Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi
kuat atau terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan (Kelliat,
p:165, 2011).
tidak memiliki dasar dalam realitas, dalam fase psikotik penyakit karakteristik
segera. Keyakinan waham ini tidak tergoyahkan oleh informasi dari luar dan
2013).
2. Klasifikasi waham
a. Waham paranoid
cara tertentu.
1
2
b. Waham kebesaran
c. Waham agama
Sering kali mengatakan kedatangan nabi atau tokoh agama lain. Waham
agama ini muncul secara tiba tiba sebagai bagian psikologis yang klien
orang lain
d. Waham somatik
e. Waham nihilistik
3. Rentang respon
a. Menolak makan
e. Mudah tersinggung
h. Mendominasi pembicaraan
i. Berbicara kasar
5. Factor predisposisi
a. Factor perkembangan
4
timbulnya waham
c. Factor psikologis
kenyataan
d. Factor biologis
6. Factor presipitasi
b. Factor biokimia
c. Factor psikologis
5
7. Status mental
Berdandan dengan baik dan berpaian rapi, tetapi mungkin terlihat eksentrik
dan aneh. Tidak jarang bersikap curigaatau bermusuhan terhadap orang lain.
memanipulasi data. Selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham.
Tidak memiliki kelainan dlam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap
orang, tempat dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat.
9. Pohon masalah
Tindakan keperawatan
a. Tujuan tindakan
b. Tindakan keperawatan
b) Berjabat tangan
d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali ketemu pasien
berhenti membicarakannya
7
realita
pasien
Strategi Pelaksanaan
ORIENTASI:
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat yang dinas pagi
ini di ruang
Melati. Saya dinas dari pukul 07-14.00 nanti, saya yang akan merawat abang
hari ini. Nama
abang siapa, senangnya dipanggil apa?
Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bang B rasakan sekarang?
Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?Dimana
enaknya kita berbincang-bincang, bang?
KERJA:
Saya mengerti bang B merasa bahwa bang B adalah seorang nabi, tapi sulit
bagi saya untuk
mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak ada lagi, bisa kita
lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus bang?
Tampaknya bang B gelisah sekali, bisa abang ceritakan apa yang
bang B rasakan?
O... jadi bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya
hak untuk
mengatur diri abang sendiri?
Siapa menurut bang B yang sering mengatur-atur diri abang?
Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya bang, juga kakak dan adik abang
yang lain?
Kalau abang sendiri inginnya seperti apa?
O... bagus abang sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri
Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut bang
Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya abang ingin ada kegiatan diluar rumah
karena bosan
kalau di rumah terus ya
TERMINASI
Bagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus
Bagaimana kalau jadwal ini abang coba lakukan, setuju bang?
Bagaimana kalau besok saya datang kembali untuk berbincang-bincang lagi?
Kita berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah Abang miliki? Mau
di mana kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di sini lagi?
9
ORIENTASI
Assalamualaikum bang B.
Bagaimana kabarnya hari ini? Bagus sekali
Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang obat yang bang B minum?
Dimana kita mau berbicara? Di ruang makan?
Berapa lama bang B mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?
KERJA
Bang B berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?
Bang B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang
Obatnya ada tiga macam bang, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3
kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut bang B terasa kering, untuk membantu
mengatasinya abang bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.
Sebelum minum obat ini bang B dan ibu mengecek dulu label di kotak obat
apakah
benar nama B tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar
Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya bang B tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter.
TERMINASI
Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang
bang
B minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?
Mari kita masukkan pada jadual kegiatan abang. Jangan lupa minum obatnya
dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada perawat.
Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Bang!
bang, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?
Sampai besok.
10
KERJA
Apa saja kegiatan Bang B saat ini?
Wah.., rupanya bang B banyak juga kegiatannya ya?.
Bisa bang B ceritakan kegiatan Bang B dari bangun tidur hingga malam?
Wah..bagus sekali apa yang sudah B lakukan.
Nah, Bang B sepertinya belum mandi ya? Rambutnya juga masih kusut.
Bagaimana
kalau saya ajarkan B untuk mandi dan keramas rambut.
Ya seperti itu B. Bagus sekali.
Bang B apabila nanti merasa badannya tidak nyaman lakukan yang saya
ajarkan tadi
mandi 2 kali sehari dan setelah mandi ganti dengan pakaian yang bersih dan
merapikan diri bang B.
TERMINASI
Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap dan berlatih mandi
dan
merapikan diri.
Setelah ini coba bang B lakukan lagi ya dan bagaimana kalau kita masukkan
dalam
jadwal harian.
Besok kita ketemu lagi ya bang?
Besok kita akan membahas tentang hobi B, baik B mau kita berbincang di sini
saja
ya?
Baik B kalau begitiu saya permisi dulu.
11
aspek/kemampuan positif.
Orientasi
Assalamualaikum bang B, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!
Apakah bang B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran abang?
Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi bang B tersebut?
Berapa lama bang B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit
tentang hal tersebut?
Kerja
Apa saja hobby abang? Saya catat ya Bang, terus apa lagi?
Wah.., rupanya bang B pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain
volley
seperti itu lho B(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
Bisa bang B ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley,
siapa
yang dulu mengajarkannya kepada bang B, dimana?
Bisa bang B peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik
itu?
Wah..baik sekali permainannya
Coba kita buat jadwal untuk kemampuan bang B ini ya, berapa kali
sehari/seminggu
bang B mau bermain volley?
Apa yang bang B harapkan dari kemampuan bermain volley ini?
Ada tidak hobi atau kemampuan bang B yang lain selain bermain volley?
Terminasi
Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan abang?
Baiklah, kapan kira-kira kita bisa latihan lagi tentang kemampuan bang B
yang
selanjutnya? . dua hari lagi. tempatnya di sini saja?
Sampai jumpa.
12
a. Tujuan :
b. Tindakan :
2) Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien waham
waham dan Menjelaskan cara merawat klien waham: tidak menyangkal, tidak
waham
b) Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien waham
13
prinsip 5 benar
b) Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian jika tidak minum obat
memenuhi kebutuhannya
yang belum terpenuhi akibat waham dan kemampuan klien dalam memenuhi
kebutuhannya
kesehatan.
15
1. Pengertian
persepsi yang tidak terjadi dalam realitas, halusinasi berbeda dengan ilusi
Halusinasi dapat melibatkan panca indra indra dan sensasi tubuh serta
p:362, 2008).
2. Klasifikasi halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
atau membicarakan klien, mungkin ada satu atau banyak suara dapat
berupa suara orang yang dikenal atau yang tidak dikenal, halusinasi
b. Halusinasi penglihatan
melihat cahaya atau orang yang telah meninggal, atau mungkin sesuatu
c. Halusinasi penghidu
Mencium aroma atau bau padahal tidaka ada, bau tersebut dapat berupa
bau tertentu seperti urine, feses atau bau yang sifatnya lebih umum
seperti bau busuk atau bau yang tidak sedap, halusinasi ini sering terjadi
d. Halusinasi perabaan
Mengacu pada sensasi perti aliran listrik yang menjalar keseluruh tubuh
atau binatang kecil yang merayap dikulit, jenis halusinasi ini paling sering
e. Halusinasi pengecapan
Mencakup rasa yang ada dalam mulut, atau perasaan bahwa makanan
seperti rasa sesuatu yang lain rasa tersebut dapat berupa rasa logam
f. Halusinasi kenestetik
Meliputi laporan klien bahwa ia merasa fungsi tubuh yang biasanya tidak
dapat dideteksi.
g. Halusinasi kinestetik
tubuh, gerakan tubuh yang kadang kala tidak lazim misalnya nelayang di
atas tanah.
17
3. Rentang respon
Adaptif Maladaptif
a. Factor Perkembangan
kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentang terhadap
stress.
b. Faktor sosiokultural
lingkungannya.
c. Factor biokimia
neurotransmitter otak
d. Factor Psikologis
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang di asuh oleh orang tua
Factor presipitasi
a. Biologis
b. Stress lingkungan
c. Sumber koping
yaitu:
a. Fase pertama
Disebut juga fase comporting yaitu fase yang menyenagkan, pada tahap
b. Fase kedua
c. Fase ketiga
hanya beberapa menit atau detik, tanda tanda fisik berupa klien
d. Fase keempat
Perilaku klien: perilaku terror akibat panic, potensi bunuh diri, perilaku
terhadap perintah komplek dan tidak mampu mereson lebih dari satu
orang.
6. Mekanisme koping
a. Regresi
b. Proyeksi
c. Menarik diri
7. Pohon masalah
8. Masalah keperawatan
b. Tindakan Keperawatan
halusinasi muncul
mengontrol halusinasi dapat melatih pasien empat cara yang sudah terbukti
diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Pasien
dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang muncul atau tidak
22
halusinasi tetap ada namun dengan kemampuan ini pasien tidak akan larut
untuk mencapai kondisi seperti semula akan lebih sulit. Untuk itu pasien perlu
orang lain. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain maka terjadi
yang dilakukan dengan orang lain tersebut. Sehingga salah satu cara yang
orang lain.
diri dengan aktivitas yang teratur. Dengan beraktivitas secara terjadwal, pasien
dari bangun pagi sampai tidur malam, tujuh hari dalam seminggu. Strategi
Pelaksanaan
24
Orientasi
Assalamualaikum D. Saya perawat yang akan merawat D. Nama Saya SS, senang
dipanggil S. Nama D siapa? Senang dipanggil apa
Bagaimana perasaan D hari ini? Apa keluhan D saat ini. Baiklah, bagaimana kalau
kita
bercakap-cakap tentang suara yang selama ini D
dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa
lama? Bagaimana kalau 30 menit
Kerja
Apakah D mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?
Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering D
dengar suara itu? Berapa kali sehari D alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar?
Apakah pada waktu sendiri?
Apa yang D rasakan pada saat mendengar suara itu?
Apa yang D lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara
akan hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara- suara itu
muncul?
D , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara minum obat yang teratur. Ketiga,
bercakap-cakap dengan orang lain. Keempat, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal.
Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung D bilang, pergi saya
tidak mau dengar, ...saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang
sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba D peragakan! Nah begitu, bagus!
Coba lagi!
Ya bagus D sudah bisa
Terminasi
Bagaimana perasaan D setelah peragaan latihan tadi? Kalau suara-suara itu
muncul
lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau
jam
berapa saja latihannya?
(Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian
pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
2) SP 2 Pasien
suara-suara : Melatih
dengan cara yangpasien
kedua?minum obatD?Bagaimana
Jam berapa secara teratur menggunakan
kalau dua jam lagi?
prinsip lima benar.
Berapa lama kita akan berlatih?Dimana tempatnya. Baiklah, sampai jumpa.
Baiklah,
sampai jumpa. Assalamualaikum
25
Orientasi
Assalamualaikum D. Bagaimana perasaan D hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul? Apakah sudah dipakai satu cara yang telah kita latih ? Apakah jadwal
kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. Hari ini
kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang D minum. Kita akan diskusi
selama20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya D?
Kerja:
D adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang D dengar
dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang D minum ?
(Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3 kali sehari jam7
pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini
yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku.
Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk
pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, D akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis D bisa
minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. D juga harus teliti saat menggunakan
obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya D harus memastikan bahwa itu obat
yang benar-benar punya D. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu
diminum sesudah makan dan tepat jamnya. D juga harus perhatikan berapa jumlah
obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari.
Terminasi
Bagaimana perasaan D setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah berapa
cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus! (jika
jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan D.
Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga kalau di
rumah. Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi untuk belajar cara ketiga
mencegah suara suara yang telah kita bicarakan. Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00. sampai Jumpa. Wassalammualaikum.
26
Orientasi
Assalammualaikum D. Bagaimana perasaan D hari ini? Apakah suara-
suaranya
masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? Berkurangkah
suara-suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara ketiga untuk
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan
latihan
selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?
Kerja
Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau D mulai mendengar suara-suara,
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan
D. Contohnya begini; tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya Kakak D katakan: Kak,
ayo
ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya Kakak D katakan: Kak,
ayo
ngobrol D. D sedang dengar suara-suara. Begitu D. Coba D lakukan seperti
saya
tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya D!
Terminasi
Bagaimana perasaan D setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang
D
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah ketiga cara ini kalau
D
mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan
harian D. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara
teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari
lagi.
Bagaimana kalau kita latih cara yang keempat yaitu melakukan aktivitas
terjadwal?
Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam10.00? Mau di mana/ Di sini lagi?
Sampai
besok ya. Assalamualaikum
27
Kerja:
Apa saja yang biasa D lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya
(terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus
sekali D bisa lakukan. Kegiatan ini dapat D lakukan untuk mencegah suara
tersebut
muncul.
Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan.
Terminasi:
Bagaimana perasaan D setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita
latih
untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian D. Coba lakukan sesuai jadwal ya! (Saudara dapat melatih
aktivitas
yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi
sampai malam) Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita
membahas
sejauh mana D sudah melatih keempat cara untuk mencegah suara yang
pernah kita
bicarakan? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 pagi? Di ruang
makan ya!
Sampai jumpa. Wassalammualaikum.
28
A. PERILAKU KEKERASAN
1. Definisi
stressor, respon ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri, orang
a. Fisik
b. Verbal
c. Perilaku
lingkungan, amuk/agresif
d. Emosi
31
e. Intelektual
f. Spiritual
g. Sosial
3. Rentang respon
maladaptif
4. Factor predisposisi
a. Factor psikologis
b. Perilaku
c. Sosial budaya
Budaya tertutup dan membalas secara diam dan control sosial yang tidak
5. Factor presipitasi
Dapat bersumber dari pasien, lingkungan atau interaksi dengan orang lain.
6. Mekanisme koping
a. Sublimasi
b. Proyeksi
c. Represi
d. Reaksi formasi
e. Deplacement
7. Pohon masalah
perilaku kekerasan
33
efektif
Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?
Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak rasakan maka Bapak berdiri,
lalu
tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan lahan melalui
mulut
seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan
tiup
melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya.
Bagaimana perasaannya setelah melakukan latihan tarik nafas dalam? Baiklah,
selanjutnya kita akan melakukan latihan satu lagi yaitu cara fisik 2, pukul kasur bantal.
Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar Bapak ? Jadi kalau
nanti Bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan
tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah, coba Bapak lakukan, pukul kasur dan
TERMINASI
Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan Bapak ?
Iya jadi ada 2 penyebab Bapak marah ........ (sebutkan) dan yang Bapak rasakan ........
(sebutkan) dan yang Bapak lakukan ....... (sebutkan) serta akibatnya ......... (sebutkan)
Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah Bapak yang lalu, apa
yang
Bapak lakukan kalau marah dan jangan lupa latihan napas dalam dan pukul kasur
bantal
ya pak. Sekarang kita buat jadwal latihannya ya pak, berapa kali sehari Bapak mau
latihan napas dalam dan pukul kasur bantal? Jam berapa saja pak?
Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk
mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak. Assalamualaikum
37
Orientasi
Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi
Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal, bicara
yang baik serta sholat?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?.
Coba kita lihat cek kegiatannya.
Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang
benar
untuk mengontrol rasa marah?
Di mana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat kemarin?
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit
Kerja (Perawat membawa obat pasien)
Bapak sudah dapat obat dari dokter?
Berapa macam obat yang Bapak minum?warnanya apa saja? Bagus!Jam berapa
bapak
minum obat? Bagus!
Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
pikiran
tenang, yang putih ini namanya THP agar rileks dan tegang, dan yang merah jambu ini
namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harus
Bapak
minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut Bapak terasa kering, untuk membantu
mengatasinya
Bapak bisa mengisap-isap es batu. Bila terasa mata berkunang-kunang, Bapak
sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu.Nanti di rumah sebelum minum obat
ini
Bapak lihat dulu label di kotak obat apakah benar nama Bapak tertulis disitu, berapa
dosis
yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya
sudah benar? Di sini minta obatnya pada perawat kemudian cek lagi apakah benar
obatnya
!Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya
pak?
Sekarang kita masukkan waktu minm obat kedalam jadwal ya pak
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum obat
yang
benar?Coba Bapak sebutkan lagi jenis obat yang Bapak minum! Bagaimana cara
minum obat yang benar?
Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita
tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua
dengan teratur ya.
Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana Bapak melaksanakan
kegiatan dan sejauhmana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpa
38
Orientasi
Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang kita ketemu lagi
Bagaimana pak, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur
bantal?apa
yang yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur? Bagaimana dengan
minum
obatnya? Bagus sekali sudah dilakukan dengan benar.
Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.
Bagus. Nah kalau latihan tarik nafas dalamnya dan minum obat dilakukan sendiri tulis
M,
artinya mandiri, kalau dilakukan diingatkan perawat baru dilakukan tulis B, artinya
dibantu
atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T, artinya belum bisa melakukan.
Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah marah?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat yang sama?
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Kerja
Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Ada tiga caranya
pak:
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Kemarin bapak bilang penyebab marahnya karena
minta sesuatu sama temannya tidak diberi. Coba bapak minta dengan baik. Bapak A
bolehkah saya pinjam sapunya sebentar? Nanti bisa dicoba di sini untuk meminta baju,
obat dan lain-lain. Coba bapak praktekkan. Bagus pak.
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya,
katakan: Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba
bapak praktekkan. Bagus pak
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuam orang lain yang membuat kesal
bapak dapat mengatakannya: sayajadi ingin marah karena perkataanmu itu. Coba
praktekkan. Bagus sekali pak
Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol
marah
dengan bicara yang baik?
Coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajajari.
Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan bapak. Berapa kali
sehari mau latihan bicara yang baik?
Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?
Besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah bapak yaitu
dengan
cara ibadah, bapak setuju? Mau dimana? Di sini lagi? Baik sampai jumpa besok ya
39
Orientasi
Assalamualaikum pak, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang saya
datang lagi
Baik, yang mana yang mau dicoba?
Bagaimana pak, latihan apa yang sudah dilakukan?Apa yang dirasakan
setelah
melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana dengan perasaan
marahnya?
Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah
yaitu
dengan ibadah?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau di tempat tadi?
Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
Kerja
Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Bapak lakukan! Bagus. Baik, yang
mana
mau dicoba?
Nah, kalau Bapak sedang marah coba Bapak langsung duduk dan tarik napas
dalam
Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga,
ambil
air wudhu kemudian sholat apabila sudah tiba waktu shalat.
Bapak bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan kemarahan.
Coba Bpk sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba yang mana?Coba
sebutkan
caranya (untuk yang muslim).
Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang
ketiga
ini?
Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus.
Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan Bapak . Mau berapa
kali
Bapak sholat. Baik kita masukkan sholat ....... dan ........ (sesuai kesepakatan
pasien)
Coba Bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat Bapak lakukan bila Bapak
merasa
marah
Setelah ini coba Bapak lakukan jadwal sholat sesuai jadwal yang telah kita buat
tadi
Bagimana kalau besok kita ketemu lagi ya pak, untuk mengulang kembali
semua cara
yang sudah pernah kita latih untuk mengontrol rasa marah bapak
Mau jam berapa pak? Seperti sekarang saja,tempatnya di sini saja.
Sampai ketemu besok bapak, permisi
40
1. Definisi
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
a. Gangguan kebersihan diri: rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau,
setelah defekasi/berkemih.
3. Etiologi
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
4. Factor predisposisi
a. Perkembangan
41
b. Biologis
perawatan diri
d. Sosial
5. Pohon masalah
6. Masalah keperawatan
a. Tujuan:
b. Tindakan keperawatan
Perawat dapat melatih pasien berdandan. Untuk pasien laki-laki tentu harus
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur
a) Berpakaian
43
b) Menyisir rambut
c) Berhias
berikut:
Perawat dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan
berikut:
Strategi Pelaksanaan
Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang
perlu
kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat
gigi,
shampo dan sabun serta sisir.
Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, saya akan membimbing T
melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil
shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu bilas sampai bersih..
bagus
sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu
siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya
disikat
mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai
belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh
tubuh T sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.
Terminasi
Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi
?.
Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan
rapi
Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T..., dan
beri
tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B
(
bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani?
Baik
besok lagi kita latihan berdandan. Oke? Pagi-pagi sehabis makan.
46
Orientasi
Selamat pagi T ? Bagaimana perasaan T hari ini ? Baik..! sudah dijalankan
jadwal kegiatannya..?
Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik..!
Kerja
Untuk pasien pria:
Dimana biasanya T berak dan kencing? Benar T, berak atau kencing yang
baik
itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat
ya.....
Sekarang, coba T jelaskan kepada saya bagaimana cara T cebok
Sudah bagus ya T, yang perlu diingat saat T cebok adalah T membersihkan
anus
atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing
yang masih tersisa di tubuh T Setelah T selesai cebok, jangan lupa tinja/air
kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing
tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di
kakus/
WC. Jika T membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti T ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing
Setelah selesai membersihan tinja/air kencing, T perlu merapihkan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana
telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun
Untuk pasien wanita:
Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari
arah
depan ke belakang. Jangan terbalik ya Cara seperti ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita.
Setelah Tini selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tini membersihkan
tinja/air kencing seperti ini, berarti Tini ikut mencegah menyebarnya kuman
yang
berbahaya yang ada
Terminasi
Bagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing
yang baik?
Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik. Bagus...!
Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi.
Nah...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa
melakukanjadwal kegiatannya.
49
1. definisi
harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. (Keliat B.A, 2002)
d. penurunan produktivitas
h. berpakaian tidak rapi selera makan berkurang tidak berani menatap lawan
bicara
3. rentang respon
struktur otak yang mungkin megalami gangguan pada kasus harga diri rendah
adalah :
c. Thalamus, sistem pintu gerbang atau menyaring fungsi untuk mengatur arus
berlebihan di korteks
4. Faktor Predisposisi
orang tua yang tidak realitas, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.
5. Faktor Presipitasi
serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis ini
a. trauma : masalah spesifik dengan konsep diri adalah situasi yang membuat
seksual dan phisikologis pada masa anak-anak atau merasa terancam atau
b. ketegangan peran : rasa frustasi saat individu merasa tidak mampu melakukan
peran yang yang bertentangan dengan hatinya atau tidak merasa sesuai dalam
melakukan perannya.
6. Pohon Masalah
7. tindakan keperawatan
tujuan:
e. pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegaiatan yang sudah dilatih
tindakan keperawatan:
seperti kegiatan pasien, dirumah, dalam keluarga dan lingkungan keluarga serta
- memberi pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu pasien
- mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat dilakukan saat ini
dilakukan
dapat melakukan:
- memberikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien
hal-hal berikut:
Sp 1 :
digunakan
kemampuan pasien
kegiatan harian
Sp 2 :
Sp 1 keluarga
merawat pasien
Sp 2 keluarga
Sp 3 keluarga
sudah dipilih dan susun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih
Orientasi:
pernah T lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat T
lakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih salah satu kegiatan untuk kita latih.
dimana kita duduk? Bagaimana kalau diruang tamu? Berapa lama? Bagaimana
kalau 20 menit?,
Kerja:
56
daftarnya ya? Apa pula kagiatan rumah tangga yang biasa T lakukan?
T , dari lima kegiatan ini yang mana yang masih dapat dikerjakan?
Coba kita lihat, yang pertama dapatkah, yang kedua... sampai 5(mis, ada 3 yang
masih dapat dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih dapat
dikerjakan.
sekarang,coba T pilih satu kegiatan yang masih dapat dikerjakan? O yang nomor
satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita
latihan merapihkan tempat tidur T, mari kita lihat tempat tidur T. Coba lihat,
nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik, nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya
bagus, sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir
coba T lakukan dan jangan lupa memberi tanda di jadwal harian dengan huruf M
(mandiri) kalau T lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan dapat
Terminasi:
yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur,
sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. T mau berapa kali sehari
merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi pukul berapa? Lalu
besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. T masih ingat kegiatan apa
lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus,
cuci piring... kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok pukul 8 pagi di
pasien
orientasi:
Bagus (kalalu sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi), sekarang kita akan
Kerja :
58
untuk mencuci piring, dan air untuk membilas, T dapat menggunakan air yang
mengalir dari kran ini. Oh ya, jangan lupa sediakan tempat sampah untuk
setelah semua perlengkapan tersedia, T ambil satu piring kotor, lalu buang dulu
sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai
tidak ada busa sabun sedikit pun di piring tersebut. Setelah itu T dapat
mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur.
Nah selesai..
bagus sekali, T dapat mempraktikkan cuci piring dengan baik. Sekarang dilap
tangannya.
Terminasi :
bagaimana jika kagiatan mencuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-
hari, T mau berapa kali T mencuci piring? Bagus sekali T mencuci piring tiga kali
setelah makan.
59
besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapikan tempat tidur
dan cuci piring, masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan
mengepel.
jelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah, jelaskan cara
merawat pasien dengan harga diri rendah, demonstrasikan cara merawat pasien
dengan harga diri rendah, dan beri kesempatan kepada keluarga untuk
Orientasi :
selamat pagi!,
bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat T? Berapa
Kerja :
Ya memang benar sekali pak/buk, T itu memang terlihat tidak percaya diri dan
mengatakan dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak
bapak/ibu memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya
pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri, bila keadaan T terus
60
menerus seperti itu, T dapat mengalami masalah yang lebih berat lagi, mis, T jadi
sampai disini, bapak/ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah?
setelah kita mengerti bahwa masalah T dapat menjadi masalah serius, maka kita
bapak/ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki T? Ya benar, dia juga mengatakan
T itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan mencuci
piring, serta telah dibuat jadwal untuk melakukannya. Untuk itu bapak/ibu dapat
harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadwal
kegiatannya.:
harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi, bapak/ibu dapat
membawa T ke puskesmas
nah bagaimana kalau sekarang kita praktikkan cara memberikan pujian kepada
T?
Temui T dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian
piring.
Terminasi :
cara merawatnya.
bagus sekali bapak/ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali
bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara
Pukul berapa Bapak/ibu akan datang? Baik saya tunggu. Sampai jumpa..
Orientasi:
bapak/ibu masih ingat latihan merawat anak bapak/ibuk seperti yang kita pelajari
waktunya 20 menit
Kerja :
hari ini saya datang bersama orang tua T. Seperti yang sudah saya katanya
nah pak/buk, sekarang bapak/ibu dapat mempraktikkan apa yang sudah kita
anak bapak/ibu
keluarga)
Terminasi :
kepada T.
Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman bapak/ibu
melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama
Orientasi :
karena hari ini hari terakhir kunjungan saya, maka kita akan membicarakan
Kerja :
pak/bu, ini jadwal kegiatan T selama ini. Pak/bu, tolong dilanjutkan, baik jadwal
hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
T. Mis, kalau T terus menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran negatif
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi kader atau telepon
Terminasi :
bagaimana pak/bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian T. Jangan
lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat habis atau jika ada gejala yang tampak.
Selamat siang
64
ISOLASI SOSIAL
1. Definisi
atau bahkan sama sekali tidak mampu berintiraksi dengan orang lain disekitarnya.
pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu
2. Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan wawancara,
adalah:
3. Etiologi
percaya pada diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus
asa terhadap orang lain, tidak mempu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
perilaku ini menimbulkan tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih
menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari hari
terbaikan.
65
4. Faktor predisposisi
yang harus dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.
terjadinyan gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk
bertentangan dalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam
keluarga.
c. faktor
isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan suatu
disebabkan oleh norma norma yang salah dianut oleh keluarga, dimana setiap
anggota keluarga yang tidak produktif seperti usia lanjut, berpenyakit kronis, dan
d. Faktor biologis
yang abnormal pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk
5. Faktor Presipitasi
sebagai berikut:
a. Faktor eksternal
contohnya adalah stressor sosial budaya, yaitu stress yang ditimbulkan oleh
b. Faktor internal
contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stress terjadi akibat ansientas atau
kebutuhan individu.
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial:
a. Kung spontan
f. Mengisolasi diri
j. Aktifitas menurun
l. Rendah diri
m. postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin (khusunya pada posisi tidur).
7. Pohon masalah
HALUSINASI
HDR
a. Isolasi sosial
f. Intoleransi aktivitas
Tujuan:
Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien, menjelaskan tanda dan gejala,
hari
sebagainya.
69
tujuan:
e. Mfaatkan pelayanan kesehatan untuk follow up kesehatan klien isolasi sosial dan
mencegah kekambuhan
Tindakan keperawatan
- Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya osolasi sosial.
b. Mendiskusikan masalah dan akibat yang ungkin terjadi pada klien isolasi sosial
- Mendiskusikan masalah dan akibat yang ungkin terjadi pada klien isolasi sosial
keluarga
Strategi Pelaksanaan
Orientasi
Assalamualaikum. Masih ingat dengan Saya S?
Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Tampaknya lebih cerah ya? Baik sesuai janji
kita
tadi pagi sambil menunggu makan siang kita akan belajar tentang cara
berkenalan
dengan orang lain.
Mau berapa lama kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit?Oh S
ingin
di ruang ini saja kita berbincangnya?
Kerja
Begini S, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan
nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama saya S,
senang
dipanggil Si. Asal dari Bireun, hobi memasak.
Selanjutnya S menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya:
Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asal darimana? Hobinya apa?
Ayo S dicoba, S dapat mencoba berkenalan dengan 2 sampai 3 orang.
Ya, bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali.
Setelah S berkenalan dengan orang tersebut S dapat melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan untuk S bicarakan, Misalnya, tentang
cuaca,
tentang hobi, keluarga pekerjaan dan sebagainya.
Nah, seperti janji saya, saya akan mengajak S berkenalan dengan perawat N,
ayo
kite temui perawat N di sana.
Selamat pagi Ibu N, ini S ingin berkenalan dengan Ibu.
Baiklah S, S dapat berkenalan dengan Ibu N seperti yang telah kita prakltikkan
kemarin.
(Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan Perawat N: member
salam,
menyebut nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya.)
Terminasi
Bagaimana perasaan S setelah kita belajar dan berlatih cara berkenalan? Nah
bagaimana kalau besok pagi kita belajar cara berbicara dengan teman sambil
melakukan pekerjaan.. Oh S ingin ditempat yang sama ya? Baiklah. Sampai
jumpa.
72
Orientasi
Assalamualaikum. Apa kabar S?
Bagaimana perasaan S hari ini? Tampaknya lebih cerah ya? Apakah sudah
mencoba berkenalan lagi dengan orang lain? Berapa kali Ibu
melakukannya?Wah
bagus sekali..
Nah sesuai janji kita kemarin hari ini kita akan belajar dan melatih cara
bercakapcakap
saar sedang melakukan kegiatan sehari-hari. Mau berapa lama kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30 menit? Mau di mana? Bagaimana
kalau
di ?
Kerja
Selain 2 cara terdahulu yang telah S coba lakukan ada cara lain supaya S tidak
merasa sendiri,namanya adalah bercakap-cakap saat sedang melakukan
aktivitas
sehari-hari.
Nah, jika S sedang melakukan suatu pekerjaan bersama teman misalnya S
sedang
menyapu halaman bersama teman, S dapat mengajak teman S berbicang-
bincang.
Ayo, coba dengan saya S. Oh S ingin melipat kain? Baik ayo kita bercakap-
cakap
sambil kita melipat kain. (Biarkan pasien berbicara)
Terminasi
Bagaimana perasaan S setelah latihan ini ?
Ya, bisa S ulang ulangi apa yang telah kita pelajari? Ya bagus sekali..
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal S, oh baik. Baik bagaimana
kalau
nanti siang kita ketemu lagi untu berlatih cara yang keempat. Oh S setuju. S
ingin
disini saja? Baik sampai jumpa S.
73
ORIENTASI
Assalamualaikum. Sekarang Saya datang lagi.
Tampaknya S senang sekali siang ini? Oh benar, S sering berbincang-bincang
dengan teman ya? Wah senang sekali. Sambil menunggu makan siang
bagaimana kalau kita bercakap-cakap dam melatih cara yang keempat sesuai
janji saya tadi pagi. Oh S mau 30 menit saja? S mau kita berbincang di teras?
KERJA
Ya, S senang punya teman bercerita ya. Nah S senang tidak jika teman S bisa
membantu S?
Nah kalau S sudah punya teman, S dapat meminta tolong padanya atau pun
meminjam sesuatu seperti buku, sisir, alas kaki, dan lain-lain.
Misal seperti ini, S saya ingin pergi ke ruang Melati boleh saya pinjam
sendalnya?
Sekarang coba S lakukan pada saya? (Tunggu pasien melakukan). Wah,
bagus sekali S sudah bisa.
TERMINASI
Bagaimana perasaan S setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
ini?
Bisa S sebutkan dan coba kembali? Wah bagus S masih ingat.
Nah, bagaiman kalau besok kita berjumpa lagi untuk melihat sejauh mana S
sudah berlatih keempat cara ini? Oh ya S setuju? S ingin kita berbincang di
sini.
Baik sampai jumpa.
74
1. Definisi
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu isyarat
Isyarat bunuh diri ditunjukan dengan berperilaku secara tidak lansung ingin
bunuh diri, misalnya dengan mengatakan "Tolong jaga anak-anak karena saya akan
pergi jauh" atau "Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya."
Klasifikasi
1. Ancaman bunuh diri yaitu peringatan verbal atau nonverbal bahwa seseorang
2. Upaya bunuh diri yaitu semua tindakan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh
3. Bunuh diri yaitu mungkin terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau
diabaikan.
diri, meliputi:
Bunuh diri anomik adalah suatu perilaku bunuh diri yang didasari oleh faktor
bunuh diri.
75
Bunuh diri altruistik adalah tindakan bunuh diri yang berkaitan dengan
Bunuh diri egoistik adalah tindakan bunuh diri yang diakibatkan faktor dalam
1. Faktor predisposisi
a. Diagnosis psikiatri
Tiga gangguan jiwa yang membuat pasien berisiko untuk bunuh diri yaitu gangguan
b. Sifat kepribadian
Tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan resiko bunuh diri adalah rasa
c. Lingkungan psikososial
Baru mengalami kehilangan, perpisahan atau perceraian, kehilangan yang dini, dan
d. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan faktor resiko untuk
e. Faktor biokimia
Proses yang dimediasi seroronin, opiat, dan dopamine dapat menimbulkan perilaku
2. Faktor presipitasi
yang mencoba atau melakukan bunuh diri atau terpengaruh media untuk bunuh diri,
juga membuat individu semakin rentan untuk melakukan perilaku bunuh diri.
Tanda dan gejala perilaku bunuh diri menurut Fitria (2009) adalah:
d. Implusif
mematikan)
mengasingkan diri)
i. kesehatan mental (secara klinis, pasien terlihat sebagai orang yang depresi,
j. kesehatan fisik ( biasanya pada pasien yang menderita penyakit kronis atau
terminal)
dalam karier)
n. Pekerjaan
o Konflik interpersonal
q. Orientasi seksual
r. Sumber-sumber personal
s. Sumber-sumber sosial
4. Akibat
sendiri, perasaan gagal dan tidak berharga, perasaan tertekan, insomnia yang
menetap, penurunan berat badan, berbicara lamban, keletihan, menarik diri dari
lingkungan sosial, pikiran dan rencana bunuh diri, percobaan atau rencana verbal..
Diagnosa Keperawatan
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah b/d koping individu inefektif
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara
1. Menemani pasien terus menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempay yang
lebih aman
mendapatkan obat
3. Menjaukan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
4. Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
Untuk melindungi pasien yang mengancam dan mencoba bunuh diri , maka saudara
aman.
mendapatkan obat.
3. Menjaukan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
4. Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien
Orientasi
Assalamualaikum !, perkenalkan nama saya perawat MT, Nama kamu siapa?
Senang di panggil apa? Baiklah, namanya B ya? Bagus sekali. Bagaimana perasaan
B hari ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada
perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang
bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana?Disini
saja yah!
Kerja
Bagaimana perasaan B setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini B
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah
B merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah B
merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami
kesulitan berkonsentrasi? Apakah B berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh
diri atau berharap bahwa B mati? Apakah B pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa
sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang B rasakan? Jika pasien telah
menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan
untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan: Baiklah, tampaknya B
membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup.
Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada
bendabenda
yang membahayakan B.
Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.
Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat atau
keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan B jangan pernah sendirian
ya...
80
Terminasi
Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali
apa
yang telah kita bicarakan tadi? Bagus B. Bagimana Masih ada dorongan untuk
bunuh
diri? Kalau masih ada perasaan / dorongan bunuh diri, tolong panggil segera
saya
atau perawat yang lain. Baiklah B bagaimana kalau dua jam lagi kita
bertemu?
Tempatnya di sini saja? Saya permisi dulu.
Orientasi
Assalamualaikum B! Bagaimana perasaan B saat ini? Masih adakah dorongan
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita
akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki.
Mau
berapa lama? Dimana?
Kerja
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih
dan rugi
kalau B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B.
Keadaan
yang bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan B
masih
ada yang baik yang patut B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih
dapat
B lakukan selama ini.Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan
tersebut, Mari
kita latih.
Terminasi
Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali
apa-apa
saja yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik
dalam
kehidupan B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi).Bagus B.
Coba B
ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri! Nanti jam 12
kita
bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana?
Baiklah.
Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya
ya!
Permisi
81
Orientasi
Assalamualaikum, B. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan
bunuh
diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan
berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang selama ini timbul.
Mau
berapa lama? Di sini saja yah ?
Kerja
Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri,
apalagi
kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara
mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana?
Ya,
saya setuju. B bisa dicoba!
Terminasi
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi
masalah
yang B akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah
dengan
cara yang dipilih B tadi. Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini
untuk
membahas pengalaman B menggunakan cara yang dipilih dan melatih cara
yang ke
empat yaitu bagaimana cara mencapai masa depan B . sampai jumpa.
82