You are on page 1of 52

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan teknologi yang berkembang pesat saat, ini Industri-industri di seluruh
dunia untuk meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, biaya produksi yang
rendah, dan pengurangan pencemaran terhadap lingkungan sehingga industri
yang bersangkutan dapat berkompetisi di pasar global dan mengikuti standar-
standar internasional yang berlaku. Globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi
industri-industri di Indonesia karena industri dalam negeri ini harus bekerja keras
untuk meningkatkan kualitas produk, agar mampu bersaing dengan produk-produk
impor di pasar dalam negeri dan mampu memenuhi kualitas standar internasional
untuk dapat diekspor.
Otomasi merupakan kunci utama bagi industri untuk dapat meningkatkan daya
saingnya, dimana otomasi memberikan jaminan bagi industri untuk mendapatkan
peningkatan efisiensi, penghasilan produk dengan kualitas yang konsisten dan
pencapaian level pencemaran lingkungan yang memenuhi standar. Tanpa
otomasi, pengoperasian peralatan-peralatan di industri secara manual akan
sangat sukar untuk mencapai hal-hal tersebut di atas. Otomasi melibatkan
penggunaan sensor, pengontrol dan aktuator untuk mendapatkan suatu sistem
yang dapat berjalan secara otomatik dengan intervensi tenaga manusia sesedikit
mungkin.
Salah satu komponen aktuator yang paling sering digunakan di industri
adalah motor. Menurut suatu survey, motor mengkonsumsi hampir 65% dari
pemakaian listrik di industri. Jika kita dapat mengefisienkan / mengoptimasi
penggunaan motor maka konsumsi listrik dapat dikurangi dan biaya biaya akan
turun.
Prinsip kerja dari motor induksi 3 fasa adalah adanya induksi elektromagnetik
yaitu pengaruh induksi dari magnet yang dibentuk oleh adanya arus bolak balik
(AC) yang mengalir pada sebuah penghantar. Arus AC dari sumber 3 fasa
dialirkan pada kumparan yang ada pada stator motor, akibatnya dengan bentuk
kumparan sedemikian rupa akan membentuk pasangan kutub-kutub utara

Motor Listrik Arus bolak-Balik 1


selatan (N-S) dan timbul garis garis gaya magnet yang berubah ubah sesuai
dengan frekuensi sumber tegangan 3 fasa. Perubahan garis gaya magnet tersebut
selanjutnya disebut medan putar magnet. Medan putar stator tersebut akan
memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada kumparan rotor timbul
tegangan induksi (gaya gerak listrik). Karena kumparan rotor merupakan
rangkaian yang tertutup, ggl (E) akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I)
didalam medan magnet menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yang
dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor
akan berputar searah dengan medan putar stator.

B. Diskripsi Singkat
Dengan mempelajari modul ini secara teori dan praktek, peserta diklat
diharapkan mampu memahami motor listrik arus bolak-balik . Dalam modul ini
peserta diklat diberi pengenalan jenis dan karakteristik motor listrik arus bolak-
balik secara teori dan praktek. Motor listrik yang dibahas pada modul ini, antara
lain motor listrik 3 fasa rotor sangkar, motor listrik 3 fasa rotor belitan, motor
sinkron, dan motor induksi 1 fasa.

C. Tujuan Pembelajaran
Selesai mempelajari modul ini, peserta diklat mampu :
1. menjelaskan prinsip kerja motor asinkron dan karakteristiknya.
2. menjelakan hubungan kumparan motor induksi 3 fasa.
3. menjelaskan prinsip kerja motor sinkron dan karakteristiknya.
4. menjelaskan prinsip kerja dan hubungan kumparan motor listrik
Dahlander.
5. menjelaskan prinsip kerja motor listrik 1 fasa.
6. Menjelaskan cara membalik arah putaran motor listrik 1 fasa.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 2


MATERI POKOK 1

MOTOR INDUKSI 3 PHASA ( MOTOR ASINKRON )

Pada materi ini dibahas tentang motor induksi 3 fasa ( motor asinkron ) yang
kumparan statornya dapat dihubungankan bintang ( Y ) atau hubungan segitiga
( ), menghitung besar tegangan; menghitung besar arus, menghubungkan motor
induksi 3 fasa dengan tegangan jala-jala ( Sumber tegangan ) dan arah putaran .

Indikator Keberhasilan :
1. Perserta diklat dapat menjelaskan kumparan motor listrik 3 fasa hubungan
bintang ( Y ).
2. Perserta diklat dapat menjelaskan kumparan motor listrik 3 fasa hubungan
segitiga ( ).
3. Peserta diklat dapat menjelaskan cara menghubungkan motor listrik 3 fasa
dengan tegangan listrik.
4. Peserta diklat dapat menjelaskan cara membalik arah putaran motor
induksi 3 fasa.

A. Hubungan Kumparan Motor Induksi 3 Fasa.


Motor induksi 3 fasa konstruksinya terdiri dari stator dan rotor. Hubungan
kumparan stator motor induksi 3 fasa dapat dibuat dalam dua jenis yaitu :
Hubungan bintang ( Y ) dan hubungan segitiga ( ). Dengan adanya dua jenis
hubungan stator ini, motor listrik 3 fasa dipakai pada dua sistem tegangan listrik.
Bila besar tegangan listriknya lebih besar dari tegangan fasa motor, maka
dihubungkan bintang. Bila tegangannya sama besar, dihubungkan segitiga.

1. Hubungan Bintang ( Y )
Kumparan stator motor induksi 3 fasa terdiri dari tiga bagian yaitu :
kumparan pertama U1-U2, kumparan kedua V1-V2, dan kumparan ketiga
W1-W2. Motor induksi 3 fasa rotor sangkar kumparan statornya akan
dihubungkan bintang, jika besar tegangan jaringan listrik yang tersedia
sebesar 3 kali besar tegangan kumparan stator motor.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 3


Contoh : Pada Plat nama motor listrik 3 fasa tertulis tegangan 220V /
380V, artinya tegangan kumparan motor listrik tersebut adalah
220 Volt. Motor listrik 3 fasa dihubungkan pada hubungan
bintang, maka tegangan jaringan listrik adalah sebesar : 220V /
380V.
Untuk membuat stator motor listrik dalam hubungan bintang, maka
ujung kumparan stator motor ( U2 - V2 - W2 ) dijadikan satu titik dan
pangkal kumparan ( U1 - V1 - W1 ) dihubungkan dengan jaringan
tegangan listrik RST ( 3 fasa ) , lihat gambar 1.

220V /380V 50 Hz
R
S
T
Pe

U1 V1 W1

Kumparan Stator

Titik Bintang

U2 V2 W2

Rotor

Gambar 1. Kumparan Stator Hubungan Bintang ( Y )

Motor Listrik Arus bolak-Balik 4


Bila stator dibuat dalam hubungan bintang, maka arus listrik yang mengalir
melalui kumparan motor disebut arus fasa ( lp ) yang besarnya sama
dengan arus line ( IL ), dimana tegangan line lebih besar dari pada
tegangan fasa. Untuk menghitung besar tegangan dan arus listrik pada
motor hubungan bintang dapat dijelaskan melalui bantuan gambar vektor
tegangan listrik yang terjadi pada kumparan, seperti gambar 2.

UL1 Up1 UL2

-Up2 Up2
120

Up3
UL3
Gambar 2. Vektor Diagram Tegangan Hubungan Bintang

Keterangan :
UL = Tegangan antara fasa dengan fasa
Up = Tegangan antara fasa dengan netral ( titik bintang ).

Secara vektor dapat dihitung besar tegangan line ( UL ) dan tegangan fasa
( Up ) seperti di bawah ini :
UL1 = Up1 + Up2
UL1 = (Up1) + ( Up2) + 2. Up1.Up2. Cos 60
UL = 3 . Up.
Sesuai contoh di atas, jika tegangan kumparan stator motor 220
Volt, maka besar tegangan jaringan 3 fasa ( R S T ) adalah :
UL = 3 . Up = 3 . 220 Volt = 380 Volt.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 5


Atau dengan melihat segitiga 0 Up1 UL1 pada gambar vektor
tegangan seperti :
UL
2
Jadi : Cos 30 =
Up1 Up

UL 1
Cos 30 = .
30 2 Up
UL1
UL UL 3 UL
2 2 =
2 2 Up

UL = 3 . Up

Untuk besar arus pada hubungan bintang adalah :

IL = lp
Up
IL =
Z
Dan besar daya pada hubungan bintang adalah :

P = 3.Up. lp. Cos


P = 3. UL. IL Cos

2. Hubungan Segitiga ( )
Kumparan motor induksi tiga fasa dihubungkan segitiga, bila besar
tegangan jaringan yang tersedia sama dengan tegangan fasa kumparan
motor. Bila kumparan stator motor listrik hubungan segitiga, maka motor
akan menyerap arus listrik yang lebih besar dari pada saat hubungan
bintang. Untuk membuat kumparan stator motor dalam hubungan segitiga,
maka ujung kumparan pertama (U2) dihubungkan dengan pangkal
kumparan kedua (V1), ujung kumparan kedua (V2) dihubungkan dengan
pangkal kumparan ketiga (W1), dan ujung kumparan ketiga (W2)
dihubungkan dengan pangkal kumparan pertama (U1) atau sebakinya,
U1V2, V1W2, dan W1U2.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 6


Sumber tegangan tiga fasa dihubungkan dengan pangkal masing-masing
kumparan, seperti gambar 3.

127V / 220V - 50 Hz
R
S
T
Pe

U1 V1 W1

Kumparan
Stator

U2 V2 W2

Rotor

Gambar 3. Kumparan Stator Hubungan Segitiga.

Bila stator dalam hubungan segitiga, maka tegangan line (UL) sama
dengan tegangan fasa (Up) kumparan motor. Untuk besar arus dapat
digambarkan secara vektor, seperti gambar 4.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 7


IL1

- Ip2 Ip1

Ip3

IL3 IL2
Ip2

Gambar 4. Vektor Diagram Arus Pada Hubungan Segitiga

Secara vektor arus line dan arus fasa pada hubungan segitiga
dapat dihitung dengan :

IL1 = lp1 + lp2


1L1 = (lp1) + (lp2) + 2.lp1. lp2 Cos 60
IL1 = 3. lp
3. Up
IL =
Z

Besar daya hubungan segitiga adalah :

P = 3. Up. Ip. Cos


P = 3. UL. IL. Cos

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa besar daya motor listrik 3 fasa pada
hubungan bintang dan hubungan segitiga adalah sama besar, yang berbeda
adalah besar tegangan jaringan untuk motor. Dengan perbedaan besar tegangan,
maka besar arus listrik yang mengalir pada motor juga berbeda.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 8


B. Arah Putaran Motor Induksi 3 Fasa.
Arah putaran motor induksi 3 fasa sesuai dengan standar pabrik motor listrik
di Eropa adalah arah ke kanan bila dilihat dari sisi poros puly motor listrik. Arah
putaran ini didapat bila terminal kumparan stator U1, V1, W1 dihubungkan
sesuai dengan urutan fasa R, S, T, jaringan tegangan listriknya.
Untuk membalik arah putaran motor, dilakukan dengan cara menukarkan
salah satu fasa dengan fasa yang lain seperti gambar 5 di bawah ini.

127 V/ 220 V 127 V/ 220 V


R R
S S
T T
Pe Pe

F F

S S

U1 V1 W1 U1 V1 W1

M M
3~ 3~

Arah kanan Arah kiri

Gambar 5. Rangkaian Motor Induksi 3 Fasa

Motor Listrik Arus bolak-Balik 9


Evaluasi Materi Pokok 1
Soal Essey.
Petunjuk : Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar

1. Motor Induksi 3 fasa dihubungkan bintang apabila -------------------------


2. Motor Induksi 3 fasa dihubungkan segitiga apabila -------------------------
3. Gambarkan kumparan stator motor listrik pada hubungan bintang -------
4. Gambar kumparan stator motor listrik pada hubungan segitiga -----------
5. Besar arus motor listrik pada hubungan segitiga adalah --------------------

Motor Listrik Arus bolak-Balik 10


MATERI POKOK 2

BESARAN-BESARAN LISTRIK
MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR SANGKAR
Pada materi ini dibahas tentang Plat nama motor induksi 3 fasa dan
besaran listrik dan mekanik dari motor induksi 3 fasa rotor sangkar ( rotor hubung
singkat ) dan karakteristik motor induksi 3 fasa rotor sangkar.

Indikator Keberhasilan
- Dapat Menjelaskan arti dari plat nama motor induksi 3 fasa rotor sangkar.
- Dapat menghitung besaran-besaran listrik dan mekanik motor induksi 3
fasa rotor sangakar.
- Dapat menggambarkan karakteristi motor induksi 3 fasa rotor sangkar.

A. Motor Induksi 3 fasa Rotor Sangkar


Motor induksi 3 fasa selalu dilengkapi dengan plat nama yang biasanya
tertempel pada body motor listrik tersebut. Dengan melihat plat nama ini, kita
dapat mengetahui jenis serta besaran-besaran listrik dari motor induksi 3 fasa.
Plat nama motor induksi 3 fasa dapat dilihat seperti gambar 6 dibawah ini.

3 Motor
220 / 380 V 31/18 A
7,7 KW Cos = 0,8
700 1/min 50 HZ
I sol. KL. B IP. 44

Gambar 6. Plat nama Motor Induksi 3 fasa.

Dari plat nama motor induksi diatas dapat diartikan :


- 3 N = Motor Induksi 3 fasa
- 220 V = Tegangan nominal hubungan delta
- 380 V = Tegangan nominal hubungan bintang
- 7,7 kW = Daya out put nominal motor
- Cos = 0,8 = Faktor Daya Motor

Motor Listrik Arus bolak-Balik 11


- 700 1/min = Putaran nominal motor dengan jumlah kutubnya
8 bh ( 4 pasang )
- I sol. KL.B = Isolasi klas B
- IP 44 = International Protection, (4) pengaman dari benda luar dengan
diameter 1 mm, dan (4) aman dari pancaran air dari segala arah.
- 31 A = Arus nominal motor hubungan delta
- 18 A = Arus nominal motor hubungan bintang.
Dengan besaran listrik di atas dapat dihitung besar listrik lainnya seperti :
- Daya masuk ( Pi) = 3. U. I. Cos
= 9.466,6 Watt
- Daya keluar ( Po) = 2 n M. 1 min./60 sec

Po. 60 sec
- Torsi ( M ) Motor = . Nm = 105 Nm
2 n . 1 min

Po
- Effisiensi = . 100% = 81,3 %
Pin

60 f
- Putaran sinkron (ns) = = 750 rpm
P

ns - nr
- Slip (S) = . 100% = 6,66 %
ns

Untuk menghubungkan motor listrik dengan tegangan jala-jala harus disesuaikan


dengan besar tegangan yang tersedia. Untuk motor seperti plat nama motor
induksi 3 fasa di atas (gambar 6) dapat dibuat kumparan statornya pada
hubungan hubungan bintang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 7di
bawah ini
1. Hubungan Bintang ( Y ).
F 3 / 380 V. 50 Hz
R
S

Motor Listrik Arus bolak-Balik 12


T

U1 V1 W1

Tegangan Stator
Motor :
220/380 V
U2 V2 W2

Rotor Sangkar

Gambar 7. Motor Hubungan Bintang

2. Hubungan segitiga ( )
Bila tegangan sumber ( jala-jala ) sama besarnya dengan tegangan
fasa motor ( tegangan kumparan ), maka motor tersebut dibuat dalam
hubungan segitiga,seperti gambar di bawah ini.
F
R 3 Pe / 220 V / 50 Hz
S
T

U1 V1 W1

Stator
Tegangan
Motor :
220/380 V U2 V2 W2

Rotor Sangkar

Gambar 8. Motor Hubungan segitiga.

PRAKTEK
MENGUKUR BESARAN-BESARAN LISTRIK

Motor Listrik Arus bolak-Balik 13


MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR SANGKAR HUBUNGAN SEGITIGA

A. Alat Dan Bahan


1. Sumber tegangan 3 fasa
2. Motor Induksi 3 fasa rotor sangkar
3. Volt meter AC 0 300 V
4. Ampere Meter AC 0 30 A
5. MCB 3 fasa
6. Saklar 3 kutub
7. Kabel penghubung
B. Gambar Rangkaian Percobaan

V A A V
IL IL
UL

V
Uf

a. Hubungan Bintang. b. Hubungan Segitiga.


Gambar 9. Rangkaian Pengukuran besaran Listrik .

C. Langkah Kerja
a. Persiapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar

Motor Listrik Arus bolak-Balik 14


b. Rangkailah motor induksi 3 fasa seperti gambar 9a, stator dalam hubungan
bintang yang dilengkapi dengan alat ukur Volt meter dan Ampere Meter. (
Motor bekerja di bawah tegangan nominal ).
c. Hubungkan dengan sumber tegangan 3 fasa dan catat hasil penunjukan
alat ukur.
UL Uf IL If 3 UL. IL
V V A A VA

d. Rangkailah motor dalam hubungan segitiga seperti gambar B, dan lengkapi


dengan alat ukur Volt meter dan Ampere meter ( motor bekerja sesuai
tegangan nominal ).
e. Hubungkan dengan sumber tegangan 3 fasa, melalui MCB dan saklar 3
kutub catat hasil pengukuran alat ukur pada tabel di bawah ini.

UL Uf IL If 3 UL. IL
V V A A VA

f. Bandingkan hasil perhitungan daya hubungan bintang dengan daya


hubungan segitiga.

Y : :

g. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas.


Perhatian : Tegangan jala-jala 127 V / 220 V, maka tegangan nominal motor
harus 220 volt ( tegangan fasa ).
PRAKTEK
MEMBUAT KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI 3 FASA
ROTOR SANGKAR

A. Alat dan Bahan

Motor Listrik Arus bolak-Balik 15


1. Power Supply For Electric Machine 220V/380V
2. Power Switch 3 Fhasa
3. Motor Induksi 3 fasa rotor sangkar
4. Servo Machine Test System.
5. Three Fhase Meter
6. Kabel penghubung

B. Gambar Lay Out Percobaan.

R
S
T
ON
N
G OFF

Power Supply Power Three Phase


Electric.Machine Switch Meter

Nm rpm
TORQUE
CONTROL
MODE
LINE
RUN STOP

SERVO MACHINE TEST SYSTEM

SERVO M
3~

Gambar 10. Lay Out Percobaan Karakteristik Motor Induksi 3 Fasa .


C. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar
2. Tuliskan plat nama motor yang akan di uji coba.
Plat nama

Motor Listrik Arus bolak-Balik 16


3. Hitunglah Torsi ( momen putar ) nominal motor
P = 2. . n. M. min/60 sec
Po. 60 sec
M =
2 . n. 1 min

M = Nm
4. Rangkailah motor induksi 3 fasa; Power Supply, Power Switch, Three Phasa
Meter dan Servo Machine Test System, seperti gambar lay out percobaan.
5. Motor Induksi 3 fasa dibuat pada hubungan bintang ( tegangan jala-jala >
tegangan fasa motor ).
6. Hidupkan Switch Power Supply, dan tekan tombol ON pada Power Switch,
dan motor akan bekerja/berputar.
7. Atur MOD Servo Machine pada posisi Torque Control.
8. Tekan tombol Run, dan aturlah beban (Torsi ) motor dari nol sampai
maksimum sesuai tabel dan catat putaran motor, dan arus motor pada
tabel yang tersedia. Bila beban terlalu berat tekan Stop.

Catatan : Pada saat beban melebihi nominal motor harus secepat mungkin
diatur, dan sebaiknya dicoba bersama pembimbing.

Tabel Pengukuran
Tegangan listrik : 380 V0lt
NO Torsi Motor M Putaran Motor Arus Motor
( Nm ) (min-1) (A )
1 1,0 Nm
2 2,0 Nm
3 3,0 Nm
Motor Listrik Arus bolak-Balik 17
4 3,4 Nm
5 5,0 Nm
6 6,0 Nm
7 7,0 Nm
8 8,0 Nm
9 9,0 Nm
10 10,0 Nm

8. Dari hasil pengukuran dapat dibuat karakteristik motor induksi 3 fasa rotor
sangkar seperti :
a. Karakteristik : Torsi ( M ) = f ( n )
b. Karakteristik : Torsi ( M ) = f ( I )
c. Karakteristik : Arus ( I ) = f (n)
9. Buat kesimpulan dari percobaan ini.

a. Karakteristik Torsi ( M ) = f ( n )
M

n
b. Karakteristik Torsi ( M ) = f ( I )
M

Motor Listrik Arus bolak-Balik 18


I

c. Karakteristik Arus ( I ) =f(n)


I

n
Evaluasi Materi Pokok 2
Soal Essey.
1.

MATERI POKOK 3

BESARAN-BESARAN NOTOR LISTRIK 3 FASA


ROTOR BELITAN

Indikator Keberhasilan
Peserta diklat :
- Dapat menjelaskan arti dari plat nama motor induksi 3 fasa rotor belitan.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 19


- Dapat menghitung besaran-besaran listrik dan mekanik motor induksi 3
fasa rotor belitan.
- Dapat menggambarkan karakteristi motor induksi 3 fasa motor rotor belitan

A. Motor Induksi 3 Fasa Rotor Belitan


Motor induksi 3 fasa rotor belitan mempunyai rotor dengan belitan kumparan
3 fasa yang sama seperti kumparan stator. Kumparan stator dan rotor mempunyai
jumlah kutub yang sama.
Motor dengan rotor belitan memungkinkan penambahan tahanan luar sampai
harga tertentu, yang dapat membuat kopel mula mencapai harga kopel
maksimumnya. Motor listrik ini memerlukan kopel mula yang besar pada start agar
dapat menggerakkan beban yang berat. Pemakaian motor induksi rotor belitan
umumnya digunakan untuk menggerakkan beban yang berat.
Motor induksi dengan rotor belitan mempunyai cincin seret yang merupakan
terminal penghubung dengan tahanan luar. Dengan mengatur tahanan luar, maka
motor induksi 3 fasa rotor balitan dapat :
Mengurangi arus mula (arus start)
Menghasilkan kopel mula yang besar
Memperbaiki faktor daya Cos
Mempengaruhi effisiensi motor
Untuk mendapatkan kopel awal yang besar diperoleh dengan mengatur besar
R 2 = X 2, hal ini sesuai dengan persamaan :
R2
S = , saat Start S = 1
X
B. Rangkaian Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan
Motor induksi rotor belitan selalu dihubungkan dengan tahanan luar, yang
gunanya adalah untuk memperkacil arus starting agar tidak menggangu beban
listrik lain. Untuk jelasnya dapat dilihat rangkaian motor dengan tahanan luar
seperti di bawah ini.
L1
L2
L3

Motor Listrik Arus bolak-Balik 20


Pe

U1 V1 W1 TAHANAN LUAR
K

M L
3
M

Gambar 11. Rangkaian Motor Induksi 3 fasa Rotor Belitan.


Keterangan :
S = Slip
R2 = Resistansi rotor
X2 = Reaktansi rotor
Agar R2 = X2 biasanya dilakukan dengan mengatur R2 melalui
tahanan luar seperti gambar 12.
Untuk pengaturan tahanan luar ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Tingkat I : K1 bekerja ( 0N ), K2 dan K3 terbuka (OFF). Motor bekerja dengan
tahanan R1 R3 ditambah R4 R 6 ( Motor keadaan start )
- Tingkat II : K1 dan K2 bekerja, K3 terbuka. Motor bekerja dengan tahanan
R4 R6
- Tingkat II : K1 dan K3 bekerja, K2 terbuka. Motor bekerja normal (running).
R
S
T
Pe

K1

Motor Listrik Arus bolak-Balik 21


F1 K3 K2

M
3

R4 R6 R1 R

Gambar 12. Motor rotor belitan dengan pengaturan tahanan luar


tiga tingkat

Dengan pengaturan tahanan luar akan menghasilkan karakteristik kopel


(M) = f (n) seperti di bawah ini.
M
(Mm) R = R 1 R6
R = R4 R6
R=0

Pout. = ( M nominal)

n
n Putaran nominal
Gambar 13. Karakteristik M = f (n).
Untuk mengetahui besaran-besaran listrik dari motor induksi 3 fasa rotor
belitan dapat dilihat dari plat nama motor tersebut seperti berikut :
Plat nama motor induksi 3 fasa rotor belitan seperti gambar 14.

-----------------------------
Type 3 Mot
Y 220 / 380 V 0,48/0,28 A

Motor Listrik Arus bolak-Balik 22


0,09 KW Cos : 0,77
1430 1/min 50 HZ
Uerr : 127 V 0,7 A
Isol : KL.B IP 44

Gambar 14. Plat nama Motor Induksi Rotor Belitan


Sistem tegangan yang tersedia 220/380 V/50 Hz, maka motor dihubungkan
bintang.
- Tegangan nominal : 380 V
- Arus nominal : 0,28 A
- Cos : 0,77
- Daya out put ( Po ) : 0,09 KW
- Putaran rotor ( nr ) : 1430 rpm
- Putaran sinkron ( ns ) : 1500 rpm ( 4 kutub )
- Tegangan Erregung (Uerr) : 127 V ( n = 0 )
- Arus Erregung ( Ierr ) : 0,7 A

Dari data plat nama motor listrik di atas dapat dihitung besaran listrik lain seperti :
1. Daya masuk ( Pin ) = 3. U. I. Cos
Pin = 3. 380. 0,28. 0,77
Pin = 142 watt
Po. 60 sec
2. Torsi Motor (M) =
2 . N. 1 min

90 W. 60 sec
M =
2. 1430 1/min.1min
M = 0,60 W sec = 0,60 Nm.
ns - nr
3. Slip ( S ) =
ns

1500 - 1430
S =
1500

Motor Listrik Arus bolak-Balik 23


S = 0,0466

Po
4. Effisiensi Motor ( ) = 100%
Pin

90 W
= 100%
142 W

= 63,38%

PRAKTEK
MEMBUAT KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI 3 FASA
ROTOR BELITAN

A. Alat Dan Bahan.


1. Power Supply For Electric Machine 220V/380V
2. Power Switch 3 Fhasa
3. Motor Induksi 3 fasa rotor belitan + Tahanan Luar.
4. Servo Machine Test System.
5. Three Fhase Meter
6. Kabel penghubung.

B. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar
2. Tuliskan plat nama motor induksi yang akan diuji coba
------------------------------------
Type 3 Mot

Motor Listrik Arus bolak-Balik 24


3. Hitunglah Torsi ( momen putar ) nominal motor
Po. 60 Sec.
M =
2 . n. 1 min.

M = ------ Nm
4. Rangkailah motor induksi 3 fasa; Power Supply, Power Switch, Three
Phasa Meter dan Servo Machine Test System seperti gambar lay out
praktek. Seperti gambar Lay out Percobaan ( gambar 15 ).
5. Hubungkan tahanan luar R pada posisi max., hidupkan Switch Power Supply,
dan tekan tombol ON pada Power Switch, dan motor bekerja.
6. Atur MOD Servo Machnine pada posisi Torque Control.
7. Tekan tombol Run, dan aturlah beban (Torsi ) motor dari nol sampai
maksimum sesuai tabel dan catat putaran motor, arus motor dan Cos pada
tabel yang tersedia. Bila beban terlalu berat tekan Stop.
Perhatian :
- Pada saat beban melebihi nominal motor harus secepat mungkin diatur,
dan sebaiknya dicoba bersama pembimbing.
- Atur besar tahan luar R sesuai dengan tabel pengukuran

C. Gambar Lay Out Percobaan.

R
S
T
ON
N
G OFF

Power Supply Power Three Phase


Electric.Machine Switch Meter

Motor Listrik Arus bolak-Balik 25


Nm rpm
TORQUE
CONTROL
MODE
LINE
RUN STOP

SERVO MACHINE TEST SYSTEM

K
SERVO M L
M

Gambar 15. Lay Out Percobaan Karakteristik Motor Induksi 3 Fasa


Rotor Belitan.

Tabel Pengukuran dengan tahanan luar yang bervariasi


a. Tahanan luar : 0 ohm ( posisi 7 ) ; Tegangan listrik = 380 Volt
NO M n I Cos
( Nm ) ( rpm ) (A)
1 0,0
2
3
4
5
6
7
8
9 Max

b. Tahanan luar : 2 ohm ( posisi 5 ), Tegangan Listrik = 380 Volt


NO M n I Cos
( Nm ) ( rpm ) (A)
1 0,0
2 1,0
3 2.0
4
5

Motor Listrik Arus bolak-Balik 26


6
7
8
9 Max

c. Tahanan luar : 6 ohm ( posisi 1 ), Tegangan Listrik = 380 Volt


NO M n I Cos
( Nm ) ( rpm ) (A)
1 0,0
2
3
4
5
6
7
8
9 Max

8. Dari hasil pengukuran dan perhitungan sesuai tabel diatas buatlah karakteristik
motor induksi rotor belitan seperti :
a. Karakteristik : Torsi ( M ) = f(I)
b. Karakteristik : Torsi ( M ) = f(n)
c. Karakteristik : Cos =f(I)
9. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini :

EVALUASI MATERI POKOK 2 DAN 3

Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Plat nama sebuah motor induksi 3 fasa seperti :


D Motor
380/660 V 0,36/0,2 A

0,09 KW Cos = 0,72


1350 1/min 50 HZ
Isol. Kl. B IP. 44

Motor Listrik Arus bolak-Balik 27


Bila tegangan jala-jala 220 V/380V, maka motor dihubungkan ---------------

2. Plat nama motor induksi 3 fasa seperti :


D Motor
220/380 V 31/18 A
7,5 KW Cos = 0,8
1460 1/min 50 HZ
Isol. Kl. B IP. 23

Tuliskan/hitunglah besaran-besaran berikut bila motor dihubungkan dengan


tegangan 3 fasa 220 V/380 V.
a. Hubungan kumparan motor : ---------------------------------------------
b. Tegangan nominal : ---------------------------------------------
c. Arus nominal : ---------------------------------------------
d. Daya out put ( Po ) : ---------------------------------------------
e. Daya in put ( Pi ) : ---------------------------------------------
f. Putaran motor ( nr ) : ---------------------------------------------
g. Putaran medan stator ( ns ) : ---------------------------------------------
h. Jumlah pasang kutub ( P ) : ---------------------------------------------
i. Slip ( S ) : ---------------------------------------------
j. Effisiensi ( ) : ---------------------------------------------

Motor Listrik Arus bolak-Balik 28


MATERI POKOK 4

MOTOR SINKRON DAN KARAKTERISTIKNYA

Materi ini membahas tentang prinsip kerja motor sinkron, pengaruh


pengaturan arus penguat medan pada Motor Sikron, Motor Sinkron sebagai
kapasitor, dan Karakteristik motor sinkron.

Indikator Keberhasilan.
1. Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip kerja motor sinkron.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan pengaruh arus penguat medan rotor pada
motor sinkron.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan Motor Sinkron berfungsi sebagai
kapasitor.
4. Peserta diklat dapat menggambarkan karakteristik motor sinkron.

A. Prinsip Kerja Motor Sinkron


Motor sinkron pada dasarnya mempunyai kumparan jangkar pada stator dan
kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya sama dengan motor induksi 3
fasa yang dapat dihubungkan bintang atau segitiga, sedangkan kumparan medan

Motor Listrik Arus bolak-Balik 29


berbentuk kutub sepatu ( rotor silinder ). Arus searah ( DC ) dialirkan ke rotor
melalui cincin seret untuk menghasilkan kutub magnet U S pada rotor.
Apabila kumparan jangkar ( stator ) dihubungkan dengan sumber tegangan
listrik 3 fasa akan timbul medan putar pada kumparan stator, karena pada rotor
terdapat kutub magnet U S oleh arus searah, maka rotor akan mendapat tarikan
dari kutub medan putar stator sehingga rotor akan turut berputar dengan arah dan
kecepatan yang sama dengan kecepatan medan stator ( sinkron ). Selama
putaran rotor dapat mengikuti kecepatan medan stator, motor akan berfungsi
normal ( kecepatan sinkron ). Bila beban motor terlalu berat melebihi beban
nominal motor, sehingga putaran rotor tidak dapat lagi mengikuti putaran sinkron,
maka motor tidak akan bergetar dan tidak berputar lagi. Dengan kata lain motor
sinkron hanya bekerja pada putaran sinkron, bila motor terlalu berat dibebani
dapat mengakibatkan kehilangan sinkronisasi dan motor tidak berputar ( hanya
bergetar ).

DC S

Gambar 16. Kutub Medan Stator dan Rotor

Dari interaksi dua medan magnet ini, kopel yang dihasilkan motor sinkron
merupakan fungsi dari sudut antara sumbu kutub medan stator dan kutub medan
motor.
Torsi (M) = Br. Bs . sin
Keterangan :
Br = Medan magnet rotor

Motor Listrik Arus bolak-Balik 30


Bs = Medan magnet stator
= Sudut antara kutub medan stator dengan medan rotor.

Sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kutub medan rotor
( = 0 ). Pada tiap penambahan beban, membuat rotor tertinggal sebentar dari
medan stator membentuk sudut kopel dan kemudian berputar dengan
kecepatan yang sama lagi ( sinkron ). Penambahan beban motor melebihi nominal
mengakibatkan hilangnya kekuatan kopel dan motor disebut kehilangan
sinkronisasi.

B. Pengaruh Arus Penguat Medan Rotor


Bila arus medan pada rotor cukup untuk membangkitkan garis gaya
magnet ( fluks magnet ) yang diperlukan motor, maka stator tidak perlu
memberikan arus pemagnetan pada rotor dan motor bekerja pada faktor kerja 1,0.
Pada saat arus medan pada rotor kurang (penguat berkurang) , maka stator
akan menarik arus pemagnetan dari jala-jala ( jaringan listrik 3 fasa ), sehingga
motor bekerja pada faktor kerja terbelakang ( Lagging ). Sebaliknya bila arus
medan pada rotor berlebih ( penguat berlebih ), maka kelebihan fluks ini harus
diimbangi oleh medan putar stator dengan menarik arus yang bersifat kapasitif
dari jala-jala, dan motor bekerja pada faktor kerja terdahulu ( leading ). Dengan
demikian faktor kerja motor sinkron dapat diatur dengan mengubah-ubah
besar arus penguat rotor.

U
Lag
E I.. Xs
I

1,0 U
I
I .Xs

Motor Listrik Arus bolak-Balik 31


I E

Lead U
I.Xs

E
Gambar 17. Diagram Vektor Arus dan Teg angan Motor Sinkron.

Keterangan : U = Tegangan bolak-balik pada stator motor sinkron.


E = Teganagan DC untuk arus penguat rotor.
I = Arus motor sinkron ( AC )
Diagram vektor di atas memperlihatkan bahwa bila beban P tetap (konstan)
arus jangkar I yang ditarik jala-jala oleh motor harganya besar saat arus penguat
berkurang faktor kerja terbelakang ( lag ), arus I semakin kecil untuk faktor kerja
1,0. Dan kemudian arus I bertambah besar lagi ketika penguatan rotor dibuat
berlebih mengakibatkan faktor kerja terdahulu ( lead ).

C. Motor Sinkron Sebagai Kapasitor


Apabila penguatan medan pada rotor motor sinkron berlebih, maka untuk
mengkompersasi kelebihan fluks dari penguatan ini, maka motor akan menarik
arus yang bersifat kapasitif.
Jadi motor sinkron tanpa beban yang diberi penguat berlebih akan berfungsi
sebagai kapasitor yang dapat untuk memperbaiki faktor daya ( Cos ). Motor
sinkron ini dapat juga disebut kondensor sinkron.
Untuk jelasnya penguatan berlebih ini dapat dilihat pada gambar 18 diagram
vektor motor sinkron tanpa beban.

U I.XS

Motor Listrik Arus bolak-Balik 32


E
Gambar 18. Diagram vektor penguat berlebih
Dari diagram vektor di atas terdapat E U. Untuk mengimbangi tegangan
penguat E, arus kapasitif (leading current) ditarik jala-jala.(jaringan listriknya).
Daya aktif P = 3. U. I. Cos = 0, sehingga yang timbul pada motor adalah
daya reaktif yang bersifat kapasitif ( kapasitor ).

PRAKTEK
KARAKTERISTIK MOTOR SINKRON
A. Alat Dan Bahan
1. Power Supply For Electric Machine 220V/380V
2. Power Switch 3 Fhasa
3. Motor Sinkron.
4. Servo Machine Test System.
5. Three Fhase Meter
6. Kabel penghubung.

B. Cara Mengoperasikan Motor Sinkron


127 V / 220 V - 50 Hz
R
S
T
N
Pe

A
Cos

Motor Listrik Arus bolak-Balik 33


Start

F1
M M
F2

Cara mengoperasikan :
Hubungkan kumparan penguat dengan arus DC,
A tekan tombol start saat menghidupkan motor dan
lepaskan tombol tekan setelah motor sinkron
DC bekerja/berputar.
0 220 V

Gambar 19. Cara Mengoperasikan Motor Sinkron.

C. Gambar Lay Out Percobaan.

R
S
T
ON
N
G OFF

Power Supply Power Three Phase


Electric.Machine Switch Meter

Nm rpm
TORQUE
CONTROL
MODE
LINE
RUN STOP

SERVO MACHINE TEST SYSTEM

SERVO M + DC
-

Motor Listrik Arus bolak-Balik 34


Gambar 20. Lay Out Percobaan Karakteristik Motor Sinkron.

C. Langkah Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar alat dan bahan
2. Rangkailah motor induksi 3 fasa, Power Supply, Power Switch, Three
Phasa Meter dan Servo Machine Test System seperti gambar lay out
percobaan.
3. Tuliskan data motor sinkron pada nameplat yang terdapat pada motor.

-----------------------------
Type 3 Mot

Uerr 220 1,6 A

4. Hitunglah Torsi ( momen putar ) nominal motor


Po. 60 Sec
M =
2 . n. 1 min

M = 5,0------ Nm
5. Hidupkan Switch Power Supply, dan tekan tombol ON pada Power
Switch, dan motor akan bekerja/berputar.
6. Atur arus penguat ( If ) dari tegangan DC sesuai dengan yang tertulis
pada tabel pengukuran.
7. Atur MOD Servo Machnine pada posisi Torque Control.
8. Tekan tombol Run, dan aturlah beban (Torsi ) motor dari nol sampai
maksimum sesuai tabel dan catat arus motor, dan Cos pada tabel yang
tersedia . Bila beban terlalu berat tekan Stop.
Perhatian : Pada saat beban melebihi nominal motor harus secepat
mungkin diatur agar motor tidak terlalu panas.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 35


9. Pastikan motor tanpa beban dari pengereman sebelum motor bekerja
10. Tekan tombol start pada penguat dan hidupkan motor melalui saklar 3
kutub. Setelah motor bekerja lepaskan tombol start.
11. Aturlah beban motor dari 0 max, dan catat hasil penunjukan alat ukur
pada tabel di bawah ini.

Tabel : Arus Penguat Konstan

Beban ( Torsi ) : 0 Max, dan If = 1,4 A


If ( A ) 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
M ( Nm) 0 max
Im ( A )
Cos

12. Pada beban nol aturlah arus penguat dan catat pada tabel.
Beban ( Torsi ) = 0 ( Nol )
If ( A ) 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2
Im ( A )
Cos

13. Pada beban nominal motor, aturlah arus penguat motor dan catat.
Beban ( Torsi ) = Torsi nominal motor (sesuai plat nama )
If ( A ) 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2
Im ( A )
Cos

14. Dari ketiga tabel di atas buatlah :


- Karakteristik : Cos = f ( Im )
- Karakteristik : Cos = f ( If )
- Karakteristik : Arus motor ( Im ) = f ( If )
15. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas.

EVALUASI MATERI POKOK 4


Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini

Motor Listrik Arus bolak-Balik 36


1. Pada motor sinkron terdapat dua medan magnet yaitu : -----------------------------
dan ---------------------------------------------------
2. Bila motor sinkron dibebani melebihi nominal maka motor ---------------
3. Bila arus pemagnetan pada rotor berkurang, maka motor sinkron bekerja pada
faktor kerja -------------------------------------------
4. Bila arus pemagnetan pada rotor berlebih, maka motor sinkron bekerja pada
faktor kerja ------------------------------------------
5. Faktor kerja motor sinkron dapat di atur dengan -----------------------------

MATERI POKOK 5

MOTOR DAHLANDER
Materi motor dahlander ini membahas tentang motor induksi yang
kecepatannya dapat berubah sesuai dengan perubahan jumlah kutub, dan
hubungan kumparan motor untuk memperoleh putaran kecepatan lambat dan
putaran kecepatan cepat.

Indikator Keberhasilan
1. Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip perubahan kutub pada
motor dahlander.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan cara menghubungkan motor
Dahlander sesuai dengan kecepatan putarannya.
3. Peserta diklat cara menghubungkan motor dahlander dengan
tegangan listrik 3 fasa.

A. Prinsip Perubahan Kutub Kumparan


Motor induksi pada umumnya berputar dengan kecepatan tertentu, sesuai
dengan jumlah kutub dan frekuensi jaringan listriknya.
Motor Dahlander merupakan motor listrik yang dapat bekerja pada dua kecepatan
sesuai dengan kecepatan sinkron ( ns ) :
60 f
ns = .
P

Motor Listrik Arus bolak-Balik 37


Perubahan jumlah pasang kutub ( P ) atau frekuensi ( f ) akan mempengaruhi
kecepatan putaran motor induksi. Untuk motor Dahlander mempunyai kumparan
stator yang dirancang sedemikian rupa, sehingga dengan mengubah titik hubung
dapat membuat perubahan Jumlah kutub statar dari 4 kutub ke 2 kutub, 8
kutub ke 4 kutub ( perbandingan kutub 2 : 1 ). Dengan terjadinya perubahan
jumlah kutub stator, maka putaran motor pun ikut berubah. Untuk jelasnya dapat
dilihat prinsip perubahan kutub dari 4 kutub ke 2 kutub gambar 21 di bawah ini.

Titik Hubung

U S U S U S S U

a b a b
a. Kumparan 4 kutub b. Kumparan 2 kutub
Gambar 21. Prinsip perubahan kutub kumparan

B. Hubungan Kumparan Motor Dahlander


Motor Dahlander mempunyai hubungan kumparan sedemikian rupa, sehingga
dapat dibuat variasi hubungan untuk merubah jumlah kutubnya. Secara umum
kumparan stator motor Dahlander terdiri dari enam bagian seperti gambar 22.

1U

2V 2W

Motor Listrik Arus bolak-Balik 38


1V 2U 1W

Gambar 22. Kumparan Stator dan Platnama


Motor Dahlander

D - Motor
YY/ 380 V
1,1 / 0,75 KW 3 A /2,4 A
2820/1400 1/min 50 Hz

Dengan bentuk kumparan stator motor gambar 22 di atas, maka motor dapat
dihubungkan untuk putaran lambat dan putaran cepat. Hubungan kumparan motor
dahlander putaran lambat dapat dilakukan dengan cara 1U,1V,dan 1W
dihubungkan masing-masing dengan jala-jala R S T, dan 2U, 2V, dan 2W
dibiarkan terbuka. Hubungan kumparan ini disebut hubungan segitiga ( ), dan
motor bekerja pada kecepatan putaran lambat ( lihat gambar 23 ).

R/S/T

1U

2V 2W

Motor Listrik Arus bolak-Balik 39


1V 2U 1W

Rotor

Gambar 23 . Motor Dahlander Hubungan Segitiga ( lambat )

Untuk putaran cepat, kumparan motor Dahlander dibuat pada hubungan bintang
ganda ( YY ), yaitu : 2U, 2V, dan 2W masing-masing dihubungkan dengan
sumber tegangan R S T dan terminal 1U, 1V, dan 1W dihubungkan jadi satu
( dibintangkan ) seperti gambar 24.

R
S
T

1U

Stator

2V 2W

1V 2U 1W

Rotor

Motor Listrik Arus bolak-Balik 40


Gambar 24. Motor Dahlander Hubungan Bintang Ganda ( Cepat )

PRAKTEK

HUBUNGAN MOTOR DAHLANDER


DENGAN TEGANGAN LISTRIK 3 FASA

A. Prinsip Kerja Rangkaian.


Motor dahlander bekerja pada dua kecepatan sesuai dengan hubungan
kumparan statornya sebagai berikut :
- Pada gambar rangkaian 25 a, bila MCB terhubung dan saklar S di ON
kan, maka motor dahlander akan bekerja dengan putaran lambat. Bila
Saklar S OFF, motor dahlander berhenti.
- Gambar rangkaian 25 b, bila MCB pada posisiterhubung dan saklar S di
ON kan, maka motor dahlander akan bekerja dengan putaran cepat.
Saat saklar S di OFF kan motor akan berhenti ( Stop).

B. Alat dan Bahan


1. Sumber tegangan 3 fasa
2. Motor Induksi 3 fasa motor Dahlander
3. Volt meter AC 0 300 V
4. Ampere Meter AC 0 30 A
5. MCB 3 fasa
6. Saklar 3 kutub
7. Kabel penghubung

Motor Listrik Arus bolak-Balik 41


C. Langkah Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai daftar
2. Tuliskan plat nama motor yang digunakan pada praktek

D.

3. Rangkailah motor sesuai dengan gambar rangkaian 25 a, dengan


RST terhubung dengan 1U,1V,dan 1W, sedangkan terminal 2U, 2V,
dan 2W dibiarkan terbuka.
4. On kan saklar S, amati putaran motor dan buat kesimpulannya.
5. Ulangi langkah kerja 3, dan 4 untuk gambar rangkaian 25 b.
6. Buatlah kesimpulan dari dua percobaan ini.

D. Gambar Rangkaian
127V/220V - 50Hz 127V/220V - 50Hz

L1 L1
L2 L2
L3 L3
Pe Pe

F F

S S

1U 1V 1W 1U 1V 1W

M
M
4/2
Motor Listrik Arus 4/2
bolak-Balik 42
2U 2V 2W
2U 2V 2W
a. Putaran Lambat b. Putaran Cepat

Gambar 25. Rangkaian Utama Motor Dahlander Dua Kecepatan

EVALUASI MATERI POKOK 5

Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Motor Dahlander bekerja dengan dua kecepatan melalui perubahan


-------------------------------------
2. Gambarkan hubungan motor dahlander putaran cepat
3. Gambarkan hubungan motor Dahlander putaran lambat
4. Motor Dahlander banyak digunakan pada mesin --------------------------

Motor Listrik Arus bolak-Balik 43


MATERI POKOK 6

MOTOR LISTRIK 1 FASA

Materi ini membahas tentang motor listrik 1 fasa tanpa kapasitor dan
motor listrik 1 fasa dengan kapasitor, dan cara membalik arah putaran
motor listrik 1 fasa.

Indikator Keberhasilan
1. Peserta diklat dapat menjelaskan konstruksi motor listrik 1 fasa
tanpa kapasitor.
2. Peserta diklat dapat menjelaskan rangkaian motor listrik 1 fasa
dengan kapasitor.
3. Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip perubahan arah putaran
motor listrik 1 fasa

A. Motor Listrik 1 Fasa Tanpa Kapasitor.


Motor listrik 1 fasa disebut juga motor 2 fasa tak seimbang yang
mempunyai dua kumparan stator yaitu :
1. Kumparan utama ( U )
2. Kumparan bantu ( Z )

Agar terjadi fasa tak seimbang, maka kumparan bantu direncanakan


mempunyai Resistansi ( R ) lebih besar dari kumparan utama, dan
Motor Listrik Arus bolak-Balik 44
reaktansinya ( XL ) lebih kecil. Dengan demikian terdapat perbedaan fasa
antara arus kumparan utama (Iu) dengan arus kumparan bantu (Iz), yang
mana arus kumparan bantu (Iz) mendahului arus kumparan utama (Iu).
Dalam hal ini motor berfungsi sebagai motor dua fasa tidak seimbang, yang
mengakibatkan terjadinya medan putar pada stator. Dengan terjadinya
medan putar pada stator, maka rotor motor pun dapat berputar.
Kumparan bantu secara umum hanya dibutuhkan pada saat start dan
akan terputus bila kecepatan putar motor mencapai 75 % dari kecepatan
sinkron. Untuk memutuskan kumparan bantu digunakan saklar sentrifugal.

>n

U1 Z1 V
L Iz

N
U2 Z2 Iu I

a. Rangkaian Motor 1 fasa b. Vektor Arus Dan Tegangan


Gambar 26. Motor Listrik 1 fasa tanpa kapasitor

B. Motor Listrik 1 Fasa Dengan Kapasitor ( Motor Kapasitor )


Untuk memperbesar beda fasa antara kumparan utama dengan kumparan
bantu, maka pada kumparan bantu dipasang kapasitor yang dihubungkan secara
seri. Dengan pemasangan kapasitor dapat berguna untuk memperbesar kopel
mula motor. Pemasangan kapasitor ada sebagai kapasitor start dan ada juga
kapasitor running ( Kapasitor Kerja ). Besar kapasitor start adalah 4 kali
Kapasitor Kerja.
Untuk menghitung besar kapasitor kerja motor induksi 1 fasa dapat melalui
besar daya motor sebagai berikut.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 45


Daya out put Daya Reaktif
P Q
U2 U2

R Xc

U2
P =
Xc

U2
Xc =
P
P
Jadi C = Farad
U 2 . 2. f.

Keterangan :
P = Daya Motor ---------------- VA
U = Tegangan ------------------ V
f = frekwensi ------------------ 1/S
c = Kapasitas C --------------- Farad

>n C
Iz
Z

U1 Z1 V
L
U2 Z2 In

Iu

Motor Listrik Arus bolak-Balik 46


a. Rangkaian Motor Kapasitor b. Vektor Arus dan Tegangan Motor
Kapasitor
Gambar 27. Motor Kapasitor

C. Arah Putaran Motor Listrik 1 Fasa.


Motor induksi 1 fasa dapat berputar arah kiri dan kanan. Untuk merubah arah
putarannya adalah dengan membalik polaritas salah satu kumparan yaitu dengan
membalik polaritas kumparan utama saja atau kumparan bantunya, lihat gambar
28 di bawah ini.

>n >n
C C
U1 Z1 U1 Z1
L L

N N
U2 Z2 U2 Z2

a. Putaran Kanan b. Putaran Kiri

Gambar 28. Rangkaian Motor 1 Fasa Arah Putaran Kiri dan Kanan

EVALUASI MATERI POKOK 6

Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini

Motor Listrik Arus bolak-Balik 47


1. Motor Listrik 1 fasa mempunyai dua bagian kumparan stator yaitu ------------
dan ------------------------------------
2. Guna kapasitator pada motor listrik 1 fasa adalah ---------------------------
3. Kapasitator dihubungkan secara ------------------- dengan kumparan
bantu
4. Merubah arah putaran motor listrik 1 fasa adalah dengan ------------------

KUNCI JAWAB EVALUASI MATERI DIKLAT


A. Jawaban Evaluasi Materi Pokok 1
1. Tegangan listrik yang tersedia 3 kali tegangan nominal motor
2. Tegangan jaringan listrik yang tersedia sama dengan tegangan nominal
motor
3. Kumparan stator hubungan bintang
R S T

U1 V1 W1

U2 V2 W2

4. Kumparan stator hubungan segitiga.


R S T

U1 V1 W1

U2 V2 W2
5. Sebesar 3 kali arus motor hubungan bintang.

B. Jawaban Evaluasi Materi Pokok 2 dan 3

Motor Listrik Arus bolak-Balik 48


1. Hubungan segitiga ( )
2. a. Hubungan bintang ( Y )
b. Tegangan Nominal = 380 Volt
c. Arus nominal = 18 A
d. Daya out put ( Po ) = 7500 watt
e. Daya in put ( Pi ) = 9.478 watt
f. Putaran motor ( nr ) = 1460 1/min
g. Putaran stator ( ns ) = 1500 1/min
h. Jumlah kutub ( P ) = 2 pasang
i. Slip ( S ) = 2,6% ( 0,026 )
j. Effisiensi = 79% ( 0,79 )

C. Jawaban Evaluasi Materi Pokok 4


1. Medan putar stator dan medan magnet rotor oleh arus DC
2. Motor sinkron kehilangan kekuatan kopel ( gaya putar )
3. Faktor kerja terbelakang ( lagging )
4. Faktor kerja terdahulu ( leading )
5. Dengan mengatur arus penguat pada rotor

D. Jawaban Evaluasi Materi Pokok 5


1. Perubahan jumlah pasang kutub.
2. Hubungan motor Dahlander putaran cepat.

R S 1U T

2V 2W

Motor Listrik Arus bolak-Balik 49


1V 1W
2U

3. Hubungan Motor Dahlander putaran lambat

S R T
1U

2V 2W

2U
1V 1W

4. Mesin bubut.

E. Jawaban Evaluasi Materi Pokok 6

1. Terdiri dari kumparan utama dan kumparan bantu

2. Untuk memperbesar kopel mula motor

3. Secara serie

4. Dengan membalik polaritas salah satu kumparan ( kumparan bantu atau

kumparan utama ).

Motor Listrik Arus bolak-Balik 50


KATA PENGANTAR

Pembuatan modul ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan


kwalitas proses pembelajaran pada diklat Guru SMK di P4TK bidang bangunan
dan listrik Medan untuk Program Keahlian Teknik Listrik dengan Judul Motor
Listrik Arus Bolak-Balik .
Usaha tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari informasi sistem Pendidikan
Kejuruan yang diarahkan kepada penyiapan SDM dengan kompetensi sesuai
dengan kebutuhan Dunia Kerja.
Modul ini disusun dengan merujuk kepada Kurikulum SMK , dimana isi
maupun teknik pengajarannya mengacu pada pendekatan pelatihan berbasis
kompetensi. Dengan demikian diharapkan dapat digunakan sebagai pegangan
utama bagi peserta diklat, untuk meningkatkan kelancaran proses pembelajaran
baik secara klasikal maupun secara mandiri dalam upaya pencapaian
penguasaan kompetensi.
Bagaimanapun isi yang terkandung dalam modul ini masih belum sempurna.
Untuk itu, kepada peserta diklat dianjurkan melengkapi, memperkaya dan
memperdalam pemahaman dan penguasaan materi untuk topik yang sama
dengan membaca referensi lainnya yang terkait. Selain itu kritik dan saran
membangun bagi penyempurnaan sangat diharapkan bagi semua pihak.
Kepada pihak yang turut membantu dalam penyiapan naskah ini, disampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima kasih.
Kiranya modul yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi peserta
diklat dan yang memerlukannya.

Motor Listrik Arus bolak-Balik 51


Medan, Maret 2012
Ka. P4TK BBL Medan,

Ir. H. Ponijan Asri, M.M.


NIP. 195203201979031003

Motor Listrik Arus bolak-Balik 52

You might also like