Professional Documents
Culture Documents
Kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pengajaran semata , namun juga
dipengaruhi oleh faktor kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Kondisi lingkungan
sekolah akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik peserta didik dan merupakan
salah satu dari pembentukan karakter peserta didik dalam mencintai lingkungan. Siswa yang
sehat secara fisik tentunya akan lebih mampu untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran sehingga berimplikasi positif pada prestasi akademiknya dan karakter peseta didik
dalam mencintai lingkungannya dapat terwujud dengan baik. Sekolah sehat sendiri merupakan
amanat dari undang-undang, yaitu UU No 23 Tahun 1999 tentang usaha untuk mewujudkan
masyarakat yang sehat. Berdasarkan undang-undang tersebut sekolah memiliki kewajiban untuk
menciptakan lingkungan yang sehat bagi warganya.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak sekolah yang belum mampu
menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta siswa yang mencintai lingkungan
sekolah sebagaimana yang diamanatkan oleh UU tersebut. Masalah yang dihadapi terutama
adalah pengelolaan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat belum diterapkan dengan baik,
fasilitas kebersihan belum memadai, serta masih kurangnya kesadaran tentang kebersihan dan
kesehatan pada para pemangku kepentingan (stakeholder) internal di sekolah.
Untuk menciptakan sekolah sehat serta membangun karakter siswa dalam mencintai
lingkungan seperti yang dicita-citakan, tidak hanya dibutuhkan political will yang kuat dari
pengambil kebijakan di tingkat sekolah tetapi peran pengawas sebagai pembina sekolah menjadi
sangat krusial. Dalam melaksanakan pembinaan sekolah sehat yang berkarakter ini penulis akan
menggunakan pendekatan filosofi lima jari, yaitu pendekatan yang digunakan untuk
menunjukkan peran pengawas yang merujuk pada fungsi masing-masing jari yang pengawas
sebut dengan filosofi lima jari.Filosofi lima jari merupakan salah satu cara pendekatan yang
pengawas lakukan dalam proses pembentukan karakter disekolah tentang mencintai lingkungan
sehingga terbentuknya sekolah sehat.
Pembinaan ini akan dilaksanakan pada SMAN 1 Kendari dengan alasan bahwa SMAN 1
dapat menjadi sekolah percontohan (pilot project) bagi sekolah-sekolah lain yang ada di Kota
Kendari ataupun di Sulawesi Tenggara, dan semakin banyak sekolah yang mencintai lingkungan
yang bersih dan menjadi sekolah dengan lingkungan yang sehat. Dengan menggunakan
pendekatan filosofi lima jari ini pembinaan sekolah sehat pada SMAN 1 Kendari dapat mencapai
hasil yang maksimal yaitu 91 dengan predikat sangat memuaskan .
B. MASALAH
Dalam tulisan ini ada dua topik masalah yang akan diatasi yaitu masalah yang
menyangkut pendekatan yang akan digunakan oleh pengawas dalam pembinaan sekolah sehat,
dan masalah perwujudan sekolah sehat bagi SMAN 1 Kendari.
Masalah yang dihadapi oleh SMAN 1 Kendari dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat
dapat dirumuskan dalam fenomena masalah sebagai berikut (1) Pengelolaan kebersihan dan
kesehatan lingkungan sekolah belum dilakukan dengan baik (2) Kurangnya fasilitas kebersihan
dan kesehatan (3) Belum berperannya UKS (4) Masih kurangnya kesadaran akan kebersihan dan
kesehatan lingkungan sekolah pada para pemangku kepentingan di sekolah serta siswa.
1. Observasi
Kegiatan ini oleh penulis didefinisikan sebagai preliminary study (kaji awal) dengan
agenda kegiatan melakukan pengamatan serta penilaian. Kegiatan dilakukan adalah sebuah cara
untuk mendapatkan suatu gambaran tentang tujuan dilakukannya penelitian. Dengan melakukan
observasi, dapat ditentukan langkah apa saja yang sebaiknya dilakukan saat Agar memudahkan
penulis dalam merumuskan hasil observasi di sekolah dalam mengembangkan dan menciptakan
sekolah sehat maka dibuat rentangan hasil amat baik, baik, cukup, kurang baik dan tidak
baik dengan memperhatikan tagihan dalam instrumen dari setiap item dengan
mempertimbangkan rentangan nilai yang dicapai sekolah dan memperhatikan skala nilai yang
disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini sehingga dapat dilihat seberapa pencapaian sekolah
untuk memenuhi sekolah sehat.
Hasil kaji awal (preliminary study) diatas dijelaskan kedalam bentuk diagram
batang,maka hasilnya nampak seperti berikut ini.
8
6
4 Series 1
2
Column1
0
Column2
Temuan : Pemahaman warga sekolah tentang Lingkungan sekolah sehat masih rendah
PelaksanaanMelaksanakan Perencanaan
pembinaan lingkungan sekolah
sehat dengan pendekatan lima jari Merancang kegiatan pembinaanalui
pendekatanfilosofi lima jari
Hasil
e. Menjadi rekonsiliator
Dalam mewujudkan lingkungan sekolah sehat menjadi sekolah sehat, banyak
terdapat perbedaan pendapat antar kepala sekolah, guru serta staf tata usaha yang dapat
menghambat kegiatan mewujudkan SMAN 1 Kendari memiliki lingkungan sekolah
sehat menjadi sekolah sehat. Penulis dalam menanggapi perbedaan pendapat yang terjadi
dilingkungan sekolah maka beberapa hal yang perlu penulis perhatikan :
1.Membandingkan setiap perbedaan pendapat dari warga sekolah penuliis mencoba
mengumpulkan pendapat warga sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah seha
menjadi sekolah sehat dan membandingkan setiap pendapat yang dajukan oleh warga
sekolah.
2.Melakukan transaksi/persetujuan dimaksud setelah membandingkan setiap perbedaan
pendapat maka penulis mencari persetujuan dari warga sekolah tentang pendapat yang
berbeda dan dipilih pendapat yang dianggap paling cocok mewujudkan lingkungan
sekolah sehat menjai sekolah sehat.
9.5
9
8.5
Series 1
8
Column1
7.5
kebersihan sanitasi konstruksi air bersih halaman Column2
Diagram 1 1
Diagram di atas menjelaskan bahwa secara signifikan, telah terjadi peningkatan
kemampuan kepala sekolah, guru, staf tata usaha serta siswa dalam mewujudkan sekolah
sehat. Sebagaimana permasalahan yang terjadi sesuai dengan yang melatar-belakangi
tulisan ini, maka kehadiran pembinaan kali ini mengantarkan SMA Negeri 1 menjadi
juara dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Propinsi Sulawesi Tenggara. Dari keseluruhan
kegiatan yang hasilnya dapat dilhat pada garfik dibawah ini.
50
40
30 Series 1
20 Column1
10 Column2
0
preliminary Pre-writing Setelah
study pembinaan
Pusbangtendik. (2011). Buku Kerja Pengawas Sekolah. Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta
Pusbangtendik (2014). Supervisi Manajerial Implementasi Kurikulum 2013. .
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Nomor 12 tahun 2007, Standar Nasional Pengawas Sekolah/Madrasah,
Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.