Professional Documents
Culture Documents
Terminnologi
1. Lumpuh
lemah dan tidak bertenaga atau tidak dapat bergerak lagi (tentang anggota
badan, terutama kaki)
2. Kebas
dalam istilah medis disebut dengan parastesia adalah sebuah kondisi ketika
fungsi serabut saraf mengalami gangguan, atau ketika saraf tepi mengalami
gangguan.
3. Folley chateter
a flexible tube which a clinician passes through the urethra and into the
bladder to drain urine.
4. Kooperatif
sikap yang menunjukkan kerjasama, tidak melakukan penentangan terhadap
suatu sikap individu maupun golongan tertentu
5. Anestesi
(pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthtos,
"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan
menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
6. Dermatom
kawasan/area kulit pada satu sisi tubuh yang menerima sinyal dari satu saraf
spinalis. Dermatom merupakan zona dari informasi sensoris atau perasaan
yang dibawa oleh cabang saraf di area tersebut.
8. Reflek babinski
tindakan refleks jari-jari kaki, yang normal selama masa bayi tetapi abnormal
setelah usia 12 sampai 18 bulan. Setelah itu, refleks ini merupakan indikasi
kelainan pada jalur kontrol motorik utama dari korteks serebral dan secara
luas digunakan sebagai alat bantu diagnostik pada gangguan sistem saraf
pusat.
Tes refleks Babinski ditimbulkan dengan stimulus gesekan pada telapak kaki,
yang menghasilkan dorsofleksi jari besar dan pengembangan jari-jari yang
lebih kecil. Biasanya stimulus semacam itu menyebabkan semua jari-jari
kaki menekuk ke bawah. Disebut juga Babinskis toe sign
9. Diare
adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau
cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam
10. Infus
pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute intravena
dengan laju konstan selama periode waktu tertentu
11. Elektrolit
uatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya
larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan
elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya.
Rumusan Masalah
1. kenapa bisa terjadi kebas pada kaki pak yanto? Dan apa saja yang dapat
menyebabkan kebas?
2. Kenapa kencing bisa tidak keluar? Apa hubungannya dengan kelemahan pada kaki?
3. Apa interprestasi dari pemeriksaan fisik?
4. Kenapa anak pak yanto bisa mengalami kelemahan pada ke empat alat gerak?
5. Apa hubungan kelemahan anak pak yanto dengan pemicunya? Dan kenapa membaik
setelah di infus?
6. Apa elektrolit yang di maksud dokter?
Hipotesis
1. Kesemutan terjadi karena adanya hambatan pada hantaran pesan oleh syaraf ke otak. Sensasi
normal hilang saat adanya hambatan tersebut sehingga dapat terjadi kebas atau baal. Saat
hambatan terlepas dan syaraf mulai mengirim pesan lagi ke otak, pada saat itu lah terjadi
kesemutan. Hambatan dapat terjadi karena posisi tubuh, tapi dapat juga terjadi karena
kerusakan syaraf atau masalah pada otak.
Biasa terjadi karena posisi tubuh, tungkai, kaki, lengan, atau tangan sedemikian
rupa sehingga terjadi penekanan pada daerah tertentu. Kesemutan akan hilang
bila posisi tubuh diperbaiki. Dapat juga terjadi kesemutan di sekitar bibir saat
hiperventilasi, yang akan hilang bila nafas kembali normal
2. Gangguan kandung kencing / bladder dapat terjadi akibat dari kerusakan saraf atau
lesi yang terjadi pada sistem saraf manusia. Apabila sistem saraf pusat atau system
saraf tepi yang merupakan jalur persarafan system perkemihan mengalami gangguan
maka akan mengganggu proses berkemih. Otak, pons, medulla spinalis dan saraf
perifer merupakan beberapa bagian dari system saraf yang memungkinkan untuk
terlibat.
3.