You are on page 1of 3

BARBITURAT

Waktu paruh : 120 150 jam


Dosis : 50-75 mg
Indikasi Barbiturat :
Sebagai hipnotik sedatif
Kejang
Eklamsia
Epilepsi
Antikonvulsan
Profil Farmakokinetika :
Absorbsi
Pada anestesiologi klinis, barbiturat paling banyak diberikan secara intravena untuk induksi
anestesi umum pada orang dewasa dan anak anak. Perkecualian pada tiopental rektal atau
sekobarbital atau metoheksital untuk induksi pada anak anak. Sedangkan phenobarbital atau
sekobarbital intramuskular untuk premedikasi pada semua kelompok umur.
Distribusi
Pada pemberian intravena, segera didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh selanjutnya akan
diikat oleh jaringan saraf dan jaringan lain yang kaya akan vaskularisasi, secara perlahan akan
mengalami difusi kedalam jaringan lain seperti hati, otot, dan jaringan lemak. Setelah terjadi
penurunan konsentrasi obat dalam plasma ini terutama oleh karena redistribusi obat dari otak ke
dalam jaringan lemak.
Metabolisme
Metabolisme terjadi di hepar menjadi bentuk yang inaktif.
Ekskresi
Sebagian besar akan diekskresikan lewat urine, dimana eliminasi terjadi 3 ml/kg/menit dan pada
anak anak terjadi 6 ml/kg/menit.

DIAZEPAM
Dosis : 2-10 mg 2-4 kali sehari atau 15-30 mg bentuk lepas lambat sekali sehari.
Pemerian : serbuk hablur, putih atau hamper putih, tidak berbau atau hamper tidak berbau, mula-
mula tidak mempunyai rasa, kemudian pahit.
PROFIL FARMAKOKINETIKA
t : Diazepam 20-40 jam, DMDZ 40-100 jam. Tergantung pada variasi subyek. t meningkat
pada mereka yang lanjut usia dan bayi neonatus serta penderita gangguan liver. Perbedaan jenis
kelamin juga harus dipertimbangkan.
Profil Farmakokinetika :
Adsorpsi
Di adsorpsi dengan baik setelah administration oral, penyerapan lambat dan tidak menentu pada
penggunaan IM (intramuscular) cepat dan diserap dengan baik setelah pemberian rectal sebagai
gel atau larutan : rata-rata bioavailabilitas 80-102 %.Konsentrasi plasma puncak dicapai dalam
waktu 1,5 jam setelah pemberian rectal gel pada orang dewasa; penyerapan dari gel mungkin
lebih cepat pada anak-anak.
Distribusi
Didistribusikan secara luas kedalam jaringan tubuh,; melintasi barier daarah-otak. Diazepam dan
metabolitnya melewati plasenta dan didistribusikan ke susu (ASI)
Metabolisme
Dimetabolisme di hati oleh CYP2C19 dan CYP3A4 menjadi metabolit aktif,
Ekskresi
Diekskresikan terutama di urin sebagai konjugat tidak aktif.
Indikasi :
Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk
meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian
motorik serebral, paraplegia). Digunakan juga untuk meringankan gejala-gejala pada
penghentian alkohol akut dan premidikasi anestesi.
DIGITOKSIN
Pemerian : serbuk hablur halus, putih atau coklat puct, tidak berbau.
Dosis : maksimum sekali 0,5 mg, sehari 1,0 mg
Profil farmakokinetika
Golongan obat : Obat Kardiovaskuler
Indikasi : Gagal jantung, aritmia supraventrikular (terutama atrial fibrilasi)
Profil Farmakokinetika :
Absorpsi : melalui difusi pasif pada usus halus bagian atas, makanan dapat menyebabkan
absorpsi mengalami penundaan (delay), tetapi tidak mempengaruhi jumlah yang diabsorpsi.
Distribusi :
Fungsi ginjal normal : 6-7 L/kg
Gagal ginjal kronik : 4-6 L/kg
Anak-anak : 16 L/kg
Dewasa : 7 L/kg menurun bila terdapat gangguan ginjal
Ikatan obat dengan protein (protein binding) : 30%
Metabolisme : melalui sequential sugar hydrolysis dalam lambung atau melalui reduksi cincin
lakton oleh bakteri di intestinal , metabolisme diturunkan dengan adanya gagal jantung kongestif
Bioavailabilitas:
Ekskresi : urin (50% hingga 70% dalam bentuk obat yang tidak berubah )
FENILBUTAZON
waktu paruh : 50-65 jam
Indikasi : Untuk ankylosing spondylitis aktif, arthritis gout akut, rheumatoid arthritis aktif,
osteoarthritis akut. Digunakan pada penderita dimana pengobatan lain termasuk AINS lain tidak
memberikan hasil.
Dosis:
Dosis disesuaikan dengan :
- Untuk arthritis rheumatoid aktif, osteoarthritis akut dan ankylosing spondylitis aktif : 300 - 600
mg sehari dalam 3 - 4 kali dosis bagi, selanjutnya diturunkan sesuai kebutuhan dengan dosis 200
- 300 mg sehari dalam dosis bagi.
Jika tidak ada respon pemberian obat harus dihentikan.
- Arthritis gout akut : dosis awal 500- 800 mg sehari dalam 2 - 3 dosis bagi untuk 1 - 3 hari,
selanjutnya diberikan 200 - 400 mg sehari, sampai 7 hari.

You might also like