Professional Documents
Culture Documents
04011381419167
Konsep Mandala of Health
KONSEP MANDALA OF HEALTH
The mandala of health(Hancock & Perkins 1985) menyempurnakan bagaimana pola konsep terjadinya
penyakit terhadap individu-individu. Adapun penjelasan untuk pola konsep mandala of helath :
Body, mind & spirit: kondisi pasien saat ini (usia, diagnosis kerja, DD, harapan,ketakutan)
Human biology: risiko genetik dan herediter pasien
Personal behavior: perilaku kesehatan pasien
Psycho-socio-economic environment : faktor-faktor psiko-sosio-ekonomi yang berkontribusi
terhadap risiko kesehatan pasien
Physical environment : faktor lingkungan fisik yang berperan dalam risiko kesehatan pasien
Community: peraturan kesehatan lokal dan nasional, kebutuhan dan permintaanmengenai
kesehatan publik yang berperan dalam risiko kesehatan pasien
Culture : norma dan budaya
Berdasarkan pola dan penjelasan di atas, Mandala of Health (a model of human
ecosystem) dapat disimpulkan bahwa:
Manusia terdiri atas 3 bagian meliputi fisik, jiwa, pikiran
Kesehatan pada diri individu dipengaruhi oleh kebiasaan personal, lingkungan,
fisik, unsru biologis, manusia, serta lingkungan pisko-sosio-ekonomi di mana
masing-masing faktor terkait satu sama lain
Kebiasaan personal dan kondisi psiko-sosio-ekonomi mempengaruhi lifestyle
Kebiasaan personal dan unsur psikologis manusia mempengaruhi sick care
system
Kondisi psiko-sosio-ekonomi dan lingkungan fisik mempengaruhi kerja
seseorang
Unsur biologis manusia dan lingkungan fisik mempengaruhi human made
environment
A. Pengertian Puskesmas
keluarga serta pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu . Sedangkan yang
dimaksud dengan wilayah kerjanya adalah batasan wilayah kerja puskesmas dalam
melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan, yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota berdasarkan keadaan geografis, demografis, sarana transportasi,
masalah kesehatan setempat, keadaan sumber daya, beban kerja puskesmas dan lain-lain,
selain itu juga harus memperhatikan dalam upaya untuk meningkatkan koordinasi,
memperjelas tanggung jawab pembangunan dalam wilayah kecamatan, meningkatkan
sinergisme pembangunan dalam wilayah kecamatan, meningkatkan sinergisme kegiatan dan
meningkatkan kinerja. Apabila dalam satu wilayah kecamatan terdapat lebih dan satu
Puskesmas maka kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dapat menunjuk salah satu
Puskesmas sebagai coordinator pembangunan kesehatan di kecamatan
a. Fungsi pembinaan terhadap Pos UKK dan pembinaan administrative terhadap poliklinik
perusahaan.
b. Fungsi pelaksana pelayanan kesehatan dasar
c. Fungsi peran serta masyarakat.
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas merupakan sarana
kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu,
terjangkau adil dan merata. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:
1) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public goods
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan. Dengan
pendekatan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di wilayah kerja
Puskesmas.
2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui
upaya rawat jalan dan rujukan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif
baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan
masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap
selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas
kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat,
puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa
(polindes). Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi:
a. Fungsi Pokok
Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat
pemberdayaan.
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil
dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam
Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran puskesmas adalah sebagai
ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif,
tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitative saja seperti di Rumah sakit.
RS Provinsi
RS Kabupaten
Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Kelurahan
Posyandu
C. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010. Wilayah kerja meliputi:
Kecamatan
Kepadatan penduduk
Luas daerah
Keadaan geografik
Infrastruktur
Sasaran penduduk 30.000 jiwa
D. Program Puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga fungsi Puskesmas di atas,
program tersebut dikelompokan menjadi :
1) Upaya Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan wajib Puskesmas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan sebagian besar
masyarakat serta mernpunyai daya ungkit yang tinggi dalam mengatasi permasalahan kesehatan
nasional dan intemasional yang berkaitan dengan kesakitan, kecacatan dan kematian. Upaya
kesehatan dasar tersebut adalah :
Upaya Promosi Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sosialisasi Program Kesehatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Upaya Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung,
ISPA, Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB.
ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga
Berencana),
Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
Upaya Perbaikan Gizi
Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
Upaya Pengobatan.
Rawat Jalan Poli Umum
Rawat Jalan Poli Gigi
Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
Unit Gawat Darurat (UGD)
Puskesmas Keliling (Puskel)
Kesehatan Lingkungan
Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-
JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-
tempat umum), Institusi pemerintah.
Survey Jentik Nyamuk
Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
2) Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya
kesehatan pokok di Puskesmas yang telah ada yang termasuk upaya kesehatan
pengembangan yaitu :
Upaya Kesehatan Sekolah: pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter
kecil.
Upaya Kesehatan Olah Raga: senam kesegaran jasamani.
Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Jiwa: pendataan kasus, rujukan kasus.
Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya Pengobatan Tradisional
Upaya Kesehatan Mata
Tugas Puskesmas: Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu
wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang
meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public
goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai
bentuk usaha pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan
kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
Kesehatan Lingkungan
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran
kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu
kesehatan mayarakat
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan,
masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai
jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh
P.Halton Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa Kesehatan Lingkungan
merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan
lingkungan adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan
manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya
dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-sifat dan
kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi
Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment
in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat
menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah :
Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling
factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan
"Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan
Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan
sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan
lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga
dicapai kondisi yang bersih, sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan
penyakit. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar Fahmi
Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi
kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi
mengganggu kesehatan masyarakat.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya
zat CO2 (zat carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2,secara
umum dan secara khusus.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain :
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat
dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi
bencana alam atau wabah penyakit menular.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain:
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di konsumsi
secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan,
dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan
menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan,
industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan.
E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat.
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai
berikut :
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air
atau sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3. Kesehatan Pemukiman
-Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-
faktor /unsur, berikut:
Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah
jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
Penyimpanan sampah
Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
Pengangkutan
Pembuangan
-Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
ANMAL
1. Apa yang dimaksud dengan dokter fungsional (tugas dan kewajiban)?
Sebagai gate keeper, menangani masalah kesehatan sesuai standar kompetensi, dan
melakukan rujukan berjenjang serta menerima rujukan balik masalah kesehatan di
luar standar kompetensi dokter umum. Melakukan tindakan promotif dan preventif.
(peranan)
2. Apa saja Promkes Puskesmas yang perlu dilakukan untuk kasus Tn. Ambu dan tetangga
sekitarnya?
Pelayanan kesehatan primer memegang peranan penting pada penyakit skabies dalam hal penegakan
diagnosis pertama kali, terapi yang tepat, dan edukasi komunitas dalam pencegahan penyakit dan
menularnya penyakit ke komunitas, karena penyakit ini mudah sekali menular terutama pada
pemukiman yang padat. Transmisi atau perpindahan antar penderita dapat berlangsung melalui
kontak kulit langsung yang erat dari orang ke orang. Hal tersebut dapat terjadi bila hidup dan tidur
bersama, misalnya anak-anak yang mendapat infestasi tungau dari ibunya, hidup dalam satu asrama,
atau para perawat. Selain itu perpindahan tungau juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung,
yaitu melalui pakaian atau alat mandi yang digunakan bersama.Intervensi yang dilakukan terhadap
lingkungan adalah memberi penyuluhan mengenai skabies (gejala, penatalaksanaan, penyebaran
penyakit, dan pencegahannya) terhadap warga masyarakat dalam satu RW. Selain itu, penemuan
kasus skabies pada lingkungan telah dilaporkan kepada Puskesmas setempat. Setelah dilakukan
pelaporan ke pihak Puskesmas, mereka hanya dapat menyediakan Salep 2-4 untuk pengobatan
skabies. Salep 2-4 yang mengandung belerang endap (sulfur presipitatum) dengan konsentrasi 4- 20%
tidak efektif terhadap stadium telur, oleh karena itu penggunaannya tidak boleh kurang dari tiga hari.
Kekurangan lain dari obat ini yaitu berbau, lengket, mengotori pakaian, dan kadang mengiritasi kulit
3. Apa konsep yang dapat digunakan untuk memastikan riwayat DM pada keluarga Tn. Ambu?
(genogram dan pembahasannya)
Genogram
Genogram atau Potret keluarga Merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal
dan keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah), baik dari pihak ibu dan ayah atau
dari pihak suami maupun istri.
Didalam genogram berisi : nama,umur,status menikah,riwayat perkawinan,anak
anak,keluarga satu rumah , penyakit penyakit spesifik,tahun meninggal, dan
pekerjaan.juga terdapat informasi tentang hubungan emosional,jarak atau konflik
antar anggota keluarga hubungan penting dengan profesional yang lain serta
informasi-informasi lain yang relevan.dengan genogram dapat digunakan juga
menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse)di dalam keluarga. Genogram
idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga,dan selalu dilengkapi
(update)setiap ada informasi baru tentng anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan
selanjutnya.Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai sistem
yang saling berinteraksi dalam satu unit emosionalnya.Setiap kejadian emosional
keluarga dapat mempengaruhi atau melihat sedikitnya 3 generasi keluarga sehingga
idealnya,genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.
SIMBOL GENOGRAM
4.
Bagaimana
hubungan perilaku, genetik dan lingkungan terhadap keluhan yang dialami keluarga Tn. Ambu?
(skabies)
Penularan melalui kontak tidak langsung seperti melalui perlengkapan tidur, pakaian,
atau handuk memegang peranan penting, maka dilakukan edukasi kepada keluarga
pasien untuk mencuci pakaian, sprei, gorden dan menjemur sofa dan tempat tidur. Hal
ini dilakukan untuk mematikan semua tungau dewasa dan telur sehingga tidak terjadi
kekambuhan. Dalam menatalaksana pasien, seorang dokter perlu memperhatikan
pasien seutuhnya, tidak hanya tanda dan gejala penyakit namun juga psikologisnya.
Pembinaan keluarga yang dilakukan pada kasus ini tidak hanya mengenai
penyakit pasien, tetapi juga mengenai masalah-masalah lainnya seperti fungsi
ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga, perilaku kesehatan keluarga, dan
lingkungan. Masalah ekonomi yang dialami adalah tidak adanya tabungan keluarga.
Hal ini karena rendahnya pendapatan keluarga sehingga hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Keluarga dimotivasi untuk menambah
sumber pendapatan tambahan melalui pemanfaatan waktu luang, seperti berdagang
atau menjadi pramuwisma paruh waktu. Masalah lingkungan rumah pada keluarga adalah
ventilasi dan penerangan di dalam rumah yang masih kurang serta banyaknya pakaian ditumpuk dan
digantung di sembarang tempat, yang merupakan lingkungan yang baik untuk berkembang biaknya
parasit seperti skabies. Keluarga dimotivasi untuk memperbaiki ventilasi dan penerangan
dengan membuka pintu rumah pada siang hari dan menggunakan kipas angin yang
selalu dibersihkan, serta selalu mencuci dan menyeterika pakaian setelah digunakan
dan menyimpannya dalam lemari.
Dapus
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :
http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu
Pengantar. Jakarta : EGC.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan
dan Restoran
Tabri F. Skabies pada bayi dan anak. Dalam: Boediardja SA, Sugito TL, Kurniati DD,
editor. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2003.p.62-79.
Meinking T, Taplin D. Scabies, infestation. Dalam: Schachner LA, Hansen RC, editor.
Pediatric Dermatology, edisi ke-2. New York: Churchill Livingstone Inc., 1995.1347-
89.
Kramer WL, Mock DE. Scabies. Insect and pests. Available at:
http://www.Ianr.uw.edu/pubs/g_1295.htm. Diunduh pada 10 Maret 2006. Handoko
RP. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002.
Bagian Kulit dan Kelamin. Pedoman pelayanan medis Departemen Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin Perjan RSCM. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, 2005.
Sungkar S. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia, 1995.
Amer M, El-Gharib I. Clinical trials permethrin versus crotamiton and lindane in the
treatment of scabies. International Journal of Dermatology 1992;31:357-8.
Schultz MW, Gomez M, Hansen RC, et al. Comparative study of 5% permethrin
cream and 1% lindane lotion for the treatment of Scabies. Archives of Dematology
1990;126:167-70.
Gan GL, Azwar A, Wonodirekso S. A primer on family medicine practice. Singapore:
Singapore International Foundation, 2004.