Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh dibersihkan
terlebih dahulu. Pada IMD ibu segera mendekap dan membiarkan bayi menyusu dalam 1 jam pertama
kelahirannya. Menyusu pada bayi baru lahir merupakan keterpaduan antara tiga refleks yaitu refleks
mencari, refleks menghisap, refleks menelan. Penelitian ini bertujuan untuk adalah untuk mengetahui
hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan refleks menyusu pada bayi baru lahir di Ruang Kebidanan
RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
40 bayi baru lahir di ruang kebidanan RSUD Ratu Zalecha Martapura yang diambil secara systematic
random sampling. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional cross-sectional.
Berdasarkan Hasil penelitian didapatkan sebanyak 22 bayi baru lahir (55%) memiliki refleks menyusu
baik dan 18 bayi baru lahir (45%) memiliki refleks menyusu tidak baik. Terbagi atas bayi baru lahir yang
dilakukan IMD 15 bayi (37,5%) memiliki refleks menyusu baik dan 5 bayi (12,5%) memiliki refleks tidak
baik. Bayi baru lahir yang tidak dilakukan IMD 13 bayi (32,5%) memiliki refleks menyusu baik dan 7
bayi (17,5%) memiliki refleks menyusu tidak baik. Analisis dengan pearson chi-square menunjukan
bahwa p = 0,011 (p < 0,05) dengan nilai odds ratio = 5.571. Dapat disimpulkan bahwa secara bermakna
terdapat Hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan refleks menyusu pada bayi lahir di ruang
kebidanan RSUD Ratu Zalecha Martapura
Kata-kata kunci: bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini, refleks menyusu
ABSTRACT
Early initiation of breastfeeding was a gave breast milk to a newborn baby. The baby shouldnt be
cleaned first and shouldnt separated with mother. At early initiation of breastfeeding, mother
immadiately hugged and let the baby breastfeed within 1 hour after the birth. Breastfeed in newborn
infant was the integration of the three reflex, there was a rooting reflex, sucking reflex and swallowing
reflex. This study aim to know the relationship between early initiation of breastfeeding with a breastfeed
reflex in the newborn in the Obstetrict Room of Ratu Zalecha General Hospital of Martapura in 2012.
The number of samples used in this study were 40 newborn in the Obstetrict Room of Ratu Zalecha
General Hospital of Martapura taken by systematic random sampling. This study used cross-sectional
observational analytic. Based on the results obtained were 22 newborns (55%) had a good breastfeed
reflex and 18 newborns (45%) had a breastfeed reflex is not good. Divided over newborns carried breast
crawl 15 infants (37.5%) had a good suckle reflex and 5 infants (12.5%) had no good reflexes. Newborns
are not done breast crawl 7 infants (17.5%) had a good breast reflex and 13 infants (32,5%) had a
breastfeed reflex is not good. Analysis of the Pearson chi-square that p = 0.011 (p <0.05) and Odds Ratio
= 5.571. It can be concluded that there was a significant association between early initiation of
breastfeeding with a reflex in the newborn in the Obstetrict Room of Ratu Zalecha General Hospital of
Martapura.
96
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
97
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
98
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
99
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
Prolaktin menekan fungsi indung telur sudah berkembang sejak dalam kandungan,
(ovarium), sehingga menyusui secara dan suara ibunya adalah suara yang paling
eksklusif akan dapat memperlambat dikenalinya. Terakhir, indra perasa dengan
kembalinya fungsi kesuburan dan haid. Jadi sentuhan, sentuhan kulit antara bayi dengan
menyusui eksklusif dapat menjarangkan ibunya adalah sensasi pertama yang
kehamilan (8). memberi kehangatan dan rangsangan
Kumpulan ASI di dalam mulut bayi lainnya (9).
mendesak otot-otot di daerah mulut dan
faring untuk mengaktifkan refleks menelan Tabel 3. Hubungan antara Inisiasi Menyusu Dini
dan mendorong ASI kedalam lambung bayi. dengan Refleks Menyusu pada Bayi Baru Lahir di
Ruang Kebidanan Rumah Sakit Ratu Zalecha
ASI dalam mulut bayi menyebabkan Martapura.
gerakan otot menelan. Rangsangan isapan
bayi melalui serabut syaraf akan memacu Refleks Menyusu yang
IMD Timbul pada bayi Total
hipofise anterior untuk mengeluarkan BAIK TIDAK BAIK
hormon prolaktin ke dalam aliran darah. (+) 15 (37,5%) 5 (12,5%) 20 (50%)
Prolaktin memicu sel kelenjar untuk sekresi (-) 7 (17,5%) 13 (32,5%) 20 (50%)
ASI. Makin sering bayi mengisap makin Total 22 (55%) 18 (45%) 40 (100%)
Hasil Uji Pearson Chi-square p : 0,011 (p < 0,05)
banyak prolaktin dilepas oleh hipofise, Odds Ratio 5.571
makin banyak pula ASI yang diprosuksi
oleh sek kelenjar. Makin sering isapan bayi, Segera setelah lahir, bayi belum
makin banyak produksi ASI. Sebaliknya menunjukan kesiapan untuk menyusu.
berkurangnya isapan bayi menyebabkan Menurut Gupta (2007), refleks menghisap
produksi ASI kurang. Mekanisme ini bayi timbul setelah 20-30 menit setelah
disebut mekanisme supply and demand lahir, sedangkan menurut Roesli (2007),
(9). bayi menunjukan kesiapan untuk mulai
menyusu setelah 30-40 menit setelah lahir.
Hubungan antara Inisiasi Menyusu Dini Tanda-tanda kesiapan bayi untuk menyusu
dengan Refleks Menyusu yaitu mengeluarkan suara kecil, menguap,
Setelah dilakukan uji chi-square meregang, adanya pergerakan mulut.
didapatkan hasil nilai pearson chi-square Selanjutnya menggerakan tangan ke mulut,
0,011, jadi nilai P < 0,05 hal ini menandakan timbul refleks rooting, menggerakan kepala
bahwa Ho ditolak dan H1 diterima artinya dan menangis sebagai isyarat menyusu dini.
ada hubungan antara inisiasi menyusu dini Dengan indra peraba, penghidu, penglihatan,
dengan refleks menyusu pada bayi baru lahir pendengaran, refleks bayi baru lahir bisa
di Ruang Kebidanan RSUD Ratu Zalecha menemukan dan menyentuh payudara tanpa
Martapura Kalimantan Selatan Tahun 2012. bantuan. Hal ini dapat merevitalisasi
Didapatkan nilai Odds Ratio sebesar 5.571 pencarian bayi terhadap payudara (9).
hal ini menandakan bahwa bayi baru lahir Manfaat IMD secara garis besar
yang dilakukan IMD akan memiliki refleks meliputi beberapa hal berikut seperti
menyusu 5.571 kali lipat lebih baik daripada meningkatkan refleks menyusu bayi secara
yang tidak dilakukan IMD seperti terlihat optimal. Menyusu pada bayi baru lahir
pada Tabel 3. merupakan keterpaduan antara tiga refleks
Mekanisme terjadinya refleks menyusu yaitu refleks mencari (Rooting refleks),
pada bayi baru lahir dikarenakan bayi baru refleks menghisap (Sucking refleks), refleks
lahir mempunyai kemampuan indra yang menelan (Swallowing refleks) dan bernafas.
luar biasa, terdiri dari penciuman terhadap Gerakan menghisap berkaitan dengan
bau khas ibunya setelah melahirkan, syaraf otak nervus ke-5, ke-7 dan ke-12.
penglihatan, karena bayi baru mengenal pola Gerakan menelan berkaitan dengan nervus
hitam putih, bayi akan mengenali puting dan ke-9 dan ke-10. Gerakan tersebut salah satu
wilayah areola ibunya karena warna upaya terpenting bagi individu untuk
gelapnya. Berikutnya adalah indra mempertahankan hidupnya. Pada masa
pengecap meskipun bayi hanya mentolelir gestasi 28 minggu gerakan ini sudah cukup
rasa manis pada periode segera setelah lahir, sempurna, sehingga bayi dapat menerima
bayi mampu merasakan cairan amniotic makanan secara oral, namun melakukan
yang melekat pada jari-jari tangannya, gerakan tersebut tidak berlangsung lama.
sehingga bayi pada saat lahir suka menjilati Setelah usia gestasi 32-43 minggu, mampu
jarinya sendiri. Indra pendengaran bayi
100
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
untuk melakukan dalam waktu yang lama menyebabkan kuning atau jaundice. Selain
(9). itu kolostrum kaya akan vitamin A yang
Menurut hasil penelitian Dr. Lenard akan membantu menjaga kesehatan mata
(1990) bayi baru lahir setelah dikeringkan dan mencegah infeksi (9). Bayi dapat
tanpa dibersihkan terlebih dahulu, diletakan menjilat kulit ibu dan menelan bakteri yang
di dekat puting susu ibunya segera setelah aman, berkoloni di usus bayi dan menyaingi
lahir, memiliki respon menyusu lebih baik. bakteri pathogen (6).
Apabila dilakukan tindakan terlebih dahulu Menurunkan angka kematian Bayi.
seperti ditimbang, diukur atau dimandikan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat
refleks menyusu akan hilang 50%, apalagi mencegah 22% kematian bayi di Negara
setelah dilahirkan dilakukan tindakan dan berkembang pada usia dibawah 28 bulan,
dipisahkan, maka refleks menyusu akan namun jika menyusu pertama, saat bayi
hilang 100% (2). Bayi yang tidak segera berusia diatas dua jam dan dibawah 24 jam
diberi kesempatan untuk menyusu pertama, maka dapat mencegah 16%
refleksnya akan berkurang dengan cepat dan kematian bayi di bawah 28 hari (10).
akan muncul kembali dalam kadar Manfaat IMD untuk Bayi. Menurunkan
secukupnya dalam 40 jam kemudian (3). angka kematian bayi karena hipotermia,
Dengan inisiasi menyusu dini akan dada ibu menghangatkan bayi dengan suhu
mencegah terlewatnya refleks menyusu dan yang tepat (12). ASI dapat menurunkan
meningkatkan refleks menyusu secara sindrom kematian bayi di tahun pertama
optimal. kehidupannya serta mencegah bayi terkena
Perkembangan indra (Sensory inputs). penyakit tertentu seperti diabetes dan
Bayi baru lahir mempunyai kemampuan obesitas (10).
indra yang luar biasa, terdiri dari penciuman Meningkatkan keberhasilan ASI
terhadap bau khas ibunya. Penglihatan, eksklusif. Inisiasi menyusu dini dalam menit
karena bayi baru mengenal pola hitam putih, pertama sampai satu jam pertama
bayi akan mengenali puting dan wilayah kehidupannya, dimulai dengan skin to skin
areola ibunya karena warna gelapnya. contact, akan membantu ibu dan bayi
Berikutnya adalah indra pengecap meskipun menerima menyusui secara optimal.
bayi hanya mentolelir rasa manis pada Menunda permulaan menyusu lebih dari
periode segera setelah lahir, bayi mampu satu jam menyebabkan kesukaran menyusui
merasakan cairan amniotic yang melekat (1). Pada umumnya ibu-ibu terlambat
pada jari-jari tangannya, Indra pendengaran menyusui bayinya setelah lahir dan
bayi sudah berkembang sejak dalam bertendensi kuat menghentikan pemberian
kandungan, dan suara ibunya adalah suara ASI sebelum bayinya berusia enam bulan
yang paling dikenalinya. Terakhir, indra (15).
peraba dengan sentuhan kulit antara bayi Penelitian terkini pada tahun 2003 yang
dengan ibunya adalah sensasi pertama yang dilakukan oleh Fikawati & Syafiq dari FK
memberi kehangatan dan rangsangan (9). Trisakti tentang dampak kontak dini ibu-
Meningkatkan kekebalan tubuh bayi. bayi terhadap lamanya menyusui. Hasil
Bayi akan mendapat kolostrum (Liquid yang didapatkan pemberian ASI dini akan
Gold) untuk minuman pertama, meskipun meningkatkan 2-8 kali lebih besar
volumenya sedikit, tetapi sangat baik untuk kemungkinan memberikan ASI eksklusif
bayi baru lahir. Kolostrum mengandung (8). Konseling Laktasi dapat mencegah
banyak zat kekebalan aktif, antibodi. Zat penghentian menyusu dini (13), Menurut
kekebalan yang diterima bayi pertama kali Penelitian Aidam (2005) Bahwa Kegiatan
akan melawan banyak infeksi. Hal ini akan konseling laktasi dan pelatihan konseling
membantu bayi untuk meningkatkan sistem gizi bagi ibu-ibu dapat meningkatkan
kekebalan tubuh. Kolostrum mengandung Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6
faktor pertumbuhan dan akan membuat bulan (14).
lapisan yang melindungi usus bayi yang Ibu dengan tingkat pendidikan lebih
masih belum matang sekaligus tinggi dan bekerja tidak full-time lebih
mematangkan usus bayi dan mengefektifkan memungkinkan untuk memberikan ASI
fungsinya. Kolostrum akan merangsang sejak awal dan lebih lama (16). Selain itu
pergerakan usus sehingga meconium akan Ditemukan bahwa dengan menyusu akan
segera dibersihkan dari usus. Hal ini akan menurunkan resiko terjadinya obesitas (19).
membantu mengeluarkan zat-zat yang Pemberian ASI merupakan praktik yang
101
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
102
DK Vol.01/No.01/Maret/2013 Inisiasi Menyusui Dini
13. Albernaz E, C.G. Victora, Haisma H, 16. Hanson MB, Hellerstedt, Duval SJ et.al.
Correlates of breast-feeding in a rural
et.al. Lactation counseling increases
population, Am J Health Behav 27(4), p.
breast-feeding duration bot not breast
432-444.2003
milk intake as measured by isotopic
17. Hidayat K.A, Dewantiningrum J.
methods American society for
Perbandingan pelaksanaan inisiasi
nutritional sciences, J. nutr. Vol.133:
menyusu dini berdasarkan tingkat
205-210. 2002.
pengetahuan ibu hamil. Jurnal Media
14. Aidam AB, Lartey A and Escamilla RP.
Medika. Semarang. UNDIP. 2012
Lactation counseling increases exclusive
18. Purwarini J, Rustina Y, Nasution Y.
breast-feeding rates in Ghana. The
Pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap
American society for nutritional
lamanya persalinan kala III dan proses
sciences, J nutr. Vol 135:1691-1695.
involusi uteri pada ibu post partum di
2005.
RSUD Kota Jakarta dan RSUD Kota
15. Bently EM, Dee DL and Jensen JL.
Bekasi, J. Keperawatan dan Kebidanan
Breast-feeding low income, African
(JIKK). Vol 1 No.5,Desember 2011 :
American women: power, beliefs and
251-258.
desition making, the American society
19. Singhal A, Farooqi IS, Fewtrell M et.al.
for nutritional sciences, J. nutr.
Early nutrition and leptin concentrations
133:305S-309S. 2003
in later life. American Journal of
Clinical Nutrition 75 : 993-999. 2002.
103