You are on page 1of 8

3.

Indikator Pertanian Berlanjut di Kawasan Up Land dan Low Land dari Aspek Sosial Ekonomi

No Indikator Jenis Indikator Unit/ skala pengukuran


Sumber pendapatan on farm dari budidaya
Keragaman sumber pendapatan: on farm, Sosial ekonomi
1 jagung dan kubis, sedangkan sumber
off farm dan non farm Level Rumah Tangga
pendapatan off farm dari hasil ternak kambing
a. Monokultur 3 kali dalam satu tahun
Jagung : 8 ton/ musim (3-4 bulan)
Kubis : 2 ton/ musim (3-4 bulan)
Sistem panen
Padi : 1 ton/ musim (3-4 bulan)
a. Distribusi musiman berdasarkan
b. Padi digunakan untuk konsumsi pribadi
komoditas Sosial ekonomi
2 c. Pupuk urea : 50 kg/ musim tanam
b. Praktik-praktik daur ulang Level Rumah Tangga
Pupuk Phonska : 50 kg/ musim tanam
c. Perhitungan biomassa, penggunaan
Pupuk ZA : 50 kg/ musim tanam
pupuk kandang, kompos
Pupuk Kandang : Diaplikasikan engan
jumlah sedikitsaat pengolahan tanam pada awal
tanam
a. Input eksternal dan internal:
1. Pupuk Urea, Phonska dan ZA masing-
masing 1 sak (50 kg)/ musim tanam
Implementasi manajemen usaha tani: 2. Bibit padi 10 Kg, Kubis 3 sachet, Jagung
a. Input eksternal dan internal 7 sachet
b. Disribusi tenaga kerja dan pengambilan Sosial ekonomi 3. Pestisida Primaton (Polythylene glycol
3
keputusan Level Rumah Tangga monoether) dan Pestisida Decis
c. Teknologi pertanian yang diadopsi atau (Deltamethrin 25 g/ l)
dikembangkan 4. Penggunaan traktor, cangkul, sabit dan
sprayer
b. Dalam satuan fisik dan persentase distribusi
musiman dan partisipasi anggota rumah
tangga dalam berbagai aktifitas pertanian
Bapak Syaiful berperan sebagai manajer
pertanian pada lahan tersebut dan Ibu Anwar
berperan dalam membantu saat pemanenan
c. Dibedakan menurut umur dan jenis kelamin
untuk mengevaluasi beban kerja intra
keluarga serta tabulasi jenis teknologi yang
digunakan dan tidak digunakan oleh petani
Sosial ekonomi Sewa lahan 0,25 Ha dengan biaya Rp.
4 Status kepemilikan lahan
Level Rumah Tangga 1.000.000,00/ tahun
a. Komoditas padi dengan hasil produksi 1 ton/
musim dikonsumsi sendiri
b. Komoditas padi dengan produktivitas 1 ton/
musim (dikonsumsi sendiri), Komoditas
Ketahanan Pangan : jagung dengan produktivitas 2 ton/ musim
a. Stabilisasi pasokan bahan pangan Sosial ekonomi dan komoditas kubis dengan produktivitas 8
5
b. Ketersediaan Level Rumah Tangga ton/ musim di jual ke paar melalui tengkulak
c. Aksesibilitas c. Harga bahan pangan pokok sebesar Rp.
10.000,00/ kg. Petani tidak mengeluarkan
dana untuk pembelian bahan pangan.
Komoditas kubis dan jagung dijual dengan
harga Rp. 1.250,00/kg dan Rp. 1.500,00/kg
Nilai dan praktik-praktik tradisional terkait
Sosial ekonomi Hanya terdapat kegiatan gotong royong dalam
6 pertanian: misal gotong royong, sambatan
Level Rumah Tangga membersihkan lingkungan
, dsb
Indikator sosial : a. Pendidikan :
a. Pendidikan Sosial ekonomi 1. Bapak Syaiful Anwar, usia 35 tahun,
7
b. Kesehatan Level Rumah Tangga pedidikann terakhir SD
c. Perumahan 2. Ibu Anwar, umur 30 tahun. Pendidikan
d. Fasilitas terakhir SD
3. Anak pertama, usia 14 tahun, sedang
menempuh pendidikan SMP
4. Anak kedua, usia 10 tahun, sedang
menempuh pendidikan SD
b. Kesehatan :
Kondisi kesehatan anggota keluarga Bapak
Syaiful sehat, namun anak pertama memiliki
penyakit Hemofilia
c. Perumahan :
Status kepemilikan rumah Bapak Syaiful
merupakan milik pribadi dengam material
bangunan berupa bangunan permanen
(batako)
d. Fasilitas :
Jarak rumah Bapak Syaiful ke pasar yaitu
kurang lebih 1 km dan sarana rekreasi
terdekat dari Rumah Bapak Syaiful adalah
waduk Selorejo
Keanggotaan dalam organisasi :
- Bapak Syaiful menjadi anggota kelompok
tani Sumber Makmur
Sosial ekonomi - Terdapat kelompok tani, namun tidak terdapat
8 Keanggotaan dalam organisasi
Level Rumah Tangga terdapat kegiatan aktif
- Manfaat dalam mengikuti kelompok tani
diantaranya yaitu tersedia penyewaan traktor
dan subsidi benih padi
9 Layanan Pendukung Sosek level a. Tidak terdapat sumber kredit
a. Kredit b. Daftar teknologi : traktor, presentasi
b. Teknologi terkait PB rumahtangga penggunaan : 10% (hanya pada pengolahan
c. Sumber informasi (radio, media massa, saja digunakan), sumber/asal teknologi :
tv, dsb) Gapoktan yaitu Sumber Makmur, jarak
d. Pelatihan PB tempuh lembaga yang menjadi asal
e. Fasilitas teknologi pasca panen teknologi : 1-2 km
c. Sumber informasi berupa televise dan radio
d. Tidak terdapat pelatihan PB
e. Tidak terdapat fasilitas teknologi pasca
panen, komoditas langsung dijual oleh
petani
10 Kebijakan: aturan masyarakat/komunitas Sosek level Tidak terdapat kebijakan aturan masyarakat
terkait PB komunitas/ landskap terkait dengan PB

11 Organisasi masyarakat: Sosek level a. Jumlah organisasi 1 yaitu Gapoktan Sumber


a. organisasi formal dan informal komunitas/ landskap Makmur, jumlah anggota organisasi tidak
b. level partisipasi masy dlm perencanaan diketahui oleh petani
dan pembangunan berdasarkan kelompok b. Tidak diketahui jumlah masyarakat yang
umur dan gender mendukung PB, anggota gapoktan kurang
aktif sehingga jarang sekali yang hadir dalam
pertemuan kelompok
12 Ketersediaan layanan kebutuhan dasar Sosek level a. Pendidikan mayoritas tamatan SD, tidak
sosial: komunitas/ landskap terdapat pelatihan keterampilan, pendapat
a. pendidikan petani Rp.15.500.000.00 per tahun yang
b. kesehatan dialokasikan untuk biaya pendidikan,
c. perumahan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari
d. fasilitas b. Diberikan makanan 4 sehat 5 sempurna setiap
e. pasar hari. Hampir semua keluarga memiliki WC
tapi tidak disebutkan secara rinci jumlahnya,
jarak untuk puskesmas 1km dan polindes
500m, yang dialokasikan untuk kesehatan
yaitu untuk iuran BPJS no 3.
c. Status pemilikan rumah: Sendiri
Tipe material rumah: Batako
Untuk nilai rata-rata yang dialokasikan untuk
kebutuhan rumah tidak disebutkan oleh
petani
d. Peralatan rumah tangga yang dimiliki TV,
radio dan untuk alat transportasi
menggunakan motor. Jumlah dan jarak sarana
olahraga, rekreasi, dan fasilitas umum
lainnya, untuk rekreasi itu di waduk Selorejo
dan untuk fasilitas umum itu ada puskesmas
dan polindes. Untuk nilai rata-rata yang
dialokasikan tidak disebutkan secara rinci
oleh petani
e. Jarak pasar 1km, mekanisme pemasaran
produk langsung ke tengkulak
13 Level produksi pertanian per komoditas Sosek level Kg, ton, level produksi per musim tanam
komunitas/ landskap
14 Praktik manajemen usahatani: Sosek level a. Input eksternal: Urea (PupukN) 75kg, ZA
a. Input internal dan eksternal komunitas/ landskap 50kg, Phonska 50kg. Input internal: Daftar
b. Distribusi tenaga kerja dan jenis dan jumlah input dalam satuan fisik atau
pengambilan keputusan persentase; jumlah dan jenis praktik daur
c. Teknologi PB yang diadopsi dan ulang biomassa yang dilakukan
dikembangkan petani b. Distribusi tenaga kerja
1. Tenaga kerja pria komuditas kubis,
Pemgolahan tanah: pencangkulan (4
orang), pengolahan dengan traktor (1
orang), penanaman (5 orang). Tenaga
kerja wanita, penyiangan (3
orang).Partisipasi anggota rumahtangga
bapak, pemupukan, penyemprotan,
pengairan dan panen. Partisipasi anggota
rumahtangga ibu, hanya panen.
2. Tenaga kerja pria komuditas padi,
pemgolahan tanah: pencangkulan (4
orang), pengolahan dengan traktor (1
orang). Tenaga kerja wanita, penanaman
(5 orang), penyiangan (1 orang).Partisipasi
anggota rumahtangga bapak, pemupukan,
penyemprotan, pengairan dan panen.
Partisipasi anggota rumahtangga ibu,
hanya panen.
3. Tenaga kerja pria komuditas jagung,
pemgolahan tanah: pencangkulan (4
orang), pengolahan dengan traktor (1
orang). Tenaga kerja wanita, penyiangan
(1 orang).
Partisipasi anggota rumahtangga bapak,
pemupukan, penyemprotan, pengairan dan
panen. Partisipasi anggota rumahtangga
ibu, penanaman dan panen.
Pengambilan keputusan
c. Teknologi yang diadopsi hanya traktor. Tidak
adanya penyuluhan bagi petani. Jumlah dan
persentase pengguna dan bukan pengguna
teknologi tersebut
15. Keragaman Sumber Pendapatan
Onfarm
Kubis Terlampir Terlampir
Padi Terlampir Terlampir
jagung Terlampir Terlampir
Off farm Sosek (Proses komersial - (Langsung dibawa tengkulak)
hasil-hasil budidaya
pertanian)
Non Farm Sosek Jumlah ternak (2 kambing)
(Ternak Kambing)
16 Kesetaraan gender Level Komunikasi Jumlah lelaki dan perempuan tidak diketahui
Lanskap
17 Pola migrasi (migrasi keluar dan masuk) Sosek level komunitas a. Presentase masyarakat migrasi : 0%
b. Tipe pekerjaan : Mayoritas petani
c. Komposisi demografi :
- Suku Jawa
- Etnisitas masih berasal dari 1 garis
keturunann yang sama
- agama mayoritas islam
- Level pendidikan petani (SD), anak
petani (SMA)
- Daerah asal migran tidsk diketahui
karena sebagian besar warga desa asli
18 Pemerataan pemilihan lahan dan Sosek level Pendapatan petani dalam 1 tahun kurang lebih
kesempatan berusaha komunitas/lansekap Rp. 15.500.000 (Kubis 12.000.000 dan jagung
3.500.000)
19 Akses atas layanan penunjang Sosek Komunitas
a. Kredit Lansekap a. Tidak ada kredit pertanian
b. Teknologi PB b. Terdapat traktor milik gapoktan
c. Sumber Informasi c. Informasi sebatas dari alat elektronik, tv,
d. Pelatihan terkait PB radio, gapoktan (tidak terlalu aktif)
e. Fasilitas teknologi pasca panen d. Tidak ada pelatihan terkait PB
e. Tidak ada fasilitas teknologi pasca panen
20 Praktek managemen limbah Sosek aspek Tidak ada
komunitas lansekap

You might also like