You are on page 1of 7

A.

Membuat Rencana Kerja Sebagai Anggota Tim

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang

hal-hal yang dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. (Siagian, 1990). Perencanaan dapat juga diartikan seagai suatu rencana

kegiatan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan,

dimana kegiatan itu dilakukan, sehingga perencanaan yang matang akan member

petunjuk dan mempermudah dalam melaksanakan kegiatan.

Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi,

misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:

a. Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan

perannya masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat

operan dan pre conference

b. Rencana bulanan

1) Rencana bulanan karu

Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan

berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak

lanjut dalam rangka peningkatam kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan

karu adalah:

Membuat jadwal dan memimpin case conference

Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

Membuat jadwal dinas

Membuat jadwal petugas menerima pasien baru


Memimpin rapat bulanan perawat

Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat

pelaksana

Melakukan audit dokumentasi

Membuat laporan bulanan.

2) Rencana bulanan ketua tim

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang

dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim

adalah:

Mempresentasikan kasus dalam case conference

Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga

Melakukan supervise perawat pelaksana.

3) Rencana tahunan

Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang

dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan

berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup:

Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan

serta evaluasi mutu pelayanan.

Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.

Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir

perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk

melanjutkan pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan.
2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian menurut Korn & Thora (1981) adalah koordinasi beberapa

aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian sendiri meliputi

pembentukan struktur untuk melaksanakan rencana dan divisi-divisi untuk mencapai

tujuan. Pengorganisasian didalam keperawatan meliputi menentukan jumlah tenaga

berdasarkan tingkat ketergantungan pasien dan metode penugasannya.

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokkan orang-orang, alat-alat,

tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu

organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan

(Siagian, 1983 dalam Sahar).

Fungsi pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi

kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan

komunikasi (Szilagji).Rangkaian aktifitas menyusun suatu kerangka kerja yang menjadi

wadah bagi semua kegiatan usaha kerja sama dengan cara membagikan,

mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, menerapkan dan menjalin hubungan

kerja antar bagian dan menjalin hubungan antar staf dan atasan.

1. Prinsip-Prinsip Dalam Pengorganisasian

a. Pembagian kerja

Prinsip dasar untuk mencapai efisiensi yaitu pekerjaan dibagi-bagi sehingga setiap

orang memiliki tugas tertentu.

Hal yang Perlu Diperhatikan:

1) Jumlah tugas yang dibebankan seseorang terbatas dan sesuai dengan

kemampuannya.
2) Tiap bangsal/bagian memiliki perincian aktivitas yang jelas dan tertulis.

3) Tiap staf memiliki perincian tugas yang jelas.

4) Variasi tugas bagi seseorang diusahakan sejenis atau jelas atau erat hubungannya

5) Mencegah terjadinya pengotakan antar staf/kegiatan

6) Penggolongan tugas berdasarkan kegiatan mendesak, kesulitan atau waktu.

b. Pendelegasian tugas

Pendelegasian adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada staf

untuk bertindak dalam batas-batas tertentu. Dengan pendelegasian, seorang pemimpin

dapat mencapai tujuan dan sasaran kelompok melalui usaha orang lain, hal mana

merupakan inti manajemen, selain itu dengan pendelegasian, seorang pemimpin

mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain yang lebih penting seperti

perencanaan dan evaluasi.

1) Keuntungan Bagi Staf:

Mengembangkan rasa tanggung jawab.

Meningkatkan pengetahuan dan rasa percaya diri.

Lebih berkualitas, komit.

Lebih puas pada pekerjaan.

2) Keuntungan Pemimpin

Mempunyai waktu lebih banyak untuk melakukan hal-hal seperti perencanaan dan

evaluasi, menigkatkan kedewasaan dan rasa percaya diri, memberikan pengaruh dan

power baik interen maupun eksteren, dapat mencapai pelayanan dan saran keperawatan

melalui usaha orang lain.

3) Langkah Pendelegasian Efektif


a) Tetapkan tugas yang akan didelegasikan.

b) Pilihlah orang yang akan diberi delegasi.

c) Berikan uraian tugas yang akan didelegasikan dengan jelas.

d) Uraikan hasil spesifik yang anda harapkan dan kapan anda harapkan hasil tersebut.

e) Jelaskan batas wewenang dan tangguang jawab yang dimiliki staf tersebut.

f) Minta staf tersebut menyiapkan pokok tugasnya dan cek penerimaan staf tersebut

atas tugas yang didelegasikan.

g) Tetapkan waktu untuk mengaontrol perkembangan.

h) Berikan dukungan.

i) Evaluasi hasilnya.

3. Koordinasi

Koordinasi adalah keselarasan tindakan, usaha, sikap dan penyesuaian antar tenaga yang ada

dibangsal. Keselarasan ini dapat terjalin antar perawat dengan ketua tim kesehatan lain

maupun tenaga dari bagian lain.

a. Manfaat Koordinasi

1) Menghindari perasaan lepas antar tugas yang ada dibangsal/ bagian dan perasaan

lebih penting dari yang lain.

2) Menumbuhkan rasa saling membantu.

3) Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap antar staf.

b. Cara Koordinasi

Komunikasi terbuka, dialog, pertemuan/ rapat, pencatatan dan pelaporan, pembakuan

formulir yang berlaku.


4. Manjemen Waktu

Analisa waktu yang dipakai; menetukan agenda harian untuk menentukan kategori

kegiatan yang ada.

Memeriksa kembali masing-masing posisi dari tiap aktifitas.

Menentukan prioritas pekerjaan menurut kegawatan, dan perkembangannya serta

tujuan yang akan dicapai.

Mendelegasikan.

B. Metode Tim Keperawatan

Yaitu pengorganisasian pelayanan keprawatan oleh kelompok klien dan kelompok klien.

kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman dan memiliki

penegtahuan dalam bidanganya (registered nurse).

Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok/ketua grup.

Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan kesehatan klien serta membantu

anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan.

Selanjutnya ketua grup melaporkan kepala ruangan tentang kemajuan/ asuhan keperawatan

terhadap klien.

1. Keuntungan

a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif.

b. Memungkinkann pencapaian proses keperawatan.

c. Konflik atau perbedaan antar staf dapat ditekankan melalui rapat tim cara ini efektif

untuk belajar.

d. Memberi keputusan anggota tim dalam hubunhan interpersonal.


e. Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan

efektif.

2. Kerugian

a. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim didiadakan atau

terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota

tim terganggu sehingga kelancaran tuga tersebut.

b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantuang atau

berlinding kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

c. Akontabilitas dalam anggota tim kabur.

You might also like