You are on page 1of 6

KELAS AVES

RESUME

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Keanekaragaman Hewan

Yang di bina oleh Dr. Sri Endah Indriwati, M. Pd.

Oleh:

Nabila Wahyu M B

160341606072

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

November 2017
A. Kelas aves

Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal
epidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah
vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan
modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen
tubuh tengah dan distal. (Pada fosil Pterodactyla = reptilian dan Chiroptera =
mammalian terbang, sayap berasal dari elemen-elemen tubuh distal). Kaki pada
aves digunakan untuk berjalan, bertengger, dan berenang (dengan selaput
interdigital). Karakteristik tengkorak meliputi tulang-tulang tengkorak yang
berfunsi kuat, paruh berzat-tanduk. Aves tidak bergigi. Mata besar, kondil
oksipetal tuggal.

Telinga tengah mempunyai sebuah osikel auditori. Ada sebuah meatus


auditori eksternal. Mata berkembang baik, dengan kelopak mata dan membran
niktilans. Pada mata terdapat struktur vascular yang disebut pekten yang terletak
dalam rongga humor vitreus. Mempunyai kelenjar air mata. Otak mempunyai
serebrum dan lobus optikus yang berkembang baik, mempunyai 12 pasang saraf
kranial. Respirasi dengan paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantung-
kantung udara sebagai alat pernapasan tambahan.

Jantung terbagi menjadi menjadi 2 aurikel dan 2 ventrikel. Ventrikel


terpisah sempurna, sehingga sirkulasi pulmoner terpisah dari sirkulasi sistematik.
Lengkung sorta hanya satu buah dan terletak di sisi kanan. Temperatur tubuh
tinggi dan dipertahankan tetap (homoioterm) dengan bantuan bulu. Saluran
pencernaan meliputi tembolok (crop), lambung kelenjar, dan lambung muscular
(gizzard, empedal), dua buah sekum (caecum), usus besar dan kloaka. Ginjal tipe
metanefros. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi ke dalam kapiler-kapiler ginjal.
Tidak mempunyai kandung kemih. Ekskresinya semisolid.

Fertilisasi internal. Pada burung jantan jarang yang mempunyai organ


intromitten (seperti penis dan sebagainya). Semua burung ovipar. Telur berkulit
keras (cangkang). Yang betina biasanya hanya mempunyai satu ovarium (kiri).
Burung menempati semua daratan sampai ketinggian 6.000 m, dari lautan
sampai daerah Arktik (80oLU) dan Antartik. Temperatur tubuh berkisar antara
40,5-42,0oC) tergantung spesies.

B. Klassifikasi
Berdasarkan pengelompokannya aves dibagi menjadi 2 subkelas yaitu
subkelas Archaeornithes dan subkelas Neornithes. Pada subkelas Neornithes
dibagi menjadi 2 superordo yaitu super ordo Paleognathae (aves yang tidak
dapat terbang) dan super ordo Neognathae (aves yang dapat terbang). Berikut
merupaka ordo dari masing-masing super ordo,
Super ordo Paleognathae Ordo Tinamiformes, Ordo Apterygiformes, Ordo
Casuariiformes, Ordo Rheiformes, Ordo
Struthioniformes.
Super ordo Neognathae Ordo Sphenisciformes, Ordo Procellariiformes,
Ordo Pelicaniformes, Ordo Podicipediformes,
Ordo Gaviiformes, Ordo Ciconiiformes, Ordo
Anseriformes, Ordo Gruiformes, Ordo
Charadriiformes, Ordo Strigiformes, Ordo
Falanciformes, Ordo Galiiformes, Ordo
Columbiformes, Ordo Psittaciformes, Ordo
Cuculiformes, Ordo Caprimulgiformes, Ordo
Apodiformes, Ordo Coraciiformes, Ordo
Piciformes, Ordo Passeriformes.
C. Morfologi dan Fisologi
a. Sistem skeleton dan muscular
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal.
Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah
takik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada lunas tulang
sternum, dan menarik tulang humerus ke bawah (berarti menarik sayap ke
bawah). Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas.
b. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari esophagus, proventrikulus (lambung,
kelenjar), empedal (gizzard), usus halus, dan usus besar. Pada merpati (burung
umumnya) tidak mempunyai kandung empedu, walaupun mungkin terdapat
pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara pada sophagus. Sel-sel
pelapis tembolok itu mudah lepas dan membentuk susu merpati yang
dipakai sebagai makanan anak-anaknya. Ada 2 buah sekum (caecum) pada
permulaan usus besar.

Gambar b.1. sistem pencernaan pada aves


Sumber: sridanti.com
c. Sistem respirasi
trakea melanjut sebagai 2 buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru
dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1
median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase pasif adalah inhalasi.

Gambar c.1. Sistem Respirasi pada Aves


Sumber: pragita.com
d. Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada mammalia,
bedanya hanya lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan,
sedangkan pada mammalia terletak di sebelah kiri.
Gambar d.1. Sistem Sirkulasi pada Aves
Sumber: Sriyono, 2003
e. Sistem ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara
langsung pada kloaka. Tidak ada kandung kemih. Ekskret semisolid
(mengandung urat).
f. Kelenjar endokrin
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di
bawah vena jugularis dekat permulaan arteri subklavia dan karotis. Pankreas
terdiri atas pulau-pulau Langerhans. Kelenjar adrenal sepasang, dengan
panjang 8-10 cm, pada permukaan ventral ginjal. Sekret dari gonad mengatur
karakteristik seksual sekunder (bulu, jengger, dan gembel), misalnya vila
ovarium dibuang, bulu akan berubah warnanya, dan sebagainya.
g. Sistem saraf dan sensori
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius
kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum,
dan ventral lobus optikus. Lubang telinga Nampak dari luar, dengan meatus
auditori eksternal terus ke membran timpani (gendang telinga). Telinga tengah
dan saluran-saluran semisirkular terus ke koklea. Pendengaran burung dara
baik. Dari telinga tengah ada saluran Eustachius menuju ke faring dan
bermuara pada langit-langit bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan 2 lubang hidung yang
berupa celah pada dorsal paruh. Indera pencium pada burung kurang baik.
Mata besar dengan pekten, yaitu sebuah membran, bervaskulasi, dan
berpigmen yang melekat pada mangkok optic, dan melanjut ke dalam humor
vitreus. Saraf optic memasuki sklera mata di tempat yang disebut bingkai
skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat
tajam dan cepat berakomodasi (berfokus) pada berbagai jarak. Organ perasa di
langit-langit mulut dan sisi lidah. Pemilihan makan-makanan mungkin hanya
tergantung pada organ perasa itu.
h. Reproduksi dan perkembangan
Fertilisasi internal. Tidak ada organ kopulasi khusus. Ovarium hanya satu
yang sebelah kiri. Sebelum telur dikeluarkan mendapat penutup albumin dan
cangkang dalam oviduk. Masa inkubasi 16-18 hari. Burung muda yang baru
menetas berada dalam kondisi yang sangat lemah, disebut kondisi altrisial
(pada ayam, itik, disebut kondisi prekosial). Anak merpati yang baru menetas
sedikit sekali bulu kapasnya. Merpati muda dapat terbang setelah 4 minggu
kemudian.

Gambar h.1. Sistem reproduksi pada aves


Sumber: embriology of bird

You might also like