You are on page 1of 2

Holding BUMN

Tambang Jalan Terus


Meski Freeport Tolak
Skema Divestasi
YOGA SUKMANA
Kompas.com - 03/10/2017, 19:16 WIB

Menteri BUMN, Rini Soemarno didampingi para Direktur Utama perusahaan BUMN
menyampaikan progress Holding BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/7/2016).(Iwan
Supriyatna/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.com Pemerintah tetap akan melanjutkan rencana


membentuk holding BUMN tambang meski divestasi 51 persen saham
PT Freeport Indonesia
Menurut Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha,
Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, holding BUMN tambang tidak
semata-mata dibentuk karena divestasi Freeport.

Holding tambang is holding tambang. Kalau (divestasi) jadi, ya masuk


(mengambil sahamnya), ujarnya di Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Namun saat ditanya terkait perkembangan holding BUMN tambang,


Aloysius mengatakan bahwa rencana itu belum ada progres berarti.

(Baca: Menko Darmin Tegaskan Divestasi Saham Freeport Bisa Dicomot


Tanpa IPO)

Sementara terkait divestasi dan valuasi saham Freeport, Aloysius enggan


berkomentar. Bahkan ia menyebut tak boleh lagi berkomentar terkait
divestasi Freeport.

Kick off pembicaraan sudah dimulai. Jadi kami enggak boleh ngomong
lagi, kata dia.

Sebelumnya, dalam surat tanggal 28 September 2017 kepada Sekretaris


Jenderal Kementerian Keuangan RI Hadiyanto, Adkerson berkeinginan
agar divestasi awal berlangsung segera mungkin melalui skema IPO.

Sementara itu, pemerintah menyatakan, berdasarkan Pasal 24 ayat 2


Kontrak Karya (KK), kepemilikan Indonesia mencapai 51persen
seharusnya sudah selesai pada tahun 2011, oleh karena itu
pelaksanaannya divestasi merupakan implementasi atas kewajiban
divestasi Freeport.

Selain itu, pemerintah menyatakan memiliki kapasitas keuangan untuk


mengambil alih semua saham divestasi dalam periode diestimasi yang
diusulkan, yang paling lambat adalah sampai akhir 2018.
Rapat umum pemegang saham Pertamina menyetujui Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama
baru.(Kompas TV)

You might also like