You are on page 1of 9

Hiperurisemia bisa timbul akibat produksi asam urat yang berlebihan atau dengan

pembuangannya yang berkurang. Beberapa penyebab terjadinya hiperurisemia, antara lain:

a. Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat.

Ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan.

Sebagai penyebab adalah:


- Produksi asam urat di dalam tubuh/endogen sangat berlebihan karena adanya gangguan
metabolisme purin bawaan dan dimana perempuan tertentu pembawa gen ini biasanya tanpa
gejala (asimptomatik).
- Produksi asam urat berlebihan karena kelainan here-diter/pembawa sifet atau gen/turunan,
lainnya yaitu terjadinya aktivitas berlebih enzim fosforbosil pirofosfat sintetase (PRPP
sintetase), juga asimptomatik sama seperti di atas.
- Kadar asam urat meninggi karena berlebihan mengkonsumsi makanan berkadar purin tinggi
yaitu daging, jeroan, kepiting, kerang, keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol. Asam
urat terbentuk lagi dari hasil metabolisme makanan-makanan tersebut.
- Penyakit seperti leukemia (kanker sel darah putih), penyakit seperti sel mudah pecahnya sel
darah merah (hemolisis), serta pengobatan kanker (kemoterapi, radioterapi).

b. Pembuangan asam urat sangat berkurang


Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan ginjal mengeluarkan asam urat yang berlebihan dari
dalam tubuh. Sementara pengeluaran melalui usus mungkin juga berkurang.
Keadaan ini dapat timbul sebagai akibat dari:
- Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat antiTBC), obat diuretik/HCT, dan salisilat.
- Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat) dan ketosis. Pada kondisi ini
kekurangan kalori tubuh dipenuhi dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang terbentuk dari
pembakaran lemak akan menghambat keluarnya asam urat melalui ginjal.
- Mengalami keracunan kehamilan pada ibu hamil (toksemia), mungkin juga keracunan
makanan.
- Olah raga terlalu berat ataupun aktivitas fisik yang terlalu berat.
- Meningkatnya kadar kalsium darah akibat penyakit hiperparatiroid, mungkin juga hipertiroid,
dan sarkoidisis.
- Hipertensi.
- Gagal ginjal.
- Keracunan timah.

c. Produksi asam urat berlebihan, pembuangannya terganggu.


Terjadinya produksi asam urat berlebihan ini disebabkan:

- gabungan produksi purin endogen yang meningkat.


- asupan,/masukan purin tinggi disertai sekresi asam urat melalui ginjal yang berkurang

d. Penyebab lain
Beberapa kondisi ataupun keadaan lain yang dapat menyebabkan hiperurisemia ini, sebagai
berikut:

1. Suku bangsa dan ras tertentu


Di Indonesia, suku Minahasa dan Tapanuli, mempunyai ke-cenderungan terserang penyakit ini.
Satu penelitian tentang gambaran fungsi ginjal pasien arthritis gout pada suku Minahasa,
menunjukkan bahwa:
- Fungsi ginjal pasien arthritis gout sebagian besar menga-lami penurunan, meskipun umumnya
ringan.
- Tidak ada perbedaan bermakna menurut statistik penu-runan fungsi ginjal pada pasien artritis
gout yang memiliki keluarga gout dan yang tidak memiliki keluarga gout tetapi terdapat
perbedaan bermakna penurunan fungsi ginjal pada pasien arthritis gout bertofi (dengan timbunan
kristal monosodium urat monohidrat sekitar persendian) dengan yang tidak bertofi.
- Penurunan fungsi ginjal pada pasien arthritis gout, menurut hitung statistik, berhubungan
dengan eksresi asam urat urin 24 jam dan lamanya menderita gout, tetapi tidak berhubungan
dengan kadar asam urat trigliserida/asam urat dalam darah/serum dan kolesterol serum.

Minahasa salah satu wilayah Indonesia yang memiliki angka insiden hiperurisemia asimptomatis
dan jugs dengan angka kejadian arthritis gout yang tinggi. Menurut penelitian terdahulu, ini
sering berkaitan dengan letak geografis, pola budaya masyarakat setempat, dimana yang
bermukim di daerah pesisir pantai maupun di daerah dataran tinggi mempunyai kebiasaan pola
makan protein maupun lemak tinggi, serta kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol.

2. Kegemukan/Obesitas
3. Kelainan kongenital/Mongolism
4. Intoleransi fruktosa, penyakit penimbunan glikogen, dandefisiensi Glukosa-8-Phospat
Dehidrogenase (G8PD).

Pustaka

1. http://radhityanotes.com/read/2011/05/28/12242/apakah-penyebab-tingginya-asam-urat-darah-
hiperurisemia-kumpulan-artikel-kesehatan-update.html

2. http://krisnaerawan.files.wordpress.com/2010/07/hiperurisemia-dan-gout.pdf
Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua yang
dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit ini
diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Kini,
asam urat bisa menimpa siapa saja, yaitu para penggemar makanan enak.

Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian ini
perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat.
Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak
jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk
memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat
adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin
(bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti
selsel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan
dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan
(daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang
kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada
setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen
senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan
hanya sekitar 15 persen.

Angka kejadian hiperurisemia dimasyarakat dan berbagai kepustakaan barat sangat bervariasi,
diperkirakan antara2,3 -17,6%,sedangkan kejadian gout bervariasiantara 0,16-1,36%.
Di Amerika didapatkan prevalensi hiperurisemia asimptomatik pada populasi umum adalah
sekitar 2-13%. Besarnya angka kejadian hiperusemia pada masyarakat Indonesia belum ada data
yang pasti. Mengingat Indonesia terdiri dari berbagai suku sangat mungkin memiliki angka
kejadian yang lebih bervariasi. Pada studi hiperurisemia di rumah sakit akan ditemukan angka
prevalensi yang lebih tinggi antara 17, 28% karena pengaruh penyakit dan obat obatan yang
diminum penderita. Prevalensi hiperurisemia pada penduduk di Jawa Tengah adalah sebesar
24,3% pada laki-laki dan 11,7% pada perempuan.
Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor penyebab dari hiperurisemia. Sejauh ini
kebiasaan makan masyarakat Bali faktanya sering dari sumber makanan tinggi purin seperti
lawar babi yang diolah dari daging babi, betutu ayam / itik, pepes ayam/babi, sate babi, babi
guling.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan
dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacangkacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). (Indriawan ,2009).

Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme normal
dihasilkan asam urat. Asam urat yang terdapat di dalam tubuh kita tentu saja kadarnya tidak
boleh berlebihan. Asam urat dapat berlebih disebabkan adanya pemicu, yaitu makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sesungguhnya tubuh menyediakan 85 persen
senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari, hal ini berarti bahwa kebutuhan purin dari
makanan hanya sekitar 15 persen. Asam urat pun dapat merupakan faktor risiko untuk
penyakit jantung koroner.

Kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner Karena
itu siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar
kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

Dalam kaitan ini juga terdapat fungsi ginjal yang bekerja mengatur kestabilan kadar asam urat
dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni. Apabila asam urat
berlebihan dan ginjal
tidak mampu lagi mengatur kestabilannya, maka asam urat in akan menumpuk pada jaringan
dan sendi, dan pada saat kadar asam urat tinggi maka akan timbul rasa nyeri yang hebat
terutama pada daerah persendian.

Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan kadar asam urat kaum pria
cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Sedangkan Pada wanita pada wanita
presentasinya lebih kecil, dimana peningkatannya juga cenderung berjalan sejak dimulainya
masa menopause. Ini karena wanita mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu
pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi
daripada wanita karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut. Jadi selama seorang wanita
mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah
tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah wanita tersebut dapat terkena asam
urat (Nucleus Precise News Letter Edisi 1).

Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang. Gejala khas
dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu
sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak
dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24
jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki.
Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi
sentral. Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang
hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak
terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan
merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.

B. Perjalanan penyakit asam urat (gout) ada 3 tahapan.

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan.

1. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami
serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam
waktu 5 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo
atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.

2. Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa
gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini,
ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat
serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama
makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang
makin banyak.

3. Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus Tahap ini terjadi bila
penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-
benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa
benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di
sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita
tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

C. Klasifikasi

Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder
(Nucleus Precise News Letter Edisi 2):

1. Penyakit gout primer

Sebanyak 99 % penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi


faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

2. Penyakit gout sekunder

Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu
mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa
organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam
amino, unsur pembentuk protein. Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah
(penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12).
Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang
tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-
benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang
meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Jangka waktu antara seseorang dan
orang lainnya berbeda.mAda yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-
rata berkisar 1 2 tahun.

D. Faktor Risiko

Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan,
kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada
orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali,
sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di
daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.
Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam
uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam
urat. Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah
(Indriawan,2009).

Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang
tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea f ood: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.
Menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu
memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah
merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan
pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat
badan. Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa
kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat.
Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa
mengakibatkan gagal ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung
koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah)
koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk
menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain
(Indriawan,2009).

http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/03/makalah-asam-urat-gizi-diit.html S

You might also like