You are on page 1of 4

EKSTENSIBILITAS OTOT

16
14
12
10
8 Otot Lurik
6 Otot Polos
4
2
0
P01 P10 P20 P30 P40 P50

ELASTISITAS OTOT
20

15

10 Otot Lurik
Otot Polos
5

0
P40 P30 P20 P10 P02

Pada praktikum kegiatan IV, yaitu ekstensibilitas dan elastisitas otot


menggunakan 5 perlakuan. Perlakuan-perlakuan itu adalah memberikan beban
pada otot lurik maupun otot polos yang di gantung pada statif, dimana berat beban
(gram) yang diberikan adalah 0, 10, 20, 30, 40, dan 50. Perlakuan-perlakuan
tersebut dilakukan ketika otot berkontraksi dan ketika otot relaksasi.
Pada perlakuan pertama yaitu otot tidak diberi beban atau bebannya 0
gram dan diberi kode P01. Otot yang digantung pada statif dan diberi beban 0
gram diukur panjangnya. Berdasarkan grafik hasil pengamatan menunjukkan
bahwa panjang otot lurik adalah 3,5 cm dan panjang otot lurik juga 3,5 cm. Data
pertama ini menunjukkan panjang awal dari masing-masing otot.
Pada perlakuan kedua yaitu otot diberi beban 10 gram dan diberi kode
P10. Otot yang digantung pada statif dan diberi beban 10 gram diukur
panjangnya. Berdasarkan grafik hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang
otot lurik adalah 4,5 cm dan panjang otot polos adalah 8,0 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa otot lurik mengalami perpanjangan 1 cm, sedangkan otot
polos mengalami perpanjangan 4,5 cm.
Pada perlakuan ketiga yaitu otot diberi beban 20 gram dan diberi kode
P20. Otot yang digantung pada statif dan diberi beban 20 gram diukur
panjangnya. Berdasarkan grafik hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang
otot lurik adalah 5,2 cm dan panjang otot polos adalah 11,2 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa otot lurik mengalami perpanjangan 1,7 cm dari panjang
awal, sedangkan otot polos mengalami perpanjangan 7,7 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan keempat yaitu otot diberi beban 30 gram dan diberi kode
P30. Otot yang digantung pada statif dan diberi beban 30 gram diukur
panjangnya. Berdasarkan grafik hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang
otot lurik adalah 5,4 cm dan panjang otot polos adalah 13,0 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa otot lurik mengalami perpanjangan 1,9 cm dari panjang
awal, sedangkan otot polos mengalami perpanjangan 9,5 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan kelima yaitu otot diberi beban 40 gram dan diberi kode
P40. Otot yang digantung pada statif dan diberi beban 40 gram diukur
panjangnya. Berdasarkan grafik hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang
otot lurik adalah 5,6 cm dan panjang otot polos adalah 14,0 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa otot lurik mengalami perpanjangan 2,1 cm dari panjang
awal, sedangkan otot polos mengalami perpanjangan 10,5 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan keenam yaitu otot diberi beban 50 gram dan diberi kode
P50. Otot yang digantung pada statif dan diberi beban 50 gram diukur
panjangnya. Berdasarkan grafik hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang
otot lurik adalah 5,8 cm dan panjang otot polos adalah 15,2 cm. Hal ini
menunjukkan bahwa otot lurik mengalami perpanjangan 2,3 cm dari panjang
awal, sedangkan otot polos mengalami perpanjangan 11,7 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan ketujuh yaitu otot dikurangi bebannya 10 gram jadi
bebannya menjadi 40 gram dan diberi kode P40. Otot yang digantung pada statif
dan dikurangi bebannya 10 gram tersebut diukur panjangnya. Berdasarkan grafik
hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang otot lurik adalah 5,8 cm dan
panjang otot polos adalah 16,5 cm. Hal ini menunjukkan bahwa otot lurik
mengalami perpanjangan 2,3 cm dari panjang awal, sedangkan otot polos
mengalami perpanjangan 13 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan kedelapan yaitu otot dikurangi bebannya 10 gram jadi
bebannya menjadi 30 gram dan diberi kode P30. Otot yang digantung pada statif
dan dikurangi bebannya 10 gram tersebut diukur panjangnya. Berdasarkan grafik
hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang otot lurik adalah 5,5 cm dan
panjang otot polos adalah 16,8 cm. Hal ini menunjukkan bahwa otot lurik
mengalami perpanjangan 2 cm dari panjang awal, sedangkan otot polos
mengalami perpanjangan 13,3 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan kesembilan yaitu otot dikurangi bebannya 10 gram jadi
bebannya menjadi 20 gram dan diberi kode P20. Otot yang digantung pada statif
dan dikurangi bebannya 10 gram tersebut diukur panjangnya. Berdasarkan grafik
hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang otot lurik adalah 5,2 cm dan
panjang otot polos adalah 16,0 cm. Hal ini menunjukkan bahwa otot lurik
mengalami perpanjangan 1,7 cm dari panjang awal, sedangkan otot polos
mengalami perpanjangan 12,5 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan kesepuluh yaitu otot dikurangi bebannya 10 gram jadi
bebannya menjadi 10 gram dan diberi kode P10. Otot yang digantung pada statif
dan dikurangi bebannya 10 gram tersebut diukur panjangnya. Berdasarkan grafik
hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang otot lurik adalah 5,2 cm dan
panjang otot polos adalah 15,8 cm. Hal ini menunjukkan bahwa otot lurik
mengalami perpanjangan 1,7 cm dari panjang awal, sedangkan otot polos
mengalami perpanjangan 12,3 cm dari panjang awal.
Pada perlakuan kesebelas yaitu otot dikurangi bebannya 10 gram jadi
bebannya menjadi 0 gram dan diberi kode P02. Otot yang digantung pada statif
dan dikurangi bebannya 10 gram tersebut diukur panjangnya. Berdasarkan grafik
hasil pengamatn menunjukkan bahwa panjang otot lurik adalah 4,3 cm dan
panjang otot polos adalah 11,9 cm. Hal ini menunjukkan bahwa otot lurik
mengalami perpanjangan 0,8 cm dari panjang awal, sedangkan otot polos
mengalami perpanjangan 8,4 cm dari panjang awal.
Menurut datablablabalaalajshjagdadgafsghsfgh
Ekstensibilitas otot lurik = P50-P01
P01

You might also like