan irigasi
pertanian, namun penggunaan air oleh bidang industri mungkin membawa dampaknya yang
lebih parah dipandang dari dua segi. Pertama, penggunaan air bagi industri sering tidak diatur
dalam kebijakan sumber daya air nasional, maka cenderung berlebihan. Kedua, pembuangan
limbah industri yang tidak diolah dapat menyebabkan pencemaran bagi air permukaan atau air
bawah tanah, seihingga menjadi terlalu berbahaya untuk dikonsumsi. Air buangan industri
sering dibuang langsung ke sungai dan saluran-saluran, mencemarinya, dan pada akhirnya juga
mencemari lingkungan laut, atau kadang-kadang buangan tersebut dibiarkan saja meresap ke
dalam sumber air tanah tanpa melalui proses pengolahan apapun. Kerusakan yang diakibatkan
oleh buangan ini sudah melewati proporsi volumenya. Banyak bahan kimia modern begitu kuat
sehingga sedikit kontaminasi saja sudah cukup membuat air dalam volume yang sangat besar
tidak dapat digunakan untuk minum tanpa proses pengolahan khusus.
3. Eksploitasi sumber-sumber air secara masal oleh rumah tangga.

* Di negara berkembang: Di beberapa tempat di negara bagian Tamil Nadu di India bagian
selatan yang tidak memiliki hukum yang mengatur pemasangan penyedotan sumur pipa atau
yang membatasi penyedotan air tanah, permukaan air tanah anjlok 24 hingga 30 meter selama
tahun 1970-an sebagai akibat dari tak terkendalikannya pemompaan atau pengairan. Pada
sebuah konferensi air di tahun 2006 wakil dari suatu negara yang kering melaporkan bahwa
240.000 sumur pribadi yang dibor tanpa mengindahkan kapasitas jaringan sumber air
mengakibatkan kekeringan dan peningkatan kadar garam.
* Di negara maju seperti Amerika Serikat seperlima dari seluruh tanah irigasi di AS tergantung
hanya pada jaringan sumber air (Aquifer) Agallala yang hampir tak pernah menerima pasok
secara alami. Selama 4 dasawarsa terakhir terhitung dari tahun 2006, sistem jaringan yang
tergantung pada sumber ini meluas dari 2 juta hektar menjadi 8 juta, dan kira-kira 500 kilometer
kubik air telah tersedot. Jaringan sumber ini sekarang sudah setengah kering kerontang di
bawah sejumlah negara bagian. Sumber-sumber air juga mengalami kemerosotan mutu, di
samping pencemaran dari limbah industri dan limbah perkotaan yang tidak diolah, seperti
pengotoran berat dari sisa-sisa dari lahan pertanian. Misalnya, di bagian barat AS, sungai
Colorado bagian bawah sekarang ini demikian tinggi kadar garamnya sebagai akibat dari dampak
arus balik irigasi sehingga di Meksiko sudah tidak bermanfaat lagi, dan sekarang AS terpaksa
membangun suatu proyek besar untuk memurnikan air garam di Yuma, Arizona, guna
meningkatkan mutu sungainya. Situasi di wilayah perkotaan jauh lebih jelek daripada di daerah
sumber dimana rumah tangga yang terlayani terpaksa merawat WC dengan cara seadanya
karena langkanya air, dan tanki septik membludak karena layanan pengurasan tidak dapat
diandalkan, atau hanya dengan menggunakan cara-cara lain yang sama-sama tidak tuntas dan
tidak sehat. Hal ini tidak saja mengakibatkan masalah bagi penggunanya sendiri, tetap juga
sering berbahaya terhadap orang lain dan merupakan ancaman bagi lingkungan karena limbah
mereka lepas tanpa proses pengolahan.
Akibat ketiadaan air bersih

Program percontohan penyediaan air bersih melalui sambungan saluran rumah tangga oleh USAID dan
ESP.

Ketiadaan air bersih mengakibatkan:

1. Penyakit diare[3]. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-
anak dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare setiap
tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang budaya hidup bersih
ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak
memiliki akses air bersih [4].
2. Penyakit cacingan[5].
3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali hingga enam
kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran
pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya [6]

Kontroversi air bersih


Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer
kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan,
yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut,
dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada,
hampir semuanya, kira-kira 87 persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di
bawah tanah.

Keributan masalah air bersih bisa terjadi dalam suatu negara, kawasan, ataupun berdampak ke
benua luas karena penggunaan air secara bersama-sama. Di Afrika, misalnya, lebih dari 57
sungai besar atau lembah danau digunakan bersama oleh dua negara atau lebih; Sungai Nil oleh
sembilan, dan Sungai Niger oleh 10 negara. Sedangkan di seluruh dunia, lebih dari 200 sungai,
yang meliputi lebih dari separo permukaan bumi, digunakan bersama oleh dua negara atau lebih.
Selain itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah membentang melintasi batas-batas negara, dan
penyedotan oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan politik dengan negara
tetangganya.

Di seluruh dunia, kira-kira 20 negara, hampir semuanya di kawasan negara berkembang,


memiliki sumber air yang dapat diperbarui hanya di bawah 1.000 meter kubik untuk setiap
orang, suatu tingkat yang biasanya dianggap kendala yang sangat mengkhawatirkan bagi
pembangunan, dan 18 negara lainnya memiliki di bawah 2.000 meter kubik untuk tiap orang.

Penduduk dunia yang pada 2006 berjumlah 5,3 miliar diperkirakan akan meningkat menjadi 8,5
miliar pada tahun 2025 akan didera oleh ketersediaan air bersih. Laju angka kelahiran yang
tertinggi justru terjadi tepat di daerah yang sumber-sumber airnya mengalami tekanan paling
berat, yaitu di negara-negara berkembang.
Daerah aliran sungai
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari DAS)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Contoh daerah aliran sungai.

Daerah Aliran Sungai disingkat DAS ialah istilah geografi mengenai sebatang sungai, anak
sungai dan area tanah yang dipengaruhinya.

Daerah aliran sungai dapat menjadi sangat besar, contohnya daerah aliran sungai Mississippi
meliputi lebih dari setengah Amerika Serikat. Ini berarti lebih dari setengah wilayah AS dialiri
Mississippi dan anak-anak sungainya.

Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah
aliran sungai yang satu dengan yang lain.

Daftar isi
1 Masalah
o 1.1 Masalah-masalah DAS di Indonesia
o 1.2 Faktor-faktor yang memengaruhi DAS di Indonesia
o 1.3 Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS
2 Daerah-daerah DAS
Masalah
Masalah-masalah DAS di Indonesia

1. Banjir
2. Produktivitas tanah menurun
3. Pengendapan lumpur pada waduk
4. Saluran irigasi
5. Proyek tenaga air
6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan
konservasi yang tidak tepat)

Faktor-faktor yang memengaruhi DAS di Indonesia

1. Iklim
2. Jenis batuan yang dilalui DAS
3. Banyak sedikitnya air hujan yang jatuh ke alur DAS
4. Lereng DAS
5. Bentukan alam (mender, dataran banjir dan delta)

Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS

1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki
jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila luas tanah lebih dari
5000 km
2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-5000 km

Daerah-daerah DAS
1. Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
2. Tengah sungai, relatif landai,terdapat meander. Banyak aktifitas penduduk.
3. Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.
Waduk
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan[1]. Waduk
dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara
membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh.

Bendungan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Bendungan Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasi banjir 5000-tahunan

Untuk kegunaan lain dari Bendungan, lihat Bendungan (disambiguasi).

"Bendung" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Bendung, lihat Bendung (disambiguasi).
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke
sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendungan(dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung


(weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk
menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan
melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur
kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional
di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya,
serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia,
bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka
tanah yang akan diairi.

Daftar isi
1 Jenis bendungan
o 1.1 Bendungan Separuh
o 1.2 Bendungan kayu
2 Contoh bendungan
o 2.1 Bendungan gagal
3 Lihat pula
4 Pranala luar

Jenis bendungan

Bendungan Hoover, sebuah bendungan beton lengkung di Black Canyon di Sungai Colorado
Dam dapat diklasifikasikan menurut struktur, tujuan atau ketinggian.

Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai dam
kayu, "embankment dam" atau "masonry dam", dengan berbagai subtipenya.

Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di perkotaan,
meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan tempat rekreasi atau
habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan menahan pembuangan dari tempat
industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya beberapa dam yang dibangun untuk semua
tujuan di atas.

Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari 150 m.
Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam sedang antara 30 - 100 m, dan dam tinggi lebih
dari 100 m.

Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike, yaitu
tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di sekelilingnya dari banjir.
Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk
melindungi tanah di sekitarnya dari kebanjiran.

Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk mengurangi dan
mengontrol arus erosi tanah.

Bendungan kering dry dam adalah bendungan yang didisain untuk mengontrol banjir. Ia
biasanya kering, dan akan menahan air yang bila dibiarkan akan membanjiri daerah dibawahnya.

Bendungan Separuh

Bendungan separuh diversionary dam adalah bendungan yang tidak menutup sungai. sebagian
dari arus ditampuh di danau terpisah, di depan bendungan.

Bendungan kayu

Bendungan kayu kadang-kadang digunakan orang karena keterbatasan lokasi dan ketinggian di
tempat ia dibangun. Di Lokasi tempat bendungan kayu dibuat, kayulah bahan yang paling murah,
semen mahal dan sulit untuk diangkut. Bendungan kayu dulu banyak digunakan, tapi
kebanyakan sudah diganti dengan beton, khususnya di negara-negara industri. Beberapa
bendungan dam masih dipakai. Kayu juga bahan dasar yang digunakan berang-berang, sering
juga ditambah lumpur dan bebatuan untuk membuat bendungan berang-berang.
Tanggul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Memiliki nama lain levee, dike, embankment, yaitu semacam tembok miring baik buatan
maupun alami, dipergunakan untuk mengatur muka air. Biasanya terbuat dari tanah dan
seringkali dibangun sejajar badan sungai atau pantai.

Asal Kata
Kata dike kemungkinan berasal dari bahasa Belanda dijk, dimana pembangunan tanggul telah
terjadi sejak abad ke 12. Bangunan Westfriese Omringdijk selesai dibangun tahun 1250,
didirikan dengan menyambung-nyambubngkan tanggul-tanggul yang sudah berdiri sebelumnya.
Sementara dari bahasa Anglo-Saxon, kata dic diartikan menggali parit dan membentuk tanah
timbunan di atasnya.

Tanggul buatan
Tujuan utama tanggul buatan adalah untuk mencegah banjir di dataran yang dilindunginya.
Bagaimanapun, tanggul juga mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aliran yang lebih
cepat dan muka air yang lebih tinggi. Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai, dimana
gumuk / gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang sungai untuk melindungi dari
banjir, di sepanjang danau atau polder. Tanggul juga dibuat untuk tujuan
empoldering/membentuk batasan perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu
perlindungan militer.

Tanggul bisa jadi hasil pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi darurat, biasanya
terbuat dari kantong pasir sehingga dapat dibangun secara cepat saat banjir.

Tanggul pertama kali dibangun di peradaban sungai Hindus, (Pakistan dan India utara sekitar
2600 SM) sebagai harapan kehidupan agraris orang-orang Harappa. Tanggul juga dibangun lebih
dari 3000 tahun yang lalu di Mesir kuno, dimana sistem tanggul dibangun sepanjang 966 km di
ambang kiri sungai Nil, membentang dari bendungan Aswan sampai delta Nil di pesisir
Mediterania. Peradaban Mesopotamia dan China Kuno juga membangun sistem tanggul raksasa.
Air minum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Air minum.

Air mineral.
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak
mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun
2002)

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah
tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.

Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 C, namun banyak zat berbahaya,
terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum
di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan
pencemaran air.

Air organik
Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain
H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air adalah mineral
anorganik, seperti Ferrum, Merkuri, Alumunium.

Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral anoragnik digunakan TDS meter (Total
Dissolved Solids meter), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair.
Satuan yang digunakan adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta.

Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di dalamnya (TDS) adalah:

> 100 ppm : bukan air minum


10 - 100 ppm: air minum
1 - 10 ppm : air murni
0 ppm : air organik
Penjernihan air
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Sarana pengolahan air limbah di Bragana, Portugal Utara

Sarana pengujian penjernihan air Manggarai di Meester Cornelis (Jatinegara, Jakarta Timur) di masa
Hindia Belanda

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat air dapat diterima
untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti air minum, proses industri,
medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan
pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi becomes layak untuk
penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan
alami air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.
Limbah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water). [1]

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan
kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Daftar isi
1 Pengolahan limbah
2 Karakteristik limbah
3 Limbah industri
4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
5 Macam Limbah Beracun
6 Catatan kaki

Pengolahan limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan
pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan
pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah

Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman
membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan
sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus
disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban
misalnya. [1]

1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus. [1]
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke unit
penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu
memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.[1]
3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan
sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan
sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat
pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa wilayah
pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat.
Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya
pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.[1]
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran
drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan
air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air
hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan
terbebas dari sampah.[1]
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam
jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum,
mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.[1]

Karakteristik limbah
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Limbah industri
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada
umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan
anorganik
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang
bersih disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat
mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut
cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran
masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran
primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran
sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.

Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor,
fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer.
Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit
energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak
(mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.

Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran
udara global adalah:

a. Karbon monoksida (CO),


b. Nitrogen oksida (Nox),
c. Hidrokarbon (HC),
d. Sulfur oksida (SOx)
e. Partikulat.

Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak
sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi
cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang
dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu:

a. CO2 (karbon monoksida),


b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
c. Hujan asam,
d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
e. CH4 (metana).

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk
limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini
ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (Limbah B3).

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun
yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau
mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah
B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena
rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan
dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui
termasuk limbah B3.

Macam Limbah Beracun


Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan
atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama.
Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang
mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat
asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan,


pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3.
Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan
kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan
dan fungsi kualitas lingkungan
Sampah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Berkas:Sampahbdg.jpg

Sampah menumpuk di Jl. Pasteur, Bandung, Mei 2006

Sampah yang menumpuk di salah satu sudut jalan kota Pekanbaru pada tanggal 26 April 2011

Sampah yang menumpuk pada tanggal 3 Maret 2012 di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-
proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang
dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam
kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-
jenisnya.

sampah

Daftar isi
1 Jenis-jenis sampah
o 1.1 Berdasarkan sumbernya
o 1.2 Berdasarkan sifatnya
o 1.3 Berdasarkan bentuknya
o 1.4 Sampah Padat
o 1.5 Sampah Cair
o 1.6 Sampah alam
o 1.7 Sampah manusia
o 1.8 Sampah Konsumsi
o 1.9 Limbah radioaktif
2 Lihat pula
3 Sumber
4 Pranala luar

Jenis-jenis sampah

Berdasarkan sumbernya

1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan

Berdasarkan sifatnya

1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)


2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos; 2. Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas
koran, HVS, maupun karton;

Berdasarkan bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan
perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi
menjadi:
o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai
secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau
diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang
berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.
Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,
seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,
sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan
pemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang
disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah
pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah
manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah
nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang
masih dilakukan).
Selokan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Selokan yang dirawat dengan baik

Selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk dibawa ke
suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Selokan umumnya
terdapat di pinggir jalan, didesain untuk mengalirkan kelebihan air hujan dan air permukaan dari
jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, dan atap.

Besarnya selokan dihitung atas dasar curah hujan tertinggi, aliran air buangan ataupun air tanah
(khususnya didaerah pegunungan), ataupun dari waduk untuk mengalirkan air keperluan irigasi.
kalau kekecilan dapat mengakibatkan air dari selokan meluap keluar dari selokan bahkan dapat
mengakibatkan banjir[1]. Agar air dalam selokan dapat berjalan dengan lancar perlu dilakukan
perawatan selokan secara reguler untuk membuang aliran air dari sampah.

Daftar isi
1 Selokan permukaan jalan
2 Pranala luar
3 Lihat pula
4 Referensi

Selokan permukaan jalan


Berfungsi untuk mengalirkan air dari permukaan jalan pada saat hari hujan serta agar air tidak
menggenangi jalan. Air yang menggenangi jalan atau bahu jalan akan mempercepat kerusakan
jalan. Oleh karena itu drainase permukaan jalan merupakan hal yang harus diperhatikan dan
dirawat secara reguler.

Sistem drainase permukaan terdiri dari:

1. Kemiringan atau superelevasi jalan


2. Selokan samping
3. Gorong-gorong
4. Saluran penangkap
Groundwater Glossary

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Aeration zone: The zone immediately below the land surface where the pores contain both
water and air, but are not totally saturated with water. Plant roots can capture the moisture
passing through this zone, but it cannot provide water for wells. Also known as the unsaturated
zone or vadose zone.

Aquiclude: Impermeable beds of geologic material that hinder or prevent groundwater


movement.

Aquifer: An underground geological formation able to store and yield water.

Aquifer storage and retrieval (ASR): Use of a well or series of wells to inject surface water
into an aquifer during wet weather or low demand periods for purposes of withdrawal and use
during drought and/or high demand periods.

Artesian aquifer: See confined aquifer.

Artesian well: A well tapping a confined aquifer. Water in the well rises above the top of the
aquifer under artesian pressure, but does not necessarily reach the land surface; a flowing
artesian well is a well in which the water level is above the land surface.

Artificial recharge: Putting water back into groundwater storage from surface water supplies
such as irrigation, or induced infiltration from streams or wells. Includes aquifer storage and
retrieval (ASR).

Baseflow: Streamflow coming from groundwater seepage into a stream or river. Groundwater
flows underground until the water table intersects the land surface and the flowing water
becomes surface water in the form of springs, streams/rivers, lakes and wetlands. Baseflow is
the continual contribution of groundwater to rivers and is an important source of flow between
rainstorms.

Best management practices (BMPs): Structural, nonstructural, and managerial techniques


recognized to be the most effective and practical means to reduce surface water and groundwater
contamination while still allowing the productive use of resources.

Brackish: Mixed fresh and salt water.

C
Capillary water: Just above the water table, in the aeration zone, is capillary water that moves
upward from the water table by capillary action. This water can move slowly and in any
direction. While most plants rely upon moisture from precipitation that is present in the
unsaturated zone, their roots may also tap into capillary water or into the underlying saturated
zone.

Collection site: A stream, lake, reservoir, or other body of water fed by water drained from a
watershed.

Condensation: The process in the hydrologic cycle by which a vapor becomes a liquid; the
opposite of evaporation.

Cone of depression: The zone around a well in an unconfined aquifer that is normally
saturated, but becomes unsaturated as a well is pumped, leaving an area where the water table
dips down to form a cone shape. The shape of the cone is influenced by porosity and the water
yield or pumping rate of the well. The land surface overlying the cone of depression is referred
to as the area of influence.

Confined aquifer: (also known as artesian or pressure aquifers) exist where the groundwater is
bounded between layers of impermeable substances like clay or dense rock. When tapped by a
well, water in confined aquifers is forced up, sometimes above the soil surface. This is how a
flowing artesian well is formed.

Confining layer: Geologic material with little or no permeability or hydraulic conductivity.


Water does not pass through this layer or the rate of movement is extremely slow.

Conservation: The use of water-saving methods to reduce the amount of water needed for
homes, lawns, farming, and industry, and thus increasing water supplies for optimum long-term
economic and social benefits.

Consolidated rock: Tightly bound geologic formation composed of sandstone, limestone,


granite, or other rock.

Consumptive use: The use of a resource that reduces the supply (removing water from a source
like a river, lake or aquifer without returning an equal amount). Examples include the intake of
water by plants, humans, and other animals and the incorporation of water into the products of
industrial or food processing.

Contaminant: Any substance that when added to water (or another substance) makes it impure
and unfit for consumption or an intended use.

Darcys Law: A groundwater movement equation formulated by Henry Darcy during the mid-
1800's based on experiments on the flow of water through beds of sand. Darcy's Law forms the
scientific basis of fluid permeability used in earth science.
Depletion: The loss of water from surface water reservoirs or groundwater aquifers at a rate
greater than that of recharge.

Diffusion: The movement of a substance from an area of high concentration to an area of low
concentration.

Discharge: An outflow of water from a stream, pipe, groundwater aquifer, or watershed; the
opposite of recharge.

Discharge area: The area or zone where groundwater emerges from the aquifer. The outflow
maybe into a stream, lake, spring, wetland, etc.

Drawdown: A lowering of the groundwater level caused by pumping.

Drought: An extended period with little or no precipitation; often affects crop production and
availability of water supplies.

Erosion: The wearing down or washing away of the soil and land surface by the action of water,
wind, or ice.

Evaporation: The conversion of a liquid (water) into a vapor (a gaseous state) usually through
the application of heat energy during the hydrologic cycle; the opposite of condensation.

Evapotranspiration: The loss water from the soil through both evaporation and transpiration
from plants.

Filtering: The soil's ability to attenuate substances by retaining chemicals or dissolved


substances on the soil particle surface, transforming chemicals through microbial biological
processing, retarding movement, and capturing solid particles.

Flow rate: The time required for a volume of groundwater to move between points. Typically
groundwater moves very slowlysometimes as little as inches per year.

Fresh water: Water with less than 0.5 parts per thousand dissolved salts.

Gaining stream: A stream in which groundwater discharges contribute significantly to the


streamflow volume. The same stream could be both a gaining stream and a losing stream,
depending on the conditions.

Gas (gaseous): See vapor.


Gray water: Domestic wastewater composed of wash water from household sinks, tubs, and
washers.

Groundwater: Water found in the spaces between soil particles and cracks in rocks
underground (located in the saturation zone). Groundwater is a natural resource that is used for
drinking, recreation, industry, and growing crops.

Groundwater basin: The underground area from which groundwater drains. The basins could
be separated by geologic or hydrologic boundaries.

Groundwater divide: The boundary between two adjacent groundwater basins, which is
represented by a high point in the water table.

Groundwater under the direct influence (UDI) of surface water: A groundwater source
located close enough to nearby surface water, such as a river or lake, to receive direct surface
water recharge. Since a portion of the groundwater sources recharge is from surface water, the
groundwater is at risk of contamination from pathogens such as Giardia lamblia and viruses,
which are not normally found in groundwater.

Hydrogeology: The study of the interrelationships of geologic materials and processes with
water, especially groundwater.

Hydrologic cycle: (also known as the water cycle) The paths water takes through its various
states--vapor, liquid, solid--as it moves throughout the oceans, atmosphere, groundwater,
streams, etc.

Hydrology: The study of the occurrence, distribution, and chemistry of all waters of the earth.

Impermeable layer: A layer of material (such as clay) in an aquifer through which water does
not pass.

Induced recharge: The recharge to an aquifer that occurs when a pumping well creates a cone
of depression that lowers an adjacent water table below the level of a stream or lake, causing the
stream or lake to lose water to the adjacent groundwater aquifer.

Infiltration: Flow of water from the land surface into the subsurface.

Infiltration rate: The quantity of water that enters the soil surface in a specified time interval.
Often expressed in volume of water per unit of soil surface area per unit of time.

Injection well: A well constructed for the purpose of injecting treated water, often wastewater,
directly into the ground. Water is generally forced (pumped) into the well for dispersal or storage
into a designated aquifer. Injection wells are generally drilled into aquifers that are not used as a
drinking water source, unused aquifers, or below freshwater levels.

Integrated management: Any combination of physical, technical, administrative, and legal


practices relating to surface water and groundwater in a manner designed to increase combined
benefits or achieve a more equitable apportionment of benefits from both sources. Also referred
to as conjunctive use.

Interflow: Water that travels laterally or horizontally through the aeration zone during or
immediately after a precipitation event and discharges into a stream or other body of water.

Irrigation: The controlled application of water to cropland, hay fields, and/or pasture to
supplement that supplied by nature.

Karst: A geologic formation of irregular limestone deposits that dissolve forming sink holes,
underground streams, and caverns.

Leachate: Liquids that have percolated through a soil and that carry substances in solution or
suspension.

Leaching: The process by which soluble materials in the soil, such as salts, nutrients, pesticide
chemicals, or contaminants, are washed into a lower layer of soil or are dissolved and carried
away by water.

Liquid: The part of the hydrologic cycle in which molecules move freely among themselves but
do not separate like those in a vapor/gaseous state.

Losing stream: A stream that is losing water to (or recharging) the groundwater system. The
same stream could be both a gaining stream and a losing stream, depending on the conditions.

Maximum contaminant level (MCL): Designation given by the U.S. Environmental Protection
Agency (EPA) to drinking water standards promulgated under the Safe Drinking Water Act. A
MCL is the greatest amount of a contaminant allowed in drinking water without causing a risk to
human health.

Mining: See overwithdrawal


Monitoring well: A non-pumping well, generally of small diameter, that is used to measure the
elevation of a water table or water quality. A piezometer, which is open only at the top and
bottom of its casing, is one type of monitoring well.

Municipal water system: A network of pipes, pumps, and storage and treatment facilities
designed to deliver potable water to homes, schools, businesses, and other users in a city or town
and to remove and treat waste materials.

Nonpoint source (NPS) pollution: Pollution discharged over a wide land area, not from one
specific location. These are forms of diffuse pollution caused by sediment, nutrients, organic and
toxic substances originating from land use activities which are carried to lakes and streams by
surface runoff. Nonpoint source pollution is contamination that occurs when rainwater,
snowmelt, or irrigation washes off plowed fields, city streets, or suburban backyards. As this
runoff moves across the land surface, it picks up soil particles and pollutants, such as nutrients
and pesticides.

Overwithdrawal: Withdrawal (removal) of groundwater over a period of time that exceeds the
recharge rate of the supply aquifer. Also referred to as overdraft or mining the aquifer.

Parallel flow paths: Layers of groundwater flow that do not mix with other flow layers because
groundwater movement is too slow to create sufficient turbulence to cause mixing to occur. This
becomes an important factor in the location and movement of contaminants that enter the
groundwater.

Perched aquifer: Localized zone of saturation above the main water table created by an
underlying layer of impermeable material.

Percolation: (1) The movement of water through the openings in rock or soil. (2) The entrance
of a portion of the streamflow into the channel materials to contribute to groundwater
replenishment.

Permeable/Permeability: Capable of transmitting water (porous rock, sediment, or soil); the


rate at which water moves through rocks or soil.

Permeable layer: A layer of porous material (rock, soil, unconsolidated sediment); in an


aquifer, the layer through which water freely passes as it moves through the ground.

Plume: In groundwater a plume is an underground pattern of contaminant concentrations


created by the movement of groundwater beneath a contaminant source. Contaminants spread
mostly laterally in the direction of groundwater movement. The source site has the highest
concentration, and the concentration decreases away from the source.

Point source pollution: Pollutants discharged from any identifiable point, including pipes,
ditches, channels, sewers, tunnels, and containers of various types.

Pollution: An alteration in the character or quality of the environment, or any of its components,
that renders it less suited for certain uses. The alteration of the physical, chemical, or biological
properties of water by the introduction of any substance that renders the water harmful to use.

Pore space: Openings between geologic material found underground. Also referred to as void
space or interstices.

Porosity: The ratio of the volume of void or air spaces in a rock or sediment to the total volume
of the rock or sediment. The capacity of rock or soil to hold water varies with the material. For
example, saturated small grain sand contains less water than coarse gravel.

Potable water: Water of a quality suitable for drinking.

Potentiometric surface: The potential level to which water will rise above the water level in an
aquifer in a well that penetrates a confined aquifer; if the potential level is higher than the land
surface, the well will overflow. See artesian well and confined aquifer.

Precipitation: The part of the hydrologic cycle when water falls, in a liquid or solid state, from
the atmosphere to Earth (rain, snow, sleet).

Recharge: Water added to an aquifer. For example, when rainwater seeps into the ground.
Recharge may occur artificially through injection wells or by spreading water over groundwater
reservoirs.

Recharge rate: The quantity of water per unit of time that replenishes or refills an aquifer.

Recharge zone or area: An area where permeable soil or rock allows water to seep into the
ground to replenish an aquifer.

Reclaimed wastewater: Treated wastewater that can be used for beneficial purposes, such as
irrigating certain plants.

Recycled water: Water that is used more than one time before it passes back into the natural
hydrologic system.
Remediation: Containment, treatment or removal of contaminated groundwater. May also
include containment, treatment or removal of contaminated soil above the water table.

Residence time: Period of time that groundwater remains in an aquifer.

Return flow: (1) That part of a diverted flow that is not consumptively used and returned to its
original source or another body of water. (2) Irrigation water that is applied to an area and which
is not consumed in evaporation or transpiration and returns to a surface stream or aquifer.

Ridge lines: Points of higher ground that separate two adjacent streams or watersheds; also
known as divides.

Runoff: Precipitation that flows over land to surface streams, rivers, and lakes.

Safe yield: The annual amount of water that can be taken from a source of supply over a period
of years without depleting that source beyond its ability to be replenished naturally in "wet
years."

Salinization: The condition in which the salt content of soil accumulates over time to above
normal levels; occurs in some parts of the world where water containing high salt concentration
evaporates from fields irrigated with standing water.

Salt marsh: A low coastal grassland frequently inundated by the tide.

Salt water: Water that contains a relatively high percentage (over 0.5 parts per thousand) of salt
minerals.

Salt water intrusion: Process by which an aquifer is overdrafted creating a flow imbalance
within an area that results in salt water encroaching into fresh water supply.

Saturated thickness: Total water-bearing thickness of an aquifer.

Saturation zone: The portion below the earth's surface that is saturated with water is called the
zone of saturation. The upper surface of this zone, open to atmospheric pressure, is known as the
water table.

Seepage: (1) The slow movement of water into or out of a body of surface or subsurface water.
(2) The loss of water by infiltration into the soil from a canal, ditch, lateral, watercourse,
reservoir, storage facility, or other body of water, or from a field.

Septic system: Used to treat household sewage and wastewater by allowing the solids to
decompose and settle in a tank, then letting the liquid be absorbed by the soil in a drainage field.
Septic systems are used when a sewer line is not available to carry wastes to a sewage treatment
plan. Also called an onsite wastewater treatment system.
Soil: The top layer of the Earth's surface, containing unconsolidated rock and mineral particles
mixed with organic material.

Soil moisture: Water contained in the aeration or unsaturated zone.

Sole source aquifer: An aquifer that supplies 50% or more of the drinking water of an area.

Source water assessment: A process in which the land area that impacts a public drinking
water source is delineated, possible sources of contaminants that could impact that drinking
water source are identified, and a determination of the likelihood that the contaminants will reach
the drinking water source is made. The federal Safe Drinking Water Act requires states to
provide each public water system with a source water assessment. Public water systems are then
required to make the assessments available to the public. A community may verify, refine or
expand the list of potential contaminants. See source water protection.

Source water protection: Voluntary action taken to prevent the pollution of drinking water
sources, including groundwater, lakes, rivers, and streams. Source water protection is
developing and implementing a plan to manage land uses and potential contaminants. To be
effective, source water protection should be directed to major threats to the drinking water source
identified in the source water assessment. As part of the source water protection plan, a
contingency plan for use in the event of an emergency is developed. Source water protection for
groundwater is also called wellhead protection. See source water assessment.

Spring: The emergence of groundwater at the land surface, usually at a clearly defined point; it
may flow strongly or just ooze or seep out.

Static water level: (1) Elevation or level of the water table in a well when the pump is not
operating. (2) The level or elevation to which water would rise in a tube connected to an artesian
aquifer or basin in a conduit under pressure.

Storm drain: Constructed opening in a road system through which runoff from the road surface
flows into an underground system.

Stratum, pl. strata: A layer within the earths crust that generally consists of the same kinds of
soils or rock material.

Sublimation: The transition of a substance from the solid phase directly to the vapor phase, or
vice versa, without passing through an intermediate liquid phase.

Subsidence: A depression of the land surface as a result of groundwater being pumped. Cracks
and fissures can appear in the land. Subsidence is virtually an irreversible process.

Sustainable yield: See safe yield.

Substrate: A layer of material beneath the surface soil.


Surface water: Water above the surface of the land, including lakes, rivers, streams, ponds,
floodwater, and runoff.

Temporary wetland: A type of wetland in which water is present for only part of the year,
usually during wet or rainy seasons; also known as vernal pools.

Thermal spring: Heated groundwater that naturally flows to the land surface.

Transmissivity: A measure of the capability of the entire thickness of an aquifer to transmit


water. Also known as coefficient of transmissivity.

Transpiration: The process by which water absorbed by plants (usually through the roots) is
evaporated into the atmosphere from the plant surface (principally from the leaves).

Turbidity: A cloudy condition in water due to suspended silt or organic matter.

Unconfined aquifers: An aquifer in which the water table is at or near atmosphere pressure and
is the upper boundary of the aquifer. Because the aquifer is not under pressure the water level in
a well is the same as the water table outside the well.

Unconsolidated rock: Loosely bound geologic formation composed of sands and gravel.

Unsaturated zone: See aeration zone.

Vapor: The state of water in the hydrologic cycle in which individual molecules are highly
energized and move about freely; also known as gas/gaseous.

Wastewater: Water that contains unwanted materials from homes, businesses, and industries; a
mixture of water and dissolved or suspended substances.

Wastewater treatment: Any of the mechanical or chemical processes used to modify the
quality of wastewater in order to make it more compatible or acceptable to humans and the
environment.

Water (H2O): An odorless, tasteless, colorless liquid made up of a combination of hydrogen


and oxygen. Water forms streams, lakes, and seas, and is a major constituent of all living matter.

Water-bearing rocks: Several types of rocks can hold water, including: sedimentary deposits
(sand and gravel), channels in carbonate rocks (limestone), lava tubes or cooling fractures in
igneous rocks, and fractures in hard rocks.

Water cycle: See hydrologic cycle.

Water quality: The chemical, physical, and biological characteristics of water with respect to
its suitability for a particular use.

Water quality standards: Recommended or enforceable maximum contaminant levels of


chemicals or materials (such as chlorobenzene, nitrate, iron, arsenic) in water. These levels are
established for water used by municipalities, industries, agriculture, and recreationists.

Watershed: The land area from which surface runoff drains into a stream, channel, lake,
reservoir, or other body of water; also called a drainage basin.

Water table: The top of an unconfined aquifer; indicates the level below which soil and rock
are saturated with water. The upper surface of the saturation zone.

Water treatment plant: A facility that treats water to remove contaminants so that it can be
safely used.

Well: A bored, drilled or driven shaft, or a dug hole whose depth is greater than the largest
surface dimension and whose purpose is to reach underground water supplies to inject, extract or
monitor water.

Well closure: The process of sealing a well that is no longer being used to prevent groundwater
contamination and harm to people and animals.

Well field: An area in which productive wells are drilled.

Well siting: Location of a well placed to best protect water quality, access adequate water
quantity, and allow for inspection and maintenance of the well.

Wellhead protection area: A protected surface and subsurface zone surrounding a well or well
field supplying a public water system to keep contaminants from reaching the well water.

Wetlands: Lands where water saturation is the dominant factor in determining the nature of soil
development and the types of plant and animal communities. Other common names for wetlands
are sloughs, ponds, and marshes.

Withdrawal: Water removed from a surface or groundwater source for use.

Xeriscaping: An environmentally friendly form of landscaping that uses a variety of indigenous


and drought-tolerant plants, shrubs, and ground cover.
Y

Z
Tempat pembuangan akhir
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

TPA di Jakarta pada tahun 2004.

Tempat pembuangan akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah (TPS) ialah tempat
untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua perlakuan sampah.

TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (di mana pembuang sampah membawa sampah
di tempat produksi) begitupun tempat yang digunakan oleh produsen. Dahulu, TPA merupakan
cara paling umum untuk limbah buangan terorganisir dan tetap begitu di sejumlah tempat di
dunia.

Sejumlah dampak negatif dapat ditimbulkan dari keberadaan TPA. Dampak tersebut bisa
beragam: musibah fatal (mis., burung bangkai yang terkubur di bawah timbunan sampah);
kerusakan infrastruktur (mis., kerusakan ke akses jalan oleh kendaraan berat); pencemaran
lingkungan setempat (seperti pencemaran air tanah oleh kebocoran dan pencemaran tanah sisa
selama pemakaian TPA, begitupun setelah penutupan TPA); pelepasan gas metana yang
disebabkan oleh pembusukan sampah organik (metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali
lebih potensial daripada karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat);
melindungi pembawa penyakit seperti tikus dan lalat, khususnya dari TPA yang dioperasikan
secara salah, yang umum di Dunia Ketiga; jejas pada margasatwa; dan gangguan sederhana
(mis., debu, bau busuk, kutu, atau polusi suara).
Pengelolaan sampah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Inggris.
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

Tong sampah biru di Berkshire, Inggris

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan ,


atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan
sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda
juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan
dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di
area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah ,
tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Daftar isi
1 Tujuan
2 Metoda Pembuangan
o 2.1 Penimbunan darat
3 Metode Daur-ulang
o 3.1 Pengolahan kembali secara fisik
o 3.2 Pengolahan biologis
o 3.3 Pemulihan energi
4 Metode penghindaran dan pengurangan
5 Konsep pengelolaan sampah
6 Pendidikan dan Kesadaran
7 Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
8 lihat juga
9 Pranala luar

Tujuan

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (Lihat: Pemanfaatan
sampah), atau
mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

Metoda Pembuangan

Penimbunan darat
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penimbunan darat

Penimbunan darat sampah di Hawaii.


Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah,
metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah
yg tidak terpakai , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah lahan
penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak
dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin
berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping
lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di
bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat.

Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode
pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik
hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang
dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari
tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas
untuk membangkitkan listrik.

Metode Daur-ulang

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali
disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk
membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan
dibawah.
Pengolahan kembali secara fisik

Baja di Buang, dan kelengkapan Dilaporkan dipilih pada kemudahan Central European Waste
Management (Eropah).

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan
menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan
kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah
dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah
tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan
kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang
dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian
bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

Pengolahan biologis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pengkomposan
Pengkomposan.

Material sampah ((organik)) , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana
yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program
(program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah
dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

Pemulihan energi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sampah menjadi energi (Waste-to-energy)

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lbeck mechanical biological treatment di Jerman, 2007

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi
bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya
untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan
gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan
pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah
tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk
berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk
mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon
monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Metode penghindaran dan pengurangan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minimalisasi sampah

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk ,
atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan
kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa
diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ),
mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas
tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

Konsep pengelolaan sampah


Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan
adalah:

Diagram dari hirarki limbah.

Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan
kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai
dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari
sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil
keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum
limbah.
Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR)
adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang
berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-
pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang
dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan
diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual
produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta
selama manufaktur.
prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak
pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan
limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari
pembuangan

Pendidikan dan Kesadaran


Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari
perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi
untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan
dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi
udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air;
dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup
manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati,
keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah
menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program
pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas
pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB
Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.

Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik


1. Longsor tumpukan sampah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan
4. Menyebabkan banjir
Energi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Ditinjau dari perspektif fisika, setiap sistem fisik mengandung (secara alternatif, menyimpan)
sejumlah energi; berapa tepatnya ditentukan dengan mengambil jumlah dari sejumlah persamaan
khusus, masing-masing didesain untuk mengukur energi yang disimpan secara khusus. Secara
umum, adanya energi diketahui oleh pengamat setiap ada pergantian sifat objek atau sistem.
Tidak ada cara seragam untuk memperlihatkan energi;

Daftar isi
1 Satuan
o 1.1 SI dan satuan berhubungan
2 Transfer energi
o 2.1 Kerja
3 Jenis energi
o 3.1 Energi kinetik
o 3.2 Energi potensial
o 3.3 Energi internal
4 Lihat pula
o 4.1 Energi dalam ilmu alam
o 4.2 Penggunaan energi oleh manusia
o 4.3 Topik utama
o 4.4 Artikel lainnya
5 Bacaan lebih lanjut
6 Pranala luar

Satuan
SI dan satuan berhubungan

Satuan SI untuk energi dan kerja adalah joule (J), dinamakan untuk menghormati James Prescott
Joule dan percobaannya dalam persamaan mekanik panas. Dalam istilah yang lebih mendasar
1 joule sama dengan 1 newton-meter dan, dalam istilah satuan dasar SI, 1 J sama dengan
1 kg m2 s2.

Transfer energi
Kerja

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kerja mekanik

Kerja didefinisikan sebagai "batas integral" gaya F sejauh s:

Persamaan di atas mengatakan bahwa kerja ( ) sama dengan integral dari dot product gaya (
) di sebuah benda dan infinitesimal posisi benda ( ).

Jenis energi
Energi kinetik

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi kinetik

Energi kinetik adalah bagian energi yang berhubungan dengan gerakan suatu benda.

Persamaan di atas menyatakan bahwa energi kinetik ( ) sama dengan integral dari dot product
kecepatan ( ) sebuah benda dan infinitesimal momentum benda ( ).

Energi potensial

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi potensial

Berlawanan dengan energi kinetik, yang adalah energi dari sebuah sistem dikarenakan
gerakannya, atau gerakan internal dari partikelnya, energi potensial dari sebuah sistem adalah
energi yang dihubungkan dengan konfigurasi ruang dari komponen-komponennya dan interaksi
mereka satu sama lain. Jumlah partikel yang mengeluarkan gaya satu sama lain secara otomatis
membentuk sebuah sistem dengan energi potensial. Gaya-gaya tersebut, contohnya, dapat timbul
dari interaksi elektrostatik (lihat hukum Coulomb), atau gravitasi.

Energi internal

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi internal


Energi internal adalah energi kinetik dihubungkan dengan gerakan molekul-molekul, dan energi
potensial yang dihubungkan dengan getaran rotasi dan energi listrik dari atom-atom di dalam
molekul. Energi internal seperti energi adalah sebuah fungsi keadaan yang dapat dihitung dalam
sebuah sistem.

Lihat pula
Energi dalam ilmu alam

Konversi energi
enthalpy
exergy
daya (fisika)
Energi orbital spesifik
termodinamika
entropi termodinamika

Penggunaan energi oleh manusia

Topik utama

Daftar topik energi


Krisis energi
Pengembangan energi
Teknologi energi
Kebijakan energi
Energi terbaharui
Energi terbaharui
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Energi angin merupakan energi terbarui

angin pertanian pertama di dunia dengan 7,5 MW turbin angin Estinnes Belgia, lihat rotor 2-bagian yang
unik

Dunia pertama: 7.5 MW turbin angin Estinnes Belgia menyelesaikan visi 10 Oktober 2010
Energi terbaharui

Biofuel
Biomassa
Panas bumi
Hidroelektrisitas
Energi surya
Energi pasang surut
Energi ombak
Energi angin
lbs

Energi terbarukan energi yang berasala dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga
surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan energi terbarukan di masyarakat modern lihat
pengembangan energi terbarukan. Untuk diskusi umum, lihat pengembangan energi masa depan.

Daftar isi
1 Definisi "terbarukan"
o 1.1 Energi berkelanjutan
2 Sumber energi terbaharui modern
o 2.1 Energi panas bumi
o 2.2 Energi surya
o 2.3 Energi angin
o 2.4 Tenaga udara
o 2.5 Biomassa
o 2.6 Bahan bakar bio cair
2.6.1 Solid biomas
2.6.2 Biogas
3 Sumber energi skala kecil
4 Masalah
o 4.1 Estetika, habitat berbahaya dan pemanfaatan lahan
o 4.2 Konsentrasi
o 4.3 Jarak ke Permintaan
o 4.4 Ketersediaan
o 4.5 Bahan bakar fosil
o 4.6 Transmisi
5 Riwayat penggunaan energi terbarukan
6 Lihat pula
7 Referensi
8 Pranala luar

Definisi "terbarukan"
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi
pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber
energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan.
Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.

Energi berkelanjutan

Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi berkelanjutan,
karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu
khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir tidak
memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena persediaan uranium-235
di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi
bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di [reaktor
pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor)] karena cadangan bahan bakar nuklir bisa "beranak"
ratusan hingga ribuan kali lipat. Loh, kok bisa?

Alasannya begini, cadangan nuklir yang dibicarakan para pakar energi dalam ordo puluhan atau
ratusan tahun itu secara implisit dihitung dengan asumsi reaktor yang digunakan adalah reaktor
biasa (umumnya tipe BWR atau PWR), yang notabene hanya bisa membakar U-235. Di satu sisi
kandungan U-235 di alam tak lebih dari 0,72% saja, sisanya kurang lebih 99,28% merupakan U-
238. Uranium jenis U-238 ini dalam kondisi pembakaran "biasa" (digunakan sebagai bahan
bakar di reaktor biasa) tidak dapat menghasilkan energi nuklir, tetapi jika dicampur dengan U-
235 dan dimasukan bersama-sama ke dalam reaktor pembiak, bersamaan dengan konsumsi/
pembakaran U-235, U-238 mengalami reaksi penangkapan 1 neutron dan berubah wujud
menjadi U-239. Dalam hitungan menit U-239 meluruh sambil mengeluarkan partikel beta dan
kembali berubah wujud menjadi Np-239. Np-239 juga kembali meluruh sambil memancarkan
partikel beta menjadi Pu-239. Nah, Pu-239 inilah yang meski tidak tersedia di alam tetapi
terbentuk sebagai hasil sampingan pembakaran U-235, memiliki kemampuan membelah diri dan
menghasilkan energi sebagaimana U-235. Bisa dibayangkan jika semua U-238 yang jumlahnya
ribuan kali lebih banyak daripada U-235, jika semuanya berhasil diubah menjadi Pu-239 berapa
terjadi peningkatan jumlah bahan bakar nuklir. Hal yang serupa juga terjadi untuk atom [thorium
-233] yang dengan reaksi penangkapan 1 neutron berubah wujud menjadi U-233 yang memiliki
kemampuan reaksi berantai (reaksi nuklir). Itulah sebabnya kenapa negara-negara maju tertentu
enggan meninggalkan nuklir meski resiko radioaktif yang diterimanya tidak ringan. Itulah pula
alasan kenapa reaktor pembiak cepat seperti yang dimiliki oleh Korut mendapat pengawasan
ketat dari IAEA karena mampu memproduksi bahan bakar baru Pu-239 yang rentan
disalahgunakan untuk senjata pembunuh massal. Di sisi lain para penentang nuklir cenderung
menggunakan istilah "energi berkelanjutan" sebagai sinonim dari "energi terbarukan" untuk
mengeluarkan energi nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut.
Sumber energi terbaharui modern
Energi panas bumi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energi panas bumi

Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas
dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi. Ada tiga cara
pemanfaatan panas bumi:

Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik


Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi
Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi

Istilah 'panas bumi' digunakan untuk energi panas yang berasal dari perut bumi. Listrik panas
bumi dibangkitkan dengan cara memanfaatkan uap yang keluar dari pipa yang ditanam ke perut
bumi sebagai hasil pemanasan sumber air resapan di sekitar sumur panas bumi. Uap tersebut
kemudian dimanfaatkan langsung untuk memutar turbin atau memanaskan penukar panas untuk
menghasilkan tekanan yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik
melalui generator.

Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa daerah daripada orang
lain. Mana uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan dan dibawa ke permukaan itu
dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Seperti tenaga panas bumi sumber ada di
beberapa bagian tidak stabil secara geologis dunia seperti Islandia, Selandia Baru, Amerika
Serikat, Filipina dan Italia. Dua wilayah yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat
berada di Yellowstone baskom dan di utara California. Islandia menghasilkan tenaga panas bumi
170 MW dan dipanaskan 86% dari semua rumah di tahun 2000 melalui energi panas bumi.
Beberapa 8.000 MW dari kapasitas operasional total.

Geothermal panas dari permukaan bumi dapat digunakan di sebagian besar dunia langsung ke
panas dan dingin bangunan. Suhu kerak bumi beberapa meter di bawah permukaan buffered
untuk konstan 7-14C (45-58F), sehingga cairan dapat pra-pra-dipanaskan atau didinginkan dalam
pipa bawah tanah, menyediakan pendinginan gratis di musim panas dan, melalui a pompa panas,
pemanas di musim dingin. Menggunakan langsung lainnya adalah di sektor pertanian (rumah
kaca), perikanan budidaya dan industri.

Meskipun situs panas bumi mampu menyediakan panas untuk beberapa dekade, akhirnya lokasi
tertentu tenang. Beberapa menafsirkan makna ini sebagai lokasi panas bumi tertentu dapat
mengalami penipisan. Orang lain melihat penafsiran semacam itu sebagai penggunaan yang tidak
akurat dari kata penipisan karena keseluruhan pasokan energi panas bumi di Bumi, dan
sumbernya, tetap hampir konstan. Energi panas bumi tergantung pada geologi setempat
ketidakstabilan, yang, menurut definisi, tidak dapat diprediksi, dan mungkin stabil.
Sekarang konsumsi energi Panas Bumi tidak dengan cara apapun mengancam atau mengurangi
kualitas hidup untuk masa depan Wegenerbuah instalasi, akibatnya, itu dianggap sebagai sumber
energi terbarukan.

Energi surya

Panel surya (photovoltaic arrays) di atas yacht kecil di laut dapat Mengisi baterai 12 V sampai 9 ampere
dalam cahaya matahari penuh dan langsung.

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tenaga surya

Karena kebanyakan energi terbaharui pusatnya adalah "energi surya" istilah ini sedikit
membingungkan. Namun yang dimaksud di sini adalah energi yang dikumpulkan langsung dari
cahaya matahari.

Tenaga surya dapat Digunakan untuk:

Menghasilkan listrik Menggunakan sel surya


Menggunakan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya
Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
Memanaskan gedung, secara langsung
Memanaskan gedung, melalui pompa panas
Memanaskan makanan, Menggunakan oven surya.

Jelas matahari tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga
penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk daya baterai, karena kebanyakan
aplikasi lainnya akan membutuhkan sumber energi sekunder, untuk mengatasi padam. Beberapa
pemilik rumah menggunakan tata surya yang menjual energi ke grid pada siang hari, dan
menarik energi dari grid di malam hari, inilah keuntungan untuk semua orang, karena permintaan
listrik AC tertinggi pada siang hari.
Energi angin

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tenaga angin

Karena matahari memanaskan permukaan bumi secara tidak merata, maka terbentuklah angin.
Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk Menjalankan Turbin angin, Beberapa mampu
memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka
Turbin tersebut paling tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j), dan dalam
praktek sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang bertiup terus menerus. Namun begitu di
daerah Pesveqvb Pada 2005 telah ada dascwefggebergian dunia, dggg

Ladang angin baru dan taman angin lepas pantai telah direncanakan dan dibuat di seluruh dunia.
Ini merupakan cara Penyediaan listrik yang tumbuh dengan cepat di abad ke-21 gggBeberapa
Mencapai 35%. Load factor biasanya lebih tinggi pada musim dingin. Ini berarti Bahwa 5mW
Turbin dapat memiliki output rata-rata 1,7 MW dalag31

1. Baris isi

rbaik.

Angin global jangka panjang potensi teknis diyakini 5 kali konsumsi energi global saat ini atau
40 kali kebutuhan listrik saat ini. Ini membutuhkan 12,7% dari seluruh wilayah tanah, atau lahan
yang luas dengan Kelas 3 atau potensi yang lebih besar pada ketinggian 80 meter. Ini
mengasumsikan bahwa tanah ditutupi dengan 6 turbin angin besar per kilometer persegi.
Pengalaman sumber daya lepas pantai berarti kecepatan angin ~ 90% lebih besar daripada tanah,
sehingga sumber daya lepas pantai dapat berkontribusi secara substansial lebih banyak energi.
[Http://www.stanford.edu/group/efmh/winds/global_winds.html] [http:// www.ens-
newswire.com/ens/may2005/2005-05-17-09.asp # anchor6]. Angka ini dapat juga meningkat
dengan ketinggian lebih tinggi berbasis tanah atau turbin angin udara 2782,67121,00. Html? Tw
= wn_tophead_2.

Ada perlawanan terhadap pembentukan tanah karena angin berbasis awalnya dengan persepsi
mereka berisik dan berkontribusi untuk "polusi visual," yaitu, mereka dianggap eyesores. Banyak
orang juga mengklaim bahwa turbin membunuh burung, dan bahwa mereka pada umumnya
berbuat banyak untuk lingkungan.

Yang lain berpendapat bahwa mereka yang menemukan turbin itu, bagus. Bahwa turbin di laut
yang tak terlihat oleh siapapun di pantai, yang mana mobil-mobillah yang setiap tahun
membunuh lebih banyak burung sementara turbin terus berkembang.

Angin kekuatan berbeda-beda dan dengan demikian tidak dapat menjamin power secara
berkelanjutan. Beberapa perkiraan menyarankan thpada angin 1.000 MW dari kapasitas
pembangkitan dapat diandalkan hanya kekuatan 333MW yang berkesinambungan. Sementara ini
mungkin berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, advokat telah mengusulkan
menggabungkan tenaga angin dengan sumber daya lain, atau penggunaan teknik penyimpanan
energi, dengan ini dalam pikiran. Hal ini paling baik digunakan dalam konteks suatu sistem yang
memiliki kapasitas cadangan signifikan seperti hidro, atau cadangan beban, seperti tanaman
Desalination, untuk mengurangi dampak ekonomi dari variabilitas sumber daya.

Energi angin dapat diperbaharui.

Tenaga udara

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tenaga udara

Udara Energi dapat Digunakan dalam bentuk gerak atau Perbedaan suhu. Udara Karena ribuan
kali lebih berat dari udara, maka aliran udara yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah
energi yang besar.

Ada banyak bentuk:

Hydroelectric energi, sebuah istilah yang biasanya disediakan untuk bendungan hidroelektrik.
Tidal daya, yang menangkap energi dari pasang-surut dalam arah horisontal. Pasang datang,
meningkatkan waterlevels dalam baskom, dan pasang roll out. Air harus melalui sebuah turbin
untuk keluar dari baskom.
Tidal stream kekuasaan, yang melakukan hal yang sama secara vertikal, menangkap aliran air
seperti yang bergerak di seluruh dunia oleh pasang surut.
Gelombang daya, yang menggunakan energi dalam gelombang. Ombak besar biasanya akan
memindahkan ponton s atas dan ke bawah.
Samudera konversi energi termal (OTEC), yang menggunakan perbedaan suhu antara
permukaan yang lebih hangat dan laut yang sejuk (atau dingin) ceruk lebih rendah. Untuk tujuan
ini, ia mempekerjakan seorang siklus mesin kalor.
Deep pendingin air danau, bukan secara teknis metode generasi energi, meskipun dapat
menyimpan banyak energi di musim panas. Terendam menggunakan pipa sebagai heat sink
untuk sistem kontrol iklim. Danau-bottom air sepanjang tahun konstan lokal sekitar 4 C.

Listrik tenaga air mungkin bukan pilihan utama untuk masa depan produksi energi di negara
maju karena sebagian besar situs utama di negara ini dengan potensi pemanfaatan gravitasi
dengan cara ini mungkin telah dieksploitasi atau tidak tersedia karena alasan lain seperti
pertimbangan lingkungan. Membangun bendungan banjir sering melibatkan daerah yang luas
lahan, perubahan habitat, dan sementara energi pembangkit tenaga listrik pada dasarnya tidak
menghasilkan karbon dioksida, laporan baru-baru ini telah dikaitkan PLTA ke metana, yang
membentuk membusuk terendam dari tanaman yang tumbuh di bagian-bagian kering dasar pada
masa kekeringan. Metana adalah gas rumah kaca yang potensial.

Metode lain generasi energi (dan pendinginan) telah memiliki berbagai tingkat keberhasilan di
lapangan. Gelombang dan badai keras untuk membuktikan kekuatan tekan, sementara OTEC
belum diuji di lapangan skala besar.

Sebagian besar masyarakat umum menganggap energi tenaga air menjadi terbarukan.
Biomassa

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahan bakar bio

Tumbuhan biasanya menggunakan fotosintesis untuk menyimpan tenaga surya, udara, dan CO 2 .
Bahan bakar bio adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa - Organisme atau produk dari
metabolisme hewan, seperti kotoran dari sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu
sumber energi terbaharui.

Biasanya bahan bakar bio dibakar untuk energi kimia Melepas Yang Tersimpan di dalamnya.
Riset untuk mengubah bahan bakar bio menjadi listrik Menggunakan sel bahan bakar adalah
bidang penelitian yang sangat aktif.

Biomassa dapat Digunakan langsung sebagai bahan bakar atau untuk memproduksi bahan bakar
bio cair. Biomass yang diproduksi dengan teknik pertanian, seperti biodiesel, etanol, dan bagasse
(seringkali sebuah produk sampingan dari pengkultivasian Tebu) dapat dibakar dalam mesin
Pembakaran dalam atau pendidih.

Sebuah hambatan adalah seluruh biomass harus melalui proses Beberapa berikut: harus
dikembangkan, dikumpulkan, dikeringkan, difermentasi dan dibakar. Seluruh langkah ini
membutuhkan banyak sumber daya dan infrastruktur.

Bahan bakar bio cair

Bahan bakar bio cair biasanya adalah bioalcohol seperti metanol, etanol dan biodiesel. Biodiesel
dapat digunakan pada kendaraan diesel modern dengan sedikit atau tanpa modifikasi dan dapat
diperoleh dari limbah dan kasar sayur dan minyak hewani serta lemak. Di beberapa daerah
jagung, gula bit, tebu dan rumput yang tumbuh secara khusus untuk menghasilkan etanol (juga
dikenal sebagai alkohol) suatu cairan yang dapat digunakan dalam mesin pembakaran internal
dan bahan bakar minyak.

Rencana Uni Eropa untuk menambah 5% bioetanol untuk bensin di Eropa pada tahun 2010. For
the UK saja produksi akan memerlukan 12.000 kilometer persegi di negara itu 65.000 kilometer
persegi tanah yang subur.

Lain-lain, lebih efisien sumber biofuel, seperti kelapa dan minyak kedelai, mungkin akan
memiliki dampak lingkungan negatif yang signifikan akibat kerusakan habitat di daerah-daerah
di mana mereka tumbuh.

Solid biomas

Penggunaan langsung biasanya dalam bentuk padatan yang mudah terbakar, baik kayu bakar
atau tanaman lapangan yang mudah terbakar. Bidang tanaman dapat tumbuh secara khusus untuk
pembakaran atau dapat digunakan untuk keperluan lain, dan limbah pabrik diproses kemudian
digunakan untuk pembakaran. Kebanyakan jenis biomatter, termasuk pupuk kandang kering,
sebenarnya dapat dibakar untuk memanaskan air dan menggerakkan turbin. Gula tebu residu,
gandum sekam, jagung tongkol dan tanaman lain pun bisa, dan, dibakar cukup berhasil. Proses
tidak melepaskan CO bersih 2 .

Solid biomas juga merupakan gasifikasi, dan digunakan sebagai dijelaskan dalam bagian
berikutnya.

Biogas
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Biogas

Banyak bahan-bahan organik dapat melepaskan gas, karena metabolisation bahan organik oleh
bakteri (fermentasi). Landfills sebenarnya perlu melepaskan gas ini untuk mencegah ledakan
berbahaya. Rilis kotoran hewan metana di bawah pengaruh anaerob bakteri.

Juga, di bawah tekanan tinggi, suhu tinggi, anaerobik kondisi banyak bahan organik seperti kayu
dapat menjadi gasified untuk menghasilkan gas. Hal ini sering ditemukan untuk menjadi lebih
efisien daripada pembakaran langsung. Gas kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan
listrik dan / atau panas.

Biogas dapat dengan mudah dihasilkan dari aliran limbah saat ini, seperti: produksi kertas,
produksi gula, limbah, kotoran hewan dan sebagainya. Berbagai aliran limbah harus slurried
bersama-sama dan dibiarkan secara alami berfermentasi, menghasilkan gas metana. Kita hanya
perlu mengubah kotoran saat ini biogas tanaman untuk tanaman, membangun lebih banyak
terpusat lokal biogas kecil tanaman dan rencana untuk masa depan. Produksi biogas memiliki
kapasitas untuk menyediakan kami dengan sekitar setengah dari kebutuhan energi kita, baik
dibakar untuk produksi listrik atau pipa ke pipa gas saat ini untuk digunakan. Hanya saja yang
harus dilakukan dan membuat prioritas. Selain itu, bila tanaman telah diekstrak semua metana
dapat, kita ditinggalkan dengan yang lebih baik pupuk untuk lahan pertanian kita daripada kita
mulai dengan.

Sumber energi skala kecil


Ada banyak sumber energi skala kecil yang umumnya tidak dapat ditingkatkan untuk ukuran
industri. Daftar pendek:

PIEZO listrik kristal menghasilkan tegangan kecil setiap kali mereka mekanis cacat. Getaran dari
mesin dapat merangsang listrik PIEZO kristal, seperti dapat tumit sepatu
Beberapa watches sudah didukung oleh kinetika, dalam hal ini gerakan lengan
Elektrokenetika menghasilkan listrik dari energi kinetik air yang dipompa melalui saluran kecil
Khusus antena dapat mengumpulkan energi dari gelombang radio liar atau bahkan secara teori
cahaya ( EM radiasi).

Masalah
Estetika, habitat berbahaya dan pemanfaatan lahan
Beberapa orang tidak menyukai estetika turbin angin atau mengemukakan isu-isu konservasi
alam ketika matahari besar instalasi listrik di luar kota. Beberapa orang mencoba memanfaatkan
teknologi terbarukan ini secara efisien haruslah disukai dan cocok dengan cara: kolektor surya
tetap bisa berfungsi ganda sebagai penghalang kebisingan di sepanjang jalan raya, puncak-
puncak atap yang tersedia sudah dan bahkan bisa digantikan sepenuhnya oleh kolektor surya,
amorf fotovoltaik sel dapat digunakan untuk mewarnai jendela dan menghasilkan energi dll

Beberapa sistem pengambilan energi terbarukan memerlukan masalah lingkungan yang unik.
Misalnya, turbin angin bisa berbahaya untuk burung yang terbang, sedangkan bendungan
hidroelektrik dapat menciptakan penghalang bagi migrasi ikan - masalah serius di Pacific
Northwest yang telah mangurangi populasi ikan salmon. Pembakaran biomassa dan biofuel
menyebabkan polusi udara yang sama dengan membakar bahan bakar fosil, meskipun
menyebabkan efek rumah kaca yang lebih rendah yang mana karbon berada di atmosfer sebelum
tanaman tumbuh, bukannya menjadi karbon "baru" dari bahan bakar fosil.

Masalah lain dengan banyak energi terbarukan, khususnya biomassa dan biofuel, adalah jumlah
besar lahan yang dibutuhkan, yang jika tidak dapat dibiarkan sebagai padang gurun.

Konsentrasi

Melekat lain kesulitan dengan energi terbarukan adalah variabel dan menyebar mereka alam
(kecuali yang energi panas bumi, yang namun hanya dapat diakses di lokasi yang luar biasa).
Karena sumber energi terbarukan menyediakan intensitas relatif rendah energi, jenis baru
"pembangkit listrik" diperlukan untuk mengubah sumber energi menjadi dapat dipakai harus
didistribusikan ke daerah yang luas.

Sebagai ilustrasi, perhatikan bahwa produksi listrik 1.000 kWh per tahun (biasa per tahun per
kapita konsumsi listrik di negara-negara Barat), di berawan Eropa akan membutuhkan sekitar
delapan meter persegi panel surya (dengan asumsi yang di bawah rata-rata tingkat konversi solar
12,5%). Sistematis generasi listrik membutuhkan sumber-sumber yang dapat diandalkan
tumpang tindih atau beberapa cara untuk penyimpanan pada skala yang wajar ( dipompa-sistem
hydro penyimpanan s, baterai, hidrogen pada masa depan fuel cell , dll). Jadi, karena saat ini-
sistem penyimpanan energi yang mahal, sebuah sistem yang berdiri sendiri hanya ekonomi
dalam kasus yang jarang terjadi, atau pada aplikasi di mana sambungan ke jaringan energi global
akan mendorong biaya naik tajam.

Jarak ke Permintaan

Keragaman geografis sumber daya juga signifikan. Beberapa negara dan wilayah memiliki
sumber daya secara signifikan lebih baik daripada yang lain dalam sektor RE tertentu. Beberapa
negara memiliki sumber daya yang signifikan pada jarak dari pusat-pusat populasi besar di mana
permintaan listrik ada. Pemanfaatan sumber daya tersebut dalam skala besar kemungkinan akan
memerlukan investasi cukup besar dalam jaringan transmisi dan distribusi serta teknologi itu
sendiri.

Ketersediaan
Salah satu kritik berulang sumber terbarukan intermittant mereka adalah alam. Solar insolation,
misalnya hanya dapat diharapkan akan tersedia pada siang hari (50% dari waktu). Energi angin
agak lebih tersedia, sementara energi gelombang panas bumi dan tersedia sepanjang waktu,
meskipun intensitas bervariasi ombak musim ke musim. Sebuah skema energi gelombang
terinstal di Australia adalah pembangkit listrik dengan 80% ketersediaan faktor.

Bahan bakar fosil

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahan bakar fosil

Sumber energi terbarukan pada dasarnya berbeda dari bahan bakar fosil atau pembangkit listrik
tenaga nuklir karena Sun akan 'kekuatan' ini 'listrik' (berarti sinar matahari, angin, air mengalir,
dll) untuk 4 milyar tahun berikutnya. Mereka juga tidak secara langsung menghasilkan gas
rumah kaca dan emisi lainnya, seperti pembakaran bahan bakar fosil tidak. Kebanyakan tidak
memperkenalkan risiko baru global seperti limbah nuklir.

Bahan bakar fosil tidak dianggap sebagai sumber energi terbarukan, tapi sering dibandingkan
dan dikontraskan dengan energi terbarukan dalam konteks pengembangan energi masa depan.

Yang secara tradisional, walaupun tidak secara universal, diadakan Barat (biogenik) teori
mendalilkan bahwa bahan bakar fosil adalah sisa-sisa berubah kuno kehidupan tumbuhan dan
hewan disimpan di batuan sedimen. Mereka terbentuk jutaan tahun yang lalu dan telah
beristirahat di bawah tanah, sebagian besar terbengkalai, sejak saat itu.

Sebaliknya, minyak bumi Abiogenic asal teori menyatakan bahwa minyak bumi (atau minyak
bumi) adalah terutama dibuat dari non- biologi sumber hidrokarbon s terletak jauh di dalam
Bumi. Pandangan ini dipelopori oleh Fred Hoyle dalam bukunyaKesatuan Semesta.

Meskipun dimungkinkan untuk menghasilkan kompleks hidrokarbon buatan dengan


menggunakan Fischer-Tropsch proses, thiproses s tidak menghasilkan energi, dan tidak dapat
dianggap sebagai solusi skala besar untuk masalah energi.

Industri batubara di Amerika Serikat secara terbuka menyatakan batubara adalah energi
terbarukan karena awalnya batubara biomassa. Namun, biomassa bahan bakar fosil diproduksi
pada skala waktu jutaan tahun melalui serangkaian kegiatan dan dianggap sebagai deposit energi,
bukan aliran energi. Beberapa ilmuwan berpandangan bahwa pembentukan bahan bakar fosil
adalah satu kali peristiwa, yang dimungkinkan oleh kondisi unik selama Devon periode, seperti
meningkatnya kadar oksigen dan rawa-rawa besar.

Ketika istilah terbarukan diperkenalkan (lihat Mendefinisikan terbarukan dalam artikel ini), itu
adalah keyakinan umum bahwa sumber-sumber bumi akan habis dalam waktu sekitar lima puluh
tahun. Sejak itu, deposit besar dalam minyak Bumi telah ditemukan, yang telah memperpanjang
jadwal ini. Karena tingkat konsumsi saat ini melebihi laju pembaruan (jika, memang, ada
pembaruan dari bahan bakar fosil), Bumi pada akhirnya akan kehabisan bahan bakar fosil (lihat
puncak minyak).
Transmisi

Jika terbarukan dan didistribusikan generasi adalah untuk menjadi meluas, transmisi tenaga
listrik dan listrik distribusi sistem mungkin tidak lagi menjadi distributor utama energi listrik tapi
akan beroperasi untuk menyeimbangkan kebutuhan listrik masyarakat setempat . Mereka yang
memiliki energi surplus akan menjual ke daerah-daerah yang membutuhkan "top up". Yaitu,
operasi jaringan akan memerlukan pergeseran dari 'manajemen pasif' - di mana hooked up
generator dan sistem ini dioperasikan untuk mendapatkan listrik 'hilir' ke konsumen - untuk
'manajemen yang aktif', di mana generator tersebar di jaringan dan input dan keluaran perlu
terus-menerus dipantau untuk memastikan keseimbangan terjadi di dalam sistem. Beberapa
Pemerintah dan regulator akan pindah ke alamat ini, meskipun masih banyak yang harus
dilakukan. Salah satu solusi potensial adalah meningkatnya penggunaan listrik aktif pengelolaan
jaringan transmisi dan distribusi. Hal ini akan membutuhkan perubahan signifikan dalam cara
jaringan tersebut dioperasikan.

Namun, pada skala kecil, penggunaan energi terbarukan yang seringkali dapat diproduksi "di
tempat" menurunkan persyaratan listrik distribusi sistem harus memenuhi. Sistem saat ini,
sementara jarang ekonomis efisien, telah terbukti rumah tangga rata-rata dengan panel surya
array dan sistem penyimpanan energi ukuran tepat kebutuhan listrik dari sumber-sumber di luar
hanya beberapa jam setiap minggu. Oleh karena itu, para pendukung energi terbarukan percaya
sistem distribusi listrik akan menjadi lebih kecil dan lebih mudah untuk mengelola, bukan
sebaliknya.

Riwayat penggunaan energi terbarukan


Sepanjang sejarah, berbagai macam energi terbarukan dan tak-terbarukan telah digunakan.

Kayu adalah bahan bakar paling tua dalam sejarah manusia, yang digunakan sebagai sumber
energi panas lewat pembakaran, bahkan hingga kini masih digunakan. Kayu bakar digunakan
saat memasak dan menghangatkan ruangan sehingga manusia dapat bertahan di cuaca dingin.
Jenis kayu tertentu digunakan khusus untuk mengawetkan makanan dengan cara dipanggang
kering atau diasap sehingga makanan tidak basi atau rusak dalam waktu yang relatif lama.
Kemudian, ditemukan bahwa pembakaran parsial dalam kondisi miskin oksigen untuk
menghasilkan arang, yang dapat memberikan panas secara lebih kompak portabel. Namun,
energi ini kurang efisien karena membutuhkan bahan baku kayu/ pohon dalam jumlah besar
untuk membuat arang.memerlukan input besar kayu untuk membuat arang.
Tenaga Hewan untuk menarik gerobak/ kereta dan alat-alat mekanik tradisional pada awalnya
memanfaatkan tenaga hewan. Hewan seperti kuda, sapi atau kerbau sejak dulu telah
dimanfaatkan sebagai tenaga transportasi dan penggerak pabrik. Hingga kini, di berbagai
belahan dunia masih banyak penggunaan hewan untuk tujuan ini.
Air daya akhirnya digantikan kekuatan hewan untuk pabrik, di mana pun kekuatan air jatuh di
sungai itu dimanfaatkan. Daya air melalui listrik tenaga air terus menjadi yang paling expensive
metode penyimpanan dan menghasilkan energi dispatchable di seluruh dunia. Historis maupun
saat ini, listrik tenaga air menyediakan lebih banyak energi terbarukan dari sumber terbarukan
lainnya.
Hewan minyak, terutama paus minyak sudah lama dibakar sebagai minyak untuk lampu.
Wind daya telah digunakan selama beberapa ratus tahun. Ini pada awalnya digunakan melalui
layar besar-blade kincir angin s dengan pisau bergerak lambat, seperti yang terlihat dalam
Belanda dan disebutkan dalam Don Quixote. Pabrik besar ini biasanya baik dipompa powered air
atau pabrik kecil. Kincir angin fitur baru yang lebih kecil, lebih cepat-balik, lebih kompak unit
dengan lebih pisau, seperti yang terlihat di seluruh Great Plains. Ini kebanyakan digunakan
untuk memompa air dari sumur. Beberapa tahun terakhir telah melihat perkembangan pesat
dari generasi angin peternakan oleh kekuatan utama perusahaan, menggunakan generasi baru
yang besar, turbin angin yang tinggi dengan dua atau tiga luas dan relatif lambat bergerak pisau.
Hari ini, tenaga angin merupakan sumber energi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Solar daya sebagai sumber energi langsung telah tidak ditangkap oleh sistem mekanis hingga
belakangan ini sejarah manusia, tapi ditangkap sebagai sumber energi melalui arsitektur dalam
masyarakat tertentu selama berabad-abad. Tidak sampai abad kedua puluh adalah matahari
langsung masukan ekstensif dijelajahi lebih hati-hati direncanakan melalui arsitektur (surya
pasif) atau melalui penangkapan panas dalam sistem mekanis (matahari aktif) atau konversi
listrik (fotovoltaik). Semakin hari matahari dimanfaatkan untuk panas dan listrik.
Upaya untuk memanfaatkan kekuatan gelombang samudra muncul dalam gambar dan paten
kembali ke abad ke-19. Modern berusaha untuk menangkap tenaga ombak dimulai pada tahun
1970-an oleh Profesor Steven Salter yang memulai Wave Energy Group di University of
Edinburgh di Skotlandia. Ada beberapa tanaman percontohan pembangkit daya ke dalam grid,
dan banyak yang baru dan ingin tahu desain dalam berbagai tahap pengembangan dan
pengujian .
Listrik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Petir adalah contoh listrik alami yang paling dramatis

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga
diartikan sebagai berikut:

Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan
listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai
elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas,
seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-
aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Energi listrik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Energi listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk menggerakkan
motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi yang dihasilkan
dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir,
matahari, dan lainnya. Energi ini besarnya dari beberapa volt sampai ribuan hingga jutaan volt.
Lihat pula
Pembangkit listrik
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil
Pembangkit listrik tenaga panas bumi
Tenaga angin
Pembangkit listrik tenaga uap
PLTN
PLTA
PLTD

Pembangkit listrik tenaga air


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari PLTA)

Langsung ke: navigasi, cari

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan
ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin
yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air
tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.

Pembangkit listrik tenaga uap


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari


Pembangkit Listrik Tenaga Uap Indramayu dalam pengerjaan.

'Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik
dari uap untuk menghasilkan energi listrik.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbin
yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap
menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO
untuk start up awal.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai
sumber panas Bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia, dari pulau-
pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi panas Bumi.

Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah
yang berpotensi panas Bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk
memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung
ke Generator.

Untuk panas Bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin generator,
setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga panas Bumi
termasuk sumber Energi terbaharui.

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit listrik yang membakar bahan
bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit
listrik tenaga bahan bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus
menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi sebagian besar energi
listrik yang digunakan.

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang mengubah panas
dari pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator listrik. Penggerak
utamanya mungkin adalah uap, gas bertekanan tinggi, atau mesin siklus dari mesin pembakaran
dalam.

Hasil sampingan dari mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan dalam desain mesin dan
operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi yang terbatas dari siklus energi, ketika tidak
direcovery sebagai pemanas ruangan, akan dibuang ke atmosfer. Gas sisa hasil pembakaran
dibuang ke atmosfer; mengandung karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti
nitrogen, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara) dan mungkin
merkuri. Abu padat dari pembakaran batu bara juga harus dibuang, meski saat ini abu padat sisa
pembakaran batu bara dapat didaur ulang sebagai bahan bangunan.

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah peyumbang utama gas rumah kaca dan
berkontribusi besar terhadap pemanasan global. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca
sedikitnya tiga kali lebih banyak dari gas alam.

Pembangkit listrik tenaga nuklir


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari PLTN)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Reaktor nuklir di kungkung dalam containment building
silindris.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana
panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.

PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya
keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga setengah dayanya
ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit berkisar dari 40 MWe hingga
1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe.

Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia [1] dengan 441 diantaranya beroperasi di
31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

Daftar isi
1 Sejarah
2 Jenis-jenis PLTN
o 2.1 Reaktor Fisi
2.1.1 Reaktor thermal
2.1.2 Reaktor cepat
o 2.2 Reaktor Fusi
3 Keuntungan dan kekurangan
4 Referensi

Sejarah
Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit percobaan
EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN
pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di
Obninsk, Uni Soviet [1]. PLTN skala komersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang
dibuka pada 17 Oktober 1956 [2].

Untuk informasi sejarah lebih lanjut, lihat reaktor nuklir dan daya nuklir.

Jenis-jenis PLTN
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang
menerapkan unit-unit independen, dan hal ini bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda.
Sebagai tambahan, beberapa jenis reaktor berikut ini, di masa depan diharapkan mempunyai
sistem keamanan pasif.

Reaktor Fisi

Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium dan
plutonium.
Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:

Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-moderate


neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan
dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan
energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin
kelangsungan reaksi berantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan
reaktor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan
reaksi fissi.
Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron.
Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal,
neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi fissi
tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal menggunakan neutron thermal dan
reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam proses reaksi fissi masing-masing.
Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi berantai
untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep teori saja, dan tidak
ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan listrik, meskipun beberapa
laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji kelayakan sudah dilaksanakan.

Reaktor thermal

Light water reactor (LWR)


o Boiling water reactor (BWR)
o Pressurized water reactor (PWR)
o SSTAR, a sealed, reaktor untuk jaringan kecil, mirip PWR
Moderator Grafit:
o Magnox
o Advanced gas-cooled reactor (AGR)
o High temperature gas cooled reactor (HTGR)
o RBMK
o Pebble bed reactor (PBMR)
Moderator Air berat:
o SGHWR
o CANDU

Reaktor cepat

Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembangan reaktor nuklir
jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal.

Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yang dimilikinya dapat
menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum alam, dan juga dapat
mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam limbahnya menjadi material luruh
cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor cepat secara inheren lebih menjamin kelangsungan
ketersedian energi ketimbang reaktor thermal. Lihat juga reaktor fast breeder. Karena sebagian
besar reaktor cepat digunakan untuk menghasilkan plutonium, maka reaktor jenis ini terkait erat
dengan proliferasi nuklir.
Lebih dari 20 purwarupa (prototype) reaktor cepat sudah dibangun di Amerika Serikat, Inggris,
Uni Sovyet, Perancis, Jerman, Jepang, India, dan hingga 2004 1 unit reaktor sedang dibangun di
China. Berikut beberapa reaktor cepat di dunia:

EBR-I, 0.2 MWe, AS, 1951-1964.


Dounreay Fast Reactor, 14 MWe, Inggris, 1958-1977.
Enrico Fermi Nuclear Generating Station Unit 1, 94 MWe, AS, 1963-1972.
EBR-II, 20 MWe, AS, 1963-1994.
Phnix, 250 MWe, Perancis, 1973-sekarang.
BN-350, 150 MWe plus desalination, USSR/Kazakhstan, 1973-2000.
Prototype Fast Reactor, 250 MWe, Inggris, 1974-1994.
BN-600, 600 MWe, USSR/Russia, 1980-sekarang.
Superphnix, 1200 MWe, Perancis, 1985-1996.
FBTR, 13.2 MWe, India, 1985-sekarang.
Monju, 300 MWe, Jepang, 1994-sekarang.
PFBR, 500 MWe, India, 1998-sekarang.

(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal yang ditampilkan adalah
tanggal ketika reaktor mencapai kritis pertama kali, dan ketika reaktor kritis untuk teakhir kali
bila reaktor tersebut sudah di dekomisi (decommissioned).

Reaktor Fusi

Artikel utama: daya fusi

Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah
radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik. Namun demikian, saat
ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang menghambat
penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi bidang penelitian aktif
dengan skala besar seperti dapat dilihat di JET, ITER, dan Z machine.

Keuntungan dan kekurangan


Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah:

Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)
Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida,
sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia
Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan
Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang
diperlukan
Baterai nuklir - (lihat SSTAR)

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN:


Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak
mempunyai containment building)
Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan
tahun. AS siap menampung limbah ex PLTN dan Reaktor Riset. Limbah tidak harus disimpan di
negara pemilik PLTN dan Reaktor Riset. Untuk limbah dari industri pengguna zat radioaktif, bisa
diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Zat Radioaktif, misal yang dimiliki oleh BATAN Serpong.
Telekomunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Alat telekomunikasi telepon jenis French Gower di museum Muse des Arts et Mtiers, Paris

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke
tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat
dibedakan atas tiga macam:

Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima
informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh :Pager, televisi, dan radio.
Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima
informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh : Telepon dan VOIP.
Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half
Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap
berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room
Telepon
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Telepon kuno jenis GAA 2472

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara
(terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan
menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna
telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Daftar isi
1 Prinsip dasar telepon
2 Sejarah telepon
o 2.1 Perkembangan awal
o 2.2 Awal telepon sebagai alat komersial
3 Telepon digital
o 3.1 Awal telepon sebagai alat komersial
o 3.2 Awal telepon sebagai alat komersial
o 3.3 Awal telepon sebagai alat komersial
4 Telepon IP
5 Jaringan generasi baru
6 Pranala luar
7 Referensi
8 Lihat pula

Prinsip dasar telepon


Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua
jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol
sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC.
Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar
dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon
yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk
teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah
menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan penggabungan antara
nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF
dan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook
ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan
telepon telah siap digunakan.

Sejarah telepon
Perkembangan awal

1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph.


Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang
dengan menggunakan perantara kabel.
1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang
disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran
multiple baja untuk memberikan jeda pada sirkuit.
1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode
untuk mentransmisikan suara secara telegraf.
1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon pertama kali dibuat
dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi departemen riset dan pengembangan
dari perusahaan telekomunikasi tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas
perusahaan tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat digunakan.
Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-magnetic yang menggunakan magnet
permanen, diafragma besi, dan dering panggilan.
1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan banyak telepon
terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail,
perusahaan Bell mempunyai 10.000 telepon yang dapat digunakan.
1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan dari sirkuit one-wire
menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan
dengan penggunaan jalur one-wire.
1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon akan bekerja secara otomatis
menghubungkan penelepon ke operator dengan cara menekan nomor dial berdasarkan
instruksi.
1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan. Sistem ini memudahkan
pengguna telepon untuk saling berhubungan lintas negara. ====

[1]

Awal telepon sebagai alat komersial


Princess Phone

1940, telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Inovasi ini sebelumnya
digunakan sebagai alat bantu perang untuk membidik tembakan dan meningkatkan kualitas
radar. Selesai perang, ratusan telepon dipasang dengan menggunakan sistem ini. Microwave
radio dipasang untuk hubungan jarak jauh.
1959, telepon Princess pertama kali diperkenalkan
1963, telepon dengan tombol bersuara diluncurkan
1971, perusahaan telekomunikasi mandiri diizinkan untuk mengemangkan sistem komunikasi
yang dikembangkan untuk bisnis. Berjuta-juta saluran telepon telah digunakan masyarakat.
1983, Judge Harold Greene dengan sukses mengungguli perusahaan Bell yang sebelumnya telah
dicabut hak monopolinya.
1899, AT&T atau The American Telephone and Telegraph Company telah mandapatkan asset
dan mendapatkan hak paten dari perusahaan American Bell. AT&T didirikan tahun 1885 sebagai
pemilik keseluruhan subsidi dari American Bell yang bertugas mendirikan dan mengoperasikan
jaringan telepon jarak jauh.
1913, amplifirers elektric pertama kali dipraktekkan oleh AT&T. sistem ini memungkinkan
adanya hubungan telepon antar-benua.
1927, AT&T memulai proyek layanan telepon lintas-atlantik di London dengan menggunakan
dua jalur radio. Namun proyek ini masih jauh dari ideal karena banyak terjadi gangguan dalam
radio, memiliki kapasitas yang kecil, dan biaya teleponnya yang mahal. Kemudian proyek ini
dipindahkan menjadi lintas-pasifik pada tahun 1964.
1969, pengguna telepon di Amerika telah mencapai 90%. AT&T menjadi laboratorium sistem
telepon paling baik di dunia.

Telepon digital
Public Switched Telephone Network (PSTN) dilakukan berdasarkan hubungan langsung antara
sender dengan receiver yang harus menggunakan kabel tembaga, serat optic, satellite, fixed
wireless, dan mobile wireless circuit. Penggunaan jaringan tersebut melibatkan komponen dasar
yaitu telepon, network access, central office (CO), trunks and special circuit, dan customer
premise equipment (CPE).perkembangan PSTN sebagai sistem telepon digital telah
meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringanya sehingga memungkinkan untuk menggunakan
beberapa saluran komunikasi dalam sebuah medium pertukaran.
Awal telepon sebagai alat komersial

Princess Phone

1940, telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Inovasi ini sebelumnya
digunakan sebagai alat bantu perang untuk membidik tembakan dan meningkatkan kualitas
radar. Selesai perang, ratusan telepon dipasang dengan menggunakan sistem ini. Microwave
radio dipasang untuk hubungan jarak jauh.
1959, telepon Princess pertama kali diperkenalkan
1963, telepon dengan tombol bersuara diluncurkan
1971, perusahaan telekomunikasi mandiri diizinkan untuk mengemangkan sistem komunikasi
yang dikembangkan untuk bisnis. Berjuta-juta saluran telepon telah digunakan masyarakat.
1983, Judge Harold Greene dengan sukses mengungguli perusahaan Bell yang sebelumnya telah
dicabut hak monopolinya.
1899, AT&T atau The American Telephone and Telegraph Company telah mandapatkan asset
dan mendapatkan hak paten dari perusahaan American Bell. AT&T didirikan tahun 1885 sebagai
pemilik keseluruhan subsidi dari American Bell yang bertugas mendirikan dan mengoperasikan
jaringan telepon jarak jauh.
1913, amplifirers elektric pertama kali dipraktekkan oleh AT&T. sistem ini memungkinkan
adanya hubungan telepon antar-benua.
1927, AT&T memulai proyek layanan telepon lintas-atlantik di London dengan menggunakan
dua jalur radio. Namun proyek ini masih jauh dari ideal karena banyak terjadi gangguan dalam
radio, memiliki kapasitas yang kecil, dan biaya teleponnya yang mahal. Kemudian proyek ini
dipindahkan menjadi lintas-pasifik pada tahun 1964.
1969, pengguna telepon di Amerika telah mencapai 90%. AT&T menjadi laboratorium sistem
telepon paling baik di dunia.

Awal telepon sebagai alat komersial


Princess Phone

1940, telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Inovasi ini sebelumnya
digunakan sebagai alat bantu perang untuk membidik tembakan dan meningkatkan kualitas
radar. Selesai perang, ratusan telepon dipasang dengan menggunakan sistem ini. Microwave
radio dipasang untuk hubungan jarak jauh.
1959, telepon Princess pertama kali diperkenalkan
1963, telepon dengan tombol bersuara diluncurkan
1971, perusahaan telekomunikasi mandiri diizinkan untuk mengemangkan sistem komunikasi
yang dikembangkan untuk bisnis. Berjuta-juta saluran telepon telah digunakan masyarakat.
1983, Judge Harold Greene dengan sukses mengungguli perusahaan Bell yang sebelumnya telah
dicabut hak monopolinya.
1899, AT&T atau The American Telephone and Telegraph Company telah mandapatkan asset
dan mendapatkan hak paten dari perusahaan American Bell. AT&T didirikan tahun 1885 sebagai
pemilik keseluruhan subsidi dari American Bell yang bertugas mendirikan dan mengoperasikan
jaringan telepon jarak jauh.
1913, amplifirers elektric pertama kali dipraktekkan oleh AT&T. sistem ini memungkinkan
adanya hubungan telepon antar-benua.
1927, AT&T memulai proyek layanan telepon lintas-atlantik di London dengan menggunakan
dua jalur radio. Namun proyek ini masih jauh dari ideal karena banyak terjadi gangguan dalam
radio, memiliki kapasitas yang kecil, dan biaya teleponnya yang mahal. Kemudian proyek ini
dipindahkan menjadi lintas-pasifik pada tahun 1964.
1969, pengguna telepon di Amerika telah mencapai 90%. AT&T menjadi laboratorium sistem
telepon paling baik di dunia.

Awal telepon sebagai alat komersial


Princess Phone

1940, telepon mobile pertama kali digunakan secara komersial. Inovasi ini sebelumnya
digunakan sebagai alat bantu perang untuk membidik tembakan dan meningkatkan kualitas
radar. Selesai perang, ratusan telepon dipasang dengan menggunakan sistem ini. Microwave
radio dipasang untuk hubungan jarak jauh.
1959, telepon Princess pertama kali diperkenalkan
1963, telepon dengan tombol bersuara diluncurkan
1971, perusahaan telekomunikasi mandiri diizinkan untuk mengemangkan sistem komunikasi
yang dikembangkan untuk bisnis. Berjuta-juta saluran telepon telah digunakan masyarakat.
1983, Judge Harold Greene dengan sukses mengungguli perusahaan Bell yang sebelumnya telah
dicabut hak monopolinya.
1899, AT&T atau The American Telephone and Telegraph Company telah mandapatkan asset
dan mendapatkan hak paten dari perusahaan American Bell. AT&T didirikan tahun 1885 sebagai
pemilik keseluruhan subsidi dari American Bell yang bertugas mendirikan dan mengoperasikan
jaringan telepon jarak jauh.
1913, amplifirers elektric pertama kali dipraktekkan oleh AT&T. sistem ini memungkinkan
adanya hubungan telepon antar-benua.
1927, AT&T memulai proyek layanan telepon lintas-atlantik di London dengan menggunakan
dua jalur radio. Namun proyek ini masih jauh dari ideal karena banyak terjadi gangguan dalam
radio, memiliki kapasitas yang kecil, dan biaya teleponnya yang mahal. Kemudian proyek ini
dipindahkan menjadi lintas-pasifik pada tahun 1964.
1969, pengguna telepon di Amerika telah mencapai 90%. AT&T menjadi laboratorium sistem
telepon paling baik di dunia.

Telepon IP
Jenis telepon IP lewat Internet

Telepon IP (Internet Protocol) merupakan telepon teknologi baru yang menggunakan protokol
internet dalam pengoperasiannya. Telepon IP ini dapat digunakan untuk memindahkan hubungan
untuk mengganti suara, mengirim fax, paket video, dan bentuk penyampaian informasi lainnya
yang telah digunakan pada sistem telepon terdahulu. Telepon IP menggunakan koneksi internet
untuk mengirimkan data. Dalam perkembangannya, layanan telepon IP akan bekerja sama
dengan perusahaan telepon lokal, provider jarak jauh seperti AT&T, perusahaan TV cabel,
Internet Service Providers (ISPs), dan operator layanan wireless. Telepon IP merupakan bagian
penting dalam penggabungan antara komputer, telepon, dan televisi dalam satu lingkungan
komunikasi. VoIP (Voice over IP) adalah pengorganisasian untuk menstandardisasi telepon IP.
VoIP digunakan sebagai landasan untuk unified message (UM) dan unified communications
(UC). Tanpa VoIP, integrasi dari berbagai program server akan sulit dilakukan. Jaringan yang
ada pada IP bukan tipe yang siap untuk menghadapi lalu lintas VoIP sistem LAN harus dibagi
antara VLAN dengan pesan suara dan data.

Jaringan generasi baru


Next-generation networks (NGN) mengubah pendekatan satu jaringan, satu layanan menjadi
pengiriman berbagai layanan melalui satu jaringan. Didasarkan pada sistem internet protocol
(IP), NGN dibangun pada pengembangan jaringan broadband, Voice over IP (VoIP),
konvergensi fixed-mobile dan IP televisi (IPTV). Jaringan generasi baru ini menggunakan
sejumlah teknologi seperti nirkabel dan mobile, serat dan kabel, atau dengan pembaharuan jalur
tembaga yang ada. Negara yang telah mengadopsi teknologi ini adalah negara-negara maju.
Negara berkembang dapat mengadopsi teknologi NGN ini dengan menggunakan akses
broadband nirkabel sehingga membuat pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
dapat menghilangkan hambatan untuk berinovasi dan berinvestasi. Dalam perkembangan
teknologi NGN, ada dua teknologi yang berperan pada jaringan berbasis transmisi optik, yaitu
SDH dan DWDM. Kemampuan mengirimkan bandwidth pada SDH mencapai STM-64 (10
Gbps), sedangkan pada DWDM adalah n x 2,5 Gbps atau n x 10 Gbps (n adalah jumlah panjang
gelombang). Resiko dari besarnya kapasitas kedua teknologi ini adalah hilangnya informasi yang
cukup besar saat terjadinya kegagalan dalam pengiriman jaringan. Sistem proteksi yang umum
digunakan dalam NGN adalah proteksi perangkat, proteksi link, proteksi berdasarkan topologi,
dan proteksi kanal optik (DWDM). Pada sistem proteksi perangkat, sinyal dari jalur kanal
proteksi akan dibuang dan dialihkan ke kanal kerja jika sinyal yang diterima dari jalur ujung
pengiriman sudah bekerja secara benar. Pada sistem proteksi link, link fisik yang digunakan
menjadi pokok pengolahan proteksi. Namun, proteksi yang digunakan dalam NGN sangat
bergantung pada kebutuhan jaringan itu sendiri. Keseluruhan tipe proteksi tersebut tidak ada
yang memenuhi semua kebutuhan proteksi NGN.
Lebar pita
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Bandwidth)

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Bandwidth / Lebar pita (bahasa Inggris: bandwidth) dalam teknologi komunikasi adalah
perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai
contoh, line telepon memiliki bandwidth 3000Hz (Hertz), yang merupakan rentang antara
frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat dilewati oleh line
telepon ini.

Daftar isi
1 Pengertian Bandwidth
2 Digital Bandwidth
3 Analog Bandwidth
4 Bandwidth Komputer
5 Alokasi Bandwidth
6 Lihat pula
7 Referensi

Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium
transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen
sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz.
sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai
Bandwidth sekitar 6 MHz.

Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu computer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang
tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik).
Perhatikan bahwa bandwidth yang tertera komunikasi nirkabel, modem transmisi data,
komunikasi digital, elektronik, dll, adalah bandwidth yang mengacu pada sinyal analog yang
diukur dalam satuan hertz (makna asli dari istilah tersebut) yang lebih tepat ditulis bitrate
daripada bits per second.

Dalam dunia web hosting, bandwidth capacity (kapasitas lebarpita) diartikan sebagai nilai
maksimum besaran transfer data (tulisan, gambar, video, suara, dan lainnya) yang terjadi antara
server hosting dengan komputer klien dalam suatu periode tertentu. Contohnya 5 GB per bulan,
yang artinya besaran maksimal transfer data yang bisa dilakukan oleh seluruh klien adalah 5 GB,
jika bandwidth habis maka website tidak dapat dibuka sampai dengan bulan baru. Semakin
banyak fitur di dalam website seperti gambar, video, suara, dan lainnya, maka semakin banyak
bandwidth yang akan terpakai.

Digital Bandwidth
Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah
saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi. Analog Bandwith

Analog Bandwidth
Sedangkan analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi
tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per
detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.

Bandwidth Komputer
Bandwidth Komputer Di dalam jaringan Komputer, Bandwidth sering digunakan sebagai suatu
sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik
lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya
diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second).
Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari
modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang
besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images
dalam video presentation.

Alokasi Bandwidth
Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth kepada
pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas
terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive
aliran data tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien,
dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang
lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar.
Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah
besar akan menempuh saluran yang memiliki Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan
melewati saluran yang memiliki Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat
dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time,
seperti videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau
medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat
atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN
bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth
dari ISP, dan semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah
teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi
yang akan digunakan umumnya juga akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi
Bandwidth. Video streaming dan Voice over IP ([[VoIP]]) adalah beberapa contoh penggunaan
teknologi baru yang turut mengonsumsi Bandwidth dalam jumlah besar.
Internet
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait atau pranala luar, tapi sumbernya
masih belum jelas karena tak memiliki kutipan pada kalimat. Mohon tingkatkan kualitas artikel
ini dengan memasukkan rujukan yang lebih mendetil bila perlu.

Visualisasi dari beberapa route pada jaringan Internet.

Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection-networking) ialah sistem global dari
seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite
(TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar)
ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai
protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang
terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan
internetworking.

Daftar isi
1 Sejarah Internet
2 Internet pada saat ini
3 Budaya Internet
4 Tata tertib Internet
5 Isu moral dan undang-undang
6 Akses Internet
7 Penggunaan Internet di tempat umum
8 Tokoh-tokoh Internet
9 Lihat pula
10 Referensi
11 Pranala luar

Sejarah Internet
Pada awalnya, internet hanya menghubungkan 4 universitas di Amerika Serikat. Internet pada
saat itu disebut ARPANET

Internet pada saat ini

Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja).

Internet dijaga oleh perjanjian bilateral atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang
menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk
berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum.
Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments).
Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet
(Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah
seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH,
Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.

Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat
elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web),
Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua
ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis
yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan
adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di
seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung
antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin
(Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.

Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah
seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.

Budaya Internet
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya
Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan
hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses
Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan
perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge)
informasi dan data secara ekstrem.

Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual
beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil
melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi
melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan


pemerintahan melalui e-government seperti di kabupaten Sragen yang mana ternyata berhasil
memberikan peningkatan pemasukan daerah dengan memanfaatkan Internet untuk transparansi
pengelolaan dana masyarakat dan pemangkasan jalur birokrasi, sehingga warga di daerah terebut
sangat di untungkan demikian para pegawai negeri sipil dapat pula di tingkatkan kesejahterannya
karena pemasukan daerah meningkat tajam.

Tata tertib Internet


Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang
dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket.

Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE).

Isu moral dan undang-undang


Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan
kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian identitas, dan pernyataan
kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga. Hingga tahun 2007, Indonesia masih
belum memiliki Cyberlaw, padahal draft akademis RUU Cyberlaw sudah dibahas sejak tahun
2000 oleh Ditjen Postel dan Deperindag. UU yang masih ada kaitannya dengan teknologi
informasi dan telekomunikasi adalah UU Telekomunikasi tahun 1999.
Internet juga disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon
Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan semangat dari
teman-teman chatting IRCnya. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan
online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah menjawab
iklan dalam Internet.

Akses Internet

Anak-anak sedang menggunakan komputer untuk mengakses Internet.

Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya
mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang
umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses
Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan didukungnya Internet murah dan netbook
murah, hanya saja di Indonesia operator kurang adil dalam menentukan harga dan bahkan ada
salah satu operator yang sengaja membuat "jebakan" agar pengguna Internet tersebut membayar
lebih mahal. Lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet Access
seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses
Internet adalah di kampus dan di kantor.

Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui
Handphone (HP) menggunakan fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service).
GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan
koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi
GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pengaturan GPRS pada ponsel
tergantung dari operator yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya
kapasitas (per-kilobyte) yang diunduh.

Penggunaan Internet di tempat umum


Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang
menyediakan layanan Internet termasuk perpustakaan, dan Internet cafe/warnet (juga disebut
Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses Internet, seperti Internet
Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.

Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu
membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan
akses Internet.

Tokoh-tokoh Internet
Tim Berners-Lee pencipta WWW (World Wide Web)
Roy Tomlinson pencipta @ (at) pada alamat surat e-mail

Lihat pula
komunitas maya
warnet
ISOC
Internet troll
Istilah Internet Indonesia
Pengirim pesan instan
Portal web
TLD
Wi-Fi
WiMAX
WiMAX
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel bertopik teknologi informasi ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel. Setelah
dirapikan, tolong hapus pesan ini.

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan
teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang
memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi
dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan
data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar.
Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat
dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX
dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband last mile, ataupun backhaul.

Daftar isi
1 Perkembangan Teknologi Wireless
2 Sekilas Tentang WiMAX
3 Spektrum Frekuensi WiMAX
4 Elemen Perangkat WiMAX
o 4.1 Base Station (BS)
o 4.2 Antena
o 4.3 Subscriber Station (SS)
5 Teknologi WiMAX dan Layanannya
6 Tinjauan Teknologi
o 6.1 Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)
7 Test Equipment WiMAX
8 Vendor / Manufactures WiMAX
9 WiMAX di Indonesia
10 Operator 4G WiMAX Pertama di Indonesia
11 Catatan kaki
12 Pranala luar

Perkembangan Teknologi Wireless


Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar
yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar
802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi),
dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang
overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing
evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau
mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan
(triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi
Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa
karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti
berikut.

Perbandingan Perkembangan Teknologi Wireless

WiFi WiMAX 802.16- WiMAX CDMA2000 1x


WCDMA/ UMTS
802.11g 2004* 802.16e EV-DO

Approximate max
100
reach (dependent on 8 Km 5 Km * *
Meters
many factors)

75 Mbps (20 MHz 30 Mbps (10 3.1 Mbps 2 Mbps (10+ Mbps
Maximum throughput 54 Mbps
band) MHz band) (EVDO Rev. A) fpr HSDPA)

Typical Frequency 1800,1900,2100


2.4 GHz 2-11 GHz 2-6 GHz 1900 MHz
bands MHz

Fixed Wireless Portable Mobile


Wireless Mobile Wireless
Application Broadband (eg-DSL Wireless Wireless
LAN Broadband
alternative) Broadband Broadband

Sekilas Tentang WiMAX


WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi
untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX
merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh.
WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan
jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-
fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga
membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa
vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang
besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk last mile broadband connections,
backhaul, dan high speed enterprise.

Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya.
Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications
Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN,
sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI
HiperMAN.

Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan
standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat
teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang
disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk
menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

Spektrum Frekuensi WiMAX


Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada
ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band
frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau
otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak
eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed
Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang
menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.

WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed
WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band
frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.

Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta
frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas
Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-
Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk
Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.

Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal
ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di
Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk
memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama
antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi
interferensi terutama di sisi satelit.

Elemen Perangkat WiMAX


Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan.
Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi
(colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa
CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen
BS terdiri dari:

NPU (networking processing unit card)


AU (access unit card)up to 6 +1
PIU (power interface unit) 1+1
AVU (air ventilation unit)
PSU (power supply unit) 3+1

Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60, 90, atau 120 tergantung dari area yang
akan dilayani.

Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari
Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang
terintegrasi dengan antena.

Teknologi WiMAX dan Layanannya


BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses
broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan
akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user
dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan
interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan
layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan
pengiriman data hingga 10 Mbps/user.

Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada
prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi
melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS).
Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular
seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi
sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh
karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau
pun service provider skala kecil.

Tinjauan Teknologi
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang
mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi
berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat
berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access
Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara
bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses
yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi,
maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan
(Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana
digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk
memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus
memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.

Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a,
diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan
rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax,
diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan
menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki
skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers.
Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi,
konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan
standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada
komunikasi selular.

Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan
frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian
memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang
secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.

Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan


memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax
memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi
Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih
rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar
802.16n.

Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator
telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat
melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi.
Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang
selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).

WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang
berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai
media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50
km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam
jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan
dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses
komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam
posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam
jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun
yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya
berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations),
mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut.

Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di
gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering
berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-
Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar,
maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range
frekuensi operasi dari BTS.

Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah
connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk
video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas
broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan
standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin
Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana
untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

Test Equipment WiMAX


Rohde & Schwarz (see also the Rohde & Schwarz WiMAX homepage)
Agilent Technologies (see also the Agilent WiMAX homepage)
Sanjole (see also the Sanjole homepage)
Anritsu (see also the [1])

Vendor / Manufactures WiMAX


Berikut adalah perusahaan pembuat perangkat WiMAX

Motorola
InfiNet Wireless
Aperto
EION
Axxcelera
Xirka

WiMAX di Indonesia
Di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan
melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi
Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009 [1][2]. Hasil lelangnya adalah:

Zona Wilayah Pemenang Nilai (Rp)

1 Sumatera Utara PT First Media 7.201.000.000

Sumatera Bagian Tengah


2 PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
*)

Sumatera Bagian Selatan


3 PT Berca Hardaya Perkasa 5.125.000.000
*)

4 Banten dan Jabodetabek PT First Media 121.201.000.000

PT Comtronic System dan PT Adiwarta Perdana


5 Jawa Barat 25.218.000.000
(konsorsium)

6 Jawa Tengah PT Telkom 18.654.000.000

PT Comtronic System dan PT Adiwarta Perdana


7 Jawa Timur 31.518.000.000
(konsorsium)

8 Bali dan NTB PT Berca Hardaya Perkasa 5.100.000.000

9 Papua PT Telkom 775.000.000

Maluku dan Maluku


10 PT Telkom 533.000.000
Utara

11 Sulawesi Selatan PT Berca Hardaya Perkasa 5.299.000.000

12 Sulawesi Bagian Utara PT Telkom , PT JASNITA TELEKOMINDO 1.177.000.000

13 Kalimantan Barat PT Berca Hardaya Perkasa 6.991.000.000

14 Kalimantan Bagian Timur PT Berca Hardaya Perkasa 3.490.000.000

15 Kepulauan Riau PT Berca Hardaya Perkasa 4.000.000.000.

Sumatera Bagian Tengah meliputi : Riau, Kepri, Sumatera Barat


Sumatera Bagian Selatan meliputi : Lampung, Bengkulu, Jambi, Palembang
Operator 4G WiMAX Pertama di Indonesia
Sitra WiMAX adalah operator 4G WiMAX pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G
Wireless Broadband di bulan Juni 2010. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan
merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless
Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA
termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten,
Sumatera Utara, dan Propinsi NAD. Sebelum hadir secara komersial untuk publik, Sitra telah
melayani sedikitnya 2000 pelanggan di kawasan Jakarta Barat dan Karawaci yang mendapatkan
layanan ujicoba gratis sejak September 2010.

You might also like