You are on page 1of 8

DK Vol.01/No.

01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

INISIASI MENYUSU DINI DENGAN REFLEKS MENYUSU


PADA BAYI BARU LAHIR
Valentino Benny Kuswinarno1, Meitria Syahadatina2, Devi Rahmayanti3
1
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
3
Bagian Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK

Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh dibersihkan
terlebih dahulu. Pada IMD ibu segera mendekap dan membiarkan bayi menyusu dalam 1 jam pertama
kelahirannya. Menyusu pada bayi baru lahir merupakan keterpaduan antara tiga refleks yaitu refleks
mencari, refleks menghisap, refleks menelan. Penelitian ini bertujuan untuk adalah untuk mengetahui
hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan refleks menyusu pada bayi baru lahir di Ruang Kebidanan
RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
40 bayi baru lahir di ruang kebidanan RSUD Ratu Zalecha Martapura yang diambil secara systematic
random sampling. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional cross-sectional.
Berdasarkan Hasil penelitian didapatkan sebanyak 22 bayi baru lahir (55%) memiliki refleks menyusu
baik dan 18 bayi baru lahir (45%) memiliki refleks menyusu tidak baik. Terbagi atas bayi baru lahir yang
dilakukan IMD 15 bayi (37,5%) memiliki refleks menyusu baik dan 5 bayi (12,5%) memiliki refleks tidak
baik. Bayi baru lahir yang tidak dilakukan IMD 13 bayi (32,5%) memiliki refleks menyusu baik dan 7
bayi (17,5%) memiliki refleks menyusu tidak baik. Analisis dengan pearson chi-square menunjukan
bahwa p = 0,011 (p < 0,05) dengan nilai odds ratio = 5.571. Dapat disimpulkan bahwa secara bermakna
terdapat Hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan refleks menyusu pada bayi lahir di ruang
kebidanan RSUD Ratu Zalecha Martapura

Kata-kata kunci: bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini, refleks menyusu

ABSTRACT

Early initiation of breastfeeding was a gave breast milk to a newborn baby. The baby shouldnt be
cleaned first and shouldnt separated with mother. At early initiation of breastfeeding, mother
immadiately hugged and let the baby breastfeed within 1 hour after the birth. Breastfeed in newborn
infant was the integration of the three reflex, there was a rooting reflex, sucking reflex and swallowing
reflex. This study aim to know the relationship between early initiation of breastfeeding with a breastfeed
reflex in the newborn in the Obstetrict Room of Ratu Zalecha General Hospital of Martapura in 2012.
The number of samples used in this study were 40 newborn in the Obstetrict Room of Ratu Zalecha
General Hospital of Martapura taken by systematic random sampling. This study used cross-sectional
observational analytic. Based on the results obtained were 22 newborns (55%) had a good breastfeed
reflex and 18 newborns (45%) had a breastfeed reflex is not good. Divided over newborns carried breast
crawl 15 infants (37.5%) had a good suckle reflex and 5 infants (12.5%) had no good reflexes. Newborns
are not done breast crawl 7 infants (17.5%) had a good breast reflex and 13 infants (32,5%) had a
breastfeed reflex is not good. Analysis of the Pearson chi-square that p = 0.011 (p <0.05) and Odds Ratio
= 5.571. It can be concluded that there was a significant association between early initiation of
breastfeeding with a reflex in the newborn in the Obstetrict Room of Ratu Zalecha General Hospital of
Martapura.

Keywords: early initiation of breastfeeding, feeding reflex, newborn

96
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

PENDAHULUAN oksitosin, memfasilitasi bonding attachment


(9).
Di Indonesia menurut data dari Depkes Hasil penelitian Dr. Lenard pada Tahun
RI Tahun 2006 Angka Kematian Bayi 1990 bayi baru lahir setelah dikeringkan
(AKB) masih yang tertinggi di negara- tanpa dibersihkan terlebih dahulu, diletakan
negara ASEAN yaitu sebesar 35 per 1.000 di dekat puting susu ibunya segera setelah
kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk lahir, memiliki refleks menyusu lebih baik.
menurunkan AKB tersebut adalah dengan Apabila dilakukan tindakan terlebih dahulu
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara benar seperti ditimbang, diukur atau dimandikan,
dan tepat (4). Bayi baru lahir berusia di refleks menyusu akan hilang 50%, apalagi
bawah 28 hari jika diberi kesempatan setelah dilahirkan dilakukan tindakan dan
menyusu yang didahului dengan melakukan dipisahkan, maka refleks menyusu akan
kontak kulit antara ibu dan bayinya, hilang 100% (2).
setidaknya dalam 1-2 jam pertama, maka Menurut Gupta pada Tahun 2007 bayi
22% nyawa bayi dapat diselamatkan (1). yang tidak segera diberi kesempatan untuk
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yaitu menyusu refleksnya akan berkurang dengan
memberikan ASI kepada bayi baru lahir, cepat dan akan muncul kembali dalam kadar
bayi tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu secukupnya dalam 40 jam kemudian (9).
dan tidak dipisahkan dari ibu. Pada IMD ibu Menurut Penelitian Eka pada Tahun 2011
segera mendekap dan membiarkan bayi 56% Refleks menyusu bayi baru lahir akan
menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya baik apabila dilakukan IMD (9). Oleh
(1). Berdasarkan studi pendahuluan yang karena itu, kebijakan internasional
dilaksanakan di RSUD Ratu Zalecha menekankan pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Martapura didapat data untuk pelaksanaan Dini (IMD) dalam 1 jam waktu kelahiran
IMD adalah sekitar 70 % dari 600 kelahiran dan menekankan pemberian ASI eksklusif
pada Bulan Februari-Maret 2012. selama 6 bulan pertama kehidupan (17).
Manfaat IMD pada bayi baru lahir Tujuan penelitian ini adalah untuk
adalah dapat meningkatkan refleks menyusu mengetahui hubungan antara inisiasi
bayi secara optimal (9). Bayi baru lahir yang menyusu dini dengan refleks menyusu pada
lahir sehat secara normal akan terlihat sadar bayi baru lahir di Ruang Kebidanan RSUD
dan waspada, serta memiliki refleks rooting Ratu Zalecha Martapura.
dan refleks mengisap untuk membantunya
mencari puting susu ibu, lalu mengisapnya METODE
dan mulai minum ASI. Kebanyakan bayi
baru lahir sudah siap mencari puting dan Dalam penelitian ini yang digunakan
menghisapnya dalam waktu satu jam setelah adalah Observasional analitik dengan
lahir (7). menggunakan pendekatan Cross Sectional.
Bila diletakkan sendiri di atas perut Populasi dan sampel dalam penelitian ini
ibunya, bayi baru lahir yang sehat akan adalah bayi baru lahir di RSUD Ratu
merangkak ke atas, dengan mendorong kaki, Zalecha Martapura. Teknik pengambilan
menarik dengan tangan dan menggerakkan sampel pada penelitian ini adalah Systematic
kepalanya hingga menemukan puting susu. Random Sampling. Instrumen yang
Indera penciuman seorang bayi baru lahir digunakan dalam penelitian ini adalah
sangat tajam, yang juga membantunya lembar observasi. Variabel pada penelitian
menemukan puting susu ibunya. Ketika bayi ini adalah inisiasi menyusu dini dengan
bergerak mencari puting susu, ibu akan refleks menyusu pada bayi baru lahir.
memproduksi oksitosin dalam kadar tinggi. Analisis data dilakukan dengan
Ini membantu kontraksi otot rahim sehingga menggunakan uji chi-square table 2x2
rahim menjadi kencang dan dengan Kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi
demikian mengurangi perdarahan (11). data. Penelitian ini dilakukan di ruang
Selain itu IMD juga dapat membantu Kebidanan RSUD Ratu Zalecha Martapura.
perkembangan indra, menurunkan kejadian Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan
hipotermi, menurunkan kejadian asfiksia, Juli-September 2012.
menurunkan kejadian hipoglikemi,
meningkatkan kekebalan tubuh bayi,
meningkatkan pengeluaran hormon

97
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

HASIL DAN PEMBAHASAN tidak dilakukan IMD ada 50% seperti


terlihat pada Tabel 3.
Karakteristik Responden Menurut hasil pengamatan di lapangan
Karakteristik responden penelitian ibu yang melakukan IMD kepada bayinya
meliputi karakteristik metode persalinan dan adalah ibu yang mendapatkan saran dari
jenis kelamin pada bayi di Ruang Kebidanan bidan yang membantu persalinan. Sementara
Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura Tahun Ibu yang tidak melakukan IMD adalah ibu
2012. yang lelah dan ingin segera masuk ke ruang
perawatan serta kendala yang tidak
Metode persalinan memungkinkan untuk melakukan inisiasi
Berdasarkan Tabel 1 di bawah menyusu dini, seperti bayinya gagal
menyatakan bahwa dari 40 bayi baru lahir melakukan inisiasi dalam 1 jam pertama
seluruhnya (100%) lahir dengan spontan setelah kelahiran dalam hal ini bayi hanya
pervaginam. diam saja diatas perut ibu, sehingga
keinginan untuk melanjutkan inisiasi yang
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Bayi seharusnya dilakukan di ruang perawatan
Baru Lahir Berdasarkan Metode Persalinan di pun tidak dilakukan karena alasan orang tua
Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura Bulan Juli
Agustus Tahun 2012.
ingin bayinya segera mendapatkan ASI
sehingga IMD tidak dilakukan dan bayi
Metode Persalinan Frekuensi(f) Presentase(%) langsung diarahkan oleh bidan keputing
Spontan brach 40 100 susu ibunya untuk menyusu.
Tindakan/ obat-obatan 0 0 Ibu bersalin dengan tindakan operasi,
Total 40 100 tetap berikan kesempatan kontak kulit.
Berikan ASI saja tanpa minuman atau
Menurut Ketua Sentra Laktasi makanan lain kecuali atas indikasi medis.
Indonesia dr. Utami Roesli dalam sebuah Rawat gabung ibu dan bayi dirawat dalam
diskusi tentang ASI di Jakarta dalam rangka satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24
memperingati Pekan ASI Dunia tahun 2004 jam.Bila inisiasi dini belum terjadi di kamar
yang jatuh tanggal 1-7 Agustus, jika begitu bersalin, bayi tetap diletakkan didada ibu
lahir bayi langsung dimandikan, refleks waktu dipindahkan ke kamar perawatan dan
menyusu ini langsung hilang 50 persen. Jika usaha menyusu dini dilanjutkan didalam
bayi lahir dengan operasi caesar dan kamar perawatan (1).
langsung dimandikan, refleks itu 100 persen Berikut ini adalah 11 tatalaksana
hilang (9). Inisiasi Menyusu Dini. Pertamatama
dianjurkan suami atau keluarga
Jenis kelamin mendampingi ibu saat persalinan, dalam
Dari Tabel 2 di bawah menyatakan menolong ibu saat melahirkan disarankan
bahwa dari semua bayi baru lahir sebagian untuk tidak atau mengurangi penggunaan
besar (70%) laki-laki yaitu sebanyak 28 obat kimiawi. Bayi dibersihkan dan
bayi. dikeringkan, kecuali tangannya, tanpa
menghilangkan vernik caseosanya,
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Bayi selanjutnya bayi ditengkurapkan di perut ibu
Baru Lahir Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Sakit Ratu Zalecha Martapura Bulan Juli
Agustus Tahun 2012. Keduanya diselimuti, Bayi dapat diberi topi.
Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Presentase (%) merangsang bayi mendekati puting susu,
Laki-Laki 28 70 bayi dibiarkan mencari puting susu ibu
Perempuan 12 30 sendiri. Biarkan kulit bayi bersentuhan
Total 40 100 dengan kulit ibu selama paling tidak satu
jam walaupun proses menyusu awal sudah
Pelaksanaan IMD terjadi atau sampai selesai menyusu awal.
Dari hasil penelitian yang telah Tunda menimbang, mengukur, suntikan
dilakukan di ruang kebidanan RSUD Ratu vitamin K, dan memberikan tetes mata bayi
Zalecha Martapura pada Bulan Juli sampai proses menyusu awal selesai.
Agustus Tahun 2012, didapatkan responden
yang dilakukan IMD ada 50% dan yang

98
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

Refleks Menyusu dari keluarnya ASI dari sela-sela mulut bayi


Refleks menyusu yang ditemukan pada (gumoh), susu yang diminum bayi
responden penelitian dari 40 bayi baru lahir seharusnya turun dari lambung ke usus.
yang dilakukan dan tidak dilakukan IMD Tapi, pada beberapa bayi, proses
adalah 22 (55%) bayi baru lahir memiliki pengosongan lambungnya agak lambat,
refleks menyusu baik. Bayi baru lahir yang karena kapasitas lambung yang belum
tidak memiliki refleks menyusu tidak baik maksimal, serta katup atau celah di
ada 18 (45%) dengan rincian bayi baru lahir kerongkongan yang belum kuat. Akibatnya,
yang dilakukan IMD memiliki refleks air susu akan mengalir kembali (reflux) ke
menyusu (+) ada 15 (37,5%) bayi, refleks atas (1).
menyusu (-) ada 5 (12,5%) bayi, sementara Bayi baru lahir yang lahir sehat secara
untuk bayi yang tidak dilakukan IMD normal akan terlihat sadar dan waspada,
refleks menyusu (+) 7 (17,5%) bayi, refleks serta memiliki refleks rooting dan refleks
menyusu (-) 13 (32,5%) bayi seperti terlihat mengisap untuk membantunya mencari
pada Tabel 3. putting susu ibu, mengisapnya dan mulai
Dikatakan baik (+) apabila memenuhi 3 minum ASI. Kebanyakan bayi baru lahir
kriteria rata-rata refleks meyusu yaitu sudah siap mencari puting dan mengisapnya
adanya refleks mencari (rooting refleks), dalam waktu satu jam setelah lahir (9).
refleks menghisap (sucking refleks), dan Bayi akan menoleh kearah dimana
refleks menelan (swallowing refleks), terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi akan
sementara dikatakan tidak baik (-) apabila membuka mulutya apabila bibirnya disentuh
ditemukan refleks menyusu kurang dari dan berusaha untuk menghisap benda yang
ketiga refleks diatas (+). Rata-rata refleks disentuhkan tersebut (9). Bila pipi bayi
menyusu yang tidak baik (-) terjadi pada disentuh, dia akan menoleh kearah sentuhan.
bayi yang tidak dilakukan IMD, refleks Bila bibir bayi disentuh dia akan membuka
menyusu yang sering tidak muncul dari mulut dan berusaha untuk mencari puting
ketiga refleks menyusu adalah refleks untuk menetek. Lidah keluar dan
mencari puting susu ibu (rooting reflex) Hal melengkung menangkap puting dan areola
ini berdasarkan 18 responden penelitian (3).
yang dinyatakan memiliki refleks menyusu Rangsangan puting susu pada langit-
tidak baik (-). langit bayi menimbulkan refleks menghisap.
Hal ini mungkin dikarenakan bayi Isapan ini akan menyebabkan areola dan
memang tidak distimulus untuk mencari puting susu ibu tertekan gusi, lidah dan
puting susu ibu dengan sendirinya seperti langit-langit bayi sehingga sinus laktiferus
yang dilakukan pada inisiasi menyusu dini, dibawah areola dan ASI terpancar keluar
sehingga bayi hanya dapat diarahkan oleh (9). Refleks terjadi karena rangsangan
ibunya untuk menemukan puting susu ibu, puting pada palatum durum bayi bila areola
lalu menurun refleks mencari yang terjadi masuk ke depan mulut bayi. Areola dan
pada bayi karena menurut Eka (2011) bayi puting tertekan gusi, lidah dan langit-langit,
yang dibersihkan setelah lahir, lalu sehingga menekan sinus laktiferus yang
diletakkan disamping puting ibunya tidak berada di bawah areola. Selanjutnya terjadi
memperlihatkan respon atas puting ibunya. gerakan peristaltik yang mengalirkan ASI
Meski sudah diletakkan diatas puting, bibir keluar/ kemulut bayi (9).
si bayi hanya diam saja. Keinginan menyusu Kumpulan ASI di dalam mulut bayi
dari bayi baru terjadi 10 jam kemudian, mendesak otot-otot di daerah mulut dan
itupun harus dipandu sang ibu karena bayi faring untuk mengaktifkan refleks menelan
kesulitan mendapatkan puting ibunya sambil dan mendorong ASI kedalam lambung bayi.
menangis (9). ASI dalam mulut bayi menyebabkan
Responden yang memiliki refleks gerakan otot menelan. Rangsangan isapan
menyusu negatif ada 5 responden, 5 bayi melalui serabut syaraf akan memacu
responden dinyatakan memiliki refleks hipofise anterior untuk mengeluarkan
menyusu negatif karena ada refleks yang hormon prolaktin ke dalam aliran darah.
tidak muncul dari 3 kriteria refleks standar Prolaktin memicu sel kelenjar untuk sekresi
yang menandakan bahwa bayi memiliki ASI. Makin sering bayi mengisap makin
refleks menyusu baik, hal ini terjadi karena banyak prolaktin dilepas oleh hipofise,
bayi yang sebelumnya dilakukan IMD tidak makin banyak pula ASI yang diprosuksi
menelan ASI yang diberikan hal ini tampak oleh sek kelenjar (9).

99
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

Prolaktin menekan fungsi indung telur sudah berkembang sejak dalam kandungan,
(ovarium), sehingga menyusui secara dan suara ibunya adalah suara yang paling
eksklusif akan dapat memperlambat dikenalinya. Terakhir, indra perasa dengan
kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Jadi sentuhan, sentuhan kulit antara bayi dengan
menyusui eksklusif dapat menjarangkan ibunya adalah sensasi pertama yang
kehamilan (8). memberi kehangatan dan rangsangan
Kumpulan ASI di dalam mulut bayi lainnya (9).
mendesak otot-otot di daerah mulut dan
faring untuk mengaktifkan refleks menelan Tabel 3. Hubungan antara Inisiasi Menyusu Dini
dan mendorong ASI kedalam lambung bayi. dengan Refleks Menyusu pada Bayi Baru Lahir di
Ruang Kebidanan Rumah Sakit Ratu Zalecha
ASI dalam mulut bayi menyebabkan Martapura.
gerakan otot menelan. Rangsangan isapan
bayi melalui serabut syaraf akan memacu Refleks Menyusu yang
IMD Timbul pada bayi Total
hipofise anterior untuk mengeluarkan BAIK TIDAK BAIK
hormon prolaktin ke dalam aliran darah. (+) 15 (37,5%) 5 (12,5%) 20 (50%)
Prolaktin memicu sel kelenjar untuk sekresi (-) 7 (17,5%) 13 (32,5%) 20 (50%)
ASI. Makin sering bayi mengisap makin Total 22 (55%) 18 (45%) 40 (100%)
Hasil Uji Pearson Chi-square p : 0,011 (p < 0,05)
banyak prolaktin dilepas oleh hipofise, Odds Ratio 5.571
makin banyak pula ASI yang diprosuksi
oleh sek kelenjar. Makin sering isapan bayi, Segera setelah lahir, bayi belum
makin banyak produksi ASI. Sebaliknya menunjukan kesiapan untuk menyusu.
berkurangnya isapan bayi menyebabkan Menurut Gupta (2007), refleks menghisap
produksi ASI kurang. Mekanisme ini bayi timbul setelah 20-30 menit setelah
disebut mekanisme supply and demand lahir, sedangkan menurut Roesli (2007),
(9). bayi menunjukan kesiapan untuk mulai
menyusu setelah 30-40 menit setelah lahir.
Hubungan antara Inisiasi Menyusu Dini Tanda-tanda kesiapan bayi untuk menyusu
dengan Refleks Menyusu yaitu mengeluarkan suara kecil, menguap,
Setelah dilakukan uji chi-square meregang, adanya pergerakan mulut.
didapatkan hasil nilai pearson chi-square Selanjutnya menggerakan tangan ke mulut,
0,011, jadi nilai P < 0,05 hal ini menandakan timbul refleks rooting, menggerakan kepala
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima artinya dan menangis sebagai isyarat menyusu dini.
ada hubungan antara inisiasi menyusu dini Dengan indra peraba, penghidu, penglihatan,
dengan refleks menyusu pada bayi baru lahir pendengaran, refleks bayi baru lahir bisa
di Ruang Kebidanan RSUD Ratu Zalecha menemukan dan menyentuh payudara tanpa
Martapura Kalimantan Selatan Tahun 2012. bantuan. Hal ini dapat merevitalisasi
Didapatkan nilai Odds Ratio sebesar 5.571 pencarian bayi terhadap payudara (9).
hal ini menandakan bahwa bayi baru lahir Manfaat IMD secara garis besar
yang dilakukan IMD akan memiliki refleks meliputi beberapa hal berikut seperti
menyusu 5.571 kali lipat lebih baik daripada meningkatkan refleks menyusu bayi secara
yang tidak dilakukan IMD seperti terlihat optimal. Menyusu pada bayi baru lahir
pada Tabel 3. merupakan keterpaduan antara tiga refleks
Mekanisme terjadinya refleks menyusu yaitu refleks mencari (Rooting refleks),
pada bayi baru lahir dikarenakan bayi baru refleks menghisap (Sucking refleks), refleks
lahir mempunyai kemampuan indra yang menelan (Swallowing refleks) dan bernafas.
luar biasa, terdiri dari penciuman terhadap Gerakan menghisap berkaitan dengan
bau khas ibunya setelah melahirkan, syaraf otak nervus ke-5, ke-7 dan ke-12.
penglihatan, karena bayi baru mengenal pola Gerakan menelan berkaitan dengan nervus
hitam putih, bayi akan mengenali puting dan ke-9 dan ke-10. Gerakan tersebut salah satu
wilayah areola ibunya karena warna upaya terpenting bagi individu untuk
gelapnya. Berikutnya adalah indra mempertahankan hidupnya. Pada masa
pengecap meskipun bayi hanya mentolelir gestasi 28 minggu gerakan ini sudah cukup
rasa manis pada periode segera setelah lahir, sempurna, sehingga bayi dapat menerima
bayi mampu merasakan cairan amniotic makanan secara oral, namun melakukan
yang melekat pada jari-jari tangannya, gerakan tersebut tidak berlangsung lama.
sehingga bayi pada saat lahir suka menjilati Setelah usia gestasi 32-43 minggu, mampu
jarinya sendiri. Indra pendengaran bayi

100
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

untuk melakukan dalam waktu yang lama menyebabkan kuning atau jaundice. Selain
(9). itu kolostrum kaya akan vitamin A yang
Menurut hasil penelitian Dr. Lenard akan membantu menjaga kesehatan mata
(1990) bayi baru lahir setelah dikeringkan dan mencegah infeksi (9). Bayi dapat
tanpa dibersihkan terlebih dahulu, diletakan menjilat kulit ibu dan menelan bakteri yang
di dekat puting susu ibunya segera setelah aman, berkoloni di usus bayi dan menyaingi
lahir, memiliki respon menyusu lebih baik. bakteri pathogen (6).
Apabila dilakukan tindakan terlebih dahulu Menurunkan angka kematian Bayi.
seperti ditimbang, diukur atau dimandikan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat
refleks menyusu akan hilang 50%, apalagi mencegah 22% kematian bayi di Negara
setelah dilahirkan dilakukan tindakan dan berkembang pada usia dibawah 28 bulan,
dipisahkan, maka refleks menyusu akan namun jika menyusu pertama, saat bayi
hilang 100% (2). Bayi yang tidak segera berusia diatas dua jam dan dibawah 24 jam
diberi kesempatan untuk menyusu pertama, maka dapat mencegah 16%
refleksnya akan berkurang dengan cepat dan kematian bayi di bawah 28 hari (10).
akan muncul kembali dalam kadar Manfaat IMD untuk Bayi. Menurunkan
secukupnya dalam 40 jam kemudian (3). angka kematian bayi karena hipotermia,
Dengan inisiasi menyusu dini akan dada ibu menghangatkan bayi dengan suhu
mencegah terlewatnya refleks menyusu dan yang tepat (12). ASI dapat menurunkan
meningkatkan refleks menyusu secara sindrom kematian bayi di tahun pertama
optimal. kehidupannya serta mencegah bayi terkena
Perkembangan indra (Sensory inputs). penyakit tertentu seperti diabetes dan
Bayi baru lahir mempunyai kemampuan obesitas (10).
indra yang luar biasa, terdiri dari penciuman Meningkatkan keberhasilan ASI
terhadap bau khas ibunya. Penglihatan, eksklusif. Inisiasi menyusu dini dalam menit
karena bayi baru mengenal pola hitam putih, pertama sampai satu jam pertama
bayi akan mengenali puting dan wilayah kehidupannya, dimulai dengan skin to skin
areola ibunya karena warna gelapnya. contact, akan membantu ibu dan bayi
Berikutnya adalah indra pengecap meskipun menerima menyusui secara optimal.
bayi hanya mentolelir rasa manis pada Menunda permulaan menyusu lebih dari
periode segera setelah lahir, bayi mampu satu jam menyebabkan kesukaran menyusui
merasakan cairan amniotic yang melekat (1). Pada umumnya ibu-ibu terlambat
pada jari-jari tangannya, Indra pendengaran menyusui bayinya setelah lahir dan
bayi sudah berkembang sejak dalam bertendensi kuat menghentikan pemberian
kandungan, dan suara ibunya adalah suara ASI sebelum bayinya berusia enam bulan
yang paling dikenalinya. Terakhir, indra (15).
peraba dengan sentuhan kulit antara bayi Penelitian terkini pada tahun 2003 yang
dengan ibunya adalah sensasi pertama yang dilakukan oleh Fikawati & Syafiq dari FK
memberi kehangatan dan rangsangan (9). Trisakti tentang dampak kontak dini ibu-
Meningkatkan kekebalan tubuh bayi. bayi terhadap lamanya menyusui. Hasil
Bayi akan mendapat kolostrum (Liquid yang didapatkan pemberian ASI dini akan
Gold) untuk minuman pertama, meskipun meningkatkan 2-8 kali lebih besar
volumenya sedikit, tetapi sangat baik untuk kemungkinan memberikan ASI eksklusif
bayi baru lahir. Kolostrum mengandung (8). Konseling Laktasi dapat mencegah
banyak zat kekebalan aktif, antibodi. Zat penghentian menyusu dini (13), Menurut
kekebalan yang diterima bayi pertama kali Penelitian Aidam (2005) Bahwa Kegiatan
akan melawan banyak infeksi. Hal ini akan konseling laktasi dan pelatihan konseling
membantu bayi untuk meningkatkan sistem gizi bagi ibu-ibu dapat meningkatkan
kekebalan tubuh. Kolostrum mengandung Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
faktor pertumbuhan dan akan membuat bulan (14).
lapisan yang melindungi usus bayi yang Ibu dengan tingkat pendidikan lebih
masih belum matang sekaligus tinggi dan bekerja tidak full-time lebih
mematangkan usus bayi dan mengefektifkan memungkinkan untuk memberikan ASI
fungsinya. Kolostrum akan merangsang sejak awal dan lebih lama (16). Selain itu
pergerakan usus sehingga meconium akan Ditemukan bahwa dengan menyusu akan
segera dibersihkan dari usus. Hal ini akan menurunkan resiko terjadinya obesitas (19).
membantu mengeluarkan zat-zat yang Pemberian ASI merupakan praktik yang

101
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

umum, namun pemberian ASI ekslusif persalin, sehingga bayi mendapat


masih belum dipraktikkan secara optimal pemenuhan nutrisi yang diperlukan saat
karena banyak faktor yang lahir serta memiliki refleks menyusu yang
mempengaruhinya (5). baik.
Insting dan refleks bayi yang sangat
kuat dalam satu jam pertama menghisap KEPUSTAKAAN
diharapkan akan memberi stimulus bagi
kelancaran pemberian ASI selanjutnya 1. Roesli. Inisiasi menyusu dini. Jakarta:
sehingga ASI eksklusif dapat diberikan. Pustaka Bunda, 2008
Keuntungan yang didapatkan ibu dari 2. Fikawati S, Syafiq A. Kajian
pelaksanaan inisiasi menyusu dini adalah implementasi dan kebijakan air susu ibu
saat hentakan kepala bayi ke dada ibu, ekslusif dan inisiasi menyusu dini di
sentuhan tangan bayi di puting susu dan Indonesia. Makara kesehatan, 2010; 14:
sekitarnya, hisapan dan jilatan pada puting No.1.
ibu merangsang pengeluaran hormon 3. Fatimah. Hubungan tingkat pendidikan
oksitosin. Aktifitas oksitosin tidak hanya dan pengetahuan dengan sikap tentang
menyebabkan kontaksi otot-otot inisiasi menyusu dini di Puskesmas
myoepitelial di sekitar alveoli mammae, wilayah kerja Banjarmasin selatan.
tetapi juga memberikan efek pada reflek Karya Tulis Ilmiah.2009.
neuroendokrin, memproduksi analgetik, 4. Edmond KM, Zandoh C, Quigley MA,
mengurangi respon stres dan kecemasan, et al. Delayed breastfeeding initiation
menyebabkan kontraksi uterus (involusi increases risk of neonatal mortality.
uteri) dan berperan meningkatkan perilaku Pediatrics 2006; 117: 380-386.
bonding pada ibu dan bayi (18). 5. Februhartanty J. Strategic roles of
fathers in optimizing breastfeeding
PENUTUP practices: study in an urban setting of
Jakarta. Jakarta, 2008
Kesimpulan penelitian dari 40 bayi baru 6. Tim Emel rn, S. Songl Yaln,
lahir didapatkan hasil bayi baru lahir yang Yusuf Madenda, et.al. Factors associated
dilakukan IMD ada 20 (50%) bayi, dan yang with breastfeeding initiation time in a
tidak dilakukan IMD ada 20 (50%) bayi; Baby-Friendly Hospital. The Turkish
dari 20 bayi baru lahir yang dilakukan IMD Journal of Pediatrics 2010; 52: 10-16
ada 15 bayi (37,5%) memiliki refleks 7. Ertem IO, Votto N and Leventhal JM.
menyusu yang baik, dan 5 bayi baru lahir The timing and predictors of early
(12,5%) memiliki refleks menyusu tidak termination of breastfeeding. Pediatrics
baik; dari 20 bayi baru lahir yang tidak 2001: 107; 543-548.
dilakukan IMD ada 13 bayi (32,5%) 8. Depkes RI. Asuhan persalinan normal.
memiliki refleks menyusu yang baik, Jakarta: Depkes RI.2008
sedangkan 7 bayi (17,5%) memiliki refleks 9. Eka. Hubungan antara inisiasi menyusu
menyusu yang tidak baik. Secara bermakna dini dengan reflek menyusu pada bayi
terdapat hubungan antara inisiasi menyusu baru lahir. KTI Akademi Kebidanan
dini dengan reflek menyusu dengan hasil Mitra Sehat Sidoarjo. 2011
anlisis menggunakan pearson chi-square 10. Fauzi R. Patern and influencing factors
menunjukan bahwa p = 0,011 (p < 0,05) of breastfeeding of working mothers in
dengan nilai odds ratio = 5.571. several areas in Jakarta, paediatricia
Bagi tempat penelitian diharapkan Indonesia, Vol 47, 2007.
tenaga kesehatan akan lebih memotivasi ibu 11. Aprillia, Yessie. Analisis sosialisasi
agar melakukan inisiasi menyusu dini program inisiasi menyusu dini dan ASI
dengan memberikan penyuluhan atau eksklusif kepada bidan di Kabupaten
promosi kesehatan tentang pentingnya Klaten. 2009
inisiasi menyusu dini, agar dapat 12. Bergstrom, A, Okong, P, Ransjo-
menurunkan angka kematian bayi yang Arvidson, A. Immediate maternal
masih tinggi serta berkontribusi dalam thermal response to skin-to-skin care of
meningkatkan pencapaian ASI eksklusif. Ibu newborn. Acta Paediatr, 96 (5), 655-658,
hamil hendaknya mencari informasi 2007.
mengenai inisiasi menyusu dini sehingga ibu
dapat mengaplikasikan didalam proses

102
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini

13. Albernaz E, C.G. Victora, Haisma H, 16. Hanson MB, Hellerstedt, Duval SJ et.al.
Correlates of breast-feeding in a rural
et.al. Lactation counseling increases
population, Am J Health Behav 27(4), p.
breast-feeding duration bot not breast
432-444.2003
milk intake as measured by isotopic
17. Hidayat K.A, Dewantiningrum J.
methods American society for
Perbandingan pelaksanaan inisiasi
nutritional sciences, J. nutr. Vol.133:
menyusu dini berdasarkan tingkat
205-210. 2002.
pengetahuan ibu hamil. Jurnal Media
14. Aidam AB, Lartey A and Escamilla RP.
Medika. Semarang. UNDIP. 2012
Lactation counseling increases exclusive
18. Purwarini J, Rustina Y, Nasution Y.
breast-feeding rates in Ghana. The
Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap
American society for nutritional
lamanya persalinan kala III dan proses
sciences, J nutr. Vol 135:1691-1695.
involusi uteri pada ibu post partum di
2005.
RSUD Kota Jakarta dan RSUD Kota
15. Bently EM, Dee DL and Jensen JL.
Bekasi, J. Keperawatan dan Kebidanan
Breast-feeding low income, African
(JIKK). Vol 1 No.5,Desember 2011 :
American women: power, beliefs and
251-258.
desition making, the American society
19. Singhal A, Farooqi IS, Fewtrell M et.al.
for nutritional sciences, J. nutr.
Early nutrition and leptin concentrations
133:305S-309S. 2003
in later life. American Journal of
Clinical Nutrition 75 : 993-999. 2002.

103

You might also like