Professional Documents
Culture Documents
KESEDIHAN
A. PENGERTIAN KESEDIHAN
C. TAHAPAN KESEDIHAN
1. Menurut Bawbly dan Parks (1970), Davidson (1984):
a. Syok dan hilang rasa
Syok dan hilang rasa dialami anda ketika mereka mengungkapkan perasaam
sangat tidak percaya, panic, tertekan atau marah. Perasaan ini dapat
diinterupsikan oleh letupan emosi. Pengambilan keputusan sulit dilakukan pada
saat ini dan fungsi normal menjadi terganggu.
Fase ini mendominasi selama 2 minggu pertama setelah kehilangan.mereka
mengatakan bahwa mereka berada dalam mimpi buruk dan bahwa mereka akan
bangun dan segala sesuatunya akan menjadi baik.
b. Mencari dan Merindukan
Dapat diidentifikasikan sebagai perasaan gelisah, marah, berslah dan mendua
(ambiguitas). Dimensi ini merupakan suatu kerinduan yang dapat terjadi dan
merupakan proses pencarian jawaban mengapa kehilangan terjadi.
Fase ini terjadi saat kehilangan terjadi dan memuncak 2 minggu sampai 4 bulan
setelha kehilangan. Mereka terpaku pada pikiran apa yang terjadi, apa yang
telah meraka lakukan dan belum melakukan sehingga kejadian yang
mengerikan itu terjadi.
c. Disorganisasi
Diidentifikasi saat individu berkabung mulai berbalik, dan menguji apa yang
nyata menjadi sadar terhadap realitas kehilangan. Perasaan tertekan , sulit
konsentrasi pada pekerjaan dan penyelesaian masalah dan perasaan bahwa ia
merasa tidak nyaman. Dengan kondisi fisik dan emosinya muncul.
Fase ini memuncak sekitar 5-9 bulan dan secara perlahan menghilang.
d. Reorganisasi
Terjadi bila individu yang berduka dapat berfungsi dirumah dan tempat kerja
dengan lebih baik disertai pengingkatan harga diri dan rasa percaya diri.
Individu yang berduka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan baru
dan menempatkan kehilangan tersebut dalam perspektif. Reorganisasi mulai
memuncak setelah setahun pertama yakni saat mulai melanjutkan hidupnya.
Keluarga mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah melupakan yang telah
meninggal tetapi mereka akan memulai kembali kehidupan mereka.
2. Engels Theory
Menurut Engel proses berduka (kehilangan) mempunyai beberapa fase:
a. Fase I ( Shock dan tidak percaya)
Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri,
duduk malas atau pergi tanpa tujuan. Memcoba untuk membutakan perasaan,
mungkin karena orang tersebut tidak menyadari implikasi dari kehilangan.
Biasanya seseorang menerima secara intelektual tetapi menolak secara
emosional. Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaphoresis, mual, diare, detak
jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.
b. Fase II (Berkembangnya kesadaran)
Seseorang mulai merasakan kehilangan secara nyata/akut dan mungkin
mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresu dan
kekosongan jiawa tiba-tiba terjadi. Menyalahkan diri sendiri dan menangis
adalah cara yang tipikal sebagai individu yang terkait dengan kehilangan.
c. Fase III (Restitusi/resolving the loss)
Berusaha mencoba untuk sepakat atau berdamai dengan perasaan yang
hampa/kosong, karena kehilangan. Masih tetap tidak bisa menerima perhatian
yang baru dari seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan
seseorang.
d. Fase IV
Menciptakan kesan orang meninggal yang hampir tidak memiliki harapan
dimasa yang akan datang. Menekan seluruh perasaan yang negatif.
e. Fase V
Kehilangan yang tidak dapat dihindari harus mulai disadari. Sehingga pada fase
ini diharapkan seseorang sudah bisa menerima kondisinya.
D. TIPE KESEDIHAN
Tipe kesedihan menurut nanda :
1. Berduka Antisipasi
Suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan
yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan,
obyek/ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan (tipe ini
masih dalam batas normal).
2. Berduka Disfungsional
Suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya di besar-
besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan,
obyek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang menjurus ke tipikal
abnormal.
Kesedihan adalah respon individu saat kehilangan (Corr, Nabe, and Corr, 1996).
Kesedihan merupakan manivestasi di bawah ini:
1. Perasaan
Adalah sedih, marah, perasaan bersalah, mencela diri sendiri. Putus asa,
kesepian, letih, kehilangan bantuan, syok, kerinduan, mati rasa.
2. Sensasi fisik
Adalah kekosongan pada usus, sesak pada dada/susah menelan,
kehilangan energi, kelelahan, mulut kering, kehilangan koordinasi.
3. Pilihan kognitif
Adalah kehilangan kepercayaan, bingung, terlalu asyik dengan diri
sendiri, pencarian paranormal.
4. Perubahan tingkah laku
Adalah susah tidur, kehilangan semnagat pada aktivitas yang biasa yang
membuat dirinya merasa nyaman, bermimpi tentang kematian, menangis,
tidak bisa istirahat.
5. Kesulitan dalam berorganisasi
Adalah masalah dalam menjalin relasi atau fungsi sosial.
6. Pencarian spiritual
Adalah mencari sensasi dan arti, marah pada Tuhan.
KEHILANGAN
A. PENGERTIAN KEHILANGAN
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami
individu ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah.
B. JENIS-JENIS KEHILANGAN
1. Kehilangan obyek eksterna
Kehilangan obyek/kehilangan milik sendiri atau bersama-sama misalnya
kecurian(perhiasan, uang, perabot rumah) atau kehancuran akibat bencana alam.
2. Kehilangan lingkungaan yang dikenal
Bisa diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dienal termasuk
dari latar belakang keluarga dalam waktu satu periode atau bergantian scara
permanen, misalnya berpindah rumah, dirawat dirumah sakit atau berpisah
perkerjaan.
3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti
Kehilangan yang sangat bermakna atau orang yang sangat berarti adalah salah
satu kehingan yang sangat membuat stress, misalnya pekerjaan, kepergian
anggota keluarga atau teman dekat,orang yang dopercaya atau binatang
peliharaan, perceraian.
4. Kehilangan suatu aspek diri
Kehilangan diri atau anggapan mental seseorang, misalnya anggota tubuh dan
fungsi psikologis atau fisik.
5. Kehilangan hidup
Dimana seseorang mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan repon
pada kegiatan dan orang di sekitarnya sampai pada kematian yang
sesungguhnya, misalnya kematian anggota keluarga, teman dekat atau diri
sendiri atau orang yang hidup sendirian dan susah menderita penyakit terminal
sekian lama dan kematian merupakan pembesaran dari penderitaan.
E. DAMPAK KEHILANGAN
1. Pada masa anak-anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk
berkembang, kadang-kadang akan timbul regresi serta merasa takut untuk
ditanggalkan atau dibiarkan kesepian.
2. Pada masa remaja, kehilangan dapat terjadi disintegrasu dalam keluarga.
3. Pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian [asangan hidup,
dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat
hidup orang yang ditinggalkan.
KONSEP KEMATIAN/MENINGGAL
Sakaratul mau (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi
kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu ntuk meninggal.
Kematian(death) merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan, tekanan
darah serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan
terhentinya aktivitas otak atau terhentinya fungsi jantung dan paru-parusecara
menetap. Dying dan death merupaan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan,
serta merupakan suatu fenomena tersendiri. Dying lebih kearah suatu proses,
sedangkan death merupakan akhir dari hidup.