Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk Memen uhi Salah Satu Syarat Ujian Guna MencapaiGelar Sarjana
Keperawatan
Oleh :
Chlivisia Charnovan Putra
NIM S1 1010
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah Nya. Pada akhirnya penulis mampu
disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh mata ajar skripsi di
penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, arahan, dan
masukan yang sangat membangun dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus,
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
skripsi.
iv
5. Bapak Poniman, selaku Kepala Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak
penelitian.
Reabilitas.
dan Reabilitas.
9. Orang tuaku tercinta Bapak Suratno, Alm. Ibu Karsiyemdan kakak tercinta
Ichwan Maulana Putra yang selalu memberikan dukungan, doa, materi dan
10. Teman teman seperjuangan S-1 Keperawatan angkatan 2011 yang selalu
11. Teman teman lain atas dukungan dan semangat yang diberikan.
dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
v
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan
mandapat balasan yang lebih baik. Pada akhirnya penulis bersyukur pada Allah
SWT semoga proposal ini dapat bermanfaat kepada banyak pihak dan tidak lupa
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xiii
ABSTRAK
2.1.1 Tersedak . 7
vii
2.1.1.3 Mekanisme Tersedak ....................................................... 9
2.1.3 Pengetahuan 20
2.1.3.4 Faktor-Faktor .. 23
ix
3.2.1 Populasi 31
3.2.2 Sampel 32
Pengukuran. 33
3.6.2 Reabilitas . 37
BAB V PEMBAHASAN .. 48
x
5.1.1 Usia . 49
BAB IV PENUTUP 55
6.1 Kesimpulan .. 55
6.2 Saran 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
4.1 Distribusi 42
RespondenMenurut
Umur
Menurut Pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Perilaku
Kolmogorov- Smirnovibu
posyandu sadon
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
8 F 05 Lembar Oponen
9 F 06 Lembar Audience
15 Kuesioner
17 Lembar Konsultasi
18 Jadwal Penelitian
xv
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG
PERTOLONGAN PERTAMA PADA ANAK TERSEDAK DI POSYANDU DUSUN SADON
SAWAHAN NGEMPLAK BOYOLALI
ChlivisiaCharnovan Putra 1), S. DwiSulisetyawati 2), IkaSubektiWulandari 3), 1S-1
KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta 2Dosen S-1 KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta
3
Dosen S-1 KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta
Abstrak
Tersedakmerupakankondisitersumbatnyasaluranpernafasanolehbendaasingberup
amakanan, mainandan lain-
lain.Padaumumnyamasyarakatbelumpahamakanpertolonganpertamatersedak.
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuiadahubunganatautidakantaratingkatpengetahuan
denganperilakupertolonganpertamapadaanaktersedak.
Penelitianinimenggunakandesain cross-sectional yang dilakukan di
posyanduDusunSadonSawahanNgemplakBoyolalidanteknikpengambilansampelmenggun
akan purposive sampling denganjumlahrespondensebanyak 30 responden.
Hasilpenelitianmenunjukanbahwatingkatpengetahuanibu 83,4%
dikategorikankurangdanperilakuibu 73,3% dikategorikannegatif, didapatkannilaikorelasi
0,021. Uji statistic inimenggunakanujiKolmogorov-Smirnov yaituujialternatifChi Square
denganspss 15.Nila p value = 0,100 (p value <0,05) sehinggadapatdisimpulkanbahwa
Ho
diterimayaitutidakadahubunganantaratingkatpengetahuandenganperilakuibupadapertolo
nganpertamapadaanaktersedak.
Tingkat
pengetahuanibutentangtersedakpadaanaktidakberhubungandenganperilakuibudalampert
olonganpertama.Sehinggaparaibuharusdapatmeningkatkanpengetahuandanpemahamand
alamketrampilanatautindakan yang dibutuhkananaksaatterjaditersedak.
Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Tersedak
xvi
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE KUSUMA
HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA 2015
ChlivisiaCharnovan Putra
Correlation between Mothers Knowledge Level and Their Behavior in the Application of the First Aid
for Choking Children at Integrated Health Post of SadonSawahan Village, Ngemplak, Boyolali
ABSTRACT
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
makanan, mainan dan lain-lain (Brown K, 2005). Tersedak dapat terjadi bila
tahun yang meninggal dan lebih dari 10.000 anak dirawat di Unit Gawat
data yang diperoleh dari RSUD dr. Harjono Ponorogo, kasus adanya benda
asing di tenggorokan adalah sebanyak 157 orang pada tahun 2009 dan 112
orang pada tahun 2010 (Rekam Medik RSUD dr. Harjono Ponorogo). Di
Sebagian besar usia anak yang sering tersedak adalah umur 0-3
tahun.Umur 0-1 tahun adalah fase infant karena memasuki fase dimana
1
2
memasuki masa keingintahuan yang tinggi dan usia 4-5 masa teraktif anak
kondisisakit yang lain seperti asma, serangan jantung, stroke atau kondisi sakit
barbahaya untuk anak tersedak adalah bentuk, ukuran, dan konsistensi mainan
nafas, tidak ada suara atau suara serak, mengi, hingga tidak bernafas,
sedangkan pada usia balita akan memegang lehernya yang merasa seperti
membatukkan dengan keras agar benda asing tersebut keluar, apabila anak
di lengan atau paha dengan posisi wajahnya menghadap ke bawah dan kepala
lebih rendah dari tubuh. Topang bagian kepala, di rahang dan tulang pipi
dengan jari. Lalu tepuk pelan punggung bayi dengan tangan sebanyak kurang
leher dan diberi minum. Tingkat pengetahuan ibu dalam pertolongan pertama
tentang tersedak masih rendah, itu terbukti dengan angka kejadian yang tinggi
dan salahnya perilaku ibu dalam penangganan tersedak belum tepat. Ibu hanya
selain itu merancang makanan bentuk, ukuran, tekstur dan lainya untuk
belum banyak dilakukan pengenalan dini akibat tersedak pada ibu-ibu melalui
pendidikan kesehatan.
anaknya. Tersedak merupakan hal yang wajar terjadi pada anak-anak, ibu
tidak melakukan pencegahan tersedak seperti mengawasi anak saat makan dan
bermain. Pertolongan pertama yang dilakukan ibu saat itu adalah dengan
diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang tersedak pada anak masih
kurang terhadap anak tersedak dan perilaku ibu belum tepat dalam melakukan
tentang bahaya tersedak, bagaimana perilaku ibu yang tepat pada saat anak
1) Tujuan umum
2) Tujuan Khusus
anak tersedak.
1. Bagi ibu
faktor yang dapat meningkatkan motivasi ibu menjaga anak agar tidak
tersedak.
5. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Tersedak
2011).
7
8
darah yang menuju otak dan organ tubuh lain terputus. Karena itu
Heilmich(Jaelani, 2012).
2.1.1.2 GejalaTersedak
(choking) seperti : sesak nafas, tidak ada suara atau suara serak,
mengi, hingga tidak nafas dan ini perlu tindakan medis yang
9
pita suara. Saat kita makan atau minum, pita suara ini tertutup
makanan dari jalur yang salah ke jalur yang benar. Saat Anda
(Dyah, 2012)
yang dimakan oleh anak. Orang tua yang dominan dalam hal
ini yaitu ibu, pada masa ini ibu berperan sebagai guru pertama
(Maharani, 2012).
12
mengasuh anaknya ialah seorang ibu, maka dari itu sebagai ibu
anak akan terhindar dari ancaman kematian dan tidak ada luka
2011).
1. Pencegahan Tersedak
(Shah, 2012).
14
2. Penanganan Tersedak
maneuver usia 0-1 tahun pada bayi atau pada anak dibawah
2007) :
3. Lakukan upaya ini beberapa kali hingga penolong yakin benda asing
waktu bernafas.
15
trush(Lansky, 2007) :
3. Tekan dada dengan jari tangan kanan, tekan dengan 3 jari sebanyak 4
kali.
sampaisadar.
korban
6. Bila penderita tetap merasa sesak nafas, atau muka masih membiru
10. Lakukan penekanan tangan dengan kuat dan cepat kearah dada atas
13. Tapi bila kesemua tindakan darurat tersebut tidak berhasil, maka
2.1.2 Perilaku
Respon.
dan sebagainya.
diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0 .Perilaku ibu yang
2.1.3 Pengetahuan
tentang isi materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau
yakni:
(obyek).
(Notoatmojo, 2003) :
2. Memahami (Comprehension)
22
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
1. Umur
berkurang.
2. Intelegensi
3. Lingkungan
(Nasution, 2009).
4. Sosial Budaya
5. Pendidikan
6. Informasi
7. Pengalaman
(Notoadmojo, 2007).
26
Gejala :
- Sulit bicara
- Sesak nafas
Penyebab :
Perilaku :
- Kurangnya
pengawasan
Pengetahuan :
- Kurangnya penjagaan
- kurangnya
pengetahuan Komplikasi :
ibu
- Kehilangan
nafas
- Kematian
Gambar 2.5 Kerangka Teori
2.3
Kerang
ka Konsep
Variable Dependen
2.4 Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
bila variabel-variabel yang diteliti dapat diukur secara serentak dari suatu
kelompok subjek (Nursalam, 2011). Pada penelitian ini membahas ada atau
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak
31
32
3.2.2 Sampel
ini adalah ibu yang ada di posyandu dusun Sadon Sawahan Ngemplak
(Terlampir)
Tabel 3.1
Kuesioneriniberisi 20 pernyataandenganjawabanbenar
10 soal (nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20) dan jawaban
Jika jawaban benar mendapat nilai 1 dan jika jawaban salah tidak
mendapat nilai atau (Riyanto,2013).Dikatakan baik apabila respon
dan menjawab pernyataan1820, cukup 13 17, kurang<12.
1 20 dannegatifjikamenjawabpernyataan 10 20.
sebagai berikut:
pihak kelurahan
posyandu.
Ngemplak Boyolali.
itu diuji dengan menggunakan uji t dan baru dilihat penafsiran dari indeks
korelasi. Untuk t = 0,05 derajat kebebasan. Jika nilai t hitung > t tabel
berarti valid dan jika t hitung < t tabel maka tidak valid (Hidayat 2007).Uji
NXY - X Y
rxy
NX X NY Y
2 2 2 2
Keterangan :
X : skor butir
Y : skor total
N : ukuran data
diantaranya dinyatakan valid karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r
hitung lebih kecil dari nilai r tabel. Pada kuesioner perilaku pertolongan
Item pernyataan dari kedua kuesioner yang telah dinyatakan tidak valid,
penelitian ini.
3.6.2 Reliabilitas
yang respon terhadap item yang diberi skor dikotomi (skor 0 atau 1)
k b2
r11 = 1
t
2
k 1
i = 1, 2, 3, 4, n
38
t2 = Variansi total
dibandingkan dengan nilai uji reliabilitas tabel. Jika nilai uji reliabilitas
tabel lebih besar dari nilai uji reliabilitas tabel maka pernyataan dinyatakan
reliabel. Hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, maka kuesioner tingkat
tersedak dinyatakan reliabel. Hal ini ditunjukkan dari nilai r hitung tingkat
lebih besar dari nilai r tabel = 0,361 yang berarti kedua kuesioner layak
digunakan.
yang sangat penting dalam penelitian, oleh karena itu harus dilakukan
sebagai berikut:
panduan skripsi.
39
1 2 dan 3.
4. Tabulasi (Tabulating)
1. Analisa Univariat
negatif.
2. Analisa Bivariat
2005).
Uji Statistik : =
Keterangan :
Oi = fo = Frekuensi Observasi
penelitian.
informan pada alat bantu penelitian, cukup dengan kode yang hanya
3. Confidentially (kerahasiaan)
4. Beneficience
kedepannya.
5. Non maleficience
HASIL PENELITIAN
angket / kuesioner. Berikut adalah hasil dari analisa univariat dan bivariat :
1. Uji Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Umur
tahun (10%).
2) Pendidikan
43
44
b. Karakteristik Pengetahuan
c. Karakteristik Perilaku
45
2. Uji Bivariat
keterkaitan dua variable. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
Countkurang dari 5 di tabel b,c, dan d masing-masing 1,5; 1.5; dan 4.5 jadi
tidak layak di uji dengan Chi Square harus menggunakan uji alternatif
Sadon
Perilaku
pengetahuan Total P
Positif Negatif
Baik 2 0 2 0,100
Sedang 0 6 6
Kurang 6 16 22
Total 8 22 30
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan pada
Ngemplak Boyolali. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015
Ngemplak Boyolali.
47
48
5.1.1 Usia
terbanyak adalah usia 19 23 tahun, pada usia ini pola pikir seseorang
masih fase masa remaja akhir menuju kedewasaan. Jadi usia seseorang
5.1.2 Pendidikan
tindakan.
50
benda asing berupa makanan, mainan dan lain-lain (Brown K, 2005). Dari 30
(83,4%), pengetahuan sedang (23,3%) dan pengetahuan baik (3,3%). Hal itu
sesuai menurutNotoatmodjo (2003) yang dikutip oleh Wawan & Dewi (2011),
bahwa dengan pendidikanyang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
(Hendra, 2008).
pertama pada anak tersedak. Dalam hal ini seseorang dalam tingkat pendidikan
dan pengetahuan rendah akan menjadi kurang informasi bila tidak mencari
berpendidikan rendah yaitu SD. Oleh karena itu pengetahuan terbilang rendah.
seseorang.
mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang terhadap informasi yang
diberikan. Semakin bertambah usia maka daya tangkap dan pola pikir
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Wawan &
Dewi, 2011).
oleh seseorang individu terhadap suatu perkara atau benda atau peristiwa
dari 30 responden sebagian besar perilaku negatif (73,3%) dan perilaku positif
2007).
akan tindakan yang dilakukan (Wawan & Dewi, 2011). Ketrampilan seseorang
itu sendiri. Perilaku yang tanggap disertai pengalaman yang mendalam akan
(Notoadmojo, 2012).
Pertama Tersedak
dan kurang, sedangkan dalam perilaku berdasarkan kategori positif dan negatif.
pertama pada anak. Hal ini menyatakan tingkat pendidikan yang mempengaruhi
informasi.
2008).
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
sebagai berikut :
1. Karakteristik usia ibu, sebagian besar umur responden adalah 19 23 tahun yaitu
sebanyak (50%).
5. Tidak ada hubungan pengetahuan terhadap perilaku ibu pada pertolongan pertama
6.2 Saran
1. Bagi Masyarakat
tetangga atau orang lain tentang pertolongan pertama tersedak pada anak.
54
55
Perawat, tim medis dan tenaga kesehatan lain dapat menggunakan media
kesehatan ibu dan anak baik di tingkat puskesmas maupun Rumah Sakit.
Hasil penelitian ini dapat dimasukkan dalam materi tentang media pendidikan
dengan berbagai jenis media dan pembuatan media yang sesuai dengan sasaran
penyuluhan.
Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti lain yang berupa,
Darrell A. Worthy, Arthur B. Markman, & W. Todd Madox. (2009). Choking and
Excellingn at the free throw line. The International Journal, 19 (1), 53
58
Edwina. (2010). Pertolongan pertama dan bedah klinis. Jakarta: Refika Aditama
Harris CS, Baker SP, Smith GA, Harris RM. (2004). Childhood asphyxiation by
food: a national analysis and overview. JAMA.;251(17):22312235
Markman, A. B., Maddox, W. T., & Worthy, D. A. (2006). Choking and excelling
under pressure. Psychological Science, 17, 944-948.
Smith SA, Norris B. (2003). Reducing the risk of choking hazards: mouthing
behavior of children aged 1 month to 5 years. Inj ControlSaf
Promot.;10(3):145154