You are on page 1of 4

SISTEM NEUROBEHAVIOUR

ANALISA JURNAL

Nama Kelompok:
1. Antika Nisa Sifa
2. Ertanti Rizki Nur R
3. Multi agustin
4. Pawestri Utami Putu J
5. Siti Wulandari

ANALISA JURNAL

1. Judul jurnal
Pengaruh Therapy Range of Motion (ROM) Pasif Terhadap Kekuatan Otot pada
Pasien Stroke di Ruang Fisioterapi RS TK II Dr.AK.Gani Palembang Tahun 2013.

2. Kata kunci
Terapi Range Of Motion (ROM) pasif, stroke, kekuatan otot.

3. Penulis jurnal
Indah Puji Astuti dan Putinah

4. Latar Belakang Masalah


Menurut WHO dalam Irfan (2010), stroke adalah terjadinya gangguan
fungsional otak fokal maupun gelobal secara mendadak dan akut yang berlangsung
lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran darah keotak. Pada atahun 2001 sebanyak
20,5 juta jiwa didunia sudah terjangkit stroke. Dari jumlah itu 5,5 juta telah meninggal
dunia. Penyakit darah tinggi atau hipertensi menyumbang 17,5 juta kasus stroek di
dunia.
Penderita stroke perlu penanganan yang baik untuk mencegah kecatatan fisik
dan mental. Stroke pada penderita dewasa akan berdampak menurunya produktivitas
dan bahkan akan menjadi beban orang lain. Penderita stroke paska serangan
membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan dan memperoleh fungsi
penyesuaina diri secara maksimal. Akibat buruk dapat terjadi cacat fisik, mental
ataupun soasial untuk itu penderita stroke membutuhkan program rehabilitas salah
satunya mobilisasi persendian yaitu dengan latihan range of motion(ROM).
Range of motion (ROM) adalah latiha-latihan yang diberikan untuk
mempertahankan dan meningkatkan fungsi sendi yang berkurang karna paska stroke.
Latihan range of motion (ROM) ini memungkinkan terjadinya kontraksi dan
pergerakan otot dimana klien mengerakan masing-masing persendianya sesuai dengan
gerakan normal baik secara aktif maupun pasif. Range of motion (ROM) psasif adalah
perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang
normal (Klien pasif) dimana kekuatan otot aktif 50%. Range of motion (ROM) aktif
adalah perawat memberikan motivasi, membimbing klien dalam melaksanakan
pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien
aktif) dimana kekuatan otot 75% (Potter and Perry, 2005).

5. Tujuan penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui terapi range of motion
(ROM) pasif terhadap kekuatan otot pada pasien stroke di ruang Fisioterapi RS TK II
Dr. AK. Gani Pelambang 2013. Untuk mengukur perbedaaan kekuatan otot antara
sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan Range of motion (ROM).

6. Metodologi penelitian
a. Desain penelitian ini adalah One Group Pretest- Posttest Design
b. Cara mengambil sampel diambil dengan Accidental Sampling
c. Uji statistik yang digunakan Uji Wilcoxon

7. Hasil penelitian
Rata-rata kekuatan otot sebelum terapi ROM pasif adalah 1,28 dengan standar
defiasi 0,461. Pada pengukuran kekuatan otot dilakukan terapi ROM pasif didapatkan
rata-rata kekuatan otot adalah 1,72 dengan standar defiasi 0,826. Pada uji normalitas
sebelum terapi ROM pasif diperoleh nilai p value 0.000, sedangkan sesudah terapi
ROM pasif nilai p value 0,000. Sehingga data tersebut berdistribusi tidak normal
artinya uji statistik digunakan adalah uji non parametik yaitu uji Wilcoxon. Hasil uji
statistik didapatkan z -2,271 dan nilai signifikan 0,023 yang berarti bahwa (p value <
0,05), menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot
sebelum dan sesudah dilakukan terapi ROM pasif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh
Ika (2009) tentang pengaruh fisioterapi kekuatan otot pasien stroke hemoragik dari uji
homogenitas normalitas menunjukkan bahwa data kekuatan ekstremitas terdistribusi
tidak normal (p < 0,05) dan varian data tidak homogen (p < 0,05). Uji Wilcoxon
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kekuatan ekstremitas sebelum
dan sesudah fisioterapi (p > 0,05). Makan dapat disimpulkan fisioterapi berpengaruh
terhadap kekuatan otot ekstremitas pada stroke non hemoragik.
Setelah membandingkan teori dan hasil penelitian yang ada, maka penelitian
berpendapat bahwa terapi ROM dapat mempertahankan fungsi sendi, memulihkan
fungsi sendi yang berkurang karena proses penyakit dan pasca stroke, membuat otot
menjadi fleksibel dan meningkatkan kekuatan otot. Terapi ROM pasif penting
dilakukan untuk pasien stroke, jika terapi ROM pasif dilakukan secara rutin akan
berpengaruh besar terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke. Sehingga
dapat simpulkan terapi ROM pasif dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien
stroke.

8. Kelemahan penelitian yang didapat pada jurnal ini yaitu :


a. Penelitian hanya dilakukan di satu rumah sakit saja sehingga tidak bisa mewakili
daerah yang lebih besar.
b. Sampel diambil dengan menggunakan accidental sampling dan hanya dilakukan
selama 1 bulan sehingga tidak dapat mewakilkan insinden kasus di daerah yang
lebih besar.

9. Kelebihan penelitian yang didapat pada jurnal ini yaitu :


a. Sampel penelitian di ambil dengan menggunakan kriteria inklusi sehingga sampel
yang di teliti terfokus sesuai dengan tujuan penelitian.
b. Desain penelitian menggunakan one group pretest-posttest design sehingga dapat
menilai kemajuan penelitian secara akurat.
c. Penelitian menggunakan analisis bivariat untuk membandingkan nilai statistik
kekuatan otot sebelum dilakukan intervensi ROM pasif dan sesudah dilakukan
intervensi ROM pasif sehingga dapat menyediakan hasl data statistik
perbandingan yang jelas.
10. Manfaat penelitian yang didapat pada jurnal ini adalah :
a. Dapat mengetahui pengaruh ROM pasif terhadap perbedaan kekuatan otot anatara
sebelum dilakukan tindakan ROM pasif dengan sesudah dilakukan tindakan
ROM pasif.
b. Dapat memberikan bukti data statistik pentingnya dilakukan tindakan ROM
kepada klien dengan stroke.
c. Dapat menjadi acuan sumber literatur dalam membuat asuhan keperawatan
kepada klien dengan stroke.

You might also like