You are on page 1of 3

ARTI SEBUAH PERSAHABATAN

Suara alarm berbunyi sangat keras membuatku terbangun. Segera aku mematikan alram itu. Dengan
santai aku melihat jam dinding yang telah menunjukkan pukul 7 pagi. Aku terkejut. Dengan cepat aku
bergegas ke kamar mandi. Lari lari dan lari. Hanya terlambat terlambat dan terlambat yng ada di pikiranku
sekarang.Bagaimana kalau aku terlambat? Pikirku. Akhirnya setelah 10 menit,aku keluar dari kamar mandi.
Aku langsung ke kamar untuk merapikan bajuku. Tak lupa juga untuk memakai kaus kaki dan sepatu. Tak
ada lagi gunanya untuk melihat jam karena sudah pasti aku terlambat. Aku langsung turun ke bawah garasi
menggambil sepedaku. Aku mencari sepedaku. Aku tak tahu dimana sepedaku. Aku lupa terakhir aku
meletakkan sepeda itu dimana. Setelah lama aku mencari,akhirnya ketemu. Aku teringat bahwa aku belum
pamitan sama kedua orang tuaku. Aku masuk lagi kedalam rumah dan dengan cepat ku berpamitan. Ma
pa. aku pergi dulu yah. Ucapku. Lah.. kok buru-buru banget sih nak? Makan dulu deh. Ucap mama.
Nanti disekolah aja makannya.Duluan yh ma.. pa Ucapku. Yasudah deh.. Hati-hati nak. Ucap papa.
Iyah pa. ucapku. Segera aku turun ke garasi bawah mengambil sepedaku dan langsung berangkat. Aku
rasa baru kali ini aku mengayuh sepeda secepat ini. Tetapi aku sadar akan keadaan jalanan. Aku tahu bahwa
banyak korban kecelakaan. Dan aku tidak mau menjadi salah satu korban kecelakaan tersebut. Perlahan-
lahan aku memperlambat kayuhan sepedaku. Walaupun aku akan terlambat,tetapi aku selalu utamakan
keselamatan. Dan akhirnya sampai lah di sekolah. Aku segera meletakkan sepedaku dengan rapi dan teratur.
Kalau gak bisa bisa aku dihukum. Huh.. capek sekali. Kakiku terasa mau patah.! Ucapku dalam hati.
Dengan cepat aku masuk ke dalam sekolah. Aku melihat keadaan sekolah sudah sangat sepi. Yaampun
Terlambat!!! ucapku agak sedikit menjerit.

Dengan langkahku yang cepat menaiki anak tangga. Satu demi satu anak tangga itu dinaiki. Dan yang
ditakutkan telah tiba yaitu memasuki kelas. Takut melihat wajah guru yang seram. Takut dihukum lagi. Dan
takut segalanya. Yang tadinya cepat menaiki anak tangga,kini anka tangga itu sangat lambat untuk dinaiki
karena ketakutan itu. Perlahan-perlahan aku menaiki anak tangga yang belum ternaiki. Hanya tersisa
beberapa langkah lagi untuk memasuki kelas. Aku menunduk dan tak berani melohat ke depan. Sedikit demi
sedikit aku melangkah. Dan tibalah didepan kelas. Aku masih menundukan kepala dan tak berani melihat
kedepan.Aku merasakan suasana kelas yang sangat tenteram,adem,tidak bersuara sedikit pun. Perlahan aku
menaiki kepalaku untuk melihat kedepan. Dan ternyata. Astaga.. Hanya kata tersebut yang bisa terucap
olehku. Aku melihat keadaan kelas masihb sangat sepi. Bahkan tak ada seorang pun yang berada dikelas itu.
Aku melihat jam tanganku dan ternyata masih menunjukan pukul setengah tujuh pagi. Ternyata aku tidak
terlambat melainkan aku kecepatan.

Aku bergegas ketempat dudukku.Aku tak tahu apa yang harus dilakukan. Kelas sangat sepi. Tiba-
tiba aku mendengar suara gesekan sepatu. Dan ternyata disa adalah Jessica. Dia adalah musuhku. Jujur aku
tidak pernah bicara sama sekali ke Jessica. Apalagi dengan sahabatnya Thalia. Thalia jugalah musuhku. Aku
tidak mementingkan Jessica. Aku terus memainkan handphone ku. Tapi hanya memainkan handphone juga
bosen. Setelah perkiraan waktu 30menit aku menunggu,akhirnya kedua sahabatku datang yaitu Vaneka dan
Vanesa. Walaupun mereka kembar,tetapi Vaneka memiliki karakter yang jauh berbeda dari Vanesa. Sifat
mereka jauh beda sekali. Apalagi Vaneka. Vaneka lebih gaul dari Vanesa. Akan tetapi Vanesa
menghiraukan pergaulan Vaneka. Vanesa takut pergaulan Vaneka dalah pergaulan yang salah. Vanesa
sangat perhatian ke Vaneka karena Vanesa adalah kakaknya. Kok lama datang hari ini? Biasanya cepat?
Tanyaku bingung. Iyah tadi ada sedikit masalah di jalan. Menjawab sambil berjalan ketempat duduk
mereka.

Angel sini deh ucap Vanesa. Iyah. Ada apa? jawab ku. aku mau bertanya bisa? tanya Vanesa.
Bolehlah. Masak gak boleh? Ucapku. Arti persahabatan bagi mu tuh apa? Kita kan sudah hampir setahun
sahabatan. Kata Vanesa Aku terdiam. Aku tidak tahu arti persahabatan itu apa. Tiba-tiba terdengar bunyi
krincingan dan ternyata dia Thalia. Gerakan bola mataku mengikuti gerak jalan thalia. Aku mempunyai
sedikit niat untuk bertanya kepada thalia tentang arti persahabatan itu karena aku yakin Thalia bisa
menjawabnya. Karena Thalia dan Jessica sahabatan sudah lama. Tapi aku sedikit takut juga karena aku tidak
pernah bicara kepada thalia.

Mau gak mau aku harus tanya karena kau butuh jawaban itu. Kenapa yah aku gak bisa menjawab?
Padahal aku butuh seorang sahabat. Aneh deh. Ucapku dalam hati. Vaneka dan Vanesa melihatku
bingung. Aku beranikan diri untuk pergi bertanye ke Thalia. Aku pergi ketempat duduk Thalia yang sudah
ada Jessica disitu. Angel, mau kemana? tanya Vaneka. Bentar yah ucapku. Perlahan aku jalan
menuju tempat Thalia dan sampailah. Hai.. bolehkah aku bertanya? Ucapku dengan sedikit gemetar.
tanyak aja kali.. Free for ask. I know aku adalah orang pintar. Makanya kamu mau tanya aku. Biasanya
kamu gak pernah mau tanya ke aku. Ucap Thalia. Maaf yah. Aku gak mau basa basi. Aku cuman mau
tanya satu hal. Arti persahabatan bagi mu apa? ucapku dengan nada sedikit keras. hah? Kamu tidak tahu
arti persahabatan? Percuma dong kalo kamu punya sahabat. Ucap thalia bingung. Aku terdiam seribu kata.
Aku tak tahu apa yang harus dijawab. Tiba-tiba Thalia dan Jessica pergi meningalkan aku sendiri. Aku
kembali ketempat duduk Vaneka dan Vanesa. Kamu ngapain sih kesana? tanya Vaneka. Gak, tadi ada
masalah aja sama mereka. masalah? Kamu punya masalah apa sama mereka? Kok kamu gak pernah cerita
sih sama kita? Kamu punya rahasia yang gak kami ketahui? hah? Yah engga lah. Kan gak mungkin aku
kek gitu. yaudah jawab dulu yang tadi hm Tiba-tiba bel berbunyi yang menandakan pelajaran akan
dimulai. nanti kapan-kapan aja yah aku jawabnya. Aku balek dulu.

[keesokkan hari]
Lagi lagi suara alarm membuat ku terbangun. Aku tahu bahwa hari ini aku tidak akan kecepatan datang
lagi. Karena aku sudah berulang kali melihat jam dinding yang menunjukan pukul 6 pagi. Satu demi satu
anak tangga aku turuni. Aku melihat kesana kemari dan sama sekali tidak melihat ada mama papa ataupun
kakak. Aku hanya melihat bibi sedang menyiapkan makanan pagiku. bi bibi panggilku sambil
menuruni anak tangga yang belum terturuni. iyah non? mama papa sama kakak mana bi? oh.. kemaren
kalo saya gak salah dengar sih mereka pergi ke jakarta non selama seminggu. lah kok akunya gak diajak
sih kalo itu bibi gak tau non yaudah deh bi.. angel mau mandi dulu habis tuh angel mau makan. Udah
siap kan bi makanannya? udah non. okay bi

Aku pegi ke kamar mandi untuk mandi. Tak lama aku keluar dan langsung ke meja maka untuk
menyantap masakan bibi. ini non makanannya sudah siap. baik bi. Setelah aku selesaimakan,aku
langsung menuju sekolah. Dan setelah sampai disekolah,aku menuju ke kelasku. Setelah sampai dikelas,aku
melihat Vaneka dan Vanesa telah datang. Aku pergi ketempat duduku. Vaneka dan Vanesa menyampiriku.
angel kamu kenapa? ehh.. enggak kok Cuma lagi sedih aja. sedih kenapa? mama papa sama kakakku
ke jakarta selama seminggu. Aku sendirian dirumah. owh.. gimana kalau aku sama Vanesa kerumah kamu
setelah pulang sekolah? hah? Beneran? Kalian maju kerumah ku setelah pulang sekolah? yah bener lah.
Masak boongan. yess berarti aku gak kesepian lagi. Kan udh ada kalian. ehh tapi boleh gak kita
kerumah kamu? yaampun yah boleh lah.. kan kalian adalah sahabat aku. Aku merasa diriku penuh
dengan kebahgiaan saat itu.

Tiba-tiba aku keingat sama pertanyaan Vanesa. Dan aku mengulang mengingat perkataan tadi. Dan aku
mengetahui jawabannya. Vanesa, aku bisa menjawab pertanyaan kamu. pertanyaan yang mana?
pertanyaan yang itu loh yang semalam. owh.. yang itu. Apa jawabannya? bagi aku sahabat itu adalah
keluarga kedua. Bisa dijelasin gak? gini kalau keluarga kita pergi meninggalkan kita diwaktu yang
cukup lama,sahabat selalu ada disamping kita. Bukan hanya itu, sahabat selalu menghibur kita. Dia selalu
perhatian ke kita. pokonya bagi aku sahabat adalah segalanya. nah.. ini jawaban yang aku tunggu.
Jawaban yang benar-benar sama dengan aku. aku juga kalekk ehh aku lapar deh.. ke kantin yuk
ayukkk

Ditengah perjalanan,aku melihat Thalia dan Jessica sedang dibully oleh siswa siswi di sekolah. ehh.. itu
ada apa tuh? Kok rame? gak tau tuh samperin yukk. Kita bertiga pun pergi kesana. Kami melihat
musuh kami telah dibully org siswa siswi di sekolah. kasihan deh mereka.: ngapain sih kasian? Mereka
juga udah pernsh nyakitin kamu kan gel? Itu balesan utnuk mereka. Udahlah biarkan saja mereka. iyah
tapi kasihan. Kalo kalian diposisi mereka gimana? iyah juga sih.. makanya ayokk bantuin yaudah
ehhh. Stop!!! Kalian ngapain sih ngebully mereka? Kek gak ada kerjaan lain aja mereka sebari berita
HOAX. hah? HOAX? iyah. mana beritanya? Coba aku lihat. MONAS ROBOH SEBAR BIAR
SELURUH DUNIA TAHU BAHWA INDONESIA TELAH HANCUR! astaga Thalia Jessica kalian
kenapa sebarin berita yang kek gini? mereka terdiam. yaudah mereka biar aku yang urus. Kalian pergi aja
dari sini. Masuk kelas aja gih para siswa dan siswi pun pergi.

Aku mengajak mereka pergi dari situ dan membwa mereka ke perpustakaan. kenapa kalian nyebarin
berita yang kek gitu sih? Emang gak ada berita lain yang harus disebanarin? kami pengen akun sosmed
kami booming kek akun sosmed mu gel. Makanya kami nyebarin berita HOAX. yah tapi gak kek gini juga
Thal. Kan bisa pake cara lain? Udah deh.. mendingan kalian tobat sebelum semuanya terlambat. hm.. kalo
kamu gak keberatan kami ingin bergabung dengan kalian boleh? aku melihat ke Vaneka dan Vanesa dan
mereka menganggukan kepala. boleh kok. makasih yah gel.. kami minta maf atas kesalahan kami. Tapi
kenapa kalian tetap baik sama kamni? Padahal kami sudah jaghat sama kalian? gak semua kejahatan harus
dibalas dengan kejahatan juga kan? mereka hanya tersenyum. Aku mengerti apa artinya persahabtan itu.
Kita isi hari itu dengan tertawa.

selesai

You might also like