Professional Documents
Culture Documents
ANALISA JURNAL
Nama Kelompok:
1. Antika Nisa Sifa
2. Ertanti Rizki Nur R
3. Multi agustin
4. Pawestri Utami Putu J
5. Siti Wulandari
ANALISA JURNAL
1. Judul jurnal
Pengaruh Therapy Range of Motion (ROM) Pasif Terhadap Kekuatan Otot pada
Pasien Stroke di Ruang Fisioterapi RS TK II Dr.AK.Gani Palembang Tahun 2013.
2. Kata kunci
Terapi Range Of Motion (ROM) pasif, stroke, kekuatan otot.
3. Penulis jurnal
Indah Puji Astuti dan Putinah
5. Tujuan penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui terapi range of motion
(ROM) pasif terhadap kekuatan otot pada pasien stroke di ruang Fisioterapi RS TK II
Dr. AK. Gani Pelambang 2013. Untuk mengukur perbedaaan kekuatan otot antara
sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan Range of motion (ROM).
6. Metodologi penelitian
a. Desain penelitian ini adalah One Group Pretest- Posttest Design
b. Cara mengambil sampel diambil dengan Accidental Sampling
c. Uji statistik yang digunakan Uji Wilcoxon
7. Hasil penelitian
Rata-rata kekuatan otot sebelum terapi ROM pasif adalah 1,28 dengan standar
defiasi 0,461. Pada pengukuran kekuatan otot dilakukan terapi ROM pasif didapatkan
rata-rata kekuatan otot adalah 1,72 dengan standar defiasi 0,826. Pada uji normalitas
sebelum terapi ROM pasif diperoleh nilai p value 0.000, sedangkan sesudah terapi
ROM pasif nilai p value 0,000. Sehingga data tersebut berdistribusi tidak normal
artinya uji statistik digunakan adalah uji non parametik yaitu uji Wilcoxon. Hasil uji
statistik didapatkan z -2,271 dan nilai signifikan 0,023 yang berarti bahwa (p value <
0,05), menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot
sebelum dan sesudah dilakukan terapi ROM pasif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh
Ika (2009) tentang pengaruh fisioterapi kekuatan otot pasien stroke hemoragik dari uji
homogenitas normalitas menunjukkan bahwa data kekuatan ekstremitas terdistribusi
tidak normal (p < 0,05) dan varian data tidak homogen (p < 0,05). Uji Wilcoxon
menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada kekuatan ekstremitas sebelum
dan sesudah fisioterapi (p > 0,05). Makan dapat disimpulkan fisioterapi berpengaruh
terhadap kekuatan otot ekstremitas pada stroke non hemoragik.
Setelah membandingkan teori dan hasil penelitian yang ada, maka penelitian
berpendapat bahwa terapi ROM dapat mempertahankan fungsi sendi, memulihkan
fungsi sendi yang berkurang karena proses penyakit dan pasca stroke, membuat otot
menjadi fleksibel dan meningkatkan kekuatan otot. Terapi ROM pasif penting
dilakukan untuk pasien stroke, jika terapi ROM pasif dilakukan secara rutin akan
berpengaruh besar terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke. Sehingga
dapat simpulkan terapi ROM pasif dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien
stroke.