You are on page 1of 3

PEMELIHARAAN PERALATAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
S P O Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT
Puskesmas
Penyinggahan
1. Pengertian Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
1. Tujuan 1)Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
(2)Mencegah peralatan cepat rusak.
(3)Mencegah terjadinya infeksi silang.
2. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor :445.1-808/../TU/IX/2017 Tentang Pemeliharaan
peralatan
3. Referensi
4. Prosedur A. Pemeliharaan peralatan dari logam
1. Membersihkan dan disinfektan :
a. Peralatan :
- Alat kotor
- Larutan desinfektan, gelas pengukur
- Bak/ember tempat merendam
- Air mengalir
b. Prosedur
- Memakai sarung tangan
- Membersihkan alat dari kotoran yang melekat dibawah air kran
mengalir
- Dikeringkan (setelah kering dimasukkan kesterolisator)
2. Menyeterilkan dan penyimpanan alat logam
a. Peralatan :
- Alat-alat logam
- Sterilisator
- Panas kering
- Kain pembungkus bila perlu
b. Prosedur :
- Memakai panas kering (sterilisator)
- Menyusun alat-alat kedalam bak instrumen dalam keadaan
bersih/kering
- Membungkus bak instrumen berisi alat dengan kain
B. Pemeliharaan Tensi Meter
- Mengunci air raksa setelah pemakaian alat
- Menggulung kain beserta manset dan disusun/dimasukkan ke dalam
bak tensimeter

Dilarang mengcopy dokumen tanpa seijin Wakil Manajemen Mutu


- Menutup tensimeter dan menyimpan pada tempatnya
- Kain manset dicuci bila kotor atau satu kali seminggu
- Perhatikan kaca pengukur harus eteap dalam keadaan bersih dan
mudah dibaca
C. Pemeliharaan Timbangan
1. Perawat/bidan membersihkan timbangan terlebih dahulu
2. Perawat/bidan mengatur jam timbangan sampai diangka nol
3. Perawat/bidan membersihkan timbangan yang btelah dipakai dan
dikembalikan ketempatnya
Pemeliharaan : dibersihkan setiap hari dan kalibrasi sekali dalam setahun

5. Langkah- 1. Minta pasien istirahat 10 menit bila baru datang sebelum di ukur tekanan
langkah
darahnya.
2. Ukur tekanan darah sesuai SOP Pengukuran tekanan darah.
3. Periksakan Lab darah : Gula darah dan Kolesterol.
4. Baringkan penderita, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi adanya
komplikasi.
5. Tanyakan pada pasien : Riwayat merokok, alkohol, pola makan, penyakit
terdahulu, pengobatan terdahulu, riwayat penyakit keluarga dan lain- lain.
5.1. Terapi
5.1.1. Non medika Mentosa.
5.1.1.1. Edukasi tentang penyakit pada penderita.
5.1.1.2. Menyarankan menurunkan berat badan (bila gemuk),
5.1.1.3. Pembatasan asupan garam.
5.1.1.4. Diet vegetarian.
5.1.1.5. Aktivitas fisik/olahraga.
5.1.1.6. Stop merokok.
5.1.2. Medika Mentosa.
Terapi Tunggal :
5.1.2.1. Tiazid : HCT 12,5 25 mg perhari
5.1.2.2. ACE Inhibitor : Captopril 12,5 25 mg sehari 2 - 3 kali
sehari
5.1.2.3. BetaBloker : bisoprolol 10 mg 2 x sehari, bisa dinaikkan 20
mg 2x sehari.
5.1.2.4. Antagonis ca : Amlodipin 5 mg 2 x sehari, bisa dinaikkan
10 mg 2 x sehari.
5.1.3. Terapi keadaan khusus:
5.1.3.1. Wanita hamil : metil dopa atau betabloker.
6. Bagan Alir
Pasien Datang

Dilarang mengcopy dokumen tanpa seijin Wakil Manajemen Mutu


Ukur Tekanan Darah

Periksa Laboratorium
( Gula Darah Dan Kolesterol )

Anamesa Pasien

Pemeriksaan Pasien

Terapi Pasien

7. Hal-hal yang 1. Bila obat sudah habis pasien di anjurkan kontrol kembali
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli KIA/KB
3. Poli Gigi
4. Tindakan
5. Puskemas Pembantu
6. Polindes
7. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Register kunjungan pasien
8. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

Dilarang mengcopy dokumen tanpa seijin Wakil Manajemen Mutu

You might also like