You are on page 1of 8

ANALISIS DATA HASIL EVALUASI

Analisis Hasil Evaluasi dan Pengembangannya

Analisis ialah proses untuk mengetahui informasi yang ditelah dikumpulkan.


Analisis termasuk mengolah data yang telah dikumpulkan untuk menentukan kesimpulan
yang telah didukung data tersebut, seberapa banyak ia mendukung dan seberapa banyak ia
tidak mendukung. Tujuan dari analisis ialah membuat singkatan dari data dan
menyimpulkan pesan-pesan yang ada di dalamnya sebagai informasi yang dapat dipakai
sebagai dasar yang tentatif untuk mengambil suatu keputusan.
A. Pelaporan Data Hasil Evaluasi
Pada akhir penggal waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan,
akhir semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang pendidikan diperlukan suatu laporan
kemajuan peserta didik yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan lembaga
pendidikan. Laporan ini akan memberikan bukti sejauh mana tujuan pendidikan yang
diharapkan oleh anggota masyarakat, khususnya orang tua siswa dapat tercapai. Agar
anggota masyarakat dapat menilai kemajuan sekolah secara objektif, seyogyanya setiap
lembaga pendidikan membuka diri untuk memberikan informasi secara berkala.
Pemberian informasi ini dapat berupa Laporan Umum dan Laporan Khusus tentang
prestasi yang dapat dicapai oleh sekolah.
Menurut Suharsimi Arikunto (Arikunto, 1999), laporan hasil evaluasi ini berupa catatan
yang secara garis besarnya dibuat 2 macam, yakni:
1. Catatan Lengkap

Catatan lengkap adalah catatan tentang siswa yang berisi baik prestasi maupun
aspek-aspek pribadi yang lain, misalnya: kejujuran, kebersihan, kerajinan, sikap sosial,
kebiasaan bekerja, kepercayaan terhadap diri sendiri, disiplin ketelitian dan sebagainya.
Tentang isi catatannya, ada yang hanya dinyatakan dengan kata singkat Baik, Sedang,
Kurang atau dengan keterangan yang lebih terperinci.
2. Catatan tidak lengkap

Catatan tidak lengkap adalah catatan tentang siswa yang berisi gambaran tentang
prestasi siswa, dan hanya sedikit saja menyinggung tentang kepribadian. Tentang catatan
prestasi belajar siswa itu sendiri dapat dibedakan atas 2 cara: pertama yaitu dengan
pernyataan lulus-belum lulus, dan yang kedua dengan nilai siswa.
Menurut Ridwan Sakni, bahwa laporan hasil evaluasi ini ada 2 (dua) bentuk laporan, yaitu:
1. Laporan Kemajuan Umum

Dikatakan laporan umum dikarenakan informasi tersebut diberikan untuk siapa


saja yang berminat dengan sasaran utamanya adalah orang tua, peserta didik, dan
masyarakat di sekitar sekolah. Laporan secara umum diberikan secara berkala, terutama
pada akhir program sekolah, masyarakat diberi informasi tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan. Laporan kemajuan umum ini dapat berbentuk laporan fisik dan laporan
melalui media.

Laporan kemajuan umum yang berbentuk fisik dapat dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan seperti pameran, dan lomba pameran yang di isi dengan:

a. menunjukkan karya ilmiah peserta didik selama waktu tertentu. Karya ilmiah ini
mungkin berupa pekerjaan rumah, laporan berupa kunjungan ke tempat-tempat yang
ada hubungannya dengan pendidikan, laporan pekerjaan laboratorium, laporan
penemuan baru dan sebagainya.

b. menunjukkan karya seni, baik seni lukis, seni tari, seni drama, seni karya bengkel dan
lain sebagainya.

c. mengadakan petunjuk olahraga, baik dalam bentuk pertandingan maupun dalam


bentuk hiburan atau kesegaran.

Laporan kemajuan umum yang berbentuk media, selain laporan resmi kepala sekolah
kepada atasannya, yang ditulis rutin, juga perlu dikembangkan laporan yang dapat dibaca
masyarakat baik dalam bentuk media cetak maupun media elektronik.
2. Laporan Kemajuan Khusus

Dikatakan laporan khusus karena hanya disampaikan kepada orang tua dan peserta didik,
karena laporan ini banyak menyangkut masalah pribadi yang tabu untuk diketahui oleh orang
lain. Paling tidak ada dua jenis wadah yang dapat digunakan untuk menyampaikan laporan ini
yaitu melalui :

Pertemuan dengan orang tua siswa


Pertemuan dengan orang tua siswa merupakan kegiatan yang tak pernah terpisahkan
dengan buku raport siswa. Dengan adanya pertemuan tatap muka ini kedua belah pihak akan
membagi dan saling melengkapi informasi tentang pribadi peserta didik. Melalui pertemuan
ini masalah yang dihadapi di sekolah ataupun yang terjadi di rumah akan dapat dicari jalan
keluarnya demi keberhasilan siswa.

Pertemuan dengan orang tua siswa akan memberikan hasil yang bermakna, apabila
direncanakan dengan baik. Melaksanakan pertemuan sejenis ini memerlukan keterampilan
khusus, oleh karena itu latihan melaksanakan pertemuan dengan orang tua siswa merupakan
suatu mata tataran dalam berbagai pertemuan.

Buku laporan kemajuan atau buku raport


Dengan membaca dan mencermati hasil yang dicapai oleh siswa melalui raport yang
diterimanya, maka siswa dan orang tuanya dapat menentukan sikap dan mengambil langkah
seperlunya untuk mengatasi kesulitan belajar anaknya, atau paling tidak selalu memberikan
dorongan kepada anaknya untuk lebih meningkatkan lagi prestasi belajar yang telah
dicapainya.

B. Pemanfaatan Data Hasil Evaluasi


Data hasil evaluasi mempunyai beberapa manfaat, baik bagi siswa ataupun guru
diantaranya:
1. Manfaat bagi siswa

Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program


secara menyeluruh.
Merupakan penguatan bagi siswa.

Dengan mengetahui bahwa tes yang dikerjakan sudah menghasilkan


skor yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan, maka siswa merasa mendapat
anggukan kepala dari guru, dan ini merupakan suatu tanda bahwa apa yang
sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang benar. Dengan demikian maka
pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan. Disamping itu tanda
keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar
lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu atau
memperoleh lebih baik itu.
Usaha perbaikan.

Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh setelah melakukan tes,
siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan teliti siswa
mengetahui bab atau bagian dari bahan yang mana yang belum
diketahui/dikuasainya. Dengan demikian akan ada motivasi untuk
meningkatkan penguasaan.
Sebagai diagnose.

Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa merupakan


serangkaian pengetahuan, keterampilan atau konsep. Dengan pengetahui hasil
tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari bahan
pelajaran yang masih dirasakan sulit.
2. Manfaat bagi guru
Dengan telah mengetahui data hasil evaluasi yang diadakan, maka guru:

Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat


diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pula apakah guru itu harus
menggantikan cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap dapat
menggunakan cara (strategi) yang lama.
Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum
dikuasai oleh siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan
merupakan bahan prasyarat bagi bagian pelajaran yang lain, maka bagian
itu harus diterangkan lagi, dan barangkali memerlukan cara atau media
lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi, maka akan
mengganggu kelancaran pemberian bahan pelajaran selanjutnya, dan
siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.
Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.

C. Teknik Pengolahan Nilai

Dari pelaksanaan penilaian (melalui pengukuran atau tidak) dapat dikumpulkan


sejumlah data atau informasi yang dibutuhkan dalam evaluasi hasil belajar. Data yang
terkumpul dari penilaian dengan teknik tes akan berupa data kuantitatif, sedangkan teknik
non tes akan menjaring data kualitatif maupun kuantitatif sekaligus. Data yang terkumpul
baik melalui teknik tes maupun teknik non tes merupakan data mentah yang memerlukan
pengolahan lebih lanjut. Kegiatan mengolah data yang berhasil dikumpulkan melalui
kegiatan penilaian inilah yang disebut kegiatan pengolahan hasil penilaian.

Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian adalah sebagai berikut :


1. Menskor, yakni memberikan skor pada hasil penilaian yang dapat dicapai oleh
responden (peserta didik). Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan 3 (tiga)
macam alat bantu, yakni kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman pengangkaan. Tiga
macam alat bantu penskoran atau pengangkaan berbeda-beda cara penggunaannya untuk
setiap butir soal yang ada dalam alat penilai.
2. Mengubah skor mentah menjadi skor standar, yakni kegiatan evaluator menghitung
untuk mengubah skor yang diperoleh peserta didik yang mengerjakan alat penilaian
disesuaikan dengan norma yang dipakai.
3. Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, yakni kegiatan akhir dari pengolahan
hasil penilaian yang berupa pengubah skor ke nilai, baik berupa huruf atau angka. Hasil
pengolahan hasil penilaian ini akan digunakan dalam kegiatan penafsiran hasil penilaian.
Untuk memudahkan penafsiran hasil penilaian, maka hasil akhir pengolahan hasil
penilaian dapat diadministrasikan dengan baik.

Jika data sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah selanjutnya adalah menafsirkan
data sehingga dapat memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya tidak dapat
dilepaskan dari pengolahan data itu sendiri, karena setelah mengolah data dengan sendirinya akan
menafsirkan hasil pengolahan itu. Interpretasi terhadap suatu hasil evaluasi didasarkan atas
kriteria tertentu yang disebut norma. Norma bisa ditetapkan terlebih dahulu secara rasional dan
sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan, tetapi dapat pula dibuat berdasarkan hasil-
hasil yang diperoleh dalam melaksanakan evaluasi. Sebaliknya, jika penafsiran data itu tidak
berdasarkan kriteria atau norma tertentu, maka itu termasuk kesalahan besar. Dalam kegiatan
penilaian hasil belajar, guru dapat menggunakan kriteria yang bersumber pada tujuan setiap mata
pelajaran (standar kompetensi, kompetensi dasar). Kompetensi itu tentu masih bersifat umum,
karena itu harus dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur dan diamati.
Untuk menafsirkan data, dapat digunakan dua jenis penafsiran data, yaitu penafsiran
kelompok dan penafsiran individual. Penafsiran kelompok adalah penafsiran yang dilakukan
untuk mengetahui karakteristik kelompok berdasarkan data hasil evaluasi, seperti prestasi
kelompok, rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap guru dan materi pelajaran yang
diberikan, dan distribusi nilai kelompok. Tujuan utamanya adalah sebagai persiapan untuk
melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu kelompok, dan
untuk mengadakan perbandingan antar kelompok. Penafsiran individual adalah penafsiran yang
hanya tertuju pada individu saja. Misalnya, dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan atau
dalam situasi klinis lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk melihat tingkat kesiapan peserta
didik (readiness), pertumbuhan fisik, kemajuan belajar, dan kesulitan-kesulitan yang
dihadapinya.
Sebelum melakukan tes, guru harus menyusun pedoman pemberian skor, bahkan sebaiknya
guru sudah berpikir tentang strategi pemeberian skor sejak merumuskan kalimat pada setiap butir
soal. Pedoman penskoran sangat penting disiapkan terutama bentuk soal esai. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisai subjektivitas penilai. Begitu juga ketika melakukan tes
domain afektif dan psikomotor peserta didik, karena harus ditentukan ukuran-ukuran sikap dan
pilihan tindakan dari peserta didik dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Rumus
penskoran yang digunakan bergantung pada bentuk soalnya, sedangkan bobot (weight)
bergantung pada tingkat kesukaran soal (difficulty index), misalnya sukar, sedang, dan mudah.

D. Teknik Analisis Hasil Penilaian


Model yang banyak digunakan untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Tendensi sentral
Salah satu teknik analisis data yang banyak digunakan untuk mengolah data
evaluasi adalah tendensi sentral atau ukuran kecenderungan memusat. Ada tip teknik
utama yang digunakan untuk mengukur tendensi sentral yaitu mean, median,dan mode.
2. Variabelitas
Variabelitas adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor.
Variabelitas merupakan variasi sebaran skor dari mean. Semakin luas penyebaran angka-
angka, semakin besar pula variabelitas distribusinya. Hal itu berarti skor yang ada
cenderung heterogen. Sebaliknya, semakin kecil penyebaran angka-angka berarti semakin
kecil juga variabelitasnya. Hal itu berarti skor yang ada cenderung homogen. Secara
sederhana, ada tiga teknik untuk melihat ukuran variabelitas, yaitu jarak sebaran atau
range, deviasi rata-rata dan deviasi standar atau simpangan buku. Range dicari dengan
mengurangi angka tertinggi dengan terendah.
Rumus Range = (R - Xtertinggi - Xterendah).
Penyimpangan angka merupakan selisih antara angka tersebut dengan mean. Rumus
untuk mencari deviasi rata-rata adalah sebagai berikut ini:

Devisa Rata-rata =
Keterangan:
X = Skor yang diperoleh
M = Nilai rata-rata
N = Jumlah peserta tes

3. Skor standar
Kadang kala untuk kebutuhan menentukan nilai secara cepat tanpa melihat tabel
konversi secara keseluruhan, maka dapat dihitung dengan skor z. Banyak manfaat yang bisa
diambil dengan menggunakan skor standar z. Skor z merupakan salah satu tekhnik untuk
mengetahui posisi testee dalam kelompoknya.

4. Skor Komposit
Kadang kala, nilai skor akhir siswa, tidak didasarkan pada hasil tes tunggal. Nilai
akhir pada bidang studi tertentu merupakan gabungan atau kombinasi dari skor-skor yang
diperoleh dari beberapa hasil pengukuran. Bila skor tersebut didasarkan pada beberapa
komponen, maka skor akhir dapat diperoleh dengan melakukan penggabungan skor yang
disebut dengan skor komposit.

5. Penentuan Nilai Akhir


Setelah satu tekhnik analisis yang perlu dipahami adalah tekhnik menentukan nilai
akhir. Nilai akhir diperlukan untuk menentukan penguasaan siswa, kelulusan siswa
memberikan bimbingan, atau memberikan balikan proses pembelajaran. Untuk
menentukan nilai akhir, harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu faktor
pencapaian prestasi, faktor usaha, faktor kebiasaan kerja atau faktor pribadi dan sosial.
E. Pendapat pribadi
Menurut pendapat saya Analisis data hasil evaluasi itu merupakan suatu proses
pengolahan atau mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah sajian data yang
dapat disimpulkan dan dimaknai. Sehingga dengan pengolahan tersebut dapat
disimpulkan sebuah pesan-pesan yang ada didalam nya sebagai infrormasi yang dapat
dipakai sebagai dasar yang tentative untuk mengambil suatu keputusan. Data yang
terkumpul dari penilaian dengan teknik tes akan berupa data kuantitatif, sedangkan teknik
non tes akan mencakup data kualitatif maupun kuantitatif sekaligus. Kemudian jika data
sudah diolah dengan aturan-aturan tertentu, langkah selanjutnya adalah menafsirkan data
sehingga dapat memberikan makna. Ada beberapa model teknik evaluasi hasil evaluasi
yang banyak digunakan yaitu: tendensi sentral, variabilitas, skor standar, skor komposit,
dan penentuan terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk program pendidikan
dan penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Mudjijo. 1990. Tes Hasil Belajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Slameto, Drs. 1998. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Akasara.

Drs. Zainal Arifin, M. Pd, 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Ngalim purwanto, 2010. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.

Nana Sudjana, 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja
Rosdakarya.

You might also like