You are on page 1of 58

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU POST

PARTUM DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

SUKOHARJO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Enik Prabawani

NIM ST13030

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Enik Prabawani

NIM : ST13030

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKES Kusuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.

2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.

3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.

Surakarta, Agustus 2015

Yang membuat pernyataan

Enik Prabawani
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena hanya dengan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya hingga penulis dapat menyusun proposal skripsi

dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Post Partum Di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo .

Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan

mencapai sarjana keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma

Husada Surakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini peneliti dapat bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.kep.,Ns.,M.kep. selaku ketua program studi S-1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anita Istiningtyas, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu dan memberikan arahan, bimbingan serta motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.


4. Bapak Sunardi, S.K.M.,M.Kes. selaku Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dan memberikan arahan, bimbingan serta motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo yang telah

memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Keluargaku yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi serta dukungan

kepada penulis.

7. Responden yang telah bersedia ikut serta dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

oleh karena itu saran dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis harap

demi kesempurnaannya.

Semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan dan bermanfaat bagi kita

semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

Surakarta, Agustus 2015

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............. i

LEMBAR PENGESAHAN ....... ii

SURAT PERNYATAAN .. ..... iii

KATA PENGANTAR .. iv

DAFTAR ISI .............vi

DAFTAR TABEL . ..
viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

ABSTRAK .. xi

ABSTRACT . xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .. 1


1.2 Rumusan Masalah .. 3
1.3 Tujuan Penelitian ....3
1.4 Manfaat Penelitian . 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori 6


2.2 Keaslian Penelitian ... 22
2.3 Kerangka Teori . 23
2.4 Kerangka Konsep .. 23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .. 24

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .. 24

3.3 Populasi dan Sampel .... 25

3.4 Definisi Operasional . 26

3.5 Alat Penelitian dan Metode Pengumpulan Data .. 28

3.6 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data . 29

3.7 Etika Penelitian 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian 33

4.1.1 Analisa Univariat . 33

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Ibu Post Partum di Rumah Sakit PKU


Muhammadiyah Sukoharjo38

5.2 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum di RS PKU


Muhammadiyah Sukoharjo . 39

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan .. 41

6.2 Saran 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu . 22

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional ... 26

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia .. 34

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan 35

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan . 35

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas . 36

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi BerdasarkanTingkat Kecemasan . 36

Tabel 4.6 Tabel Silang Tingkat Kecemasan Dengan Usia 37

Tabel 4.7 Tabel Silang Tingkat Kecemasan Dengan Pendidikan 37

Tabel 4.8 Tabel Silang Tingkat Kecemasan Dengan Pekerjaan .. 38

Tabel 4.9 Tabel Silang Tingkat Kecemasan Dengan Paritas ... 38


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rentang respon cemas .. 12

Gambar 2.2 Kerangka Teori .. 23

Gambar 2.3 Kerangka Konsep .. 23


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Penelitian

Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan Penelitian

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian


(Informed Consent)

Lampiran 6 Kuesioner Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Post Partum di


RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Lampiran 7 Hasil Olah Data Penelitian SPSS

Lampiran 8 Jadwal Penelitian

Lampiran 9 Lembar Konsultasi


PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015

Enik Prabawani

Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu Post PartumDi RS PKU


Muhammadiyah Sukoharjo

ABSTRAK

Persalinan dan melahirkan adalah kondisi fisiologis yang normal. Pada ibu
post partum dapat terjadi kelelahan, perubahan peran, perubahan mood seperti
kesedihan dan kecemasan karena periode post partum, dikenal sebagai perubahan
nyata yang membutuhkan penyesuaian dan dapat mempengaruhi fisik serta
emosional mereka. Sehabis melahirkan, ibu post partum di RS PKU
Muhammadiyah Sukoharjo kebanyakan dari mereka kelihatan masih lemah, letih
dan cemas terhadap kondisi diri dan perawatan bayinya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada ibu post partum di RS PKU
Muhammadiyah Sukoharjo.
Desain penelitian ini adalah deskriptif. Menggunakan sampel penelitian
sebanyak 30 orang yang diambil secara accidental sampling. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner. Variabel penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada
ibu post partum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu post
partum di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo mengalami tingkat kecemasan
sedang yaitu sebesar 73,3%.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
tingkat kecemasan ibu post partumdalam menghadapi perubahan baik fisik
maupun emosional. Disamping itu, diharapkan pelayanan kesehatan memberikan
pendidikan kesehatan dan lebih meningkatkan pelayanan secara pendekatan
terapeutik dalam pemberian informasi sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu
post partum.

Kata Kunci : Kecemasan, Post Partum.


Daftar pustaka : 34 (2000 2014)
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015

Enik Prabawani

Description of Post-partum Mothers Anxiety Level PKU Muhammadiyah


Hospital of Sukoharjo

ABSTRACT

Labor and delivery are normal physiological conditions. The post-partum


may experience fatigue and mood changes such as sad feeling and anxiety as the
post-partum period is known as the real changes that need adjustment and can
affect their physical and emotional conditions. Following giving the births, the
post-partum mothers at RS PKU Muhammadiyah Hospital of Sukoharjo looked
very weak, tired, and anxious toward their self-conditions and baby conditions.
The objective of this research is to investigate the description of the post-partum
mothers anxiety level at PKU Muhammadiyah Hospital of Sukoharjo.
This research used the descriptive method. The samples of research
consisted of 30 respondents and were taken by using the accidental sampling. The
data of research were collected trough questionnaire with the variable of research
of the post-partum mothers anxiety level.
The result of research shows that 73.3% of the post-partum mothers had the
moderate anxiety level at PKU Muhammadiyah Hospital of Sukoharjo.
The result of this research is expected to give more descriptions of the
post-partum mothers anxiety level in encountering the physical and emotional
changes. In addition, the mothers who are going to give births are expected to
improve their services with therapeutic approach in disseminating the information
so that it can decrease the post-partum mothers anxiety level.

Keywords : Anxiety, post partum.


References : 34 (2000 2014)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan dan melahirkan adalah kondisi fisiologis yang normal

dalam kehidupan manusia. Hal ini mempunyai arti yang sangat besar dan

memberi kesan mendalam bagi setiap wanita. Pada ibu post partum akan

terjadi kelelahan, perubahan peran, perubahan mood seperti kesedihan dan

kecemasan.Periode postpartum, dikenal sebagai perubahan nyata dalam

kehidupan perempuanyang membutuhkan berbagai penyesuaian (Hung,

2001).Periode postpartum menciptakan banyak tantangan bagi ibu dan

dapatmempengaruhi kemampuan mereka untuk menikmati perawatan bayi

mereka (Sword, 2005).Keprihatinan utama dan kecemasan perempuan dalam

periode post partum adalah perawatan bayi, pemberian makanan pada

bayi/nutrisi anak, merasa tidak mampu, kurangnya waktu untuk pekerjaan

pribadi, kelelahan, luka payudara dan citra negatif dari tubuh mereka, kurang

tiduryang dapat menyebabkan agitasi dan gangguan fisik serta emosional

(Ibrahim, 2004).

Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa Jerman

angst kemudian menjadi anxiety yang berarti kecemasan, merupakan suatu


kata yang digunakan oleh Freud untuk menggambarkan suatu efek negatif

dan keterangsangan (Jatman, 2000).

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai

dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam

danberkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas,

kepribadianutuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas normal

(Hawari, 2006).

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh mereka yang

sedang mengalami post partum anxiety, yaitu istirahat yang cukup, dipaksa

untuk makan cukup jika kurang makan dan dianjurkan untuk mau olah raga

ringan, karena selain gerakan tubuh akan melemaskan otot, olahraga juga

memacu munculnya endorphin, hormon yang berguna memunculkan

kegembiraan. Usaha terakhir dapat menyuruh untuk menuangkan segala

perasaan mereka pada saat itu ke dalam buku.

Kecemasanyang jika tidak segera di atasi dapatmenyebabkan depresi

post partum ataubaby blues (Iskandar, dkk, 2007). Adapun rasa cemas dapat

menimbulkan berbagai masalah, termasuk depresi postpartum pada ibu,

dimana keadaan psikosis ibu terganggu. Depresi post partum merupakan

suatu keadaan psikosis mendadak. Psikosis adalah suatu kondisi gangguan

jiwa yang ditandai dengan adanya ketidakmampuan membedakan antara

realita (kenyataan) dan khayalan (Videbeck, Sheila,dkk, 2008).


Jumlah ibu post partum di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dari

bulan Oktober-Desember 2014 sebesar 28 pasien. Studi pendahuluan yang

dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo pada ibu

postpartum melalui wawancara dari beberapa ibu yang telah melahirkan

kebanyakan dari mereka kelihatan masih lemah, letih dan cemas terhadap

kondisi dirinya dan perawatan bayinya. Di Rumah Sakit pada post partumhari

kedua ibu dianjurkan untuk memulai beraktifitas secara bertahap.

Sehubungan dengan masalah diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang

gambaran tingkat kecemasan pada ibu postpartum di RS PKU

Muhammadiyah Sukoharjo.

1.2 Rumusan Masalah

Pada ibu post partum banyak terjadi perubahan yang akan

mempengaruhi kondisi psikologis ibu diantaranya yaitu kecemasan. Hampir

80% ibu hamil mengalami baby blues setelah melahirkan. Hal ini jika tidak

segera ditangani maka ibu cepat merasa lelah, cemas, dan bisa berlanjut

menjadi depresi. Dari rangkaian diatas dapat dirumuskan masalah penelitian

mengenai Bagaimanakah gambaran tingkat kecemasan pada ibu post

partum?
1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

tingkat kecemasan pada ibu post partum di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah

1) Untuk mengetahui karakteristik ibu post partum di RS PKU

Muhammadiyah Sukoharjo.

2) Untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan pada ibu post partum

di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo.

3) Untuk menjabarkan tingkat kecemasan ibu post partum

berdasarkan karakteristik (usia, pendidikan, pekerjaan dan

paritas) di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi ibu post partum

Menambah wawasan mengenai gambaran tingkat kecemasan pada ibu

post partum sehingga mereka akan dapat mengatasi apabila hal tersebut

terjadi padanya.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan

evaluasi bagi Rumah Sakit untuk menerapkan pendekatan pada ibu

postpartum yang mengalami kecemasan sehingga ibu merasa terbantu.

3. Manfaat bagi Perawat

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan agar dapat memberikan

perawatan pada ibu post partum yang mengalami kecemasan dengan

pendekatan terapeutik.

4. Manfaat bagi institusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai aplikasi pembelajaran mahasiswa dalam bidang

maternitas dan sebagai dasar dalam penelitian selanjutnya.

5. Manfaat bagi peneliti lain

Dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

6. Manfaat bagi peneliti

Dapat menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan peneliti tentang

gambaran tingkat kecemasan pada ibu post partum.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Kecemasan

1. Pengertian

Cemas berasal dari bahasa latin anxius dan dalam bahasa

Jerman angstkemudian menjadi anxiety yang berarti kecemasan,

merupakan suatu kata yangdigunakan oleh Freud untuk

menggambarkan suatu efek negatif danketerangsangan (Jatman, 2000).

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective)

yangditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang

mendalam danberkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai

realitas, kepribadianutuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam

batas normal (Hawari, 2006).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan

a. Faktor predisposisi

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya

kecemasan(Stuart, 2007). Faktor faktor tersebut antara lain :


1) Teori Psikoanalitik

Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kecemasan

timbul karenakonflik antara elemen kepribadian yaitu

id(insting) dan super ego (nurani ).Id mewakili dorongan

insting dan impuls primitif seseorang sedangsuperego

mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan

normabudayanya. Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua

elememen yangbertentangan dan fungsi kecemasan adalah

mengingatkan ego bahwa adabahaya.

2) Teori Interpersonal

Menurut teori ini kecemasan timbul dari perasan

takutterhadap tidakadanya penerimaan dan

penolakaninterpersonal. Kecemasan Jugaberhubungan dengan

perpisahan dan kehilangan yang menimbulkankelemahan

spesifik.

3) Teori Behavior

Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala

sesuatu yangmengganggu kemampuan seseorang untuk

mencapai tujuan yangdiinginkan.

4) Teori Perspektif Keluarga

Kecemasan dapat timbul karena pola interaksi yang

tidak adaptifdalam keluarga.


5) Teori Perspektif Biologi

Fungsi biologis menunjukkan bahwa otak mengandung

reseptor khususBenzodiapine. Reseptor ini mungkin membantu

mengatur kecemasan.Penghambat asam aminobutirik-gamma

neuro regulator (GABA) jugamungkin memainkan peran utama

dalam mekanisme biologis berhubungandengan kecemasan

sebagaimana endomorfin. Selain itu telah dibuktikanbahwa

kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata

sebagaipredisposisi terhadap kecemasan. Kecemasan dapat

disertai gangguanfisik dan menurunkan kapasitas seseorang

untuk mengatasi stressor.

b. Faktor presipitasi

Faktor presipitasi adalah faktor-faktor yang dapat menjadi

pencetusterjadinya kecemasan (Stuart, 2007). Faktor pencetus

tersebut adalah :

1) Ancaman terhadap integritas seseorang yang meliputi

ketidakmampuanfisiologis atau menurunnya kemampuan untuk

melakukan aktivitas hidupsehari-hari.

2) Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan

identitasharga diri dan fungsi sosial yang terintegrasi dari

seseorang.Pada pasien yang akan menjalani operasi faktor


pencetuskecemasannya adalah faktor yang dialami individu

baik bersifat internalmaupun eksternal.

Faktor internalnya adalah adanya ketakutan akan pembiusan,

kecacatan, kematian, takut akan rasa nyeri, takut kehilangan

pekerjaan, menjadi tanggungan keluarga. Sedangkan faktor

eksternalnyaadalah lingkungan yang baru,peralatan operasi

atau pembiusan yang asing sertapetugas kesehatannya.

c. Faktoreksternal dan internal yang dapatmempengaruhi timbulnya

kecemasan (Stuart, 2007) antara lain sebagai berikut:

1) Intensitas Stressor

Stressor psikologi adalah keadaan atau peristiwa yang

menyebabkan perubahan pada kehidupan seseorang, sehingga

seseorang itu perlu melakukan adaptasi atau menanggulangi

stressor yang timbul sesuai dengan tingkat berat stress/cemas.

2) Status Kesehatan : Keadaan fisik

Individu yang mengalami keadaan fisik seperti operasi,

cedera atau cacat badan lebih mudah mengalami cemas dari

pada orang sehat fisiknya. Kelelahan dan penurunan

kemampuan tubuh juga akan lebih mudah mengalami

stress/cemas.

3) Sistem Dukungan

Sistem dukungan dapat melindungi seseorang terhadap

efek negatifdari stress/cemas berat dan tidak adanya dukungan


sosial menyebabkanmeningkatnya stress/cemas karena tidak

ada seseorang yang membantumelepaskan diri dari sumber

stress/cemas.

4) Tahap Perkembangan

Individu yang memiliki kematangan dalam

kepribadiannya akan lebihsukar mengalami stress/kecemasan,

sebab individu yang matang memiliki kemampuan

beradaptasiterhadap stressor. Tetapi sebaliknya individu

yangkepribadiannya belum matang akan lebih mudah

mengalami stressor.

5) Usia

Beberapa pendapat mengatakan bahwa stress lebih

mudah diderita oleh usia muda, tetapi ada juga yang

berpendapat sebaliknya bahwa di usia tua lebih banyak stressor

sehingga mudah cemas dan mengakibatkan munculnya banyak

gangguan di usia tua.

6) Jenis Kelamin

Pada umumnya wanita lebih mudah terkena

stressor/kecemasan daripada laki-laki. Disampingituusia wanita

jauh lebih lama dibanding dengan laki-laki.

7) Lingkungan dan Situasi

Individu yang tinggal dilingkungan sepi atau sedikit

sekalirangsangan akan mudah mengalami stress/cemas.


3. Tingkat Kecemasan

Terbagi menjadi empat tingkat ( Stuart, 2007 ) antara lain:

a. Kecemasan Ringan

Berhubungan dengan ketegangandalam kehidupan sehari -

hari, menyebabkan individu menjadi waspada danmeningkatkan

lapang persepsinya. Dapat memotivasi belajardan menghasilkan

pertumbuhan serta kreativitas. Ditandai dengan respon fisiologis

sesekali nafas pendek, nadi dantekanan darah naik, gejala ringan

pada lambung, muka berkerut, bibir bergetar.Respon kognitif

merupakan lapang persepsi luas, mampu menerimarangsangan

yang kompleks, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan

masalahsecara efektif. Respon perilaku dan emosi seperti tidak

dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-

kadang meningkat.

b. Kecemasan Sedang

Memungkinkan seseorang untuk memusatkan padahal yang

penting dan mengesampingkan yang lain sehingga

seseorangmengalami perhatian yang selektif namun dapat

melakukan sesuatu yangterarah. Respon fisiologis: sering nafas

pendek, nadi dan tekanan darahmeningkat,mulut kering,

diare,gelisah. Respon kognitif: lapang persepsimenyempit,

rangsangan luar tidak mampu diterima, berfokus pada apa

yangmenjadi perhatiannya. Respon perilaku dan emosi: meremas


tangan, bicarabanyak dan lebih cepat, susah tidur dan perasaan

tidak enak.

c. Kecemasan Berat

Sangat mengurangi lapang persepsi seseorang terhadap

sesuatu yangterinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang

hal yang lain. Semuaperilaku ditujukan untuk menghentikan

ketegangan individu dengankecemasan berat memerlukan banyak

pengarahan untuk dapat memusatkanpikiran pada suatu area lain.

Respon fisiologi: nafas pendek, nadi dan tekanandarah meningkat,

berkeringat, ketegangan dan sakit kepala. Respon kognitif :lapang

persepsi amat sempit, tidak mampu menyelesaikan masalah.

Responperilaku dan emosi : perasaan ancaman meningkat.

d. Panik

Individu kehilangan kendali diri dan detail perhatian hilang.

Hilangnyakontrol, menyebabkan individu tidak mampu melakukan

apapun meskipundengan perintah. Respon fisologis: nafas pendek,

rasa tercekik, sakit dada,pucat, hipotensi, koordinasi motorik

rendah. Respon kognitif : lapang persepsisangat sempit, tidak dapat

berpikir logis. Respon perilaku dan emosi:mengamuk dan marah,

ketakutan, kehilangan kendali.

Adaptif Maladaptif
Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

Gambar 2.1 Rentang respon cemas

4. Dampak Kecemasan

Terbagi ke dalam beberapa simptom (Semiun, 2006), antara lain :

a. Simptom suasana hati

Seseorang yang mengalami kecemasan akan memiliki

perasaan adanya hukuman dan bencana yang mengancam dari

suatu sumber tertentu yang tidak diketahui. Orang tersebut tidak

bisa tidur sehingga dapat menyebabkan sifat mudah marah.

b. Simptom kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan

keprihatinan pada individu mengenai hal-hal yang tidak

menyenangkan yang mungkin terjadi. Individu tersebut tidak

memperhatikan masalah-masalah real yang ada sehingga individu

sering tidak bekerja atau belajar secara efektif dan akhirnya akan

merasa lebih cemas.

c. Simptom motor

Merupakan gambaran rangsangan kognitif yang tinggi pada

individu dan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja

dirasanya mengancam. Kecemasan akan dirasakan oleh semua

orang terutama jika ada tekanan perasaan ataupun jiwa. Individu-

individu yang mengalami kecemasan sering merasa tidak tenang,

gugup, kegiatan motorik menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya


mengetuk-ngetukkan jari-jari kaki dan sangat kaget dengan suara

yang terjadi secara tiba-tiba.

5. Penatalaksanaan kecemasan

a. Penatalaksanaan Farmakologi

Dengan menggunakan obat anti kecemasan

nonbenzodiazepine, seperti buspiron (Buspar) dan berbagai

antidepresan lainnya (Isaacs, 2005).

b. Penatalaksanaan non farmakologi

1) Distraksi

Merupakan metode untuk menghilangkan

kecemasandengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain

sehingga pasien akanlupa terhadap cemas yang dialami.

Stimulus sensori yang menyenangkanmenyebabkan pelepasan

endorfin yang bisa menghambat stimulus cemasyang

mengakibatkan lebih sedikit stimuli cemas yang ditransmisikan

keotak (Potter & Perry, 2005).

Salah satu distraksi yang efektif adalah dengan

memberikandukungan spiritual (membacakan doa sesuai agama

dan keyakinannya),sehingga dapat menurunkan hormon-

hormon stressor, mengaktifkanhormon endorfin alami,

meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkanperhatian dari

rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimiatubuh

sehingga menurunkan tekanan darah serta


memperlambatpernafasan, detak jantung, denyut nadi dan

aktivitas gelombang otak. Lajupernafasan yang lebih dalam

atau lebih lambat tersebut sangat baikmenimbulkanketenangan,

kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam danmetabolisme

yang lebih baik.

2) Relaksasi

Terapi relaksasi yang dilakukan dapat berupa

relaksasi,meditasi, relaksasi imajinasi dan visualisasi serta

relaksasi progresif(Isaacs, 2005).

6. Penilaian Terhadap Kecemasan

Parameter penilaian tingkat kecemasan menggunakan

HamiltonRating Scale Anciety (HRS-A). Hamilton Rating Scale

Anxietymempunyai limaparameter penilaian tingkat kecemasan, yaitu

tidakcemas, cemas ringan, cemas sedang, cemas berat dan cemas

sangat berat ataupanik. Adapun rentang penilaian tingkat

kecemasannya adalah:

a. Skor < 14 : tidak ada kecemasan

b. Skor 14-20 : kecemasan ringan

c. Skor 21-27 : kecemasan sedang

d. Skor 28-41 : kecemasan berat

e. Skor 42-56 : kecemasan berat sekali

(Hidayat, 2003).
2.1.2 Ibu

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang; sebutan untuk

wanita yang sudah bersuami; panggilan takzim kepada wanita baik yang

sudah bersuami maupun yang belum ( KBBI ). Sedangkan pengertian ibu

menurut wikipedia adalah orang tuaperempuan seorang anak baik melalui

hubungan biologis maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang

sangat penting dalam membesarkan anak, panggilan ibu dapat diberikan

untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang

yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat

(karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak).

Ibu adalah perempuan yang karena fungsinya yang sangat mulia

disebut ibu. Ibu adalah sebutan untuk menghormati kodrat perempuan dan

sebagai satu-satunya jenis kelamin yang mampu untuk melahirkan anak,

menikah atau tidak, mempunyai kedudukan atau tidak, seorang perempuan

adalah seorang ibu. Ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang

wanita yang baru saja melahirkan bayi ( ibu post partum).

2.1.3 Post Partum

1. Pengertian

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut

masa nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang


diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6

minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai

organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum

hamil (Bobak, 2005).

Post partum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran

bayi, plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan

kembali organ kandung seperti sebelum hamil dengan waktu kurang

lebih 6 minggu (Saleha, 2009).

Post partum adalah masa pulih kembali dari persalinan sampai

alat-alat kandung kembali seperti sebelum hamil, lama massa nifas

yaitu 6-8 minggu (Rustam, 2004)

Jadi dapat disimpulkan bahwa masa nifas atau post partum

adalah masa setelah kelahiran bayi pervagina dan berakhir setelah alat-

alat kandungan kembali seperti semula tanpa adanya komplikasi.

2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu post partum

a. Perubahan fisiologis

1) Involusio Uterin

Adalah pemulihan uterus pada ukuran dan kondisi

normal setelah kelahiranbayi. Pada akhir kala tiga dari

persalinanuterus berada pada garis tengah, kira-kira 2 cm

dibawah umbilikus. 12 jam setelah persalinan fundus berada

kurang lebih 1cm di atas umbilikus.Dengan memperbaiki

keadaan uterus mensuport tinggi fundus untukturun kira-kira 1


sampai 2 cm setiap 24 jam, 6 hari setelah post partumnormal

harus berjarak setengah dari simpisis pubis dan

umbilikusuterusharus tidak teraba pada abdominal setelah 9

hari post partum (Bobak, 2005).

2) Lochea

Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari kavum

uteri dan vaginadalam masa nifas berupa darah, getah dan

lendir yang terjadi pada waktunifas akibat luka bekas

terlepasnya plasenta. Sifat lochea basa dan berbauamis

umumnya keluar selama 12-24 hari. Jenis-jenis lochea yaitu:

a) Lochea rubra (cruenta) berisi darah segar dan sisa selaput

ketuban,sel-sel desidua vernik caseosa, lanugo dan

mekonium, selama dua hari pasca persalinan.

b) Lochea sanguinolenta berwarna merah kuning berisi darah

dan lendirhari ke 3 sampai 7 pasca persalinan.

c) Lochea serosa berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi

pada harike 7 sampai 14 pasca persalinan.

d) Lochea alba, berupa cairan putih setelah 2 minggu.

e) Lochea purulenta terjadi infeksi, keluar cairan seperti

nanah berbau.

f) Lochea statis, lochea tidak lancar keluarnya.

3) Servik
Setelah persalinan, akan berbentuk agak menganga

seperti corongberwarna merah kehitaman. Konsistensinya

lunak kadang terdapat perlukaan kecil setelah lahir.

Servik hanya kembali pada keadaan tidak hamil yang

berupa lubang yang sudah sembuh, tertutup tapi berbentuk

celah.

4) Vagina dan Perineum

Adanya penurunan kadar estrogen pada post partum

mukosa vagina menipis dan ketidakadaan rugae.Ukuran vagina

berangsur-angsur akan kembali seperti sebelum kehamilan

dalam waktu 6 sampai 8minggu setelah persalinan. Rugae akan

timbul pada minggu ke 4, meskipun tidak sebagus seperti pada

wanitanulipara. Membran mukosaatropi pada wanita laktasi

sampaimenstruasi kembali. Penebalan membran mukosa

vagina terjadi dengankembalinya fungsi ovarium.

5) Payudara

Payudara akan menjadi lebih besar, lebih kencangdan

mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan

statushormonal serta dimulainya laktasi2 hari pertama post

partum, kondisi mammae masih seperti selama hamilkarena

baru terisi kolostrum.

6) Sistem Cardiovaskuler
Setelah terjadi diuresis akibat penurunan kadarestrogen,

volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah

seldarah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5

(Farrer, 2011).

Pembekuan darah harus segera dicegah dengan

penangananyang cermat dan penekanan pada ambulasi dini.

7) Sistem Urinarius

Adanya spasme spingter dan edema leher buli-buli

mengakibatkan sulit buang air kecil selama 24 jam pertama.

Ureter yang berdilatasi akan kembali normaldalam tempo 6

minggu.

8) Sistem Gastrointestinal

Perluwaktu 3-4 kali sebelum faal usus kembali normal.

Adanya rasa sakit di daerah perineum menghalangi keinginan

ke belakang (Farrer, 2011).

b. Perubahan-perubahan Psikologis

Pada ibu post partum akan mengalami keletihan, nyeri

perineum, pembengkakan payudara, after pain dantekanan-tekanan

mungkin menangis untuk hal hal yang tidak mereka pahami

(Hamilton, 2005).

Cemas pada kemampuan untuk merawat bayinya setelah

meninggalkan rumah sakit dan rasa takut tidak menarik lagi bagi

suaminya (Cunningham, 2005)


Ketidakseimbangan hormon 48 jampertama post partum,

tingkat estrogen dan progesteron turun menjadi90% hingga 95%.

Estrogen adalah hormon yang mempengaruhipengaturan emosi,

kognisi, mood dan fungsi-fungsi otak lainnya.

Wanita post partum sering cemas karena harus banyak

melakukan penyesuaian, antara lain: tanggung jawab bertambah,

kehadiran anggota keluarga baru yang harus diurus, jadwal tidur

yang kacau, sehingga membebani ibu baru secara fisik dan

psikologis.

Ibu yang barumelahirkan dapat merasakan perubahan mood

yang cepat dan berganti(mood swing), kesedihan, suka menangis,

hilang nafsumakan, gangguantidur, mudah tersinggung, cepat

lelah, mudah menangis, cemas dan merasa kesepian.

c. Perubahan parenting menurut Rubin terjadi dalam 3 tahap yaitu:

1) Ketergantungan (Taking In = Menerima)

Terjadi pada hari ke 1 dan ke 2 setelahmelahirkan. Hal

ini merupakan fasedimana ibu membutuhkan perlindungan dan

pelayanan. Ibumemfokuskan pada bayinya yang baru.

2) Ketergantungan Ketidaktergantungan (Taking Hold)

Terjadi hari ke 3 sampai minggu ke 4 atau 5 Post

Partum.Akibat pengaruh hormonal, keluarnya ASI,

prosespenyembuhan uterus dan perineum, maka pasien akan

merasakankeletihan.
3) Ketidaktergantung (Letting Go)

Terjadi pada minggu ke 5 sampai 6, fisik telah

pulih,sistem pendukung telah menyesuaikan diri dengan

keluarga barunya.

2.2 Keaslian Penelitian

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Nama
Judul Penelitian Metode Hasil
Peneliti
Vera Hubungan Penelitian Ada hubungan
Harniati antaradukungan kuantitatif, desain antara dukungan
(2007) sosial keluarga cross sectional. sosial keluarga
dengan tingkat Sample 30 ibu post dengan tingkat
kecemasan pada partum dengan kecemasan pada
ibu post partum di teknik purposive ibu post partum
ruang bugenvil sampling. Analisis dengan p value =
rumah sakit umum data bivariat 0,0014 (p<0,1)
daerah Purbalingga dengan uji chi
square
Astika Gambaran Tingkat Penelitian dengan Hasil penelitian
Handayani Kecemasan Ibu desain deskriptif. menunjukkan
(2010) Primipara dan Sample 42 bahwa sebagian
Multipara dalam responden dengan besar ibu primi-
Menghadapi Proses teknik convenience para mengalami
Persalinan di sampling kecemasan sedang
Klinik Bersalin dan ibu multipara
Mariani dan Risna menga-lami
kecemasan ringan
dalam menghadapi
proses persalinan
Puji Rahayu, Hubungan Penelitian Ada hubungan
Milatun Tingkat Kecemasan deskriptif korelatif, antara tingkat
Khanifah, Ibu Post Partum desain cross kecemasan dengan
Dwi Yang Mengalami sectional dengan motivasi dalam
Indriyana Luka Jahit total populasi 180 pelaksanaan
(2012) Perinium Dengan responden ambulasi dini
Motivasi Dalam dengan p =
Pelaksanaan 0,000(<0,05)
Ambulasi Dini Di
Ruang Cempaka
RSUD Kraton
Kabupaten
Pekalongan

2.3 Kerangka Teori

Faktor predisposisi Faktor presipitasi

Perubahan Kecemasan
fisiologis
Ringan
Post Partum
Perubahan Sedang
psikologis Berat
Panik

Gambar 2.2 Kerangka Teori


Sumber : Stuart and Sudeen (2007)

2.4 Kerangka Konsep

Hanya ada satu variabel yaitu tingkat kecemasan ibu post partum.

Karakteristik
Tingkat kecemasan ibu
Pendidikan
post partum
Usia
Pekerjaan
Paritas

Gambar 2.3 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi penelitian sebelum perencanaan akhir pengumpulan data

dan digunakan untuk mendefinisikan struktur dimana penelitian

dilaksanakan (Sujarweni, 2014).Penelitian ini dilakukan dengan

pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

menggambarkan objek atau peristiwa yang bertujuan untuk mengetahui

keadaan yang terjadi pada saat sekarang (Notoatmodjo, 2010).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat penelitian

Suatu tempat atau wilayah dimana penelitian akan

dilakukan disebut dengan lokasi penelitian (Sujarweni, 2014).

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Sukoharjo.
3.2.2 Waktu

Jangka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu

penelitian disebut dengan waktu penelitian (Sujarweni, 2014).

Penelitan ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan

bulan Juni 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang

diperlukan dalam suatu penelitian (Saryono, 2011). Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu

post partum di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo

periode Maret sampai dengan Juni 2015. Rata-rata jumlah populasi

ibu bersalin di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo dari

tiga bulan terakhir adalah 40 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

accidental sampling yaitu peneliti mengumpulkan data dari subyek


yang ditemuinya saat itu. Besar sampel dalam penelitian ini adalah

30 orang dengan kriteria ibu post partum yang melahirkan di RS

PKU Muhammadiyah Sukoharjo, bisa membaca dan menulis,

bersedia menjadi responden, ibu post partum dengan persalinan

normal 1x24 jam dan persalinan tindakan/operasi 2x24 jam

pertama setelah kelahiran.

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


1 Tingkat Perasaaan Kuesioner a. Skor < 14 : Ordinal
kecemasan takut atau HRS-A tidak ada
ibu post terancam yang Terdiri dari kecemasan
partum dirasakan ibu 14 b. Skor 14-20 :
terhadap pertanyaan kecemasan
perubahan post dengan 5 ringan
partum alternatif c. Skor 21-27 :
kecemasan
jawaban :
sedang
0 : tidak ada
d. Skor 28-41 :
gejala kecemasan
1 : gejala berat
ringan e. Skor 42-56 :
2 : gejala kecemasan
sedang berat sekali
3 : gejala
berat
4 : gejala
berat sekali
2 Usia Waktu hidup Kuesioner a. < 20 tahun Ordinal
seseorang ditanyakan b. 21-30
selama masa langsung ke tahun
hidup di dunia responden c. 31-40
dihitung dari tahun
manusia itu d. > 40 tahun
lahir
3 Pendidikan Jenjang Kuesioner a. Pendidikan Ordinal
pendidikan ditanyakan Dasar
yang telah langsung ke (SD,SMP)
b. Pendidikan
ditempuh responden Menengah
responden (SMA/K)
c. Pendidikan
Tinggi
(Akademi,
Politeknik,
Sekolah
Tinggi,
Perguruan
Tinggi)
4 Pekerjaan Bidang/usaha Kuesioner a. Ibu Rumah Nominal
yang ditekuni ditanyakan Tangga
responden langsung ke b. Pegawai
responden Swasta
c. PNS
d. Wiraswasta
5 Paritas Nomor urut Kuesioner a. Primipara Ordinal
kehamilan ditanyakan (kehamilan
langsung ke pertama)
responden b. Multipara
(kehamilan
kedua atau
lebih)

3.5 Alat Penelitian dan Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Penelitian

Penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat kecemasan

HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety)sebagai alat/instrumen

penelitian.Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden

setelah penelitian ini mendapatkan ijin dari pihak Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Peneliti kemudian mendatangi

responden langsung dan atau meminta bantuan rekan kerja yang

bertugas saat itu dengan terlebih dahulu memberi penjelasan

tentang maksud dan tujuan dari penelitian ini kepada responden.

Peneliti atau petugas meminta kesediaan responden untuk ikut serta


menjadi responden dengan menandatangani surat persetujuan

menjadi responden. Responden yang bersedia kemudian diberikan

kuesioner dan diberi penjelasan tentang petunjuk pengisian

kuesioner. Responden diminta untuk mengisi kuesioner tersebut

dan setelah diisi kemudian kuesioner ditarik kembali.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini tidak perlu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi karena sudah

menggunakan kuesioner baku dari Hamilton Rating Scale for

Anxiety (HRS-A).

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan

peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif

dari responden sesuai lingkup penelitian (Sujarweni, 2014).

Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh responden melalui kuesioner,

kelompok fokus dan panel atau juga data hasil wawancara

peneliti dengan nara sumber. Data yang diperoleh dari data

primer diolah lagi. Sumber data langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sujarweni, 2014). Data primer

penelitian ini dengan kuesioner berisi pertanyaan tentang

identitas responden, nomor responden, umur, pendidikan,


pekerjaan, paritas serta pertanyaan untuk menguji tingkat

kecemasan responden.

2. Data Sekunder

Catatan, buku, majalah berupa laporan perusahaan,

laporan pemerintah, artikel dan buku-buku lainnya merupakan

data sekunder. Data ini tidak diolah lagi dan sumber tidak

langsung memberikan data pada pengumpul data (Sujarweni,

2014). Data sekunder penelitian ini didapatkan dari data

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo.

3.6 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

3.6.1 Cara Pengolahan Data

Ada beberapa langkah dalam pengolahan data :

1. Penyuntingan (Editing)

Yaitu memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang telah

diisi dan dijawab oleh responden untuk mengetahui pertanyaan

telah dijawab dengan lengkap.

2. Pengkodean (Coding)

Pemberian kode atau tanda pada setiap data yang telah

terkumpul untuk mempermudah memasukkan data ke dalam

tabel. Dilakukan dengan memberi kode pada variabel agar

mempermudah dalam pengolahan data.

a) Kecemasan ibu post partum diberikan kode sebagai berikut


1) 0 : Tidak ada (Tidak ada gejala sama sekali)

2) 1 : Ringan (Satu gejala dari pilihan yang ada)

3) 2 : Sedang (Separuh dari gejala yang ada)

4) 3 : Berat (Lebih dari separuh dari gejala yang ada)

5) 4 : Sangat berat (Semua gejala ada)

b) Usia diberikan kode :

1) < 20 tahun diberi kode 0

2) 20-30 tahun diberi kode 1

3) 31-40 tahun diberi kode 2

4) > 40 tahun diberi kode 3

c) Pendidikan diberikan kode :

1) Pendidikan Dasar (SD, SMP), kode 0

2) Pendidikan Menengah (SMA/K), kode 1

3) Pendidikan Tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah

Tinggi, Perguruan Tinggi), kode 2

d) Pekerjaan

1) Ibu Rumah Tangga, kode 0

2) Pegawai swasta, kode 1

3) Pegawai Negeri Sipil, kode 2

4) Wiraswasta, kode 3

e) Paritas

1) Primipara, kode 0

2) Multipara, kode 1
3. Tabulasi (Tabulating)

Kegiatan untuk meringkas data yang diperoleh ke

dalam tabel yang telah disiapkan dan kemudian dianalisa.

Dilakukan untuk pengorganisasian data yang sudah terkumpul

agar mudah dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan serta

dianalisa.

3.6.2 Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa

secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi variabel

penelitian karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan,

paritas dan tingkat kecemasan ibu post partum. Data dianalisis dan diolah

dengan menggunakan software komputer SPSS (software product and

sciences solution).

Rumus Persentase yaitu

X = F/N X 100%

Keterangan :

X: Prosentase

F : Frekuensi hasil pencapaian

N: Jumlah seluruh sampel


3.7 Etika Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada etika

penelitian yaitu

1. Surat Permohonan dan Persetujuan ( Informed Consent)

Memberikan informasi secara lengkap tentang judul, tujuan

penelitian, tindakan yang akan dilakukan atau prosedur dan hak-hak

responden. Responden diminta menandatangani lembar persetujuan.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Menjaga kerahasiaan informasi dari responden dengan tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberikan nomor kode pada masing-masing lembar.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh

peneliti bahwa informasi tersebut hanya boleh diketahui peneliti dan

pembimbing serta hanya kelompok tertentu saja yang akan disajikan

atau dilaporkan sebagai hasil peneliti. Selanjutnya lembar pengumpul

data dirumuskan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah jangka

waktu dan tahun (Hidayat, A, 2007).


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisa Univariat

Hasil analisa univariat dalam penelitian ini terdiri dari usia,

pendidikan, pekerjaan, paritas dan tingkat kecemasan ibu post

partumdi RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo.

1. Usia

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Usia (Tahun) Jumlah (n) Persentase (%)
20-30 23 76,7
31-40 7 23,3
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 30

responden,usiaterbanyak pada posisi antara 20 30 tahun yaitu

sejumlah 23 orang (76,7%).


2. Pendidikan

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Pendidikan Jumlah (n) Persentase(%)
SMA/SMK 19 63,3
Pendidikan Tinggi 11 36,7
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa lebih

dari separuh responden berpendidikan SMA/SMK yaitu sejumlah

19 orang (63,3%) dari 30 responden.

3. Pekerjaan

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Pekerjaan Jumlah (n) Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga 10 33,3
Pegawai Swasta 13 43,3
PNS 1 3,3
Wiraswasta 6 20,0
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa ibu yang

bekerja sebagai pegawai swasta menempati posisi terbanyak yaitu

13 orang (43,3%) dari 30 responden.


4. Paritas

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paritas
(Kehamilan) Di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo
Tahun 2015
Paritas Jumlah (n) Persentase (%)
Primipara 14 46,7
Multipara 16 53,3
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa ibu dengan

multipara merupakan responden terbanyak yakni 53,3% (16

orang).

5. Tingkat Kecemasan

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Kecemasan Di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Tingkat Kecemasan Jumlah (n) Persentase (%)
Ringan 8 26,7
Sedang 22 73,3
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 30

responden ibu post partum dengan kategori tingkat kecemasan

sedang sejumlah 22 orang (73,3%).


6. Tingkat kecemasan dengan usia

Tabel 4.6
Tabel Silang Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum dengan
Usia di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Usia (th)
Tingkat 20-30 31-40 Total
Kecemasan f % f % f %
Ringan 6 20,0 2 6,7 8 26,7
Sedang 17 56,7 5 16,7 22 73,3
Total 23 76,7 7 23,3 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rentang

usia 20-30 tahun mengalami tingkat kecemasan sedang sebesar

56,7% atau 17 orang.

7. Tingkat kecemasan dengan pendidikan

Tabel 4.7
Tabel Silang Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum dengan
Pendidikan di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Pendidikan
Tingkat Pendidikan Total
Kecemasan SMA/K Tinggi
f % f % f %
Ringan 7 23,3 1 3,3 8 26,7
Sedang 12 40,0 10 33,3 22 73,3
Total 19 63,3 11 36,7 30 100

Berdasarkan tabel silang di atas dapat dilihat sebanyak

12 orang berpendidikan menengah (SMA/K) yaitu 40%

mengalami tingkat kecemasan sedang.


8. Tingkat kecemasan dengan pekerjaan

Tabel 4.8
Tabel Silang Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum dengan
Pekerjaan di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Pekerjaan
Tingkat IRT Pegawai PNS Wira- Total
Kecemasan Swasta swasta
F % f % f % f % f %
Ringan 2 6,7 3 10 0 0 3 10 8 26,7
Sedang 8 26,7 10 33,3 1 3,3 3 10 22 73,3
Total 10 33,3 13 43,3 1 3,3 6 20 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

sebanyak 10 orang pegawai swasta mengalami tingkat

kecemasan sedang yakni 33,3%.

9. Tingkat kecemasan dengan paritas

Tabel 4.9
Tabel Silang Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum dengan
Paritas di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo Tahun 2015
Tingkat Paritas Total
Kecemasan Primipara Multipara
f % f % f %
Ringan 0 0 8 26,7 8 26,7
Sedang 14 46,7 8 26,7 22 73,3
Total 14 46,7 16 53,3 30 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa ibu

dengan paritas primipara dominan mengalami tingkat

kecemasan sedang yaitu 46,7%.


BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Ibu Post Partum Di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik ibu

post partum di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo menunjukkan bahwa

sebagian besar berusia antara 20-30 tahun yakni 76,7% (23 orang) sedangkan

sisanya 23,3% berusia antara 31-40 tahun sejumlah 7 orang. Usia ibu post

partum rata-rata berada pada rentang 20-30 tahun secara teoritis merupakan

usia produktif untuk melahirkan, dengan demikian dari sisi kemampuan

fisiologis maupun psikologis sudah cukup mapan dalam arti memiliki

kematangan dalam kepribadian akan lebih sukar mengalami stres atau

kecemasan.

Sebanyak 19 orang ibu post partum berpendidikan SMA/SMK (63,3

%) sedangkan 36,7% berpendidikan tinggi.Tingkat pengetahuan seseorang

erat kaitannya dengan pendidikan yang telah diperoleh, dalam arti luas

pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan dengan segala bentuk

interaksi individu di lingkungannya, baik secara formal maupun informal.

Tingkat pendidikan menengah berpengaruh pada kecemasan ibu post partum,

hal ini dikarenakan dengan pengetahuan yang kurang kemampuan ibu dalam
menjalankan peran barunya tidaklah optimal sehingga akan membuat stres

atau cemas.

Didapatkan hasil bahwa karakteristik presentase responden

berdasarkan jenis pekerjaan, ibu rumah tangga merupakan tertinggi kedua

yakni 33,3% setelah pegawai swasta (43,3%) diikuti wiraswasta (20%) dan

pegawai negeri sipil (3,3%). Adapun distribusi frekuensi responden

berdasarkan paritas, ibu dengan multipara lebih besar prosentasenya yaitu 53,3

% daripada primipara yang hanya 46,7 %.

5.2 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum Di RS PKU

Muhammadiyah Sukoharjo

Hasil penelitian tingkat kecemasan ibu post partum di RS PKU

Muhammadiyah Sukoharjo menunjukkan dominan kategori kecemasan sedang

yakni 73,3% sedangkan lainnya 26,7% mengalami tingkat kecemasan yang

ringan.

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (affective) yangditandai

dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam

danberkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas,

kepribadianutuh, perilaku dapat terganggu tapi masih dalam batas normal

(Hawari, 2006).

Menurut Stuart ancaman terhadap integritas seseorang yang meliputi

ketidakmampuanfisiologis atau menurunnya kemampuan untuk melakukan

aktivitas hidupsehari-hari merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya


cemas. Respon fisiologis seseorang yang mengalami kecemasan sedang adalah

sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah meningkat, mulut kering, diare,

gelisah. Respon kognitif: lapang persepsi menyempit, rangsangan luar tidak

mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya.

Respon perilaku dan emosi: meremas tangan, bicara banyak dan lebih

cepat, susah tidur dan perasaan tidak enak (Stuart, 2007).Wanita post partum

sering cemas karena harus banyak melakukan penyesuaian, antara lain:

tanggung jawab bertambah, kehadiran anggota keluarga baru yang harus

diurus, jadwal tidur yang kacau, sehingga membebani ibu baik secara fisik dan

psikologis.

Menurut pendapat peneliti dengan melihat hasil pengelolaan data

penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden dengan rentang usia 31-40

tahun hanya mengalami tingkat kecemasan ringan. Sedangkan responden

yang berpendidikan menengah cenderung mengalami kecemasan sedang. Ibu

post partum yang bekerja sebagai pegawai swasta mengalami rasa cemas

sedang. Adapun ibu post partum dengan paritas primipara semua responden

mengalami tingkat cemas sedang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan responden faktor-faktor yang mempengaruhi rasa cemas ibu post

partum adalah tidak mengetahui bagaimana cara mengasuh bayi baru lahir

terutama bagi ibu yang pertama kali hamil dan melahirkan, tidak mengetahui

cara perawatan tali pusat, takut memandikan, mengganti popok dan tidak bisa

membedong bayinya. Responden merasa cemas ketika ASI nya tidak keluar

dan merasa risih saat bayinya rewel.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada 30

responden didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Karakteristik ibu post partum di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo :

a. Berusia antara 20 - 40 tahun.

b. Mempunyai tingkat pendidikan menengah (SMA/K) sampai

pendidikan tinggi.

c. Jenis pekerjaan yang ada kebanyakan bekerja sebagai pegawai

swasta (53,3%).

d. Paritas (kehamilan) ibu didapatkan hampir seimbang antara

primipara dan multipara.

2. Sebagian besar ibu post partum di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo

mengalami tingkat kecemasan sedang yaitu sebesar 73,3%.

3. Penjabaran tingkat kecemasan berdasarkan karakteristik ibu post

partum di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo adalah sebagian besar

ibu yang berusia antara 20-30 tahun, berpendidikan menengah


(SMA/K), pegawai swasta dan paritas primipara mengalami tingkat

kecemasan sedang.

6.2 Saran

1. Bagi ibu post partum

Agar ibu pasca melahirkan dapat mengetahui tentang kecemasan post

partum dan lebih maksimal mempersiapkan diri menjadi seorang ibu

sehingga kecemasan post partum tidak terjadi.

2. Bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan

memberikan informasi khususnya pelayanan pada ibu post partum

sehingga ibu merasa tenang dan terbantu.

3. Bagi perawat

Diharapkan lebih meningkatkan perawatan pada ibu post partum yang

mengalami kecemasan dengan menggunakan pendekatan terapeutik.

4. Bagi institusi pendidikan

Dapat dijadikan masukan untuk pengembangan pendidikan serta

sebagai bahan bacaan yang dapat menambah referensi perpustakaan.

5. Bagi peneliti lain

Dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

6. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan peneliti tentang

gambaran tingkat kecemasan pada ibu post partum.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Bobak.(2005).Buku AjarKeperawatan Maternitas. Alih Bahasa: Maria Wijayarini.

Edisi4. Jakarta: EGC

Cunningham, F. G. (2005). Obstetri Williams. Edisi 21.Jakarta: EGC.

Farrer, H.(2011). Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta : ECG.

Gangguan Kecemasan Sering Menghantui Wanita Yang Baru Saja

Melahirkan.Diakses Januari 2015, dari http://health.detik.com//gangguan-

kecemasan-seringmenghan

Hamilton, PM.(2005).Dasar Dasar Keperawatan Maternitas.Edisi 6.Jakarta:

EGC.

Handayani,A.(2010).Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Primipara dan Multipara

dalam Menghadapi Proses Persalinan di Klinik Bersalin Mariani dan

Risna. KTI.Universitas Sumatra Utara.


Harniati,Vera.(2007).Hubungan AntaraDukungan Sosial Keluarga Dengan

Tingkat Kecemasan Pada Ibu Post Partum di Ruang Bugenvil Rumah Sakit

Umum Daerah Purbalingga.Universitas Diponegoro Semarang.

Hidayat, A.A.(2007).Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

Hidayat, A.A (2003). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika

Hawari, D.(2006).Manajemen Cemas dan Depresi.Jakarta: Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hung CH.(2001).Predictors of postpartum women's health status. J Nurs

Scholarsh 36(4):345-51.

Ibrahim C. (2004).Perawatan Kebidanan. Edisi 2. Jakarta: Bhratara.

Isaacs A. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta: EGC.

Iskandar, Suhandi, Sugi. (2007). Post Partum Blues. Diakses tanggal 12 Februari

2015,dari http://www.mitrakeluarga.net/kemayoran/kesehatan005.html

Jatman, D.(2000).Psikologi Jawa.Yogyakarta:Yayasan Bentang Budaya.

KBBI.Arti Ibu.Diakses 5 Februari2015,dari www.kbbi.online.com

Notoatmodjo, Soekidjo.(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka

Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo.(2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta

:Rineka Cipta

Post partum Anxiety: An Ignored Problem. Diakses Januari 2015,dari

http://www.kristen-mcclure-therapist.com/postpartumanxiety.html

Potter & Perry (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses

&Praktek.Edisi 4. Vol 1. Jakarta : EGC

Rahayu, dkk.(2012).Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum Yang

Mengalami Luka Jahit Perineum Dengan Motivasi Dalam Pelaksanaan

Ambulasi Dini Di Ruang Cempaka RSUD Kabupaten Pekalongan. Jurnal

Keperawatan.

Rustam,M.(2004). Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Saleha, Siti.(2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Medika

Saryono. (2011). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia

Sastroasmoro, Sudigdo.(2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Edisi 4.

Jakarta : Sagung Seto

Semiun, Y.(2006).Kesehatan Mental 2. Yogyakarta:Kanisius

Stuart and Sundeen .(2007).Buku Saku keperawatan Jiwa, edisi 3 (alih Bahasa),

Jakarta : EGC.

Stuart, G. W.( 2007).Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta. EGC


Sugiyono.(2007). Statistika Untuk Penelitian. Cetakan kedelapan.

Bandung:Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna V.(2014).Metodologi Penelitian Keperawatan.Yogyakarta :

Gava Medika.

Sword W, Watt S(2005). Learning needs of postpartum women: does

socioeconomic status matter? 32(2): 86-92.

Videbeck, Sheila L.(2008).Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC

Wikipedia. Arti Ibu.Diakses 5 Februari 2015,dari http://id.wikipedia.org/wiki/Ibu

You might also like