Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
1. Sistem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu kasus/ masalah
medik yang timbul, baik secara vertikal maupun harizontal kepada yang lebih berwenang dan
mampu, terjangkau dan rasional
B. Tujuan Rujukan
Menurut Mochtar, 1998 Rujukan mempunyai berbagai macam tujuan antara lain :
1. Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan sebaik-baiknya
2. Menjalin kerja sama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dari unit yang
kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya
3. Menjalin perubahan pengetahuan dan ketrampilan (transfer of knowledge & skill) melalui
pendidikan dan latihan antara pusat pendidikan dan daerah perifer
. JENIS RUJUKAN
Menurut Hatmoko (2000) jenis rujukan secara konseptual menyangkut hal-hal sebagai berikut :
1) Rujukan medik, meliputi
a. Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain.
b. Pengiriman bahan (specimen) unutuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
c. Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk mutu pelayanan
pengobatan
2) Rujukan kesehatan
Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif
dan promotif yang antara lain meliputi bantuan :
a. Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau terjangkitnya
penyakit menular
b. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah
c. Pendidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan kerancunan dan bantuan
obat-obatan atas terjadinya keracunan masal
d. Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih bagi
masyarakat umum
e. Pemeriksaan specimen air di laboratorium kesehatan dan lain-lain
D. PERSIAPAN RUJUKAN
Mempersiapkan rujukan ke rumah sakit dengan melakukan BAKSOKUDa yaitu:
B: Bidan Harus siap antar ibu ke rumah sakit;
A: Alat-alat yang akan di bawa saat perjalanan rujukan;
K: Kendaraan yang akan mengantar ibu ke Rumah Sakit;
S: Surat rujukan disertakan;
O: Obat-obat seperti oksitosin ampul, cairan infuse;
K: Keluarga harus diberitahu dan mendampingi ibu saat dirujuk;
U:Uang untuk pembiayaan di rumah sakit.
Da: Darah untuk tranfusi
Keuntungan Sistem Rujukan
1. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien, berarti bahwa pertolongan dapat
diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa aman pada pasien dan keluarga
2. Dengan adanya penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas
daerah makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya masing
masing
3. Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli
SYARAT RUJUKAN (1) Rujukan harus dibuat oleh orang yang mempunyai kompetensi
dan wewenang untuk merujuk, mengetahui kompetensi sasaran/tujuan rujukan dan
mengetahui kondisi serta kebutuhan objek yang dirujuk. (2) Rujukan dan rujukan balik
mengacu pada standar rujukan pelayanan medis Daerah (3) Agar rujukan dapat
diselenggarakan tepat dan memadai (4) Untuk menjamin keadaan umum pasien agar
tetap dalam kondisi stabil selama perjalanan menuju ketempat rujukan (5) Rujukan
pasien/specimen ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan atau lengkap
(6) Fasilitas Pelayanan Kesehatan/tenaga kesehatan dilarang merujuk dan menentukan
tujuan rujukan atas dasar kompensasi/imbalan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
UPAYA PENINGKATAN MUTU RUJUKAN
Langkah-langkah dalam upaya meningkatkan mutu rujukan :
1. Meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas dalam menampung rujukan puskesmas pembantu
dan pos kesehatan lain dari masyarakat.
2. Mengadakan pusat rujukan antara lain dengan mengadakan ruangan tambahan untuk 10 tempat
tidur perawatan penderita gawat darurat di lokasi strategis
3. Meningkatkan sarana komunikasi antar unit pelayanan kesehatan
4. Menyediakan Puskesmas keliling di setiap kecamatan dalam bentuk kendaraan roda 4 atau
perahu bermotor yang dilengkapi alat komunikasi
5. Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem, baik rujukan medik maupun rujukan
kesehatan
6. Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan kesehatan
ALUR RUJUKAN
Dalam rangka pelaksanaan rujukan diperhatikan hal-hal yang menyangkut tingkat kegawatan
penderita, waktu dan jarak tempuh sarana yang dibutuhkan serta tingkat kemampuan tempat
rujukan.
Dalam kaitan ini alur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1. Dari kader
Kader dapat langsung merujuk ke :
a. Puskesmas pembantu atau pondok bersalin atau bidan di desa
b. Puskesmas atau puskesmas denga rawat inap
c. Rumah sakit pemerintah atau swasta
2. Dari posyandu
Dari posyandu dapat langsung merujuk ke :
a. Puskesmas pembantu atau
b. Pondok bersalin atau bidan desa atau puskesmas atau puskesmas dengan rawat inap atau rumah
sakit pemerintah yang terdekat
3. Dari puskesmas pembantu
Dapat langsung merujuk ke rumah sakit kelas D/C atau rumah sakit swata
4. Dari pondok bersalin
Dapat langsung ke rumah sakit kelas D/C atau rumah sakit swasta
Konsep Jamkesmas
Jamkesmas adalah bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan
tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah, diselenggarakan oleh Kementerian
Kesehatan sejak tahun 2008 dan merupakan perubahan dari Program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan bagi Masyarakat Miskin/JPKMM atau lebih dikenal dengan program Askeskin yang
kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan fasilitas kesehatan yang melaksanakan program
Jamkesmas
2. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang terstandar dan terkendali mutu dan biayanya
1. Pelaksanaan program Jamkesmas dilaksanakan sebagai amanat UUD 1945 Pasal 28H
ayat (1), yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
2. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 34 ayat (3) dinyatakan bahwa negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
3. Pada UUD 1945 Pasal 34 ayat (2) mengamanatkan negara mengembangkan Sistem
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Masyarakat, yaitu:
1. Dana amanat dan nirlaba dengan pemanfaatan untuk semata-mata peningkatan derajat
2. Menyeluruh (komprehensif) sesuai dengan standar pelayanan medik yang cost effective
dan rasional;
2. Jamkesmas untuk pelayanan kesehatan lanjutan di rumah sakit dan balai kesehatan.
BPJS
Pengertian BPJS
Menurut UU no. 24 tahun 2011 tentang BPJS pasal 7 ayat (1) dan Ayat (2), pasal 9 ayat (1) dan
UU. No. 40 Tahun 2011 Tentang SJSN, Pasal 1 Angka 8, Pasal 4 Dan Pasal 5 ayat (1)). Badan
Penyeleggara jaminan social kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum public yang
bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) Bulan di Indonesia.
Menurut Wikipedia BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) adalah
Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri
Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan nasional
untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul
dan terpercaya.
1. Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan adalah peserta Jaminan
Kesehatan untuk fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya dibayarkan oleh
pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan. yang ditetapkan oleh
pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah. Yang berhak menjadi peserta PBI
Jaminan Kesehatan lainnya adalah yang mengalami cacat total tetap dan tidak mampu
2. Bukan PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan terdiri dari, Pekerja penerima
upah dan anggota keluarganya, Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya,
Bukan pekerja dan anggota keluarganya
BPJS Kesehatan hanya dapat menanggung paling banyak 5 (lima) anggota keluarga dan apabila
Peserta yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 (lima) orang termasuk peserta, dapat
mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar iuran tambahan
Dampak yang terjadi jika anda tidak menjadi peserta BPJS adalah Ketika sakit dan harus
berobat atau dirawat maka semua biaya yang timbul harus dibayar sendiri dan kemungkinan bisa
sangat mahal diluar kemampuan anda