You are on page 1of 6

Media Teknik Sipil, Volume XII, Januari 2012

ISSN 1412-0976

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB WASTE KONSTRUKSI


PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

Elizar
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Islam Riau, Jl. Kaharuddin Nst 113, Pekanbaru 28284; Telp.
Email: elizar_uir@yahoo.co.id

Abstrak
Waste konstruksi merupakan ketidakefisienan dalam proses pelaksanaan konstruksi berupa penggunaan sumber daya tetapi
tidak menghasilkan nilai tambah yang diharapkan sehingga menimbulkan pemborosan. Waste dipahami sebagai inefisiensi
apapun yaitu hasil dalam penggunaan peralatan, material, tenaga kerja, atau modal dalam jumlah yang lebih besar dari yang
diperlukan pada pelaksanaan bangunan. Waste mencakup peristiwa kerugian material dan kegiatan pekerjaan yang tidak per-
lu, menghasilkan biaya tambahan tetapi tidak menambah nilai suatu produk. Paper ini membahas tentang kajian faktor-
faktor penyebab waste konstruksi pada pelaksanaan gedung. Faktor-faktor penyebab waste konstruksi diidentifikasikan
berdasarkan jurnal penelitian sebelumnya dan literatur yang berkaitan dengan waste konstruksi. Hasil kajian dari berbagai
referensi tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab waste konstruksi tertinggi adalah sumber daya material yang
disebabkan oleh kerusakan material, kualitas material kurang baik dan kesalahan pengerjaan.
Kata kunci : Waste, konstruksi, sumber daya, inefisien.

Abstract
Construction waste is an inefficiency in the process of construction such as resources to use but non add value expected, it is resulting waste. Waste
understood as any inefficiencies that result in the use of equipment, material, labor or capital in an amount greater than that required in the
construction building. Waste includes material loss event and activities that do not have work, generate additional costs but does not add value to
a product. This paper discusses about review of construction waste cause factors in construction building. Causative factors of construction waste
identified by previous research journals and literature relating to construction waste. The result of review from various reference can be concluded
that the factors causing the highest constrcution waste material resources cause material damage, poor material quality and construction mistakes.
Keywords: Waste, construction, resources, inefficiency.

1. PENDAHULUAN rubahan dari proyek yang baik menjadi proyek kurang


baik. Dalam kebanyakan kasus manajer proyek kurang
Industri konstruksi mempunyai peranan strategis mengenal faktor-faktor yang menghasilkan waste dan
dalam pembangunan nasional sehingga dituntut sebagian faktor-faktor tersebut tidak mudah terlihat.
memiliki potensi dan kehandalan kinerja yang baik Dengan demikian identifikasi faktor-faktor, penyebab
untuk menghadapi tantangan dalam pembangunan dan pengukuran merupakan informasi yang berguna
infrastruktur Indonesia. Konsep mengenai bagi manajemen untuk mengurangi faktor-faktor ter-
pembangunan suatu bangunan proyek konstruksi jadi waste [13].
mengacu pada konsep ramah lingkungan. Dalam
proses pembangunan banyak faktor-faktor Dalam menerapkan suatu kondisi pembangunan yang
pelaksanaan konstruksi yang menghasilkan waste ramah lingkungan perlu dilakukan survey
konstruksi. Ketidakproduktivitasan atau tidak pendahuluan untuk mengumpulkan data dan
efisiennya penggunaan sumber daya dalam proses mengidentifikasikan faktor-faktor apa saja yang
pembangunan gedung maupun infrastruktur disebut menyebabkan terjadinya ketidak efisien sumber daya
dengan waste konstruksi. Tingkat waste berkaitan dengan konstruksi.
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber Dengan melakukan identifikasi penyebab terjadinya
daya material. waste konstruksi maka diharapkan dapat
Waste adalah kelebihan kuantitas material yang digu- merencanakan terjadinya waste seminimal mungkin.
nakan/didatangkan yang tidak menambah nilai suatu
2. PENGERTIAN
pekerjaan. Waste hampir selalu ada, apapun penye-
babnya. Oleh karena itu upaya/program yang realistik 2.1. Proyek Konstruksi
adalah menekan waste serendah mungkin [10]. Proyek konstruksi merupakan suatu usaha/aktivitas
Elizar, 2012.Kajian Faktor-Faktor Penyebab Waste Konstruksi . Media Teknik Sipil, Vol. XII, No. 1, Hal 41 - 46

harapan-harapan penting dengan menggunakan ang- Tabel 1. Waste in Construction [7]


garan dana serta sumber daya yang tersedia, yang ha- Waste Cost Description
rus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu [10]. Quality costs (non-
12% Of total project cost
conformance)
Kegiatan utama proyek konstruksi adalah studi
kelayakan, design engineering, pengadaan dan External quality cost (during
4% Of total project cost
konstruksi. Hasilnya berupa pembangunan jembatan, facility use)
gedung, pelabuhan, jalan raya, dan sebagainya, yang
6% -
biasanya menyerap kebutuhan sumber daya yang Lack of constructability
10%
Of total project cost
besar serta dapat dimanfaatkan oleh orang banyak [5].
2.2. Sumber Daya Proyek 10% -
Poor materials management Of total labor cost
12%
Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan
Excess consumption of mate-
dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan oleh rials on site
10% On average
kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Se-
hingga lebih spesifik dapat dinyatakan bahwa sumber Working time used for non-
2/3 Of total time
daya proyek konstruksi merupakan kemampuan dan value adding activities on site
kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk ke-
giatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi ter- Lack of safety 6% Of total project cost
diri dari beberapa jenis diantaranya biaya, waktu,
sumber daya manusia, material, dan juga peralatan
yang digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana
dalam mengoperasionalkan sumber daya-sumber daya Masalah waste konstruksi dapat dikategorikan menjadi
tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem manaje- 2 kelompok yaitu (1) masalah pada tingkat proyek
men yang baik, sehingga dapat dimanfaatkan secara dan (2) masalah pada tingkat Nasional. Ilustrasi
optimal [8]. hubungan antara kelompok masalah waste (lihat
Gambar 1). Pada tingkat proyek, waste konstruksi
Perencanaan sumber daya yang matang dan cermat berdampak secara langsung terhadap keuntungan
sesuai kebutuhan logis proyek akan membantu kontraktor. Waste konstruksi pada tingkat proyek
pencapaian sasaran dan tujuan proyek secara disebabkan oleh material, perubahan pekerjaan dan
maksimal, dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang keterlambatan peerjaan. Pada tingkat Nasional, waste
tinggi. Kebutuhan sumber daya pada tiap-tiap proyek konstruksi menjadi isu yang sangat kompleks yang
tidak selalu sama, bergantung pada skala, lokasi serta harus ditangani seperti adanya pembuangan sampah
tingkat keunikan masing-masing proyek. Namun konstruksi selama proses pelaksanaan secara ilegal
demikian, perencanaan sumber daya dapat dihitung sehingga merusak dan mengganggu kesehatan
dengan pendekatan matematis yang memberikan hasil lingkungan yang berkelanjutan [3].
optimal dibandingkan hanya dengan perkiraan
pengalaman, yang tingkat efektivitas dan efisiensinya Pertimbangan Proyek
rendah [5].
Delay
2.3. Waste Konstruksi
Waste konstruksi didefinisikan sebagai material selain
material bumi yang diangkut ketempat lain dari lokasi WASTE
proyek atau digunakan pada lokasi proyek itu sendiri
tidak sesuai dengan spesifikasi proyek karena adanya
kerusakan, kelebihan dan tidak digunakan atau tidak Pembelian Penanganan Kerja ulang
dapat digunakan atau hasil produksi proses konstruksi
[3]. Pertimbangan Lingkungan dan Keberlanjutan
Penelitian parsial dari berbagai negara dapat diguna-
kan untuk menunjukkan urutan besarnya non nilai Daur ulang Penggunaan Compost
tambah kegiatan konstruksi. Kompilasi waste [ lihat kembali
Tabel 1] menunjukkan bahwa cukup banyak waste ter-
dapat pada proyek konstruksi [7]. Pembakaran
Elizar, 2012.Kajian Faktor-Faktor Penyebab Waste Konstruksi . Media Teknik Sipil, Vol. XII, No. 1, Hal 41 - 46

Faktor-faktor efektif terhadap keberadaan waste nimisasi waste terhadap aktivitas kerja yang tidak pro-
waktu terdiri dari empat (4) kategori yaitu : material, duktif [15].
mesin, peralatan dan kemampuan produksi tenaga
Dalam rangka mengatasi kesulitan yang ditemukan da-
kerja. Empat faktor tersebut didasari oleh empat (4)
lam aplikasi metodologi minimisasi waste, pendekatan
bengkel kerja : operator, perakitan, teknisi dan
yang mempertimbangkan identifikasi penerapan mas-
pengecatan. Hipotesa penelitian berdasarkan hasil
ing-masing metodologi dan alat tergantung pada jenis
survey mencakup [1] :
masalah atau tahapan proses. Adaptasi dari metodolo-
1. Waste waktu material mempengaruhi sistem gi yang ada adalah knowledge management yaitu pendeka-
produk perusahaan tan fleksibel menggunakan kualitas dan kuantitas in-
2. Waste waktu mesin mempengaruhi sistem produk formasi yang tersedia. Metodologi membagi knowledge
perusahaan ke dalam lima kelas utama yang berkontribusi dalam
3. Waste waktu alat mempengaruhi sistem produk berbagai tingkat keberhasilan alat minimasi waste [9].
perusahaan
4. Waste waktu kemampuan tenaga mempengaruhi
sistem produk perusahaan.

Kesalahan pengendalian material selama pelaksanaan


konstruksi dapat menyebabkan waste dan masalah
lingkungan. Penilaian bentuk, penyebab dan faktor-
faktor waste sangat efektif untuk pengendalian waste
konstruksi. Faktor perubahan desain sangat
berpengaruh terjadinya waste dengan nilai indeks 3,97;
biaya material konstruksi menempati ranking tertinggi Gambar 2. Interaksi proses knowledge [9]
dengan nilai indeks 4,05 dan faktor metode konstruksi
penyebab waste memiliki nilai indeks 3,86. Hasil Proses knowledge dapat didefinisikan sebagai :
penelitian juga menunjukkan bahwa banyak 1. Knowledge Crucial yaitu yang bertanggung jawab atas
perusahaan kontraktor kurang mempertimbangkan gambaran proses
indikasi terjadinya waste konstruksi. Banyak 2. Knowledge Prior, mengacu pada informasi yang dipe-
perusahaan konstruksi tidak membuat Perencana roleh sebelumnya tentang objek, pelaku dan tinda-
Manajemen Waste kedalam dokumen kontrak kan yang diperlukan untuk melakukan tugas.
selama proses pelelangan [14]. 3. Knowledge Subordinate, proses kinerja yang tidak
Waste tidak hanya berkaitan dengan waste material memuaskan atau tidak berhasil
dalam proses konstruksi, tetapi juga disebabkan 4. Knowledge Causal, merujuk pada kontribusi setiap si-
aktifitas lain yang tidak menambah nilai seperti tuasi yang mempengaruhi persepsi pelaku atau ki-
perbaikan, waktu tunggu dan keterlambatan. Variabel nerja objek seperti faktor psikologis dan lingkun-
waste mencakup perbaikan pada finishing pekerjaan, gan
waktu tunggu material, keterlambatan jadual, mandor 5. Knowledge Contextual, diidentifikasi dalam bentuk
lambat, waste bahan baku material di lokasi, kurang hubungan antara objek, pelaku dan variabel-
pengawasan. Sementara variabel penyebab waste variabel.
konstruksi mencakup perubahan desain, pengambilan
keputusan lambat, skill mandor kurang, metode Waste konstruksi bukan hanya permasalahan pada
konstruksi kurang tepat, kurang koodinasi antara industri konstruksi tetapi juga mempengaruhi
partisipan proyek, keterlambatan pengiriman material ekonomi suatu negara. Mengurangi waste terhadap
ke lokasi dan perencanaan jadual yang kurang baik [2]. faktor material dan waktu dapat meningkatkan kinerja
proyek, misalnya meningkatnya nilai pelayanan dan
2.4. Manajemen Waste Konstruksi
dapat juga berdampak positif terhadap perekonomian
Kekuatan pembangunan konstruksi memiliki efek Nasional.
yang besar pada perekonomian nasional dan masyara-
kat. Mencapai produktivitas yang tinggi, kualitas dan
3. METODE
keselamatan dianggap prioritas tinggi untuk segmen Metode penelitian tentang kajian identifikasi faktor-
industri. Pendekatan manajemen tradisional pada lo- faktor penyebab waste konstruksi pada pelaksanaan
kasi pelaksanaan konstruksi dengan filosofi manaje- proyek berdasarkan pengumpulan referensi
Elizar, 2012.Kajian Faktor-Faktor Penyebab Waste Konstruksi . Media Teknik Sipil, Vol. XII, No. 1, Hal 41 - 46

Selanjutnya dianalisa tingkatan masing-masing Untuk menghitung persentase tingkat waste konstruksi
penyebab waste dan menentukan tingkat tertinggi dihitung dengan persamaan :
hingga terendah dari kelompok dan indikator variabel
waste konstruksi. F * VWK
% WK = (2)
Identifikasi waste konstruksi dalam paper ini
100
berdasarkan dari 9 (sembilan) peneliti baik cakupan
keterangan :
nasional maupun internasional dengan kasus yang
berbeda-beda pada suatu wilayah proyek konstruksi WK = waste konstruksi,
tertentu. Sumber dari kajian ini antara lain : F = frekuensi faktor waste konstruksi,
Ekanayake, (2000) ; Alwi, et all (2002) ; Gamage, et all
(2009) ; Pollat, et all (2010) ; Oyewobi, et all (2010) ; 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Alaie, et all (2011) ; Wahab, et all (2011) ; Muhwezi, et Berdasarkan dari referensi penelitian sebelumnya
all (2012) ; Nagapan, et all (2012). dapat di diambil 29 variabel penyebab waste
Kelompok dan variabel penyebab waste konstruksi konstruksi dan dikelompokkan dalam 5 kelompok
tersebut kemudian dijadikan dalam satu tabel secara yaitu mencakup : material, peralatan, pekerja,
matrik dan di analisa jumlah dan jenis variabel yang manajemen dan eksternal.
diperoleh dari penelitian-penelitian yang telah Rata-rata variabel waste konstruksi dihitung
dilakukan dalam berbagai referensi yang berkaitan N 29
dengan faktor-faktor penyebab waste konstruksi. VWK = = = 4,83 5
Masing-masing kelompok dan faktor-faktor penyebab n+1 5+1
waste dihitung tingkat frekuensi dan persentase tingkat Untuk menentukan persentase (%) tingkat waste
terjadinya waste konstruksi. konstruksi, dapat dihitung dengan cara :
F * VWK 2*5
Rata-rata variabel waste konstruksi dihitung dengan % WK = = = 0,10 %
persamaan : 100 100
N Hasi perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel
VWK = (1) 2:
n+1
keterangan :
VWK = rata-rata variabel faktor waste konstruksi,
N = jumlah faktor waste konstruksi,
n = jumlah kelompok variabel waste konstruksi,

Tabel 2. Matrik persentase waste konstruksi

Kelompok Faktor Waste Konstruksi [1] [2] [3] [4] [6] [9] [11] [12] [14} F %
Material Kerusakan akibat pengangkutan 1 1 2 0,10
Site material 1 1 1 1 4 0,20
Ketersediaan Material 1 1 1 1 1 1 6 0,30
Kerusakan material 1 1 1 1 1 1 1 7 0,35
Kesalahan penyusunan 1 1 1 1 1 1 6 0,30
Produk berkualitas rendah 1 1 1 1 1 1 1 7 0,35
Kesalahan pengerjaan 1 1 1 1 1 1 1 7 0,35
=1,95
Peralatan Peralatan rusak 1 1 2 0,10
Ketersediaan alat 1 1 1 3 0,15
Ketersediaan bengkel kerja 1 1 1 2 0,10
Penyimpanan alat kurang 1 1 0,05
=0,40
Elizar, 2012.Kajian Faktor-Faktor Penyebab Waste Konstruksi . Media Teknik Sipil, Vol. XII, No. 1, Hal 41 - 46

Lanjutan Tabel 2
Pekerja Kurang berpengalaman 1 1 1 1 4 0,20
Waktu menunggu 1 1 1 3 0,15
Pekerja berlebih 1 1 1 3 0,15
Pekerjaan ulang 1 1 1 1 1 5 0,25
Tenaga kerja kurang trampil 1 1 2 0,10
Kesalahan pekerjaan 1 1 1 1 4 0,20
Pekerja kurang 1 1 0,05
=1,10
Manajemen Lambat membuat keputusan 1 1 1 3 0,15
Koordinasi kurang baik 1 1 1 1 1 1 1 7 0,35
Pengawasan kurang baik 1 1 1 1 1 1 1 7 0,35
Tenaga profesional kurang 1 1 1 3 0,15
Informasi kurang 1 1 1 1 1 1 6 0,30
Sistem manajemen kurang baik 1 1 1 1 1 1 1 7 0,35
=1,65
Eksternal Cuaca 1 1 1 1 4 0,20
Jarak lokasi material 1 1 1 1 1 1 6 0,30
Pengaruh sosial politik 1 1 1 3 0,15
Kesulitan izin kerja 1 1 2 0,10
Kecelakaan akibat kelalain 1 1 2 0,10
=0,85

Dari Tabel 2 terlihat bahwa frekuensi penyebab waste 6. REKOMENDASI


tertinggi tertinggi terjadi pada kelompok material yang
Kajian faktor-faktor penyebab waste konstruksi
disebabkan oleh kerusakan material, produk material
dianalisa berdasarkan pada beberapa referensi
dinilai kurang berkualitas dan adanya kesalahan
pemakaian material. penelitian yang telah dilakukan dalam berbagai negara
khususnya pada pelaksanaan pembangunan gedung.
Untuk lebih mendalam sebaiknya identifikasi faktor
Tabel 3. Peringkat penyebab waste konstruksi
Kelompok Faktor Waste Nilai (%)
penyebab waste konstruksi dilakukan penelitian pada
Material Kerusakan material jenis konstruksi yang berbeda seperti pada
Kualitas rendah 1,95 pembangunan jembatan, jalan dan bendungan yang
Kesalahan pengerjaan memiliki kerumitan yang lebih kompleks.
Manajemen Sistem manajemen,
koordinasi dan 1,65 7. DAFTAR PUSTAKA
pengawasan kurang baik
Pekerja Pekerjaan ulang 1,10 [1] Alaie, Mohammad Reza Komari; Dizaji,
Eksternal Jarak lokasi material 0,85 Mohammad Rasouli; Dadjoyan; Anvarian,
Peralatan Ketersediaan alat 0,40 Javad Pourtagi, 2012, Effective factors in
the existence of waste time and its effects on
5. SIMPULAN product system, Advances in Environmental
Kajian berdasarkan dari sembilan (9) paper penelitian Biology.
diperoleh faktor yang paling tinggi ke-1 penyebab [2] Alwi, S; Hampson,K; Mohammed, S, 2002,
waste konstruksi dikontribusi oleh material: kerusakan Waste in The Indonesian Construction
material, kualitas material rendah dan kesalahan Project, Proceeding of the 1st International
pengerjaan. Pada peringkat ke-2 pada manajemen: Conferences of CIB W107, South Africa.
sistem manajemen, koordinasi dan pengawasan yang
kurang baik. Selanjutnya pada level ke-3 kelompok [3] Ekanayake, Lawrence Lesly., Ofori, George.,
pekerja yaitu adanya pekerjaan ulang, level ke-4 faktor 2000, Constructon Material Waste Source
eksternal disebabkan oleh jarak lokasi material dan Evaluation Proceeding: Strategies for a
terakhir ke-5 peralatan disebabkan oleh ketersediaan Sustainable Built Environment, Pretoria.
alat.
Elizar, 2012.Kajian Faktor-Faktor Penyebab Waste Konstruksi . Media Teknik Sipil, Vol. XII, No. 1, Hal 41 - 46

[4] Gamage, I.S.W; Osmani, M; Glass, J, 2009, An [10] Nurhayati, 2010, Manajemen Proyek, Graha Il-
investigation into the impact of procurement mu, Yogyakarta
systems on waste generation: the contractors'
[11] Oyewobi, L.O; Ogunsemi, D.R; 2010, Factors
perspective, In: Dainty, A. (Ed) Procs 25th
Influencing Reworks Occurrence in
Annual ARCOM Conference, Nottingham, UK.
Construction: A Study of Selected Building
[5] Husen, Abrar, 2009, Manajemen Proyek: Projects in Nigeria, Journal of Building
Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian Performance, UKM, Malaysia.
Proyek, Andi Offset, Yogyakarta.
[12] Polat,G; Ballard,G, 2010,Waste in Turkish
[6] Muhwezi, L; Chamuriho, L,M; Lema, N.M, 2012, Construction: Need for Lean Construction
An Investigation into Materials Wastes on Techniques, Lean Construction Institute,
Building Construction Projects in Kampala- University of California at Berkeley
Uganda, Scholarly of Journal Engineering
[13] Serpell, Alfredo; Venturi, Adriano; Contreras,
Research.
Jeanette, 1995, Characterization of Waste in
[7] Koskela, Lauri, 1994, Lean production in con-
Building Construction Project, Proceedings
struction, Proceedings Lean Construction,
Lean Construction, A.A. Balkema Publishers,
A.A. Balkema Publishers, Old Post Road,
Old Post Road, Brookfeld, VT 05036-9704,
Brookfeld, VT 05036-9704, USA.
USA
[8] Muzayanah, Yannu, 2008, Pemodelan Proporsi
[14] Wahab,A.B; Lawal, A.F, 2011, An Evaluation
Sumber Daya Proyek Konstruksi, Tesis,
of Waste Control Measures in Construction
Megister Teknik Sipil Universitas Diponego-
Industry in Nigeria, Journal of
ro, Semarang.
Environmental Science and Technology,
[9] Nagapan,S; Rahman, I.A; Asmi, A; Memon, African
A.H; Zin,R.M, 2012, Identifying Causes of
[15] Zhang, Jing., Eastham, Danelle L., Bernold,
Construction Waste Case of Central Region
Leonhard E., 2005, Waste-Based Manage-
of Peninsula Malaysia, International Journal
ment in Residential Construction, Journal of
of Integrated Engineering,UTHM.
Construction Engineering And Management,
ASCE

You might also like