You are on page 1of 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

karunia dan kasih saying-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kedokteran

Komunitas dengan baik dan lancar. Dalam laporan ini penulis membahas mengenai

Kedokteran Kerja, yang dijelaskan cara melakukan diagnosis penyakit akibat kerja, faktor

resiko yang dihadapi pekerja, bahaya potensial akibat jenis pekerjaan yang dilakukan, serta

K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dengan jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang

sesuai kriteria pekerjaannya.

Penulis berharap semoga hasil dari laporan ini dapat bermanfaat bagi diri penulis

sendiri dan orang lain, sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang lebih sadar

bahwa setiap pekerjaan memiliki resiko dan potensi bahaya. Bahwa penting sekali dalam

melakukan pekerjaan diperhatikan aspek-aspek yang dapat melindungi diri sehingga tidak

membawa dampak penyakit dimasa mendatang sehingga proktuvitas dapat terganggu dan

biaya untuk berobat / perawatan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh dari tempat

kita bekerja.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga, dosen-

dosen pembimbing dan sahabat sahabat di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Jakarta atas bantuan dalam menyusun laporan ini.

Tanggerang Selatan, September 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1

1.2 Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Kerja ....................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................3

2.1 Status Kesehatan Penderita ..............................................................................3

2.2 Pemecahan Masalah .......................................................................................13

BAB III PENUTUP .........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................14

3.2 Saran...............................................................................................................14

LAMPIRAN....................................................................... Error! Bookmark not defined.5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia kerja dikenal sektor industri formal dan non formal. Sektor informal
dan formal dibedakan karena ketidakberadaannya hubungan kerja atau kontrak kerja yang
jelas. Pada umumnya sifat pekerjaan informal hanya berdasarkan perintah dan perolehan
upah. Hubungan yang ada hanya sebatas majikan dan buruh (tenaga kerja), dengan
minimnya perlindungan K3.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu perlindungan tenaga
kerja di segala jenis kegiatan usaha, baik formal maupun informal. Kegiatan dan penerapan
K3 terhadap tenaga kerja di sector formal, pada umumnya sudah diterapkan dengan baik.
Sedangkan penerapan di sector informal belum diketahui dengan baik. Kegiatan pekerjaan
dan tempat kerja sector informal sangat banyak dan belum diklasifikasikan atas jenis usaha
, jenis pekerjaan, dan tempat kerja jika ditinjau dari ketiganya, tidak jauh berbeda.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi

pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat

kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh

perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi bahkan menihilkan resiko kecelakaan

kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya

pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya.

Melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberikan

keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.

K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja,


misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getran, kelembaban udara, dan hal-hal lain yang
menyebabkan kerusakan pada pendengaran, gangguan pernapasan, kerusakan paru-paru,
kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar UV, percikan benda panas ,dan lain-lain.
K3 dalam konteks kerja berkaitan dengan waktu dan shift dalam bekerja, waktu rekreasi
dan libur dan waktu pergantian dalam shift bekerja. Dalam makalah ini mencoba
mengamati kegiatan K3 di sector informal dengan mengamati kondisi tempat kerja, alat
pelindung diri, pengetahuan K3, dan faslitas kesehatan di kegiatan sector informal
1
Hasil Pengamatan Terhadap Kegiatan Kerja

1. Jenis Pengamatan : Kunjungan (Kedokteran Kerja)

2. Cara Pengamatan : Wawancara dan laporan

3. Jenis Pekerjaan : Pekerja mebel

4. Waktu Pelaksanaan : Senin, 19 September 2016

5. Lokasi : Jl. Puskesmas, Kec. Pondok Aren, Tangerang

Selatan

Dalam tugas ini saya melakukan diagnosis akibat kerja kepada pekerja mebel yang

bernama Bapak Parta. Beliau bekerja dari pagi hingga sore, dari senin sampai minggu,

berikut deskripsi waktu kerja beliau:

Senin - Minggu : jam 07.00 12.00 WIB Istirahat 13.00 16.00 WIB

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. STATUS KESEHATAN PENDERITA

(DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA)

IDENITAS PENDERITA

Nama : Tn. parta

Usia :44 tahun

Kedudukan dalam keluarga : Kepala Keluarga

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pekerja mebel

Perusahaan : Pribadi (Non PT)

Status Perkawinan : Menikah

Tanggal kunjungan : Senin, 19 September 2016

RIWAYAT PENYAKIT

Keluhan Utama:

Nyeri Punggung

Riwayat Penyakit Sekarang:

Os mengeluh nyeri punggung hilang timbul. Nyeri dirasakan sejak kurang

lebih 2 tahun terakhir. Nyeri dirasakan lebih berat pada saat bekerja dan

malam hari. Os juga mengeluhkan badan sering terasa lemah, letih, lesu

serta pergelangan tangan terasa sakit.

3
Riwayat Penyakit Dahulu:

Os sudah bekerja sebagai tukang mebel selama 10 tahun, os tidak pernah

mengalami kecelakaan kerja dan juga tidak memilik penyakit berat yang

menyebabkan dirawat di rs.

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama di keluarga.

Riwayat Pekerjaan:

1. Jenis Pekerjaan
Jenis Bahan yang
Tempat Kerja Lama Kerja
pekerjaan digunakan
Tukang mebel - Mesin Di sebuah Bekerja 8
penghalus tempat seperti jam/hari
kayu rumah. di jalan senin sampai
- Gergaji puskesmas, minggu.
- Paku pondok aren Kadang
- Pahat lembur
- Lem sampai
- palu malam hari

*(Sudah bekerja
sebagai tukang
mebel 10 tahun,
sejak tahun
2006-2016)

2. Uraian tugas / pekerjaan


Cara melakukan pekerjaan
Memotong kayu kemudian membentuk kayu sesuai dengan
pesanan atau yang di inginkan kemudian kayu itu di haluskan
dengan mesin penghalus.setelah halus kayu itu di pahat kalo
ada yang di pahat.pekerjaan di lakukan selama 8 jam dan
4
tidak ada shift kerja,kadang lembur apabila pesanan sedang
meninggi.
Detil aktifitas selama 8 jam kerja
Urutan aktifitas jam kerja :
1. Hari Senin s/d minggu : jam 07.00-16.00
WIB
2. Istirahat kerja : jam 12.00-13-00
WIB

Memotong kayu sesuai yang di perlukan kemudian kayu-kayu


tersebut di haluskan permukaannya dengan mesin
penghalus,setelah halus kayu siap di bentuk sesuai dengan
permintaan.tempat bekerja berada di pingg8ir jalan raya jln
puskesmas pondok aren ,tempat kerja penuh dengan debu
kayu.istirahat selama 1 jam.terkadang istiahat kalau terasa
lelah.lembur apabila banyak pesanan.

Bahan yang digunakan


Bahan yang diguanakan adalah sebagai berikut :
1. Kayu : digunakan sebagai bahan baku
untuk membuat furniture.
2. Mesin pengahlus kayu : digunakan untuk
menghaluskan kayu,akibatnya banyak debu kayu yang
di hasilkan
3. Gergaji : digunakan untuk memotong kayu
4. Pahat : digunakan untuk memahat kayu
5.
3. Bahaya potensial :

1) Urutan Kegiatan (secara detil)

Waktu &
Kegiatan
Jam Bekerja

5
07.00 WIB Berangkat dari rumah

07.30-16.00 Memotong, menghaluskan kayu dan membentuk


WIB kayu sesuai pesanan.
(Senin- Dalam bekerja :
minggu) 1. dalam bekerja posisi tdak tentu, kadang
jongkok,berdiri dan membungkuk.
2. Tidak menggunakan APD
3. Tempat kerja banyak terdapat serbuk
kayu/debu dar kayu.
4. Kadang lembur sampai malam
Pulang kerumah dan istirahat

16.00 -

2) Alat Pelindung Diri :


Tidak menggunakan alat pelindung diri apapun.
3) Bahaya Potensial
Fisik :
Suara : Tuli sensorineural
Debu : asma, gangguan paru paru,iritasi
mata
Kimia :-
Biologis : -
Ergonomi : - Posisi kerja yang tidak sesuai (tidak
ergonomis), sikap badan yang kurang baik , menyebabkan kelainan tulang
belakang atau alat gerak yang lain
- Gerakan tangan berulang-ulang menyebabkan nyeri pada pergelangan
tangan

Psikososial :
a. jenuh
b. stress
4. Gangguan Kesehatan yang mungkin timbul

6
1) Bising : tuli sensorineural
2) Getar : gangguan pada otot rangka
3) Debu : asma, gangguan paru-paru,iritasi mata
4) Posisi tidak ergonomi : LBP (low back pain),
5) Gerakan berulang : CTS (capal tunel syndrome)
6) Jenuh : stress, lelah

5. Resiko kecelakaan kerja


1) Kebakaran
2) Bahaya mekanik dan manual
3) Gannguan pernafasan
4) Gangguan penglihatan
5) Gangguan pendengaran
6) stress

- Bahaya Potensial

Urutan Bahaya Potensial APD Potensi Resiko


Kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikolo gangguan Kecelakaan
gis kesehatan Kerja

Memotong Suara, - - Posisi Stress Sarung Tuli Terluka


kayu Percika tubuh Bosan tangan, sensoneural karena
n kayu kacamata LBP mesin kayu,
pelindun trauma
g okuli karena
percikan
kayu
Menghalu panas - - Membung Stress Sarung Biang Teriris alat
skan kayu Debu kuk Bosan tangan, keringat penghalus
Gerakan Pelindun Dehidrasi kayu

7
berulang g Batuk
kepala,m CTS
asker LBP
Tidak focus
bekerja
Membentu Debu - - Gerakan Stress Sarung Dislokasi Tertindih
k kayu bising berulang Bosan tangan, Batuk kayu,
pelindun Dehidrasi terpukul
g kepala LBP palu
, masker CTS

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Composmentis

Berat Badan : 56 kg

Tinggi Badan : 160 cm

Indeks Massa Tubuh : 21.87 Normal

- TANDA VITAL

Tekanan darah : 120/80mmHg

Pernapasan : 18x/menit, regular

Nadi : 88x/menit, regular isi cukup

Suhu : 36.6C (afebris)

- STATUS GENERALIS

Kepala : Normocephal, bentuk bulat, simetris.

Mata :

8
- Konjungtiva anemis (-/-)

- Sclera ikterik (-/-)

- Eksoftalmus (-/-)

- Refleks cahaya (+/+)

Telinga : Normotia, sekret (-), perdarahan (-), bau (-).

Hidung : Sekret (-), perdarahan (-), bau (-), hiperemis (-),

pernapasan cuping hidung (-).

Gigi & Mulut : Lidah kotor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1

Leher :

- KGB : tidak ada pembesaran

- Tiroid : tidak ada pembesaran

Thorax :

PARU:

- Inspeksi : Simetris (+/+), retraksi (-/-)

- Palpasi : Vokal premitus (n/n) di seluruh lapang paru, nyeri

tekan (-/-), gerakan dinding dada simetris

- Perkusi : Sonor (+/+) di seluruh lapang paru, batas paru-hepar

ICS 6

- Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

JANTUNG :

- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

- Perkusi : Redup di ICS IV MCL D s/d ICS V MCL S

- Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)

9
Abdomen

- Inspeksi : Simetris (+), distensi (-), tidak terdapat tanda-tanda

perembesan plasma, tidak terdapat kelainan kulit tidak cembung

- Auskultasi : Bising usus 6x/menit

- Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen

- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan abdomen

Ekstremitas

- Superior : Akral hangat (+/+), edema (-/-), sianosis (-/-),


clubbing finger(-/-), CRT <2 detik
- Inferior : Akral hangat (+/+), edema (-/-), ulkus pedis (-/-)
nyeri pedis (-/-), CRT <2 detik

- STATUS DERMATOLOGIKUS : Gatal, terdapat luka luka lecet dan

memar pada tangan dan kaki akibat terkena benda-benda di sekitar tempat

kerja

- STATUS GENITALIS : Tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan

ANALISIS HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENYAKIT YANG

DIDERITA

1) Pemeriksaan ruang / tempat kerja :

Ruang lingkup pekerja sangat berisiko mengakibatkan penyakit akibat kerja.

Pekerjaan dilakukan di suatu ruang terbuka dengan debu yang banyak dan suhu
10
yang cukup panas. Menggunakanbenda-benda yang tajam dan berat. Kemudian

cara bekerja yang cukup lama, setiap hari dari senin sampai minggu dengan kira-

kira 8-9 jam perhari.

2) Pembuktian hubungan penyakit dengan bekerja:

Pak parta mengeluhkan sering sakit dibagian pinggang. Hal ini diakibatkan

karena seringnya mengangkat benda-benda yang berat serta melakukan kegiatan

yang sama secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama (8-9 jam perhari).

Selain itu pak parta juga mengeluhkan nyeri pergelangan tangan yang

kemungkinan merupakan dari gerakan berulang saat melakukan pekerjaan

3) Pembuktian tidak adanya hubungan penyakit dengan penyebab di luar

pekerjaan:

Aktivitas di luar pekerjaan selain tukang mebel tidak ada. Pak parta sudah

bekerja selama 10 tahun dan beliau tidak memiliki pekerjaan lain.

MENEGAKKAN DIAGNOSA PENYAKIT AKIBAT KERJA

Diagnosa Kerja :

- Low Back Pain

- CTS

Diagnosa Differensial :

Diagnosa Okupasi :

- M54.5 Low Back Pain

- Capal Tunel Syndrom

11
Kategori Kesehatan

Kesehatan baik cukup baik dengan kesehatan yang dapat dipulihkan

PROGNOSIS

Ad Vitam : Ad Bonam (menyangkut kehidupan)

Ad Sanasionam : Ad Bonam (menyangkut kesembuhan)

Ad Fungsionam : Ad Bonam (menyangkut fungsional)

Prognosa Okupasi : Ad Bonam

PERMASALAHAN PASIEN DAN RENCANA PENATALAKSANAANNYA

Jenis Permasalahan Rencana Tindakan Target Waktu dan Keterangan

Evaluasi

Low Back Pain Kuratif: 1 minggu gejala Penyakit dapat

Analgetik, Vit B kompleks, sudah hilang, dipulihkan

latihan otot pinggang gejala sembuh atau

Preventif: berkurang

Kurangi posisi statis (tidak lebih Penderita

dari 2 jam) memahami cara

Hati-hati ketika mengangkat mengatasi dan

barang yang berat mencegah terjadi

Memakai alat bantu kerja seperti kembali LBP

gerobak dan mengangkat

bersama-sama ketika barang

terlalu berat

Melakukan pemanasan sebelum

12
bekerja

Relaksasi otot-otot secara

berkala misalnya tiap 30 menit

Promotif:

Penyuluhan dan edukasi tentang

LBP

Carpal Tunel Kuratif: Dalam 1 bulan Penyakit dapat

Syndrom Natrium Diklofenak,B-complex keluhan sudah dipulihkan

Pembebatan pergelangan hilang atau

tangan. untuk menempatkan berkurang

pergelangan tangan selalu pada Pasien memahami

posisi netral.. Pergelangan yang


cara mengatasi dan
membengkok dapat menambah
mencegah terjadi
tekanan pada saraf median.
kembali CTS
Apabila pergelangan dibalut dan

tidak banyak bergerak, tekanan

pada saraf akan berkurang.

Akibatnya, gejala akan cepat

berkurang

Preventif:

Hindari gerakan berulang-ulang,

pada saat bekerja beri waktu

istirahat 10-15 menit.

Promotif:

Penyuluhan dan edukasi CTS

Kurangnya APD dan Bekerja sama dengan penyedia Seumur hidup APD dapat

13
ketidaktahuan jasa untuk menyediakan APD selama bekerja mengurangi

pentingnya yang sesuai standar keluhan-

penggunaan APD Edukasi tentang pentingnya keluhan pasien

menggunakan APD

Pelatihan K3

Jam kerja yang terlalu Bekerja dengan memakai shift Setiap bekerja Pembuatan

lama / istirahat kurang pagi dan sore, agar pekerja dapat shift dapat

bekerja maksimal dan tidak mengurangi

mudah lelah dan menghindari keluhan dan

stress dan bosan berkepanjangan meminimalisir

bahaya kerja

B. PEMECAHAN MASALAH

Untuk pemecahan masalah terhadap kasus diatas, saya menyimpulkan

bahwa, seharusnya perlu dilakukan pengajuan kepada penyedian jasa untuk

melakukan penggantian shift pagi dan sore. Hal ini bertujuan agar pekerjaan

menjadi lebih maksimal seta menghilangkan atau meminimalisir resiko terjadi

kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Diberikan penyuluhan atau edukasi tentang pentingnya penggunaan alat

pelindung diri bahwa dengan menggunakan APD dapat meminimalisisr kecelakan

kerja. Perlu juga pengajuan untuk memfasilitasi (APD) alat-alat pelindung diri yang

sesuai dengan kebutuhan pekerja. Kita sebagai dokter umum dapat memberikan

pengetahuan K3 melalui konseling dimana saat pasien yang datang dengan keluhan

akibat pekerjaan yang dikerjakan.

14
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Pasien ini mengalami low back pain yang disebabkan karena pekerjaan statis

dalam waktu yang lama akibat tidak ada shift dalam bekerja. Juga mengalami carpal tunel

syndrome akibat gerakan yang berulang-ulang tanpa jeda istirahat.hal ini bisa saja terjadi

karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya alat pelindung diri, dan K3

Usaha menghindari kecelakaan khususnya di lokasi kerja, dengan meningkatkan

rasa tanggung jawab pada saat bekerja sebagai tukang mebel, pemakaian pelindung yang

tepat, pengaturan waktu, dan menjaga agar otot tetap rileks.

B. SARAN

Alat pelindung diri yang sesuai juga wajib digunakan walaupun hanya melakukan

pekerjaan ringan di tempat kerja. Walau terlihat atau dirasakan kurang nyaman karena

tidak terbiasa dan hanya sebuah pekerjaan mudah dan ringan sehingga dapat

meminimalisir timbulnya kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Pekerjaan yang statis dalam waktu lama memilik dampak negative bagi kesehatan.

Maka dari itu disarankan sesekali lakukanlah kegiatan-kegatan ringan untuk merelaksasi

otot agar tidak tegang. Dalam melakukan pekerjaan harus di beri jeda waktu istirahat 10-15

menit

Dari semua hal ini yanag terpenting adalah tanggung jawab dan kedisiplinan

pekerja / individu itu sendiri dalam mengendalikan resiko yang mungkin terjadi pada

dirinya.

15
16
LAMPIRAN

17

You might also like