Professional Documents
Culture Documents
Rating: T
Warning: YAOI! Dont Like? Read it first, then youll know you like it or not. J I
hope you like it.
~.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:!!!!!08*80!!!!!:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.~
In summer
Tetesan embun, sinar mentari di pagi hari yang menyeruak lewat celah-celah dahan.
Angin yang berhembus perlahan. Matahari kuning yang cerah, sekawanan anak-anak
yang berlarian menembus angin. Sunggu ingat benar, ini musim panas. Ia ingat benar
apa saja yang ada di musim panas. Dan yang paling ia ingat, adalah Woohyunnya.
In summer
Musim panas yang mungkin cukup menjengkelkan bagi beberapa orang, sangat
menyenangkan bagi Sunggyu. Liburan, es krim, matahari, dan lagi-lagi Woohyun.
Menghabiskan liburan musim panasnya dengan menikmati es krim, dan berdua
bersama Woohyun. Lagi-lagi yang ada di otaknya adalah Woohyun.
In summer
Musim panas bagai melukiskan Woohyun di otaknya. Pemuda tampan itu akan
mengunjungi rumahnya di musim panas. Pemuda tampan itu akan libur dari asramanya
ketika musim panas. Pemuda tampan itu akan menghabiskan waktu berdua dengan
Sunggyu.
In summer
Lagi-lagi pipi Sunggyu memanas tatkala mengingat setiap jengkal wajah Woohyun.
Pipinya lagi-lagi memanas tatkala mengingat betapa tampannya Woohyun. Mata yang
indah, hidung yang terbentuk sempurna, dan semuanya terasa sangat sempurna dan
sayang untuk dilewatkan.
In summer
Sunggyu merindukan setiap kali jemari Woohyun terselip diantara jemarinya. Sunggyu
merindukan setiap kali jemari Woohyun menelusuri lekukan wajahnya. Sunggyu
merindukan setiap kali bibir lembut Woohyun bersentuhan dengan bibirnya.
Tebakan Sunggyu tidak meleset. Lelaki yang ia panggil Woohyun itu terkekeh pelan
seraya mendudukkan diri di samping Sunggyu.
Ke taman hiburan?
Itu sudah biasa. Bagaimana kalau berenang? ujar Woohyun seraya menampakkan
seringai khasnya.
Ya! Kau ini mesum sekali! seru Sunggyu, Bagaimana kalau menemaniku membeli
beberapa perlengkapan tugas? Aku harus membeli beberapa kertas dan sterofoam.
Ke mall?
.:.:.:!*!:.:.:.
Woohyun pun menyeret Sunggyu menuju kedai es krim yang masih satu kompleks
dengan mall.
Eh, kau lihat dia. Lucu sekali ujar Sunggyu seraya menunjuk anak kecil yang berdiri
di sampingnya. Woohyun hanya tersenyum menanggapi.
Kau tidak tahu di mana eommamu? tanya Sunggyu seraya mengusap-usap rambut
anak kecil itu.
Si anak menggeleng perlahan, Tadi eomma mengjakakku di toko sana. Lalu tiba-tiba
dia menghilang.
Myungsoo. Kim Myungsoo. pemuda kecil itu tampak mengangguk lucu ketika
menyebitkan namanya.
Berapa usiamu?
8 tahun.
Sunggyu tersenyum dan lagi-lagi mengusap rambut Myungsoo, Baiklah, kita akan cari
ibumu setelah kita makan es krim. Kau mau?
Myungsoo mengangguk antusias. Sunggyu pikir, anak ini tidak seperti kebanyakan anak
yang lain. Di saat anak-anak yang lain melonjak kegirangan karena mendapatkan es
krim, anak ini hanya mengangguk.
.:.:.:!*!:.:.:.
Bawa saja ke bagian informasi. Kita hanya perlu menyebutkan ciri-cirinya, dan
menunggu orang tuanya datang menjemputnya. Mudah, kan? tutur Sunggyu
Bagaimana kalau orang tuanya sengaja membuangnya? Itu akan sangat merepotkan,
Sunggyu gumam Woohyun. Ia malas. Pasalnya, ia tidak terlalu menyukai anak kecil.
Dan voila, anak kecil di depannya ini mengganggu kencannya dengan Sunggyu yang
hanya terjadi tiap musim panas. Itu artinya, hanya setahun sekali. Oh Tuhan
Melihat raut wajah Myungsoo yang berubah muram, Sunggyu buru-buru menyenggol
pinggang Woohyun, Kau jangan sembarang bicara.
Aish.. Woohyun mengeluh sakit, Dia akan mengganggu kencan kita, Sunggyuie. Itu
tidak mengasyikkan.
Sunggyu mengusap-usap kepala Myungsoo lagi, Hanya hari ini, bukan masalah, kan?
Toh liburan musim panas kita ada 3 minggu. Hanya 1 dari 21 hari, kau keberatan?
Woohyun mengalah, ia lebih memilih diam. Berdebat dengan Sunggyu hanya akan
membuatnya kalah telak. Lebih baik mengalah dari pada kalah. Setidaknya itu lebih
terkesan terhormat.
.:.:.:!*!:.:.:.
Sunggyu dan Woohyun menghabiskan waktu dengan Myungsoo yang ada dalam
gendongan Woohyun. Sedari tadi anak kecil itu terus mengoceh tidak karuan. Dan lebih
parahnya, Woohyun sama sekali tidak menyukai itu.
Kau tahu Woohyunnie, aku sangat senang bisa seperti ini. Ujar Sunggyu
Aku merasa, kita seperti sebuah keluarga yang harmonis. Kau, aku, dan Myungsoo
sebagai anak kita. Sunggyu tersenyum
Kau, adalah appa yang tidak suka diganggu anaknya. Tapi semua orang di dunia ini
tahu, seorang ayah akan berlaku cuek kepada anaknya agar dia tumbuh dewasa dan
mandiri.
Menjadi sosok yang terlihat sangat tidak peduli, tapi selalu mencium kening anakmu
tatkala ia sudah jatuh tertidur. Itu terdengar sangat manis.
Woohyun terkekeh. Ia pikir, imajinasi Sunggyu ini sungguhlah aneh. Bahkan mereka
belum lulus dari sekolah, sudah memikirkan itu.
Kau terlalu berpikir jauh, Sunggyuie. Kita bahkan belum lulus. Ujar Woohyun
Myungsoo yang masih setia memeluk leher Woohyun tersenyum simpul, Kalian seperti
eomma dan appa sungguhan. Celotehnya
Sudah kuduga, orang tuanya pasti berniat membuangnya.. bisik Woohyun kepada
Sunggyu.
Sudah lebih dari satu jam mereka menunggu orang tua Myungsoo di sumber informasi.
Myungso sendiripun sudah sangat mengantuk dan akhirnya tertidur di pangkuan
Sunggyu.
Haah, tapi ini sudah lama sekali. Dan dia benar-benar sudah sukses besar
menghancurkan kencan kita. Sungut Woohyun
Sunggyu hanya memutar bola matanya. Ia terlalu lelah untuk berdebat dengan
Woohyun.
Aigoo! Myungsoo-ah! seru seorang wanita muda. Ia langsung berlari ke arah Sunggyu
dan langsung menggendong Myungsoo.
Eomma gumam Myungsoo. Bocah itu tampaknya masilah mengantuk. Matanya
enggan untuk terbuka. Dan bibirnya bergumam malas.
Terimakasih banyak anak muda.. ucap wanita itu seraya membungkukkan badannya.
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada Myungsoo jika bukan kalian yang
menemukan. Sekali lagi, terimakasih banyak.
Tidak perlu seperti itu. Aku sangat senang bertemu dengan Myungsoo. Dia sangat
menggemaskan. Jawab Sunggyu
Dan pertemuan Sunggyu serta Woohyun dengan Myungsoo berakhir pada sore itu.
.:.:.:!*!:.:.:.
Malam melukiskan bintang. Hari sudah beranjak petang. Satu persatu, Woohyun
menapaki trotoar dengan Sunggyu dalam gendongannya. Lampu jalan belum nyala
betul. Sebagian memang rusak, dan sebagian, entahlah. Hanya beberapa yang masih
bisa hidup.
Jalan ini memang tak begitu terawat mengingat ini bukan pusat kota. Bangku-bangku
reot, gang-gang sempit nan lembab, dan beberapa pohon di emperan jalan yang sedikit
tersayat-sayat ataupun tercoreng moreng. Malam tampak terang karena sorot lampu
kendaraan yang menyebar karena koloid kabut. Bukannya karena lambu jalanan yang
sudah usang.
Woohyun menggeleng, Kau ringan bagai kapas. Aku tak akan lelah. Lagi pula,
rumahmu sudah dekat.
Dia pun mengecup pipi Woohyun cukup lama sebelum beranjak memasuki rumahnya.
Tapi tangan Woohyun mencengkal. Seolah masih tidak rela.
Aku tahu, ini sangatlah tidak romantis, tapi Woohyun menggantungkan kalimatnya.
Ia meraih tangan kiri Sunggyu, Sunggyu-ah. Maukah kau suatu saat nanti, selalu hidup
berdampingan denganku? Saling merawat kala tua nanti. Menjadi oraang tua bagi anak-
anak kita kelak. Merawat mereka dengan penuh kasih sayang sampai mereka dewasa,
dan menjadi orang nomor satu dalam hidupku. Selalu ada baik dalam suka maupun
duka. Dan selalu bersama sampai maut memisahkan kita.
Woohyun, kau..
Aku melamarmu.. potong Woohyun, Maukah kau?
Kau serius?
Woohyun pun menyematkan cincin ke jari manis Sunggyu dan mengecupnya singkat.
In summer
Sunggyu sangat bahagia. Seseorang yang menjadi kekasihnya sejak musim panas dua
tahun lalu, kini melamarnya di musim panas ini. Ia sungguh senang, walau kabut
melukiskan wajah Woohyun, ia tak akan pernah gelisah karena rindu. Ia begitu percaya
kalau Woohyun akan benar-benar selalu ada untuknya. Dan Sunggyu percaya, di
kemudian hari, saat musim dingin sekalipun, Woohyun akan selalu bersamanya,
menghangatkan satu sama lain, sampai maut memisahkan.
In summer
~,:,:,:,:,:,:,:,:,:,:!!!!!08*80!!!!!:,:,:,:,:,:,:,:,:,:,~
The End
~:::::::::!!!!!08*80!!!!!:::::::::~
Heyooo!! Ketemu lagi sama saya! berniat bikin fanfict series nih. Woogyu udah di post.
Myungyeol masih dalam proses. dan Dongya masih dalam imajinasi. hehehe. mind to
comment?