You are on page 1of 26

4.

6 Analisis Aspek Sarana


Analisis aspek sarana digunakan untuk membadingkan ketersediaan sarana yang ada
saat ini dengan kebutuhan sarana. Selain itu analisis ini juga digunakan untuk mengetahui
kebutuhan sarana di masa mendatang didasari dengan pertumbuhan jumlah penduduk
sehingga diketahui proyeksi jumlah kebutuhan sarana. Adapun jenis-jenis analisa yang
digunakan adalah analisis keseimbangan supply and demand, analisis proyeksi kebutuhan
sarana, dan analisis jangkauan pelayanan.

4.6.1 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana


Analisis ini digunakan untuk mengetahui perbandingan kondisi eksisting ketersediaan
Sarana di BWP Kecamatan Plumpang dengan kebutuhan akan layanan Sarana yang
sebenarnya. Dalam analisis ini digunakan SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan sebagai pedoman utama dengan menggunakan input
data berupa jumlah Sarana yang tersedia dan jumlah penduduk eksisting.

4.6.1.1 Sarana Pendidikan


Tabel 4.6 1 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana pendidikan BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk Eksisting
TK 6 1.250 jiwa 20 Kurang 14
unit
SD 13 1.600 jiwa 23.984 jiwa 15 Kurang 2 unit
SMP 2 4.800 jiwa 5 Kurang 3 unit
SMA - 4.800 jiwa 5 Kurang 5 unit
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui kondisi supply and demand sarana pendidikan yang ada, digunakan
data jumlah penduduk eksisting BWP Kecamatan Plumpang tahun 2017 yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan standar kebutuhan sarana. Berdasarkan hasil analisis, diketahui
bahwa pada kondisi eksisting saat ini jumlah sarana pendidikan yang ada di BWP Kecamatan
Plumpang masih belum memenuhi standar dan diperlukan penambahan beberapa unit. Dari
empat jenis sarana yang dianalisis, keempatnya belum memenuhi kebutuhan unit sarana
pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan sarana pendidikan di BWP Kecamatan Plumpang
diperlukan setidaknya penambahan 14 unit TK, 2 unit SD, 3 unit SMP, 5 unit SMA

4.6.1.2 Sarana Kesehatan


Tabel 4.6 2 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana Kesehatan BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk Eksisting
Poliklinik - 3.000 jiwa 8 Kurang 8 unit
Puskesmas 1 30.000 jiwa 0 Cukup
Puskesmas - 6.000 jiwa 4 Kurang 4 unit
Pembantu
Klinik - 10.000 jiwa 23.984 jiwa 3 Kurang 3 unit
bersalin
Tempat 2 5.000 jiwa 5 Kurang 3 unit
Praktik
Dokter
Tempat 3 5.000 jiwa 5 Kurang 2 unit
Praktik Bidan
Apotek 3 10.000 jiwa 3 Cukup
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui kondisi supply and demand sarana kesehatan yang ada, digunakan
data jumlah penduduk eksisting BWP Kecamatan Plumpang tahun 2017 yang kemudian
dikelompokkan berdasarkan standar kebutuhan sarana. Kebutuhan akan pelayanan sarana
kesehatan akan terpenuhi apabila jumlahnya cukup jauh melampaui standar minimal.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa pada kondisi eksisting saat ini jumlah sarana
kesehatan yang ada di BWP Kecamatan Plumpang masih belum memenuhi. Hanya terdapat
dua unit sarana kesehatan yang sudah memenuhi yaitu apotek dan puskesmas, kedua sarana
ini juga dibuat untuk melayani kebutuhan kesehatan daerah-daerah di sekitarnya. Untuk
sarana kesehatan lain masih dibutuhkan penambahan beberapa unit seperti penambahan 4
unit puskesmas pembantu, 3 unit klinik bersalin, 3 unit praktik dokter, 2 unit praktik bidan. Commented [WU1]: tambahin posyandu gak ya??

4.6.1.3 Sarana Peribadatan


Tabel 4.6 3 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana PEribadatan BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk Eksisting
Masjid 12 2500 jiwa 10 Lebih 2 unit
Musholla 97 250 jiwa 96 Lebih 1 unit
Gereja 1 2500 jiwa 23.984 jiwa - Cukup
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui kondisi supply and demand sarana peribadatan yang ada,
digunakan data jumlah penduduk eksisting BWP Kecamatan Plumpang tahun 20 yang
kemudian dikelompokkan berdasarkan standar kebutuhan sarana. Berdasarkan hasil analisis,
diketahui bahwa pada kondisi eksisting saat ini jumlah sarana peribadatan yang ada di BWP
Kecamatan Plumpang sudah terpenuhi dengan baik, termasuk terpenuhinya sarana
peribadatan untuk penduduk non muslim dengan adanya satu unit gereja.
4.6.1.4 Sarana Perdagangan dan Jasa
Tabel 4.6 4 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana Perdagangan dan Jasa BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk Eksisting
Toko/Warung 193 250 jiwa 96 Lebih 97 Unit
Pasar 1 30.000 jiwa 23.984 jiwa 0 Cukup
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui kondisi supply and demand sarana perdagangan dan jasa yang ada,
digunakan data jumlah penduduk eksisting BWP Kecamatan Plumpang tahun 2017 yang
kemudian dikelompokkan berdasarkan standar kebutuhan sarana. Berdasarkan hasil analisis,
diketahui bahwa pada kondisi eksisting saat ini jumlah sarana perdagangan dan jasa yang ada
di BWP Kecamatan Plumpang sudan mencukupi untuk melayani penduduk yang ada di
wilayah ini. Kebutuhan akan toko/warung lebih 97 unit dari kebutuhan saat ini, juga
keberadaan satu unit pasar besar yang ada di BWP ini dapat melayani kebutuhan wilayah
sekitar diluar BWP.

4.6.1.5 Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum


Tabel 4.6 5 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana pemerintahan dan pelayanan
umum BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Unit Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk eksisting
(2016)
Kantor Desa 5 30000 5 Cukup
Kantor 1 120000 1 Cukup
Kecamatan
Kantor Pos 1 30000 1 Cukup
Koramil 1 120000 1 Cukup
Kantor Polisi 1 120000 1 Cukup
Kantor 1 120000 23984 jiwa 1 Cukup
Perhutani
PDAM 1 120000 1 Cukup
Kantor UPTD 1 120000 1 Cukup
Dinas PU
UPTD dinas 1 120000 1 Cukup
Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui kondisi supply and demand Sarana Pemerintahan dan Pelayanan
Umum yang ada, digunakan data jumlah penduduk eksisting BWP Kecamatan Plumpang
tahun 2017 yang kemudian dikelompokkan berdasarkan standar kebutuhan sarana. Sarana
pemerintahan dan pelayanan umum pada kawasan perencanaan berfungsi sebagai kantor
administrasi pemerintahan dan kegiatan sosial masyarakat. Analisa sarana pemerintahan dan
pelayanan umum digunakan sebagai evaluasi kebutuhan sarana pemerintahan yaitu dalam
mengakses atau mengurus kegiatan administrasi pemerintahan. Sarana Pemerintahan di BWP
Kecamatan Plumpang ini sudah termasuk lengkap. Semua desa yang termasuk dalam BWP
Kecamatan Plumpang telah memiliki kantor desa masing-masing. Kemudian pada sarana
pelayanan umum sudah memenuhi yaitu kantor kecamatan, kantor polisi, kantor pos, Kantor
UPTD, Koramil didirikan 1 unit per kecamatan sedangkan kantor desa didirikan sesuai dengan
jumlah desa yang ada di setiap kecamatan, namun ada pelayanan umum yang belum tersedia
yaitu KUA pada BWP Plumpang.

4.6.1.6 Sarana Kebudayaan dan Rekreasi


Tabel 4.6 6 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Unit Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk eksisting
(2016)
Balai Desa/ 6 30000 10 cukup
Balai Dusun
Balai 1 30000 23984 jiwa cukup
Kecamatan
Balai 1 30000 1 Cukup
Paguyuban
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Sarana Kebudayaan dan rekreasi merupakan sarana penunjang kegiatan-kegiatan


kemasyarakatan. Sarana tersebut juga berguna sebagai sarana pengembangan diri
masyarakat akan minat dan bakat mereka. Analisis kebutuhan sarana kebudayaan dan
rekreasi diperlukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dalam memanfaatkan
sarana tersebut. Untuk mengetahui kondisi supply and demand Sarana Kebudayaan dan
rekreasi yang ada, digunakan data jumlah penduduk eksisting BWP Kecamatan Plumpang
tahun 2017 yang kemudian dikelompokkan berdasarkan standar kebutuhan sarana, Sarana
kebudayaan dan rekreasi yang terdapat di BWP Kecamatan Plumpang meliputi balai
desa/balai dusun, sedangkan untuk sarana rekreasi terdapat 1 kolam renang yang merupakan
tempat untuk rekreasi Ssekaligus olahraga renang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar, balai desa sudah dapat
menampung kebutuhan warga untuk tempat berkumpul dan untuk beberapa desa masih
dalam perbaikan balai desa, namun untuk sarana rekreasi masih dirasa kurang oleh
masyarakat karena hanya berupa 1 kolam renang yang tidak dapat dapat menampung
kebutuhan banyak orang.
4.6.1.7 Sarana RTH, Taman dan Olahraga
Tabel 4.6 7 Analisis Keseimbangan Supply dan Demand Sarana RTH, Taman dan Olahraga
BWP Plumpang

Jenis Sarana Jumlah Unit Standar Jumlah Kebutuhan Keterangan


Eksisting Jumlah Penduduk Unit Saat Ini
Penduduk eksisting
(2016)
Lapangan 6 30000 1 Lebih 5 unit
23984 jiwa
Makam 10 120000 1 Lebih 9 unit
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Ruang Terbuka Hijau mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kestabilan
ekosistem di kawasan perencanaan khususnya sebagai daerah resapan air hujan. Selain itu,
RTH juga mempunyai beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan contohnya yaitu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana olahraga penduduk serta lahan untuk dijadikan makam. RTH
yang terdapat di BWP Kecamatan Plumpang adalah lapangan, makam dan pekarangan
namum RTH yang ada saat ini masih kurang tersebar di wilayah perencanaan bahkan untuk
taman tidak terdapat pada BWP Kecamatan Plumpang.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008, penyediaan RTH
di kawasan perkotaan memiliki proporsi 30% dari luas wilayah. Proporsi tersebut terdiri atas
20% RTH Publik dan 10% RTH privat. Maka dengan asumsi tersebut, luasan RTH seharusnya
pada BWP Kecamatan Plumpang adalah sebagai berikut :

30% x 1830 Ha = 549 Ha


Berdasarkan perhitungan tersebut, maka luasan RTH yang seharusnya ada di BWP
Kecamatan Plumpang adalah seluas 549 Ha dari total luas 1830 Ha. Namun dari data jumlah
luasan sarana RTH pada BWP Kecamatan Plumpang tersebut, terlihat bahwa jumlah sarana
RTH di BWP Kecamatan Plumpang belum tersebar secara merata. Dari data tersebut maka
dapat dihitung proporsi RTH di BWP Kecamatan Plumpang yaitu :
135,2 X 100% = 7%
1850
Dari perhitungan terebut, dapat dilihat bahwa proporsi RTH di BWP Kecamatan
Plumpang masih sangat kurang dari standar minimal proporsi RTH di sebuah kawasan
perkotaan. Proporsi RTH yang terdapat di BWP Kecamatan Plumpang sebesar 7% atau 135,2
Ha. Angka ini masih jauh dari standar luasan RTH yang seharusnya tersedia di BWP Kecamatan
Plumpang. Hal ini menunjukkan perlu adanya penambahan jumlah luasan RTH publik untuk
20 tahun ke depan. Sehingga luasan RTH di wilayah studi ini pada proyeksi 20 tahun ke depan
diharapkan dapat memenuhi standar RTH yang ada.
4.6.2 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan Sarana di BWP Kecamatan
Plumpang hingga 20 tahun mendatang. Metode yang digunakan adalah dengan
membandingkan jumlah proyeksi penduduk dan standar kebutuhan Sarana yang
berpedoman pada SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
di Perkotaan.

4.6.2.1 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan


Tabel 4.6 4 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan BWP Plumpang

Jenis Jumlah Standar Kebutuhan Kebutu Kebutu Kebutu Kebutuha


Sarana Unit Jumlah Unit saat ini han han han n Unit
Eksisting Penduduk (2017) Unit Unit Unit (2037)
(2022) (2027) (2032)
TK 6 1250 jiwa 20 20 20 21 21
SD 13 1600 jiwa 15 16 16 16 17
SMP 2 4800 jiwa 5 6 6 6 6
SMA - 4800 jiwa 5 6 6 6 6
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan sarana pendidikan di BWP Kecamatan


Plumpang, digunakan data proyeksi jumlah penduduk tahun yang kemudian dibagi dengan
standar kebutuhan sarana pendidikan. Dari hasil analisis di atas, kebutuhan akan sarana
pendidikan tidak meningkat terlalu pesat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang
bertambah sedikit dalam kurun waktu per lima tahun. Terlihat perlu adanya penambahan
satu unit sekolah dasar dalam waktu 5 tahun, dan untuk sarana pendidikan menengah keatas
hanya memerlukan penambahan satu unit untuk 20 tahun mendatang.

4.6.2.2 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan


Tabel 4.6 5 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Kesehatan BWP Plumpang

Jenis Jumlah Standar Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha


Sarana Unit Jumlah n Unit n Unit n Unit n Unit n Unit
Eksistin Pendud saat ini (2022) (2027) (2032) (2037)
g uk (2017)
Apotek 3 10.000 3 3 3 3 3
jiwa
Praktik 3 5.000 5 5 5 6 6
Bidan jiwa
Praktik 2 5.000 5 5 5 6 6
Dokter jiwa
Puskesm 1 30.000 - - - - -
as jiwa
Rumah - 120.000 - - - - -
Sakit jiwa
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan Sarana kesehatan di BWP Kecamatan


Plumpang, digunakan data proyeksi jumlah penduduk tahun 2022, 2027, 2032, 2037 yang
kemudian dibagi dengan standar kebutuhan sarana kesehatan. Dari hasil analisis yang
dilakukan, ketersedian sarana kesehatan di BWP Plumpang masih kurang sehingga diperlukan
penambahan beberapa unit sarana kesehatan untuk kebutuhan saat ini dan mendatang. Dari
lima sarana kesehatan yang diproyeksikan, hanya dua sarana yang sudah memenuhi
kebutuhan hinga 20 tahun mendatang yaitu puskesmas dan apotek.

4.6.2.3 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan


Tabel 4.6 6 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan BWP Plumpang

Jenis Jumlah Standar Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha


Sarana Unit Jumlah n Unit n Unit n Unit n Unit n Unit
Eksistin Pendudu saat ini (2022) (2027) (2032) (2037)
g k (2017)
Musholl 97 250 jiwa 96 98 100 102 104
a
Masjid 12 2.500 10 10 10 11 11
jiwa
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan sarana peribadatan di BWP Kecamatan


Plumpang, digunakan data proyeksi jumlah penduduk tahun 2022, 2027, 2032, 2037 yang
kemudian dibagi dengan standar kebutuhan aarana peribadatan. Dari hasil analisis, terlihat
bahwa terjadi peningkatan kebutuhan akan sarana peribadatan untuk 20 tahun mendatang.
Maka dari itu diperlukan pembangunan sarana peribadatan yang baru guna memenuhi
kebutuhan penduduk yang akan datang.

4.6.2.4 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa


Tabel 4.6 7 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa BWP Plumpang

Jenis Jumlah Standar Kebutuh Kebutuh Kebutuh Kebutuh Kebutuh


Sarana Unit Jumlah an Unit an Unit an Unit an Unit an Unit
Eksisti Pendud saat ini (2022) (2027) (2032) (2037)
ng uk (2017)
Toko/Waru 193 250 jiwa 96 98 100 102 104
ng
Pasar 1 30.000 - - - - -
jiwa
Sumber: Hasil Analisis, 2017
Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan Sarana pperdagangan dan jasa di BWP
Kecamatan Plumpang, digunakan data proyeksi jumlah penduduk tahun 2022, 2027, 2032,
2037 yang kemudian dibagi dengan standar kebutuhan Sarana perdagangan dan jasa. Dari
hasil proyeksi ini jumlah kebutuhan sarana perdagangan dan jasa hingga 20 tahun kedepan
tidak banyak mengalami perubahan, untuk jenis pertokoan sudah mencukupi hingga 20 tahun
mendatang, sedangkan untuk pasar masih diperlukan 1 unit lagi untuk memenuhi standar
pelayanan minimal perdagangan dan jasa di BWP Plumpang.

4.6.2.5 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum


Tabel 4.6 8 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Pemerintahan dan Pelayanan umum BWP
Plumpang

Jenis Jumlah Standar Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha


Sarana Unit Jumlah n Unit n Unit n Unit n Unit n Unit
Eksistin Pendud saat ini (2022) (2027) (2032) (2037)
g uk (2017)
Kantor 5 30000 5 5 5 5 5
Desa
Kantor 1 120000 1 1 1 1 1
Kecamat
an
Kantor 1 30000 1 1 1 1 1
Pos
Koramil 1 120000 1 1 1 1 1
Kantor 1 120000 1 1 1 1 1
Polisi
Kantor 1 120000 1 1 1 1 1
Perhutani
PDAM 1 120000 1 1 1 1 1
Kantor 1 120000 1 1 1 1 1
UPTD
Dinas PU
UPTD 1 120000 1 1 1 1 1
dinas
Pendidika
n
KUA 0 120000 1 1 1 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk menentukan hasil proyeksi kebutuhan sarana Pemerintahan dan Pelayanan


Umum di BWP Kecamatan Plumpang, digunakan data jumlah penduduk proyeksi (tahun 2022,
2027, 2032. 2037) yang kemudian dibagi dengan standar kebutuhan jumlah sarana.
Kebutuhan sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum di BWP Kecamatan Plumpang
membutuhkan peningkatan yang tidak signifikan hingga 20 tahun kedepan karena
pertambahan jumlah penduduk yang rendah.

Proyeksi Kebutuhan Sarana Pemerintahan dan Pelayanan


Umum
6
5
4
3
2
1
0
2017 2022 2027 2032 2037

Kantor Desa Kantor Kecamatan Kantor Pos


Koramil Kantor Polisi Kantor Perhutani
PDAM Kantor UPTD Dinas PU UPTD dinas Pendidikan
KUA

Gambar 4.6 1 Proyeksi Kebutuhan sarana pemerintahan dan pelayanan umum BWP
Plumpang

Sumber: Hasil Analisis, 2017

4.6.2.6 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana budayaan dan Rekreasi


Tabel 4.6 9 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana Kebudayaan dan Rekreasi BWP Plumpang

Jenis Jumlah Standar Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha


Sarana Unit Jumlah n Unit n Unit n Unit n Unit n Unit
Eksistin Pendud saat ini (2022) (2027) (2032) (2037)
g uk (2017)
Balai 6 30000 1 1 1 1 1
Desa/
Balai
Dusun
Balai 1 30000 1 1 1 1 1
Kecamat
an
Balai 1 30000 1 1 1 1 1
Paguyuba
n
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk menentukan hasil proyeksi kebutuhan sarana Kebudayaan dan Rekreasi di BWP
Kecamatan Plumpang, digunakan data jumlah penduduk proyeksi (tahun 2022, 2027, 2032.
2037) yang kemudian dibagi dengan standar kebutuhan jumlah sarana. Kebutuhan sarana
Kebudayaan dan Rekreasi di BWP Kecamatan Plumpang tidak membutuhkan peningkatan
hingga 20 tahun kedepan karena pertambahan jumlah penduduk yang rendah dan jumlah
sarana yang sudah memadai.

Proyeksi Kebutuhan Sarana budayaan dan Rekreasi


3.5

2.5

1.5

0.5

0
2017 2022 2027 2032 2037

Balai Desa/ Balai Dusun Balai Kecamatan Balai Paguyuban

Gambar 4.6 2 Proyeksi Kebutuhan sarana kebudayaan dan rekreasi BWP Plumpang

Sumber: Hasil Analisis, 2017

4.6.2.7 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana RTH, Taman dan Olahraga


Tabel 4.6 10 Analisis Proyeksi Kebutuhan Sarana RTH, Taman dan Olahraga

Jenis Jumlah Standar Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha Kebutuha


Sarana Unit Jumlah n Unit n Unit n Unit n Unit n Unit
Eksistin Pendudu saat ini (2022) (2027) (2032) (2037)
g k (2017)
Taman/ - 2500 10 10 10 10 10
tempat
bermain
Lapanga 6 6.000 4 4 4 4 4
n
Makam 10 30.000 1 1 1 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk menentukan hasil proyeksi kebutuhan sarana RTH, Taman dan Olahraga di BWP
Plumpang, digunakan data jumlah penduduk proyeksi (tahun 2022, 2027, 2032. 2037) yang
kemudian dibagi dengan standar kebutuhan jumlah sarana. Kebutuhan sarana RTH dan
Olahraga di BWP Kecamatan Plumpang membutuhkan peningkatan yang tidak signifikan
hingga 20 tahun kedepan namun untuk Sarana Taman dibutukan penambahan jumlah yang
signifikan karena belum terbangunnya taman pada BWP Kecamatan Plumpang sehingga
belum memenuhi standar pelayanan minimal yang ada.

Proyeksi Kebutuhan Sarana RTH, Taman


dan Olahraga

12
10
8
6
4
2
0
2017 2022 2027 2032 2037

Taman/ tempat bermain Lapangan Makam

gambar 4.6 3 Proyeksi kebutuhan sarana RTH, Taman dan Olahraga BWP PLumpang

Sumber: Hasil Analisis, 2017

Untuk kebutuhan RTH yang harus dipenuhi selama 20 tahun kedepan dengan luasan
30% dari luasan BWP Kecamatan Plumpang yaitu :

30% x 1830 Ha = 549 Ha


Jadi, selama 20 tahun kedepan perlu ada penambahan RTH baik private maupun RTH
public seluas 549 Ha sehingga kebutuhan minimal RTH perkotaan dapat terpenuhi.

4.6.3 Analisis Jangkauan Pelayanan (buffer) Sarana


Dalam menilai kualitas pelayanan suatu jenis Sarana tidak hanya dinilai dari jumlah
ketersediaan unitnya saya, namun juga melihat jangkauan pelayanannya. Analisis ini
digunakan untuk menilai pelayanan suatu Sarana umum yang ada di BWP Kecamatan
Plumpang berdasarkan jarak jangkauan pelayanannya. Teknik analisa yang digunakan adalah
analisis buffer menggunakan Software ArcGIS dan juga menggunakan acuan jarak pelayanan
yang bersumber dari SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan.

4.6.3.1 Analisis Jangkauan Pelayanan Sarana Pendidikan


Dengan adanya perkembangan kebutuhan permukiman di kawasan perencanaan,
maka perlu diseimbangkan pula dengan pengembangan Sarana pendidikan yang berfungsi
untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Sarana pendidikan yang
dimaksud adalah Sarana pendidikan formal, antara lain Taman Kanakkanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan sarana
pembelajaran lain yang dapat berupa taman bacaan ataupun perpustakaan umum
lingkungan. Keempat jenis sarana ini sendiri memiliki jarak minimal jangkauan yang berbeda
juga berdasarkan SNI 03-1733- 2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
di Perkotaan.

Jenis Sarana Jumlah Penduduk Pendukung Radius Kebutuhan


(Jiwa) Per Satuan Sarana

TK 1.250 500 m2

SD 1.600 1000 m2

SMP 4.800 1000 m2

SMA 4.800 3000 m2

Sumber : SNI 03-1733- 2004

Berdasarkan peta analisis jangkauan pelayanan sarana pendidikan pada BWP


Kecamatan Plumpang, maka sarana pendidikan yang telah mencukupi radius pencapaian atau
pelayanan yang telah memadai adalah sarana pendidikan tingkat SD saja. Sedangkan untuk
sarana pendidikan yang belum mencukupi radius pencapaian adalah tingkat TK, SMP dan
SMA.

Mengacu pada peta analisis jangkauan pelayanan sarana pendidikan tingkat TK,
dimana radius pencapaian atau pelayanan masih belum mencukupi kebutuhan atau
persebarannya belum merata pada BWP Kecamatan Plumpang. Sedangkan untuk tingkat SD,
persebarannya sudah merata dan dapat mencukupi BWP Kecamatan Plumpang. Untuk sarana
pendidikan tingkat SMP dan SMA berdasarkan peta jangkauan pelayanan sarana pendidikan
tingkat SMP masih belum memenuhi radius pencapaian pada BWP Kecamatan Plumpang
karena letak SMP yang masih terpusat atau tidak tersebar secara merata yaitu pada bagian
selatan dan timur peta BWP Kecamatan Plumpang sedangkan peta jangkauan pelayanan
sarana pendidikan tingkat SMA belum terlayani karena tidak terdapat sarana pendidikan SMA
di BWP Kecamatan Plumpang.
TK
SD
SMP
4.6.3.2 Analisis Jangkauan Pelayanan Sarana Kesehatan
Untuk analisis jangkauan pelayanan pada sarana kesehatan jenis sarana yang dianalisis
dibagi menjadi lima jenis, yaitu Apotek, Dokter, Bidan, Puskesmas dan Rumah Sakit. Kelima
jenis sarana ini sendiri memiliki jarak minimal jangkauan yang berbeda juga berdasarkan SNI
03-1733- 2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.

Jumlah Penduduk Radius Kebutuhan Per


Jenis Sarana
Pendukung (Jiwa) Satuan Sarana

Posyandu 1.250 500 m2

Balai Pengobatan
Warga 2.500 1.000 m2

BKIA/Klinik Bersalin 30.000 4.000 m2

Puskesmas
Pembantu 30.000 1.500 m2

Puskesmas 120.000 3.000 m2

Praktik Dokter/Bidan 5.000 1.500 m2

Apotek 30.000 1.500 m2

Rumah Sakit 240.000 -

Sumber : SNI 03-1733- 2004

Berdasarkan hasil analisa jangkauan pelayanan, BWP Kecamatan Plumpang sudah


memiliki sarana kesehatan yang standar pelayanannya mencakup 120.000-240.000 jiwa yaitu
puskesmas. Artinya, tidak menjadi masalah jika BWP Kecamatan Plumpang belum memiliki
sarana kesehatan tersebut, namun dengan keberadaan beberapa unit sarana kesehatan
dengan cakupan yang luas, maka dapat mendukung perbaikan kesehatan di BWP Kecamatan
Plumpang dan daerah-daerah di sekelilingnya (hinterland). Namun, masih terdapat
kekurangan jumlah sarana kesehatan yaitu balai pengobatan warga, apotek, posyandu,
praktik dokter dan praktik bidan yang belum sesuai dengan standar pelayanan minimum yang
sudah ditetapkan dalam SNI 03-1733-2004.

Berdasarkan hasil analisa jangkauan pelayanan apotek, terlihat bahwa jangkauan


pelayanan apotek hanya terpusat di wilayah desa Plumpang dan Ngrayung sehingga belum
mencakup keseluruhan wilayah BWP. Untuk praktik dokter dan bidan jangkauan
pelayanannya sangat minim dikarenakan jumlah praktik dokter dan bidan hanya ada satu per
desa sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat BWP Kecamatan Plumpang.
Pada BWP Kecamatan Plumpang terdapat satu unit Puskesmas yang terletak di pusat kegiatan
dengan jangkauan pelayanan sudah mencakup seluruh wilayah BWP, bahkan mencakup
wilayah di luar BWP Kecamatan Plumpang.
Praktik bidan dokter
4.6.3.3 Analisis Jangkauan Pelayanan Sarana Peribadatan
Beberapa jenis Sarana peribadatan yang dapat dijumpai di BWP Kecamatan Plumpang
antara lain masjid, mushola, dan gereja. Hal tersebut juga disebabkan karena mayoritas
penduduk di wilayah perencanaan menganut agama Islam. Berdasarkan SNI, kebutuhan
sarana peribadatan adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk Radius Kebutuhan


Jenis Sarana
Pendukung (Jiwa) Per Satuan Sarana
Musholla 2.50 100 m2
Masjid Warga 2.500 1000 m2
Tergantung sistem
Sarana Ibadah Lain kekerabatan/hirarki
lembaga -
Sumber : SNI 03-1733- 2004

Berdasarkan peta jangkauan pelayanan sarana peribadatan pada BWP Kecamatan


Plumpang, maka sarana peribadatan yang telah mencukupi radius pencapaian atau pelayanan
yang telah memadai adalah sarana peribadatan musholla. Sedangkan untuk peta jangkauan
pelayanan sarana peribadatan masjid warga masih belum mencukupi radius pencapaian atau
pelayanan karena jumlahnya yang masih kurang di bagian timur wilayah BWP Kecamatan
Plumpang.
Musholla
Masj
4.6.3.4 Analisis Jangkauan Pelayanan Sarana Perdagangan dan Jasa
Dalam mendukung arahan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tuban
Tahun , BWP Kecamatan Plumpang merupakan salah satu wilayah yang diarahkan
pengembangannya menjadi pusat sentra agropolitan. BWP Plumpang sebagai pusat kegiatan
ekonomi untuk pengembangan sentra produksi pemasaran hasil pertanian. Adapun salah satu
kegiatan utama yang akan dikembangkan pada BWP Kecamatan Plumpang adalah
perdagangan dan jasa. Berdasarkan SNI, kebutuhan sarana perdagangan dan jasa adalah
sebagai berikut :

Jumlah Penduduk Radius Kebutuhan


Jenis Sarana
Pendukung (Jiwa) Per Satuan Sarana
Toko/Warung 250 300 m2
Pertokoan 6.000 2000 m2

Pusat pertokoan dan


pasar lingkungan 30.000 -

Pusat perbelanjaan
dan niaga 120.000 -
Sumber : SNI 03-1733- 2004

Dari hasil analisis ini dapat dilihat bahwa jangkauan pelayanan sarana perdagangan
dan jasa sudah cukup baik. Sarana toko/warung yang ada sudah mampu memenuhi standar
pelayanan minimal yang tersebar di setiap permukiman yang ada di wilayah BWP Plumpang.
Selain itu jangkauan pelayanan pasar juga mampu melayani kebutuhan wilayah sekitarnya.
Hal ini akan mendukung fungsi BWP Plumpang yang berfungsi untuk melayani kebutuhan
wilayah sekitarnya.
4.6.3.5 Analisis Jangkauan Pelayanan Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
Analisis jangkauan pelayanan sarana kebudayaan dan rekreasi. jenis sarana yang
dianalisis yaitu balai desa, balai kecamatan dan balai paguyuban. ketiga jenis sarana ini
memiliki jarak minimal jangkauan yang sama berdasarkan SNI 03-1733- 2004 tentang Tata
Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Berdasarkan pedoman tersebut balai
desa, balai kecamatan dan balai paguyuban memiliki radius jarak pelayanan seluas 100 meter.

Berdasarkan peta hasil analisis yang telah dilakukan terhadap sarana kebudayaan dan
rekreasi, maka pada BWP Kecamatan Plumpang melum memenuhi standar minimal
jangkauan pelayanan akrena radius setiap unit sarana belum menjangkau keseluruhan
wilayah pada BWP Kecamatan Plumpang. Berikut adalah table keterjangkauan persarana
pada sarana kebudayaan dan rekreasi berdasarkan SNI 03-1733- 2004 .

Tabel 4.6 11 jangkauan pelayanan sarana kebudayaan dak rekreasi

Jumlah Penduduk Radius Kebutuhan


Jenis Sarana
Pendukung (Jiwa) Per Satuan Sarana
Balai Desa/ Balai
Dusun
30000 100 m2
Balai Kecamatan
30000 100 m2
Balai Paguyuban
30000 100 m2
Sumber : SNI 03-1733- 2004
4.6.4 Isu, Potensi, dan Masalah Aspek Sarana di BWP Kecamatan Plumpang
4.6.4.1 Isu
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk pada BWP Kecamatan
Plumpang tidak mengalami kenaikan jumlah penduduk yang signifikan sehingga sebagian
besar sarana sudah dapat melayani seluruh penduduk yang ada, namun pada beberapa
sarana masih di perlukan peningkatan karena belum memenuhi standar minimal pelayanan
yang ditentukan seperti sarana xxxxx. Berdasarkan RTRW Kabupaten Tuban, BWP Plumpang
merupakan kawasan yang dikembangkan sebagai kawasan agropolitan, namun belum
terdapat sarana pendukung kawasan agropolitan

4.6.4.2 Potensi
Beberapa sektor seperti perdagangan dan jasa memiliki karakteristik pelayanan yang
sudah memiliki standar minimum.
Balai desa sudah tersedia setiap desa sehingga dapat digunakan untuk kegiatan warga
seperti kegiatan karang taruna, PKK dan sebagainya.
Jangkauan beberapa sarana mampu melayani wilayah-wilayah di luar administrasi
BWP Kecamatan Plumpang seperti sarana kesehatan

4.6.4.3 Masalah

Beberapa sarana masih belum memenuhi standar minimal pelayanan sarana baik
secara jumlah maupun jangkauan pelayanan.
Keperluan akan sarana peribadatan bagi masyarakat non muslim yang saat ini hanya
tersedia satu pada BWP Kecamatan Plumpang
Pada sarana RTH masih belum memenuhi standar minimal RTH perkotaan 30% karena
luasan RTH yang masih kurang.
Tidak adanya tempat wisata yang dikembangkan pada BWP Kecamatan Plumpang

You might also like