You are on page 1of 26

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR BY NY W


DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH USIA 1 HARI
DI RUANG DAHLIA ( NICU ) RSUD Dr.MOH SALEH PROBOLINGGO
TANGGAL 10 DESEMBER 2008

DISUSUN OLEH :

NAD H OFAH
NIM.P.27824306.065

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN BANGKALAN
2008
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan kebidanan pada By W usia 1 Hari dengan Berat Badan Lahir


Rendah menggunakan manajemen varney di Ruang Dahlia ( NICU) RSUD
Dr. Moh. Saleh Probolinggo periode 24 November sampai dengan 19
Desember 2008, telah diperiksa, disetujui dan disahkan pada tanggal 15
Desember 2008.

Penyusun
Mahasiswa prodi kebidanan bangkalan

N AD H O FAH
NIM.P.27824306.065

MENGETAHUI

Dosen Pembimbing Bidan Pembimbing Praktek

HJ.RODIYATUN,S.Kep.Ns DYAH EKA RIASTUTIK


NIP. 140 197 230
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat allah SWT,yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan asuhan
keperawatan pada bayi baru lahir Ny L dengan BBLR usia 6 Hari di ruang Dahlia
( NICU ) RSUD Dr.Moh Saleh Probolinggo.

Penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat bimbingan serta bantuan
dari berbagai pihak.atas terselesaikannya laporan ini kami sampaikan terima kasih
kepada:
1. Ibu Hindun,S.pd.M.Kes selaku ketua prodi kebidanan Bangkalan
2. Wakil kepala ruangan NICU RSUD Dr.Moh Saleh Probolinggo Ibu Diyah Eka
3. Ibu HJ.Rodiyatun S.Kep.Ns selaku dosen pembimbing kebidanan Bangkalan
4. Klien yang telah memberikan bantuan selama kami melaksanakan pengkajian

Kami sadar bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.Untuk
itu dengan kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai bekal dalam penulisan laporan selanjutnya

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya

Probolinggo, 15 Desember 2008


Penulis
BAB I
PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asuhan perinatal ialah pengawasan atau asuhan antenatal ditambah dengan
pengawasan janin selama persalinan dan pengawasan neonatus selama minggu
pertama.Terutama pada bayi baru lahir dengan BBLR mengingat masih belum
sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan dan
perkembangan serta penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus
maka perlu di perhatikan pengaturan suhu lingkungan,pemberian makanan dan
bila perlu pemberian oksigen, mencegah infeksi serta mencegah infeksi serta
mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada klien, diharapkan mahasiswa dapat
melakukan asuhan secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Dengan disusunnya laporan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

C. METODE PENULISAN
Asuhan kebidanan disusun dengan cara:
1. Wawancara [anamnese]
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna
melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi dengan pasien maupun
keluarga pasien maupun keluarga pasien untuk memperoleh data valid.
2. Observasi
Dengan mengamati cara perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data
tentang data kesehatan.
3. Studi Dokumentasi
Mempelajari dan melangkapi data dengan melihat catatan atau status pasien
dan hasilnya.
4. Studi Pustaka
Dari buku-buku penunjang
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN : berisi tetang latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :berisi tentang pengertian BBLR, etiologi, patofisiologi,


klasifikasi, ciri-ciri BBLR, penatalaksanaannya,
masalah BBLR, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merawat BBKR diberi susu, tanda-tanda BBLR yang
telah cukup minum.

BAB III TINJAUAN KASUS

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

I. PENGERTIAN
- BBLR adalah bayi dengan berat kurang dari 2500 gram, pada waktu
bayi lahir prematur [prawirohardjo,S,2006 : 771]
- BBLR di ketahui dengan menimbang bayi sebelum 30 menit setelah
lahir bila penimbangan bayi tidak mungkin dilakukan maih ada cara
mengenai BBLR yaitu dengan mengukur lingkar lengan atas bayi.
Lengan atas bayi normal minimal 9,5cm. Jika tubuhnya kurang berisi
otaknya lembek dan kulitnya mungkin keriput atau tipis serta lebih
kecil dari bayi normal,bayi termauk BBLR
- Tahun 1961 (WHO) semua bayi yang baru lahir dengan berat badan
lahir rendah/kurang/sama dengan 2500 gram di sebut lowbrith weight
infants (BBLR) BBLR dapat di ketahui dengan menimbang bayi egera
lahir. Bayi baru lahir di timbang segera setelah badannya di keringkan
dari air ketuban atau paling lambat sampai bayi berumur 1 hari

II. ETIOLOGI
1. Dari faktor ibu
- Gizi saat hamil yang kurang
- Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
- Multigravida dengan jarak kehamilan dekat
- Penyakit yang menyertai ibu seperti DM,jantung
- Perokok atau pfcandu heroin
- Ibu pekerja berat
- APB
- Kelainan uterus
- Preeklamsi dan eklamsi
- Ketuban pecah dini

2. Dari faktor janin


- Gemeli
- Infeksi
- Kelainan kongenetal
- Hidramnion

3. Dari faktor placenta


- Infark placenta
- Abruption placenta

4. Dari faktor lingkungan


- Tempat tinggal
- Radiasi
- Zat-zat beracun

III. PATOFISIOLOGI
a Aspirasi mekonium yang sering diikuti pnemutorak ini disebabkan
distres yang sering dialami bayi pada persalinan,inseden idiopatis
respiratori.Distres sindrom berkurang oleh karena IUGR mempercepat
maturnya paru.
b Hemoglobin yang tinggi yang mungkin disebabkan oleh hipoksia
kronis di dalam uterus.
c Hipoglikemia terutama bila pemberian minum
terlambat.Hipoglikemia ini disebabkan oleh berkurangnya cadangan
klikogen hati dan meningginya metabolisme bayi.
d Imatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan
difisiensi vitaminn K

IV. KLASIFIKASI
BBLR di bagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. prematur murni
Adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dan mempunyai berat badan sesuai dengan usia kehamilan yang
disebut dengan neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan.
b. Dismaturitas
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk usia kehamilan, hal ini karena mengalami gangguan
embutmasa kehamilan.Dismatur dapat terjadi pada aterm dam preterm.

V. CIRI CIRI BBLR


Kriteria BBLR kurang BBLR cukup BBLR lebih bulan
bulan bulan
PB < 47 Cm 50 52 cm 50 52 cm
Proporsi Dada < 29 cm, Dada 33 cm, Dada 33
umbilikus umbilikus pada cm,umbilikus
dibawah pusat pusat sama dengan atem
Vitalitas Kurang aktif, Aktif, tangis kuat, Aktif, tangis kuat,
yangis lemah, menghisap kuat tampak seperti
menghisap kurang lapar
kuat
Kulit Merah, lembek, Merah muda, Merah muda,
transparan, lemak segar, lemak, sub kering, keriput.
subcutan tipis cutan tipis
Papila mamae Datar Positif Positif
Rambut Lembut Panjang kokoh Panjang kokoh
Telinga Pipih, Lembek Tegak, keras Kenyal
Telapak kaki Lembut, hanya Penuh garis - garis Penuh garis - garis
bberupa garis
Kuku Idak sampai ujung Keras melebihi Keris melebihi
jjariLembut, t ujung jari ujung jari
Genetalia Labia mayora Labia Labia mayora
perempuan belum menutupi mayoravsudah sudah menutupi
labia minora menutupi labia labia minora
minora
Genetalia laki - Testis dalam Testis dalam Sudah menutup
laki abdomen atau scrotum
kanal

VI. PENATALAKSANAAN
a. Sebelum BBLR lahir
Melakukan pengawasan saat hamil dengan seksama dan teratur
Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kehamilan dan persalinan preterm.
Memderikan nasehat tentang gizi saat kehamilan, memperhatikan
tentang berbagai kelainan yang timbul dan segera melakukan
konsultasi,menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga
secara dini penyakit ibu dapat diketahui dan di awasi atau di obati
Meningkatkan keadaan sosial ekonomi keluarga dan kesehatan
lingkungan

b. Setelah BBLR lahir


1. Mengatur suhu badan bayi BBLR
Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badab dan
menjadi hipotermi, karena pusat pengaturan panas badan bayi
belum berfungsi dengan baik, metabolisme rendah dan permulaan
badan relatif luas, kurangnya jaringan lemak dan kurangnya lemak
coklat ( Broundfat ), oleh karena itu bayi BBLR harus dirawat di
inkubator mendekati dalam rahim
Bila belum memiliki inkubator bayi prematur dapat di bungkus
dengan kain dan disampingnya di taruk botol yang berisi air
hangat, sehingga panas badannya dapat di pertahankan

2. Makanan bayi
Pada bayi prematur reflek hisap, telan dan batuk belum sempurna,
kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama
lipase masih berkurang, disamping itu kebutuhan protein 3 5
gram/ hari dan tinggi kalori ( 110 kal;ori / kg / hari ), agar berat
bayi bertambah sebaik baiknya, perberian minum pada waktu
bbayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hiipoglikemi dan
hiperbillirubinemia.
Swbelu pemberian minum pertama harus dilakukan pengisapan
cairan lambung. Hal ini untuk mengetahui ada tidaknya atresia
esofagus dan mencegah muntah. Pengisapan cairan lambung juga
dilakukan pada setiap sebelum pemberian minum berikutnya. Pada
umumnya bayi dengan berat lahir 2000 gram atau lebih dapat
menyusu pada ibunya. Pada umumnya bayi dengan berat kurang
dari 1500 gram hurang mampu menghisap air susu ibu atau botol,
terutama pada hari pertama.dalam hal ini bayi diberi minum
melalui sonde lambung (Orogastrik intubation)

VII. MASALAH BBLR


o Kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh karena
adanya penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak
dibawah kulit, permukaan tubuh yang relatif lebih luas dibanding dengan
berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh
karena lemak coklat ( Brounfat ) yang belum cukup serta pusat pengaturan
tubuh yang belum berfungsi sebagai mana mestinya
o Gangguan pernafasan yang sering membuat penyakit berat BBLR hal
ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan. Pertumbuhan dan
perkembangan paru yang kurang sempurna, otot pernafasan yang masih
lemah. Selain itu sering timbul pernafasan periodik dan apneu yang
disebabkan pusat pernafasan belum matur.
o Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi yaitu:
1. distensi abdomen akibat mortilitas usus berkurang
2. Daya untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak, laktosa,
Vitamin dan beberapa mineral tertentu berkurang
3. Mudah terjadi aspirasi
o Gangguan imunologik : Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang
karena rendahnya kadar IgG gama globulin, belum sanggup membentuk
antibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan masih
belum baik
o Perdarahan intrafentrikuler yang disebabkan karena bari prematur
sering menderita apneu, asfiksia berat dan sindroma gangguan pernafasan.
Keadaan ini menyebabkan aliran darah otak bertambah sehingga mudah
terjadi perdarahan dan pembuluh darah kapiler yang rapuh.

VIII. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERAWAT


BBLR
a. Menjaga agar tubuh bayi tetap hangat sampai dia menjadi kuat dan
beratnya menjadi lebih normal. Hal ini penting karena BBLR mudah
mengalami hipotermi atau terkena penyakit jika tubuhnya dingin
b. Memberikan ASI secepatnya setelah lahir, ASI diberikan dalam porsi
sedikit tapi sering setiap bayi menginginkan dan sesuai kemampuan bayi
perlu dijaga agar bayi tidak sampai tersedak.
c. Membersihkan tali pusat dengan bersih dan teratur serta dibungkus
dengan menggunakan kasa steril tanpa menggunakan ramuan apapun.
d. Menjauhkan bayi dari orang sakit misalnya orang yang menderita
batuk pilek
e. Bayi tidak boleh diletakkan pada tempat banyak angin seperti depan
pintu atau jendela agar tidak terjadi hipotermi
f. Pakaian dan pembungkus bayi diganti bila basah
g. Bayi harus sering didekatkan di dada ibu untuk mendapat kehangatan,
namun bila bayi terlalu kecil di upayakan agar bayi tidak terlalu sering di
angkat.

IX. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA BBLR DIBERI


SUSU
a. Bayi menjadi biru
b. Bayi menjadi sesak nafas
yang ditandai dengan adanya cekungan dari bagian tengah leher
c. Keluar susu dari hidung
d. Perut bayi menjadi
kembung

X. TANDA TANDA BBLR YANG TELAH CUKUP MINUM


a. Bayi akan tidur pulas
setelah menyusu
b. Bayi akan menjadi sering
BAK setelah menyusu
c. BAB bayi akan padat 1 5
kali setiap hari secara teratur berat badan akan segera bertambah.
XI. BBLR DI PERIKSA KE PUSKEMA/RUMAH SAKIT,BILA:
1. Bayi menjadi lemah dan kurang dapat menghisap puting susu ibu
walaupun udah di bantu
2. Bayi tiba-tiba kurang mau minum, tidak seperti biasanya
3. bayi kejang-kejang
4. tali pusat bayi berdarah,kemerahan,berbau dan bernanah
5. bayi demam
6. tubuh,tangan dan kaki bayi dingin walaupun ia sudah di bungkus
dengan air hangat, kepalanya di beri topi dan di dekap
7. bayi bernafas dengan caput/sulit bernafas
8. bayi sulit di bangunkan, yang mungkin di sebabkan kesadaran
menurun
9. bayi tampak kuning, terlihat lebih jelas pada bagian hidung,pipi
dan bagian muka lainnya
10. bayi mencret/muntah-muntah
11. bila bayi tidak mau minum lebih dari 4-6 jam
12. bayi mulai merintih tidak menangis seperti biasanya

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Hypothermi
2 Gangguan Nutrisi
3 Infeksi tali pusat
4 Infeksi pada bayi

TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Pengaturan atau mempertahankan suhu tubuh bayi BBLR
Bayi harus dirawat dalam inkubator agar panas tubuhnya sama atau hampir
sama seperti dalam rahim. Sebelum bayi ditempatkan pada inkubator,
keringkan dan bungkus bayi dengan kain bersih dan kering serta beri
lampu untuk menghangatkan bayi. Bungkus bayi terutama pada kepala
karena luas permukaannya lebih luas.

2 Pemenuhan kebutuhan nutrisi BBLR


Dikarenakan pada bayi prematur alat pencernaannya belum
sempurna lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, sedangkan
kebutuhan protein 3 5 kg BB dan kalori 110 kall/kg BB agar
pertumbuhannya meningkat. Maka pemberian minumm pada bayi sekitar 3
jam setelah lahir di dahului dengan menghisap cairan lambung. Untuk
mencukupi kebutuhan nutrisi BBLR dapat dilakukan melalui sonde
persendok bahkan perbotol untuk mempermuda bayi tercukupi nutrisinya.
ASI merupakan kebutuhan utamanya apabila tidak mencukupi dapat
ditambahkan dengan susu formula sesuai usia dan berat badan bayi

3 Mencegah dan menghindari infeksi tali pusat


Untuk mencegah infeksi pada BBLR maka perawatan tali pusat saat
kelahiran bayi harus tepat, bersih dan aman. Selain dari perawatan tali
pusat, saat pemotongan tali pusat diharapkan alat yang digunakan serta tali
pengikat tali pusat dan kasa pembungkusnya harus bersih dan steril

4 Mencegah terjadinya resiko infeksi pada bayi


Untuk mencegah infeksi pada BBLR maka pertahankan hygine
adequat dengan cara menyeka bayi, mengganti pakaian bayi bila basah

BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
Tanggal/Jam :10 Desember 2008/12.00 WIB
Tempat:Ruang Dahlia (NICU) RSUD Dr.Moh.Saleh probolinggo
No register : 509257
1. Biodata
a.Bayi
Nama Bayi :By W
Umur :1 hari
Jenis Kelamin :Perempuan
Tanggal/jam Lahir :10 Desember 2008/11.05 WIB
Tempat Lahir : RSUD Dr.Mh Saleh probolinggo

b.Orang Tua
Nama Ibu :NyW Nama Ayah :TnM
Umur :28 tahun Umur :36 tahun
Pendidikan :SD Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Swasta Pekerjaan :PNS
Agama :Islam Agama :Islam
Alamat :Jl.Abdul hamid Alamat :Jl.Abdul hamid

2. Riwayat MRS
By NyL Lahir tanggal 10 Desember 2008 pukul 11.05 WIB secara SC
dengan jenis kelamin perempuan,A-S :8-9 usia kehamilan 39 minggu dengan
kehamilan letak sungsang,ketuban jernih.
3. Kondisi saat datang di Ruang Dahlia
K/u masih lemah,tangis kuat,gerak aktif,tidak syanosis,tidak ada caput
Succedenum,tidak ada cepal hematoma,tidak terdapat kelainan fisik,anus ada dan
tidak atresia,BB/PB :2400 gram/45 cm,lingkar kepala 33 cm,suhu :36,1 C
4. Keadaan/kondisi saat dilakukan pengkajian tanggal 10 Desember 2008 pukul
`11.05 Wib,k/u agak lemah,menangis kuat,gerak aktif,minum perspin malas,terpasang
sonde lambung dengan pemberian susu sebanyak 12x15 20cc,retensi (-),bayi dirawat
di inkubator
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Agak lemah
Nadi : 140 x/menitjah
Respirasi : 40 x/menit
Suhu : 36,1 C
BB : 2400 gram
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bentuk bulat, tidak terdapat caput succedenum, tidak terdapat
cepat hematoma
Wajah : Simetris, warna kuning, Ikterus, tidak oedema
Mata : Simetris,Lengkap, konjungtiva tidak anemis, Sklera Ikterus,
Tidak terdapat perdarahan conjungtiva
Telinga: Simetris, Daun telinga pipih, Lembek
Hidung ; Tidak terdapat sekret dan tidak terdapat pernafasan cuping
hidung
Mulut : Tidak terdapat labiokisis dan labio palatokisis, Tidak sianosis
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar parotis, kelenjar lymfe
dan vena jugularis.
Dada : Simetris, Tidak ada retraksi intercostae
Abdomen : Tali pusat belum lepas, Tidak ada perdarahan tali pusat, Tidak
kembung
Genetalia : Labia mayora belum menutupi labia minora, tidak ada sekret,
tidak ada perdarahan, tidak kemerahan.
Ekstrimitas : Akral hangat, tidak terdapat sindaktili dan polidaktili
Integumen : Warna kulit kuning, turgor baik, subcutan baik
3. Program terapi yang diberikan di ruang Dahlia
Neo K 1mg
Vicc 2x100mg
4. Pemeriksaan Penunjang ( tanggal 10-12-2008 ) jam :
18.00 WIB
Lab : - CRP
- GDA
ANALISA DATA

No ETIOLOGI DIAGNOSA
POTENSIAL
1 S :- - Luas permukaan Resiko Hipotermi
O : k/u agak lemah, S : 36,1C, tubuh lebih besar dari
Rr : 40 x/menit, HR : 120 pada BB
x/menit, BB : 2400 gram, - Lemak Sub cutan
lemak subcutan tipis tipis
2 S :- - Reflek hisap lemah Resiko perubahan
O : k/u agak lemah,S : 36,1C, nutrisi kurang dari
Rr : 40 x/menit, HR : 120 kebutuhan tubuh.
x/menit, berat badan lahir
2400 gram, berat badan
pengkajian 2400 gram,minum
PASI 12X12 cc (persendok
5cc,sisa personde)
3 S :- - Diskontinuitas Resiko terjadinya
O : k/u agak lemah, S : jaringan pada tali infeksi tali pusat
36,1C, Rr : 40x/menit, HR : pusat.
120 x/menit, kondisi tali
pusat : - Bersih, tidak ada pus

4 S :- Imaturitas sistem Resiko infeksi pada


O : k/u agak lemah, S : 36,1C, imun. bayi
Rr : 40 x/menit, HR : 120
x/menit, BB : 2400 gram

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : By. Wiwit
No Reg : 509257
Tanggal / Jam Diagnosa Rencana Tindakan
Keperawatan dan
Tujuan ( Problem )
10 Des 2008 Resiko ketidak 1. Mencuci tangan 1. Mencuci tangan
Jam 11.05 WIB seimbangan suhu sebelum tindakan sebelum dan setelah
tubuh ( Hipotermi ) dan sesudah tindakan.
b.d lemak subcutan tindakan.
tipis dan luas 2. Tempatkan bayi 2.Menempatkan bayi
permukaan tubuh pada radiant pada radiant warmer
relatif luas. warmer selama selama dilakukan
dilakukan tindakan.
TUJUAN; tindakan.
Suhu tubuh bayi 3. Bungkus bayi 3.Menbungkus
dalam batas normal dengan alat tenun bayi dengan kain
selama perawatan. yang bersih dan tenun yang bersih
kering. dan kering.
Kriteria Hasil: 4. Siapkan dan atur 4. Menyiapkan
- Suhu 36,5 suhu inkubator dan mengatur
37,5C sesuai kebutuhan. suhu inkubator
- Akral 5. Tidurkan dan sesuai kebutuhan.
hangat rawat bayi dalam 5. Menidurkan
- Gerak inkubator. dan merawat bayi
dan 6.Ganti pakaian dalam inkubator.
tangis bayi setiap basah. 6. Mengganti
kuat pakaian bayi
7.Observasi suhu setiap basah.
tubuh secara 7.Mengobservasi
teratur ( minimal 4 subuh secara
kali sehari) teratur ( Minimal
4 kali sehari )
8.Jaga suhu 8. Menjaga suhu
lingkungan ( seting lingkungan
inkubator ) agar ( seting
tetap hangat sesuai inkubator ) agar
kebutuhan. tetap hangat
sesuai kebutuhan
dengan cara
menutup
inkubator setiap
melakukan
tindakan
10 Des 2008 Resiko terjadi 1.Cuci tangan 1. Mencuci tangan
Jam 11.05 WIB perubahan nutrisi sebelum dan sebelum dan sesudah
kurang dari sesudah tindakan. tindakan.
kebutuhan tubuh 2. Kaji reflek hisap 2. Mengkaji reflek
pada intake yang dan menelan bayi. menghisap dan
tidak adekuat menelan.
dampak dari reflek 3. Pasang NGT. 3. Mempertahankan
hisap lemah. NGT agar tetap
terpasang dengan
baik
TUJUAN : 4. Beri minum 4. Memberi minum
Diharapkan resiko sesuai jadwal dan sesuai jadwal dan
terjadi perubahan kebutuhan. kebutuhan.
nutrisi kurang dari 5. Kaji intoleransi 5. Mengkaji
kabutuhan tubuh lambung. intolerensi
pada bayi tidak lambung,meretensi
terjadi selama setiap 2 jam/setiap
perawatan. makan.
6. Timbang BB 6. Menimbang BB
KRITERIA HASIL setiap hari. setiap hari.
: 7. Observasi 7. Mengobservasi
-BB tidak turun tanda-tanda tanda-tanda dehidrasi.
lebih dari 10% dehidrasi.
BBL. 8. Kolaborasi: 8. Memberikan
-Tidak ada tanda- -pemberian vitamin
tanda dehidrasi. vitamin
Tidak ada tanda-
tanda intolerensi
lambung [Retensi
>30%].
-GDA normal:
[>40 mg/dl-<150
mg/dl]/
- Hb normal ( 13,5
19,6 gr / dl)

10 Des 2008 Resiko terjadinya 1. Rawat tali pusat 1. Merawat tali pusat
Jam 11.05 WIB infeksi tali tali dengan alkohol dengan alkohol 70%
pusat. 70% lalu bungkus lalu bungkus dengan
TUJUAN: dengan kasa steril kasa steril minimal 2
Diharapkan tidak minimal 2 kali kali sehari atau sesuai
terjadi infeksi tali sehari atau sesuai dengan kebutuhan.
pusat. kebutuhan.
KRITERIA 2.Pertahankan 2. Mempertahankan
HASIL: hygiene adequat. hygiene adequat :
-Tali pusat bersih -menyeka bayi.
-Tidak berbau -mengganti baju dan
-Tidak ada pus popok bayi setiap
-Tidak ada basah.
kemerahan -merawat talpu
disekitar tali pusat. dengan benar(tehnik
TTV normal: steril)
Suhu : 36,5-37,5C -mensteril botol bayi
Rr : 30-60 x/menit -membersihkan box
HR : 120-160 bayi
x/menit. 3.Observasi tanda- 3. Mengobservasi
Resiko terjadi tanda infeksi tanda-tanda infeksi
infeksi pada bayi. sekitar tali pusat sekitar tali pusat dan
Tujuan : dan tanda-tanda tanda-tanda infeksi
Di harapkan tidak vital. sekitar tali pusat dan
terjadi infeksi pada tanda-tanda vital.
bayi. 4.Kolaborasi
KRITERIA dengan tim medis
HASIL: dalam pemberian
TTV normal: therapi antibiotik
Suhu :36,5C- [bila perlu].
37,5C
RR :30-60 x/menit
HR :120-160
x/menit

10 Des 2008 1.pertahankan 1.Pertahankan 1. Mempertahankan


Jam 11.05 WIB hygiene adequat hygiene hygiene adequat:
2.berikan nutrisi -menyeka bayi
secara adequat -mengganti baju dan
3.observasi retensi popok bayi setiap
4.observasi TTV basah.
5.kolaborai dengan -merawat talpu
tim medis dalam dengan benar(tehnik
pemberian steril)
antibiotik (bila -mensteril botol bayi
perlu) -membersihkan box
2.Berikan nutrisi 2. Memberikan
secara adekuat nutrisi adequat.
3.Kolaborasi 3. Mengobervasi
dengan tim medis retensi bayi setiap 2
dalam pemberian jam sekali
therapi antibiotik
[bila perlu]
4.Observasi tanda- 4. mengobervasi TTV
tanda vital.
5.Observasi retensi 5.memberikan injeki
lambung. vicc 2x100mg

Tanggal/jam DX Catatan perkembangan


11 Des 2008 I S :-
Jam O : k/u agak lemah, suhu : 36,8 C, Rr : 42 x/menit, HR : 120
22.00WIB x/menit, BB : 2400gram, BB:2400 gram,PB:45 cm,akral
hangat,bayi dirawat di inkubator
A : Masalah resiko hipotermi tidak terjadi atau dapat di
cegah
P : Lanjutkan Intervensi

II S :-
O : k/u agak lemah, menangis kuat, gerak aktif, BB : 2400
gram,reflek hisap lemah, minum PASI perendok & sonde
12 cc, Ret 12 cc, muntah
A : Masalah resiko gangguan nutrisi tidak terjadi atau dapat
di cegah
P : Lanjutkan Intervensi

III S :-
O : k/u lemah,suhu 36,8 C keadaan tali pusat masih baah
tidak berbau, tidak bernanah, tidak ada perdarahan tali
pusat, daerah sekitar tali pusat tidak kemerahan..
A : Masalah resiko infeksi tali pusat tidak terjadi atau dapat di
cehgah
P : Lanjutkan Intervensi

IV S :-
O : k/u agak lemah, S : 36,8 C, Rr : 42 x/menit, HR : 120
x/menit, BB : 2400 gram, PB : 42cm, minum PASI
persendok & personde 12 cc,Ret:2cc
A : Masalah resiko infeksi pada bayi tidak terjadi atau dapat
di cegah
P : Lanjutkan Intervensi

Ket: Bayi di rawat gabung dengan ibunya di ruang melati


pada tanggal 12-12-2008 jam 10.00 WIB
DAFTAR PUTAKA

Prawirohardjo,S. 2006. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Putaka: Jakarta


Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan,EGC: Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. EGC: Jakarta

Abdomen :
Leopoid I : TFU 3 jari bawah PX (29 cm), bagian fundus teraba
kepala
Leopoid II : Punggung janin berada disebelah kanan ( PUKA).
Leopoid III : Bokong
Lepopoid IV : sebagian kecil bokong sudah masuk PAP
HIS : 3x1040
Ekstremitas : Tidak terdapat oedema, tidak terdapat varices dan
bersih
Auskultasi.
DJJ terdengar disebelah kanan 3 jari atas pusat ( 11-11-11 ).
Frekuensi : 132 X/menit.
1. Pemeriksaan dalam
i. Vulva/vagina : -vulva:bersih,tidak oedema,tidak
varices
ii. Pembukaan : 4 cm
iii. Efficement : 50 %
iv. Ketuban : (-)
v. Presentasi : bokong
vi. Denominator : sakrum
vii. Penurunan : HI

2. Kesimpulan
G1P00000, Usia kehamilan 41-42 minggu, tunggal, hidup,inpartu kala I fase
aktif persentasi bokong

I. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Diagnosa
a. Dx : GIP00000, Usia kehamilan 41-42 minggu, tunggal, hidup,inpartu kala I
fase aktif persentasi bokong
b. DS :
- Ibu mengatakan hamil yang pertama dan usia kehamilannya 10
bulan
- Ibu mengatakan HPHT 10-02-2008
- Ibu mengatakan takut dan cemas menghadapi persalinan
- Ibu mengatakanperutnya terasa kenceng-keceng dan sakit sejak
sekitar jam 19.00 WIB tanggal 25 November 2008
c. DO :
- Keadaan umum : Baik.
- Kesadaran : Composmentis.
- Pemeriksaan TTV : TD : 110/70 X/menit.
N : 84 X/menit.
S : 36.5oC.
Rr : 20 X/menit.
- Palpasi :
Abdomen :
Leopoid I : TFU 3 jari bawah PX (29 cm), bagian fundus
teraba kepala
Leopoid II : Punggung janin berada disebelah kanan
( PUKA).
Leopoid III : Letak bokong
Lepopoid IV : Sebagian kecil bokong sudah masuk PAP
HIS : 3X1040
- Auskultasi : DJJ 11-11-11 : 132 X/menit
- Pemeriksaan dalam :
i. Vulva/vagina : -vulva:bersih,tidak oedema,tidak varices
ii. Pembukaan : 4 cm
iii. Efficement : 50 %
iv. Ketuban : (-)
v. Presentasi : bokong
vi. Denominator : sakrum
vii. Penurunan : HI
2. Masalah :-
3. Kebutuhan : -

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Infeksi

You might also like