You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN

Penyakit TB Paru (Tuberculosis)

Dosen pembimbing : Ns. Wahyuningsih Safitri, M.Kep

Di Susun oleh :

Kelas S16C

Kelompok 1

1. Adining Tyas P 11. Janurika Purnamawati


2. Arvian Putra R 12. Latifatul Isnaini
3. Berliana Sukmawati 13. Listya Aprilia Obay
4. Dimas Pandu D 14. Mawar Isndaruwati
5. Dita Praminanti F 15. Novita Juniati
6. Fariza Ilham 16. Okta Fiyanti
7. Fatonah Eka P 17. Puput Istu Widodo
8. Fruisca Valentine Febriana 18. Rizka Ardania Setyaningsih
9. Ikha Yulia Widyanti 19. Ulfi Asmaroh
10. Indriani Safitri 20. Yoanita Putri

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien : Yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, dan lain-lain.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Kebanyakan kasus dijumpai klien masuk dengan keluhan batuk yang lebih dari 3
minggu
b. Riwayat keluhan utama
Biasanya batuk dialami lebih dari 1 minggu disertai peningkatan suhu tubuh,
penurunan nafsu makan dan kelemahan tubuh.

B. Kebutuhan Dasar Manusia (Gordon)


a. Resepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Pandangan pasien tentang penyakitnya dan cara yang dilakukan pasien menangani
penyakitnya.
b. Aktifitas dan latihan
Biasanya pasien mengalami penurunan aktifitas berhubungan dengan kelemahan
tubuh yang dialami.
c. Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur sering mengalami gangguan karena batuk yang dialami pada
malam hari
d. Nutrisi metabolic
Kemampuan pasien dalam mengkonsumsi makanan dmengalami penurunan akibat
nafsu makan yang kurang / malaise.
e. Eliminasi
Pasien dengan TB Paru jarang ditemui mengalami gangguan eliminasi BAB dan
BAK.
f. Kognitif Perseptual.
Daya ingat pasien TB Paru kebanyakan dijumpai tidak mengalami gangguan.
g. Konsep Diri
Perasaan menerima dari pasien dengan keadaannya, kebanyakan pasien tidak
mengalami gangguan konsep diri.
h. Pola Koping
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah dengan
meminta pertolongan orang lain.
i. Pola seksual reproduksi
Kemampuan pasien untuk melaksanakan peran sesuai dengan jenis kemalin.
Kebanyakan pasien tidak melakukan hubungan seksual karena kelemahan tubuh
j. Pola peran Hubungan
Perubahan pola peran hubungan dalam tanggung jawab atau perubahan kapasitas
fisik untuk melakukan peran.
k. Nilai dan kepercayaan
Agama yang dianut oleh pasien dan ketaatan pasien dalam melaksanakan ajaran
agama biasanya pasien tidak mengalami gangguan dalam sisitem nilai dan
kepercayaan.
C. Pathway
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D.M
DENGAN TUBERKOLOSIS PARU DI IRINA C2
RSU Prof. DR. R.D. PERMATA BUNDA

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. Dedi


Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD (tamat)
Pekerjaan : Tani
Status : Kawin
Negara : Indonesia
Tgl. MRS : 15 - 07- 2017
Tgl. Pengkajian : 10 - 08-2017, jam 08.00 wiB
Diagnosa medis : TB Paru
No. Med. Reg : 19 09 69

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama
Batuk berlendir.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Batuk dialami sejak + 6 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit, batuk
disertai sesak nafas, keringat dingin pada malam hari dan kelemahan tubuh. Saat
dikaji klien mengeluh batuk berlendir, lendir kental dan berwarna putih, disertai
sesak nafas dan aktivitas dibantu orang lain.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien belum pernah dirawat di rumah sakit dan baru pertama kali dirawat di
rumah sakit.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini di dalam keluarga. Klien
memiliki satu orang istri dan satu orang anak, tinggal di dalam satu rumah, jenis
rumah permanen memiliki kamar tidur 2, dapur 1 dan ruang tamu 1, ventilasi
cukup, pencahayaan cukup.

3. Pengkajian Kasus Kelolaan

a. Persepsi Kesehatan/ Manajemen Kesehatan


Klien menganggap batuk yang dialami selama kurang lebih 6 bulan sebelum
masuk rumah sakit hanya batuk biasa dan menanggulanginya dengan
membeli obat di warung. Klien mempunyai riwayat merokok dan berhenti
setelah sakit.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Klien makan 3x sehari, diit TRTB, pagi makan bubur, siang dan malam
makan nasi, ikan, sayur. Klien minum air putih kurang lebih 2000 ml/ hari.
BB sebelum masuk rumah sakit 46 kg, BB setelah sakit 40 kg. Mengalami
penurunan BB, nafsu makan menurun, IVFD dextrose 5% 20 gtt/ mnt, HB 5,7
g/ dl, albumin 2,2 mg/dl, protein total 7,6 mg/ dl, GDS 67 mg/ dl.
c. Eliminasi
Perkemihan : klien BAK 5-6x sehari, tidak ada kesulitan BAK,
konsistensi urine warna kuning pekat dan bau khas, BAK menggunakan
urinal dan dilakukan di tempat tidur.
Pencernaan : klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna
kuning, tidak ada kesulitan BAB, BAB menggunakan alat bantu dan
dilakukan di tempat tidur.
Integumen : klien mengatakan sering berkeringat dingin pada malam
hari.

3. Pengkajian Kasus Kelolaan

a. Persepsi Kesehatan/ Manajemen Kesehatan


Klien menganggap batuk yang dialami selama kurang lebih 6 bulan sebelum
masuk rumah sakit hanya batuk biasa dan menanggulanginya dengan
membeli obat di warung. Klien mempunyai riwayat merokok dan berhenti
setelah sakit.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Klien makan 3x sehari, diit TRTB, pagi makan bubur, siang dan malam
makan nasi, ikan, sayur. Klien minum air putih kurang lebih 2000 ml/ hari.
BB sebelum masuk rumah sakit 46 kg, BB setelah sakit 40 kg. Mengalami
penurunan BB, nafsu makan menurun, IVFD dextrose 5% 20 gtt/ mnt, HB 5,7
g/ dl, albumin 2,2 mg/dl, protein total 7,6 mg/ dl, GDS 67 mg/ dl.
c. Eliminasi
Perkemihan : klien BAK 5-6x sehari, tidak ada kesulitan BAK,
konsistensi urine warna kuning pekat dan bau khas, BAK menggunakan
urinal dan dilakukan di tempat tidur.
Pencernaan : klien BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek warna
kuning, tidak ada kesulitan BAB, BAB menggunakan alat bantu dan
dilakukan di tempat tidur.
Integumen : klien mengatakan sering berkeringat dingin pada malam
hari.
d. Aktivitas dan Latihan
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobiliasasi
Pindah
Ambulasi
Naik tangga

Ket : 0 : mandiri, 1 : dibantu sebagian, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan
alat, 4 : tidak mampu. Klien mengalami sesak nafas, frekuensi pernafasan 24x/ mnt.
Jenis pernafasan torakul abdominal.
e. Kognitif Perseptual
Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, kesadaran compos mentis,
merespon terhadap rangsangan nyeri, pendengaran baik, penglihatan baik, pembicaraan
terarah dapat berinteraksi dengan orang lain.
f. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : klien beristirahat dengan baik, tidur siang 15.00-7.00 wita, tidur
malam 20.00-06.00 wita, tidak pernah menggunakan obat tidur
Saat dikaji : klien tidur siang pukul 13.00-16.00 wita, tidur malam 20.00-
05.00 wita, klien sering terbangun sekali-kali jika batuk.
g. Konsep Diri
1) Identitas : klien berjenis kelamin laki-laki dan senang dengan
identitasnya sebagai laki-laki.
2) Harga diri : klien merasa bahwa ia berharga bagi anggota keluarga yang
lain dan ingin segera cepat sembuh.
3) Ideal diri : klien tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai petani karena
sakit.
4) Gambaran diri : klien merasa ia adalah seorang anggota masyarakat yang
baik dan kepala keluarga yang baik.
5) Peran : klien bekerja sebagai petani yang rajin dan sebagai kepala
keluarga yang baik bagi anggota keluarganya.
h. Pola Koping Intoleransi Stres
Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan dan tim medis tentang
kondisi penyakitnya, tingkat kecemasan ringan dengan tanda-tanda klien menyerahkan
kesembuhannya pada Tuhan Yang Maha Esa dan tim medis,
i. Pola Peran Hubungan
Hubungan klien dengan anggota keluarga berjalan dengan baik. Klien bekerja sebagai
seorang petani, sudah menikah. Klien dapat berinteraksi dengan orang lain baik.
j. Pola Seksual Reproduksi
Klien sudah menikah, mempunyai 1 orang anak, istri masih hidup. Klien tidak lagi
melakukan hubungan seksual karena keadaan yang sedang sakit.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien beragama Islam, klien percaya dan yakin pada TYME.
4. Pemeriksaan Fisik

TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
SB : 36,5oC
BB : 40 kg
Head to Toe
- Kepala
Inspeksi : warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mata
Inspeksi : sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, sekret tidak ada
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mulut
Inspeksi : bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau
mulut tidak ada
- Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Thorax/ dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonur kiri dan kanan
Auskultasi : ronchi +/ +, wheezing +/ +a
- Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
Perkusi : tidak kembung
Auskultasi : bising usus normal
- Ekstremitas
Atas : akral hangat, tidak ada oedem, tangan kanan terpasang infuse
dextrose 5% 20 gtt/ mnt
Bawah : akral hangat, tidak ada odem

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium tgl. 8-8-2017


Jenis Hasil Normal
HB 5,7 g/ dL 13-17 g/ dL
Eritrosit 2,03 uL 4,20-5,40 uL
Leukosit 7400 uL 5.000-10.000 uL
Trombosit 230.000 uL 150.000-450.000 uL
GDS 67 mg/ dL 110-160 mg/ dL
Ureum 31 mg/ dL 10-50 mg/ dL
Creatinin 1,1 mg/ dL 0,6-1,1 mg/ dL
Asam urat 8,5 mg/ dL 2,4-7,0 mg/ dL
Protein total 7,6 mg/ dL 6,6-8,3 mg/ dL
Albumin 2,2 mg/ dL 3,7-5,3 mg/ dL
b. Foto thorax
Hasil : tampak TB Paru
c. Sputum BTA
Pemeriksaan sputum BTA 3x positif Mycobakterium Tuberkolosis

6. Terapi

Tgl. 11-08-2017
IVFD Dextrose 5% 20 gtt/ mnt
Cefixime 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 x 1 amp inj
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab 1-0-0

ANALISA DATA
No Data Dampak Masalah Masalah
1 DS : - klien mengeluh batuk 1. Peradangan parenkim Bersihan jalan
berlendir paru nafas tidak
- klien mengeluh sesak nafas 2. Keluarnya eksudut dalam efektif
DO : - TTV alveoli
TD : 130/80 mmHg 3. Peningkatan produksi
N : 80 x/ mnt sputum
R : 24 x/ mnt 4. Kemampuan batuk
SB : 36,5oC menurun
- auskultasi paru ronchi +/ +, 5. Tertahannya sekresi
sputum kental Jalan nafas terganggu
2 DS : - klien mengatakan 1. Proses penyakit Intoleransi
aktivitasnya dibantu 2. Kelemahan aktivitas
DO : - BAB dan BAK dilakukan tubuh
di tempat tidur 3. Terpasang
- terpasang IVFD dextrose infuse di lengan
5% di lengan kanan kanan
4. Aktivitas
terbatas
3 DS : - klien mengeluh 1. Adanya sputum pada Ketidakseimban
mengalami penurunan nafsu saluran pernafasan gan nutrisi
makan dan di bagian mulut kurang dari
- klien mengeluh mengalami Batuk produktif kebutuhan
penurunan berat badan 2. Peningkatan tubuh
DO : - BB sebelum sakit : 46 kg, frekuensi pernafasan
No Data Dampak Masalah Masalah
BB sesudah sakit : 40 kg 3. Nafsu makan
menurun
4 DS : - klien mengatakan tidak 1. Tingkat pendidikan Kurang
mengerti tentang penyakitnya tamat SD pengetahuan
DO : - pendidikan klien tamat 2. Kurang informasi
SD tentang penyakitnya
3. Kurang pengetahuan

ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas 1. Kaji fungsi pernafasan
tidak efektif b/d kembali efektif setelah seperti bunyi, kecepatan
produksi sputum diberikan tindakan dan irama
ditandai dengan : keperawatan selama 3 hari 2. Observasi tanda-tanda
DS : - klien dengan kriteria hasil: vital setiap
mengeluh batuk - batuk berlendir 3. Atur posisi klien dengan
berlendir berkurang atau hilang posisi semi fowler setiap
- klien mengeluh - sekret encer kali klien merasa sesak
sesak nafas - tanda-tanda vital dalam nafas
DO : - TTV putus normal 4. Ajarkan teknik nafas
TD : - ronchi -/- dalam dan batuk efektif
130/80mmHg pada pertemuan pertam
N : 80 x/ mnt 5. Anjurkan pasien untuk
R : 24 x/ mnt gunakan teknik batuk
SB : 36,5oC efektif setiap ingin batuk
- auskultasi paru 6. Anjurkan klien untuk
ronchi +/ + meningkatkan asupan
- sputum kental cairan sedikitnya 2.500
ml/ hari
7. Kolaborasi beri obat
sesuai instruksi dokter
8. Ranitidine inj 2x1 amp
(06.00 & 18.00
9. Cefixime 2x1 tab (06.00,
12.00, 18.00)
10. Codein 3x1 tab (06.00,
12.00, 18.00)
11. Rifampisin 1x3 tab
(06.00)
12. INH 1x3 tab (06.00)
13. PZA 1x3 tab (06.00)
14. Etambutol 1x3 tab
(06.00)
15. B6 1x1 tab (06.00)
16. Alupurinol 1-0-0 (06.00)

2 Intoleransi aktivitas Klien dapat beraktivitas 1. Monitor derajat


b/d kelemahan tubuh dengan baik dengan mobilitas dengan
dan proses penyakit kriteria hasil : menggunakan skala
ditandai dengan : - Klien dapat beraktivitas ketergantungan
DS : - klien secara mandiri 2. Bantu pasien dalam
mengatakan - BAB dan BAK pemenuhan kebutuhan
aktivitasnya dibantu dilakukan sendiri di toilet berdasarkan tingkat
DO : - BAB dan ketergantungannya
BAK dilakukan di 3. Anjurkan klien untuk
tempat tidur beraktivitas secara
- terpasang infus bertahap
dextrose 5% di 4. Beri reinforcement
lengan kanan positif terhadap tingkat
keberhasilan klien
3 Ketidakseimbangan Menunjukkan peningkatan 1. Catat nutrisi klien pada
nutrisi kurang dari nutrisi dengan kriteria penerimaan, BB, turgor
kebutuhan b/d hasil : kulit, adanya riwayat mual
produksi sputum dan - Peningkatan BB muntah atau tidak
anoreksia ditandai - Bebas tanda malnutrisi 2. Awasi masukan
dengan : makanan dan cairan. Awasi
DS : - klien pengeluaran urine, keringat
mengeluh timbang BB setiap hari
mengalami 3. Anjurkan klien makan
penurunan nafsu dalam porsi sedikit tapi
makan sering dengan makanan
- klien mengeluh TKTP
mengalami 4. Kolaborasi ahli gizi
penurunan berat komposisi diit
badan Pagi : bubur dan telur,
DO : - BB Siang : nasi, telur/ ikan,
sebelum sakit : 46 sayur, sup, buah,
kg, BB sesudah sakit Sore : ekstra telur,
: 40 kg Malam : nasi, telur/ ikan,
sayur

4 Kurang pengetahuan Klien mengerti tentang 1. Kaji pengetahuan klien


tentang penyakitnya penyakitnya setelah tentang penyakit TBC yang
b/d kurangnya diberikan penyuluhan dialaminya
informasi ditandai dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan pada klien
dengan : - Klien mengungkapkan pentingnya perawatan dan
DS : - klien pemahaman tentang pengobatan di rumah sakit
mengatakan tidak penjelasan yang diberikan 3. Jelaskan pada klien
mengerti tentang - Klien dapat tentang proses penyakit,
penyakitnya menjelaskan kembali pengobatan dan
DO : - tingkat secara umum penjelasan pencegahan
pendidikan klien yang diberikan 4. Jelaskan pada klien dan
tamat SD keluarga tentang dosis
obat, frekuensi, alasan
pengobatan lama dan
akibat putus obat

IMPLEMENTASI

NO Rasional Implementasi Evaluasi


1 . Penurunan 1. 11-8-08, jm.08.00 S: - klien
fungsi nafas dapat Melakukan pengkajian mengatakan sesak
menunjukkan frekuensi pernafasan 24x/ berkurang setelah
ketidakmampuan mnt, iramanya teratur, diatur pada posisi
untuk terdengar ronchi dan jenis semi fowler
membersihkan pernafasan torakal - klien
jalan nafas. abdominal mengatakan
. Penyimpangan 2. 11-8-08, jm.12.00 sputum yang keluar
normal TTV 2. Mengukur TTV banyak
menunjukkan TD : 130/80mmHg O : - TTV
perubahan status N : 84 x/ mnt : 130/80mmHg
pasien. R : 24 x/ mnt : 82 x/ mnt
. Posisi membantu SB : 36,2oC : 24 x/ mnt
ekspansi paru dan - Mengawasi klien minum obat : 36,2oC
menurunkan upaya codein 1 tablet dan cefixime 1 A : masalah belum
pernafasan. tablet teratasi
. Memaksimalkan 3. 11-8-08, jm.12.15 P : - kaji fungsi
ventilasi dan 3. Merubah posisi tidur klien pernafasan setiap
meningkatkan dari tidur satu bantal menjadi jam 06.00, 12.00,
gerakan sekret ke posisi semi fowler 18.00
dalam jalan nafas 4. 11-8-08, jm.13.15 - observasi TTV
besar sebagai 4. Mengajarkan teknik nafas setiap 8 jam
NO Rasional Implementasi Evaluasi
mudah dalam dan batuk efektif pada - pertahankan
dikeluarkan klien posisi tidur semi
fowler
. Melatih pasien 5. 11-8-08, jm.13.30 - anjurkan klien
untuk dapat 5. Menganjurkan pasien untuk untuk minum air
belajar mengatasi gunakan teknik batuk efektif putih yang banyak
batuk yang setiap batuk - anjurkan klien
dialaminya. 6. 11-8-08, jm.13.45 untuk tetap
. Pemasukan 6. Menganjurkan keluarga dan menggunakan
cairan yang klien untuk memenuhi asupan teknik batuk efektif
banyak membantu cairan yang cukup bagi klien setiap batuk
mengencerkan dengan minum air putih yang
sekret. banyak + 2500 ml/ hari
. Beri obat dengan 7. 11-8-08, jm.18.00
teratur 7. Memberikan obat sesuai
mempercepat instruksi ranitidine inj 1
proses ampul/ 3 cc melalui IVFD
penyembuhan Menganjurkan klien untuk
minum obat tablet secara
teratur dan tidak boleh
berhenti
2 1. Untuk 11-8-08, jm.08.00 S : - klien
mengetahui 1. Melakukan observasi derajat mengeluh belum
tingkat ketergantungan pada klien. bisa sepenuhnya
ketergantungan mandi = 4, berpakaian = 4, beraktivitas masih
2. Memenuhi eliminasi = 3, mobilisasi = 2, terbatas pada
kebutuhan sehari- pindah = 4, ambulasi = 4, mobilisasi
hari klien naik tangga = 4. Hasil : - klien mengeluh
3. Melatih klien terjadi ketergantungan merasa lelah
untuk tidak 8. 11-8-08, jm.08.10 O : - klien belum
tergantung dan 2. Membantu pasien dalam bisa melakukan
NO Rasional Implementasi Evaluasi
secara bertahap eliminasi BAK dengan seluruh aktivitas
bisa mandiri menyediakan urinal dan - BAB dan BAK
4. Pujian pispot pada saat BAB di tempat tidur
membangkitkan 9. 11-8-08, jm.08.15 A : masalah belum
semangat pasien 3. Menganjurkan klien untuk teratasi
untuk bisa mandiri bisa melakukan mobilisasi P : - bantu klien
miring kiri, miring kanan dan dalam pemenuhan
duduk secara mandiri tanpa kebutuhan
bantuan orang lain. Hasil : - anjurkan klien
klien bisa melakukan untuk beraktivitas
mobilisasi miring kiri dan secara mandiri
miring kanan
10. 11-8-08, jm.08.15
4. Memberikan pujian pada
klien karena klien sudah bisa
mobilisasi secara mandiri

3 1. Berguna dalam 1.12-8-08, jm.08.00 S : - klien


mendefinisikan 1. Mencatat status nutrisi klien, mengatakan sudah
derajat masalah hasil nutrisi pasien k urang bisa makan
dan pilihan dari kebutuhan, BB saat walaupun masih
intervensi yang masuk : 40 kg, turgor kulit dalam porsi
tepat baik, mual muntah tidak ada, O : - porsi makan
2. Berguna nafsu makan menurun dihabiskan
mengukur 2. 12-8-08, jm.08.058 - frekuensi
keefektifan nutrisi 2. Mengganti cairan infuse dari makan meningkat
dan dukungan NaCl 0,9% diganti dextrose - BB 40 kg
cairan 5% 20 gtt/ mnt, BB : 40 kg A : masalah
3. teratasi sebagian
Memaksimalkan 3. 12-8-08, jm.08.10 P : - awasi
masukan nutrisi 3. Menganjurkan klien untuk masukan dan
NO Rasional Implementasi Evaluasi
sebagai kebutuhan makan sedikit tapi sering pengeluaran
energi 4. 12-8-08, jm.12.00 - timbang BB
4. Memberikan 4. Mengawasi pola makan setiap hari
bantuan dalam pasien, hasil klien - menganjurkan
perencanaan diit menghabiskan makanannya, klien untuk tetap
dengan nutrisi porsi makan sedikit mempertahankan
yang adekuat masukan nutrisi
4 1. Belajar 1. 13-8-08, jm.08.00
tergantung pada 1. Mengukur kemampuan klien
emosi dan untuk belajar, hasil klien mau S : - klien dan

kesiapan fisik diberikan penyuluhan keluarga

2. Perawatan 2.13-8-08, jm.08.20 mengatakan

pengobatan di 2. Memberikan penyuluhan mengerti tentang

rumah sakit kepada klien dan keluarga penyakit yang

penting untuk tentang pentingnya perawatan diderita

mengurangi di rumah sakit O : - klien dapat

komplikasi 3. 13-8-08, jm.09.00 menjelaskan

3. Memberikan Memberikan penyuluhan kembali

pengetahuan pada pada klien dan keluarga pentingnya putus

klien tentang tentang penyakit yang obat dan akibat

penyakitnya diderita klien putus obat

4. Mencegah 4. 13-8-08, jm.09.30 A : masalah

pasien putus obat, 4. Menjelaskan pada klien dan teratasi

dan meningkatkan keluarga tentang pentingnya P : - anjurkan

kerja sama dalam pengobatan dan dampak klien dan keluarga

pengobatan berhenti minum obat yaitu berobat secara

pengobatan dimulai dari teratur dan tidak

pertama dan penyakit yang boleh putus obat

diderita bisa bertambah


parah.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth.2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC

Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6. Jakarta: EGC

Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pedoman Nasional


Penanggulangan Tuberkulosis. Depkes RI : Jakarta.

You might also like