You are on page 1of 20

MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS

DAN SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

RESUME TUTORIAL SKENARIO 2

BLOK 1

Oleh:

Grup D

Dina Aprilianti 122010101004


Defriyana Suwandi Nyoman 122010101012
Kiki Andari 122010101021
Muhammad Nur Arifin 122010101023
Ayu Dwi Mufidah 122010101032
Firsty Demi C. 122010101040
Niki Rahmawati 122010101048
Hans Kristian Owen 122010101053
Dzurrotul Athiyat 122010101057
Shinta Riski Julia 122010101069
M. Nadzir A. 122010101071
Hanif Nur Riestyanto 122010101084
Siti Sarah Hajar 122010101085
Silvi Ahmada Chasya 122010101095

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012

1
A. SKENARIO

Mengenali Masalah Kesehatan di Komunitas

Dokter Fajar baru lulus dan ditempatkan di Puskesmas (PKM) terpencil di NTB. Pada
hari pertama, dokter Fajar berjalan-jalan di lingkungan PKM untuk melihat-lihat kondisi di PKM
yang baru ditempati. Di dinding beberapa ruang terpampang berbagai data mengeni karakteristik
demografi wilayah tersebut serta angka morbiditas dan angka mortalitas. Disana juga terdapat
informasi mengenai insidensi dan prevalensi berbagai penyakit seperti diare, Infeksi Saluran
Pernapasan Akut, tekanan darah tinggi, dan indicator kesehatan lainnya. Dia berpikir Wah ini
yang saya butuhkan saat ini!. Data-data tersebut merupakan sumber informasi yang digunakan
utnuk emnentukan masalah-masalah kesehatan di wilayahnya, emnentukan prioritas, mengukur
factor risiko, menentukan hbungan berbagai factor dalam proses terjadinya penyakit, dan lain-
lain. Masalah di puskesmasnya yang terletak di daerah terpencil itu adalah cakupan pelayanan
yang rendah, tingkat edukasi yang rendah dan kurangnya akses pelayanan.
B. KLARIFIKASI ISTILAH

1. Puskesmas : Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
2. Demografi : Ilmu tentang susunan jumlah perkembangan penduduk
berdasarkan usia dan kelamin
3. Morbiditas : Tingkat yang sakit dan yang sehat di suatu populasi pada
periode tertentu
4. Mortalitas : Angka rata-rata kematian penduduk disuatu wilayah atau
daerah akibat penyakit tertentu dalam periode tertentu
5. Insidensi : Kasus penyakit baru yang terjadi selama periode tertentu
tempat dan popolasi tertentu
6. Prevalensi : Jumlah keseluruhan kasus penyakit baik yang masuk fase klinis
atau yang beberapa waktu berkembang sepanjang klinis
7. Diare : Suatu penyakit yang diindikasikan feses dalam bentuk cair dan
BAB terus-menerus
8. Infeksi : Hasil dari interaksi antara mikroorganisme dengan inang rentan
melalui darah, udara atau kontak langsung
9. Akut Serangan penyakit mendadak dan semakin parah dalam waktu
singkat
10. ISPA Infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan secara mendadak
dalam waktu singkat
11. Indikator Sesuatu yang dapat memberikan petunjuk dan dapat dijadikan
petunjuk berisi keterangan
12. Data Keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian
13. Informasi Data yang telah diproses dan memiliki makna
14. Prioritas Sesuatu yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain.

3
15. Faktor risiko Faktor yang sesungguhnya ikut memengaruhi timbulnya suatu
penyakit namun bukan menjadi penyebab utama.
16. Edukasi Satuan atau tingkat pendidikan yang telah diselesaikan
17. Akses Jalan atau media untuk mendapatkan sesuatu
C. RUMUSAN MASALAH

1. KESEHATAN MASYARAKAT
1.1 Definisi
1.1.1 Kesehatan
1.1.2 Masyarakat
1.1.3 Kesehatan Masyarakat
1.2 Masalah Kesehatan
1.2.1 Sumber Data
1.2.2 Surveilans
1.2.3 Penetapan dan Pengukuran Masalah
1.4.3.1 Indikator
1.4.3.1.1 Morbiditas
1.4.3.1.2 Mortalitas
1.4.3.1.3 Insidensi dan Prevalensi
- Definisi Insidensi dan Prevalensi
- Hubungan Insidensi dan Prevalensi
1.4.3.2 Faktor Risiko
1.4.3.3 Rasio, Proporsi, dan Angka Mutlak
1.2.4 Prioritas Masalah
1.2.5 Perbedaan di Negara MajudanBerkembang
1.4.5.1 Pengertian Negara Maju dan Berkembang
1.4.5.2 Ciri-Ciri dan Karakteristik Negara Maju dan Berkembang
2. PELAYANAN KESEHATAN
2.1 Unit Pelayanan Kesehatan
2.1.1 Rumah Sakit
2.1.1.1 Definisi
2.1.1.2 Peran
2.1.1.3 Ruang Lingkup

2.1.2 Puskesmas
2.1.2.1 Definisi
2.1.2.2 Peran
2.1.2.3 Ruang Lingkup
2.1.3 Posyandu
2.1.3.1 Definisi
2.1.3.2 Peran
2.2 Faktor Penghambat dan Penunjang
3. EPIDEMIOLOGI
3.1 Definisi
3.2 Tujuan
3.3 Unsur
3.3.1 Agent
3.3.2 Host
3.3.3 Environment

5
3.4 Hubungan antarunsur
3.5 Jenis
3.6 RuangLingkup
3.7 Fungsi
3.8 Manfaat
D. TUJUAN BELAJAR

1. Mampu menentukan masalah dengan sumber yang ada.


2. Mampu menentukan hubungan berbagai faktor (segitiga epidemiologi)
3. Mampu memprioritaskan penyakit yang ada
4. Mampu mengukur faktor risiko
5. Mampu menyebutkan faktor yang menyebabkan penyakit
6. Mampu mengetahui Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
7. Mampu mengukur angka morbiditas dan mortalitas
8. Mampu mengetahui pelayanan kesehatan di negara berkembang dan maju
9. Mengetahui pengolahan data-data yang ditemukan
10. Mengetahui bagaimana memaca data untuk menentukan masalah kesehatan

7
E. ANALISIS MASALAH

1. KesehatanMasyarakat
1.1 Definisi
1.1.1 Kesehatan
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, kesehatan adalah upaya-upaya
untuk mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan.
1.1.2 Masyarakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat adalah sejumlah
manusia diarti seluas-luasnya yang mereka anggap sama.
Menurut Selo Soemardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt masyarakat adalah kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup
lama, tinggal disuatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok tersebut.
1.1.3 Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu
kedokteran, sanitasi, dan ilmu social dalam mencegah penyakit yang terjadi di
masyarakat.
1.2 Masalah Kesehatan
1.2.1 Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh. Untuk
mempermudah mengidentifikasi sumber data maka disingkat 3 P, yakni:
Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan
melalui angket
Place, yaitu sumber data yang menyajikan data berupa tampilan keadaan
diam atau bergerak. Diam misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud
benda dan lain-lain. Bergerak misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan
dan lain-lain.
Paper yaitu data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar
atau sumber lain yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
menurut sumber pengumpulannya :
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh pihak yang
memerlukannya dari tangan pertama (responden) atau subjek penelitian
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak yang sudah
mengumpulkan data tersebut sebelumnya
1.2.2 Surveilans
Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dari
masyarakat
Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan serta
laporan kantor pemerintah dan masyarakat
Data demografi yang dapat diperoleh unit statistik kependudukan dan
masyarakat
Data geografi yang dapat diperoleh dari unit meteorologi dan geofisika
Data laboratorium yang dapat di peroleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat
Data kondisi lingkungan
Laporan wabah
Laporan penyelidikan wabah/ KLB
Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
Studi epidemiologi dan hasil penelitian lainnya
Data hewan dan vektor sumber penularan penyakit yang dapat diperoleh
dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat
Laporan kondisi pangan
Data dan informasi penting lainnya.

1.2.3 Penetapan dan Pengukuran Masalah


1.4.3.1 Indikator
1.4.3.1.1 Morbiditas
Setiap gangguan didalam fungsi maupun struktur tubuh
seseorang diangap sebagai penyakit. Penyakit, sakit, cedera, gangguan
dan sakit, semuanya dikategorikan di dalam istilah tunggal :
Morbiditas.
Morbiditas adalah kesakitan, derajat sakit, cedera atau gangguan
pada suatu populasi
Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status
sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit
Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah
orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering
kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
Didalam epidemiolog, ukuran utama morbiditas adalah angkan
insidensi dan prevalensi dan berbagai ukuran turunan dari kedua

9
indikator tersebut. Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau
kesakitan dapat diukur dengan angka insidensi dan angka prevalensi.
1.4.3.1.2 Mortalitas
Mortalitas adalah angka insidensi yang menunjukan jumlah
yang mati pada periode tertentu dan menimpa populasi tertentu.
Mortalitas merupakan salah satu diatara komponen demografis
yang mempengaruhi perubahan penduduk.
1.4.3.1.3 Insidensi dan Prevalensi
- Insidensi
Insidensi adalah gambaran tentang frekuensi
penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
waktu tertentu satu kelompok masyarakat.
Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu
penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
tentang :
Data tentang jumlah penderita baru
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
(Population at Risk)

Secara umum angka insidensi ini dapat dibedakan


menjadi 3, yaitu :
Incidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1
tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan
jangka waktu yang bersangkutan.

Jumlah Penderita baru


xK
Attack Rate Jumlah penduduk tahun
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yang sama.

Jumlah Penderita baru dlm satu saat


xK
Jumlah penduduk pd satu saat
Secondary Attack Rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang
terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan
jumlah penduduk dikurangi orang yang pernah terkena
penyakit pada serangan pertama.

- Prevalensi
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan
baru yang ditemukan pada suatu jangkan waktu tertentu di
sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka
prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa
memperhitungkan orang atau penduduk yang kebal atau
penduduk dengan risiko.
Secara umum nilai prevalensi dibedakan menjadi 2,
yaitu:
Period Prevalen Rate
Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu
yang bersangkutan. Pada umumnya nilai Period Prevalen
Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui
saat munculnya, misalnya pada penyakit kanker dan
kelainan jiwa.

Jumlah Penderita baru dan lama


Point Prevalen Rate xK
Jumlah penduduk tahun
Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk
pada saat itu.
Jumlah Penderita baru dan lama saat itu
Jumlah penduduk saat itu xK

11
- Hubungan Insidensi dan Prevalensi
Prevalensi adalah semua angka prevalensi dipengaruhi
oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit/durasi penyakit
lamanya sakit/durasi penyakit adalah periode mulai
didiagnosanya penyakit sampainya berakhirnya penyakit
tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis.
Peningkatan insidensi penyakit belum tentu diikuti
peningkatan prevalensi tergantung masa inkubasinya. Sehingga
dapat di rumuskan sebagai berikut
Prevalensi = Insidensi x Lama sakit
Rumus hubungan insidensi dan prevalensi tersebut hanya
berlaku jika dipenuhi 2 syarat, yaitu:
Nilai insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat
konstan. Tidak menunjukan perubahan yang mencolok
Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil.
Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok.

1.4.3.2 Faktor Risiko


Faktor yang kehadirannya meningkatkan probabilitas kejadian penyakit
sebelum fase ireversibel. Faktor yang punya hubunan kausal dapat dikatakan
faktor risiko. Bisa dikelompokkan menjadi:
Faktor risiko dapat dirubah : kebiasaan makanan, higiene buruk,
perilaku seksual
Faktor risiko tetap : umur, ras, jenis kelamin, golongan darah
1.4.3.3 Rasio, Proporsi, dan Angka Mutlak
Rasio adalah nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai
kuantitatif yang pembilangnya bukan bagian dari penyebut. Sebaiknya
penulisan angka untuk rasio dianjurkan dengan memperkecil salah satu
angka dengan angka 1. Contoh 1: 2 atau 0.5:1
Contoh: Pada suatu kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 32
orang penderita dan 12 diantaranya adalah anak-anak maka rasio anak-
anak terhadap orang dewasa adalah
12
20
= 0,6 atau 0,6 : 1
Proporsi adalah perbandingan data kuantitatif dimana pembilangnya
bukan bagian dari penyebutnya. Biasanya hasil dari proporsi di kalikan
dengan konstanta 100% untuk hasil dalam bentuk prosentase atau
dikalikan 1000 untuk hasil dalam bentuk permil.
Contoh: Pada suatu kejadian luar biasa keracunan makanan terdapat 32
orang penderita dan 12 diantaranya adalah anak-anak maka rasio anak-
anak terhadap orang dewasa adalah
12
32
Angka= adalah
0,375 nilai
x 100% = 37,5
relatif % =bentuk
dalam 0,375 xkhusus.
1000 = 375 antara
Perbandingan
pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu.
1.4.4 Prioritas Masalah
Menurut Moh. Guntur Nangi, penentuan prioritas masalah adalah
suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling
mendesak ke yang kurang mendesak.
Prioritas masalah dapat diambil secara langsung dengan:
Pertimbangan tingginya insidensi penyakit
Tingginya CFR (Case Fatality Ratio)
Kasus yang meresahkan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam memprioritaskan masalah:
Non Scoring technique
o Delphi
o Delbeque
Scoring technique

1.4.5 Perbedaan di Negara MajudanBerkembang


1.4.5.1 Pengertian Negara Maju dan Berkembang
Negara Maju adalah sebutan bagi negara yang menikmati standar
hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang
merata
Negara Berkembang adalah sebuah negara dengan rata pendapatan
yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang dan indeks
perkembangan manusia yang kurang dibandingkan norma global.
1.4.5.2 Permasalahan Kesehatan Negara Maju dan Berkembang
Negara Berkembang masalah kesehatan berasal dari lingkungan
Negara Maju masalah kesehatan berasal dari gaya hidup.
2 Pelayanan Kesehatan
2.1 Unit Pelayanan Kesehatan

13
2.1.3 Rumah Sakit
2.1.3.1 Definisi
Menurut WHO, rumah sakit adalah bagian integral dari organisasi
kesehatan dan sosial. Rumah sakit adalah sebuat institusi perawatan
kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat
dan tenaga ahli kesehatan lainnya..
2.1.3.2 Peran
Melaksanakan tindakan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis
Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang
medis tambahan
Melaksanakan pendidikan paramedis
Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi
Melaksanakan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat inap
Melaksanakan pelayananan penyuluhan kesehatan
Melaksanakan pelayanan perujukan kesehatan
2.1.1.3 Ruang Lingkup
2.1.4 Puskesmas
2.1.4.1 Definisi
Menurut Depkes 1991 Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membebutuhan.
2.2 Faktor Penghambat dan Penunjang
2.2.3 Faktor Penghambat
Rasio tenaga kesehatan (dokter, perawat dan bidan) masih terlalu
minim dibandingkan jumlah pasien.
Banyak tenaga kesehatan meninggalkan desa-desa dan daerah
terpencil sehingga puskesmas kehilangan tenaga kesehatan
Peralatan kesehatan di daerah kecil kurang lengkap dan terpusat di
kota besar
Fasilitas transportasi terkadang masih jauh dari layak sehingga
mempersulit kinerja tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil.
Pergeseran kesadaran masyarakat dalam upaya kesehatan
2.2.4 Faktor Penunjang
Pengadaan program puskesmas keliling, dokter terbang dan rumah
sakit terapung
Pemerintah mulai menyejahterahkan daerah tertinggal sehingga
pelayanan kesehatan mudah diberikan
3 Epidemiologi
3.1 Definisi
Asal kata epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang
penduduk. Berasal dari bahasa Yunani dimana epi artinya pada atau
tentang, demos artinya penduduk dan logos artinya ilmu. Jadi, secara
etimologi epidemiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang frekuensi
dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta factor-
faktor yang memengaruhinya
Epidemiologi adalah ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan
determinan (factor penentu) masalah kesehatan untuk development
(perencanaan) dari penanggulangan masalah kesehatan.
3.2 Tujuan
Untuk menelusuri berbagai aspek suatu penyakit
Untuk mengetahui lebih jauh identifikasi penyakit tersebut. (Dainur
1995:57)
3.3 Unsur
3.3.3 Agent (Bibit Penyakit)
Agen adalah suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran
atau ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau memengaruhi
perkembangan suatu penyakit.
Karakteristik agent :

1. Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri


terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan
berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu.
2. Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu
reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada
penjamu yang diserang.

3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk menghasilkan


reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan
kematian.

15
4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi reaksi kimia
yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya.

5. Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan


menyebar setelah memasuki jaringan.

6. Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi


imunologis dalam penjamu.

Pada umumnya agent dapat berupa bakteri, virus, jamur atau kapang
dan dapat menyebabkan suatu penyakit.Selain itu keberadaan agent juga
dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti factor nutrisi, factor kimiawi dan
factor biologis. Dan dapat di jabarkan sebagai berikut :
Faktor biologis
o Virus
o Bakteri
o Protozoa
o Fungi
Factor abiologis
o Fisika : sinar radioaktif
o Kimia : CO, pestisida, Hg
o Fisik : benturan dan tekanan

3.3.4 Host
Host adalah semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
memengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit.
Selain itu Host atau pejamu dapat dijadikan tempat persinggahan
penyakit.
3.3.4.1Faktor-faktor yang memengaruhi Host
Faktor keturunan ( Hereditas)
Imunitas tubuh
o Umum
Pertahanan tingkat pertama
Contoh : kulit yang utuh, kuku
Pertahanan tingkat kedua
Contoh : hati, limpa, kelenjar limpa
o Khusus
Bersifat seluler
Contoh: pembentukan anti bodi
Bersifat hormonal
Dari internal tubuh (hereditas)
Dari eksternal tubuh
o Aktif : imunisasi
o Pasif : pemberian serum
o Kelompok
Contoh: memiliki kekebalan karena mayoritas penduduk kebal
akan penyakit.
Usia
Jenis Kelamin
Ras
Status Perkawinan
Pekerjaan
Kebiasaan hidup

3.3.5 Environment
Environment dalam bahasa Indonesia adalah lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan fisik, biologi ataupun
social.
Environtment adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-
pengaruh luar yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu
organisasi.
Dalam perkembangan penyakit melalui lingkungan dipengaruhi oleh
beberapa factor, yakni:
Biologis : semua mahluk hidup di sekitar pejamu
Sosial ekonomi :
Pekerjaan
Urbanisasi
Perkembangan ekonomi
Bencana alam
Factor fisik lingkungan
3.4 Hubungan antar unsur
Keterhubungan antara ketiga unsur ini merupakan satu-kesatuan
yang dinamis yang berada dalam keseimbangan pada seorang individu
yang sehat. Keterhubungan ini biasa disebut segitiga epidemiologi atau
Fenomena Gordon. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan,
hubungan unsure-unsur inilah yang akan menimbulkan status sakit. Atau,
dengan kata lain proses interaksi ini diebabkan adanya agent penyebab
penyakit kontak dengan manusia sebagai host pejamu yang rentan dan
didukung oleh keadaan lingkungan yang tidak dapat mendukung

17
3.5 Jenis
3.5.3 Epidemiologi deskriptif
Apabila hanya mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan tanpa memandang jawaban terhadap factor-faktor
penyebab yang memengaruhi frekuensi, penyebaran dan atau munculnya
masalah kesehatan
Epidemiologi deskriptif lebih mengarah pada tempat, orang dan
waktu ( 5W + 1H). Misalnya waktu (masa inkubasi penyakit), tempat
(karakteristik dan serangan penyakit) dan orang (antar penyakit belum
tentu punya karakteristik sama untuk ditempati penyakit supaya bisa
berkembang biak)
3.5.4 Epidemiologi Eksperimen
Epidemiologi eksperimen adalah epidemiologi dengan cara
membandingkan populasi yang diberi pelayanan kesehatan bagus dan
pelayan kesehatan kurang bagus untuk suatu pembuktian
3.5.5 Epidemiologi analitik
Epidemiologi analitik adalah epidemiologi dengan cara mengarah
pada dasar hubungan antara paparan atau karakteristik dengan analisis
faktor-faktor determinan penyebab penyakit itu sendiri. Apabila telah
mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi,
penyebaran serta munculnya masalah kesehatan.

3.6 Ruang Lingkup


Menurut Bustan (2006:13) ruang lingkup epidemiologi dibagi
menjadi 6 atau biasa disebut 6E
Etiologi adalah mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah
kesehatan lainnya
Efikasi adalah efek yang diperoleh dari adanya intervensi kesehatan
Efektivitas adalah besarnya hasil yang diperoleh dari suatu tindakan
Efisiensi adalah pengaruh yang dapat diperoleh dari besarnya biaya
yang diberikan
Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu
pengobatan
Edukasi adalah peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
masyarakat
3.7 Manfaat
Membantu pekerjaan administrasi kesehatan
Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan
Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit
Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan

19
F. REFERENSI

Jurnal : Daerah Tertinggal Tidak Perlu Terus Tertinggal, Purnawan Junaidi

Nasry,Nur.xxxx. Dasar-dasar Epidemiologi

Buku pengantar epidemiologi. pengarang : prof.DR.Dr.AZRUL AZWAR M.PH

Michel A. Ibrahim : Epidemiology and Health Poling

(buku pengantar epidemiologi karangan M.N Bustan, 2000)


Azrul Aswar (1999). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Akasara.
Bambang Sutrisna (1994). Pengantar Metoda Epidemiologi, Jakarta, Dian Rakyat.
Beaglehole, Bonita (1997). Dasar dasar Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada University
Press.
Bhisma Murti (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada
University Press.
Bustan MN (2002). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.
Eko Budiarto (2003). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC.
Noor Nasri Noor (2000). Dasar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta.
Thomas C. Timmreck, PhD, 2005, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC.
Sumber : http://id.shvoong.com/exact-sciences/mathematics/2174571-sumber-data-penelitian/

Kepmenkes RI No.1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem


Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

You might also like