You are on page 1of 14

B.

Pembahasan

Pada praktikum kali ini, kami tidak berhasil, karena tidak mendapatkan hasil pengamatan
yang sesuai dengan tujuan praktikum ini. Kami tidak mendapatkan proses pembelahan
mitosis yaitu dengan 4 tahap-tahap proses pembelahannya. Factor-faktor yang mempengaruhi
kegagalan dalam praktikum ini mungkin pada saat pemotongan akar bawang itu tidak teliti,
cara pewarnaan pada kaca preparat yang salah atau terlalu banyak memberi zat pewarna.
Adapaun bahan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah HCl dan acetocarmin.
Perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar
bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung
akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain
dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel
sehingga memudahkan dalam memotong. Sedangkan pemberian acetocarmin adalah sebagai
zat pewarna bagi preparat yang sudah dibuat agar sel-sel bawang tadi tampak jelas jika
diamati di bawah mikroskop.

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan
jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun
tubuh). Sel sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam melakukan
pembelahannya, ada sel sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang
lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa
pertumbuhan tertentu, misalnya sel sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan
yang sangat cepat untuk menggantikan sel sel kulit yang rusak atau mati (Anonima,2010).

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada
pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan
(fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase,
dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel
yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses
pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-
turut. Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan
merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus (Ali,2010).

Menurut Hartati (2010), proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut
yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase.

1. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus
mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang,
anakan kromosom ini disebut kromatid.

2. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel.

3. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag
gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan.
4. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-
benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi
menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemiah di tengah-tengah sel.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa kami tidak mendapatkan
proses pembelahan mitosis yaitu dengan 4 tahap-tahap proses pembelahannya. Factor-faktor
yang mempengaruhi kegagalan dalam praktikum ini pada saat pemotongan akar bawang itu
tidak teliti, cara pewarnaan pada kaca preparat yang salah atau terlalu banyak memberi zat
pewarna. Dimana Proses pembelahan mitosis itu dibedakan menjadi 4 tahap yaitu profase,
metaphase, anaphase, dan telofase.

B. Saran

1. Sebaiknya, Laboran menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.

2. Sebaiknya, Asisten selalu menjaga kerjasama yang telah terjalin agar praktikum selalu
berjalan dengan lancar.

3. Sebaiknya, Praktikan selalu serius dalam mengikuti praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Elrod, susan. 2007. Teori Dan Soal-Sol Gentika Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
Hartati. 2010. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar : Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Henuhili, Victoria, Suatsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : Jurusan Biologi Fakultas


Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

Suratsih. 2000. Petunjuk Praktikum genetika. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Biologi.


Universitas Negeri Yogyakarta.

Watson, james. 1988. DNA Rekombinan Suatu Pelajarn Singkat. Jakarta : Erlangga.

William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.


Pengamatan Sel Bawang Merah

Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka


diperoleh gambar seperti di atas.

Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada
ujung akar bawang merah.Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami
aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973),
berdasarkan keterangan tersebut maka proses pemotongan akar bawang merah (Allium cepa)
dilakukan pada pukul 00.00.

Dengan dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan
akar yang mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun
praktikum ini tidak mungkin melakukan pengamatan pada tengah malam.Sebelum
mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut harus
memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini
bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah perendaman
dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung akar bawang
merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar
dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari
akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel
sehingga memudahkan dalam memotong. Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian
acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi
pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati.

Pada sel akar bawang, pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase,
anafase, metafase, dan telofase.

o Fase profase

Merupakan tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup
besar, setrta merupakan permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa
perubahan.Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul.Untaian
kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks).Dengan demikian untaian itu lebih
pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai
menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid.Selain itu sentriol
juga ikut membelah.Hampir semua sel yang Nampak pada preparat menunjukan tahapan
profase.

Pada profase, ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya
pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.Profase dimana tahapan pembelahan pertama,
permulaan profase profase kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.

Pada akhir profase mulai terbentuk benang benang spindel/ gelendong inti pada masing
masing kutub sel, yang letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag terpenting adalah benang-
benang kromatin menebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.

Ciri-cirinya:

Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.

Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua.

Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.

Nukleolus menjadi kabur dan hilang oleh sentromer.

Selaput inti mulai menghilang.

Benang gelendong mulai terbentuk

Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.


o Fase metafase

Tahapan metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom


menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase
ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap.Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan
kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah
pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).

Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial
(Fried, 2006).Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang benang spindelnya.

Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini
adalah:

Benang-benang gelendong menjadi jelas pada permulaan metafase dan teratus seperti
kumparan.

Masing-masing kromosom terletak berbaris pada bidang equator.

Sentromer melekat pada benang gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai


kutub tanpa melekat pada sentromer.

Sentromer membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.

o Fase anafase
Tahapan anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang
mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga
telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase
sentromer sentromer masing masing kromosom berpisah, sehingga masing masing
kromatid kini berupa kromosom yang terpisah.Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang
melekat padanya.Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara
kromatid yang satunya digerakkan ke kutub yang berlawanan.Pembelahan sentromer menurut
Suryo (1997) dapat pula berlangsung pada permulaan anafase.Benang benang gelendong ini
memendek sehingga belahan sentromer masing masing bergerak ke kutub sel yang
berlawanan dengan membawa kromatid.

Ciri-cirinya:

Dua sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong.

Selain itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.

Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.

Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.

Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.

o Fase telofase
Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan
sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).Pada telofase, terjadi peristiwa
kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian).Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai, terbentuk lagi dinding
inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing
masing memiliki inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama
dengan induknya.

Tahapan telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit.Di tiap kutub terbentuk stel
kromosom yang identik.Serabut gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk
kembali.Setelah terbentuk dua inti pada kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi
penebalan sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma (sitokinesis).Sitokinesis ini di tandai
dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan) dan pada hewan
ditandai dengan melekuknya sel ke dalam.

Ciri-cirinya adalah:

Benang-benang gelendong hilang

Selaput inti dan nukleolus terbentuk kembali

Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.

Terjadi sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke


dalam sel anak.

Ayu.2010. http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011
Pembahasan

Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase
(Satrosumarjo, 2006). Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan
penebalan yang maksimal, sehingga kromosom pada tahap ini dapat diamati dengan lebih
jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah panjang total dan letak sentromernya
diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan analisis kariotipe.

Pengamatan terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena
kromosom tumpang tindih antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat
samar akibat kondensasi yang belum sempurna. Kromosom dibedakan atas autosom
(kromosom pada sel somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang terjadi
pada sel somatik disebut mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut
meiosis menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan
pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase,
profase, metakinesis, metafase, anafase, dan telofase. Menurut Suryo (2008) fase pada
mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.

Selama metafase, sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel
pada bidang equator.Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang
spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang
berbeda. Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi dengan kromosom dan
merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada saat metafase,
sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri
atau independen.Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode sederhana) mengakibatkan
kromosom pada metafase tidak dapat menyebar dengan baik, sehingga jumlah kromosom
tidak dapat dihitung dengan tepat.

Sitokinesis
Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses
tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

VII. KESIMPULAN

Tahap-tahap mitoisis pada sel tumbuhan:

o Interfase

Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena
pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA.Maka
sebenarnya kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase merupakan fase istirahat, karena
sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan sangat berat.

o Profase

Benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong


mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang
tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid
saudara) (Campbell.2008: 248)
o Metaphase

Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit (Campbell.2008: 249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari
sel.

o Anafase

Anaphase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan
bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu
memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut
menjadi kromosom baru.

o Telofase

Di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses
tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.

Kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.

o Profase : sel masih nampak seperti inti sel masih utuh dan terletak dibagian tengah sel

o Metafase : biasanya letak kromosom berada di tengah bidang ekuator

o Anafase : di mana terdapat celah sempit pada bagian tengah sel dimana kromosom terletak
di bagian kutub sel
o Telofase : dimana pada telofase sudah nampak jelas pembagian sel menjadi dua dan
terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis).

.Fase yang paling banyak dijumpai adalah fase profase.

Ujung akar yang terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya
sangat aktif membelah. Jadi bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan
adalah bagian meristem.

Praktikum kali ini, tidak semua preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan


mitosis secara lengkap. Hal ini dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada
rentang waktu pembelahan mitosis.Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada
suatu hasil penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang
merah berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan
antara profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 1987. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Crowder L.V. 1993. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University


Perlakuan berikutnya adalah pemberian aceto orcein 2% yang berfungsi sebagai pewarna,
untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati dibawah
mikroskop (gambar 3.)

Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan
dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl
dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih
putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini
juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong.

Langkah pertama dalam menyiapkan materi segar untuk pengamatan mikroskopis adalah
fiksasi. Fiksasi juga merupakan langkah awal yang penting dalam membuat sediaan utuh
maupun sediaan sayatan. Tujuan fiksasi adalah menghentikan proses metabolisme secara
cepat, mencegah kerusakan jaringan, mengawetkan komponen-komponen sitologis dan
histologis, mengawetkan keadaan sebenarnya, mengeraskan materi-materi yang lembek
sehingga akan terjadi koagulasi protoplasma maupun elemen-elemen di dalam protoplasma,
jaringan dapat diwarnai sehingga bagian-bagian dari jaringan dapat mudah dikenali. Secara
ringkas fiksasi terdiri dari dua proses yang jelas, yaitu mematikan dan menetapkan.
(Gunarso,1986).

Suatu fiksatif dikatakan baik jika mempunyai kemampuan untuk mengendapkan kromatin,
mempunyai kemampuan untuk mematikan dengan segera, mempunyai kemampuan untuk
mangautolisis protein, mencegah terjadinya dekomposisi yang dilakukan oleh bakteri, dan
dapat menciptakan keadaan pH yang sesuai untuk jaringan yang telah difiksasi (Arisworo,
2000).

You might also like