Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia
dan kasih sayangNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kedokteran keluarga
dengan baik dan lancar. Laporan ini diajukan sebagai salah satu tugas untuk mengikuti
pendidikan Program dokter Universitas Muhammadiyah Jakarta. Makalah ini dapat
terselesaikan atas dukungan, bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu
perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
Yang telah memberikan semangat dan dukungan bagi kami sehinga kami dapat
menyelesaikan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan
baik dari isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Tanggerang, September
2016
Mila Mayeda
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
1.2 Tujuan...............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
LAMPIRAN.....................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. IDENTITAS
1. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Riska Dwi
Tempat dan tanggal lahir : Tanggerang, 12 Januari 2009
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Kecamatan pondok aren, Kota Tangerang Selatan
Tanggal Kunjungan : 18 September 2016
2. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
a. Ayah Penderita
Nama : Teguh solehudin
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : buruh bangunan
Pendidikan : SMP
b. Ibu Penderita
Nama : wira apriyani
Umur : 30 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Genogram Keluarga
Ny. Fatimah
4
An. Fikri An. Faisal
An. Riska
N
5
NY. ERAS
- Buta huruf
- Katarak, 3 tahun terakhir
Halaman depan rumah merupakan kebun yang dijadikan tempat
pembuangan sampah sehingga mudah menjadi sarang penyakit
Rumah Tn.Teguh dan Ny. Wira berada di kecaman pondok aren dengan
keadaan sekitar pemukiman cukup padat , halaman depan rumah merupakan suatu
kebun yang biasa dipakai untuk membuang sampah. setiap musim penghujan tiba
terkadang rumah mereka terkena banjir yang ketinggiannya diatas mata kaki. Biasanya
banjir dapat berlangsung selama 3 hari,
tn. Teguh bekerja sebagai buruh bangunan yang tidak setiap hari mendapatkan
penghasilan karena bekerja tergantung ada atau tidaknya proyek,sehingga keadaan
ekonomi sangat terbatas untuk menambah penghasilan Tn. Teguh bekerja serabutan. Ny.
Wira merupakan ibu rumah tangga yang terkadang membantu perokonomian keluarga
dengan menjahit. Namun menjahit ini bukanlah pekerjaan yang tetap bagi Ny.Wira,.
setiap harinya ny. Wira melakukan aktivitas rumah tangga dan mengurus
anak. Untuk kegiatan mencuci pakaian,mencuci piring dan mandi menggunakan air
sumur.untuk kegiatan BAB dan BAK keluarga ini sudah mempunyai jamban di dalam
rumah..
Untuk air minum, Ny. Wira mengaku membeli air gallon isi ulang dan tidak
menggunakan air dari sumur.
Ny. Wira dan tn. Teguh mengatakan mereka tidur dalam satu kasur dengan 1
orang anaknya yang paling kecil, dan untuk kedua anaknya yang lain tidur bersama
neneknya ny. Fatimah.kedua kamar ini cukup sempit untuk dihuni 3 oranng dan satu
kasur untuk bertiga. Kamar tampak gelap dan lembab serta banyak terdapat barang-
barang yang berantakan. Ny. Wira mengaku jarang mengganti sprei yang di pakai .
diruang tengah juga tampak beberapa barang yang berserakan, ny wira mengaku jarang
membereskan barang tersebut karena tidak ada tempat untuk merapihkanya. Di
pekarangan rumah terdapat kebun yang dipakai sebagai tempat pembuangan sampah,
terkadang lalat yang terdapat di tumpukan sampah masuk ke dalam rumah.
6
Ny. Wira mengatakan anak bungsunya sering mencret dan batuk pilek , anak
pertama dan kedua an. Fikri dan an. Riska sering terkena penyakit kulit . ketiga anaknya
jarang menggunakan sandal apabila bermain keluar rumah. Saaat ini an. Riska
mengeluh Gatal di hampir seluruh tubuh, sela tangan kanan dan kiri, aksila kanan dan
kiri, kedua kaki
Seluruh keluarga melakukan kegiatan mandi 2 kali sehari dan mengganti
pakaian 2 kali sehari.ny. wira mengaku jarang menyetrika baju yang dipakai untuk
sehari-hari , baju yang di setrika hanya baju-baju penting seperti seragam atau baju
untuk pergi.
GAYA HIDUP
- Bermain di tanah
tanpa alas kaki
- Asupan makanan tidak
seimbang akibat pendapatan
yang kurang
PERILAKU KESEHATAN
- Higiens pribadi dan
lingkungan kurang LINGKUNGAN PSIKOSOSIO-
- Berobat hanya jika sakit EKONOMI
parah FAMILY - Pendapatan keluarga
-Jarang mengganti spre, rendah
pakai handuk bersama, - Kehidupan social dengan
baju tidak di strika lingkungan baik
-
- -
An,Riska
-Gatal di hampir seluruh
tubuh, sela tangan kanan
PELAYANAN KESEHATAN dan kiri, aksila kanan dan
- Jarak rumah ke pelayanan kiri, kedua kaki
kesehatan cukup jauh dan - Effloresensi: papul eritema LINGKUNGAN KERJA
tidak tersedia sarana multipel, bentuk bulat, Tidak ada
transportasi batas tegas, ekskoriasi,
scratch mark (+)
-
KOMUNITAS
- Pemukiman di lingkungan antar tetangga LINGKUNGAN FISIK
7
sempit, kotor dan lembab - Ventilasi & penerangan
FAKTOR BIOLOGI - Depan rumah dekat kebun dalam rumah kurang
- Terinfeksi penyakit akibatdanpembuangan sampah - Keadaan rumah kotor
kebersihan yang kurang MANDALA OF HEALTH
dan lembab
NO. AKTIVITAS RESIKO PENYAKIT
GAYA HIDUP
Terkena penyakit kulit, terluka akibat
1. Bermain di tanah tanpa alas kaki
menginjak benda tajam,tetanus
Asupan makanan yang tidak Gizi buruk, rentan terkena penyakit
2.
seimbang infeksi
PERILAKU KESEHATAN
Higiens pribadi dan lingkungan
kurang Jarang mengganti spre, pakai Rentan terkena penyakit seperti infeksi,
3.
handuk bersama, baju tidak di strika penyakit kulit dan diare .
LINGKUNGAN PSIKOSOSIO-EKONOMI
Kebutuhan sehari-hari tidak tercukupi,
5. Pendapatan keluarga rendah
kehidupan yang layak tidak tercapai
PELAYANAN KESEHATAN
Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
6. Pelayanan kesehatan menjadi terhambat
jauh
LINGKUNGAN FISIK
Ventilasi dan penerangan rumah Oksigenasi tidak tercukupi, penularan
7.
yang kurang penyakit lebih mudah
rentan terkena penyakit dan pencetus
8. Keadaan rumah kotor dan lembab
penyakit mudah berkembang
8
4. Disediakan sarana dan transportasi yang memadai untuk memudahkan warga
mendapatkan pelayanan kesehatan, atau disediakan posko pelayanan masyarakat
yang lebih dengat dengan lingkungan warga.
5. Mengajarkan keterampilan pada anggota keluarga seperti membuat kerajinan dan
bercocok tanam agar dapat membantu perekonomian keluarga.
6. Untuk mengatasi keadaan rumah yang masih jauh dari kriteria rumah sehat, dan
terdapat pembuanga sampah di pekarangan rumah. sebaiknya mengajukan
permintaan perbaikan rumah serta pemindahan pembuangan sampah pada
pemerintah agar keluarga tersebut mendapatkan rumah yang lebiih layak.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga Ny. Wira dan Tn. Teguh masih memiliki tingkat kesehatan yang
rendah. Terlihat dari lingkungan, pendidikan dan perekonomiannya, keadaan sekitar dan
juga gaya hidup yang dijalaninya. Keluarga ini belum memiliki rumah yang sesuai
dengan kriteria,, sehingga banyak sekali resiko penyakit yang mungkin dapat terjadi
pada keluarga Ny. Wira Daerah rumah yang jauh dari pelayanan kesehatan juga
menyebabkan keluarga Ny. wira jarang melakukan pengobatan..
3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai calon dokter pelayanan primer yang mungkin saja akan
menjadi seorang dokter keluarga jika nanti sudah menjadi dokter yang sesungguhnya
dapat lebih memperhatikan keadaan masyarakat binaannya serta meningkatkan mutu
kesehatan bukan hanya sekedar dengan edukasi saja, namun kita juga harus dapat
memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang ada pada masyarakat tersebut serta
lingkungannya, sehingga kualitas kesehatan yang diharapkan akan tercapai dengan baik.
10
LAMPIRAN
11
TAMPAK DEPAN RUMAH
WAWANCARA
KAMAR TIDUR
TEMPAT MANDI
JAMBAN
12