You are on page 1of 17

REOLOGI

qBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat membahas tentang rheology, maka secara tidak langsung

maka kita akan membahas pula mengenai aliran. Rheology merupakan

suatu cabang ilmu yang berkaitan dengan aliran dari suatu zat cair dan

viskositas. Dimana rheology adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan

tekanan geser (shearing stress) dan juga kecepatan geser (rate of shear)

pada cairan, atau hubungan antara suatu strain dan stress pada suatu zat

padat. Sedang viskositas merupakan suatu pernyetaan mengenai suatu

tahan terhada zat cair, atau juga biasa dikenal sebagai kekentalan.

Suatu produk atau sediaan yang ada di pasaran, banyak yang

berwujud cairan. Baik itu emulsi, pasta, maupun bentuk-bentuk lainnya,

selama hal itu masih berbentuk cair, maka secara tidak langsung bentuk

ini pastinya dapat mengalir. Baik aliran tersebut membutuhkan suatu

tekanan ataupun tidak, hal tersebut dapat dikatan sebagai aliran. Hal ini

juga dipengaruhi oleh kekentalan dari zat tersebut, atau biasa dikenal

dengan istilahviskositas dari suatu zat cair.

Dalam penerapannya sendiri, baik rheology maupun viskositas

memiliki peranannya sendiri terutama dalam hal pembuatan sediaan obat,

kosmetik, maupun segala hal yang berkaitan dengan zat cair. Kedua ilmu

ini juga baik rheology maupun viskositas sendiri, selalu hadir

berdampingan pada suatu produk. Dimana secara prinsip, kedua ilmu ini

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

saling bertolak belakang. Jika nilai viskositas dari suatu zat sangat tinggi,

maka nilai rheologinya akan menjadi berkurang. Sedangkan jika suatu zat

dengan nilai viskositas yang relative lebih rendah, maka nilai rheologinya

akan lebih meningkat.

Untuk itu, pada praktikum kali ini akan coba dibahas serta diamati

tentang bagaimana rheology serta viskositas dari beberapa bentuk zat

cair. Apakah viskositas dapat memengaruhi rheology suatu zat cair

ataupun tidak.

B. Tujuan Praktikum

Adapun yang menjadi tujuan dari diadakannya praktikum reologi ini

ialah :

a. Menentukan viskositas beberapa zat cair

b. Menjelaskan tentang rheologi

c. Membedakan cairan Newton dan Non-Newton

d. Menentukan rheology cairan Newton dan Non-Newton

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo

berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu

yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat.

Rheologi erat kaitannya dengan viskositas. Viskositas merupakan suatu

pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi

viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas

dinyatakan dalam simbol (Martin, 1993).

Viskositas adalah suatu pernyataa tahanan untuk mengalir dari

suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan. Makin kental suatu

cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir

pada kecepatan tertentu. Hubungan antara bentuk dan viskositas

merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel (Moechtar,1990).

Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam

pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-

lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk

sediaan farmasi (dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang sama

untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan,

penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik.

Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat

bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

(bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi

laju absorbsi obat dalam tubuh (Soewandhi, 1995).

Berdasrkan grafik sifat aliran cairan non newton terbagi atas dua

kelompok yaitu (Martin, 1993) :

1. Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi oleh waktu.

a. Aliran plastik

b. Aliran pseudoplastik

c. Aliran dilatan

2. Cairan yang sifat alirannya dipengeruhi oleh waktu

a. Aliran tiksotropik

b. Aliran rheopeksi

c. Aliran viskoelastis

Hukum aliran dari Newton, perbedaan kecepatan (dv) antara dua

bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dr) adalah

perbedaan kecepatan atau rate of shear, dv/dr. Gaya persatuan luas

(F/A) diperlukan untuk menyebabkan aliran, ini disebut shearing stress.

Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari

cairan secara kuantitatif. Dia menemukan bahwa makin besar viskositas

suatu cairan maka akan makin besar pula gaya persatuan luas (shearing

stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu.

Oleh karena itu, rate of shear harus berbanding langung dengan shearing

stress atau

`
=

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

dimana adalah koefisien fiskositas, biasanya dinyatakan sebagai

viskositas saja. Persamaan sering kali ditulis sebagai



=

dimana F = F/A dan G = dv/dr (Martin, 1993).

Adanya zat terlarut makromolekul akan menaikkan viskositas larutan.

Bahkan pada konsentrasi rendahpun, efeknya besar karena molekul besar

mempengaruhi aliran fluida pada jarak jauh. Viskositas diukur drngan

beberapa cara. Dalam Viskometer Ostwald, waktu yang diperlukan oleh

larutan untuk melewati pipa kapiler dicatat dan dibandingkan dengan

sampel standar. Metode ini cocok untuk penentuan (), Karena

perbandingan viskositas larutan dan pelarut murni sebanding dengan

waktu pengaliran t dan t, setelah dikoreksi untuk perbedaan antara

rapatan dan (Atkins, 1997).



=

Viskometer dalam bentuk silinder konsentris yang berotasi juga

digunakan untuk pengukuran viskositas. Tenaga putar pada silinder dalam

monitor disaat silinder luas dirotasikan. Viskometer drum Berotasi ini

mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis Ostwald yaitu : Gradien

geser antara kedua silinder ini lebih sederhana daripada dalam pipa

kapiler (Atkins, 1997).

Karena viskositas berubah-ubah tergantung pada temperatur, maka

penentuan temperatur jadi penting, umumnya viskositas cairan berkurang

dengan meningkatnya temperatur. Penentuan viskositas dalam istilah

poise atau centipoise menghasilkan perhitungan viskositas absolut.

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Kadang-kadang lebih sesuai memakai skala kinetik. Dimana unit-unit

viskositas diukur dengan stokes dan centistokes. Viskositas kinematik

didapat dari viskositas absolute dibagi bobot jenis cairan pada temperatur

yang sama (Ansel, 1989).

Ahli farmasi kemungkinan besar lebih sering menghadapi cairan non

newton dibanding dengan cairan biasa. Oleh karena itu mereka harus

mempengaruhi metode yang sesuai untuk mempelajari zat-zat kompleks

ini. Non newtonian Bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan

aliran newton : dispersi heterogen cairan dan padatan seperti larutan

koloid, emulsi, suspensi cair, salep dan produk-produk serupa masuk

kelas ini. Jika bahan-bahan non newton dianalisis dalam suatu viskometer

putar dan hasilnya diplot diperoleh berbagai kurva konsistensi yang

menggambarkan adanya tiga kelas aliran yakni plastis, pseuodoplastis

dan dilatan (Martin, 1993).

Dalam rheologi digunakan beberapa istilah meliputi, rate of shear

dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang

cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). Shearing stress

( atau F ) F/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan

untuk menyebabkan aliran. Viskositas merupakan perbandingan antara

Shearing stress F/A dan Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah

poise atau dyne detik cm -2, fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas.

Satuan fluiditas adalah centipoise (cps). 1cps= 0,01poise , viskositas

kinematik adalah viskositas absolut dibagi kerapatan cairan (bobot

jenis).satuannya adalah stokes, s atau centistokes, cs (Itmainati, 2008).

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Menurut Arrhenius suhu memiliki pengaruh terhadap viskositas

yakni, dibutuhkan lebih banyak energi untuk memecah ikatan dan

membuat cairan tersebut mengalir, karena cairan tersebut tersusun dari

molekul-molekul yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Tetapi ikatan

ini akan dipecahkan pada temperatur yang tinggi oleh perpindahan panas

dan Ev akan menurun dengan nyata. Viskositas cairan akan menurun jika

suhu diturunkan, sedangkan viskositas gas meningkat jika suhu dinaikkan

(Itmainati, 2008).

Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem Non-Newton meliputi, plastis,

pseudoplastis dan dilatan, aliran plastis memiliki kurva aliran plastis tidak

melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress (atau akan

memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke

sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal dengan sebagai harga yield.

Cairan plastis tidak akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar

yield value tersebut. Pada harga stress di bawah harga yield value, zat

bertindak sebagi bahan elastis (meregang lalu kembali ke keadaan

semula, tidak mengalir) (Martin, 1993).

B. Uraian Bahan

a. Aquadest ( Ditjen POM 1979 : 96)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Air Suling

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa

Berat molekul : 18,02

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Rumus molekul : H2O

Rumus struktur : H-O-H

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup bai

Kegunaan : Sebagai pelarut

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Tabel hasil pengamatan viskositas dari beberapa zat cair

Viskositas (cP)

Garnier Men Hand and Sabun Cair


rpm Feel of Zoya
Facial Foam Body Marina Dettol

Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun

0,5 194000 143000 64000 71000 65000 41000 0 0

2 113700 74700 93900 58500 23400 21600 21900 19800

5 58000 48200 38400 29500 16200 15200 14600 13800

10 41640 35640 21600 19200 13620 13260 11700 11340

20 27030 24780 12000 11400 12180 12000 9630 9450

50 0 0 6000 6000 11440 11440 7570 7550

100 0 0 3600 3600 0 0 0 0

rpm Viskositas (P)

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Garnier Men Hand and Sabun Cair


Feel of Zoya
Facial Foam Body Marina Dettol

Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun

0,5 1940 1430 640 710 650 410 0 0

2 1137 747 939 585 234 216 219 198

5 580 482 384 295 162 152 146 138

10 416,4 356,4 216 192 136,2 132,6 117 113,4

20 270,3 247,8 120 114 121,8 120 96,3 94,5

50 0 0 60 60 114,4 114,4 75,7 75,5

100 0 0 36 36 0 0 0 0

Viskositas (cP) Viskositas (P)

rpm CMC Veegum CMC Veegum

Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun

0,5 48000 84000 2300 20000 480 840 23 200

2 1176000 26000 5100 6600 11760 260 51 66

5 125400 8400 1300 1600 1254 84 13 16

10 120600 4500 600 600 1206 45 6 6

20 2900 3000 330 330 29 30 3,3 3,3

50 2100 2340 170 180 21 23,4 1,7 1,8

100 2250 2250 96 96 22,5 22,5 0,96 0,96

Perhitungan :

1. Garnier Men Facial Foam (Kelompok 3)

a) Rpm 0,5 - 100

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Viskositas Kecepatan Tekanan


rpm
(Poise) Geser (detik) Geser (Poise)
Naik 0.5 0,008333333 16,16667

Naik 2 0,033333333 37,9

Naik 5 0,083333333 48,33333

Naik 10 0,166666667 69,4

Naik 20 0,333333333 90,1

b) Rpm 100 0,5

Viskositas Kecepatan Tekanan


rpm
(Poise) Geser (detik) Geser (Poise)
Turun 100 0,008333333 82,6

Turun 50 0,033333333 59,4

Turun 20 0,083333333 40,16667

Turun 10 0,166666667 24,9

Turun 5 0,333333333 11,91667

2. Hand and Body Lotion Marina (Kelompok 1)

a) rpm 0,5 100

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(Poise) ser (detik) Geser (Poise)
Naik 0.5 0,008333333 0,053333333

Naik 2 0,033333333 0,313

Naik 5 0,083333333 0,32

Naik 10 0,166666667 0,36

Naik 20 0,333333333 0,4

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Naik 50 0,833333333 0,5

Naik 100 1,666666667 0,6

b) rpm 100 0,5

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(Poise) ser (detik) Geser (Poise)
Turun 100 1,666666667 0,6

Turun 50 0,833333333 0,5

Turun 20 0,333333333 0,38

Turun 10 0,166666667 0,32

Turun 5 0,083333333 0,245833333

Turun 2 0,033333333 0,195

Turun 0,5 0,008333333 0,059166667

3. CMC (kelompok 1)

a) rpm 0,5 100

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(P) ser (A1) Geser (A1)
Naik 0.5 0,008333333 0,04

Naik 2 0,033333333 3,92

Naik 5 0,083333333 1,045

Naik 10 0,166666667 2,01

Naik 20 0,333333333 0,096666667

Naik 50 0,833333333 0,175

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Naik 100 1,666666667 0,375

b) rpm 100 0,5

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(P) ser (A2) Geser (A2)
Turun 100 1,666666667 0,375

Turun 50 0,833333333 0,195

Turun 20 0,333333333 0,1

Turun 10 0,166666667 0,075

Turun 5 0,083333333 0,07

Turun 2 0,033333333 0,086666667

Turun 0,5 0,008333333 0,07

4. Feel of Zoya (Kelompok 2)

a) rpm 0,5 100

Viskositas Kecepatan Tekanan


rpm
(P) Geser (A1) Geser (A1)
Naik 0.5 0,008333333 5,416667

Naik 2 0,033333333 7,8

Naik 5 0,083333333 13,5

Naik 10 0,166666667 22,7

Naik 20 0,333333333 40,6

Naik 50 0,833333333 95,33333

b) rpm 100 0,5

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Viskositas Kecepatan Tekanan


rpm
(P) Geser (A2) Geser (A2)
Turun 50 0,833333333 95,3333

Turun 20 0,333333333 40

Turun 10 0,166666667 22,1

Turun 5 0,083333333 12,6667

Turun 2 0,033333333 7,2

Turun 0,5 0,008333333 3,41667

4. Sabun Cair Dettol (Kelompok 4)

c) rpm 0,5 100

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(Poise) ser (detik) Geser (Poise)
Naik 2 0,033333333 7,3

Naik 5 0,083333333 12,16666667

Naik 10 0,166666667 19,5

Naik 20 0,333333333 32,1

Naik 50 0,833333333 63,08333333

d) rpm 100 0,5

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(Poise) ser (detik) Geser (Poise)
Turun 50 0,833333333 4762,791667

Turun 20 0,333333333 3033,45

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Turun 10 0,166666667 2211,3

Turun 5 0,083333333 1679

Turun 2 0,033333333 1445,4

5. Veegum (kelompok 4)

c) rpm 0,5 100

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(P) ser (A1) Geser (A1)
Naik 0.5 0,008333333 0,191666659

Naik 2 0,033333333 0,699999983

Naik 5 0,083333333 1,083333329

Naik 10 0,166666667 1,000000002

Naik 20 0,333333333 1.099999999

Naik 50 0,833333333 1,416666666

Naik 100 1,666666667 1,6

d) rpm 100 0,5

Viskositas KecepatanGe Tekanan


rpm
(P) ser (A2) Geser (A2)
Turun 100 1,666666667 1,6

Turun 50 0,833333333 1,5

Turun 20 0,333333333 1,1

Turun 10 0,166666667 1

Turun 5 0,083333333 1,333333

Turun 2 0,033333333 2,2

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Turun 0,5 0,008333333 1,666667

Perhitungan:

a. Kecepatan geser

1) Untuk rpm 0.5

0.5
Kecepatan Geser = = 0.008333333
60

2) Untuk rpm 2

2
Kecepatan Geser = = 0.033333333
60

3) Untuk rpm 5

5
Kecepatan Geser = = 0.083333333
60

4) Untuk rpm 10

10
Kecepatan Geser = = 0.166666667
60

5) Untuk rpm 20

20
Kecepatan Geser = = 0.333333333
60

6) Untuk rpm 50

50
Kecepatan Geser = = 0.833333333
60

7) Untuk rpm 100

100
Kecepatan Geser = = 1.666666667
60

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika II. Universitas


Muslim Indonesia. Makassar.

Ansel., 1989., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi., UI Press., Jakarta.

Atkins., 1997., Kimia Fisika., Erlangga., Jakarta.

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen


Kesehatan RI. Jakarta.

Itmainati, 2008. Physical Pharmacy. 5th ed. Philadelphia : Lea &


Febiger.Jakarta

Martin, Alfred, dkk. 1993. Farmasi Fisika Edisi 3. Universitas Indonesia.


Jakarta

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138
REOLOGI

Moechtar, 1990. Pharmaceutical Technology. Burgess Publishing.


Company Lowa.
Soewandhi, 1995. Rheologi , School of Pharmacy ITB. Bandung

Muhammad Mukhsin Rahidin Dina Adrianti


15020160138

You might also like