You are on page 1of 9

Asuhan Keperawatan Ablasio Retina

A. Pengkajian
1. Anamnesis
Identitas Umum Klien (Nama, Jenis Kelamin, Alamat, Pekerjaan dll)
Keluhan Utama
Timbulnya penglihatan buram dan semakin gelap (ablasio
retina) biasanya mendadak dan tidak nyeri karena tidak ada serabut nyeri
yang terletak pada retina .
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Timbulnya ablasio retina biasanya mendadak dan tidak nyeri karena
tidak ada serabut nyeri yang terletak pada retina (Ignatavicius D, 1991). Klien
sering mengeluh melihat sinar kilat atau titik-titik hitam di depan mata yang
terkena. Selama fase awal atau ablasio retina parsial, klien mengeluhkan
sensasi adanya tabir menutupi bagian lapang pandang. Hilangnya lapang
pandang tergantung area lepasnya retina.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji faktor resiko penyakit yang akan mempengaruhi sakit,
meningkatnya umur, degenerasi vitreoretina dan myopia, penyakit vaskuler
lainnya.
Riwayat Keluarga
Kaji riwayat penyakit keturunan klien
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan data yang berkaitan dengan
manifestasi klinis dan diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan oftalmoskopik.
3. Pengkajian Fungsional Gordon
a. Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Apakah klien mempunyai
factor resiko seperti penyakit hipertensi atau diabetes?
b. Pola nutrisi metabolic
Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola
makan setelah sakit? Apakah ada perubahan pola makan klien? Kaji apa
makanan kesukaan klien? kaji riwayat alergi klien.
c. Pola eliminasi
Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klien? Apakah mengalami gangguan
pada pola miksi dan defekasi klien?
d. Pola aktivas latihan
Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari, apakah klien dapat
melakukannya sendiri atau malah dibantu keluarga?
e. Pola istirahat tidur
Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur
dalam sehari? Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur.
f. Pola kognitif persepsi
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan
penglihatan,pendengaran, perabaan, penciuman,perabaan dan kaji bagaimana
klien dalam berkomunikasi
g. Pola persepsi diri dan konsep diri
Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanya?
Apakah klien merasa renddah diri?
h. Pola peran hubugan
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat
di Rumah Sakit? Dan bagaimana hubungan social klien dengan masyarakat
sekitarnya?
i. Pola reproduksi dan seksualitas
Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan? Apakah ada perubahan
kepuasan pada klien?
j. Pola koping dan toleransi stress
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah? Apakah klien
menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?
k. Pola nilai dan kepercayaan
Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?
Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien?

B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

DIAGNOSA KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
PRE OPERASI
Gangguan persepsi 1. Kooperatif 1. Kaji dan 1. Menetukan kemampuan
sensori penglihatan dalam catat visual
b.d lepasnya retina tindakan ketajaman 2. Memberikan
2. Menyadari pengelihata keakuratan thd
hilangnya n pengelihatan dan
pengelihatan 2. Kaji perawatan.
secara deskripsi 3. Meningkatkan self care
permanen fungsional dan mengurangi
apa yang ketergantungan.
dapat 4. Meningkatkan
dilihat/tida rangsangan pada waktu
k. kemampuan
3. Sesuaikan pengelihatan menurun
lingkungan
dengan
kemampua
n
pengelihata
n.
4. Kaji
jumlah dan
tipe
rangsangan
yang dapat
diterima
klien.
Cemas b.d kurang Tujuan : Setelah 1. Kaji 1. Untuk mengetahui berat
pengetahuan dilakukan tingkat ringannya kecemasan
tindakan kecemasan klien
keperawatan 2. Berikan 2. Agar klien mempunyai
diharapkan kesampata semangat dan mau
pengetahuan n Klien empati terhadap
klien bertambah untuk perawatan dan
KH : mengungk pengobatan
1. Klien apkan 3. Agar klien mempunyai
tidak perasaanny semangat untuk sembuh
gelisah a
2. Klien 3. Beri
tenang Support
3. Klien pada klien
dapat
mengatak
an
tentang
proses
penyakit,
metode
pencegah
an
4. dan
instruksi
perawata
n di
rumah
Kurang Perawatan Tujuan : 1. Bantu klien 1. Memenuhi perawatan
diri b.d ketidak Setelah melakukan diri klien
berdayaan dilakukan hygiene 2. Agar perawatan diri
tindakan 2. Berikan klien teratur
keperawatan program
diharapkan perawatan
perawatan diri dir pada
pasien terpenuhi klien
KH :
1. Kien
tidak
kotor
2. Klien
tenang
3. Klien
merasa
nyaman
POST OPERASI
Nyeri akut b.d luka Tujuan : 1. Kaji skala 1. Mengetahui seberapa
post operasi Setelah di nyeri nyeri yang di alami
lakukan tidakan 2. Berikan klien
keperawatan posisi 2. Agar klien merasa
selama 3x24 jam relaks nyaman
diharapkan nyeri pada 3. Menurunkan nyeri klien
berkurang atau pasien. 4. Analgesic
hilang. 3. Ajarkan menghilangkan nyeri
KH : teknik
1. Klien distraksi
mengatak dan
an nyeri relaksasi.
berkurang 4. Kolaborasi
/hilang pemberian
2. skala analgesic.
nyeri
menurun
3. Klien
tampak
rileks
Resiko infeksi b.d Tujuan : setelah 1. Pantau 1. Mengetahui
insisi post operasi di lakukan tanda- tanda awal
tidakan tanda infeksi
keperawatan infeksi 2. Mencegah
selama 3X24 2. Lakukan terjadinya
jam diharapkan rawat luka infeksi
infeksi tidak secara 3. Antibiotik
terjadi. steril mencegah
KH : 3. Berikan infeksi
1. Tidak antibiotik
ada sesuai
tanda- advis
tanda dokter
infeksi
2. Leukosit
stabil
ASUHAN KEPERAWATAN (KASUS) ABLASIO RETINA

Kasus :
Tn B usia 50 tahun MRS dengan diagnosa medis post operasi ablasio retina, Hasil
anamnesa Ners menunjukan hasil bahwa Tn. B mengatakan pada mulanya sebelum operasi
saat melihat tampak adanya kilatan cahaya, nampak ada bintik bintik yang melayang dan
semakin lama tajam penglihatan semakin menurun. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
timbunan eksudat di bawah retina dan mengangkat retina yang disebabkan karena keluarnya
cairan dari pembuluh darah retina dan koroid. Pasien nampak gelisah dan sering menanyakan
apakah mata pasien bisa kembali seperti semula, Pasien nampak sering berjalan sendiri dan
tiduran di tempat perawatan dalam posisi terlentang.

A. ANALISA DATA

MASALAH
DATA MENYIMPANG ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS : Adanya Timbunan eksudat dibawah
1. Klien menanyakan apakah retina
matanya dapat normal kembali
DO : Retina Terangkat
1. Klien nampak gelisah
Tampak adanya kilatan kilatan
Ansietas
Cahaya dan bintik bimtik yang
melayang

Penurunan Penglihatan

Kecemasan
DS : - Adanya Timbunan eksudat dibawah
DO : retina
1. Klien nampak berjalan sendiri
2. Klien nampak tiduran dalam Retina Terangkat
posisi terlentang
Tampak adanya kilatan kilatan
Resiko Cedera
Cahaya dan bintik bimtik yang
melayang

Penurunan Penglihatan

Resiko Cedera
DS : - Adanya Timbunan eksudat dibawah
DO : retina
1. Klien telah menjalani operasi Resiko Infeksi
Ablasio Retina Retina Terangkat
Pembedahan

Resiko Infeksi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
2. Resiko cedera berhubungan dengan tajam penglihatan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi post operasi.

C. INTERVENSI

DIAGNOSA
KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Domain 9 : Tujuan : 1) Kaji tingkat 1) Untuk
koping/toleransi Setelah dilakukan kecemasan mengetahui
stres tindakan 2) Berikan berat ringannya
Kelas 2 : respon keperawatan kesampatan kecemasan
koping diharapkan Klien untuk klien
Kode : 00146 pengetahuan klien mengungkapk 2) Agar klien
Ansietas bertambah an mempunyai
berhubungan Kriteria Hasil : perasaannya semangat dan
dengan perubahan 1) Klien tidak 3) Beri Support mau empati
status kesehatan gelisah pada klien terhadap
2) Klien perawatan dan
tenang pengobatan
3) Klien dapat 3) Agar klien
mengatakan mempunyai
tentang semangat untuk
proses sembuh
penyakit,me
tode
pencegahan
4) dan
instruksi
perawatan
di rumah
Domain 11 : Tujuan: 1) Diskusikan 1) Kondisi mata
Keamanan/ Menyatakan apa yang post operasi
Perlindungan pemahaman terjadi tentang mempengaruhi
Kelas 2 : Cedera terhadap faktor kondisi paska visus pasien
Fisik yang terlibat operasi, nyeri, 2) Posisi
Kode : 00035 dalam pembatasan menentukan
Resiko cedera kemungkinan aktifitas, tingkat
berhubungan cedera. penampilan, kenyamanan
dengan tajam Kriteria hasil : balutan mata. pasien.
penglihatan 1) Menunjukk 2) Beri klien 3) Aktivitas
an posisi berlebih
perubahan bersandar, mampu
perilaku, kepala tinggi, meningkatkan
pola hidup atau miring ke tekanan intra
untuk sisi yang tak okuler mata
menurunka sakit sesuai 4) Visus mulai
n factor keinginan. berkurang,
resiko dan 3) Batasi aktifitas resiko cedera
untuk seperti semakin tinggi.
melindungi menggerakan 5) Pengumpulan
diri dari kepala tiba- Informasi
cedera. tiba, dalam
2) Mengubah menggaruk pencegahan
lingkungan mata, komplikasi
sesuai membongkok.
dengan 4) Ambulasi
indikasi dengan
untuk bantuan :
meningkatk berikan kamar
an mandi khusus
keamanan. bila sembuh
dari anestesi.
5) Minta klien
membedakan
antara
ketidaknyama
nan dan nyeri
tajam tiba-
tiba, selidiki
kegelisahan,
disorientasi,
gangguan
balutan.
Domain 11 : Tujuan : 1) Pantau tanda- 1) Mengetahui
keamanan/perlindu Setelah di lakukan tanda infeksi tanda awal
ngan tidakan 2) Lakukan rawat infeksi
Kelas 1 : infeksi keperawatan luka secara 2) Mencegah
Kode : 00004 selama 3x24 jam steril terjadinya
Resiko infeksi b.d diharapkan infeksi 3) Berikan infeksi
insisi post operasi tidak terjadi. antibiotik 3) Antibiotik
Kriteria Hasil : sesuai advis mencegah
1) Tidak ada dokter infeksi
tanda-tanda
infeksi
2) Leukosit
stabil

Evaluasi :
1. Klien mengalami penurunan dalam kecemasannya.
2. Cedera akibat post operasi Ablasio Retina dapat diwaspadai.
3. Infeksi dapat dicegah sebelumnya.

You might also like