Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Dengan teknologi yang berkembang pesat saat, ini Industri-industri di seluruh
dunia untuk meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, biaya produksi yang
rendah, dan pengurangan pencemaran terhadap lingkungan sehingga industri
yang bersangkutan dapat berkompetisi di pasar global dan mengikuti standar-
standar internasional yang berlaku. Globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi
industri-industri di Indonesia karena industri dalam negeri ini harus bekerja keras
untuk meningkatkan kualitas produk, agar mampu bersaing dengan produk-produk
impor di pasar dalam negeri dan mampu memenuhi kualitas standar internasional
untuk dapat diekspor.
Otomasi merupakan kunci utama bagi industri untuk dapat meningkatkan daya
saingnya, dimana otomasi memberikan jaminan bagi industri untuk mendapatkan
peningkatan efisiensi, penghasilan produk dengan kualitas yang konsisten dan
pencapaian level pencemaran lingkungan yang memenuhi standar. Tanpa
otomasi, pengoperasian peralatan-peralatan di industri secara manual akan
sangat sukar untuk mencapai hal-hal tersebut di atas. Otomasi melibatkan
penggunaan sensor, pengontrol dan aktuator untuk mendapatkan suatu sistem
yang dapat berjalan secara otomatik dengan intervensi tenaga manusia sesedikit
mungkin.
Salah satu komponen aktuator yang paling sering digunakan di industri
adalah motor. Menurut suatu survey, motor mengkonsumsi hampir 65% dari
pemakaian listrik di industri. Jika kita dapat mengefisienkan / mengoptimasi
penggunaan motor maka konsumsi listrik dapat dikurangi dan biaya biaya akan
turun.
Prinsip kerja dari motor induksi 3 fasa adalah adanya induksi elektromagnetik
yaitu pengaruh induksi dari magnet yang dibentuk oleh adanya arus bolak balik
(AC) yang mengalir pada sebuah penghantar. Arus AC dari sumber 3 fasa
dialirkan pada kumparan yang ada pada stator motor, akibatnya dengan bentuk
kumparan sedemikian rupa akan membentuk pasangan kutub-kutub utara
B. Diskripsi Singkat
Dengan mempelajari modul ini secara teori dan praktek, peserta diklat
diharapkan mampu memahami motor listrik arus bolak-balik . Dalam modul ini
peserta diklat diberi pengenalan jenis dan karakteristik motor listrik arus bolak-
balik secara teori dan praktek. Motor listrik yang dibahas pada modul ini, antara
lain motor listrik 3 fasa rotor sangkar, motor listrik 3 fasa rotor belitan, motor
sinkron, dan motor induksi 1 fasa.
C. Tujuan Pembelajaran
Selesai mempelajari modul ini, peserta diklat mampu :
1. menjelaskan prinsip kerja motor asinkron dan karakteristiknya.
2. menjelakan hubungan kumparan motor induksi 3 fasa.
3. menjelaskan prinsip kerja motor sinkron dan karakteristiknya.
4. menjelaskan prinsip kerja dan hubungan kumparan motor listrik
Dahlander.
5. menjelaskan prinsip kerja motor listrik 1 fasa.
6. Menjelaskan cara membalik arah putaran motor listrik 1 fasa.
Pada materi ini dibahas tentang motor induksi 3 fasa ( motor asinkron ) yang
kumparan statornya dapat dihubungankan bintang ( Y ) atau hubungan segitiga
( ), menghitung besar tegangan; menghitung besar arus, menghubungkan motor
induksi 3 fasa dengan tegangan jala-jala ( Sumber tegangan ) dan arah putaran .
Indikator Keberhasilan :
1. Perserta diklat dapat menjelaskan kumparan motor listrik 3 fasa hubungan
bintang ( Y ).
2. Perserta diklat dapat menjelaskan kumparan motor listrik 3 fasa hubungan
segitiga ( ).
3. Peserta diklat dapat menjelaskan cara menghubungkan motor listrik 3 fasa
dengan tegangan listrik.
4. Peserta diklat dapat menjelaskan cara membalik arah putaran motor
induksi 3 fasa.
1. Hubungan Bintang ( Y )
Kumparan stator motor induksi 3 fasa terdiri dari tiga bagian yaitu :
kumparan pertama U1-U2, kumparan kedua V1-V2, dan kumparan ketiga
W1-W2. Motor induksi 3 fasa rotor sangkar kumparan statornya akan
dihubungkan bintang, jika besar tegangan jaringan listrik yang tersedia
sebesar 3 kali besar tegangan kumparan stator motor.
220V /380V 50 Hz
R
S
T
Pe
U1 V1 W1
Kumparan Stator
Titik Bintang
U2 V2 W2
Rotor
-Up2 Up2
120
Up3
UL3
Gambar 2. Vektor Diagram Tegangan Hubungan Bintang
Keterangan :
UL = Tegangan antara fasa dengan fasa
Up = Tegangan antara fasa dengan netral ( titik bintang ).
Secara vektor dapat dihitung besar tegangan line ( UL ) dan tegangan fasa
( Up ) seperti di bawah ini :
UL1 = Up1 + Up2
UL1 = (Up1) + ( Up2) + 2. Up1.Up2. Cos 60
UL = 3 . Up.
Sesuai contoh di atas, jika tegangan kumparan stator motor 220
Volt, maka besar tegangan jaringan 3 fasa ( R S T ) adalah :
UL = 3 . Up = 3 . 220 Volt = 380 Volt.
UL 1
Cos 30 = .
30 2 Up
UL1
UL UL 3 UL
2 2 =
2 2 Up
UL = 3 . Up
IL = lp
Up
IL =
Z
Dan besar daya pada hubungan bintang adalah :
2. Hubungan Segitiga ( )
Kumparan motor induksi tiga fasa dihubungkan segitiga, bila besar
tegangan jaringan yang tersedia sama dengan tegangan fasa kumparan
motor. Bila kumparan stator motor listrik hubungan segitiga, maka motor
akan menyerap arus listrik yang lebih besar dari pada saat hubungan
bintang. Untuk membuat kumparan stator motor dalam hubungan segitiga,
maka ujung kumparan pertama (U2) dihubungkan dengan pangkal
kumparan kedua (V1), ujung kumparan kedua (V2) dihubungkan dengan
pangkal kumparan ketiga (W1), dan ujung kumparan ketiga (W2)
dihubungkan dengan pangkal kumparan pertama (U1) atau sebakinya,
U1V2, V1W2, dan W1U2.
127V / 220V - 50 Hz
R
S
T
Pe
U1 V1 W1
Kumparan
Stator
U2 V2 W2
Rotor
Bila stator dalam hubungan segitiga, maka tegangan line (UL) sama
dengan tegangan fasa (Up) kumparan motor. Untuk besar arus dapat
digambarkan secara vektor, seperti gambar 4.
- Ip2 Ip1
Ip3
IL3 IL2
Ip2
Secara vektor arus line dan arus fasa pada hubungan segitiga
dapat dihitung dengan :
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa besar daya motor listrik 3 fasa pada
hubungan bintang dan hubungan segitiga adalah sama besar, yang berbeda
adalah besar tegangan jaringan untuk motor. Dengan perbedaan besar tegangan,
maka besar arus listrik yang mengalir pada motor juga berbeda.
F F
S S
U1 V1 W1 U1 V1 W1
M M
3~ 3~
BESARAN-BESARAN LISTRIK
MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR SANGKAR
Pada materi ini dibahas tentang Plat nama motor induksi 3 fasa dan
besaran listrik dan mekanik dari motor induksi 3 fasa rotor sangkar ( rotor hubung
singkat ) dan karakteristik motor induksi 3 fasa rotor sangkar.
Indikator Keberhasilan
- Dapat Menjelaskan arti dari plat nama motor induksi 3 fasa rotor sangkar.
- Dapat menghitung besaran-besaran listrik dan mekanik motor induksi 3
fasa rotor sangakar.
- Dapat menggambarkan karakteristi motor induksi 3 fasa rotor sangkar.
3 Motor
220 / 380 V 31/18 A
7,7 KW Cos = 0,8
700 1/min 50 HZ
I sol. KL. B IP. 44
Po. 60 sec
- Torsi ( M ) Motor = . Nm = 105 Nm
2 n . 1 min
Po
- Effisiensi = . 100% = 81,3 %
Pin
60 f
- Putaran sinkron (ns) = = 750 rpm
P
ns - nr
- Slip (S) = . 100% = 6,66 %
ns
U1 V1 W1
Tegangan Stator
Motor :
220/380 V
U2 V2 W2
Rotor Sangkar
2. Hubungan segitiga ( )
Bila tegangan sumber ( jala-jala ) sama besarnya dengan tegangan
fasa motor ( tegangan kumparan ), maka motor tersebut dibuat dalam
hubungan segitiga,seperti gambar di bawah ini.
F
R 3 Pe / 220 V / 50 Hz
S
T
U1 V1 W1
Stator
Tegangan
Motor :
220/380 V U2 V2 W2
Rotor Sangkar
PRAKTEK
MENGUKUR BESARAN-BESARAN LISTRIK
V A A V
IL IL
UL
V
Uf
C. Langkah Kerja
a. Persiapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar
UL Uf IL If 3 UL. IL
V V A A VA
Y : :
R
S
T
ON
N
G OFF
Nm rpm
TORQUE
CONTROL
MODE
LINE
RUN STOP
SERVO M
3~
M = Nm
4. Rangkailah motor induksi 3 fasa; Power Supply, Power Switch, Three Phasa
Meter dan Servo Machine Test System, seperti gambar lay out percobaan.
5. Motor Induksi 3 fasa dibuat pada hubungan bintang ( tegangan jala-jala >
tegangan fasa motor ).
6. Hidupkan Switch Power Supply, dan tekan tombol ON pada Power Switch,
dan motor akan bekerja/berputar.
7. Atur MOD Servo Machine pada posisi Torque Control.
8. Tekan tombol Run, dan aturlah beban (Torsi ) motor dari nol sampai
maksimum sesuai tabel dan catat putaran motor, dan arus motor pada
tabel yang tersedia. Bila beban terlalu berat tekan Stop.
Catatan : Pada saat beban melebihi nominal motor harus secepat mungkin
diatur, dan sebaiknya dicoba bersama pembimbing.
Tabel Pengukuran
Tegangan listrik : 380 V0lt
NO Torsi Motor M Putaran Motor Arus Motor
( Nm ) (min-1) (A )
1 1,0 Nm
2 2,0 Nm
3 3,0 Nm
Motor Listrik Arus bolak-Balik 17
4 3,4 Nm
5 5,0 Nm
6 6,0 Nm
7 7,0 Nm
8 8,0 Nm
9 9,0 Nm
10 10,0 Nm
8. Dari hasil pengukuran dapat dibuat karakteristik motor induksi 3 fasa rotor
sangkar seperti :
a. Karakteristik : Torsi ( M ) = f ( n )
b. Karakteristik : Torsi ( M ) = f ( I )
c. Karakteristik : Arus ( I ) = f (n)
9. Buat kesimpulan dari percobaan ini.
a. Karakteristik Torsi ( M ) = f ( n )
M
n
b. Karakteristik Torsi ( M ) = f ( I )
M
n
Evaluasi Materi Pokok 2
Soal Essey.
1.
MATERI POKOK 3
Indikator Keberhasilan
Peserta diklat :
- Dapat menjelaskan arti dari plat nama motor induksi 3 fasa rotor belitan.
U1 V1 W1 TAHANAN LUAR
K
M L
3
M
K1
M
3
R4 R6 R1 R
Pout. = ( M nominal)
n
n Putaran nominal
Gambar 13. Karakteristik M = f (n).
Untuk mengetahui besaran-besaran listrik dari motor induksi 3 fasa rotor
belitan dapat dilihat dari plat nama motor tersebut seperti berikut :
Plat nama motor induksi 3 fasa rotor belitan seperti gambar 14.
-----------------------------
Type 3 Mot
Y 220 / 380 V 0,48/0,28 A
Dari data plat nama motor listrik di atas dapat dihitung besaran listrik lain seperti :
1. Daya masuk ( Pin ) = 3. U. I. Cos
Pin = 3. 380. 0,28. 0,77
Pin = 142 watt
Po. 60 sec
2. Torsi Motor (M) =
2 . N. 1 min
90 W. 60 sec
M =
2. 1430 1/min.1min
M = 0,60 W sec = 0,60 Nm.
ns - nr
3. Slip ( S ) =
ns
1500 - 1430
S =
1500
Po
4. Effisiensi Motor ( ) = 100%
Pin
90 W
= 100%
142 W
= 63,38%
PRAKTEK
MEMBUAT KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI 3 FASA
ROTOR BELITAN
B. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar
2. Tuliskan plat nama motor induksi yang akan diuji coba
------------------------------------
Type 3 Mot
M = ------ Nm
4. Rangkailah motor induksi 3 fasa; Power Supply, Power Switch, Three
Phasa Meter dan Servo Machine Test System seperti gambar lay out
praktek. Seperti gambar Lay out Percobaan ( gambar 15 ).
5. Hubungkan tahanan luar R pada posisi max., hidupkan Switch Power Supply,
dan tekan tombol ON pada Power Switch, dan motor bekerja.
6. Atur MOD Servo Machnine pada posisi Torque Control.
7. Tekan tombol Run, dan aturlah beban (Torsi ) motor dari nol sampai
maksimum sesuai tabel dan catat putaran motor, arus motor dan Cos pada
tabel yang tersedia. Bila beban terlalu berat tekan Stop.
Perhatian :
- Pada saat beban melebihi nominal motor harus secepat mungkin diatur,
dan sebaiknya dicoba bersama pembimbing.
- Atur besar tahan luar R sesuai dengan tabel pengukuran
R
S
T
ON
N
G OFF
K
SERVO M L
M
8. Dari hasil pengukuran dan perhitungan sesuai tabel diatas buatlah karakteristik
motor induksi rotor belitan seperti :
a. Karakteristik : Torsi ( M ) = f(I)
b. Karakteristik : Torsi ( M ) = f(n)
c. Karakteristik : Cos =f(I)
9. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini :
Indikator Keberhasilan.
1. Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip kerja motor sinkron.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan pengaruh arus penguat medan rotor pada
motor sinkron.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan Motor Sinkron berfungsi sebagai
kapasitor.
4. Peserta diklat dapat menggambarkan karakteristik motor sinkron.
DC S
Dari interaksi dua medan magnet ini, kopel yang dihasilkan motor sinkron
merupakan fungsi dari sudut antara sumbu kutub medan stator dan kutub medan
motor.
Torsi (M) = Br. Bs . sin
Keterangan :
Br = Medan magnet rotor
Sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kutub medan rotor
( = 0 ). Pada tiap penambahan beban, membuat rotor tertinggal sebentar dari
medan stator membentuk sudut kopel dan kemudian berputar dengan
kecepatan yang sama lagi ( sinkron ). Penambahan beban motor melebihi nominal
mengakibatkan hilangnya kekuatan kopel dan motor disebut kehilangan
sinkronisasi.
U
Lag
E I.. Xs
I
1,0 U
I
I .Xs
Lead U
I.Xs
E
Gambar 17. Diagram Vektor Arus dan Teg angan Motor Sinkron.
U I.XS
PRAKTEK
KARAKTERISTIK MOTOR SINKRON
A. Alat Dan Bahan
1. Power Supply For Electric Machine 220V/380V
2. Power Switch 3 Fhasa
3. Motor Sinkron.
4. Servo Machine Test System.
5. Three Fhase Meter
6. Kabel penghubung.
A
Cos
F1
M M
F2
Cara mengoperasikan :
Hubungkan kumparan penguat dengan arus DC,
A tekan tombol start saat menghidupkan motor dan
lepaskan tombol tekan setelah motor sinkron
DC bekerja/berputar.
0 220 V
R
S
T
ON
N
G OFF
Nm rpm
TORQUE
CONTROL
MODE
LINE
RUN STOP
SERVO M + DC
-
C. Langkah Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar alat dan bahan
2. Rangkailah motor induksi 3 fasa, Power Supply, Power Switch, Three
Phasa Meter dan Servo Machine Test System seperti gambar lay out
percobaan.
3. Tuliskan data motor sinkron pada nameplat yang terdapat pada motor.
-----------------------------
Type 3 Mot
M = 5,0------ Nm
5. Hidupkan Switch Power Supply, dan tekan tombol ON pada Power
Switch, dan motor akan bekerja/berputar.
6. Atur arus penguat ( If ) dari tegangan DC sesuai dengan yang tertulis
pada tabel pengukuran.
7. Atur MOD Servo Machnine pada posisi Torque Control.
8. Tekan tombol Run, dan aturlah beban (Torsi ) motor dari nol sampai
maksimum sesuai tabel dan catat arus motor, dan Cos pada tabel yang
tersedia . Bila beban terlalu berat tekan Stop.
Perhatian : Pada saat beban melebihi nominal motor harus secepat
mungkin diatur agar motor tidak terlalu panas.
12. Pada beban nol aturlah arus penguat dan catat pada tabel.
Beban ( Torsi ) = 0 ( Nol )
If ( A ) 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2
Im ( A )
Cos
13. Pada beban nominal motor, aturlah arus penguat motor dan catat.
Beban ( Torsi ) = Torsi nominal motor (sesuai plat nama )
If ( A ) 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2
Im ( A )
Cos
MATERI POKOK 5
MOTOR DAHLANDER
Materi motor dahlander ini membahas tentang motor induksi yang
kecepatannya dapat berubah sesuai dengan perubahan jumlah kutub, dan
hubungan kumparan motor untuk memperoleh putaran kecepatan lambat dan
putaran kecepatan cepat.
Indikator Keberhasilan
1. Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip perubahan kutub pada
motor dahlander.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan cara menghubungkan motor
Dahlander sesuai dengan kecepatan putarannya.
3. Peserta diklat cara menghubungkan motor dahlander dengan
tegangan listrik 3 fasa.
Titik Hubung
U S U S U S S U
a b a b
a. Kumparan 4 kutub b. Kumparan 2 kutub
Gambar 21. Prinsip perubahan kutub kumparan
1U
2V 2W
D - Motor
YY/ 380 V
1,1 / 0,75 KW 3 A /2,4 A
2820/1400 1/min 50 Hz
Dengan bentuk kumparan stator motor gambar 22 di atas, maka motor dapat
dihubungkan untuk putaran lambat dan putaran cepat. Hubungan kumparan motor
dahlander putaran lambat dapat dilakukan dengan cara 1U,1V,dan 1W
dihubungkan masing-masing dengan jala-jala R S T, dan 2U, 2V, dan 2W
dibiarkan terbuka. Hubungan kumparan ini disebut hubungan segitiga ( ), dan
motor bekerja pada kecepatan putaran lambat ( lihat gambar 23 ).
R/S/T
1U
2V 2W
Rotor
Untuk putaran cepat, kumparan motor Dahlander dibuat pada hubungan bintang
ganda ( YY ), yaitu : 2U, 2V, dan 2W masing-masing dihubungkan dengan
sumber tegangan R S T dan terminal 1U, 1V, dan 1W dihubungkan jadi satu
( dibintangkan ) seperti gambar 24.
R
S
T
1U
Stator
2V 2W
1V 2U 1W
Rotor
PRAKTEK
D.
D. Gambar Rangkaian
127V/220V - 50Hz 127V/220V - 50Hz
L1 L1
L2 L2
L3 L3
Pe Pe
F F
S S
1U 1V 1W 1U 1V 1W
M
M
4/2
Motor Listrik Arus 4/2
bolak-Balik 42
2U 2V 2W
2U 2V 2W
a. Putaran Lambat b. Putaran Cepat
Materi ini membahas tentang motor listrik 1 fasa tanpa kapasitor dan
motor listrik 1 fasa dengan kapasitor, dan cara membalik arah putaran
motor listrik 1 fasa.
Indikator Keberhasilan
1. Peserta diklat dapat menjelaskan konstruksi motor listrik 1 fasa
tanpa kapasitor.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan rangkaian motor listrik 1 fasa
dengan kapasitor.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip perubahan arah putaran
motor listrik 1 fasa
>n
U1 Z1 V
L Iz
N
U2 Z2 Iu I
U2
P =
Xc
U2
Xc =
P
P
Jadi C = Farad
U 2 . 2. f.
Keterangan :
P = Daya Motor ---------------- VA
U = Tegangan ------------------ V
f = frekwensi ------------------ 1/S
c = Kapasitas C --------------- Farad
>n C
Iz
Z
U1 Z1 V
L
U2 Z2 In
Iu
>n >n
C C
U1 Z1 U1 Z1
L L
N N
U2 Z2 U2 Z2
Gambar 28. Rangkaian Motor 1 Fasa Arah Putaran Kiri dan Kanan
U1 V1 W1
U2 V2 W2
U1 V1 W1
U2 V2 W2
5. Sebesar 3 kali arus motor hubungan bintang.
R S 1U T
2V 2W
S R T
1U
2V 2W
2U
1V 1W
4. Mesin bubut.
3. Secara serie
kumparan utama ).