You are on page 1of 5

MIKROBILOGI DAN PARASITOLOGI JENIS-JENIS

PENYAKIT PARASIT(CESTODA, TREMATODA, DAN


NEMATODA)

Disusun oleh
Ana Fitria
Nim : P07220116041

POLTEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN KEPERAWATAN
DIII KEPERAWATAN
2016/2017
A. JENIS JENIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PARASIT
(CESTODA, TREMATODA, DAN NEMATODA)
1. Cestoda
a. Echinococcosis atau hidatidosis
Penyakit yang disebabkan oleh cacing pita parasit echinoccocus granulosus.
Penyakit ini sering disebut juga hydatidosis (disebabkan larvanya). Hospes
definitf dari echinoccocus granulosus adalah hewan karnivora terutama anjing,
srigala, dan lain-lain. sedangkan hospes perantaranya manusia, kambing,
domba, sapi, dan lain-lain. penyebaran penyakit ini tersebar diseluruh dunia
terutama didaerah pedesaan dan pinggiran yang daerah tersebut banyak hewan
karnivora yang memakan daging hewan yang mengandung kista hidatid.
Biasannya di amerika selatan yaitu peternakan domba dan sapi di argentina,
uruguay, brazil, dan chili. Kista ini sering kali menginfeksi anak-anak dan
tumbuh terus tanpa diketahui selama bertahun-tahun sebelum kista mebesar dan
menyebabkan gejala saat tersebar ke orgn-organ vital. Bila menginfeksi hati aka
terjadi rasa sakit dan nyeri di bagian abodominal, benjolan didaerah hati, dan
obsruksi saluran empedu.
b. Hymenolepiasis
Penyakit yang disebabkan oleh Hymenolepis nana, dimana tersebar
diseluruh dunia baik didaerah beriklim tropis maupun sedang.seperti Amerika,
Mesir, Sudan, Thailand, India, Jepang, Eropa selatan, dan di Indonesia. Infeksi
dari hymenolepis nana banyak terdapat pada orang-orang dengan sanitasi yang
buruk dan padat. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, juga terdapat di
tikus dan mencit. Survey yang dilakukan sebuahlembaga menunjukan frekuensi
dari 0,2-3,7% walaupun di daerah tertentu 10% dari anak-anak menderita
infeksi ini. Infeksi ini kebanyakan terbatas pada anak-anak dibawah 15 tahun.
Frekuensi lebih tinggi pada laki-laki dari pada perempuan.
c. Sistiserkosis
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi jaringan dalam bentuk larva
(cysticercus) taenia, yang disebut sistiserkus akibat termakan taenea solium.
Taenia solium atau cacing pita babi dapat menyebabkan sistiserkosis pada
manusia. Gejalanya mungkin tidak terlihat namun setelah bertahun-tahun,
berkembang , mulai terasa sakit, dan bengkak lalu berubah. Sangat umum di
Asia, Afrika Sub-Sahara, dan Amerika latin.
2. Trematoda
a. Trematoda hati
1) Clonorchiasis
Penyakit yang disebabkan oleh Clonorchis sinensis yang bersifat
hermaprodit dengan definitf manusia, anjing, dan kucing, serta hospes keong
air. Diamana dapat ditemukan di negara-negara yang penduduknya sering
mengkonsumsi ikan mentah, seperti jepang, taiwan, dan china. Apabila
infeksi ringan tanpa gejala atau hanya keluhan ringan, namun jika infeksi
berat dapat menyebabkan pembesaran hati disertai ikterus. Lalu pada stadium
selanjutnya dapat terjadi sirosis hepatis disertai asites dengan oedem.
2) Fascioliasis
Penyakit yang disebabkan oleh Fasciola hepatica yang tersebar diseluruh
dunia seperti Amerika utara, Eropa, Rusia, Afrika selatan, Australia, dan
New zealand. Sedangkan di Indonesia itu sendiri ditemukan dihampir seluruh
daerah terutama di daerah basah. Tingkat morbiditas dilaporkan 50-75% rata-
rata 30% yaitu sebanyak 2,5 juta orang telah terinfeksi di 61 negara.
b. Trematoda paru-paru
1) Paragonimiasis
Penyakit yang disebabkan Paragonimus westermani. Penyebaran
geografis di China, Jepang, Jndonesia, Afrika, India, dan Amerika. Dimana
hospes definitifnya yaitu manusia, anjing, dan kucing.merupakan penyakit
yang bagian tubuhnya yaitu paru-paru, infeksi terhadap makanan terdapat
pada paru-paru yang dapat menyebabkan radang paru kronis.
c. Trematoda usus
1) Fasciolopsiasis
penyakit yang disebabkan fasciolopsis buski dan merupakan cacing
yang endemik di Asia timur. Penyakit ini bila berat dapat menyebabkan
kematian, akan tetapi bila dilakukan pengobatan sedini mungkin masih dapat
memberi harapan sembuh.

3. Nematoda
a. Nematoda usus
1) Askariasis
Penyakit parasit yang menginfeksi usus halus disebabkan oleh
nemahelminthes Ascaris Lumbricoides. Merupakan penyakit kedua terbesar
yang disebabkan oleh parasit. Hospes dan inang ascaris yaitu
manusia,dimana larva ascaris berkembang menjadi dewasa dan
menggandakan populasi serta akhirnya bertelur. Bersifat kosmopolit, terdapat
diseluruh dunia sekitar 70-80% terutama dinegara berkembang seperti
Indonesia, yang dimana dapat bertelur sebanyak 200.000 telur perharinya. Di
Indonesia, prevalensi ascariasis tinggi terutama pada anak-anak.
2) Nekatoriasis
Penyakit yang disebabkan oleh Necator americanus yang dapat hidup di
usus kecil. Hospesnya seperti manusia, anjing, dan kucing. Merupakan
cacing tambang yang sering menginfeksi manusia, sekitar 95% ditemukan
diwilayah selatan amerika serikat. Cara penularan infeksi necator americanus
membutuhkan pengendapan telur ditempat teduh dan mengandung kotoran,
tanah yang disukai adalah tanah yang hangat dan lembab. Dapat
menghasilkan sekitar 5000-10.000 terlur perhari dan dapat bertahan hidup
selama 3-5 tahun.
3) Trichuriasis
Penyakit yang disebabkan oleh trichuris trichiura yang merupakan
nematoda usus ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminth). Dimana
pada infeksi ringan pada tempat-tempat perlekatan tidak ada mukosa, hanya
kadang-kadang sedikit pendarahan kecil. Pada anak-anak sering terjadi
prolapsus recti (keluarnya mukosa rectum dari anus) disebakan oleh racun
yang keluar bersifat melemaskan otot rectum. Insedensi penyakit trichuriasis
biasanya tinggi tetapi intensitas infeksinya ringan. Pada negara tropis rata-
rata 80% sedangkan amerika serikat hanya 0,05-10%. Anak-anak lebih sering
terkena infeksi dari pada orang dewasa.
4) Strongyloidiasis
Penyakit ini disebabkan oleh Strongyloides stercoralis, cacing ini
menyebar sangat luas (kosmopolit) tetapi tingkat insidensinya rendah.
Hospesnya utamanya yaitu manusia, dimana telur akan menetas dan menjadi
larva rhaditiform yang keluar mukosa dan masuk ke lumen usus, sebelum itu
telur-telurnya diletakan di daerah duodenum dan jejunum. Insidensi infeksi
sejajar dengan infeksi cacing tambang, tetapi dengan angka yang lebih
rendah. Keadaan tanah, iklim, sanitasi, dan kebiasaan tanpa alas kaki
merupakan faktor terjadinya infeksi cacing ini.
5) Nhj
b. Nematoda jaringan
1) Filariasis limfatik (kaki gajah)
Penyakit yang disebabkan oleh wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
timori. Penyebaran cacing ini kosmopolit terutama di daerah trpois dan sub
tropis. Insidensi tinggi terjadi didaerah sekitar pantai dan kota besar, karena
hal ini berhubungan dengan kebiasaan hospes perantara (nyamuk) dengan
melalui gigitan nyamuk culex fatigans pada malam hari. Dapat
mengakibatkan terbentuknya noudule yang menimbulkan varises akan
mengakibatkan reaksi gronulomatosus, rekasi peradangan, selanjutnya akan
mengakibatkan limfangitis dan limfadenits. Lalu apabila terjadi terus
menerus akan dapat berakibat lebih parah sehinggan terkadi elephantiasis
(kaki gajah).
2) Loiasis atau Calabar swelling
Penyakit yang disebabkan oleh Loa-loa, loiasis merupakan penyakit
kronis yang ditandai dengan proses infalamasi dan pembengkakan subkutan
yang cepat terbentuk dan bersifat sementara. Dimana loa-loa deawasa dapat
berpindah dengan kecepatan 1 cm permenit dan bisa terdapat di acilla,
punggung, kulit kepala, dan mata. Dimana hospes definitnya manusia dengan
perantara lalat Chrysops silacea dan dimidiat yang merupakan serangga yang
menggit pada siang hari dan memiliki perindukan di rawa-rawa dan perairan
berlumpur. Lalat ini lebih banyak menggigit orang negro dari pada berkulit
putih.
3) Onchocerciasis
Penyakit yang disebabkan oleh Onchocerca volvulus dimana hospes
definitifnya adalah manusia dengan perantara lalat similium damnosum.
Dimana merupakan suatu infeksi menahun pada jaringan subkutan, kulit, dan
mata. Bila terjadi pada mata dapat mengakibatkan kebutaan, karena adanya
aktivitas mekanis. Wilayah penyebaran terdapat didaerah Afrika tropic,
Amerika tengah, dan selatan terutama daerah sekitar sungai. Sampai saat ini
masih tercatat 20-40 juta orang terinfeksi dan 2 juta diantaranya mengalami
kebutaan. Jumlah cacing perpenderita biasannya semakin meningkat dengan
bertambahnya umur penderita dan tentu saja berhubungan dengan intensitas
transmisi serta lamayana pemaparan. Umumnya pada anak-anak maupun
dewasa.

B. Parasit yang paling membahayakan untuk manusia


Clonorchiasis
Menurut saya karena penyakit clonorchiasis ini adalah penyakitmenahun
yang menyerang bagian saluran antara hati dan empedu. Gejala awal terjadinya
nyaris tidak ada namun apabila sudah parah penderita akan mengalami pelemahan
fisik dan berat badan turun derastis serta komplikasi penyakit lain seperti
penyakit kuning diikuti sirosis, pembesaran dan pelunakan hati, asites progresif
dan edema, serta pankreas berkembang dari infeksi kronis.

You might also like