Professional Documents
Culture Documents
Arman Sani
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: armansani.usu@gmail.com
Abstrak
Superkapasitor yang telah banyak diproduksi secara komersil hanya memiliki besar tegangan terminal 2,3 - 2,7
Volt. Untuk dapat digunakan sebagai pengganti baterai dengan tegangan kerja yang lebih besar, maka harus
dibangun superkapasitor susunan yang terdiri dari beberapa superkapasitor yang dihubungkan secara seri.
Superkapasitor susunan ini memunculkan masalah baru, seperti adanya ketidakseimbangan tegangan pada
masing-masing superkapasitor yang mengakibatkan menurunnya kemampuan superkapasitor sebagai penyimpan
energi. Tulisan ini membahas tentang perilaku superkapasitor susunan sebagai pengganti baterai yang memiliki
tegangan dan kapasitas 3.6 V dan 0.9 Ah. Studi dilakukan dengan cara simulasi menggunakan simulator
Simulink Matlab. Perilaku yang diselidiki adalah lama waktu superkapasitor susunan dapat menggantikan
baterai, yang diperoleh dari pengamatan waktu pengisian (charging time) dan waktu pengosongan (discharging
time) muatan superkapasitor susunan. Dari hasil simulasi dan analisis diperoleh bahwa superkapasitor susunan
dapat menggantikan baterai tersebut dengan lama waktu pengganti: untuk 2-superkapasitor selama 23,5 detik,
untuk 3-superkapasitor 30,5 detik, dan untuk 4-superkapasitor selama 30,1 detik.
Kata kunci: superkapasitor, baterai, waktu pengisian, waktu pengosongan, waktu pengganti
Abstract
Supercapacitors that have been produced commercially have terminal voltage range of 2.3 - 2.7 Volts. In order to
use them as a replacement for a battery with greater working voltage, these supercapacitors should be
constructed by using several supercapacitors connected in series. However, this arrangement raises new
problems, such as voltage imbalance resulting in decreased storage capability. This paper discusses the behavior
of supercapacitor arrangement to replace a battery having voltage and capacity 3.6 V and 0.9 Ah. The study was
done by simulation using simulink matlab simulator. The investigated behaviors are based on the observation of
charging time and discharging time. Simulation results show that supercapacitor can replace the battery: 2-
supercapacitor lasts for 23.5 seconds, 3-supercapacitor lasts for 30.5 seconds, and 4-supercapacitor lasts for 30.1
seconds.
Keywords: supercapacitor, battery, charging time, discharge time, replacement time
2.2 Superkapasitor
2
JITEKH, Vol 6, No 1, Tahun 2017, 1-6 ISSN 2338-5677 Cetak
ISSN 2549-6646 Online
a. Data setelan parameter internal dari
superkapasitor,
b. data dari baterai yang digunakan sebagai
pembanding, dan
c. data beban yang tersedia.
Mulai A
Melakukan Melakukan
pengujian terhadap penarikan
model rangkaian kesimpulan
A Selesai
3. Metodotologi Penelitian
2. Merancang Rangkaian Simulasi untuk baterai
3.1 Tahapan Penelitian
Pada program simulator dirangkai sebuah
Tahapan penelitian yang dilakukan dimulai
baterai yang terhubung dengan tahanan untuk
dari pengumpulan data, pemodelan rangkaian,
pelepasan muatan. Dimana nilai tahanan sama
mengambil data yang diperlukan dari model
dengan nilai tahanan pada pengujian
rangkaian, dan tahap terakhir yaitu penarikan
superkapasitor.
kesimpulan. Keseluruhan proses penelitian
3. Melakukan simulasi/pengujian terhadap model
ditampilkan secara visual melalui diagram alir yang
rangkaian dari baterai
diperlihatkan pada Gambar 5.
Pengujian ini dimulai dari baterai yang terisi
penuh hingga baterai tersebut benar-benar kosong.
3.2 Pelaksanaan Penelitian
4. Mengambil data yang diperlukan dari pengujian
Berdasarkan diagram alir pada Gambar 5
Dari pengujian ditampilkan data untuk
langkah-langkah penelitian dijelaskan sebagai
pengosongan muatan serta kurva karakteristik
berikut:
nominal dari baterai.
1. Pengumpulan data
5. Merancang Rangkaian Simulasi untuk
Data yang diperlukan pada penelitian ini
superkapasitor
terdiri dari:
3
JITEKH, Vol 6, No 1, Tahun 2017, 1-6 ISSN 2338-5677 Cetak
ISSN 2549-6646 Online
Pada program simulator dirangkai sebuah
rangkaian pengganti untuk sebuah superkapasitor Gambar 6 Rangkaian Simulasi Untuk Baterai
yang terhubung ke sumber energi dengan arus
pengisian yang konstan untuk pengisian muatan, Namun untuk dapat membandingkan dengan
dan setelah beberapa saat hubungan ke sumber arus superkapasitor dibutuhkan kurva pengosongan dari
terbuka, lalu pada saat yang sama superkapasitor baterai yang menunjukkan nilai nominal dari
terhubung juga ke tahanan untuk pengosongan baterai yang diperlihatkan pada Gambar 7.
muatan, yang mana nilai tahanan ini sama dengan
tahanan pada pengujian baterai. Dari rangkaian
dasar satu superkapasitor ini dirangkai lagi
rangkaian seri superkapasitor sebanyak dua hingga
empat buah superkapasitor.
6. Melakukan simulasi terhadap model rangkaian
dari superkapasitor
Metode selama pengujian telah dijelaskan
sebelumnya pada poin 5. Waktu yang digunakan
untuk mengisi superkapasitor adalah selama 14
detik, setelah itu hubungan dengan sumber arus
terputus, pada saat yang bersamaan hubungan
dengan tahanan tertutup/tersambung. Pengujian
dilakukan selama 200 detik.
7. Mengambil data yang diperlukan dari pengujian
Gambar 7 Kurva karakteristik pengosongan baterai
Dari pengujian diambil data berupa nilai
tegangan dari tiap-tiap superkapasitor, nilai Pada Gambar 7 terlihat kurva pengosongan
tegangan dari tahanan, serta nilai tegangan total dari baterai, yang mana daerah yang diarsir adalah
dari superkapasitor untuk superkapasitor tersusun area nominal atau area kerja dari baterai. Dari kurva
seri. tersebut diperlihatkan tegangan nominal yang
8. Melakukan perbandingan terhadap data dari
dibutuhkan adalah 3.6 V, dan dibawah tegangan
pengujian baterai
tersebut baterai yang diujikan sudah tidak mampu
Setelah didapatkan data dari superkapasitor, lagi dalam memberikan tegangan yang memadai
maka dibandingkan dengan data dari baterai. yang mana artinya peralatan sudah tidak bisa
Hasilnya adalah mampukah superkapasitor tersebut digunakan lagi, dan baterai harus segera diisi
sebagai pengganti baterai, jika mampu berapa lama
kembali. Nilai tegangan 3.6 V ini menjadi acuan
dapat bertahan.
atau dasar sebagai pembanding dari superkapasitor
9. Melakukan penarikan kesimpulan
yang digunakan. Jika nilai tegangan dari
Setelah semua tahapan terlewati dilakukan superkapasitor yang digunakan lebih besar dari 3.6
penarikan kesimpulan dari tulisan. V, maka akan dilihat sampai berapa lama tegangan
dari superkapasitor tersebut hingga mencapai 3.6 V.
4. Hasil dan Analisis
4.1 Pengujian menentukan karakteristik dari
4.2 Pengujian untuk Satu Superkapasitor
Baterai
Simulasi dilakukan dengan sebuah baterai Untuk hasil pengujian dari satu superkapasitor
yang terhubung dengan tahanan sebesar 10, yaitu berupa grafik hubungan antara tegangan dan
tahanan disini dimaksudkan sebagai beban. Gambar waktu yang diperlihatkan pada Gambar 8
dari rangkaian simulasi untuk pengujian baterai
didapatkan bahwa nilai tegangan dari satu
diperlihatkan pada Gambar 6.
superkapasitor tidak dapat menyamai nilai tegangan
dari sebuah baterai yang dijadikan sebagai
pembanding. Ini membuktikan bahwa jika hanya
satu superkapasitor tidak dapat digunakan sebagai
pengganti dari baterai.
4
JITEKH, Vol 6, No 1, Tahun 2017, 1-6 ISSN 2338-5677 Cetak
ISSN 2549-6646 Online
bisa dilakukan superkapasitor untuk dapat
menggantikan baterai sebesar 3.6 V.
Berdasarkan Gambar 10 dan Gambar 9,
terlihat jelas bahwa nilai tegangan lebih cepat
menurun pada Gambar 13. Hal tersebut dapat
membuktikan bahwa superkapasitor yang
mempunyai nilai tegangan yang lebih besar, juga
semakin cepat mengalami penurunan tegangan
karena arus yang ditarik juga semakin besar.
5
JITEKH, Vol 6, No 1, Tahun 2017, 1-6 ISSN 2338-5677 Cetak
ISSN 2549-6646 Online
[4] Floyd (2001). Electronics Fundamentals
Fifth Edition, Prentice-Hall Inc., Upper
Saddle River, New Jersey.
[5] Patel, Dipesh (2015), Battery Evaluation,
Modellinng and Fast Charger Using
Supercapacitor as Input Source, ProQuest
LLC, University of Massachusetts, Lowell,
Massachusetts.
[6] Glavin, M. E., W.G. Hurley (2007),
Ultracapacitor/ battery hybrid for solar
energy storage, IEEE Conference on
Universities Power Engineering
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka