Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
sebagai zat pewarna alami. Zat warna antosianin yang terkandung dalam bunga
kembang sepatu merupakan salah satu sumber zat pewarna alami yang sudah
warna pada bibir, sehingga dapat memberi efek mempercerah wajah dan sekaligus
untuk melembabkan serta melindungi bibir dari radiasi sinar ultraviolet (Mitsui,
1997). Zat warna adalah senyawa aktif dari formula lipstik. Namun, untuk
membuat sediaan lipstik yang baik, tidak hanya zat pewarna saja yang perlu
diperhatikan. Bentuk fisik dari sediaan juga memegang peranan penting untuk
fisik lipstik adalah basis wax. Pemilihan dan perbandingan jumlah basis wax yang
lipstik saat diaplikasikan. Beberapa jenis basis lilin yang sering digunakan pada
formulasi sediaan lipstik adalah carnauba wax, paraffin wax, beeswax, candelilla
1
2
Paraffin wax dapat membuat sediaan lipstik menjadi lemah dan rapuh pada
jumlah yang besar, namun pada jumlah sedikit dapat meningkatkan kehalusan dan
mengkilapnya lipstik saat digunakan (Lauffer, 1957). Oleh sebab itu, paraffin wax
harus dikombinasikan dengan basis wax lain untuk memperbaiki sifatnya. Salah
satu yang dapat dikombinasikan dengan paraffin wax adalah carnauba wax.
Dalam jumlah kecil, carnauba wax dapat menaikkan kelembutan dan kekuatan
lipstik sehingga tidak menjadi mudah patah dan rapuh, juga dapat menaikkan titik
leleh dan memudahkan pada saat proses pencetakan. Carnauba wax merupakan
salah satu lilin alami dari sayuran yang terkeras, dan memiliki titik leleh tinggi
Kombinasi terbaik dari basis paraffin wax dan carnauba wax dalam sediaan
Metode tersebut dapat digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah
memiliki sifat-sifat fisik yang diharapkan. Metode ini cepat dan praktis karena
Satu hingga tiga persen dari populasi diperkirakan alergi terhadap kosmetik
atau bahan penyusun kosmetik (De Groot, 1990). Bahan tersebut dikenal sebagai
iritan primer dan efeknya disebut iritasi primer (Tranggono & Latifah, 2007),
sehingga perlu dilakukan uji iritasi primer pada hewan uji. Keamanan sediaan
lipstik dapat dilihat dengan tidak adanya iritasi. Hasil penelitian yang diperoleh
3
B. Rumusan Masalah
L.)?
C. Tujuan Penelitian
sinensis L.).
D. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi Ilmiah
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub-kelas : Dialypetalae
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
(Tjitrosoepomo,2007)
b. Morfologi Tanaman
tabung. Daun mahkota bulat telur terbalik dengan panjang sekitar 5,5-8,5
cm, merah dengan noda tua pada pangkalnya, berwarna daging, oranye,
atau kuning. Panjang tabung benang sari kurang lebih sama seperti
c. Kandungan kimia
askorbat (Kumar & Singh, 2012). Pada bagian akar terdapat flavonoid,
d. Kegunaan
Namun, fungsi tanaman ini tidak hanya sebatas penghias saja. Tanaman
2. Antosianin
dari bahasa Yunani anthos yang berarti bunga dan kyanos yang berarti warna
biru tua. Antosianin mempunyai kisaran warna yang luas mulai dari biru
scarlet yang banyak tampak pada bunga dan buah-buahan, dan terkadang
tumbuhan tingkat tinggi dan tidak ditemukan pada tumbuhan tingkat rendah,
satu jenis antosianin, contohnya bunga Camellia japonica dan buah Panax
berkisar antara 0,1 hingga 1% dari berat kering buah atau sayuran tersebut
antosianin, sebuah sianidin harus berikatan dengan paling tidak satu buah
molekul gula. Maka dari itu, antosianin juga diklasifikasikan dari jumlah
berwarna (Lydia dkk., 2001). Menurut Siregar & Nurlela (2011), lama
pencoklatan.
8
3. Ekstraksi
kelarutan bahan dengan tujuan untuk mengambil zat pokok yang diinginkan
melarutkan dan memisahkan solute (zat terlarut) dari zat-zat lain yang
2009). Solvent yang polar akan melarutkan solute yang polar dan solvent
yang non-polar akan melarutkan solute yang non-polar. Hasil dari proses
sedangkan sisa-sisa yang tidak ikut tersari disebut ampas (Harborne, 1996).
dengan merendam serbuk simpilisia dalam solvent yang sesuai selama tiga
hari pada temperatur kamar dan terlindung cahaya. Solvent yang digunakan
keluar dari sel. Pigmen antosianin akan larut dalam etanol karena keduanya
polar dan juga terdapat perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi
9
4. Rotary Evaporator
yang diinginkan. Alat ini sangat cepat melakukan evaporasi, terutama bila
pengurangan tekanan didasarkan atas prinsip bahwa tekanan uap suatu cairan
dipengaruhi oleh suhu dan suatu cairan akan mendidih jika tekanan uap cairan
sehingga cairan dapat menguap pada suhu yang lebih rendah (Anonim,
1986b). Prinsip kerja rotary evaporator didasarkan pada titik didih pelarut
dan tekanan. Cairan yang akan diuapkan ditempatkan dalam labu kemudian
evaporator antara lain resiko kerusakan kecil bagi bahan-bahan yang peka
panas, cepat, dapat mengurangi resiko terbentuknya busa dan pelarut yang
5. Lipstik
Lipstik adalah kosmetik untuk bibir yang dicetak menjadi bentuk stik.
berubah warna
dibutuhkan komposisi yang tepat juga cara pembuatan yang baik untuk dapat
a. Komposisi lipstik
1) Zat warna
2) Basis
sebagai zat aktif dalam lipstik secara merata. Basis juga akan
3) Parfum
(Anonim, 2007).
b. Pembuatan lipstik
dengan cara melewatkan lipstik pada pijaran api secara cepat sambil
c. Monografi bahan
dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P dan
1972).
coklat muda hingga kuning pucat; bau khas lemah, tidak tengik.
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol
kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C10H12O3. Berat
sukar larut dalam gliserol P; agak sukar larut dalam minyak lemak;
licin; warna putih; bau khas lemah; rasa tawar. Kelarutan: praktis
tidak larut dalam air; larut dalam etanol (95%) P dalam eter P;
Lanolin ialah zat seperti lemak dari bulu domba Ovis aries L.
atas tangas kukus, mula- mula terjadi dua lapisan; pada pemanasan
eter P dan kloroform P, dan agak sukar larut dalam etanol (95%) P.
Lauffer, 1972).
jenis: 1,035 sampai 1,037. Kadar air: Tidak lebih dari 0,2%.
8) Talk (Talcum)
sangat halus, licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran;
1990).
Miller, Rosa alba Linne, Rosa centifolia Linne dan spesies lainnya
kuning; bau dan rasa khas bunga mawar. Pada suhu 25C berupa
lakmus, dan jika dibiarkan pada suhu 20C, terbentuk hablur dalam
berwarna atau kuning pucat, bau lemah, bebas dari bau asing dan
tertutup rapat, pada suhu tidak lebih dari 400C. Kegunaan dan
6. Iritasi Kulit
Keamanan suatu produk kosmetik menjadi hal yang sangat penting dalam
pembuatan kosmetik, karena dewasa ini kosmetik digunakan oleh ratusan juta
1972). Iritasi kulit dapat didefinisikan sebagai peradangan kulit sebagai akibat
dari paparan agen eksogen (Chew, 2009). Manifestasi obyektif yang terlihat
antara lain perubahan pada kulit seperti eritema, edema, dan yang bersifat
subyektif seperti rasa panas pada kulit, rasa perih atau rasa gatal tanpa
perubahan yang terlihat pada kulit. Klasifikasi dari reaksi iritasi dermatitis
7. Uji Stabilitas
produk baru atau modifikasi dari produk yang sudah ada memenuhi kualitas
standar fisika, kimia dan mikrobiologi, sesuai dengan fungsi dan estetikanya
sudut, maka setiap pabrik harus mendesain uji stabilitas produknya sendiri
b. Stabilitas kimia
c. Stabilitas mikrobiologi
dengan suatu cara yang mudah dan efisien sehingga data percobaan dapat
terhadap suatu parameter. Dasar dari metode ini adalah adanya dua variabel
bebas A dan B. Rancangan ini dibuat dengan memilih tiga kombinasi dari
campuran dua variabel tersebut dan dari setiap kombinasi diamati respon
yang didapat. Respon yang diharapkan haruslah yang paling mendekati tujuan
Keterangan:
persamaan di atas, maka dapat dihitung nilai koefisien a, b dan ab. Jika nilai-
nilai koefisien ini telah diketahui, dapat pula dihitung nilai Y (respon) pada
E. Landasan Teori
bunga yang banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Bunga Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) memiliki pigmen warna yaitu antosianin yang
banyak tersebar luas pada tanaman dan lazim digunakan sebagai salah satu
sebagai zat warna pada sediaan lipstik, misalnya pada bunga rosella (Safitri, 2010)
dan bunga mawar (Farima, 2009) terbukti dapat menghasilkan sediaan lipstik
dengan sifat fisik yang baik, stabil selama penyimpanan 40 hari, memberikan
Basis atau pembawa dalam formulasi lipstik adalah komponen yang penting
karena akan menentukan sifat fisik dan stabilitas lipstik. Paraffin wax dan
carnauba wax merupakan basis wax yang sering digunakan dalam sediaan lipstik.
Paraffin wax memiliki sifat memberikan efek glossy pada lipstik sehingga terlihat
lebih menarik dan juga memiliki titik leleh cukup baik yaitu antara 50-60C.
Sedangkan carnauba wax merupakan wax alami terkeras yang pernah ada yang
meleleh pada suhu 80C, umumnya carnauba wax digunakan untuk meningkatkan
titik leleh dan kekerasan lipstik. Kombinasi Carnauba wax 10% dan Beeswax
15% dari bobot keseluruhan lipstik dapat memberikan thixotropy yang baik
(Lauffer, 1972).
F. Hipotesis
sinensis L.) dengan variasi tertentu dari carnauba wax dan paraffin wax dapat
(Hibiscus rosa-sinensis L.) dapat memberikan sifat fisik yang baik dan stabil
selama penyimpanan.