You are on page 1of 20

GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK


TUGAS PENGGANTI UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun Oleh :

Nama : Dika Maknalia Prastiwi


NIM : 114140003
Kelas :A
Hari/Jam : Senin 07.30-09.05 WIB

ROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERISTAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

KEKAR (JOINTS)

1. Pengertian Kekar
Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan pergeseran yang
berarti (bagian masanya masih berhubungan/bergabung). Kekar merupakan gejala
yang umum dan sering dijumpai. Pada umumnya menunjukkan pola sistematik
(prefered orientaiton) dan seringkali simetrik. Walaupun demikian, kekar adalah
unsur struktur yang sulit dipakai di dalam interpretasi kondisi strain dan stress
dari proses deformasi yang telah lampau (Gambar 1.1).

b
a

Gambar 1.1. Pola fractures yang dihasilkan dari percobaan


di laboratorium (Mean, 1976)

Faktor pembatas (untuk analisa kinematik/ dinamik) :


1. Sulit ditentukan jenisnya
2. Tidak ada/kecil nya sifat pergeseran.
3. Sulit menentukan waktu pembentukannya.
4. Aktif/diaktif kan kembali oleh deformasi yang berulang.
5. Dapat terbentuk oleh bermacam proses.

2. Definisi dan Sifat


Kekar adalah bidang planar yang mempunyai kecenderungan gerak pada
bidangnya (Gambar 1.2) :
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

a. Bergeser (shear) sejajar permukaan


b. Meregang (dilation) tegaklurus permukaan
c. Pemendekan (shortening) tegaklurus permukaan atau kombinasi dari ketiga
nya.
Joint
zone

Joints in a
nonsystematic
joint set

Joint
trace

A. C.
Traces of
systematic
joints

B. D.

Gambar 1.2. Jenis rekahan pada batuan (Twiss dan Moore, 1992)

3. Kekar Yang Berhubungan Dengan Struktur


a. Veins: Sebagai tempat terjadinya mineralisasi > crustification, comb textures
b. En echelon fractures/gash veins, sebagai indikasi gerak/pergeseran relatif
pada shear zones
c. Gores-garis (striated surfaces), sebagai pencerminan/jejak pergeseran
d. Stylolitic Joints, hasil dari pressure solution, sebagai pencerminan tegasan
utama, dapat ditentukan gerak relatifnya.
e. Joint akibat perlipatan (Gambar 1.3)
b

b b
b
c
a
b
a c c
a
a c
D.
c
a E.
A.
B. c
c
C. c a
a b
b
a b
c

a c
b
a
b

Gambar 1.3 Kekar yang terbentuk akibat perlipatan (Twiss dan Moore, 1992)
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

4. Kekar Dari sifat pergeserannya :


a. Shear Fractures/Joints
b. Dilational/Tension Fractures/Joints
5. Dari pola penyebarannya (Gambar 1.4) :
a. Systematic joints (lurus, sejajar dan seragam) contohnya cleavage
b. Nonsystematic joints

A. Extension (Mode I) B. Shear (Mode II) C. Shear (Mode III)


Gambar 1.4 Pola kekar berdasarkan penyebarannya (Twiss dan Moore, 1992)

6. Kekar yang Umum Dijumpai

Extension Joint (Release Joint)


Adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya
utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Shear Joint (Kekar Gerus)


Adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling berpotongan
membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear
joint umumnya bersifat tertutup.

Tension Joint
Adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

7. Fungsi Mempelajari Kekar


a. Kekar (yang berhubungan dengan struktur) dapat terbentuk pada lingkungan
geologi regional yang berbeda-beda, misalnya :
pada lapisan yang mendatar pada batuan plutonik dan
daerah terdeformasi kuat volkanik
pada batuan metamorfik
Perlu ditentukan/dipisahkan dalam Domain Struktur, atau dipelajari sebagai
Joint sets/Joint system

8. Klasifikasi Kekar
a. Bentuk :
- Kekar Sistematik; Joint set, Joint system
Dijumpai berpasangan (set)
Arahnya sejajar atau hampair sejajar
Mempunyai bidang-bidang kekar yang rata atau melengkung
lemah
Hampir tegak lurus pada batas litologi

- Kekar Tak sistematik


Saling bertemu
Permukaannya selalu melengkung
Umumnya berakhir pada bidang perlapisan

9. Sifat-sifat/Ciri Kekar
a. Kekar gerus (Shear) :
Biasanya bidangnya licin Memotong langsung
Memotong seluruh batuan fragmen konglomerat
Biasanya ada gores garis Adanya joint set (2,3 atau
lebih)
SESAR menghasilkan juga joint set kekar gerus
(second order shear joint)
Bidangnya rata (licin) dan memotong seluruh batuan
Memotong butir-butir komponen
Adanya joint set
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Pada umumnya dijumpai tertutup


Bidang permukaan, rata/licin
Tidak dipengaruhi perubahan litologi setempat
Fragmen akan, terpotong
Berpasangan

b. Kekar tarikan - T (Tension) :


Tidak teratur
Bidang-bidangnya tidak rata
Selalu terbuka
Terbuka dapat terisi (mineralisasi/min. sekunder)
Tidak beraturan; mengikuti bagian litologi yang berubah.

Kenampakan Shear Joint di Lapangan


GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

SESAR (FAULT)

1. Definisi Sesar
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami
pergeseran melalui bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa Bidang Sesar (Fault
Plane), atau rekahan tunggal. Tetapi lebih sering berupa Jalur Sesar (Fault Zone),
yang terdiri dari lebih dari satu sesar. Jalur sesar atau gerusan (shear), mempunyai
dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor atau sampai puluhan
kilometer (Gambar 2.1).
Kekar yang memperlihatkan pergeseran dapat pula dikatakan sebagai Sesar
Mikro/Minor (Microfault). Rekahan yang cukup besar pada permukaan akibat
regangan, amblesan (subsidence), longsor, yang disebut sebagai Fissures, tidak
termasuk dalam definisi sesar. Sesar yang terjadi pada daerah yang cukup dalam,
pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi akan berkembang sebagai Jalur Gerusan
(Shear zones).

Footwall
block

Hanging
wall
block

A. Fault B. Fault zone C. Ductile shear zone

Gambar 2.1 Tiga jenis sesar berdasarkan morphologinya (Twiss dan


Moore, 1992)

2. Unsur-Unsur Pada Struktur Sesar


Bidang sesar - bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran, yang
kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan
Hanging wall - bagian terpatahkan yang berada diatas bidang sesar.
Foot wall - Bagian terpatahkan yang berada dibawah bidang sesar.
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Throw - besaran pergeseran vertikal pada sesar


Heave - besaran pergeseran horisontal pada sesar
Slip - pergeseran relatif sebenarnya
Separation - pergeseran relatif semu.

lip
Strike-s
Oblique-s
Di lip
p-s
lip
e
lt plan
Fau

ponent
Horizontal com Vertical
component
Throw Di Oblique-s
p-s lip
li p
lip
Hea e-s nt
v e Strik pone
com

Gambar 2.2 Komponen geometri pada bidang sesar (Twiss dan Moore, 1992)

3. Pengenalan dan Gejala Umum Sebagai Bukti Sesar


a. Dari peta topografi, foto udara atau citra satelit :
Berupa kelurusan gawir, bukit, lembah, sungai.
Pergeseran bentuk morfologi/geologi (bukit, lembah, sungai,
lapisan)
b. Gambaran fisik di lapangan :
Kelurusan gawir, bukit, lembah, sungai.
Gawir dengan Triangular Facet, bentuk segitiga dari muka
punggungan akibat terpotong sesar (terutama pada sesar aktif).
Mata air panas dan Lipatan (minor)
Kelurusan mata air atau mata air panas
Hancuran (breksiasi, milonit, gouge)
Rekahan-rekahan (rekahan gerus, rekahan tarikan)
Bidang sesar dan cermin gores-garisnya (slikencsides, striation,
groove)
Lipatan seretan (drag fold)
Ketidak teraturan stratigrafi; terpotongnya lapisan, hilang atau
berulangnya lapisan atau kedudukan yang tidak teratur.
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

4. Klasifikasi Sesar
Klasifikasi sesar umumnya berdasarkan pergerakan blok sesar (Gambar 2.3)
dan dapat dibagi menjadi bebrapa kelas sebagai berikut:
a. Umum :
Normal / turun
1. Keterdapatan Umum :
- Didaerah dengan keadaan geologi beragam
- Didaerah dengan gejala tektonik tarikan
- Pegunungan lipatan
- Bagian luar suatu jalur orogent
- Bagian puncak kubah atau lipatanSebagai pencerminan diatas
permukaan dari gejala sesar yang letaknya lebih dalam.
2. Sifat-sifat umum :
- Mempunyai kemiringan bidang sesar yang besar (450 <)
- Terdapat bersejajaran dengan bentuk tangga
- Bidang sesar dengan cermin sesar dan gores garis, agak umum
dijumpai
- Terdapat gawir sesar
- Sering memperlihatkan adanya reverse-drag
- Terdapatnya antithetic fault.

Normal Fault (Sesar Turun)


GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Normal Fault (Sesar Turun)

Normal Fault (Graben) di Zanjan, Iran

Reverse / naik (termasuk Thrust sesar anjakan/sungkup)


1. Keterdapatan umum :
- Daerah dengan pegaruh tekanan pegunungan lipatan muda.
- Daerah dengan endapan cekungan yang tebal (back-arc basin)

2. Sifat-sifat dan gejala di lapangan :


- Kebanyakan sesar naik mempunyai kemiringan bidang sesar
<450 sampai mendekati horizontal atau sering disebut sebagai
low angle fault
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

- Bidang sesarnya merupakan zona kompleks dan jarang


merupakan bidang yang halus (smooth) dengan jalur sesar
kebanyakan berupa garis lengkung.
- Sesar naik dicirikan oleh pola sesar ganda sub-Parallel fault,
dengan bidang sesar masing-masing searah (subparallel)
dengan sumbu lipatan.
- Adanya batuan yang lebih tua menumpang diatas batuan yang
lebih muda.
- Adanya seretan (drag) akibat dari pergerakan blok-blok sesar
yang menunjukkan gerakan relatif naik.
- Gejala seretan dan pembentukan sesar-sesar sekunder.
- Sesar naik umumnya berasosiasi dengan lipatan dan
mempunyai hubungan yang erat dengan pembentukan lipatan.
Adapun jenis lipatannya adalah lipatan simetris atau lipatan
rebah dengan posisi bidang sesar pada sayap yang curam.
- Perulangan dari beberapa lapisan
Sesar mendatar
1. Sifat-sifat umum :
a. Panjang, lurus atau lengkung - lebar, sepanjang jejaknya.
b. Kemiringan terjal / curam yang beragam.
c. Lebar, jalur teranyam dengan gouge/mylonit dan gores-garis
horizontal.
d. Berukuran panjang dan arahnya hampir lurus - mudah dikenal
difoto udara.
e. Sembul dan terban yang tak sistimatis.
f. Lipatan-lipatan seretan yang menunjam dan merencong.
g. Tatanan stratigrafi yang saling menindih dan tidak sama.
h. Merupakan jalur peka erosi yang berukuran besar, mempunyai
jumlah pergeseran yang besar : San andreas 500 km,
Semangko 25-30 km.
i. Diatas permukaan, jalur penggerusan/pelenturan-lebar
beberapa ratus ribu meter.
j. Pembentukan depresi dan pembubungan - pembubungan
akibat penyimpangan pada arah secara merencong.
k. Struktur penyerta ; rekahan, lipatan, struktur bentuk bunga
(flower structure).
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Reverse fault (Sesar Naik)

2. Jenis Sesar Mendatar utama :


- Sesar Transform :
Adalah sesar yang tegak yang berakhir secara mendadak pada bentuk
struktur lainnya. Sesar tersebut memotong serta menggeser pematang samudra ;
gejala strike-slip hanya terbatas pada bahagian sesar terdapat diantara kedua
pematang itu saja. Sekelompok sesar yang terdapat dilantai samudra dan tidak
terdapat kesamannya di benua. Memotong pematang dan menggesernya dengan
arah mendatar yang berlawanan dengan arah pergeseran pematang (King P.B,
1967). Sesar utama di Indonesia : Sesar Sumatra, Sesar Palu-Koro, Sesar
Sorong)
b. Sifat Pergeseran :
Slip (gerak sebenarnya)
Separation (gerak semu)

c. Sifat gerak terhadap bidang sesar


Dip slip
Strike slip
Oblique slip

3. Gejala yang berhubungan sifat pergerakan sesar


Breksi Sesar
Milonit / Filonit
Slickensides (Cermin sesar)
Striation (gores-garis)
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Drag (Fault drag/Drag Fold)



Dip-slip Hanging wall Hanging wall
faults block block

Dip-slip
faults

Foot wall
block Foot wall
block
A. Normal B. Thrust C. Right-lateral, or dextral D. Left-lateral, or sinistral
Oblique- Rotational
slip faults
faults

E. Sinistral-normal F. Sinistral-reverse G.

Gambar 2.3 Pergerakan relatif blok-blok sesar (Twiss dan Moore, 1992)
Surface trace of fault

Incohesive
cataclasites 1-4 km.
Fa

Cohesive
ult

Ccataclastic cataclasites
zo

fault
ne

4-10 km.
rocks

Temperature 250-350 C

Myloniteic Mylonites
fault
rocks

Gambar 2.4 Distribusi deformasi sesar secara vertikal (Twiss dan Moore, 1992)

Sesar Mendatar Besar San Andreas di California


GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

LIPATAN (FOLDS)

1. Definisi Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
bidang didalam bahan tersebut.

Lipatan dijumpai dalam berbagai bentuk (geometri), yang disebut sebagai


fold style dan ukuran. Variasi geometri lipatan terutama tergantung pada sifat dan
keragaman bahan, dan asal kejadian mekanik pada saat proses perlipatan. Secara
umum terdapat antiform, bentuk tertutup keatas dan synform, bentuk tertutup
kebawah. Suatu antiklin adalah bentuk lipatan dengan bagian lapisan tertua pada inti
(sisi cekung permukaan lipatan) sedangkan sinklin dengan bagian termuda pada inti.

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya
tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu lipatan sinklin
dan lipatan antiklin. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas,
sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

2. Kejadian Lipatan

Pembentukan lipatan dapat dapat terjadi melalui proses (Gambar 4.1) ;


Buckling, yaitu karena proses penekanan lateral dari suatu bidang planar.
Proses pelengkungan terjadi pada kedua sisi selama terjadi pemendekan.
Bending, yaitu karena pengaruh gerakan vertikal pada suatu lapisan, misalnya
penurunan lapisan, pergeseran pada jalur gerus, atau pelengseran suatu masa
batuan pada bidang yang tidak rata.
Lipatan dapat terbentuk karena proses/pengaruh ;
Tektonik Kompaksi
Gaya berat (pelengseran) Intrusi batuan beku dalam
Akibat pengaruh-pengaruh Injeksi garam (diapir)
setempat

3. Klasifikasi Lipatan
Secara diskriptif atau secara geometris
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Klasifikasi ini didasarkan pada kedudukan dari bidang sumbu (axial


plane/surface) dan garis sumbu (fold axis). Contoh : lipatan tegak, lipatan
miring, lipatan menunjam dan sebagainya.
Secara morfologi
Klasifikasi ini didasarkan pada bentuk lipatan keseluruhan atau bentuk
penampang/kenampakan denah (plan view). Contoh : lipatan simetri, lipatan
paralel.
Mekanisma cara terjadinya
Klasifikasi ini didasarkan pada sifat pelenturan yang terjadi pada proses
perlipatan. Proses ini akan tergantung pada sifat bahan dan perlapisannya,
misalnya sifat perlipatan pada perlapisan batulempung yang sifatnya
ductile dan batupasir yang sifatnya brittle, akan menimbulkan pengaruh
yang berbeda. Contoh : Flexur, Shear, Flow folding. Klasifikasi ini juga akan
tercermin pada sifat pada klasifikasi morfologi, misalnya lapisan yang
seragam, bersifat brittle akan membentuk lipatan yang paralel.

Axial surface Axial surface


Axial surface trace on a
Hinge line Axial surface horizontal
Fold I Inflection plane
surface
line
ge
Hin
n line
io
ect
ine

l
Inf
is
el

ax
ng

ing
Hi

ld
Fo

Inflection
surface

Axial
surface
Fold II
Axial surface trace
on a vertical plane

Upright horizontal Moderately inclined Recumbent


horizontal

Dip or axial surface


Upright Simply inclined Moderately inclined Gently inclined Recumbent
90 80 60 30 10 0
90

Sub horizontal

10

Gently
plunging

30

Upright moderately plunging


Plunge of fold hinge

Moderately Moderately inclined


plunging
moderately plunging

All folds below this


line are 'reinclined'
60

Sleeply
plunging

80

Sub vertical
vertical folds
90

Vertical Reclined

Gambar 4.1 Geometri dan Nomenclature Struktur Perlipatan (Twiss dan Moore,
1992)
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

LAMPIRAN GAMBAR LIPATAN (FOLD)


GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Syncline (Sinklin)

Lipatan Tegak Tehran Mount,Iran


GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

Manfaat Dan Aplikasi Geologi Struktur

A. Tujuan & Manfaat Penerapan Geologi Struktur.


Geologi struktur nampak seperti cabang ilmu yang sempit, hanya sebatas
mempelajari struktur struktur geologi. Tetapi sebenarnya penggunaannya
sangat luas, dan pengaruh terhadap cabang ilmu geologi lain sangat besar. Tujuan
tujuan serta manfaat manfaat penerapan geologi struktur adalah antara lain :
1. Memahami bagaimana sejarah struktur pada suatu batuan yang terbentuk. Hal
ini untuk membantu penelitian petroleum, gas, atau mineral lain.
2. Dapat mendeterminasi bentuk dan ukuran tubuh batuan.
3. Dapat mendeterminasi proses proses fisik yang menghasilkan struktur
geologi tersebut.
4. Mengetahui urut urutan kejadian geologi memalui struktur geologi.
5. Mengetahui wujud/bentuk struktur pada suatu batuan, misal untuk
mengetahui batuan masih aktif atau tidak.
6. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, maka kita akan memahami
bentuk muka bumi dengan baik.
7. Membantu dalam mengetahui kestabilan suatu kawasan.
8. Bersama cabang ilmu lain yang bersangkutan, dapat meneliti penggunaan
tanah, eksplorasi air tanah, dan pengawasan alam sekitar.
9. Dapat mengetahui posisi stratigrafi suatu batuan dengan batuan yang lain.
10. Dalam aplikasinya dapat membantu dalam mencari minyak bumi, gas,
geologi teknik, dan geohidrologi.

B. Pentingnya kita mempelajari geologi struktur


a. Memahami bagaimana struktur geologi dalam suatu batuan terbentuk dan hal
ini dapat membantu untuk mengetahui sejarah yang pernah terjadi pada
batuan tersebut. Selain dari pada itu, dengan mempelajari geologi struktur,
kita dapat mengetahui proses kejadian jebakan sumberdaya geologi seperti
air, minyakbumi, gas dan mineral lainnya.
b. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada pada batuan maka kita dapat
mengetahui kondisi batuan tersebut, apakah batuan tersebut telah terkena
gaya yang sangat kuat atau tidak dan apakah gaya yang bekerja pada batuan
masih aktif atau tidak.
GEOLOGI STRUKTUR DAN TEKTONIK

c. Dengan mengetahui kekuatan gaya yang telah terjadi pada batuan maka kita
dapat meramal kekuatan atau ketahanan batuan itu apabila batuan tersebut
terkena getaran yang berasal dari gempa bumi.
d. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, seperti lipatan atau sesar, kita
dapat mengetahui keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Dan hal ini
akan membantu kita untuk mengetahui kesesuaian atau kestabilan sesuatu
kawasan terhadap daya dukung lahan untuk konstruksi bangunan atau
kestabilan wilayah terhadap bencana longsoran, dsb.

C. Hubungan antara geologi struktur dengan bidang geologi lainnya?

Geologi struktur ini sangat berkaitan dengan bidang ilmu geologi lain,
seperti geologi fisik & dinamik, geomorfologi, sedimentologi, petrologi, geologi
teknik, geohidrologi, geofisika, dll. Tanpa mengaitkan geologi struktur dengan
ilmu geologi lain, maka akan kesulitan dalam mengkaji suatu masalah. Contoh
contoh kaitannya dengan cabang ilmu geologi lain adalah :
Untuk mengkaji struktur geologi dan tektonik tanpa pengetahuan tentang
stratigrafi, sedimentologi dan paleontologi akan menjadi sulit. Ketiga
pengetahuan tersebut dapat membantu untuk menjelaskan kedudukan asal
suatu susunan batuan. Tafsiran urutan susunan batuan akan lebih mudah
dijelaskan melalui bidang pengetahuan tersebut diatas.
Pengetahuan tentang petrologi dan geokimia dapat membantu dalam
menjelaskan asal usul struktur geologi, sedangkan pengetahuan geomorfologi
penting untuk mengetahui aktivitas struktur geologi, khususnya aktivitas yang
resen.
Geofsika, oseonografi dan geologi bawah tanah dapat membantu dalam
menelaah struktur bawah tanah dan struktur dasar laut. Dengan kata lain,
geologi struktur sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu geologi lainnya.
Bersama geologi ekonomi, mempelajari hitungan nilai ekonomis mineral.
Bersama fisiografi, mempelajari bentuk batuan dan mineral beserta
prosesnya.
Bersama geomedical, mempelajari kawasan bencana geologi untuk kesehatan
masyarakat.

You might also like