Professional Documents
Culture Documents
MANUSIA
OLEH :
NRP : 16510042
PRODI : KPN B
2016/2017
BAB 1. PENDAHULUAN
Manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia adalah proses perencanaan
pengorganisasia, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pngenbangan,
kompensasi, integrasi, pemeliahaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Manajemen
sumberdaya manusia (MSDM) berperan mengatur tenaga kerja manusia sehingga terwujud
tujuan perusahaan, kepuasan karyawan, dan masyarakat yang mempunyai unsur unsur yang
dominan (mengatur). Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah untuk memberikan
kepada satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen sumber
daya manusia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan,
mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah dan
tipe yang tepat. Dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan manusia dalam melakukan berbagai kegiatan
dalam masyarakat. Kegiatan pembinaan sumber daya manusia terkait erat denga usaha
peningkatan taraf hidup akan mengikuti pengingkatan sumber daya manusia. Manajemen
sumber daya manusia sangat berperan penting daam berbagai perspektif. Misalnya, dalam
perspektif politik, sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting ang dimiliki oleh
suatu organisasi, mulai dari level makro (negara), atau bahkan internasional, hinggal level
mikro. Sumber daya manusisa yang terdidik, terampil, cakap, disiplin, tekun, kreatif, ideali,
mau bekerja keras, kuat fisik/mental, setia kepada cita cita dan tujuan organisasi aka sangat
berpengaruh positif terhadap keberhasilan dan kemajuan organisasi. Dalam perspektif
ekonomi, dengan modal besar dan melimpahya kekayaan alam (material), manusianya tidak
mendapat perhatian sungguh sungguh. Jadi suber daya manusia adalah pusat segalanya bagi
suatu organisasi.
BAB 2. PEMBAHASAN
Dalam era perdagangan bebas dunia abad 21 terjadi iklim kompetisi yang tinggi di segala
bidang yang menuntut perusahaan untuk berkerja dengan lebih efektif dan efesien. Tingkat
kompetisi yang tinggi menuntut pula suatu organisasi mengoptimalkan sumber daya manusia
yang dimilikinya , hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia
terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi .karyawan sebagai sumber daya manusia
merupaka kunci keberasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan
mendorong organisasi kea rah pencapaian tujuan.
Berbagai masalah yang berhubungan dengan pengelolahan sumber daya manusia dalam
organisasi antara lain sebagai berikut :
Oleh karena itu , manajemen sumber daya manusia memiliki arti penting sebagai salah satu
fungsi manajemen selain fungsi manajemen pemasaran, keuangan, dan produksi, di mana
manajemen sumber daya manusia meliputi usaha-usaha/ aktifitas-aktifitas suatu organisasi
dalam mengelolah sumber daya manusia yang dimilikinya secara umum dimulai dari proses
pengadaan karyawan, penempatan, pengelolahan, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja,
hingga hubungan industrial.
untuk mencapai tujuan tersebut , maka studi tentang manajemen sumber daya manusia akan
menunjukan bagaimana seharusnya suatu organisasi memperoleh, menggunakan,
mengembangkan, mengevaluasi, dan memelihara karyawannya dalam kuantitas dan kualitas
yang tepat.
Pengertian MSDM
Para ahli manajemen sumber daya manusia memberikan berbagai macam definisi mengenai
pengertian manajemen sumber daya manusia, manajemen personalia dan adminisrtrasi
personalia, yaitu sebagai berikut :
Terdapat pebedaan yang mendasar anatara manajemen SDM (human resource management)
denagan manajemen personalia /kepegawaian (personnel management). Perbedaan tersebut
menggambarkan adanya peranan yang penting yang dimainkan oleh SDM dalam suatu
organisasi yang menuntut pengolahan SDM yang semakin efektif sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan professionalisme dalam bidang Manajem Personalia
dan Manajemen SDM.
Manajemen SDM sebagai suatu strategi untukn mengelola orang-orang dalam suatu
organisasi guna mencapai tujuan bisnis serta mekanisme pengintergrasian dalam
strategi organisasi.
Manajemen Personalia lebih menekankan pada manajemen system dan prosedur
personalia
Administrasi personalia lebih menekankan pada implementasi sistim dan prosedur
personalia dalam organisasi.
Cara organisasi / perusahaan dalam mengelola sumber daya manusiantelah berubah secara
dramatis sepanjang abad 20. Pada awal abad ke 20, Frederick W. Taylor membantu praktik
manajemen. Dilatih sebagai seorang insinyur, Taylor menekankan pentingnya
mengembangkan skema analitas untuk memilih,melatih,menilai,dan memberikan
penghargaan kepada karyawan produksi untuk tujuan motivasi mereka, mengendalikan
prilaku mereka, serta memperbaiki produkvitas. Selama 25 tahun kedua,focus perhatian
berubah menjadi pengakuan terhadap pentingnya pengaruh kelompok kerja terhadap
karyawan. Elton Mayo dari penelitiannya pada pabrik Hawthorne berkonsentrasi pada
perbaikan kinerja individual dengan melakukan percobaan mengubah komposisi kelompok
dan skema insentif, selain kondisi lingkunganya seperti penagturan fisik dan pencahayaan.
Pengetahuan kelompok terhadap induvidu meningkat selama kurun waktu 1930-1940-an .
perkembangan selama tahun 1950-1960-an, praktik yang berkembang ke sektor swasta.
selama tahun 1970, istilah manajemen SDM muncul menggantikan istilah manajemen
personalia.istilah baru ini mencerminkan sudut baru yang lebih luas yang memasukan isu
seperti kesehatan dan keselamatan lebih jauh lagi, manajemen SDM telah diakui sebagai
sumber keunggulan kompotitif.
Maksud dan tujuan manajemen SDM
Meningkatkan kontibusi yang produktif dari karyawan kepada organisasi melalui tanggung
jawab srategis, etis, dan social. Maksud ini menuntun proses pembelajaran dan praktik
manajemen SDM dalam organisasi serta menggambarkan usaha-usaha yg berhubungan
dengan SDM dari manajer pelaksana dan menunjukan bagaimana profesionalisme karyawan
mendukung usaha tersebut.
Departemen SDM pada intinya berada dalam suatu organisasi untuk mendukung para
manajer dan karyawan dalam melaksanakan strategi-strategi organisasi. Departemen SDM
menyediakan 3 bentuk bantuan kepada manajer pelaksana ( operating manajer ) yaitu berupa
perlayanan khusus ( specific services), saran / nasihat (advice) dan koordinasi (coordination)
Pendekatan konsep manajemen membantu para manajer dan para ahli manajemen
mempertahankan fungsi SDM dengan segala aktivitasnya, pendekatan tersebut
meliputi:
1. Pendekatan SRATEGIS
Manajemen SDM harus memberikan kontribusi kepada keberasilan strategi organisasi. Jika
aktifitas para manajer dan departemen SDM tidak mendukung pada pencapaian tujuan
strategis organisasi, maka sumber daya manusia tidak dimanfaatkan secara efektif.
2. Pendekatan SDM
Manajemen SDM merupkan manusia. Martabat dan kepentingan hidup manusia hendaknya
tidak diabaikan demi kesejahteraan.hanya melalui perhatian yang hati-hati terhadap
kebutuhan karyawan dapat membuat organisasi tumbuh dan berkembang kea rah
keberhasilan.
3. Pendekatan MANAJEMEN
4. Pendekatan SISTIM
Merupakan suatu sub sistim dari sistim yang lebih besar yaitu organisasi , serta di evaluasi
kontribusinya terhadap organisasi.
5. Pendekatan REAKTIF-PROAKTIF
Manajemen SDM memiliki arti penting bagi keberasilan organisasi , dimana pengolalahan
sumber daya manusia tidak hanya menjadi tanggung jawab departemen SDM tetapi juga
seluruh manajer, ahli/ professional SDM dan karyawan dalam bentuk kemitraan. Manajemen
SDM didefisinikan sebgai suatu strategi dalam menerapkan fungsi manajemen yaitu
planing,organizing,leading,&controlling, dalam setiap aktivitas operasional SDM mulai
proses penarikan,seleksi,pelatiahan, dan pengembangan, penempatan yang meliputi
promosi,demosi,&transfer,penilaian kinerja,pemberian kompensasi,hubungan industrial
hingga pemutusan hubungan kerja.yg ditunjukan bagi kontibusi tujuan organisasi secara
efktif & efesien.
g. Teknologi
Tantangan teknologi tidak sekedar menyangkut pembiayaan (cost), karena bagi Manajemen
SDM hubungannya terkait pada keharusan menyediakan tenaga kerja yang terampil
mempergunakannya, baik dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di dalam
organisasi/perusahaan.
Pada giliran berikutnya tantangan teknologi berhubungan juga dengan pengembangan sikap
dalam menerima perubahan cara bekerja.
h. Serikat Pekerja
Dengan kerjasama, perusahaan/organisasi setidak-tidaknya harus berusaha agar serikat pekerja
tidak menjadi penghambat proses produksi, dengan tidak menempatkanya sebagai lawan.
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan adalah :
1. Manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,
kompensasi,integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusiauntuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat
2. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi suatu organisasi.
3. Seleksi tenaga kerja sangat menentukan kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan.