You are on page 1of 12

LAPORAN Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul Pengaruh pH Terhadap


Aktivitas Enzim, disusun oleh :
Nama : Cinta Wulandasari
Nim : 1316042045
Kelompok : III
Kelas : Pendidikan IPA
Telah diperiksa dan dinyatakan diterimah oleh asisten dan koordinator asisten.

Makassar, Desember 2013


Koordinator Asisten Asisten

Djumarirmanto, S.Pd
Agus Abdullah
NIM : 1114040038

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Andi Rahmat Saleh S.Pd, M.Pd


NIP : 198510102008121004
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak trlepas dari segala macam yang ada di alam
semesta, misalnya saja hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup
yang saling berhubungan dengan kehidupan manusia setiap harinya.manusia memerlukan energi
yang berasal dari hewan maupun tumbuhan itu sendiri. Dimana terjadi hubungan timbal balik
antara ketiga makhluk hidup tersebut baik yang menguntungkan, maupun yang merugikan satu
pihak.
Makhluk hidup tersusun atas organ-organ tubuh maupun sistem organ yang saling berinteraksi
dan berhubungan satu sama yang lain dalam berbagai proses dalam tubuh, misalnya saja proses
metabolisme tubuh. Proses metabolisme tubuh merupakan proses penyusunan (anabolisme) dan
pembongkaran (katabolisme) zat-zat dalam tubuh organisme.
Reaksi ini berlangsung di dalam tubuh manusia dan hewan. Metabolisme merupakan salah satu
ciri kehidupan yang merupakan bentuk transformasi tenaga atau pertukaran zat melalui
serangkaian reaksi biokimia. Dalam makhluk hidup, reaksi metabolisme berlangsung dengan
melibatkan suatu senyawa protein yang disebut enzim. Dimana enzim disintesis oleh sel hidup
untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya.
Enzim meningkatkan laju reaksi sehingga terbentuk kesetimbangan kimia antara produk dan
pereaksi. Enzim dapat ditemui pada hewan maupun tumbuhan. Salah satu enzim yang dihasilkan
oleh tumbuhan yaitu enzim amilase. Enzim amilase dalam hal ini berfungsi memecah pati sehingga
menghasilkan gula sederhana. Pada setiap enzim memiliki Ph dan suhu yang berbeda-beda untuk
dapat bekerja secara optimal. Melalui praktikum unit ke lima yaitu pengaruh pH terhadap kerja
aktifitas enzim, kita dapat membuktikan pengaruh pH terhadap aktifitas enzim amilase.
Pada setiap enzim memiliki pH dan suhu yang berbeda-beda untuk dapat bekerja secara
optimal. Karena apabila suhu dan keasaman tidak sesuai dengan sifat suatu enzim maka enzim
tersebut tidak dapat bekerja secara optimal, tidak aktif, bahkan mengalami kerusakan yang dalam
istilah biologi disebut denaturasi.
Kita dapat menemukan enzim baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Salah satu enzim
tersebut adalah enzim amilase yang terdapat pada tumbuhan. Nama lain dari amilase adalah
diastase. Enzim tersebut dapat menghidrolisis amilum menjadi gula. Amilase dihasilkan oleh daun
atau biji yang sedang berkecambah.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat membuktikan pengaruh pH terhadap aktifitas enzim amilase.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan membuktikan pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
amilase.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu ciri kehidupan yang merupakan bentuk transformasin tenaga atau pertukaran zat
melalui serangkaian reaksi biokimia adalah metabolisme. Dalam kehidupan makhluk hidup, reaksi
metabolisme berlangsung dengan melibatkan suatu senyawa protein yang disebut enzim. Enzim
merupakan protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang
berlangsung di dalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untuk menurunkan energi aktivitas,
mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap tanpa mengubah besarnya tetapan
keseimbangan dan sebagai pengendali reaksinya ( Restiati,2000).
Enzim dikatakan juga sebagai biokatalisator yang banyak digunakan pada berbagai bidang
industri produk pertanian, kimia, dan medis. Enzim memiliki sifat-sifat spesifik yang
menguntungkan yaitu efisien, selektif, predictable, proses reaksi tanpa produk samping, dan ramah
lingkungan. Sifat-sifat tersebut menyebabkan penggunaan enzim semakin meningkat dari tahun
ke tahun, diperkirakan mencapai 10-15% per tahun (Chibata, 199).
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan sebagai katalisator
pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator adalah substansi yang
mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah. Enzim mempunyai
ciri dimana kerjanya dipengaruhi oleh lingkungan. Salah satu lingkungan yang berpengaruh
terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium
menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi (Gaman & Sherrington,
1994).
Suasana yang terlalu asam atau alkalis menyebabkan danaturasi protein dan hilangnya
secara total aktivitas enzim. Pada sel hidup, perubahan pH sangat kecil. Enzim hanya aktif pada
kisaran pH yang sempit. Oleh karena itu media harus benar-benar dipelihara dengan menggunakan
buffer ( larutan penyangga). Jika enzim memiliki lebuh dari satu substrat, maka pH optimalnya
akan berbeda pada suatu substrak. Tiap enzim memiliki karakteristik pH optimal dan aktif dalam
range pH yang relatif kecil, dalam banyak kasus, bentuk kurva menandakan dari keaktifan enzim
berbanding pH yang terkandung di dalamnya
( Sadikin, 2002).
Enzim dapat ditemukan baik pada hewan maupun pada tumbuhan. Salah satu enzim yang
terdapat pada tumbuhan adalah amilase. Nama lain dari amilase adalah diastase. Enzim tersebut
dapat menghidrolisis amilum menjadi gula. Amilase dihasilkan oleh daun atau biji yang sedang
berkecambah. Aktifitas amilase dipengaruhi oleh garam-garam anorganik, pH, suhu, dan cahaya.
pH optimum dari amilase menurut Hopkins, Cole dan Green (Miller, 1938) adalah 4,5-4,7 ( Tim
Penyusun, 2013)
Enzim digolongkan menurut reaksi yang diikutinya, sedangkan mesing-masing enzim
diberi nama menurut nama substraknya, misalnya urease, arginase dan lain-lain. Di samping itu
pula beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya pepsin, tripsin dan lain-lain. Oleh
Commision on Enzymes of the International Union of Biochemistry, enzim dibagi dalam enam
golongan besar. Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia dimana enzim memegang paranan.
Menurut Poedjiadi (2006), enam golongan tersebut ialah sebagai berikut.
1. Oksidoreduktase.
2. Transferase.
3. Hidrolase
4. Isomerase.
5. Ligase.
Ada beberapa faktor untuk menemkan aktivitas enzim berdasarkan efek katalisnya yaitu
persamaan reaksi yang dikatalis, kebutuhan kofaktor, pengaruh konsentrai substrak dan kofaktor,
pH optimal, daerah temperatur, dan penentuam ini biasa dilakukan di pH optimal dengan
konsentrasi substrak dan kofaktor berlebih, menjadikan laju reaksi yang terjadi merupakan tingkat
ke 0 (zero order reaction) terhadap substrat. Pengamatan reaksinya dengan berbagai cara kimia
atau spektrofotometri. Ada dua teori tentang mekanisme pengikat substrat oleh enzim, yaitu teori
kunci dan anak kunci ( lock and key) dan teori induced fit (Wirahadikusumah, 1989).
Menurut Poedjiadi (1994), faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu sebagai
berikut.
a. Konsentrasi enzim, pada suatu konsentrasi substrak tertentu kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
b. Konsentari substrtk, dengan konsentrasi enzim yang tetap, perubahan substrat akan menanbah
kecepatan reaksi.
c. Suhu, dapat menyebabkan denaturasi, sehingga bagian aktifnya terganggu, akibanya konsentrasi
spesifik enzim berkurang dan kecepatan enzimnya turun.
d. Pengaruh pH, dimana struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya, enzim dapat
terbentuk ion (+) atau (-) atau bermuatan ganda (switter ion), pH dapat menyebabkan proses
denaturasi yang dapat mengakibatkan turunya aktivitas enzim.
e. Pengaruh inhibitor, dapt berupa hambatan inversibel yang disebabkan oleh terjadinya estruksi atau
modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih, yang terdapat pada molekul enzim. Hambatan
reversibel dapat berupa hambatan bersaing dan tak bersaing.
Menurut Waluyo (2005), enzim memiliki sifat-sifat yang spesifik dan mempunyai ciri
tertentu. Sifat-sifat enzim antara lain:
a. Enzim merupakan protein. Enzim memiliki sifat seperti protein, yaitu sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungannya (seperti suhu, pH, konsentrasi subsrat). Jika lingkungannya tidak sesuai,
maka enzim akan rusak atau tidak dapat bekerja dengan baik.
b. Bekerja secara khusus/ spesifik. Setiap enzim memiliki sifat akhir yang sesuai hanya dengan satu
jenis substrat, artinya setiap enzim hanya dapat bekerja pada datu substrat yang cocok dengan sisi
aktifnya.
c. Berfu gsi sebaga katalis. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi tetapi tidak ikut bereaksi.
Enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk ataumempengaruhi keseimbangan reaksi,
hanya meningkatkan laju reaksinya saja. Dengan demikian energi yang dibutuhkan untuk
mengurangi suatu substrat menjadi lebih sedikit.
d. Diperlukan dalam jumlah sedikit. Reaksi enzimatis dalam metabolisme hanya membutuhkan
sedikit sekali enzim untuk setiap kali reaksi sesuai dengan fungsinya sebagai katalisator.
e. Bekerja bolak-balik. Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi, sehingga dapat bekerja dua arah (
bolak-balik). Artinya enzim dapat menguraikan substrat menjadi senyawa sederhana, dan
sebaliknya enzim juga dapat menyusun senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat


Hari / tanggal : Sabtu, 05 januari 2014
Pukul : 15:30 s/d 17:30
Tempat : Laboratorium Biologi lt.3 FMIP UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Tabung reaksi kecil , 10 buah
b. Mortal dan pinsilium
c. Rak tabung, 1 buah
d. Lampu spiritus, 1 buah
e. Pipet tetes, 1 buah
f. Centrifuge dan tabung centrifuge
g. Klem kayu, 1 buah
2. Bahan:
a. Larutan ekstrak kecambah
b. Larutan amilum
c. Larutan HCl encer (10%)
d. Larutan NaOH (1%)
e. Larutan fehling A dan B
f. Kertas saring
g. Kertas pH atau pH meter.
h. aquades
C. Prosedur kerja
1. Masukka segenggam kecambah kacang hijau ke dalam mortar kemudian menggerusnya,
kemudian menambahkan aquades sambil menggerusnya.
2. Menyaring cairan yang didapat dari penggerusan kecambah kacang hijau tersebut dan masukkan
ke dalam tabung centrifuge. Serta menuangkan cairan supernatan (bening) yang diperoleh ke
dalam tabung reaksi.
3. Tabung pertama (A), dilakukan dengan tiga pemberlakuan. Pada tabung A, dilakukan dengan
memasukkan amilum 2 tetes, lau menambahkan ekstrak kecambah 2 tetes serta mencatat pHnya,
den kemudian menambahkan fehling A dan fehling B masing-masing sebanyak 2 tetes. Kemudian,
pad atbung A1,A2, dan A3 masing-masing didiamkan selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit.
Setelah itu, dipanaskan den diamati perubahan yang warnanya.
4. Tabung ke (B), dilakukan dengan tiga pemberlakuan. Pada tabung B, dilakukan dengan
memasukkan amilum 2 tetes, lalu menambahkan ekstrak kecambah dan larutan HCl masing-
masing sebanyak 2 tetes serta mencatat pHnya, dan kemudian menambahkan fehling A dan fehlinf
B masing-masing didiamkan selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Ste;ah itu, dipanaskan dan
mengamati perubahan warnanya.
5. Tabung tiga (C), dilakukan dengan tiga pemberlakuan. Pada tabung C, dilakukan dengan
memasukkan amilum 2 tetes, lalu menambahkan ekstrak kecambah dan larutan NaOH masing-
masing sebanyak 2 tetes serta mencatat pHnya, dan kemudian menambahkan fehling A dan fehlinf
B masing-masing didiamkan selama 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Ste;ah itu, dipanaskan dan
mengamati perubahan warnanya.
6. Tabung ke (D) dengan memasukkan amilum 2 tetes, lalu menambahkan ekstrak kecamabah dan
larutan NaoH didiamkan selama lima menit , dipanaskan dan mengamati perubahna warnanya.
7. Membandingkan warna yang terdapat pada masing-masing tabung disetiap kegiatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
Tabung No pH Warna dan Endapan
Awal Akhir Awal Akhir
1 7 10 Hijau tua Hijau tua _ ada endapan
berwarna kuning
2 7 10 Hijau _ ada Hijau tua _ tidak terdapat
endapan putih endapan
3 7 10 Hijau tua Hijau tua
1 7 5 Hijau kebiruan Biru _ terdapat endapan
berwarna kuning
2 7 5 Biru muda _ ada Hijau muda _ terdapat
endapan endapan
3 7 5 Biru muda _ ada Biru muda_ terdapat
endapan endapan
1 7 12 Ungu tua Coklat _ terdapat
endapan
2 7 12 Coklat tua_ ada Kuning tua
endapan
3 7 12 Cokelat tua Kuning tua
1 7 13 biru biru

B. Pembahasan
Berdasarkan teori, enzim amilase menutut Hopkons, Cole, dan Green adalah pH optimumnya
mencapai 4,5-4,7. Sedangkan, enzim amilase kecambah kacang hijau berdasarkan sumber lain
bekerja optimum suasana netral an sedikit basa, kisarn pH optimum untuk enzim amilase
kecambah kacang hijau adalah 4,8 8,5. Berdasarkan teori tersebut pula warna yang dihasilkan
seharusnya mengandung warna merah bata, yang menunjukkan bahwa enzim amilase tersebut
bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu memecah atau menghidrolisis amilum menjadi glukosa.
Namun, adapun yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yaitu tidak memperoleh atau
tidak ditemukan perubahan warna menjadi merah bata. Dimana pada tabung pertama (A1, A2, dan
A3) diperoleh ph awal 7 (netral) dengan warna awal hijau tua, dan warna akhir masih hijau tua
yang memiliki pH 10. Pada kegiatan kedua pada tabung ( B1, B2, B3) diperoleh pH awal 7 (netral)
dengan tabung B1 warna biru muda, B2 dan B3 biru muda yang terhadap endapan , dan warna
akhir , B1 biru, B2 hijau muda, dan B3 biru muda, dengan pH akhir 5. Pada kegiatan ke tiga (C1,
C2, dan C3) diperoleh pH awal 7 dengan warna ungu tua, coklat tua, dan cokelat tua, dan warna
akhir coklat, kuningtua, dan kuning tua dengan pH akhir 12.
Berdasarkan data tersebut, hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori. Hal ini bisa jadi
disebabkan oleh kesalahan praktikan pada saat melakukan praktikum baik pada penambahn bahan-
bahn maupun pada prosedur kerja atau pembuatan ekstrak. Dimana ekstrak kecambah kacang hijau
yang dihasilkan belum terhidrolisis sempurna sehingga masih terdapat gumpalan pada setiap
tabung reaksi.
Selain itu, enzim hanya bekerja pada pH 7, karena pada keadaan sedikit asam atau basa akan
menurunkan aktivitas enzim amilase tersebut. Adapun hal lain yang menghambat atau
menurunkan aktivitas kerja enzim yaitu lama waktu percobaan tersebut didiamkan, dimana
semakin banyak waktu yang diberikan maka reaksi atau kerja enzim tersebut semakin semakin
cepat dan bagus untuk menghidrolisis atau memecah amilum menjadi glukosa.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pH
berpengaruh terhadap aktivitas enzim Amilase. Enzim amilase menurut Hopkons, Cole, dan Green
adalah pH optimumnya mencapai 4,5-4,7. Sedangkan, enzim amilase kecambah kacang hijau
berdasarkan sumber lain bekerja optimum suasana netral an sedikit basa, kisarn pH optimum untuk
enzim amilase kecambah kacang hijau adalah 4,8 8,5.
Pada dasarnya enzim amilase akan memecah atau menghidrolisis amilum menjadi glukosa.
Dimana pada keadaan yang sedikit asam atau basa akan menurunkan aktivitasenzim, karena pada
desarnya enzim amilase bekerja optimum pada pH 7 (netral).
B. Saran
Adapun saran kepada praktikan yaitu agar memperhatikan dan memahami langkah-
langkah pengamatan dalam praktikum, dan memberikan kesmpatan kepada praktikan yang lain
untuk melakukan kegiatan tersebut agar dalam percobaan tidak ada praktikan yang tidak aktif dan
sebaliknya tidak ada juga yang hanya aktif sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Chibata. 1978. http://google.com/ITS-Undergraduate- 15574 - 1406100055 Chapter 1 Chibata.pdf.


diakses pada tanggal 7 januari 2014. Makassar.
Gaman, P.M & K.B. Sherrington. (1994). Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan
Mikrobiologi. Universitas Gjadah Mada press. Yogyakarta.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar Biokimia I. Jakarta : UI-Press.
Restiati, Ni putu. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum. Dapertemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Sadikin, Mohamad. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta : Widya Medika.
Tip Penyusun Biologi Umum. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan FMIPA UNM.
Makassar.
Wuluyo, Lud, 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: UNM press.
Wirahadikusumah, M. (1989). Biokimia : Protein, enzim, dan asam nukleat. Institut Teknologi
Bandung. Bandung.

You might also like