You are on page 1of 4

HIV dan Penyandang cacat / cacat intelektuan : Review

http://www.health.gov.il/PublicationsFiles/HIV_and_persons_with_disa
bility.pdf

Definisi :
HIV sudah ada sejak tahun 1983 dan telah tersebar diseluruh dunia. Entah bagaimana
populasi penyandang cacat sering diabaikan penilitian kasus HIV, padahal para penyandang
cacat lebih sering terancam kasus kriminalisasi khususnya dalam hal eksploitasi dang pelecehan
seksual . survey international baru baru ini mengatakan dari 57 negara telah didapatkan hasil
bahwa orang orang penyandang keterbelakangan mental berada pada resiko yang sangat
tinggi untuk terinfeksi HIV. Di muat dalam look this , bahwa para penyandang cacat diperlukan
adanya pendidikan seksual untuk mencegah terjadinya HIV.

AIDS pertama kali diidentifikasi pada tahun 1981, dan sekarang sudah menyebar ke
seluruh dunia dan menginfeksi berbagai sector masyarakat. Pada tahun 1983 peneliti prancis di
institute Pasteur adalah yang pertama kali mengisolasi virus AIDS yang pada waktu itu belum
dikenali.

Virus HIV sekarang sangat mudah di identifikasi dengan pemeriksaan darah. Pada tahun
1980an kasus AIDS meningkat pesan , diikuti dengan kematian sejumlah penduduk Amerika
Serikatkarena kasus AIDS tersebut. Pada tahun 1966 muncul terapi untuk pasien AIDS yang
bernama terapi Antiretro Veral. Sejak tahun 2000 angka tahunan penderita AIDS relative
konstans. Di zaman sekarang dengan kemajuan teknologi yang ada, orang yang menderita AIDS
dapat hidup lebih lama.

Di Israel sejak tahun 1991 epidemiologi AIDS telah berubah secara drastic, ketika
terjadinya imigrasi masal dari Negara Negara dengan epidemic HIV ke Israel. Terjafi 60 kasus
baru HIV. Setelah tahun sebelumnya penderita HIV berkisar pada presentase 11,6% melonjak
tajam ke presentase 60%.

ETIOLOGI
Karena berbagai alas an, ada sedikit informasi tentang HIV / AIDS dan penyandang cacat
( fisik , sensorik , mental dan intelektual ) tetapi sample yang digunakan dari data tahun 1999
oleh lembaga US National Health Interview Survey menunjukkan bahwa orang dewasa dengan
gangguan kesehatan mental lebih mungkin memiliki resiko tinggi terinfeksi virus HIV

Menurut organisasi kesehatan dunia ( WHO ) satu dari 10 orang atau sekitar 600 juta
orang memiliki kecacatan, yang mana ini menjadi alasan bagi Bank dunia untuk mendukung
proyek penelitian pada tahun 2003 yang dilaksanakan di Yale school of public health. Program
ini dimulai dalam rangka membangun pengetahuantentang HIV/AIDS untuk orang orang
dengan kecacatan. Untuk mendokumentasikan kegiatan kegiatan saat ini, mengidentifikasi
model interfensi yang baik serta mengidentifikasi kesenjangan dalam system saat ini

EPIDEMOLOGI

Kastner et all adalah orang yang pertam kali melaporkan bahwa adanya kasus HIV pada
orang yang berketerbelakangan mental. Pada periode di terbitkan laporan bahwa ada kasusu
HIV baru yang menyerang penderita keterbelakangan mental.

Pada periode yang sama , akhir tahun 1980-an, diterbitkan laporan bahwa telah ada
kasus HIV baru yang menyerang menyerang penderita keterbelakangan mental. Setelah
dikumpulkan beberapa laporan kasus HIV menyerang penderita keterbelakangan mental dalam
rentang waktu 12 tahun ( 1989 1991 ) , dilakukan penelitian pada 250 orang dewasa
penderita keterbelakangan mental yang hidup dalam fasilitas perumahan masyarakat di new
York tidak ditemukan kasus HIV. Studi lain dilakukan dilakukan di fasilitas perumahan di
Delaware dengan 345 orang ditemukan hasil yang sama. Dalam sebuah penelitian yang jauh
lebih besar di California di temukan di temukan 11 resipien terjangkit HIV.

Sebuah survey nasional yang kembali di lakukan di benua Amerika dengan mengikut
sertakan 44 negara bagian. Didapatkan hasil bahwa terdapat 45 individu yang terjangkit HIV di
11 negara. Survey ini kemudian diulang pada tahun 1990 dengan tanggapan hanya dari 13
negara bagian. 13 negara tersebut melaporkan 93 warganya terinfeksi HIV dengan rincian :

35 orang dalam lembaga lembaga masyarakat

20 orang penduduk

20 orang bertempat tinggal tidak teridentifikasi

6 orang telah meninggal

Cara penularan HIV/AIDS telah terindentifikasi, dari 18 resipien yang dapat dimintai keterengan
didapatkan rincian :
3 orang melalui heteroseksual

6 orang melalui homoseksual

3 orang melalui transfuse darah

3 orang pengguna narkoba.

KARAKTERISTIK

Orang orang dengan kecacatan berada pada resiko signifikan terinfeksi HIV di semua
Negara. Factor factor resiko tersebut disebabkan :

- Kemiskinan
- Kurangnya pendidikan
- Kurangnya informasi dan sumber penghasilan untuk menjamin seks aman
- Meningkatnya resiko untuk kekerasan dan pemerkosaan serta kurangnya
perlindungan
- Penyalah gunaan bahan bahan narkotika
- Kurangnya akses dan sumber daya untuk membayar perawatan kesehatan

Kemudian ditemukan pula bahwa kurangnya pendidikan mengakibatkan kerusakan penduduk.


Tetapi dengan hanya memperhatikan orang orang dengan kecacatan mental saja tidak termasuk
dalam sebagian besar program penjangkauan dari upaya pencegahan HIV/AIDS di seluruh dunia.

CONCLUSION

Untuk mendapatkan informasi tentang perilaku seksual di fasilitas perumahan bagi


penyandang cacat, sebuah survey mengirimkan 168 anggota yang terdaftar dalam asosiasi
developmental disabilities general administer . hubungan seksual antara klien di laporkan terjadi
kadang kadang atau sering dengan presentase 63%. 6 dari 115 administrator melaporkan
setidaknya 1 klien terjangkit penyakit menular HIV. Penelitian ini kembali menunjukan bahwa
ada kebutuhan seksual yang bisa dikatakan aktif bagi para penyandang keterbelakangan mental
agar mereka para kaum yang sering diabaikan ini tau bagaimana cara mencegah terjadinya
infeksi HIV / penyakit lain yang di transfer oleh aktivitas seksual.

Divisi retardasi mental di Israel sejak tahun 1991 melakukan pendidikan 1 tahun ( sekali
dalam seminggu ) mendidik dengan mengadakan konseling untuk melakukan pendidikan seksual
bagi klien mereka.
Pada umumnya orang cacat harus selalu dimasukkan dalam program pencegahan dan
penyuluhan untuk pencegahan HIV / AIDS

You might also like