You are on page 1of 6

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen : /SOP/ / /2017


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4

PUSKESMAS KA PUSK
NIP.
MANGGOPOH
Pengertian Asuhan Persalinan Normal Adalah Keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala terletak di fundus uteri dan bokong berada
di bagian bawah kavum uteri.
Tujuan Sebagai acuan petugas dalam mencegah komplikasi persalinan.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Manggopoh No.
Referensi MNH, 2002
OBSTETRI, 2015
Alat dan Bahan 1. Alat
b. Tensi Meter
c. Meteran
d. Stetoskop
e. Doopler
f. Partus set
g. 2 kain bersih
h. 2 handuk
i. Celemek plastik
j. Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kaca mata, alas
kaki tertutup
k. Perlak
l. Lenec
m. 3 buah tempat sampah : basah, kering, tempat benda tajam
n. Waslap
o. Sepatu boot
p. Kacamata google
2. Bahan
a. Kapas DTT dalam tempatnya
b. Spuit 2 atau 3 ml
c. 2 ampul oksitosin 10 U
d. Kapas alkohol dalam tempatnya
e. Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
f. Air DTT dalam tempatnya
g. Pembalut
h. Kantong plastik
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
No. Dokumen : /SOP/ / /2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : KA PUSK
Halaman : 2/4
NIP.
PUSKESMAS
MANGGOPOH
Prosedur 1. Bidan mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua :
Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum
dan/atau vaginanya
Perineum menonjol
Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
2. Bidan memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial
siap digunakan, yaitu :
1. Partus set :
a. 2 klem kelly atau kocher
b. Gunting tali pusat
c. Benang tali pusat
d. kocher
e. 1 pasang sarung tangan DTT
f. Kateter nelaton
g. Gunting episiotomi
h. Kassa secukupnya
2. Kapas DTT dalam tempatnya
3. Spuit 2 atau 3 ml
4. 1 ampul oksitosin 10 U
5. Kapas alkohol dalam tempatnya
2. DeLee
3. 2 kain bersih
4. 2 handuk
5. Celemek plastik
6. Perlengkapan perlindungan pribadi : masker, kaca mata, alas
kaki tertutup
7. Perlak
8. Lenec
9. Tensimeter
10. Larutan klorin 0,5 % dalam tempatnya
11. Air DTT dalam tempatnya
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
No. Dokumen : /SOP/ / /2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Januari 2017 KA PUSK
Halaman : 2/4
NIP.
PUSKESMAS
MANGGOPOH
Prosedur 12. buah tempat sampah : basah, kering, tempat benda tajam
13. Kantung plastik atau pendil
14. Kain ibu
15. Pembalut
16. Gurita
17. Waslap
3. Mematahkan ampul oksitosin 10 U, dan menempatkan tabung
suntik steril sekali pakai di dalam partus set.
4. Bidan mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih
5. Bidan melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku.
Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
dan mengeringkan tangan dengan haduk satu kali pakai / pribadi
yang bersih.
6. Bidan memakai sarung tangan DTT. Memakai sarung tangan
disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan
memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan
meletakkannya kembali di partus set/ wadah desinfeksi tingkat
tinggi atau steril tampa mengkontaminasi tabung suntik.
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik.
7. Bidan membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-
hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa
yang sudah dibasahi air desinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina,
perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,
membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari
depan ke belakang. Membuang kapas atau kassa yang
terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan
jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut
dengan benar di dalam larutan dekontaminai, langkah # 10)
8. Dengan menggunakan teknik aseptik, bidan melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan sudah
lengkap
Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah
lengkap, lakukan amniotomi.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL
No. Dokumen : /SOP/ / /2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : KA PUSK
Halaman : 2/4
NIP.
PUSKESMAS
MANGGOPOH
Prosedur 9. Bidan mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan
klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik
serta merendamnya di larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10. Bidan memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi
uterus berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal (100
180 x/mnt)
Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf
Mempersiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
persalinan
11. Bidan memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan
keinginannya.
Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta
janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan
mendokumentasikan temuan-temuan.
Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai
meneran.
12. Bidan meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ibu merasa nyaman).
JUDUL SOP
No. Dokumen : 000/SOP/1.1.1.1/I/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Januari 2017 KA PUSK
Halaman : 2/4
NIP.
PUSKESMAS
MANGGOPOH
Prosedur 13. Bidan melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan kuat untuk meneran :
Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk
meneran.
Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(tidak meminta ibu berbaring terlentang).
Menganjurkan ibu untuk istirahat di antara kontraksi
Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu.
Menganjurkan asupan cairan per oral
Menilai denyut jantung janin setiap lima menit
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera.
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara
atau 60 menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera
Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran
Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil
posisi yang nyaman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60
menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak
kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara kontraksi
Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi
segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan segera
Persiapan pertolongan kelahiran bayi
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
meletakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan
bayi.
Sediakan tempat untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi
persalinan (asfiksia), sebelah bawah kaki ibu tempat yang datar
alas keras. Beralaskan 2 kain dan 1 handuk. Dengan lampu sorot
60 watt (jarak 60 cm dari tubuh bayi)
Bidan meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah
bokong ibu

You might also like