You are on page 1of 7

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN

PENTINGNYA NILAI DAN MORAL BAGI

PROFESI PERAWATAN

OLEH:

RAHMADANIAR ADITYA PUTRI

NIM : 1110016017

PRODI MAGISTER KEPERAWATAN TERAPAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2016
PENTINGNYA NILAI DAN MORAL DALAM PROFESI KEPERAWATAN

A. Paparan Kasus
Keperawatan adalah bentuk pelayanan kesehatan profesional dan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, yang berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang mencakup seluruh proses kehidupan
(Taadi, 2012).
Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental serta
keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengertian menuju kepada kemampuan dalam
melakukan kegiatan secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya mencapai peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan
dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care, PHC),
yaitu untuk memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan untuk hidup sehat dan
produktif.
Nilai-nilai (values) merupakan hak-hak manusia dan pertimbangkan etis yang mengatur
perilaku seseorang. Nilai merupakan milik setap pribadi yang mengatur langkah-langkah
yang seharusnya dilakukan karena merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan
diperoleh seseorang sejak kecil. Nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan yang
dewasa ini mendapat perhatian khusus terutama bagi perawat karena perkembangan peran
perawat menjadikan mereka lebih menyadari nilai dan hak orang lain serta dirinya sendiri
(Dalami, 2010).
Dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional, seorang perawat harus
dapat bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan tugasnya untuk
memberikan pelayanan yang baik pada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
Pasien merupakan fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat,
sebagai salah satu komponen kesehatan. Perawat merupakan salah satu profesi yang selalu
berhubungan dan berinteraksi langsung dengan klien, baik itu klien sebagai individu,
keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu perawat dalam memberikan asuhan
keperawatannya dituntut untuk memahami dan berperilaku sesuai dengan etik keperawatan.
Agar seorang perawat dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat maka harus
memegang teguh nilai-nilai yang mendasari praktik keperawatan itu sendiri (Dalami, 2010).
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang
serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan.
Evolusi perkembangan sistem pelayanan kesehatan juga mengubah peran dan tanggung
jawab perawat yang signifikan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas
pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik
dan moral yang tinggi, tanggung jawab dalam memberikan praktik keperawatan yang aman
dan efektif serta bekerja dalam lingkungan yang memiliki standar klinik yang tinggi. Standar
klinik akan memberikan pedoman dan petunjuk bagi perawat agar mereka tidak melakukan
malpraktik dan menghindarkan klien dari dampak yang buruk (Mahlmeister, 1999 dalam
Dalami, 2010).
Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap
langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi
yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta
penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan
keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.
B. Pembahasan
1. Nilai
Ada beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai berikut:
a. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh
seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya (pengertian secara umum).
b. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang
kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek, atau perilaku
yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan
seseorang (Simon, 1989 Dalam Ismani, 2007).
c. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang dianggap berharga, kebenaran,
atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku khusus (Znowski, 1988 Dalam
Ismani, 2007).
d. Menurut Shahriari et al, (2013) bahwa nilai terbentuk dari latar belakang budaya,
suku bangsa, tradisi sosial dan nilai yang dipegang oleh keluarga dan agama. Nilai
memimpin prioritas hidup manusia dan bentuk dari dunia yang kita tinggali. Nilai
berperan sebagai salah satu dasar hidup manusia. Oleh karena itu, nilai merupakan
komponen dari komunitas yang hasilnya adalah profesi keperawatan. Nilai profesi
keperawatan tidak diperoleh secara langsung namun melalui seatu proses yang
diperoleh melalui informasi dan lingkungan sekitar dan budaya. Untuk memahami
perbedaan nilai-nilai kehidupan itu tergantung pada situasi dan kondisi dimana
mereka tumbuh dan berkembang.
Pengertian diatas menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut bersifat pribadi. Para ahli
sepakat bahwa nilai-nilai timbul dari pengalaman pribadi seseorang dan akan berbeda
untuk setiap orang. Nilai-nilai tersebut merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut:
a. Nilai-nilai membentuk dasar perlaku seseorang.
b. Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten.
c. Nilai-nilai menjadi control internal bagi perilaku seseorang.
d. Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang
secara intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan
mempertahankannya.
Nilai-nilai dipelajari sejak kecil oleh anak-anakdi rumah, kemudian berkembang
sepanjang hdupnya. Nilai adalah berpegangan pada sikap atau perilaku seseorang. Bila
seseorang memilih menjadi perawat berarti ia membawa nilai-nilai yang ada sebelumnya
ke dalam dunia keperawatan. Nilai-nilai tersebut ada yang cocok dan ada pula yang tidak
cocok dengan etika keperawatan. Untuk praktik sebagai perawat professional, diperlukan
nilai-nilaiyang sesuai dengan kode etik profesi, antara lain dengan :
a. Menghargai martabat inddividu tanpa prasangka.
b. Melindungi seseorang dalam hal privasi.
c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya. Tindakan tersebut dimanifistesikan
dalam perilaku tertentu sebagai kegiatan yang dilaksanakan dengan hati-hati dan
melaporkannya bila terjadi suatu kesalahan.
Nilai-nilai yang sangat diperlukan oleh perawat diantaranya kejujuran, lemah lembut,
ketepatan setiap tindakan, dan menghargai orang lain. Falsafah seseorang untuk
mengintegrasikan nilai-nilai adalah spiritual, professional, sosial, dan estetika yang dapat
menghasilkan suatu kode atau peraturan. Menghargai privasi adalah dasar nilai etis untuk
keperawatan.
Terdapat 10 komponen nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional
menurut The American Association Colleges of Nursing Dalam Shahriari et al, (2013)
yaitu:
a) Human dignity (martabat manusia) adalah menghormati individu klien meliputi
kepribadian, keluarganya dan lingkungan merupakan hal terpenting dalam nilai
keperawatan,
b) Social justice (keadilan sosial) merupakan persamaan dalam mendapat akses
kesehatan dan perlakuan sama baik dari status ekonomi, sosial, dan status budaya,
c) Altruims artinya perawat berperan dalam memberikan bantuan kepada klien, bersedia
menghormati dan menghargai dalam usaha mendapat kesehatan kembali,
d) Autonomi dalam pengambilan keputusan artinya perawat berperan dalam pengambilan
keputusan baik menerima atau menolak suatu tindakan, intervensi dan perawatan.
Sehingga perawat dapat membantu pasien mendapatkan haknya dalam menerima
informasi tentang diagnosa, pengobatan, dan pencegahan dalam pengambilan
keputusan yang tidak tepat,
e) Precision and accuracy in caring merupakan keahlian klinisi dan pengetahuan
perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien, meningkatkan kesehatan mereka dan
meredakan dari rasa nyeri dan penderitaan,
f) Responsibility berkaitan dengan komitmen, tanggung jawab pemenuhan hak pasien,
dan menghormati dan memahami,
g) Human relationship meliputi asuhan keperawatan termasuk tindakan efektif dalam
suatu hubungan yang berdaar saling menghormati dan memahami,
h) Individual and profesional competency merupakan erat kaitanya dengan keperawatan
sebagai suatu profesi yang profesional dan berkompeten sehingga keperawatan dapat
tumbuh dan berkembang,
i) Sympathy merupakan erat kaitannya dengan memahami pasien dan kebutuhan
keluarganya dan memberikan perawatan berdasar komunikasi yang adil,
j) Trust erat kaitannya dengan kejujuran dalam perkataan dan perbuatan.

2. Moral
Prinsip-prinsip moral dalam praktek keperawatan mempunyai peranan penting dalam
menentukan perilaku etis dan dalam pemecahan masalah etis, selain itu sebagai aspek moral
philosophy yang member petunjuk tentang baik dan buruk suatu tindakan yang berhubungan
dengan praktek keperawatan. Prinsip moral merupakan standar umum dalam melakukan
sesuatu dalam membentuk suatu sistem etik. Menciptakan dan mempertahankan kepercayaan
klien kepada perawat, sesame perawat dan masyarakat kepada perawat. Prinsip moral
berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau
diijinkan dalam suatu keadaan.
Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar
atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum, adat dan
praktek professional. Penalaran moral menyinggung untuk membuat keputusan tentang
bagaimana manusia harus bertindak (Rich & Butts, 2010).
Ada beberapa prinsip moral (Kozier, 2010) :
a. Autonomy : prinsip yang mengemukakan tentang hak seseorang untuk menentukan
memilih sesuatu yang terbaik bagi dirinya. Dapat diterapkan jika seseorang
mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri. Perawat melibatkan
klien dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan askep klien. Contoh
tindakan yang tidak memperhatikan otonomi: melakukan sesuatu tanpa memberi
informasi yang relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan,
melakukan sesuatu bagi klien tanpa memberitahukan sebelumnya.
b. Informed consent : penghargaan tentang autonomy klien tercermin dalam hal
informed consent. Yaitu persetujuan seseorang untuk mengijinkan sesuatu tindakan
berdasarkan penjelasan yang lengkap tentang semua fakta yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang tepat (Potter & Perry, 1993). Perawat bertanggung jawab
memastikan klien setuju dengan pernyataan tersebut.
c. Beneficence: prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain.
Tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain. Hal mendasar dari prinsip ini, mencakup:
melindungi dan mempertahankan hak orang lain/klien, mengatasi kondisi yang
membahayakan bagi orang lain, menyelamatkan orang lain dari keadaan bahaya
(perawat bertanggung jawab untuk tidak menimbulkan bahaya bagi klien), membantu
klien yang tidak mampu.
d. Non maleficence : prinsip tidak menimbulkan bahaya perlukaan baik fisik mapun
emosional. Mencakup hal: tidak membunuh, tidak menimbulkan ketidakberdayaan,
tidak menyerang atau memaksa orang lain, tidak menganggu kehidupan/ketentraman
orang lain.
e. Fidelity : prinsip kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya. Mencakup:
menepati janji, menyimpan rahasia, serta caring. Perawat wajib untuk melaksanakan
caring dalam meberikan askep dengan cara memberika perhatian, memberikan
penghargaan, member kebebasan beribadah, dan membuat klien sejahtera.
f. Veracity : prinsip dengan mengatakan yang sebenarnya, tidak membohongi klien.
Penting saat memberikan informed consent dengan memberikan informasi secara
terbuka/disclose sehingga klien ddapat membuat keputusan yang benar. Tergantung
situasi dan kondisi klien, perwat tidak memberikan informasi kepadda klien dengan
pertimbangan kondisi klien lemah atau klien tidak ingin diberitahu tentang
kondisinya.
g. Avoiding killing : prinsip menekankan kewajiban perawat untuk menghargai kehiduan
manusia, tidak membunuh atau mengakhiri kehidupan. Perawat wajib melakukan hal-
hal yang menguntungkan klien/beneficence.

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam profesi keperawatan yaitu, kesopanan, kasih
sayang, dan akal sehat (Judson and Hurrison, 2010). Tiga hal tersebut tentunya dapat
menggambarkan bagaimana seorang perawat bertindak agar nilai dalam dirinya bersifat baik
dan memiliki moral. Sopan adalah bagaimana perilaku yang baik kepada sesama, kasih
sayang yaitu memperlakukan pasien dengan penuh rasa cinta dan simpati. Menggunakan akal
sehatpun penting disamping 2 hal sebelumnya, menggunakan akal sehat disini adalah untuk
keadilan pasien. Misalkan saja ada pasien yang sedang komplain, disisi lain ada pasien
dengan masalah pernafasan, dengan akal sehat perawat dapat menolong pasien dengan
masalah utama terlebih dahulu, setelah itu dapat menghampiri pasien yang komplain dengan
menjelaskan secara baik-baik.
Profesi perawat dikatakan akuntabel secara hukum bila benar-benar kompeten dan
melaksanakan profesinya sesuai dengan etika dan standar profesinya. Standar profesi
memiliki tiga komponen utama yaitu standar kompetensi, standar perilaku dan standar
pelayanan. Tugas tenaga kesehatan yang didalamnya termasuk tugas perawat berdasarkan
ketentuan Pasal 50 UU No. 23 Tahun 1992 adalah menyelenggarakan atau melakukan
kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau kewenangannya masing-masing.
Dalam menjalankan tugas profesinya wajib untuk menghormati hak pasien, menjaga
kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien, memberikan informasi yang
berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan, meminta persetujuan terhadap
tindakan yang akan dilakukan, dan membuat dan memelihara rekam medis.
Dengan kewajiban memberikan jaminan profesional yang kompeten dan melaksanakan
praktik sesuai etika dan standar profesinya. Profesi perawat memiliki kewajiban untuk
mampu memberikan jaminan pelayanan keperawatan yang profesional kepada masyarakat
umum. Kondisi demikian secara langsung akan menimbulkan adanya konsekuensi hukum
dalam praktik keperawatan. Sehingga dalam praktik profesinya dalam melayani masyarakat
perawat terikat oleh aturan hukum, etika dan moral. Nilai moral keperawatan dipenuhi pada
asuhan yang kompeten dengan upaya meningkatkan kesejahteraan pasien oleh perawat,
dengan menjadi perawat yang baik (being a good nurse) dari segi moral dan perawat yang
baik dari aspek keperawatan.menjadi perawat yang baik berarti bergerak dari tingkat pemula
ke tingkat ahli dengan membuat penilaian intituitif tentang tindakan yang tepat tanpa
mengikuti semua proses rasional yang diperlukan dalam menerapkan prinsip ke dalam etika.
Kewajiban moral pertama seorang perawat adalah menjadi praktisi yang kompeten.
Kompetensi adalah prasyarat minimal untuk menjadi seorang perawat. Perawat praktik yang
kompeten secara moral bertanggung jawab untuk menjadi praktisi yang unggul. Menjadi
perawat yang baik mengandung arti bergerak melebihi kompetensi untuk menjadi praktisi
yang unggul.
C. Simpulan dan Saran
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka perawat harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam
mengemban peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional
berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat
memberi jaminan bagi keselamatan paisen, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan
.berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan, Dari teori nilai dan moral
diatas, dapat disimpulkan bahwa perawat harus bekerja secara profesional dengan berbagai
kompeten yang harus dicapai dengan bekerja berdekatan untuk mencapai tujuan yang baik
dan menjadi perawat yang baik. Sehingga tidak ada lagi pelanggaran nilai dan moral terhadap
pasien maupun perawat sendiri dengan bekerja secara profesional dengan komunikasi yang
tetap terjaga.
Perawat harus menyadari perubahan yang terjadi pada masyarakat saat ini terkait
kesadaran akan hak-haknya. Perawat sebagai salah satu anggota dari health provider harus
mengantisipasi dirinya dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang aspek-aspek
niali dan moral yang berhubungan dengan jasa pelayanan/praktik keperawatan, demikian juga
kesadaran untuk melakukan tugas sesuai dengan standar profesi. Perawat yang baik yaitu
yang memiliki kepedulian terhadap pasien terintegrasi dengan asuhan yang efisien, efektif,
dan atentif, yang memfokuskan pada peningkatkan kesejahteraan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta, Salemba Medik

Dalami, Ernawati. 2010. Etika keperawatan. Jakarta : Trans Info Media

Derek, Selman. 2011. Professional Values And Nursing. Med Health Care and Philos
diakses tanggal 03 Oktober pukul 11.30 WIB

Eryati, Darwin. 2014. Etika profesi kesehatan. Jakarta : Budi Utara

Hendrick. 2011. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta, EGC

Ismani, Nila. 2007. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika

Judson, Karen. 2010. Law & Ethics for Medical Carees Fifth Edition. United States:
McGrawHill

Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik. Jakarta,
EGC

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik. Jakarta,
EGC

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik. Edisi 7.
SEA, Mosbi Elseiver

Sudrajat, Agus Diwa. 2010. Aspek Hukum Praktik Keperawatan. No. 09 : Jurnal Kesehatan
Kartika Stikes A. Yani.

Sumijatun, Dkk. 2014. Persepsi Pasien Terhadap Penerapan Prinsip Etika Keperawatan
(The Patients Perception Towards Application Of Principles Of Nursing Ethics). Jurnal
Keperawatan Vol. 1 No. 02 Mei 2014.

You might also like