Professional Documents
Culture Documents
Miopia atau rabun jauh adalah kelainan refraksi suatu keadaan mata dimana sinar-sinar
sejajar dari jarak tak terhingga (tanpa akomodasi) dibiaskan didepan retina.
Gambar. Diameter bola mata pada miopia dan bayang jatuh di depan retina.
2. Miopia refraktif
Bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti terjadi pada katarak intumensen
dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat.
pada miopia refraktif, menurut Albert E. Sloane dapat terjadi karena beberapa macam
sebab, antara lain :
1. Kornea terlalu cembung (<7,7 mm)
2. Terjadinya hydrasi/penyerapan cairan pada lensa kristalina sehingga bentuk lensa
kristalina menjadi lebih cembung dan daya biasnya meningkat. Hal ini biasanya terjadi
pada penderita katarak stadium awal (imatur)
3. Terjadi peningkatan indeks bias pada cairan bolamata (biasanya terjadi pada
penderita diabetes melitus).
1. Keturunan. Orang tua yang mempunyai sumbu bolamata yang lebih panjang dari normal
akan melahirkan keturunan yang memiliki sumbu bolamata yang lebih panjang dari
normal pula.
2. Ras/etnis. Ternyata, orang Asia memiliki kecenderungan miopia yang lebih besar (70%-
90%) dari pada orang Eropa dan Amerika (30%-40%). Paling kecil adalah Afrika (10%-20%).
3. Perilaku. Kebiasaan melihat jarak dekat secara terus menerus dapat memperbesar resiko
miopi. Demikian juga kebiasaan membaca dengan penerangan yang kurang memadai.
Diagnosis miopia
Untuk mendiagnosis miopia dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan pada mata,
pemeriksaan tersebut adalah :
1. Refraksi Subyektif
Diagnosis miopia dapat ditegakan dengan pemeriksaan refraksi subyektif, seperti yang
telah diterangkan sebelumnya metode yang digunakan adalah dengan metode trial and
error jarak pemeriksaan 6 m dengan menggunakan kartu Snellen.
2. Refraksi Obyektif
Yaitu menggunakan retinoskopi, dengan lensa kerja sferis +2,00D pemeriksa mengamati
refleks fundus yang bergerak berlawanan arah dengan arah gerakan retinoskop (against
movement) kemudian dikoreksi dengan lensa sferis negatif sampai tercapai netralisasi.
3. Autorefraktometer (komputer)
Yaitu menentukan miopia atau besarnya kelainan refraksi dengan menggunakan computer.