You are on page 1of 21

Trisa Andami

04011381419167
Konsep Mandala of Health
KONSEP MANDALA OF HEALTH

The mandala of health(Hancock & Perkins 1985) menyempurnakan bagaimana pola konsep terjadinya
penyakit terhadap individu-individu. Adapun penjelasan untuk pola konsep mandala of helath :
Body, mind & spirit: kondisi pasien saat ini (usia, diagnosis kerja, DD, harapan,ketakutan)
Human biology: risiko genetik dan herediter pasien
Personal behavior: perilaku kesehatan pasien
Psycho-socio-economic environment : faktor-faktor psiko-sosio-ekonomi yang berkontribusi
terhadap risiko kesehatan pasien
Physical environment : faktor lingkungan fisik yang berperan dalam risiko kesehatan pasien
Community: peraturan kesehatan lokal dan nasional, kebutuhan dan permintaanmengenai
kesehatan publik yang berperan dalam risiko kesehatan pasien
Culture : norma dan budaya
Berdasarkan pola dan penjelasan di atas, Mandala of Health (a model of human
ecosystem) dapat disimpulkan bahwa:
Manusia terdiri atas 3 bagian meliputi fisik, jiwa, pikiran
Kesehatan pada diri individu dipengaruhi oleh kebiasaan personal, lingkungan,
fisik, unsru biologis, manusia, serta lingkungan pisko-sosio-ekonomi di mana
masing-masing faktor terkait satu sama lain
Kebiasaan personal dan kondisi psiko-sosio-ekonomi mempengaruhi lifestyle
Kebiasaan personal dan unsur psikologis manusia mempengaruhi sick care
system
Kondisi psiko-sosio-ekonomi dan lingkungan fisik mempengaruhi kerja
seseorang
Unsur biologis manusia dan lingkungan fisik mempengaruhi human made
environment

Program Puskesmas (Promkes)

A. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di


Indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya
perubahan status kesahatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya
pembangunan system pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan kesehatan dasar tersebut (Profil
Kesehatan Indonesia, 2007).

Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas adalah UPTD kesehatan


Kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah keja. Depkes RI 1991, puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas adalah unit pelaksana
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya. Yang dimaksud dengan unit pelaksana adalah
Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisasi di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang melaksanakan tugas teknis operasional.

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Di dalam pembangunan kesehatan
meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan

keluarga serta pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu . Sedangkan yang
dimaksud dengan wilayah kerjanya adalah batasan wilayah kerja puskesmas dalam
melaksanakan tugas dan fungsi pembangunan kesehatan, yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota berdasarkan keadaan geografis, demografis, sarana transportasi,
masalah kesehatan setempat, keadaan sumber daya, beban kerja puskesmas dan lain-lain,
selain itu juga harus memperhatikan dalam upaya untuk meningkatkan koordinasi,
memperjelas tanggung jawab pembangunan dalam wilayah kecamatan, meningkatkan
sinergisme pembangunan dalam wilayah kecamatan, meningkatkan sinergisme kegiatan dan
meningkatkan kinerja. Apabila dalam satu wilayah kecamatan terdapat lebih dan satu
Puskesmas maka kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dapat menunjuk salah satu
Puskesmas sebagai coordinator pembangunan kesehatan di kecamatan

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi


fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Adapun visi dan misi
puskesmas yaitu:
1. Visi
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat
2010.
Masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Misi
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
B. Fungsi Puskesmas

Menurut buku Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar, Puskesmas mempunyai 3


( tiga ) fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi pembinaan terhadap Pos UKK dan pembinaan administrative terhadap poliklinik
perusahaan.
b. Fungsi pelaksana pelayanan kesehatan dasar
c. Fungsi peran serta masyarakat.
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas merupakan sarana
kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu,
terjangkau adil dan merata. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:
1) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public goods
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan. Dengan
pendekatan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di wilayah kerja
Puskesmas.
2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui
upaya rawat jalan dan rujukan.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah
supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif
baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan
masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap
selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas
kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat,
puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa
(polindes). Fungsi puskesmas itu sendiri meliputi:
a. Fungsi Pokok
Pusat pengerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat
pemberdayaan.
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil
dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam

penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.


c. Cara-cara yang ditempuh
Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efisien dan efektif.
Memberikan bantuan teknis
Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
Kerjasama lintas sector
d. Program Pokok Puskesmas
KIA
KB
Usaha Kesehatan Gizi
Kesehatan Lingkungan
Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
Pengobatan termasuk penaganan darurat karena kecelakaan
Penyuluhan kesehatan masyarakat
Kesehatan sekolah
Kesehatan olah raga
Perawatan Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan kerja
Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan jiwa
Kesehatan mata
Laboratorium sederhana
Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
Pembinaan pemgobatan tradisional
Kesehatan remaja
Dana sehat
e. Satuan Penunjang
Puskesmas Pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah

yang lebih kecil.


Puskesmas Keliling
Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling
yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari
puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan
daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien,
Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.
Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan
seorang bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung
jawab kepada kepala puskesmas. Wilayah kerjanya dengan jumlah penduduk
3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a. Membina PSM
b. Memberikan pelayanan
c. Menerima rujukan dari masyarakat

Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran puskesmas adalah sebagai
ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif,
tidak sebatas aspek kuratif dan rehabilitative saja seperti di Rumah sakit.

Level Pelayanan Kesehatan

RS Provinsi

RS Kabupaten

Puskesmas Kecamatan

Puskesmas Kelurahan

Posyandu

C. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010. Wilayah kerja meliputi:
Kecamatan
Kepadatan penduduk
Luas daerah
Keadaan geografik
Infrastruktur
Sasaran penduduk 30.000 jiwa

D. Program Puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga fungsi Puskesmas di atas,
program tersebut dikelompokan menjadi :
1) Upaya Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan wajib Puskesmas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan sebagian besar
masyarakat serta mernpunyai daya ungkit yang tinggi dalam mengatasi permasalahan kesehatan
nasional dan intemasional yang berkaitan dengan kesakitan, kecacatan dan kematian. Upaya
kesehatan dasar tersebut adalah :
Upaya Promosi Kesehatan
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sosialisasi Program Kesehatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Upaya Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung,
ISPA, Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB.
ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga
Berencana),
Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
Upaya Perbaikan Gizi
Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
Upaya Pengobatan.
Rawat Jalan Poli Umum
Rawat Jalan Poli Gigi
Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan
Unit Gawat Darurat (UGD)
Puskesmas Keliling (Puskel)
Kesehatan Lingkungan
Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-
JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-
tempat umum), Institusi pemerintah.
Survey Jentik Nyamuk
Pencatatan dan Pelaporan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
2) Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan di pilih dari daftar upaya
kesehatan pokok di Puskesmas yang telah ada yang termasuk upaya kesehatan
pengembangan yaitu :
Upaya Kesehatan Sekolah: pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter
kecil.
Upaya Kesehatan Olah Raga: senam kesegaran jasamani.
Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Jiwa: pendataan kasus, rujukan kasus.
Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Upaya Pengobatan Tradisional
Upaya Kesehatan Mata

Tugas Puskesmas: Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunankesehatan disuatu
wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang
meliputi pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public
goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai
bentuk usaha pembangunan kesehatan. Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
langsung memberikan pelayanan secara mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.Jenis pelayan kesehatan disesuaikandengan
kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh
puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Kesehatan Lingkungan
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan.
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran
kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat.
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus
menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis.Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu
kesehatan mayarakat
Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan lingkungan,
masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah kesehatan sesuai
jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan oleh
P.Halton Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa Kesehatan Lingkungan
merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern, kesehatan
lingkungan adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua aspek kesehatan
manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk mempertahankan
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang setinggi-tingginya
dengan jalan memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, sifat-sifat dan
kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh Organisasi
Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment
health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment
in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya
keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat
menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah :
Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling
factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan
"Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia ". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan
Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat dan
sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.
3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan
lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga
dicapai kondisi yang bersih, sehat, aman dan nyaman dan terhindar dari gangguan
penyakit. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni dan teknologi
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh Umar Fahmi
Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan Lingkungan adalah
ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan kondisi
kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari dinamika
hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan segala macam perubahan
komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman atau berpotensi
mengganggu kesehatan masyarakat.

B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat


1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100 0C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya
oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya
zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan
tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya
pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon,
zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2
(carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan
secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia
tersebut untuk bernafas.
2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus
menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih
dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama.
Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat
dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan
dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1). Daun-daun tumbuhan
2). Ranting-ranting tumbuhan
3). Akar-akar tumbuhan

b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang


tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non
organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2,secara
umum dan secara khusus.
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain :
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan
hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat
dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi
bencana alam atau wabah penyakit menular.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain:
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di konsumsi
secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan,
dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan
menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan,
industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan
cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan.
E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan
faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan


lingkungan, yaitu :

1. Penyediaan Air Minum


2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
-Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22
ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

MASALAH-MASALAH KESEHTAN LINGKUNGAN DI INDONESIA


-Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :
1. Air Bersih
-Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum
adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l)
Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja
-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai
berikut :
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air
atau sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3. Kesehatan Pemukiman
-Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-
faktor /unsur, berikut:
Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah
jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
Penyimpanan sampah
Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
Pengangkutan
Pembuangan
-Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.

5. Serangga dan Binatang Pengganggu


-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan
3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah
penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida
untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
-Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat
menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi
bakteri penyebab.

6. Makanan dan Minuman


-Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa
boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan


meliputi :
Persyaratan lokasi dan bangunan
Persyaratan fasilitas sanitasi
Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
Persyaratan pengolahan makana
Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
Persyaratan peralatan yang digunakan
Pencemaran Lingkungan
-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution
dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem
perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih
berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia
cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat
pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu
faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai
masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis
data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok
resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah
12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan
lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau
sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran
pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya
ekologi hutan.

ANMAL
1. Apa yang dimaksud dengan dokter fungsional (tugas dan kewajiban)?
Sebagai gate keeper, menangani masalah kesehatan sesuai standar kompetensi, dan
melakukan rujukan berjenjang serta menerima rujukan balik masalah kesehatan di
luar standar kompetensi dokter umum. Melakukan tindakan promotif dan preventif.
(peranan)

2. Apa saja Promkes Puskesmas yang perlu dilakukan untuk kasus Tn. Ambu dan tetangga
sekitarnya?
Pelayanan kesehatan primer memegang peranan penting pada penyakit skabies dalam hal penegakan
diagnosis pertama kali, terapi yang tepat, dan edukasi komunitas dalam pencegahan penyakit dan
menularnya penyakit ke komunitas, karena penyakit ini mudah sekali menular terutama pada
pemukiman yang padat. Transmisi atau perpindahan antar penderita dapat berlangsung melalui
kontak kulit langsung yang erat dari orang ke orang. Hal tersebut dapat terjadi bila hidup dan tidur
bersama, misalnya anak-anak yang mendapat infestasi tungau dari ibunya, hidup dalam satu asrama,
atau para perawat. Selain itu perpindahan tungau juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung,
yaitu melalui pakaian atau alat mandi yang digunakan bersama.Intervensi yang dilakukan terhadap
lingkungan adalah memberi penyuluhan mengenai skabies (gejala, penatalaksanaan, penyebaran
penyakit, dan pencegahannya) terhadap warga masyarakat dalam satu RW. Selain itu, penemuan
kasus skabies pada lingkungan telah dilaporkan kepada Puskesmas setempat. Setelah dilakukan
pelaporan ke pihak Puskesmas, mereka hanya dapat menyediakan Salep 2-4 untuk pengobatan
skabies. Salep 2-4 yang mengandung belerang endap (sulfur presipitatum) dengan konsentrasi 4- 20%
tidak efektif terhadap stadium telur, oleh karena itu penggunaannya tidak boleh kurang dari tiga hari.
Kekurangan lain dari obat ini yaitu berbau, lengket, mengotori pakaian, dan kadang mengiritasi kulit

3. Apa konsep yang dapat digunakan untuk memastikan riwayat DM pada keluarga Tn. Ambu?
(genogram dan pembahasannya)
Genogram
Genogram atau Potret keluarga Merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal
dan keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah), baik dari pihak ibu dan ayah atau
dari pihak suami maupun istri.
Didalam genogram berisi : nama,umur,status menikah,riwayat perkawinan,anak
anak,keluarga satu rumah , penyakit penyakit spesifik,tahun meninggal, dan
pekerjaan.juga terdapat informasi tentang hubungan emosional,jarak atau konflik
antar anggota keluarga hubungan penting dengan profesional yang lain serta
informasi-informasi lain yang relevan.dengan genogram dapat digunakan juga
menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse)di dalam keluarga. Genogram
idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga,dan selalu dilengkapi
(update)setiap ada informasi baru tentng anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan
selanjutnya.Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai sistem
yang saling berinteraksi dalam satu unit emosionalnya.Setiap kejadian emosional
keluarga dapat mempengaruhi atau melihat sedikitnya 3 generasi keluarga sehingga
idealnya,genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

FUNGSI DARI GENOGRAM


1. Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga; mencari dimana
komunikasi mengalami masalah.
2. Memahami label/julukan apa saja yang pernah diungkapkan orangtua dan
cukup membentuk karakter diri kita sendiri.
3. Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orangtua yang mungkin
membuat diri sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa
bantaun (dukungan) orangtua.

SIMBOL GENOGRAM
4.

Bagaimana
hubungan perilaku, genetik dan lingkungan terhadap keluhan yang dialami keluarga Tn. Ambu?
(skabies)
Penularan melalui kontak tidak langsung seperti melalui perlengkapan tidur, pakaian,
atau handuk memegang peranan penting, maka dilakukan edukasi kepada keluarga
pasien untuk mencuci pakaian, sprei, gorden dan menjemur sofa dan tempat tidur. Hal
ini dilakukan untuk mematikan semua tungau dewasa dan telur sehingga tidak terjadi
kekambuhan. Dalam menatalaksana pasien, seorang dokter perlu memperhatikan
pasien seutuhnya, tidak hanya tanda dan gejala penyakit namun juga psikologisnya.
Pembinaan keluarga yang dilakukan pada kasus ini tidak hanya mengenai
penyakit pasien, tetapi juga mengenai masalah-masalah lainnya seperti fungsi
ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga, perilaku kesehatan keluarga, dan
lingkungan. Masalah ekonomi yang dialami adalah tidak adanya tabungan keluarga.
Hal ini karena rendahnya pendapatan keluarga sehingga hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Keluarga dimotivasi untuk menambah
sumber pendapatan tambahan melalui pemanfaatan waktu luang, seperti berdagang
atau menjadi pramuwisma paruh waktu. Masalah lingkungan rumah pada keluarga adalah
ventilasi dan penerangan di dalam rumah yang masih kurang serta banyaknya pakaian ditumpuk dan
digantung di sembarang tempat, yang merupakan lingkungan yang baik untuk berkembang biaknya

parasit seperti skabies. Keluarga dimotivasi untuk memperbaiki ventilasi dan penerangan
dengan membuka pintu rumah pada siang hari dan menggunakan kipas angin yang
selalu dibersihkan, serta selalu mencuci dan menyeterika pakaian setelah digunakan
dan menyimpannya dalam lemari.

a) Bagaimana dampak dari rumah Tn. Ambu yang:


- penerangan tergantung pada satu lampu pijar 25 watt
- Kebersihan dan kerapian rumah kurang
- Air minum dan air untuk masak didapat dengan membeli air mineral dalam galon

5. Bagaimana tatalaksana (preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif) DM untuk


kasus Tn. Ambu dengan pendekatan dokter keluarga?
1. Personal care
a. Initial Plain
Usulan Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, Gula Darah Puasa dan Gula Darah 2
jam post prandial
Pemeriksaan HbA1C
b. Non Medikamentosa
Pengaturan cara dan pola makan berupa makanan bergizi dan seimbang.
Diet tinggi protein, rendah karbohidrat, rendah lemak dan tinggi serat
c. Medikamentosa
Obat untuk menurunkan gula darah, ex: Metformin 500 mg 3x1 sehari
Vit. B comp 2x1
d. KIE (Konseling, Informasi, dan Edukasi)
Edukasi untuk minum obat secara teratur
Penjelasan keluarga pasien tentang penyakit diabetes melitus serta pencegahan
komplikasi.
Mulai membiasakan diri tidak memakan makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak
Tanda-tanda kegawatan atau muncul komplikasi dari diabetes mellitus segera bawa
pasien ke rumah sakit
Olahraga teratur
Kontrol setiap bulan ke puskesmas untuk cek gula darah
e. Monitoring
Pasien secara rutin memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan untuk memantau gula
darah dan keefektifan pengobatan.
2. Family Focus
a. Memberikan pengatahuan kepada keluarga pasien tentang pencegahan terjadinya
komplikasi Diabetes Melitus.
b. Meningkatkan imunitas pasien dengan makan makanan bergizi dan seimbang.
c. Pasien mendapatkan dukungan psikologis dari keluarga
3. Community Focus
a. Pasien juga mendapatkan dukungan psikologis dari dokter dan tenaga medis lainnya.
Menjaga gaya hidup sehat di lingkungan tempat tinggal oleh seluruh warga desa tempat
pasien tinggal

Dapus
World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :
http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu
Pengantar. Jakarta : EGC.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan
dan Restoran
Tabri F. Skabies pada bayi dan anak. Dalam: Boediardja SA, Sugito TL, Kurniati DD,
editor. Infeksi kulit pada bayi dan anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2003.p.62-79.
Meinking T, Taplin D. Scabies, infestation. Dalam: Schachner LA, Hansen RC, editor.
Pediatric Dermatology, edisi ke-2. New York: Churchill Livingstone Inc., 1995.1347-
89.
Kramer WL, Mock DE. Scabies. Insect and pests. Available at:
http://www.Ianr.uw.edu/pubs/g_1295.htm. Diunduh pada 10 Maret 2006. Handoko
RP. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002.
Bagian Kulit dan Kelamin. Pedoman pelayanan medis Departemen Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin Perjan RSCM. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin, 2005.
Sungkar S. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia, 1995.
Amer M, El-Gharib I. Clinical trials permethrin versus crotamiton and lindane in the
treatment of scabies. International Journal of Dermatology 1992;31:357-8.
Schultz MW, Gomez M, Hansen RC, et al. Comparative study of 5% permethrin
cream and 1% lindane lotion for the treatment of Scabies. Archives of Dematology
1990;126:167-70.
Gan GL, Azwar A, Wonodirekso S. A primer on family medicine practice. Singapore:
Singapore International Foundation, 2004.

You might also like