You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Sasaran : Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang,


Mampang Prapatan

Pemberi Materi : Teguh Ramadhiana

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang kelas SDN 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan

Tanggal : 17 dan 18 Februari 2015

A. Latar Belakang

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Utama
Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, dan mau
mengaplikasikan nya dalam kehidupan sehari-hari pada siswa-siswi SDN 05 dan 08
Pela Mampang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan siswa-siswi dapat:
a. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah secara
sederhana
b. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih
dan sehat di sekolah
c. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah
d. Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yang baik
e. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan
sehat
f. Mengetahui dan mendapatkan hasil dan pengaruh baik dari aplikasi perilaku
bersih dan sehat
g. Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul jika perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan dengan baik.
C. Materi (Terlampir)
1. Definisi PHBS di sekolah
2. Indikator PHBS di sekolah
3. Peran dan tanggungjawab PHBS di sekolah
4. 10 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar
5. Tujuan dan Manfaat PHBS di sekolah
6. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik
D. Metode
Ceramah
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan

No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu


. audiens

1. Pembukaan

*Salam Memberikan salam Menjawab salam

*Perkenalan Memperkenalkan diri Menyimak

*Tujuan Penyuluhan Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak

*Kontrak/strategi Menjelaskan kontrak/strategi Menyimak


penyuluhan penyuluhan yaitu menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti
oleh audience, dan ada tanya
jawab. 5 Menit

2. Kegiatan Inti

*Definisi PHBS di Menjelaskan Pengertian PHBS di Menyimak


sekolah sekolah

* Indikator PHBS di Menjelaskan poin-poin PHBS di Menyimak


sekolah sekolah

*Peran dan Menjelaskan siapa saja yang wajib Menyimak


tanggungjawab PHBS mengaplikasikan PHBS di sekolah
25 Menit
di sekolah

*10 langkah cara Memperagakan 10 langkah cara Menyimak dan


mencuci tangan mencuci tangan yang baik dan mempraktikkan
dengan baik dan benar benar dengan menggunakan air
mengalir dan sabun

*Tujuan dan manfaat Menjelaskan tujuan dan manfaat Menyimak


PHBS di sekolah yang dapat diperoleh dari
menjalankan PHBS dengan baik di
sekolah
* Akibat dan Menjelaskan akibat yang dapat Menyimak
komplikasi dari PHBS terjadi karena PHBS di sekolah
yang tidak baik seperti timbulnya
di sekolah yang tidak
berbagai macam penyakit serta
berjalan dengan baik menjelaskan komplikasi penyakit
tersebut

LAMPIRAN

TINJAUAN PUSTAKA

Alergi

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di Sekolah

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

A. Definisi
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit,
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. 16 PHBS di
institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.
Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi:
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
8. Membuang sampah pada tempatnya
B. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment)
sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat
dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.12 Kebijakan pembangunan kesehatan
ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat
dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat
dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental,
spiritual maupun sosial.
C. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan
sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat
sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja
pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah
lain.
D. Indikator PHBS di Sekolah
Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air
mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare,
kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan
lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci
tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar
sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh
hewan, dan sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini
disosialisasikan di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini.
Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat
menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang
bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung
karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan
menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan
yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air matang untuk
kebutuhan minum.
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi
syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan terjaga
kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum,
tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah
disekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan.

4. Olah raga yang teratur dan terukur


Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan
pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Kegiatan olah raga disekolah bertujuan
untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam
rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar
dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara
teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan
jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi
kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena
penyakit jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah.
5. Memberantas jentik nyamuk
Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang
disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas
jentik nyamuk di lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3M (menguras,
menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum,
tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali.
Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di sosialisasikan
kepada seluruh warga sekolah.
6. Tidak merokok di sekolah
Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya
kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Di sekolah siswa
dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun masyarakat sekitar
sekolah. Banyak anak-anak menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih
dewasa. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok
mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak
sekolah.
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi
dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.
8. Membuang sampah pada tempatnya
a. Pengertian
Sampah adalah suatu bahan yang tebuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun alam. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari
ditempat pembuangan yang memenuhi syarat karena membuang sampah tidak
pada tempatnya akan dapat mengakibatkan penyakit dan akan mencemari udara
disekitarnya. Mendidik anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya
akan dapat menekan angka penyakit yang dapat muncul di lingkungan sekolah.
b. Jenis Sampah
Sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1) Sampah anorganik/kering yaitu tidak dapat mengalami pembususkan secara
alami seperti logam, besi, kaleng plastik, karet, atau botol.
2) Sampah organik/basah dapat memngalami pembususkan secara alami
seperti sisa makanan, sayuran, sampah dapur, dan lain sebagainya.
3) Sampah berbahaya yaitu sampah yang dapat menimbulkan gangguan pada
kesehatan seperti botol racun nyamuk, jarum suntik, batere, dan lain
sebagainya.
c. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah meliputi penyimpanan, pengumpulan, dan pemusnahan
sampah sehingga sampah tidak mengganggu lingkungan
d. Penyimpanan sampah
Yaitu penyimpanan sampah sementara sebelum sampah dimusnahkan. Oleh
karena itu dibutuhkan tempat sampah dengan syarat yang memadai antara lain:
1) Konstruksinya kuat untuk mencegah kebocoran dan berseraknya sampah.
2) Tempat sampah memiliki tutup dan mudah dibuka sehingga tidak mengotori
tangan.
3) Ukuran sampah disesuaikan sehingga mudah untuk diangkut.
a) Pengumpulan sampah
Sampah ditampung di tempat yang memadai kemudian diangkut serta
dibuang ke tempat pembuangan akhir.
b) Pemusnahan sampah
(1) Dibakar (incenarator)
Yaitu memusnahkan sampah dengan cara membakar sampah,
kerugian dari cara ini adalah dapat menyebabkan polusi udara
serta jika dilakukan di dekat pemukiman dapat terjadi kebakaran.
(2) Pengomposan (composting)
(3) Yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya
untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah
lain yang dapat membususk.
(4) Ditanam (landfill)
Sampah dimusnahkan dengan cara membuat lubang ditanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dangan tanah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/314904505/Pengertian-PHBS-Di-Sekolah (diakses pada


tanggal 23 April 2017 jam 13.30 WIB)
http://perilakuhidupbersihsehat.com/phbs-di-sekolah/ (diakses pada tanggal 22April
2017 jam 15.00 WIB)
http://dokumen.tips/documents/8-indikator-phbs-di-sekolahpdf.html (diakses pada
tanggal 23 April 2017 jam 12.00 WIB)

You might also like