Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KEKAR (JOINTS)
1. Pengertian Kekar
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran yang
berarti (bagian masanya masih berhubungan/bergabung). Kekar merupakan gejala
yang umum dan sering dijumpai. Pada umumnya menunjukkan pola sistematik
(prefered orientaiton) dan seringkali simetrik. Walaupun demikian, kekar adalah
unsur struktur yang sulit dipakai di dalam interpretasi kondisi strain dan stress
dari proses deformasi yang telah lampau (Gambar 1.1).
b
a
Joints in a
nonsystematic
joint set
Joint
trace
A. C.
Traces of
systematic
joints
B. D.
Gambar 1.2. Jenis rekahan pada batuan (Twiss dan Moore, 1992)
b b
b
c
a
b
a c c
a
a c
D.
c
a E.
A.
B. c
c
C. c a
a b
b
a b
c
a c
b
a
b
Gambar 1.3 Kekar yang terbentuk akibat perlipatan (Twiss dan Moore, 1992)
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK
Tension Joint
Adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK
8. Klasifikasi Kekar
a. Bentuk :
- Kekar Sistematik; Joint set, Joint system
Dijumpai berpasangan (set)
Arahnya sejajar atau hampair sejajar
Mempunyai bidang-bidang kekar yang rata atau melengkung
lemah
Hampir tegak lurus pada batas litologi
9. Sifat-sifat/Ciri Kekar
a. Kekar gerus (Shear) :
Biasanya bidangnya licin Memotong langsung
Memotong seluruh batuan fragmen konglomerat
Biasanya ada gores garis Adanya joint set (2,3 atau
lebih)
SESAR menghasilkan juga joint set kekar gerus
(second order shear joint)
Bidangnya rata (licin) dan memotong seluruh batuan
Memotong butir-butir komponen
Adanya joint set
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK
SESAR (FAULT)
1. Definisi Sesar
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami
pergeseran melalui bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa Bidang Sesar (Fault
Plane), atau rekahan tunggal. Tetapi lebih sering berupa Jalur Sesar (Fault Zone),
yang terdiri dari lebih dari satu sesar. Jalur sesar atau gerusan (shear), mempunyai
dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor atau sampai puluhan
kilometer (Gambar 2.1).
Kekar yang memperlihatkan pergeseran dapat pula dikatakan sebagai Sesar
Mikro/Minor (Microfault). Rekahan yang cukup besar pada permukaan akibat
regangan, amblesan (subsidence), longsor, yang disebut sebagai Fissures, tidak
termasuk dalam definisi sesar. Sesar yang terjadi pada daerah yang cukup dalam,
pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi akan berkembang sebagai Jalur Gerusan
(Shear zones).
Footwall
block
Hanging
wall
block
lip
Strike-s
Oblique-s
Di lip
p-s
lip
e
lt plan
Fau
ponent
Horizontal com Vertical
component
Throw Di Oblique-s
p-s lip
li p
lip
Hea e-s nt
v e Strik pone
com
Gambar 2.2 Komponen geometri pada bidang sesar (Twiss dan Moore, 1992)
4. Klasifikasi Sesar
Klasifikasi sesar umumnya berdasarkan pergerakan blok sesar (Gambar 2.3)
dan dapat dibagi menjadi bebrapa kelas sebagai berikut:
a. Umum :
Normal / turun
1. Keterdapatan Umum :
- Didaerah dengan keadaan geologi beragam
- Didaerah dengan gejala tektonik tarikan
- Pegunungan lipatan
- Bagian luar suatu jalur orogent
- Bagian puncak kubah atau lipatanSebagai pencerminan diatas
permukaan dari gejala sesar yang letaknya lebih dalam.
2. Sifat-sifat umum :
- Mempunyai kemiringan bidang sesar yang besar (450 <)
- Terdapat bersejajaran dengan bentuk tangga
- Bidang sesar dengan cermin sesar dan gores garis, agak umum
dijumpai
- Terdapat gawir sesar
- Sering memperlihatkan adanya reverse-drag
- Terdapatnya antithetic fault.
Dip-slip
faults
Foot wall
block Foot wall
block
A. Normal B. Thrust C. Right-lateral, or dextral D. Left-lateral, or sinistral
Oblique- Rotational
slip faults
faults
E. Sinistral-normal F. Sinistral-reverse G.
Gambar 2.3 Pergerakan relatif blok-blok sesar (Twiss dan Moore, 1992)
Surface trace of fault
Incohesive
cataclasites 1-4 km.
Fa
Cohesive
ult
Ccataclastic cataclasites
zo
fault
ne
4-10 km.
rocks
Temperature 250-350 C
Myloniteic Mylonites
fault
rocks
Gambar 2.4 Distribusi deformasi sesar secara vertikal (Twiss dan Moore, 1992)
LIPATAN (FOLDS)
1. Definisi Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
bidang didalam bahan tersebut.
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu lipatan sinklin
dan lipatan antiklin. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas,
sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.
2. Kejadian Lipatan
3. Klasifikasi Lipatan
Secara diskriptif atau secara geometris
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK
l
Inf
is
el
ax
ng
ing
Hi
ld
Fo
Inflection
surface
Axial
surface
Fold II
Axial surface trace
on a vertical plane
Sub horizontal
10
Gently
plunging
30
Sleeply
plunging
80
Sub vertical
vertical folds
90
Vertical Reclined
Gambar 4.1 Geometri dan Nomenclature Struktur Perlipatan (Twiss dan Moore,
1992)
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK
Syncline (Sinklin)
c. Dengan mengetahui kekuatan gaya yang telah terjadi pada batuan maka kita
dapat meramal kekuatan atau ketahanan batuan itu apabila batuan tersebut
terkena getaran yang berasal dari gempa bumi.
d. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, seperti lipatan atau sesar, kita
dapat mengetahui keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Dan hal ini
akan membantu kita untuk mengetahui kesesuaian atau kestabilan sesuatu
kawasan terhadap daya dukung lahan untuk konstruksi bangunan atau
kestabilan wilayah terhadap bencana longsoran, dsb.
Geologi struktur ini sangat berkaitan dengan bidang ilmu geologi lain,
seperti geologi fisik & dinamik, geomorfologi, sedimentologi, petrologi, geologi
teknik, geohidrologi, geofisika, dll. Tanpa mengaitkan geologi struktur dengan
ilmu geologi lain, maka akan kesulitan dalam mengkaji suatu masalah. Contoh
contoh kaitannya dengan cabang ilmu geologi lain adalah :
Untuk mengkaji struktur geologi dan tektonik tanpa pengetahuan tentang
stratigrafi, sedimentologi dan paleontologi akan menjadi sulit. Ketiga
pengetahuan tersebut dapat membantu untuk menjelaskan kedudukan asal
suatu susunan batuan. Tafsiran urutan susunan batuan akan lebih mudah
dijelaskan melalui bidang pengetahuan tersebut diatas.
Pengetahuan tentang petrologi dan geokimia dapat membantu dalam
menjelaskan asal usul struktur geologi, sedangkan pengetahuan geomorfologi
penting untuk mengetahui aktivitas struktur geologi, khususnya aktivitas yang
resen.
Geofsika, oseonografi dan geologi bawah tanah dapat membantu dalam
menelaah struktur bawah tanah dan struktur dasar laut. Dengan kata lain,
geologi struktur sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu geologi lainnya.
Bersama geologi ekonomi, mempelajari hitungan nilai ekonomis mineral.
Bersama fisiografi, mempelajari bentuk batuan dan mineral beserta
prosesnya.
Bersama geomedical, mempelajari kawasan bencana geologi untuk kesehatan
masyarakat.