Professional Documents
Culture Documents
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini.
Shalawat beserta salam kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman islamiyah, serta kepada
sahabat dan keluarga beliau.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
. yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis dalam penyusunan makalah yang berjudul
Kamus sebagai sumber diksi, yang telah memberikan arahan serta bimbingan
hingga terselesaikannya laporan kasus ini.
Tidak ada kata sempurna dalam pembuatan sebuah makalah. Keterbatasan
dalam penulisan maupun kajian yang dibahas merupakan beberapa penyebabnya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan terhadap makalah ini
demi perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1 Kamus
2.1.1 Definisi kamus
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku
acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad
berikut keterangan maknanya, pemakaiannya dan terjemahannya. Kamus juga
dapat digunakan sebagai buku rujukan yang menerangkan makna kata kata yang
berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru.
Selain pengertian kamus yang telah disebutkan di atas, pengertian kamus
yang dikemukakan oleh beberapa para ahli Chaer (2007 : 179).
1. Kridalaksana menyebutkan bahwa kamus adalah buku referensi yang
memuat daftar kata atau gabungan kata dengan keterangan mengenai
pelbagai segi maknanya dan penggunaannya dalam bahasa, biasanya
disusun menurut abjad.
2. Dalam American Every Dictionary disebutkan bahwa kamus adalah
sebuah buku berisi kata-kata dari sebuah bahasa, biasanya disusun secara
alfabetis, disertai keterangan akan artinya ucapannya, ejaannya, dsb.
3. Labrousse (1997) menyebutkan bahwa kamus adalah buku berisi
kumpulan kata-kata sebuah bahasa yang disusun secara alfabetis, diikuti
dengan defenisi atau terjemahannya dalam bahasa lain.
4. Keraf (1984) mendefinisikan kamus sebagai sebuah buku referensi,
memuat daftar kata-kata yang terdapat dalam sebuah bahasa, disusun
secara alfabetis, disertai keterangan cara menggunakan kata itu.
2. Berdasarkan isi
Kamus bisa muncul dalam berbagai isi. Ini adalah karena kamus
diterbitkan dengan tujuan memenuhi keperluan gologan tertentu. Contohnya,
golongan pelajar sekolah memerlukan kamus berukuran kecil untuk memudahkan
mereka membawa kamus ke sekolah.Secara umumnya kamus dapat dibagi kepada
3 jenis ukuran:
a. Kamus Mini
Pada zaman sekarang sebenarnya susah untuk menjumpai kamus ini. Ia
juga dikenali sebagai kamus saku karena ia dapat disimpan dalam saku.
Tebalnya kurang daripada 2 cm. Kamus mini ini memiliki tidak lebih dari
2000 kosa kata dan tentunya kosa kata yang ada di dalam kamus ini lebih
ke yang umum digunakan masyarakat.
b. Kamus Kecil
Kamus berukuran kecil yang biasa dijumpai. Ia merupakan kamus yang
mudah dibawa.Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (InggrisMelayu; Melayu-
Inggris).
c. Kamus Besar
Kamus ini memuatkan segala leksikal yang terdapat dalam satu bahsaa.
Setiap perkataannya dijelaskan maksud secara lengkap.Biasanya
ukurannya besar dan tidak sesuai untuk dibawa ke sana sini.Contohnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Kamus istimewa
Kamus istimewa merujuk kepada kamus yang mempunyai fungsi yang
khusus. Contohnya:
a. Kamus Istilah
Kamus ini berisi istilah-istilah khusus dalam bidang tertentu. Fungsinya
adalah untuk kegunaan ilmiah. Contohnya ialah Kamus Istilah Fiqh.
b. Kamus Etimologi
Kamus yang menerangkan asal usul sesuatu perkataan dan maksud
asalnya. Biasanya kamus ini hanya memiliki satu bahasa atau yang biasa
disebut kamus ekabahasa. Contoh bagi kamus Etimologi ialah Kamus
Besar Bahasa Indonesia (di Indonesia) dan Kamus Dewan di (Malaysia).
c. Kamus Tesaurus
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu perkataan dengan memberikan
kata-kata searti (sinonim) dan dapat juga kata-kata yang berlawanan arti
(antonim). Kamus ini adalah untuk membantu para penulis untuk
meragamkan penggunaan diksi. Contohnya, Tesaurus Bahasa Indonesia.
d. Kamus Peribahasa/Simpulan Bahasa
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu peribahasa/simpulan bahasa.
Selain daripada digunakan sebagai rujukan, kamus ini juga sesuai untuk
dibaca dengan tujuan keindahan.
e. Kamus Kata Nama Khas
Kamus yang hanya menyimpan kata nama khas seperti nama tempat, nama
tokoh, dan juga nama bagi institusi. Tujuannya adalah untuk menyediakan
rujukan bagi nama-nama ini.
f. Kamus Terjemahan
Kamus yang menyediakan kata searti bahasa asing untuk satu bahasa
sasaran. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah. Kamus
ini lebih mirip dengan kamus Dwibahasa, dimana di dalam kamus ini akan
berisikan lebih dari 1 bahasa yang digunakan sebagai bahasa penerjemah
dan yang satu lagi digunakan sebagai bahasa terjemahan.
g. Kamus Kolokasi
Kamus yang menerangkan tentang padanan kata. Contohnya kata 'terdiri'
yang selalu berpadanan dengan 'dari' atau 'atas', kata sebagian yang selalu
berpadanan dengan besar atau kecil.
2.2 Diksi
2.2.1 Pengertian diksi
Keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang dalam kehidupan sehari-
hari dapat membuat seseoranmg tersebut mengalami kesulitan mengungkapkan
maksudnya kepada orang lain. Sebaliknya, jika seseorang terlalu berlebihan dalam
menggunakan kosa kata, dapat mempersulit diterima dan dipahaminya maksud
dari isi pesan yang hendak disampaikan. Oleh karena itu, agar tidak terjadi hal
demikian, seseorang harus mengetahui dan memahami bagaimana pemakaian kata
dalam komunikasi. Salah satu yang harus dikuasai adalah diksi atau pilihan kata.
Menurut Enre, diksi atau pilihan kata adalah penggunaan kata-kata secara tepat
untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu
kalimat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Widyamartaya, yang menjelaskan bahwa
diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikannya, dan
kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. Diksi atau pilihan
kata selalu mengandung ketepatan makna dan kesesuaian situasi dan nilai rasa
yang ada pada pembaca atau pendengar.
Pengertian pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan
oleh hubungan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk
menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau
gagasan, tetapi juga meliputi fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Seorang
pengarang ketika menentukan suatu kata dalam menulis, ternyata tidak asal dalam
memilih kata, namun demikian kata yang akan dipilih itu akan diikuti dengan
berbagai hal yang melingkupinya. Hal tersebut menyangkut dimana, kapan, dan
tujuannya apa menggunakan kata tersebut. Semua itu dimaksudkan untuk
memberi corak atau warna agar menarik perhatian pembaca, dengan syarat
maksud atau pesan yang ingin disampaikan pengarang itu bisa tersampaikan.
Dalam KBBI diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras
dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian
teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
2.3.2 Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal
atau konsep istilah tertentu. Dalam membuat definisi hal yang perlu di perhatikan
adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan.
Contoh definisi :
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan, dan
benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat,
perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari :
1. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain
yang lebih umum di mengerti. Umumnya di gunakan pada permulaan suatu
pembicaraan atau diskusi.
Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi
simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi
denotatif.
2. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam
sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada tiga
macam, yaitu :
- Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara
penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi
analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang
terdiri atas genus dan diferensia (definisi konotatif).
- Definisi diskriptif
yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai
hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal
terjadi.
3. Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan
dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis dibedakan atas tiga macam
yaitu:
- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-
langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati.
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan
kegunaan dan tujuannya.
- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu
pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang
lain.
2.3.5 Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak
berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem
ejaan atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan
sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak, misalnya
:Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi
dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia. Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia,
tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur
pinjaman yang pengucapan dan tulisannya telah di sesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia.
2.3.6 Anomali
Indonesia Aslinya
bank bank (Inggris)
Intern intern (Inggris)
quran quran (Arab)
jumat jumat (Arab)
Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur
anomali. Bila kita amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita
keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah : bank=(nk), jumat=().
Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa
mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana
aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi. Contoh :
Indonesia Aslinya
Expose Expose
Export Export
exodus Exodus
Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang
terdiri dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara
utuh. Misalnya :
Indonesia Aslinya
Federalisme federalism (Inggris)
Bilingual bilingual (Inggris)
Dedikasi dedication (Inggris)
Edukasi education (Inggris)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama kita dalam
menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga
merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca
serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat
apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan.
Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
katakata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi
mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di
hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud
dan tujuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA