You are on page 1of 20

LAPORAN REFERENSI

Aves

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Keanekaragaman Hewan (KH)
yang dibimbing oleh Ibu Dr. Sri Endah Indriwati, M. Pd

Disusun oleh:
Desi Indah Sari / 160341606016
S1 Pendidikan Biologi/ Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
November 2017
LAPORAN REFERENSI
DESI INDAH SARI
160341606016 AVES
S1 PENDIDIKAN BIOLOGI/OFF A/KELOMPOK 5
Sub Kelas Spesies Deskripsi
Archaeorni Archaeopteryx lithograpicha 1. Archaeopteryx
thes adalah jenis
burung paling
awal dan primitif
yang diketahui.
2. Binatang ini
hidup pada
Periode Jura
sekitar 155150
juta tahun lalu
yang saat ini
dikenal sebagai
wilayah Jerman
Sumber: www.eol.org bagian selatan.
3. Dalam Bahasa
Jerman,
Archaeopteryx
dikenal sebagai
Urvogel, sebuah
kata yang berarti
burung yang
asli atau
burung
pertama.
4. Burung ini sudah
hampir menjadi
www.biologydiscussion.com
legenda karena
sudah jarang
ditemui burung
ini dihabitatnya.
5. Burung ini juga
hampir sudah
tidak
kelihatan lagi
(Davies and
Bertram, 2003).
Neorithes Super ordo Neognathae 1. Burung Emu
Ordo Casuarius mempunyai bulu
Dromaius novaehollandiae (Emu) lembut yang
berwarna coklat.
2. Mencapai
ketinggian
sebanyak dua
meter dan berat
sebanyak 45
kilogram.
3. Burung ini ialah
hewan berkelana
( Nelson, 2003).
Sumber: www.eol.org

Sumber: www.biologydiversity.com

Ordo Struthioniformes 1. Termasuk hewan


contoh Struthio camelus (Onta) berdarah panas
2. Memiliki sayap
dan tubuh yang
diselubungi bulu.
3. Bulunya tidak
berfungsi sebagai
keranjang udara
(membuatnya
tidak bisa
terbang)
4. Tidak bisa
Sumber: www.eol.org
terbang
5. Berat badan
antara 220 350
lbs atau 100
160 kg.
6. Tinggi badan 7 to
9 feet atau 2,1
2,7 meter.
7. Habitat di daerah
gurun ataupun
savana dan
Persebaran paling
banyak di Afrika
Tengah dan
Selatan
(Svensson dkk,
2000).
Sumber: www.explorignature.org

Ordo Rheiformes 1. Rhea adalah


Contoh: Greater rhea burung besar
yang tidak dapat
terbang yang
memiliki kaki
dan leher
panjang.
2. Berwarna abu-
abu kecokelatan.
3. Burung ini bisa
mencapai tinggi
lima kaki (1.7 m).
4. Tidak seperti
burung lainnya,
Sumber: www.eol.org
jari kaki rhea
hanya berjumlah
tiga.
5. Rhea adalah
omnivora,
umumnya daun
pepohonan,
namun rhea juga
memakan biji,
akar, buah,
serangga,
Sumber: www.biologydiversity.com vertebrata kecil,
dan bangkai
binatang.
6. Burung ini
berasal
dari Amerika
Selatan
(Svensson dkk,
2000).
Kelompok ordo Apterygiformes 1. Kiwi adalah
Carinate contoh: burung kiwi spesies lain dari
burung tidak
dapat terbang
yang endemik di
Selandia Baru
dari genus
Apteryx (satu-
satunya genus
dalam famili
Apterygidae).
2. Dalam ukurannya
yang seperti
ayam domestik,
kiwi adalah ratite
Sumber: www.biologigonzana.com hidup yang paing
kecil.
3. Seluruh spesies
kiwi adalah
spesies terancam.
4. Kiwi juga
merupakan
simbol nasional
Selandia Baru
(Carboneras,
1992).

Sumber: www.biologydiversity.com

Ordo Sphenisciformes 1. Hewan ini


Contoh: burung pinguin merupakan jenis
burung yang
tidak bisa
terbang.
2. Terdapat di
daerah dingin
(kutub).
3. Hewan ini
memakan ikan,
cumi-cumi, dan
hewan air lainnya
yang ia dapat saat
berenang di laut.
4. Hewan ini
mampu berenang
dengan kecepatan
Sumber: www.eol.org
6 hingga 12
km/jam bahkan
pernah tercatat
hingga
27km/jam.
5. Untuk
menghemat
energi, kadang-
kadang ia
berjalan dengan
kaki pendeknya
atau meluncur di
salju dengan
perutnya (Bruce,
1999).
Sumber: www.explorignature.org

Ordo gaiviiformes 1. Kaki pendek


contoh: burung loons diujung tubuh.
2. Jari kaki dengan
selaput renang
patella
mereduksi.
3. Paruh panjang
dan runcing.
4. Mempunyai
warna bulu pada
Sumber: www.eol.org
lehernya
menyerupai pita
(Mynot, 2009).
Sumber: www.explorignature.org

Ordo pelecaniformes 1. Memiliki kantung


contoh: burung pelikan di bawah
paruhnya.
2. Pelikan adalah
perenang yang
baik, dengan kaki
mereka yang
pendek dan kuat
serta berselaput.
3. Makanan burung
pelikan biasanya
ikan, namun
burung pelikan
juga memakan
amfibi, udang,
dan dalam
Sumber: www.eol.org beberapa kasus,
burung kecil.
4. Pelikan bersarang
secara koloni.
5. Pelikan jantan
membawakan
material pembuat
sarang, lalu
pelikan betina
membentuk
struktur sarang
yang simpel dari
material tersebut.
6. Kopulasi
berlangsung
setelah
mendapatkan
pasangan dan
berlanjut selama
3 hingga 10 hari
sebelum telur
dikeluarkan
(Nelson, 2003).

Sumber: www.biologydiscussion.com

Ordo ciconiiformes 1. Burung ini


Contoh: burung blekok putih berkaki panjang,
berleher panjang.
2. Habitat burung
Kuntul di lahan
basah, di pantai
atau terumbu
karang.
3. Makanan berupa
ikan, katak, dan
hewan
invertebrata
(Nelson,2003).

Sumber: www.biologyzoomer.com
Sumber: www.biologydiscussion.com

Ordo Phoenicopteriformes 1. Flamingo


contoh: burung flamingo seringkali berdiri
dengan satu kaki.
2. Flamingo
menyaring air
untuk
mendapatkan
udang.
3. Paruh mereka
yang berbentuk
sedemikian rupa
beradaptasi untuk
menyaring air
dan lumpur untuk
Sumber: www.eol.org
mendapatkan
makanan.
4. Struktur lamellae,
yang juga
terdapat pada
burung akuatik
penyaring
makanan lainnya,
terdapat dalam
paruh mereka dan
membantu proses
penyaringan
(Svensson dkk,
1999).
Ordo anseriformes 1. Tubuh bebek
contoh: angsa berlekuk dan
lebar, memiliki
leher yang relatif
panjang, dan
umumnya
membulat.
2. Paruhnya
berbentuk lebar
dan ada lamellae
yang berguna
untuk penyaring
makanan.
Sumber: www.biologyzoomer.com
3. Kakinya yang
bersisik kuat dan
terbentuk dengan
baik, dan
umumnya berada
jauh di belakang
tubuh, yang
umum terdapat
pada burung
akuatik.
4. Sayapnya sangat
kuat dan
umumnya
pendek.
5. Beberapa jenis
bebek dapat
melakukan kawin
silang, tapi
menghasilkan
keturunan yang
steril dan tidak
bisa memiliki
Sumber: www.biologydiscussion.com
keturunan
(Carboneras,
1992).
Ordo galliformes 1. Kalkun betina
contoh: Melleagris gallopavo (kalkun) lebih kecil dan
warna bulu
kurang berwarna-
warni
dibandingkan
kalkun jantan.
2. Sewaktu berada
di alam bebas,
kalkun mudah
dikenali dari
rentang sayapnya
yang mencapai
1,5-1,8 meter.
Sumber: www.eol.org
3. Kalkun
mempunyai
kemampuan unik
dalam melakukan
reproduksi
aseksual.
Walaupun tidak
ada kalkun
pejantan, kalkun
betina bisa
menghasilkan
telur yang fertil.
4. Anak kalkun
yang dihasilkan
sering sakit-
sakitan dan
hampir selalu
Sumber: www.explorignature.org
jantan. Perilaku
ini bisa
mengganggu
proses inkubasi
telur di
peternakan
kalkun ( Olson,
1985).
Ordo galliformes 1. Merak biru
Pavo cristatus (Merak) mempunyai bulu
berwarna biru
gelap mengilap.
2. Burung jantan
dewasa
berukuran besar,
panjangnya dapat
mencapai
230 cm, dengan
penutup ekor
yang sangat
panjang berwarna
hijau metalik.
3. Di atas kepalanya
terdapat jambul
tegak biru
membentuk
kipas. Burung
Sumber: eol.org betina berukuran
lebih kecil dari
burung jantan.
Bulu-bulunya
tidak mengilap,
berwarna coklat
kehijauan dengan
garis-garis hitam
dan tanpa dihiasi
bulu penutup
ekor. Burung
muda seperti
betina.
4. Pada musim
berbiak, burung
jantan
Sumber: www.biologydiscussion.com
memamerkan
bulu ekornya di
depan burung
betina. Bulu-bulu
penutup ekor
dibuka
membentuk kipas
dengan bintik
berbentuk mata
berwarna biru
(Steven, 2004).
Ordo Charadiiformes 1. Memiliki
contoh: burung puffins pewarnaan
seperti burung
pinguin.
2. Paruh berwarna
abu-abuan
memudar selama
musim dingin.
3. Hewan yang
memangsa
karnivora.
4. Ukuran 25 cm,
berat 500gr.
5. Hidup
berkelompok.
Sumber: www.eol.org
6. Di udara ia
mengepakkan
sayapnya 400 kali
ermenit dan
mencapai
kecepatan 500
mil per jam
(Mynot, 2009).

Sumber: www.explorignature.org

Ordo columbiformes 1. Burung merpati


contoh: burung merpati termasuk burung
berukuran
sedang.
2. Ukuran panjang
burung ini antara
20 cm hingga 30
cm dan berat
antara 700 gram
hingga 900 gram.
3. Burung berbadan
Sumber: www.eol.org gempal dengan
leher pendek dan
paruh ramping
pendek.
4. Burung merpati
memiliki
beragam jenis
warna, antara lain
coklat, putih,
hitam, atau
perpaduan dari
beberapa warna
tersebut.
5. Makanan burung
ini adalah biji-
bijian seperti,
jagung, beras,
kacang hijau, dan
www.infopendidikanbiology.com
lain sebagainya.
6. Burung merpati
biasanya tinggal
di dalam sarang
berbetuk balok
dengan lubang
persegi sebagai
pintunya
(MacKinnon and
Balen, 2000).
Ordo psittaciformes 1. Paruh atas yang
contoh: burung kakak tua lebih
membengkok dan
kuat serta tipe jari
kaki zygodactyl
(dua jari ke depan
dan dua
mengarah ke
belakang).
2. Kelompok
kakatua memiliki
jambul dan warna
Sumber: www.eol.org bulu dominan
yang kurang
beragam, seperti
putih, hitam, abu,
dan
kombinasinya
(Davies,2003).

Sumber: www.biologydiscussion.com

Ordo strigiformes 1. Burung hantu


contoh: burung hantu merupakan
spesies burung
pemangsa yang
aktif pada waktu
malam
(nokturnal)
2. mempunyai
bentuk muka
yang berbeda
dengan burung
biasa, muka
Sumber: www.eol.org burung hantu
berbentuk rata
seperti muka
manusia dengan
kedua belah
matanya
menghadap ke
hadapan.
3. Burung hantu
mempunyai
paruh bengkok ke
bawah yang
tajam, dan
mempunyai bulu
jambul yang
lembut
Sumber: www.explorignature.org
4. Mata burung
hantu dapat
melihat dengan
baik dalam
cahaya yang
kurang
5. Burung ini juga
dapat
memusingkankan
kepalanya 135
darjah ke kedua-
dua belah,
memberikannya
bidang
penglihatan yang
bagus
6. Burung ini
mengalami rabun
dekat, ia tidak
dapt melihat
dengan jelas apa-
apa yang berada
betul-betul di
hadapannya.
7. Burung hantu
membiak dengan
bertelur. Telurnya
berwarna putih
dan mempunyai
cangkerang yang
keras yang
dieramkan di
dalam sarang
yang dibina oleh
burung hantu
betina
(MacKinnon and
Balen, 2000).
Ordo caprimulgiformes 1. Bulunya indah
contoh: burung nighthawk gabungan dari
warna hitam,
coklelat,
kemerahan
oranye,
hijau,putih.
2. Ukuran
bermacam-
macam, dari 15
cm sampai berat
50gram.
3. Makanan burung
ini adalah biji-
bijian seperti,
jagung, beras,
kacang hijau, dan
lain sebagainya
Sumber: www.eol.org (Crome, 1991).

Sumber: www.explorignature.org

Ordo piciformes 1. Burung pelatuk


contoh: burung pelatuk memiliki jari kaki
sangat unik.
2. Ada jenis pelatuk
yang berjari kaki
empat dan ada
yang berjari tiga.
Yang berjari
empat
3. Memiliki susunan
jari sama seperti
betet, nuri, dan
kakatua. Dua
mengarah ke
depan dan
Sumber: www.eol.org
sisanya mengarah
ke belakang.
4. Yang berjari tiga
memiliki susunan
jari dua mengarah
ke depan dan satu
ke belakang.
5. Kaki pelatuk
memiliki
kemampuan yang
luar biasa dalam
hal memanjat.
3. Burung ini dapat
berjalan pada
batang pohon
yang tegak lurus
(Davies,2003).
Ordo Passeriformis 1. Ukuran tubuhnya
contoh: burung gereja tergolong sedang
hanya sebesar 14
cm saja.
2. Ada warna coklat
berangan pada
bagian atas
kepalanya.
3. Tepat pada
bagian dagu dan
tenggorokannya
berwarna hitam.
4. Pada pipinya ada
dua warna yakni
Sumber: www.eol.org putih dan hitam.
5. Iris matanya
berwarna coklat
sedang paruhnya
berwarna abu-abu
dan kakinya
berwarna cokelat.
6. Pada tubuh
bagian atas
termasuk bagian
sayapnya juga
berwarna cokelat
yang diselingi
Sumber: www.explorignature.org warna putih dan
hitam seperti
garis panjang.
7. Di bagian bawah
atau dadanya
berwarna kuning
tua dan beberapa
berwarna putih
abu-abu sampai
bagian ekornya.
8. Burung gereja
yang menginjak
dewasa tekstur
warna tubuhnya
tampak pucat.
4. Hidupnya
berkelompok
dalam jumlah
besar baik
sewaktu mencari
makan ataupun
sewaktu ingin
istirahat
(Davies,2003).

DAFTAR RUJUKAN
Bruce, M. D. (1999). "Family Tytonidae (Barn-owls)". Di del Hoyo, J.; Elliott, A.;
Sargatal, J. Handbook of Birds of the World, Volume 5: Barn-owls to
Hummingbirds. Lynx Edicions. ISBN 84-87334-25-3.

Carboneras, Carles (1992): Family Anatidae (Ducks, Geese and Swans). In: del
Hoyo, Josep; Elliott, Andrew & Sargatal, Jordi (eds.): Handbook of
Birds of the World (Volume 1: Ostrich to Ducks): 536-629. Lynx
Edicions, Barcelona.
Davies, S. J. J. F.; Bertram, B. C. R. (2003). "Ostrich". Di Perrins,
Christopher. Firefly Encyclopedia of Birds. Buffalo, NY: Firefly Books,
Ltd. pp. 3437. ISBN 1-55297-777-3.
MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera,
Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-
579-013-7

Mynott, Jeremy (2009). Birdscapes: Birds in Our Imagination and Experience.


Princeton, New Jersey: Princeton University Press. p. 319. ISBN 0-691-
13539-8.

Nelson, J. Bryan; Schreiber, Elizabeth Anne; Schreiber, Ralph W. (2003).


"Pelicans". in Christopher Perrins (Ed.). Firefly Encyclopedia of Birds.
Firefly Books. pp. 7881.

Olson, Storrs L. (1985): Section VIII.H.4.d. Meleagridinae. In: Farner, D.S.; King,
J.R. and Parkes, Kenneth C. (eds.): Avian Biology 8: 118-119. Academic
Press, New York.

Svensson, Lars; Zetterstrm, Dan; Mullarney, Killian & Grant, P. J. 1999 : Collins
bird guide. HarperCollins, London.
Steven K. Blau (2004), Light as a Feather: Structural Elements Give Peacock
Plumes Their Color, Physics Today 57 (1), 1820.

You might also like