You are on page 1of 6

RESUME OK UROLOGI

TEKNIK INSTRUMENTASI URETEROCUTANEUSTOMY

DX : Ny. M dengan CA CERVIX III B

Oleh :

ANGGAR SUNU PRADHIPTA

1601410007

(PESERTA PELATIHAN INSTRUMENT OK THN 2017 )

INSTALASI BEDAH SENTRAL

RSSA MALANG

Tahun 2017
TEKNIK INSTRUMENTASI URETEROCUTANEUSTOMY

DX : Ny. M dengan CA CERVIX III B + HN BERAT BILATERAL + CKD

A. DEFINISI
Teknik Instrumentasi uretero cutaneustomy adalah pengelolaan alat-alat yang diperlukan
untuk melakukan sebuah tindakan pembedahan untuk memotong satu atau kedua ureter dari
bladder dan menariknya ke permukaan kulit perut dengan cara membuat lubang atau stoma
yang tujuannya adalah mengalirkan urin keluar. (http:/www.uretero cutaneustomy-
surgery.com)

B. INDIKASI
1. Kanker bladder
2. Cedera tulang belakang
3. Tidak berfungsinya bladder,
4. Kelainan bawaan seperti spina bivida.

C. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen.
2. Memperlancar handling instrumen.
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama operasi.

D. PETUGAS
1. Operator.
2. Asisten operator.
3. Dokter anastesi.
4. Perawat instrumen.
5. Peserta pelatihan instrumen.
6. Perawat sirkuler.
E. PENGKAJIAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter, lampu op, meja op, meja mayo,
meja instrument, suhu ruangan dan viewer
2. Memberi perlak dan duk pada meja operasi.
3. Menyiapkan linen dan instrumen yang akan di gunakan
4. Menempatkan tempat sampah agar mudah dijangkau.
5. Menyiapkan standart infuse.

F. PERSIAPAN KLIEN
1. Persetujuan operasi.
2. Alat-alat dan obat-obatan.
3. Puasa.
4. Skiren (k/p)

G. PERSIAPAN ALAT
1. Alat On Steril
Meja operasi
Lampu operasi
Mesin suction dan mesin coutter
Tempat sampah
Lampu RO
Standart infus.
2. Alat Steril
a. Di Meja Linen
Duk besar / duk sedang : 2/2
Duk kecil / gown steril : 1/4
Handuk steril :4
Instrumen steril : 1 set
b. Di Baskom Steril
Baskom besar :2
Bengkok / kom / cucing : 1/1/1
kabel coutter / selang suctiom : 1/1
c. Di Meja Mayo
Disinfeksi klem / duk klem : 1/5
Handle Mess no 7 / 4 : 1/1
Gunting Metzenbaum / gunting jaringan : 1/1
Gunting benang :1
Pinset anatomis panjang / cirurgis pendek : 2/2
Pinset anatomis panjang lancip :1
Mosquito / pean manis (kroom klem) : 1/1
Klem kecil :2
Koker lurus : 2/1
Needle holder :2
Langenback / millin retractor : 2/1
Canule suction / hak tajam : 1/2
Timang :2
Spreader :1

3. Bahan Habis Pakai


Handscone steril :4
Mess no 11 / 22 : 1/1
Kassa steril / deepers / still deper : 3 bendel/5/3
Povidon iodine 10% / NS 0,9 % : secukupnya
Catgut palin 2-0 / mersilk 2-0 cuting : 1/1
Mersilk 2/0 round :1
Vicryl 1/ Vicryl no 4-0 : 1/1
Sufratule / hepafic / jelly : secukupnya
Spuit 20 cc / spuit 3 cc/ spuit 50 cc LT : 1/1/1
Cateter no.10/ no 12 / urobag : 1/1/1
Redon drain no 14/ U.pad steril : 1/2
Skin stapler :1

H. TEKNIK INSTRUMENTASI
(Sign In Breaffing)
1. Setelah pasien diberikan anestesi, posisikan pasien miring kanan (ginjal kiri di atas
sesuai kebutuhan atau posisikan meja operasi dengan ditekuk sehingga operating area
lebih expose / menonjol keatas), kemudian pasang arde dibawah lutut (dilekatkan).
2. Perawat sirkuler membersihkan lapang operasi dengan hibiscrub dan kassa kering
(antisepsis), perawat instrumen melakukan surgical scrubing.
3. Tim melakukan scrubing, gowning dan gloving.
4. Berikan disinfeksi klem, deepers dan povidon iodine 10% dalam cucing pada operator
untuk melakukan disinfeksi pada lapangan operasi.
5. Lakukan drapping dengan memberikan:
a. Duk besar (2) untuk bagian bawah dan atas badan.
b. Duk sedang (2) untuk bagian samping.
c. Fiksasi dengan duk klem (4).
d. Duk pelana (1) untuk tempat suction dan pensil couter.
6. Pasang kabel coutter dan selang suction lalu fiksasi dengan duk klem, lalu dekatkan
meja mayo dan meja linen.
(Time Out Breaffing)
7. Berikan pada operator pinset cire + betadin untuk menandai area insisi (codeman).
8. Berikan Handvat Mess no 22 pada operator untuk dilakukan insisi pada kulit (mulai tips
(ujung) costae XII ke arah umbilikal sepanjang kurang lebih 10 cm).
9. Berikan 2 pinset dan kasa pada operator dan asisten untuk merawat perdarahan.
10. Berikan 2 hak tajam pada operator dan asisten.
11. Insisi diperdalam dengan coutter lapis demi lapis (muskulus oblikus externus, muskulus
oblikus internus, muskulus transversus abdominalis).
12. Berikan langen beck dan steel deppers untuk memisahkan peritoneum ke arah medial
13. Berikan timan untuk membuka lapangan operasi.
14. Identifikasi fasia gerota, lalu incisi secara crania caudal.
15. Berikan spreader untuk menahan jaringan dan memperluas lapangan lapangan operasi..
16. Berikan klem 90 untuk Identifikasi ureter sinistra ( berupa saluran warna putih, tidak
berdenyut, berjalan bersama sama dengan arteri spermatika interna pada laki laki
atau arteri ovarica pada wanita).
17. Berikan cateter no 10 untuk teugel.
18. Berikan klem 90 untuk membebaskan ureter sinistra ke arah proximal dan distal.
19. Operator memotong ureter sedistal mungkin,
20. Berikan mersilk 2/0 round untuk ligasi ureter distal.
21. Berikan mersilk 2/0 round untuk teugel ureter proximal.
22. Berikan klem untuk membuat lubang ke arah kulit di bawah incisi.
23. Berikan mess untuk incisi kulit (membuat stoma).
24. Berikan 2 klem untuk mengeluarkan ureter ke kulit.
25. Operator mengeluarkan ureter ke arah kulit perut,
26. Berikan benang vicryl 4/0 untuk menjahit ureter denga otot dan di dalam kulit,
27. Berikan cateter no 12 yang sudah di beri jelly
28. Operator memasukkan cateter ke ureter yang proximal,
29. Berikan aquabidest sebanyak 4cc untuk di jadikan kunci cateter,
30. Sambungkan urin bag dengan cateter,
31. Rawat perdarahan dan Cuci daerah operasi.
32. Berikan redon drain,
33. Berikan mersilk 2/0 untuk fiksasi drain.
34. Pasang sambungan redon drain.
(Sign Out Breaffing)
35. Cek kecocokan jumlah kasa dan kelengkapan alat.
36. Kembalikan posisi bed pasien agar rata,
37. Berikan benang vicryl 1 untuk menjahit otot dan fasia,
38. Berikan benang plain 2/0 untuk menjahit lemak.
39. Kulit ditutup dengan skin stapler.
40. Bersihkan daerah sekitar luka op dengan kasa basah.
41. Luka op ditutup dengan sufratule dan kasa, tutup dengan hepafik.
42. Operasi selesai. Inventarisasi alat dan bahan habis pakai.
36. Lakukan DTT, rendam selama 10 menit. Bersihkan dan keringkan alat,
37. Masukkan alat kedalam tempatnya, lalu bungkus dengan rapi, beri indikator.
38. Masukkan kedalam autoklaf dengan suhu 200 derajat selama 2 jam.

PembimbingOK 4

I KETUT SURYA K.
NIP:1984 0412 2011 011013

You might also like